Anda di halaman 1dari 134

Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 8 Juni 2020 Tanggal distribusi HMETD : 31 Agustus 2020

Tanggal Efektif : 13 Agustus 2020 Tanggal pencatatan Efek di PT Bursa Efek Indonesia : 1 September 2020

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum- Periode perdagangan HMETD : 1 September –
Right) di: 8 September 2020

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 26 Agustus 2020 Periode pelaksanaan HMETD : 1 September –
8 September 2020

- Pasar Tunai : 28 Agustus 2020 Periode penyerahan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD : 3 September –
10 September 2020

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di: Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian Saham : 10 September 2020
Tambahan

- Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 27 Agustus 2020 Tanggal penjatahan pemesanan pembelian Saham Tambahan : 11 September 2020

- Pasar Tunai : 31 Agustus 2020 Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian : 15 September 2020
Saham Tambahan yang tidak terpenuhi

Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD : 28 Agustus 2020 Tanggal Pembeli Siaga Melaksanakan Kewajibannya : 15 September 2020

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN
PROSPEKTUS
ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA
BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.

PT ACSET INDONUSA TBK (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN
KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT ACSET INDONUSA Tbk


Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kegiatan Usaha:
Jasa Pelaksana Konstruksi
Kantor Pusat:
ACSET Building
Jl. Majapahit No. 26
Jakarta 10160, Indonesia
Telepon: +62-21- 3511961 | Faksimili: +62-21- 3441413
Website: www.acset.co
Email: corporate.secretary@acset.co

PENAWARAN UMUM TERBATAS II PT ACSET INDONUSA Tbk (“PUT II”)


KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Perseroan menawarkan 5.725.160.000 (lima miliar tujuh ratus dua puluh lima juta seratus enam puluh ribu) lembar saham baru atau sebesar 89,11% (delapan puluh
sembilan koma sebelas persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan
Harga Pelaksanaan Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) setiap saham sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT II ini adalah sebesar
Rp1.499.991.920.000,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus dua puluh ribu Rupiah). Setiap
10.000 (sepuluh ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (“DPS”) pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai
81.788 (delapan puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sebanyak 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam
bentuk pecahan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2015 pasal 33 tentang HMETD, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil
penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan selama 6 (enam) Hari Kerja mulai tanggal 1 September
2020 sampai dengan tanggal 8 September 2020. HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Kedudukan saham
yang akan diterbitkan dalam PUT II ini dibandingkan dengan kedudukan saham yang telah disetor penuh lainnya, memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal yaitu, hak-hak yang berkaitan dengan saham, antara lain hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”), hak atas pembagian dividen, hak
atas saham bonus dan hak atas HMETD.

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang
HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, seperti yang tercantum dalam Surat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“SBHMETD”)
atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan, dalam hal terdapat kelebihan pemesanan, maka Saham Baru akan dijatahkan secara proporsional berdasarkan
jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing Pemegang Saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi
pemesanan Saham Baru tambahan, masih terdapat sisa Saham Baru, maka berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas
II 2020 Perseroan No. 59 tanggal 12 Juni 2020 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali dalam Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembelian Sisa
Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II 2020 Perseroan No. 28 tanggal 6 Juli 2020, yang keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di
Jakarta antara Perseroan dan PT Karya Supra Perkasa (“KSP”), KSP sebagai pembeli siaga, wajib membeli seluruh sisa Saham Baru tersebut.

Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan dari KSP tertanggal 6 Juli 2020, KSP menyatakan bahwa selaku pemegang 50,10% (lima puluh koma satu nol persen) saham
Perseroan, KSP akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya. KSP juga memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi
haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya (secara proporsional) serta untuk bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PUT II.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA MULAI TANGGAL 1 SEPTEMBER 2020 SAMPAI DENGAN TANGGAL
8 SEPTEMBER 2020. PENCATATAN ATAS SAHAM YANG DITAWARKAN INI SELURUHNYA DILAKUKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL
1 SEPTEMBER 2020. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 8 SEPTEMBER 2020 DIMANA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN PADA
TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

PUT II INI MENJADI EFEKTIF SETELAH (A) DISETUJUI OLEH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DAN (B) PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH
PERSEROAN KEPADA OJK DALAM RANGKA PUT II TELAH MENJADI EFEKTIF. DALAM HAL PERNYATAAN EFEKTIF TIDAK DIPEROLEH, MAKA SEGALA KEGIATAN
DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN
HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT
II DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN


PEMEGANG SAHAM YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA DALAM PUT II AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAM (DILUSI)
YAITU SEBESAR 89,11% (DELAPAN PULUH SEMBILAN KOMA SEBELAS PERSEN).

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH KETERGANTUNGAN PADA PASAR INFRASTRUKTUR DAN PROPERTI. FAKTOR RISIKO
PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PUT II INI YANG DIPENGARUHI OLEH KONDISI
PASAR MODAL INDONESIA.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM HASIL PUT II INI, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK
YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 2020


PT Acset Indonusa Tbk (selanjutnya dalam prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran
dengan surat No. 020/LGL/V/2020 tertanggal 15 Juni 2020 sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas dalam rangka
penerbitan HMETD kepada OJK, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/
POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan OJK No.14/POJK.04/2019 tentang perubahan atas Peraturan OJK No.32/POJK.04/2015
tentang penambahan modal perusahaan terbuka dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (“POJK No. 32/2015”)
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam Rangka Penambahan Modal
Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No.33/2015”) yang merupakan pelaksanaan
dari Undang-undang Republik Indonesia No. 8/1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT II ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua
informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya
masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku serta kode etik dan standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan PUT II ini, setiap pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi penjelasan atau membuat pernyataan apapun
mengenai data yang tidak diungkapkan di dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut terlibat dalam PUT II ini, dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak
yang terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Penambahan
Modal Perusahaan Terbuka Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dalam hal pemegang saham memiliki SBHMETD dalam
bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil
penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

PUT II INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DAN/ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU
DI WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR DI INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU
SERTIFIKAT BUKTI HMETD, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UMUM
MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN, PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN
HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/
PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURIDIS DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT
LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN YANG DAPAT MENGAKIBATKAN INFORMASI YANG TERCANTUM DALAM
PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN PUBLIK.

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................... ii
DEFINISI DAN SINGKATAN......................................................................................................................... iv
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN DALAM GRUP USAHA PERSEROAN................................................. ix
RINGKASAN PROSPEKTUS......................................................................................................................... x
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II................................................................................................................... 1
1.1 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan...................................................... 2
1.2 Keterangan tentang HMETD..................................................................................................................... 4
a. Pemegang saham yang berhak menerima HMETD.......................................................................... 4
b. Pemegang HMETD yang sah................................................................................................................ 4
c. Perdagangan HMETD............................................................................................................................ 4
d. Bentuk HMETD...................................................................................................................................... 4
e. Permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD............................................................................ 5
f. Nilai HMETD........................................................................................................................................... 5
g. Pecahan HMETD.................................................................................................................................... 5
h. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD.................................................................................................. 5
1.3 Informasi mengenai Saham Perseroan.................................................................................................... 5
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT II..................................................... 7
III. PERNYATAAN UTANG....................................................................................................................................... 9
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING............................................................................................................ 14
4.1 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian................................................................................................ 14
4.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian............................................ 16
4.3 Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................................................................................................. 17
4.4 Rasio............................................................................................................................................................ 17
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN................................................................................................... 23
5.1 Umum...................................................................................................................................................... 23
5.2 Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting.................................................................................. 27
5.3 Komponen Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 29
Konsolidasian Tertentu..........................................................................................................................
5.4 Likuiditas dan Sumber Permodalan..................................................................................................... 34
5.5 Operasi Per Segmen............................................................................................................................... 36
5.6 Pinjaman dan Fasilitas........................................................................................................................... 38
5.7 Investasi Barang Modal.......................................................................................................................... 40
5.8 Perubahan Kebijakan Akuntansi........................................................................................................... 40
5.9 Pengaruh Kebijakan Pemerintahan dan Institusi Lainnya dalam Bidang Fiskal, Moneter, 41
Ekonomi Publik, dan Politik...................................................................................................................
5.10 Manajemen Risiko Keuangan................................................................................................................ 41
VI. FAKTOR RISIKO................................................................................................................................................. 43
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN............................................ 46
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK 47
USAHA..............................................................................................................................................................
8.1 Riwayat Singkat Perseroan................................................................................................................... 47
8.2 Kepemilikan Saham dan Struktur Permodalan Terakhir................................................................. 50

