BAB 1
PENDAHULUAN
penting dalam sistem enzim. Endapan MnO2 akan memberiakan noda – noda pada
bahan yang berwarna putih dan dapat juga menimbulkan rasa dan bau pada minuman.
Oleh karena itu, diperlukan percobaan ini agar dapat mengetahui konsentrasi
logam berat, yaitu besi dan mangan di dalam air untuk dibandingkan dengan ambang
batas atau ketentuan tertentu yang telah ada. Dan diharapkan para praktikan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Besi
Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologi dan semua badan air. Pada umumnya,
besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut seperti Fe2+ (Ferro) atau Fe3+ (Ferri),
tersuspensi sebagai butir koloidal atau lebih besar sperti Fe2O3, FeO, dan Fe(OH)3,
tergabung dengan zat organis atau zat padat yang anorganis seperti tanah liat. Pada air
permukaan jarang ditemui kadar Fe > 1 mg, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat
jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai
kain dan perkakas dapur ( Cristian, 1986).
Pada air yang tidak mengandung O2, seperti sering kali air tanah, besi berada
sebagai Fe2+ yang cukup dapat terlarut, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan
terjadi aerasi, Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+. Fe3+ ini sulit larut pada pH 6 sampai 8,
bahkan dapat menjadi Fe(OH)3, atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat
padat dan bisa mengendap. Demikian dalam air sungai besi berada sebagai Fe2+, Fe3+
terlarut dan Fe3+ dalam bentuk senyawa organis berupa koloidal ( Alearts dan
Sumestri, 1984 ).
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat.
Besi melebur pada 1535oC. Pada tumbuhan alga, besi berperan sebagai penyusun
sitokrom dan klorofil. Kadar besi yang berlebihan selain dapat mengakibatkan
timbulnya warna merah juga mengakibatkan karat pada peralatan yang terbuat dari
logam , serta dapat memudarkan bahan celupan dan tekstil ( Vogel, 1985 ).
Prinsip analisis Fe
Didihan dalam asam dan hidrosilamin serta penggabungannya 1,0 fenaftrolin
akan mengubah semua zat besi menjadi Fe2+ yang terlarut. Tiga molekul fenaftrolin
bergabung dengan satu molekul Fe2+ membentuk ion kompleks berwarna oranye –
4
merah. Sistem warna tersebut mengikuti hukum Beer yaitu sinar cahaya dengan
panjang gelombang yang tertentu yaitu 510 mm akan diserap ( diabsorpsi ) larutan
secara proporsional dengan jarak perjalanannya didalam larutan dengan kadar
kompleks yang berwarna orange merah ini. Absorpsi tersebut dapat diukur melalui
alat spektrofotometri.
Warna kompleks tersebut tidak dipengaruhi oleh pH larutan , bilangan pH
antara 3 dan 9 suatu nilai absorpsi bersifat atau konsentrasi besi , dapat diketahui
dengan membandingkannya dengan 5 larutan standar referensi yang mengandung
kadar besi yang telah diketahui dan yang meliputi skala absorpsi spektrofotometer
( sebenarnya dikatakan absorbansi, bukan absorpsi ) ( Achmad, 2004 ).
B. Mangan
Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi tuang.
Mangan melebur pada suhu kira-kira 1250oC . Mangan bereaksi dengan air hangat
membentuk mangan(II) hidrosida dan hidrogen :
Mn + 2H2O Mn ( OH)2 + H2
pH berperan besar dalam proses biologi dan atau kimia ( biokimia ) termasuk dasar
penyisihan besi dan mangan. Pada kedua unsur tersebut, pH ikut menentukan
keberhasilan pengolahan. Sudah terbukti juga mengolah mangan tak semudah besi.
Ketika rendah pHnya aerasi tidak dapat menaikkan potensial mangan sehingga tidak
terjadi perubahan Mn2+ menjadi Mn4+ . Tapi untungnya , konsentrasi besi dan mangan
di air permukaan relatif rendah, sekitar 1 mg/l, di air tanah lebih tinggi, kadar besinya
bisa mencapai 10 mg/l dan mangan bisa melebihi 2 mg/l ( Fardiaz, 1992 ).
Sprektrofotometri
yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan,
direflesikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan
spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih tereleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating
maupun celah optis( Khopkar S.M. 1990).
pada larutan sampel yang akan di analisis. Skala absorbans menunjukkan absorbansi
larutan sampel (Khopkar,1990).
