M.FAIZ RAHMAN
XII ASC 1
Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa keadilan sahabat telah di maklumi berlandaskan apa yang
ditegaskan Allah Swt sendiri. Selain itu Allah juga memuji mereka. Oleh karena itu tidak perlu lagi
menta’dilkan mereka sebab penta’dilan dari Allah lebih sahih mengingat Dia adalah Dzat yang
Maha Mengetahui terhadap yang ghaib. Pernyataan Al-Ghazali mendapat dukungan ibn Salah,
ia menjelaskan bahwa keadilan sahabat sudah tidak dipertanyakan lagi. Hal ini sesuai dengan
keterangan Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’ bahwa mereka semua adalah adil.
Abu A-Zar’ah berkata, “apabila kamu melihat seseorang mencela seorang sahabat dari
sahabat-sahabat Rasulullah saw, maka ketahuilah bahwa dia itu seorang zindiq (orang kafir yang
berpura-pura beriman), karena kita semua menyakini Rasulullah itu haq, Qur’an itu haq, dan
semua yang dibawa Rasulullah itu haq. Sedangkan mereka yang menyampaikan semua itu
kepada kita dalah sahabat. Mereka yang mencela sahabat itu tidak lain bertujuan
memperdangkal persaksian kita terhadap para sahabat, yang tujuan akhirnya ialah membatalkan
Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Dan oleh karena itu, mereka lebih tercela, dan mereka
tidak lain adalah orang-orang zindiq.
Imam Al-Khatib al-Bagdadi, dalam kitab Kifayahnya mengatakan bahwa tidak perlu
dipersoalkan lagi mengenai keadilan para sahabat, karena keadilan sahabat sudah ditetapkan
keadilannya oleh Allah Swt., dalam ayat- ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits. Dan perintah ini dari Al
Quran dan Hadits tersebut langsung tertuju kepada sahabat Rasulullah dan orang-orang yang
menyaksikan turunnya wahyu.