ii
8.3 Pengurusan dan Pengawasan............................................................................................................. 51
8.4 Sumber Daya Manusia......................................................................................................................... 59
8.5 Struktur Organisasi Perseroan............................................................................................................ 63
8.6 Hubungan Kepemilikan, Penyertaan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan, Pemegang 64
Saham berbentuk Badan Hukum, dan Entitas Anak........................................................................
8.7 Keterangan mengenai Pemegang Saham Utama............................................................................. 66
8.8 Keterangan mengenai Entitas Anak.................................................................................................... 67
8.9 Transaksi dengan Pihak-pihak yang memiliki Hubungan Afiliasi.................................................... 77
8.10 Perjanjian-perjanjian Penting dengan pihak ketiga.......................................................................... 79
Perjanjian-Perjanjian Dalam rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman................................. 79
8.11 Kontrak Kerja Signifikan....................................................................................................................... 84
8.12 Perkara-perkara yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi........................ 94
8.13 Tinjauan Industri dan Prospek Usaha................................................................................................ 94
8.14 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)............................................. 95
IX. EKUITAS............................................................................................................................................................. 98
X. KEBIJAKAN DIVIDEN......................................................................................................................................... 99
XI. PERPAJAKAN..................................................................................................................................................... 100
XII. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA...................................................................................................... 102
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL............................................................................... 105
XIV. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM.............................................................................. 107
14.1 Pemesan yang Berhak.......................................................................................................................... 107
14.2 Distribusi HMETD.................................................................................................................................. 107
14.3 Pendaftaran Pelaksanaan HMETD...................................................................................................... 107
14.4 Pemesanan Tambahan......................................................................................................................... 109
14.5 Penjatahan Pemesanan Tambahan.................................................................................................... 110
14.6 Persyaratan Pembayaran bagi para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (di luar Penitipan 110
Kolektif KSEI) dan Pemesanan Saham Baru Tambahan...................................................................
14.7 Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham......................................................................... 110
14.8 Pembatalan Pemesanan Pembelian................................................................................................... 110
14.9 Pengembalian Uang Pemesanan........................................................................................................ 111
14.10.Penyerahan Surat Kolektif Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening 111
Efek.........................................................................................................................................................
14.11.Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan........................................................................ 111
14.12.Lain-lain................................................................................................................................................. 111
XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD............................................................ 112
XVI. INFORMASI TAMBAHAN................................................................................................................................. 113

iii
DEFINISI DAN SINGKATAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

“Afiliasi” berarti pihak-pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) UUPM dan peraturan pelaksanaannya,
yang berarti:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal
maupun vertikal;
b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi dan/atau
Dewan Komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh
pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

“BAE” berarti singkatan dari Biro Administrasi Efek, dalam hal ini PT Sinartama Gunita.

“Bank Kustodian” berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam dan LK yang sekarang sudah diubah
menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK” untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian.

“Bapepam dan LK” berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan
penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan sesuai dengan atau para
pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia tanggal 30 Desember 2005 No. 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/
PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan atau
para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Per tanggal 31 Desember 2012 fungsi Bapepam
dan LK telah beralih menjadi OJK.

“BEI” atau “Bursa berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan
Efek Indonesia” penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek di antara mereka,
yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya.

“DPS” berarti Daftar Pemegang Saham yang dikeluarkan oleh BAE Perseroan.

“Efek” berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda
bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif
Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 5 UUPM.

“Emisi” berarti tindakan Perseroan menerbitkan efek dan menjual kepada Pemegang Saham Perseroan dan/
atau pengganti dan penerus haknya dan/atau kepada masyarakat melalui PUT II.

“Entitas Anak” berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

“Ventura Bersama” berarti perusahaan patungan (ventura bersama/joint venture) yang laporan keuangannya tidak
dikonsolidasikan dengan Perseroan.

“Formwork” berarti penahan beton pada tempatnya hingga masa konstruksi selesai atau mencapai kekuatan yang
memadai.

“FPPS Tambahan” berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan dalam rangka PUT II, yaitu formulir untuk
memesan saham yang melebihi porsi yang ditentukan sesuai dengan jumlah HMETD yang diterima oleh
1 (satu) pemegang saham Perseroan dalam rangka PUT II.

iv
“Grup” berarti Perseroan dan Entitas Anak.

“Harga Pelaksanaan” berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT II ini untuk setiap pelaksanaan 1 (satu) HMETD menjadi
Saham Baru, yaitu Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) per saham.

“Hari Bursa” berarti hari-hari dimana Bursa Efek Indonesia melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek menurut
peraturan perundang-undangan di Negara Republik Indonesia yang berlaku dan ketentuan-ketentuan
Bursa Efek Indonesia tersebut.

“Hari Kalender” berarti setiap hari dalam satu tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa kecuali, termasuk hari
Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah.

“Hari Kerja” berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah sebagai bukan
Hari Kerja biasa.

“HMETD” berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

“IAPI” berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

“KBLI” berarti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 95 Tahun 2015 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia sebagaimana
diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 19 Tahun 2017.

“Komite Audit” berarti komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam rangka
membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan Komisaris.

“Konsultan Hukum” berarti Wiyono Partnership yang melakukan pemeriksaan atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan
keterangan lain yang berkaitan dalam rangka PUT II.

“KSEI” berarti pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek
dan pihak lain sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat 10 UUPM, yang dalam hal ini diselenggarakan
oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan
penerima hak dan kewajibannya.

“Kustodian” berarti pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa
lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

“Masyarakat” berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga
Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun bertempat
tinggal/berkedudukan di luar wilayah Indonesia.

“Menkumham” berarti singkatan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (sebelumnya dikenal
dengan nama Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Hukum dan perundang-undangan dan/
atau nama lainnya).

“Notaris” berarti Kantor Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang membuat perjanjian-
perjanjian dalam rangka PUT II.

“OJK” berarti singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan, yaitu lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan,
dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November
2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

“Opini Tanpa berarti opini yang dinyatakan oleh auditor ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan
Modifikasian” disusun, dalam semua hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

v
“Pembeli Siaga” berarti pihak yang akan membeli seluruh sisa Saham Baru dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang
tidak diambil oleh pemegang HMETD berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Akta Perjanjian
Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II Perseroan No. 59 tanggal 12 Juni
2020 antara Perseroan dan KSP, sebagaimana telah diubah dan dinyatakan kembali dengan Akta
Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran
Umum Terbatas II Perseroan No. 28 tanggal 6 Juli 2020, keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria,
S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan.

“Pemerintah” berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Pemegang berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian
Rekening” dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan
perundang-undangan di bidang pasar modal.

“Pemegang Saham” berarti perseorangan dan/atau badan hukum yang telah memiliki saham Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham Perseroan, yang berhak atas HMETD.

“Pemegang Saham berarti pemegang saham yang memiliki 50,1% (lima puluh koma satu persen) dari seluruh saham yang
Pengendali” telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, dalam hal ini PT Karya Supra Perkasa.

“PUT I” berarti Penawaran Umum Terbatas I yang dilakukan oleh Perseroan melalui pengeluaran saham baru
dalam jumlah sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah) per saham, yang telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 1 Juni 2016.

“Penawaran Umum berarti kegiatan penawaran sebanyak 5.725.160.000 (lima miliar tujuh ratus dua puluh lima juta seratus
Terbatas II” atau enam puluh ribu) lembar saham baru, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham,
“PUT II” dimana setiap 10.000 (sepuluh ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan (“DPS”) pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai 81.788 (delapan puluh
satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sehingga
jumlah dana yang diperoleh Perseroan dalam PUT II ini adalah sebesar Rp1.499.991.920.000,- (satu
triliun empat ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh satu juta sembilan
ratus dua puluh ribu Rupiah).

“Penitipan Kolektif” berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari 1 (satu) pihak yang kepentingannya
diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Perjanjian berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan Dalam Rangka Penawaran
Pengelolaan Umum Terbatas II No. 60 tanggal 12 Juni 2020 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali dalam Akta
Administrasi Saham” Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan
dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II Perseroan No. 29 tanggal 6 Juli 2020, yang dibuat oleh dan
antara Perseroan dengan BAE di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta.

“Pernyataan berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (19) UUPM juncto POJK
Pendaftaran” No. 32/2015, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK sebelum melakukan
PUT II kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-
pembetulan untuk memenuhi persyaratan OJK.

vi
“Pernyataan berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan POJK No.
Pendaftaran Menjadi 32/2015 yaitu:
Efektif” Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
1) atas dasar lewatnya waktu, yakni:
45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima OJK secara lengkap, yaitu
telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan
Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan dan peraturan yang terkait dengan
Penawaran Umum; atau
45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang
diminta OJK dipenuhi; atau
2) atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan
informasi lebih lanjut yang diperlukan.

“Perseroan” berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini adalah PT Acset Indonusa Tbk, berkedudukan di
Jakarta Pusat.

“Perusahaan Efek” berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek
dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“POJK No. 34/2014” berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

“POJK No. 35/2014” berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.