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.1 Alat
- Labu ukur 50 ml
- Mikropipet 1 ml
- Spektrofotometer
- Gelas kimia
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
3.1.2 Bahan
- Larutan sampel ( air tambang ) 1 ml, 2ml, 3ml, 4 ml, 5ml, 6ml,dan 7
ml
- Larutan standar besi 0 ppm, 2 ppm , 3 ppm , 4 ppm
- Larutan standar mangan 0 ppm, 0,2 ppm , 0,4 ppm, 0,6 ppm, 0,8 ppm
- Akuades
- Tisu
- Kertas label
dipipet mikropipet
diencerkan dengan aquades
Labu Ukur 50 ml
sampai tanda batas
dihomogenkan
Tabung Reaksi
di beri label
1 ml 2 ml 3 ml 4 ml 5 ml 6 ml 7 ml
Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel
1 2 3 4 5 6 7
diletakkan
dianalisis
AAS
dicatat
Buat Kurva Larutan
Standar
10
BAB 4
0,4000 0,0328
0,6000 0,0471
0,8000 0,0658
4.2 Grafik
4.2.1 Grafik Pembacaan Konsentrasi Besi dengan AAS
12
Fe
0.25
absorban
0.1 Linear (absorban)
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-0.05
konsentrasi ( ppm )
Mn
0.07
0.06 f(x) = 0.08 x − 0
0.05 R² = 1
0.04
absorban
absorban
0.03 Linear (absorban)
0.02
0.01
0
-0.01 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
konsentrasi ( ppm )
4.3 Perhitungan
4.3.1 Perhitungan Konsentrasi besi
13
- Sampel 1 = - 0,0013
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
-0,0013 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0298 ppm x
1 ml
= 1,49 ppm
- Sampel 2 = 0,0004
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
0,0004 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0298 ppm x
2 ml
= 1,49 ppm
- Sampel 3 = 0,0013
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
0,0013 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0754 ppm x
3 ml
= 1,256 ppm
- Sampel 4 = - 0,0002
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
-0,0002 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0491 ppm x
4 ml
= 0,613 ppm
- Sampel 5 = 0,0016
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
0,0016 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0807 ppm x
5 ml
= 0,807 ppm
- Sampel 6 = 0,0031
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
0,0031 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,1070 ppm x
6 ml
= 0,891 ppm
14
- Sampel 7 = 0,0004
ABS = 0,057. Konsentrasi – 0,003
0,0004 = 0,057. Konsentrasi – 0,003
5 o ml
Konsentrasi = 0,0456 ppm x
7 ml
= 0,325 ppm
4.4 Pembahasan
Logam besi memiliki efek apabila di dalam tubuh kita kelebihan dan
kekurangan zat besi dan mangan. Kelebihan zat besi mengakibatkan keracunan,
kerusakan usus, penuaan dini, mudah marah, radang sendi, dan cacat lahir seperti
autis. Kekurangan zat besi mengakibatkan cepat lelah anemia dan bagian bawah
kelopak mata berwarna pucat. Kelebihan mangan mengakibatkan gangguan
jantung dan kerusakan otak, kekurangan Mn mengakibatkan beresiko terkena
diabetes, rematik dan kolestrol tinggi.
Hubungan dengan kualitas air, senyawa besi, mangan berubah-ubah karena
tergantung derajat pH. Perubahan senyawa besi dan mangan di tunjukkan pada
16
sistem air alami pada kondisi reduksi besi ( Fe ) dan Mangan ( Mn ) umumnya
bervalensi 2 yang larut dalam air pH ( 6 – 8 ).
Besi mangan merupakan logam – logam berat yang bersifat toksin dan dapat
mencemari lingkungan alam dan sekitarnya. Pada suatu badan air dilakukan
dengan menghitung konsentrasi besi dan mangan yang terlarut dalam air,
kemudian dibandingkan dengan ambang batas yang diperbolehkan seberapa
banyak kandungan besi dan mangan.
Prinsip metode AAS pada sampel menyerap radiasi elektromagnetis, yang
pada panjang gelombang tertentu dapat terlihat. Larutan tembaga misalnya
berwarna biru karena larutan tersebut menyerap larutan komplementer yaitu :
kuning. Semakin banyak molekul tembaga persatuan volume, semakin banyak
cahaya kuning diserap dan semakin tua warna biru larutannya.
Perlunya pembuatan larutan standar dengan konsentrasi yang ditetapkan
adalah dikarenakan untuk menentukan kurva harus dibuat larutan standar terlebih
dahulu. Larutan pertama haruslah diketahui komposisi dan konsentrasinya,
idealnya harus memulai dengan membuat larutan standar. Larutan standar dibuat
dengan melarutkan zat kemurnian yang diketahui dengan tepat beratnya dalam
suatu larutan yang diketahui dengan tepat volumenya. Larutan standar memegang
peranan penting, hal ini penting karena larutan ini telah diketahui secara pasti.