“POJK No. 32/2015” berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang
Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebagaimana diubah dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 tanggal 29 April
2019 tentang Perubahan atas POJK 32/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

“POJK No. 33/2015” berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus
dalam Rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak memesan Efek
Terlebih Dahulu.

“POJK No. 55/2015” berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

“POJK No. 15/2020” berarti Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan
Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

“Prospektus” berarti Prospektus yang telah diterbitkan Perseroan dalam rangka PUT II tanggal 28 Agustus 2020.

“PSAK” berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

“Rekening Efek” berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik pemegang saham yang
diadministrasikan di KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek
yang ditandatangani pemegang saham dengan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

“RUPS” berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“RUPSLB” berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“RUPST” berarti singkatan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

“Saham Baru” berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam PUT II dengan nilai nominal
Rp100,- (seratus Rupiah).

vii
“Saham Hasil berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh
Pelaksanaan HMETD” pemegang HMETD dalam PUT II yaitu sebesar 5.725.160.000 (lima miliar tujuh ratus dua puluh lima juta
seratus enam puluh ribu) lembar Saham Baru.

“Saham Lama” berarti saham biasa dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang telah ditempatkan
dan disetor penuh oleh pemegang saham Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

“SBHMETD” berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau
sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak memesan
efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD.

“Tanggal Surat berarti tanggal dimana OJK memberikan surat pernyataan efektifnya atas Pernyataan Pendaftaran PUT
Efektif” II.

“UUPM” berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar
Modal, berikut perubahannya dan peraturan-peraturan pelaksanaannya.

“UUPT” berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tanggal


16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas.

“WIB” berarti Waktu Indonesia Bagian Barat.

viii
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN DALAM GRUP USAHA
PERSEROAN

Di dalam Prospektus ini, kata-kata di bawah ini mempunyai arti sebagai berikut, kecuali bila kalimatnya menyatakan lain:

Pemegang Saham Perseroan


“KSP” : PT Karya Supra Perkasa, sebagai Pemegang Saham Pengendali.
“CPI” : PT Cross Plus Indonesia, sebagai pemegang 12,27% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan.
“LCK” : PT Loka Cipta Kreasi, sebagai pemegang 5,83% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan.

Entitas Anak
“IS” : PT Innotech Systems
“SM” : PT Sacindo Machinery
“ARKM” : PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo
“API” : PT Acset Pondasi Indonusa
“BKEI” : PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia
“ATMC” : PT ATMC Pump Services

ix
RINGKASAN PROSPEKTUS

Ringkasan di bawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian terkait, yang laporannya tidak tercantum dalam
Prospektus ini, serta faktor risiko, yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam
Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak, yang dinyatakan dalam mata uang
Rupiah dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. Riwayat Singkat

Perseroan didirikan dengan nama PT Acset Indonusa berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 10 Januari 1995, dibuat di
hadapan Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Bekasi. Akta Pendirian tersebut telah disetujui mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-3640.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928.

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan untuk melakukan peningkatan modal dasar serta
modal disetor dan ditempatkan berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 35 tanggal 8 Juni 2020, dibuat di hadapan Jose Dima
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta tentang Berita Acara RUPSLB pada tanggal 8 Juni 2020, yang di mana dalam RUPSLB tersebut
telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan bahwa Modal Dasar Perseroan akan
disesuaikan dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.
Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal dasar dan melakukan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan
Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta notaris.

2. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal dengan HMETD sebanyak-banyaknya sejumlah
15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar saham.
Selanjutnya, RUPSLB melimpahkan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyetujui pelaksanaan
segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penambahan Modal dengan HMETD.

3. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sesuai
dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.
Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari
pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi
Perseroan untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta
notaris.

Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali melalui akta-akta di bawah ini:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 16, tertanggal 8 September 2016, dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0080327 tertanggal 15 September 2016.
Melalui akta ini, Perseroan mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Permodalan Perseroan.

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 34, tertanggal 10 April 2019, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-0024544.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 8 Mei 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0235984 tanggal 8 Mei 2019.
Melalui akta ini, Perseroan mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha
dan Pasal 11 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Direksi.

3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 121 tertanggal 22 Juli 2020, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0050520.AH.01.02.TAHUN 2020 pada tanggal 23 Juli 2020, terdaftar dalam
Daftar Perseroan Nomor AHU-0119383.AH.01.01.TAHUN 2020 tanggal 23 Juli 2020. Melalui akta ini, Perseroan mengubah Pasal

x
4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal dasar Perseroan, dimana modal dasar Perseroan berubah menjadi
Rp1.570.000.000.000,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 15.700.000.000 (lima belas miliar
tujuh ratus juta) saham.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseoran, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam bidang jasa pelaksana
konstruksi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Konstruksi Gedung Tempat Tinggal (KBLI: 41011), Konstruksi Gedung Perkantoran (KBLI: 41012), Konstruksi Gedung Industri
(KBLI: 41013), Konstruksi Gedung Perbelanjaan (KBLI: 41014), Konstruksi Gedung Kesehatan (KBLI: 41015), Konstruksi Gedung
Pendidikan (KBLI: 41016), Konstruksi Gedung Penginapan (KBLI: 41017), Konstruksi Gedung Tempat Hiburan dan Olahraga
(KBLI: 41018), dan Konstruksi Gedung Lainnya (KBLI: 41019);

b. Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Gedung (KBLI: 41020), Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jalan
dan Rel (KBLI: 42120), Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jaringan Saluran Irigasi, Komunikasi dan Limbah
(KBLI: 42220), dan Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya (KBLI: 42920);

c. Konstruksi Jalan Raya (KBLI: 42111), Konstruksi Jembatan dan Jalan Layang (KBLI: 42112), Konstruksi Landasan Pacu Pesawat
Terbang (KBLI: 42113), Konstruksi Jalan Rel dan Jembatan Rel (KBLI: 42114), Konstruksi Terowongan (KBLI: 42115), Konstruksi
Jaringan Irigasi (KBLI: 42211), Konstruksi Bangunan Pengolahan Penyaluran dan Penampungan Air Minum, Air Limbah dan
Drainase (KBLI: 42212), Konstruksi Bangunan Elektrikal (KBLI: 42213), Konstruksi Jaringan Elektrikal dan Telekomunikasi
Lainnya (KBLI: 42219), Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air (KBLI: 42911), Konstruksi Bangunan Pelabuhan Bukan
Perikanan (KBLI: 42912), Konstruksi Bangunan Pelabuhan Perikanan (KBLI: 42913), Konstruksi Bangunan Pengolahan dan
Penampungan Barang Minyak dan Gas (KBLI: 42914), dan Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan
di Tempat Lain (KBLI: 42919);

d. Pengerukan (KBLI: 42915), Pembongkaran (KBLI: 43110), dan Penyiapan Lahan (KBLI: 43120);

e. Instalasi Listrik (KBLI: 43211), Instalasi Navigasi Udara (KBLI: 43214), Instalasi Sinyal dan Rambu-Rambu Jalan (KBLI: 43216);
Instalasi Saluran Air (Plambing) (KBLI: 43221), Instalasi Pemanas dan Geotermal (KBLI: 43222), Instalasi Minyak dan Gas (KBLI:
43223), Instalasi Pendingin dan Ventilasi Udara (KBLI: 43224), Instalasi Mekanikal (KBLI: 43291), dan Instalasi Konstruksi Lainnya
Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI: 43299);

f. Pengerjaan Pemasangan Kaca dan Aluminium (KBLI: 43301), Pengerjaan Lantai, Dinding, Peralatan Saniter dan Plafon (KBLI:
43302), Pengecatan (KBLI: 43303), Dekorasi Interior (KBLI: 43304), Dekorasi Eksterior (KBLI: 43305), dan Penyelesaian Konstruksi
Bangunan Lainnya (KBLI: 43309);

g. Pemasangan Pondasi dan Tiang Pancang (KBLI: 43901), Pemasangan Perancah (Steiger) (KBLI: 43902), Pemasangan Atap/Roof
Covering (KBLI: 43903), Pemasangan Kerangka Baja (KBLI: 43904), Penyewaan Alat Konstruksi Dengan Operator (KBLI: 43905),
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik Sipil (KBLI: 77306), dan
Konstruksi Khusus Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI: 43909).

Kegiatan Usaha

Perseroan sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi, telah memperluas mata rantai bisnis konstruksi dengan mendirikan Entitas
Anak untuk menyediakan pelayanan yang terpadu. Perseroan bersama dengan Entitas Anak dan perusahaan Afilisasi saat ini
bergerak dalam bidang sebagai berikut:

a. Konstruksi Gedung
Grup telah memposisikan dirinya sebagai kontraktor untuk berbagai proyek bangunan gedung berkualitas premium. Hal ini
dibuktikan dengan berbagai rekam jejak kami untuk pengerjaan proyek-proyek prestisius.

Kami memiliki kemampuan dalam menjalin kerjasama dengan mitra-mitra lokal dan internasional ternama dalam usaha kami
untuk menghasilkan proyek yang berkualitas dan aman.

b. Konstruksi Sipil
Dengan semakin meningkatnya perkembangan infrastruktur, Grup telah memperluas kemampuan bisnisnya di ranah
konstruksi sipil serta mendapatkan berbagai proyek terkait pengerjaan infrastruktur dan pembangkit listrik, seperti pengerjaan
cold water intake dalam proyek Tanjung Jati Unit 3 dan 4, silo untuk fly ash dan terak, dan proyek jalan tol Grup Astra. Grup
juga dipercaya untuk melaksanakan pembangunan beberapa proyek strategis di tahun 2017, seperti Jalan Tol Layang Jakarta-
Cikampek II, Jalan Tol JORR II Ruas Kunciran-Serpong, Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo dan pekerjaan fondasi PLTU Tanjung Jati
Unit 5 dan 6.

xi
c. Jasa Penunjang Konstruksi
Grup juga menyediakan jasa penunjang konstruksi dalam memenuhi kebutuhan pengerjaan konstruksi meliputi formwork
system, concrete pumping system, passenger hoist dan tower crane.

d. Pekerjaan di Bidang Fondasi


Grup memiliki kemampuan yang telah terbukti dalam pengerjaan fondasi berdiameter besar (hingga 2,1 m), deep bored piles
(100 m), dan dinding diafragma. Grup telah mengembangkan pelayanan selain pengerjaan fondasi, yaitu pengerjaan ground
engineering/soil improvement untuk meningkatkan kondisi tanah yang lunak (soft-soil condition).

e. Pekerjaan di Bidang Pembongkaran


Untuk meningkatkan nilai aset properti pelanggan kami, Grup telah mengembangkan usahanya pada bisnis pembongkaran
sistematis untuk gedung tingkat tinggi di lokasi Central Business District (CBD) yang padat.

f. Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP)


Grup saat ini telah mengembangkan pelayanan jasa konstruksi secara keseluruhan, mulai dari perencanaan hingga
penyelesaian. Harapannya adalah menghadirkan pelayanan terpadu di bidang jasa konstruksi. Keahlian Mekanikal, Elektrikal
dan Plambing (“MEP”), disediakan melalui Entitas Anak, yaitu PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia (BKEI).

Di tahun 2015, BKEI dipercaya untuk pengerjaan proyek Mass Rapid Transit (“MRT”) pertama Indonesia di Jakarta, yang meliputi
pengerjaan atas 4 stasiun MRT (Bundaran Senayan, Istora Senayan, Bendungan Hilir dan Setiabudi).

g. Perdagangan
Selain memberikan pelayanan dalam ruang lingkup proses pengerjaan konstruksi, Grup juga hadir dalam memenuhi
kebutuhan penyediaan peralatan proyek konstruksi dalam bentuk penjualan alat berat meliputi mesin bored piling, concrete
pump, batching plant, concrete placing boom dan tower crane, yang dilakukan oleh Entitas Anak, yakni PT Sacindo Machinery (SM).
Grup juga menyediakan jasa perawatan terhadap alat-alat tersebut melalui SM dalam rangka memenuhi aspek layanan purna
jual.

h. Pengerukan dan Reklamasi


Sebagai upaya untuk memperkaya keahlian dan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, Grup menyediakan jasa
pengerukan dan reklamasi melalui perusahaan Afiliasi dari Perseroan yakni PT Dredging International Indonesia (DII).

KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK

Per tanggal 31 Juli 2020, Perseroan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada Entitas Anak sebagai berikut:

Tahun Tahun Mulai Status Persentase


Entitas Anak Kegiatan Usaha
Pendirian Penyertaan Operasional Kepemilikan

PT Aneka Raya Penyewaan Alat Konstruksi Dengan


Konstruksi 2014 2014 Operator, Perdagangan Besar Mesin, Aktif 99,90%
Mesindo Peralatan dan Perlengkapan Lainnya

PT Acset Pembuatan/pengeboran Sumur Air Tanah,


Pondasi 2016 2016 Pembongkaran, Penyiapan Lahan, Aktif 100,00%
Indonusa Pemasangan Pondasi Dan Tiang Pancang

Konstruksi Gedung Perkantoran, Perdagangan


Besar Bahan Konstruksi Lainnya, Aktivitas
PT Innotech Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa
2011 2011 Aktif 100,00%
Systems Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan
Teknik Sipil, Pemasangan Perancah (Steiger),
Pemasangan Kerangka Baja

Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan


PT Sacindo Perlengkapan Lainnya, Perdagangan Besar
2013 2013 Aktif 96,50%
Machinery Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang dan
Perlengkapannya

PT ATMC Pump
2014 2014 Penyewaan Alat Konstruksi Dengan Operator Aktif 55,00%
Services

xii
Tahun Tahun Mulai Status Persentase
Entitas Anak Kegiatan Usaha
Pendirian Penyertaan Operasional Kepemilikan

PT Bintai
Kindenko
2012 2012 Instalasi Mekanikal Aktif 60,00%
Engineering
Indonesia

2. Struktur Penawaran Umum Terbatas II


Jenis penawaran : Penawaran Umum Terbatas dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Jumlah penerbitan saham : 5.725.160.000 (lima miliar tujuh ratus dua puluh lima juta seratus enam puluh ribu) lembar
saham baru.
Rasio konversi : Setiap 10.000 (sepuluh ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan (“DPS”) pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB mempunyai 81.788 (delapan
puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru.
Nilai nominal : Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham.
Harga pelaksanaan : Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) setiap saham.
Nilai emisi : Rp1.499.991.920.000,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus
sembilan puluh satu juta sembilan ratus dua puluh ribu Rupiah).
Dilusi kepemilikan : Maksimal sebesar 89,11% (delapan puluh sembilan koma sebelas persen)
setelah PUT II.
Pencatatan : PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Juli 2020 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Keterangan Jumlah Nilai
Jumlah Saham (%)
Nominal
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83
4. Value Partners High-Dividend Stocks Fund 38.551.800 3.855.180.000 5,51
5. Reksa Dana Syariah HPAM Ekuitas Syariah Berkah 44.332.100 4.433.210.000 6,33
6. Masyarakat* (Kepemilikan di bawah 5% setiap pihak) 139.716.100 13.971.610.000 19,96
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.000.000 70.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000

Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan dari KSP tertanggal 6 Juli 2020, KSP menyatakan dan menjamin bahwa memiliki dana
yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya
(secara proporsional) yang ada pada Perseroan saat ini dalam PUT II dan akan membeli sisa saham yang tidak dibeli atau diambil
bagian oleh pemegang saham lainnya.

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

xiii
Nilai Nominal Rp100,- per Saham
Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
Nominal Nominal
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10 3.219.005.160 321.900.516.000 50,10
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27 788.662.689 78.866.268.936 12,27
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83 374.291.271 37.429.127.064 5,83
4. Value Partners High-Dividend
38.551.800 3.855.180.000 5,51 353.859.262 35.385.926.184 5,51
Stocks Fund
5. Reksa Dana Syariah HPAM
44.332.100 4.433.210.000 6,33 406.915.479 40.691.547.948 6,33
Ekuitas Syariah Berkah
6. Masyarakat* (Kepemilikan di
139.716.100 13.971.610.000 19,96 1.282.426.139 128.242.613.868 19,96
bawah 5% setiap pihak)
Jumlah Modal Ditempatkan dan
700.000.000 70.000.000.000 100,00 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00
Disetor Penuh
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 9.274.840.000 927.484.000.000

Dalam hal HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini hanya dilaksanakan oleh KSP selaku pemegang saham pengendali Perseroan
dan pembeli siaga PUT II, maka KSP akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dan mengambil seluruh sisa saham yang
tidak dilaksanakan, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara
proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
Nominal Nominal
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10 6.075.860.000 607.586.000.000 94,56
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27 85.922.200 8.592.220.000 1,34
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83 40.777.800 4.077.780.000 0,63
4. Value Partners High-Dividend
38.551.800 3.855.180.000 5,51 38.551.800 3.855.180.000 0,60
Stocks Fund
5. Reksa Dana Syariah HPAM
44.332.100 4.433.210.000 6,33 44.332.100 4.433.210.000 0,69
Ekuitas Syariah Berkah
6. Masyarakat* (Kepemilikan di
139.716.100 13.971.610.000 19,96 139.716.100 13.971.610.000 2,17
bawah 5% setiap pihak)
Jumlah Modal Ditempatkan dan
700.000.000 70.000.000.000 100,00 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00
Disetor Penuh
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 9.274.840.000 927.484.000.000

Keterangan lebih lanjut mengenai PUT II dapat dilihat pada Bab I Penawaran Umum Terbatas II di Prospektus ini.