Berdasarkan Permenkes No. 416 / Per / menkes / IX / 1990 tentang air bersih,
ambang batas besi di perairan adalah 0,3 mg / liter, dan mangan adalah 0,1 mg /
liter. Maka setelah dilakukan perhitungan sampel – sampel baik besi maupun
mangan termasuk dalam air yang kandungan Fe dan Mn di atas ambang batas.
Seperti yang kita ketahui, bila logam ini sudah berada di atas ambang batas
maka efeknya akan sangat buruk. Mulai dari bau yang kurang sedap, melunturkan
warna pada pakaian, meninggalkan noda pada pakaian sampai menyebabkan karat
pada logam – logam tertentu. Belum lagi dampak bagi organisme. Bila
terkonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan fungsi – fungsi syaraf tidak
17
Metode AAS berprinsip pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom – atom
menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat
unsurnya. Dengan absorbsi energi, berarti memperoleh lebih banyak energi, suatu
atom pada keadaan dasar dinaikan tingkat energinya ke tingkat eksitasi.
Keberhasilan analisis ini tergantung pada proses eksitasi dan memperoleh garis
resonansi yang tepat.
1. Tanah Liat
2. Limbah industri besi baja
3. Partikel besi teroksidasi akibat pengkaratan pada alat – alat yang terbuat dari
logam seperti pada sistem perpipaan distribusi air bersih PDAM
4. Pembuangan kaleng – kaleng yang telah mengalami pengkaratan dan
sebagainya.
18
Mineral yang sering berada dalam air dengan jumlah besar adalah Fe.
Apabila Fe tersebut dalam jumlah yang banyak akan muncul berbagai ganguan
lingkungan. Kadar Fe dalam air tanah juga meningkat. Beberapa sumur memiliki
kadar Fe yang melebihi baku mutu. Mengambil Fe dalam dosis besar pada manusia
bersifat toksik karena Ferro bisa bereaksi dengan peroksida dan menghasilkan radikal
bebas.
a. Ada suhu yang sesuai, suhu gas pembakar harus sesuai dengan suhu unsur
yang akan dianalisis.
b. Konsentrasi sampel tidak boleh melebihi konsentrasi dari alat detektor
AAS. Ini akan menyebabkan gangguan terhadap garis spektrum dan akan
mengakibatkan kerusakan pada alat – alat detektor AAS.
c. Pengaruh penguapan dan bahan jangan sampai menurunkan suhunya gas
pembakar, ini akan menyebabkan bacaan nilai serapan atom menjadi
rendah.
Dari percobaan didapatkan kandungan besi sebesar 0,981 mg/l dan kandungan
mangan sebesar 6,754 mg/l. Berdasarkan Permenkes No. 416 / Per / menkes / IX /
1990 tentang air bersih, ambang batas besi di perairan adalah 0,3 mg / liter, dan
mangan adalah 0,1 mg / liter. Maka didapatkan kandungan sampel besi dan mangan
melewati ambang batas.
19
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20
- Logam besi adalah logam berwarna putih – perak, yang kukuh dan liat. Besi
melebur pada 1535oC.
Logam mangan adalah logam putih abu – abu yang penampilannya serupa
besi – tuang. Mangan melebur pada kira – kira 1250oC
- Kadar besi pada air sampel ( air tambang ) adalah 0,981 mg/l
- Kadar mangan pada air sampel ( air tambang ) adalah 6,754 mg/l
- Besar kadar rata–rata untuk besi pada konsentrasi 1,2,3,4,5,6, dan 7 ppm
adalah -0,013 mg/l, 0,0004 mg/l, 0,0013 mg/l, -0,0002 mg/l, 0,0016 mg/l,
0,031 mg/l, dan -0,0004 mg/l
- Besar kadar rata-rata untuk mangan pada konsentrasi 1,2,3,4,5,6, dan 7 ppm
adalah 0,0190 mg/l, 0,0179 mg/l, 0,0317 mg/l, 0,0386 mg/l, 0,0498 mg/l,
0,0590 mg/l, dan 0,0692 mg/l.
5.2 Saran
Pada percobaan kali ini saran yang didapat adalah lebih kepada mencoba
berbagai macam sampel seperti air hujan, air kolam teknik, air sumur bor, agar
menambah pengetahuan kita tentang kandungan air yang berada disekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Nasional
Fardiaz, Srikandi. 1992. Populasi Air Dan Udara. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Erlangga
Indonesia