3. Rencana Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil PUT II

Seluruh dana yang diperoleh dari PUT II, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi yang akan menjadi kewajiban Perseroan, akan
dipergunakan untuk melunasi sebagian utang Perseroan dari PT United Tractors Tbk.

Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana yang diperoleh dari hasil PUT II dapat dilihat pada Bab II Rencana
Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Hasil PUT II di Prospektus ini.

4. Faktor Risiko

Berikut adalah risiko-risiko yang disusun berdasarkan bobot risiko yang dihadapi Grup dalam menjalankan kegiatan usahanya:

xiv
RISIKO-RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN USAHA GRUP DAN INDUSTRI KONSTRUKSI

1. Risiko utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak
• Ketergantungan pada Pasar Infrastruktur dan Properti

2. Risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi hasil usaha dan
kondisi keuangan Perseroan dan Entitas Anak
• Risiko Persaingan
• Risiko Pendanaan Modal Kerja
• Risiko Kegagalan Perseroan Memenuhi Peraturan Perundang-undangan yang Berlaku
• Risiko Perubahan Teknologi
• Risiko Sumber Daya Manusia
• Risiko Pasokan Bahan Baku
• Risiko Pembayaran dari Pelanggan
• Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja

3. Risiko Umum
• Risiko Kondisi Perekonomian Secara Makro dan Global
• Risiko Kejadian Luar Biasa dan Wabah
• Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing
• Risiko Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan yang Berlaku
• Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum
• Risiko Kebijakan Pemerintah
• Risiko Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional

Seluruh faktor risiko yang dihadapi oleh Grup dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan
bobot dan dampak masing-masing risiko terhadap kegiatan usaha dan keuangan Grup.

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Grup dapat dilihat pada Bab VI Prospektus ini.

5. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Calon Investor harus membaca ikhtisar dari data keuangan penting yang disajikan dalam prospektus ini dengan laporan keuangan
konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan pada tanggal
dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 beserta catatan–catatan atas laporan–laporan keuangan konsolidasian.
Laporan-laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit tersebut tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun disertakan
dalam informasi Perseroan ke Bursa Efek Indonesia dan dapat diakses melalui www.idx.co.id. Calon Investor juga harus membaca
Bab V Prospektus ini yang berjudul Analisis dan Pembahasan Manajemen.

Informasi keuangan di bawah ini diambil dari laporan posisi keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal 31
Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian
dan laporan arus kas konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan laporan
posisi keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian yang telah diaudit
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 beserta catatan-catatan atas laporan-laporan keuangan konsolidasian
tersebut yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2019, telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma
PricewaterhouseCoopers) berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya
tanggal 20 Februari 2020, yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2018, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 25 Februari 2019,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

xv
Data Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember
2019 2018
Jumlah Aset 10.446.519 8.936.391

Jumlah Liabilitas 10.160.043 7.509.598

Jumlah Ekuitas 286.476 1.426.793

Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 10.446.519 8.936.391

Data Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember
2019 2018
Pendapatan Bersih 3.947.173 3.725.296

(Rugi)/Laba Bruto (99.808) 699.287

(Rugi)/Laba Sebelum Pajak Penghasilan (1.127.530) 24.226

(Rugi)/Laba Tahun Berjalan (1.131.849) 21.419

Rasio Keuangan Penting Konsolidasian

31 Desember
2019 2018
Rasio Pertumbuhan

Pendapatan Bersih 6,0% 23,1%


(Rugi)/Laba Bruto (114,3%) 50,1%
(Rugi)/Laba Sebelum Pajak Penghasilan (4754,2%) (84,5%)
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan (5384,3%) (86,1%)
Aset 16,9% 68,4%
Liabilitas 35,3% 94,1%
Ekuitas (79,9%) (0,7%)
Rasio Usaha

(Rugi)/Laba Bruto / Pendapatan Bersih (2,53%) 18,77%


(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Pendapatan Bersih (28,67%) 0,57%
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Ekuitas (ROE) (395,09%) 1,50%
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Aset (ROA) (10,83%) 0,24%
Rasio Keuangan

Liabilitas / Ekuitas (x) 35,47 5,26


Liabilitas / Aset (x) 0,97 0,84
Utang Bersih* / Ekuitas (x) 2,88 1,79
Utang Bersih* / Aset (x) 0,08 0,29
Aset Lancar / Liabilitas Lancar (x) 0,95 1,10

*Utang Bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman
lain-lain, dikurangi dengan kas dan setara kas serta pinjaman dari pemegang saham.

xvi
PERKEMBANGAN TERKINI

Infomasi keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 telah diambil dari
laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019
yang tidak diaudit dan tidak direviu. Kami telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak
direviu tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Segala penyesuaian, termasuk penyesuaian normal maupun
berulang yang kami yakini diperlukan untuk penyajian yang wajar untuk posisi keuangan dan hasil operasi konsolidasian untuk periode
yang disajikan telah kami masukkan ke dalam laporan keuangan interim konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak direviu tersebut.

Laporan keuangan interim konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan
2019 tersebut tidak diaudit dan tidak direviu telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Laporan keuangan interim konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak direviu tersebut tidak disertakan dalam Prospektus namun
telah disertakan dalam pernyataan Perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia dan dapat diakses di www.idx.co.id. Hasil operasi Grup
untuk periode interim belum tentu dapat mengilustrasikan dan menjadi acuan untuk hasil operasi tahunan Grup atau periode
interim lainnya. Hasil historikal dari periode interim maupun sebelumnya belum tentu menjadi indikasi dari hasil yang diharapkan
untuk tahun fiskal penuh maupun periode di masa depan.

Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup telah mengadopsi PSAK 71–Instrumen Keuangan, PSAK 72–Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan dan PSAK 73–Sewa. Hal ini menghasilkan beberapa perubahan dalam peraturan akuntansi Grup untuk pengukuran
dan pengakuan. Sehubungan dengan provisi transisi yang diatur dalam standar akuntansi, efek-efek dari perubahan peraturan
akuntansi dapat disesuaikan ke saldo laba yang ditahan pada tanggal awal tahun adopsi. Namun, Grup telah membuat analisa dan
pertimbangan untuk masing- masing dari standar ini dan menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh keuangan material terhadap
laporan keuangan konsolidasian historikal Grup yang dapat mengakibatkan penyesuaian terhadap saldo laba ditahan pada tanggal
1 Januari 2020. Lihat catatan 2a dari laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak direviu pada tanggal 30 Juni 2020
dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019.

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota dari jaringan firma PricewaterhouseCoopers), akuntan independen, tidak
ditunjuk untuk mengaudit, mereviu ataupun menerapkan prosedur terhadap laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak
diaudit dan tidak direviu pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2020 dan 2019.

Data Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)

30 Jun 2020* 31 Des 2019


Jumlah Aset 4.165.404 10.446.519
Jumlah Liabilitas 4.128.986 10.160.043
Jumlah Ekuitas 36.418 286.476
Jumlah Liabilitas Dan Ekuitas 4.165.404 10.446.519
*Ikhtisar keuangan ini diperoleh dari informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab Manajemen Perseroan, serta tidak diaudit atau direviu oleh
Akuntan Publik.

Data Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)

30 Juni
2020* 2019
Pendapatan Bersih 748.745 1.546.362
Laba/(Rugi) Bruto 40.751 (18.378)
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (250.329) (400.263)
Rugi Periode Berjalan (250.186) (402.860)
*Ikhtisar keuangan ini diperoleh dari informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab Manajemen Perseroan, serta tidak diaudit atau direviu oleh
Akuntan Publik.

Rasio Keuangan Penting Konsolidasian

30 Jun 2020 31 Des 2019


Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Bersih (51,6%) 6,0%
Laba/(Rugi) Bruto (321,7%) (114,3%)

xvii
30 Jun 2020 31 Des 2019
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (37,5%) (4754,2%)
Rugi Periode Berjalan (37,9%) (5384,3%)
Aset (60,1%) 16,9%
Liabilitas (59,4%) 35,3%
Ekuitas (87,3%) (79,9%)
Rasio Usaha
Laba/(Rugi) Bruto / Pendapatan Bersih 5,4% (2,5%)
Rugi Periode Berjalan / Pendapatan Bersih (33,4%) (28,67%)
Rugi Periode Berjalan / Ekuitas (ROE) (686,98%) (395,09%)
Rugi Periode Berjalan / Aset (ROA) (6,01%) (10,83%)
Rasio Keuangan
Liabilitas / Ekuitas (x) 113,38 35,47
Liabilitas / Aset (x) 0,99 0,97
Utang Bersih* / Ekuitas (x) (1,61) 2,88
Utang Bersih* / Aset (x) (0,01) 0,08
Aset Lancar / Liabilitas Lancar (x) 0,80 0,95
*Utang Bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman
lain-lain, dikurangi dengan kas dan setara kas serta pinjaman dari pemegang saham.

6. Kebijakan Dividen

Seluruh Saham Perseroan yang telah diambil bagian dan disetor penuh dalam Perseroan, termasuk Saham yang akan ditawarkan
dalam rangka PUT II kepada para Pemegang Saham, mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, termasuk hak
untuk mendapatkan dividen.

Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Berikut adalah keterangan mengenai pembayaran dividen Perseroan untuk tahun buku 2019 dan 2018, yang masing-masing
dibayarkan pada tahun berikutnya:

(dalam jutaan Rupiah)

31 Desember
Keterangan
2019 2018
Dividen tunai - 3.500
(Rugi)/Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik
(1.136.236) 18.285
entitas induk
Rasio pembayaran dividen (%) 0% 19,14%
Tanggal Pembayaran Dividen - 29 April 2019

Tidak ada pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham sehubungan dengan pembatasan
pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

Keterangan lebih lanjut mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab X Keterangan tentang Kebijakan Dividen di Prospektus ini.

7. Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham

Perseroan telah menunjuk PT Sinartama Gunita untuk melaksanakan pengelolaan administrasi saham Perseroan dan bertindak
sebagai Agen Pelaksanaan PUT II Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen
Pelaksanaan dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II Perseroan No. 60 tanggal 12 Juni 2020 sebagaimana diubah dalam Akta
Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan dalam Rangka Penawaran
Umum Terbatas II Perseroan No. 29 tanggal 6 Juli 2020, yang keduanya dibuat di hadapan Jose Dima, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta.

Keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan pemesanan pembelian PUT II dapat dilihat pada Bab XIV Prospektus ini.

xviii
I. PENAWARAN UMUM TERBATAS II

Dalam rangka pelaksanaan PUT II, para pemegang saham Perseroan telah menyetujui rencana penambahan modal dengan
memberikan HMETD dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tanggal 8 Juni 2020 dengan hasil keputusan menyetujui
penambahan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui PUT II dengan penerbitan HMETD sejumlah 5.725.160.000 (lima
miliar tujuh ratus dua puluh lima juta seratus enam puluh ribu) lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
per saham. Hasil RUPS tersebut telah diumumkan pada situs web Perseroan (www.acset.co) dan situs web BEI pada tanggal 10 Juni
2020, sesuai dengan POJK No. 15/2020, dan telah diumumkan pada surat kabar harian Investor Daily pada tanggal 10 Juni 2020,
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT II sejumlah 5.725.160.000 (lima miliar tujuh ratus dua puluh lima juta
seratus enam puluh ribu) lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Setiap 10.000 (sepuluh
ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan (“DPS”) pada tanggal 28 Agustus 2020 pukul
16.00 WIB mempunyai 81.788 (delapan puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp262,- (dua
ratus enam puluh dua Rupiah).

Jumlah Saham Baru yang diterbikan dalam PUT II ini adalah jumlah maksimum saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari
portepel serta akan dicatatkan pada BEI dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah
dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT II ini seluruhnya berjumlah sebesar Rp1.499.991.920.000,- (satu triliun
empat ratus sembilan puluh sembilan miliar sembilan ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus dua puluh ribu Rupiah).

HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai POJK No. 32/2015 selama 6 (enam) Hari Kerja mulai tanggal
1 September 2020 sampai dengan 8 September 2020. Pencatatan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI mulai
pada tanggal 1 September 2020. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 8 September 2020 sehingga HMETD yang
tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Berdasarkan Surat Pernyataan Kesanggupan dari KSP tertanggal 6 Juli 2020, KSP menyatakan bahwa selaku pemegang 50,10% (lima
puluh koma satu nol persen) saham Perseroan, KSP akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya. KSP juga memiliki dana
yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya
(secara proporsional) serta untuk bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PUT II.

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang
bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham atau pemegang bukti HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya dengan ketentuan dalam hal jumlah permintaan atas Saham Baru yang tidak dipesan melebihi
Saham Baru yang tersedia, maka jumlah Saham Baru yang tersedia harus dialokasikan secara proporsional berdasarkan atas
jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham atau pemegang bukti HMETD yang meminta penambahan
Saham Baru berdasarkan harga pemesanan. Apabila setelah alokasi pemesanan Saham Baru tambahan masih terdapat sisa
Saham Baru sisa Publik, maka berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas
II 2020 Perseroan No. 59 tanggal 12 Juni 2020 sebagaimana diubah dalam Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian
Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II 2020 Perseroan No. 28 tanggal 6 Juli 2020, yang keduanya
dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta antara Perseroan dan KSP, KSP sebagai pembeli siaga, wajib
membeli seluruh sisa Saham Baru tersebut.

PT ACSET INDONUSA Tbk


Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia
Kegiatan Usaha:
Jasa Pelaksana Konstruksi
Kantor Pusat:
ACSET Building
Jl. Majapahit No. 26, Jakarta 10160, Indonesia
Telepon: +62-21- 3511961 | Faksimili: +62-21- 3441413
Website: www.acset.co | Email: corporate.secretary@acset.co

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH GRUP ADALAH KETERGANTUNGAN PADA PASAR INFRASTRUKTUR DAN
PROPERTI. FAKTOR RISIKO PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PUT II INI YANG
DIPENGARUHI OLEH KONDISI PASAR MODAL INDONESIA.

1
1.1 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Juli 2020 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83
4. Value Partners High-Dividend Stocks Fund 38.551.800 3.855.180.000 5,51
5. Reksa Dana Syariah HPAM Ekuitas Syariah Berkah 44.332.100 4.433.210.000 6,33
6. Masyarakat* (Kepemilikan di bawah 5% setiap pihak) 139.716.100 13.971.610.000 19,96
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.000.000 70.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 121 tertanggal 22 Juli 2020, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan Nomor
AHU-0050520.AH.01.02.TAHUN 2020 pada tanggal 23 Juli 2020 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0119383.AH.01.01.
TAHUN 2020 tanggal 23 Juli 2020 yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan terkait modal dasar, maka
modal dasar Perseroan berubah menjadi Rp1.570.000.000.000,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas
15.700.000.000 (lima belas miliar tujuh ratus juta) saham, dengan masing-masing nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).

Sesuai dengan Surat Pernyataan Kesanggupan dari KSP tertanggal 6 Juli 2020, KSP menyatakan dan menjamin bahwa memiliki dana
yang cukup dan sanggup untuk melaksanakan seluruh HMETD yang menjadi haknya sesuai porsi bagian kepemilikan sahamnya
(secara proporsional) yang ada pada Perseroan saat ini dalam PUT II dan akan membeli sisa saham yang tidak dibeli atau diambil
bagian oleh pemegang saham lainnya.

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini dilaksanakan seluruhnya oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
Nominal Nominal
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10 3.219.005.160 321.900.516.000 50,10
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27 788.662.689 78.866.268.936 12,27
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83 374.291.271 37.429.127.064 5,83
4. Value Partners High-
38.551.800 3.855.180.000 5,51 353.859.262 35.385.926.184 5,51
Dividend Stocks Fund
5. Reksa Dana Syariah HPAM
44.332.100 4.433.210.000 6,33 406.915.479 40.691.547.948 6,33
Ekuitas Syariah Berkah
6. Masyarakat* (Kepemilikan
139.716.100 13.971.610.000 19,96 1.282.426.139 128.242.613.868 19,96
di bawah 5% setiap pihak)
Jumlah Modal Ditempatkan
700.000.000 70.000.000.000 100,00 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00
dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 9.274.840.000 927.484.000.000

Dalam hal HMETD yang ditawarkan dalam PUT II ini hanya dilaksanakan oleh KSP selaku pemegang saham pengendali Perseroan

2
dan pembeli siaga PUT II, maka KSP akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dan mengambil seluruh sisa saham yang
tidak dilaksanakan, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara
proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Sebelum PUT II Sesudah PUT II
Keterangan
Jumlah Nilai Jumlah Nilai
Jumlah Saham (%) Jumlah Saham (%)
Nominal Nominal
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10 6.075.860.000 607.586.000.000 94,56
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27 85.922.200 8.592.220.000 1,34
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83 40.777.800 4.077.780.000 0,63
4. Value Partners High-
38.551.800 3.855.180.000 5,51 38.551.800 3.855.180.000 0,60
Dividend Stocks Fund
5. Reksa Dana Syariah HPAM
44.332.100 4.433.210.000 6,33 44.332.100 4.433.210.000 0,69
Ekuitas Syariah Berkah
6. Masyarakat* (Kepemilikan
139.716.100 13.971.610.000 19,96 139.716.100 13.971.610.000 2,17
di bawah 5% setiap pihak)
Jumlah Modal Ditempatkan
700.000.000 70.000.000.000 100,00 6.425.160.000 642.516.000.000 100,00
dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000 9.274.840.000 927.484.000.000

Pemegang Saham lama yang juga merupakan pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli Saham Baru
dalam rangka PUT II ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 1 September 2020 sampai dengan tanggal 8 September
2020 baik melalui Bursa Efek Indonesia maupun di luar Bursa Efek Indonesia sesuai dengan POJK No. 32/2015.

Pemegang Saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini sesuai
dengan porsi HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup
material yaitu maksimum sebesar 89,11% (delapan puluh sembilan koma satu satu persen).

Pada tanggal 8 Juni 2020, Perseroan telah menyelenggarakan RUPSLB yang telah menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan bahwa Modal Dasar Perseroan akan
disesuaikan dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.

Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal dasar dan melakukan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan
Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta notaris.

2. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal dengan HMETD sebanyak-banyaknya sejumlah
15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar saham.

Selanjutnya, RUPSLB melimpahkan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyetujui pelaksanaan
segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penambahan Modal dengan HMETD.

3. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sesuai
dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.

3
Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari
pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi
Perseroan untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta
notaris.

1.2 Keterangan tentang HMETD

a. Pemegang saham yang berhak menerima HMETD


Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 28 Agustus 2020
berhak untuk membeli saham dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 10.000 (sepuluh ribu) Saham Lama berhak atas
81.788 (delapan puluh satu ribu tujuh ratus delapan puluh delapan) HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli 1 Saham Baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham sebesar harga
pelaksanaan sebesar Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) setiap saham.

b. Pemegang HMETD yang sah


Pemegang HMETD yang sah adalah:
i. Para pemegang saham Perseroan yang berhak menerima HMETD yang tidak dijual HMETD-nya, atau
ii. Pembeli/pemegang HMETD terakhir yang namanya tercantum dalam kolom endorsemen Sertifikat Bukti HMETD, atau
iii. Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI, sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.

c. Perdagangan HMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan HMETD, yaitu mulai
tanggal 1 September 2020 sampai dengan 8 September 2020.

Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang pasar modal termasuk
peraturan bursa dimana HMETD tersebut diperdagangkan. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil
keputusan, sebaiknya berkonsultasi atas biaya sendiri dengan penasihat investasi, perantara pedagang efek, manajer investasi,
penasehat hukum, akuntan publik, atau penasihat profesional lainnya.

HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI dan yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan
di luar bursa.

Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui di luar bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas
rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI.

Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan
beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Berdasarkan Surat Keputusan BEI No. SK. KEP-00071/BEI/11-2013, satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100
HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman
pada harga HMETD yang terbentuk. Adapun berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI No. KEP-00031/BEI/03-2020 perihal
Perubahan Waktu Perdagangan atas Transaksi Bursa, perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.00
sampai dengan pukul 11.30 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan
pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 15.00 WIB. Pemegang HMETD
yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian.

Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau
Bank Kustodian.

d. Bentuk HMETD
Bagi pemegang saham Perseroan yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan
menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki,
jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli Saham Baru, jumlah Saham Baru yang akan dibeli, jumlah harga yang
harus dibayar, jumlah pemesanan Saham Baru tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

4
Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan
Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau
Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

e. Permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD


Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari HMETD yang dimilikinya, maka
pemegang HMETD yang bersangkutan dapat menghubungi BAE Perseroan untuk mendapatkan denominasi HMETD yang
diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 1 September 2020 sampai
dengan 8 September 2020.

Setiap pemecahan akan dikenakan biaya yang menjadi beban pemohon, yaitu sebesar Rp11.000 (sebelas ribu Rupiah) per
Sertifikat Bukti HMETD baru hasil pemecahan. Biaya tersebut sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai.

f. Nilai HMETD
Nilai dari HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda dari HMETD yang satu dengan yang
lainnya berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran yang ada pada saat ditawarkan.

Berikut disajikan perhitungan teoritis nilai HMETD dalam PUT II ini. Perhitungan di bawah ini hanya merupakan ilustrasi teoritis
dan bukan dimaksudkan sebagai jaminan ataupun perkiraan dari nilai HMETD. Ilustrasi diberikan untuk memberikan gambaran
umum dalam menghitung nilai HMETD.

Diasumsikan harga pasar satu saham = Rp a


Harga saham PUT II = Rp b
Jumlah saham yang beredar sebelum PUT II = A
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT II = B
Jumlah saham yang beredar setelah PUT II = A+B
(Rp a x A) + ( Rp b x B)
Harga teoritis saham baru =
(A + B)
= Rp c
Harga teoritis HMETD = Rp c – Rp b

g. Pecahan HMETD
Sesuai dengan POJK No. 32/2015, maka atas pecahan HMETD tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya
dimasukkan ke dalam Rekening Perseroan.

h. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD


Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru yang
ditawarkan Perseroan dalam rangka PUT II dan diterbitkan untuk pemegang saham yang berhak yang belum melakukan
konversi saham. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat
diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI
akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

1.3 Informasi mengenai Saham Perseroan

Berikut adalah historis kinerja saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia meliputi harga tertinggi, harga terendah dan volume
perdagangan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum Pernyataan Pendaftaran disampaikan kepada OJK:

Harga Tertinggi Harga Terendah Total Volume Perdagangan


No. Bulan
(Rp/lembar) (Rp/lembar) (lot)
1 Mei 2020 268 232 142.024
2 April 2020 362 244 1.664.644
3 Maret 2020 458 120 2.044.352
4 Februari 2020 880 452 48.278
5 Januari 2020 1.010 905 17.284

5
Harga Tertinggi Harga Terendah Total Volume Perdagangan
No. Bulan
(Rp/lembar) (Rp/lembar) (lot)
6 Desember 2019 1.050 970 79.767
7 November 1.165 985 81.569
8 Oktober 2019 1.200 1.045 72.190
9 September 2019 1.220 1.055 50.163
10 Agustus 2019 1.400 1.100 40.285
11 Juli 2019 1.500 1.320 27.452
12 Juni 2019 1.475 1.255 50.005

Sumber: Bloomberg

Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, Perseroan tidak pernah mengalami penghentian perdagangan saham.

6
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT II

Dana hasil PUT II, setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham yang menjadi kewajiban Perseroan, akan dipergunakan untuk
melunasi sebagian utang Perseroan dari PT United Tractors Tbk.

Adapun keterangan mengenai utang yang akan dilunasi sebagian adalah sebagai berikut:

Nama Kreditur : PT United Tractors Tbk (“UT”)


Tanggal Perjanjian : Tertanggal 1 Maret 2018 dan telah diubah pada tanggal 19 Agustus 2019.
Prosedur dan Persyaratan Pembayaran : Perseroan dapat melakukan pembayaran dipercepat seluruh atau sebagian
dipercepat atau Pelunasan maju Pinjaman pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran bunga Pinjaman
pada tiap bulan (atau periode lain yang disetujui) dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis 5 (lima) hari sebelumnya kepada Kreditur.
Untuk setiap pemberitahuan pembayaran dipercepat yang telah diberikan
tidak dapat ditarik kembali dan Perseroan wajib untuk melakukan pembayaran
dipercepat sesuai dengan pemberitahuan.
Perkiraan Saldo pokok pinjaman terutang : Rp2.041.000.000.000,- (dua triliun empat puluh satu miliar Rupiah)
per tanggal 15 September 2020
Perkiraan saldo pokok pinjaman terutang : Rp544.758.080.000,- (lima ratus empat puluh empat miliar tujuh ratus lima
setelah pembayaran sebagian puluh delapan juta delapan puluh ribu Rupiah)
Perkiraan saldo pokok pinjaman terutang : Rp1.496.241.920.000,- (satu triliun empat ratus sembilan puluh enam miliar
yang akan dilunasi sebagian setelah dua ratus empat puluh satu juta sembilan ratus dua puluh ribu Rupiah)
dikurangi biaya PUT II
Sifat hubungan afiliasi : Pemegang Saham mayoritas - tidak langsung
Tingkat bunga : JIBOR + 2,5%
Jatuh tempo fasilitas : 30 April 2023
Penggunaan dana pinjaman : Modal Kerja
Sumber pembayaran bunga berjalan : Pendapatan Usaha

Perseroan menandatangani Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 1 Maret 2018, sebagaimana diubah dengan
Perubahan Pertama atas Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham antara Perseroan dengan UT tertanggal 19 Agustus 2019
(“Perjanjian Pinjaman UT”) berupa fasilitas pinjaman berulang (revolving) dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp1.600.000.000.000,-
(satu triliun enam ratus miliar Rupiah) dengan tingkat suku bunga JIBOR + 3% pada tanggal 1 Maret 2018, yang kemudian diubah
sebagaimana diungkapkan dalam Perubahan Pertama atas Perjanjian Pinjaman UT tanggal 19 Agustus 2019 menjadi sebesar
Rp4.000.000.000.000,- (empat triliun Rupiah) dengan tingkat suku bunga JIBOR + 2.5%. Fasilitas ini digunakan oleh Perseroan untuk
mendukung pendanaan modal kerja.

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Hasil Penawaran Umum, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil PUT II ini kepada OJK dan
mempertanggungjawabkan pada RUPS tahunan Perseroan. Laporan realisasi penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK
akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember sampai dengan seluruh
dana hasil PUT II ini telah direalisasikan. Perseroan akan menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya tanggal 15 bulan
berikutnya.

Apabila di kemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT II ini, maka Perseroan akan
terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya, dan perubahan
penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham Perseroan dalam RUPS.
Perseroan akan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya di bidang pasar modal, dalam
penggunaan dana hasil PUT II ini.

Pembayaran utang oleh Perseroan kepada UT dengan menggunakan dana hasil PUT II merupakan bagian dari pelaksanaan
kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Pinjaman UT.

7
Penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian Pinjaman UT merupakan suatu transaksi afiliasi dan transaksi material yang wajib
diumumkan kepada masyarakat dan OJK berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu (“Peraturan Bapepam No. IX.E.1”) dan Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan Bapepam No. IX.E.2”), yang merupakan peraturan yang berlaku
pada saat Perjanjian Pinjaman UT ditandatangani.

Untuk itu, Perseroan telah melaporkan penandatanganan Perjanjian Pinjaman UT kepada OJK melalui Surat Perseroan Nomor 010/
AI/CORP.SEC/OFF/III/18 tertanggal 5 Maret 2018 dan mengumumkan penandatanganan Perjanjian Pinjaman UT melalui surat kabar
Investor Daily pada tanggal 5 Maret 2018. Melalui Surat OJK Nomor S-970/PM.22/2018 tertanggal 21 Maret 2018, OJK telah meminta
Perseroan untuk memperbaiki keterbukaan informasi terkait dengan Perjanjian Pinjaman UT, dan Perseroan telah memperbaiki
keterbukaan informasi tersebut dan menyerahkan tanggapan Perseroan kepada OJK melalui Surat Perseroan Nomor 017/AI-HO/
CRSL/III/18 tertanggal 27 Maret 2018. Perseroan juga telah mengumumkan perbaikan atas keterbukaan informasi tersebut melalui
surat kabar Investor Daily pada tanggal 6 April 2018, dan telah menyampaikan bukti pengumuman tersebut kepada OJK melalui
Surat Perseroan Nomor 020/AI-HO/CRSL/IV/18 tertanggal 6 April 2018.

Terkait perpanjangan Perjanjian Pinjaman UT, Perseroan telah melaporkan kepada OJK berdasarkan Surat Perseroan Nomor 050/
AI-HO/CRSL/VIII/19 tertanggal 20 Agustus 2019 dan mengumumkan perpanjangan Perjanjian Pinjaman UT melalui surat kabar
Investor Daily pada tanggal 20 Agustus 2019.

Sesuai peraturan yang berlaku, untuk penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian Pinjaman UT, Perseroan telah memperoleh
laporan kewajaran yang diterbitkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik Yanuar Bey dan Rekan berdasarkan Laporan Pendapat Kewajaran
PT Acset Indonusa Tbk No: Y&R/FO/18/0202 tanggal 27 Februari 2018 dan Laporan Pendapat Kewajaran PT Acset Indonusa Tbk
No: 00165/2.0041-00/BS/03/0384/1/VIII/2019 tanggal 19 Agustus 2019 sebagaimana diubah terakhir dengan Laporan Pendapat
Kewajaran No.: 00183/2.0041-00/BS/03/0384/1/IX/2019 tanggal 16 September 2019 sebagai tanggapan atas Surat OJK No.S-1057/
PM.221/2019 tanggal 5 September 2019.

Dengan demikian, penandatanganan dan pelaksanaan Perjanjian Pinjaman UT telah memenuhi ketentuan yang berlaku
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 dan Peraturan Bapepam No. IX.E.2.

Rencana penggunaan Dana Bersih hasil Penawaran Umum Terbatas II untuk membayar sebagian utang Perseroan kepada UT
berdasarkan Perjanjian Pinjaman UT bukan merupakan atau tidak memenuhi definisi atau kriteria suatu transaksi material
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2. maupun Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi
Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan Transaksi Material”), dan juga bukan merupakan atau tidak
memenuhi definisi atau kriteria suatu transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1. maupun
Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (“Peraturan Transaksi
Afiliasi”), dikarenakan pembayaran sebagian utang Perseroan kepada UT merupakan bagian dari pelaksanaan kewajiban Perseroan
berdasarkan Perjanjian Pinjaman UT dan bukan merupakan suatu transaksi baru atau suatu transaksi yang berdiri sendiri.

Sesuai dengan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, total perkiraan biaya yang
dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 0,250% dari nilai PUT II yang meliputi:
• Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sebesar 0,120%, yang terdiri dari biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,036%; biaya
jasa Akuntan Publik sebesar 0,077%; dan biaya jasa Notaris sebesar 0,007%;
• Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal sebesar 0,005%, yang merupakan biaya jasa BAE;
• Biaya jasa konsultasi keuangan (financial advisory fee) sebesar 0,050%;
• Biaya pungutan oleh OJK terkait dengan pengajuan pendaftaran Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT II sebesar 0,050%;
• Biaya lain-lain 0,025%, termasuk biaya RUPS, pencatatan di BEI, auditor penjatahan, biaya percetakan Prospektus, sertifikat dan
formulir, biaya pemasangan iklan di surat kabar dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan PUT II ini.

Perseroan telah sepenuhnya menggunakan Dana Hasil Penawaran Umum Terbatas I dan menyampaikan Laporan Realisasi
Penggunaan Dana kepada OJK melalui surat No. 089/AI/CORP.SEC/OFF/VII/16 tanggal 15 Juli 2016 dan No. 003/AI/CORP.SEC/
OFF/I/17 tanggal 16 Januari 2017.

8
III. PERNYATAAN UTANG

Tabel di bawah ini memperlihatkan total liabilitas konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019, yang diambil dari laporan
posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019. Laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit tersebut
tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun disertakan dalam informasi Perseroan ke Bursa Efek Indonesia dan dapat diakses
melalui www.idx.co.id.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2019, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 20 Februari 2020,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup memiliki total liabilitas konsolidasian sebesar Rp10.160.043 juta dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN 31 Desember 2019
Liabilitas jangka pendek
Utang usaha
- Pihak ketiga 4.821.449
- Pihak berelasi 13.827
Utang non-usaha
- Pihak ketiga 32.881
- Pihak berelasi 152.164
Jumlah utang bruto pemberi kerja 32.250
Utang pajak 239.127
Pendapatan diterima dimuka
- Pihak ketiga 185.616
- Pihak berelasi 44.767
Akrual 364.687
Pinjaman bank jangka pendek 817.923
Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang
- Pinjaman dari pemegang saham 3.203.000
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 4.988
- Pihak berelasi 532
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 74.272
Liabilitas imbalan kerja 7.437
Jumlah liabilitas jangka pendek 9.994.920
Liabilitas jangka panjang
Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 5.046
- Pihak berelasi 452
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 104.117
Liabilitas imbalan kerja 55.508
Jumlah liabilitas jangka panjang 165.123
Jumlah 10.160.043

9
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Grup tidak memiliki liabilitas komitmen dan kontinjensi yang signifikan selain yang telah
diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

Selama tahun 2019, Grup melakukan pembayaran penuh atas semua utang bank yang telah jatuh tempo.

Utang Usaha

Utang usaha dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah 4.726.397
USD 77.025
Mata uang lainnya 18.027
Pihak berelasi
PT United Tractors Tbk 4.100
PT Bina Pertiwi 3.257
PT Swadaya Harapan Nusantara 2.722
PT Supra Alphaplus Handal 993
PT Andalan Multi Kencana 599
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp350) 2.156
Jumlah 4.835.276

Utang Non-Usaha

Utang non-usaha dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah 30.107
Mata uang lainnya 2.774
Pihak berelasi
PT United Tractors Tbk 138.553
PT Karya Supra Perkasa 12.183
PT Asuransi Astra Buana 718
PT Astra Graphia Information Technology 596
PT Astra Graphia Tbk 81
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp350) 33
Jumlah 185.045

Jumlah Utang Bruto Pemberi Kerja

Jumlah Utang Bruto Pemberi Kerja dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak Ketiga
Rupiah 32.250
Jumlah 32.250

10
Utang Pajak

Utang pajak dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pajak penghasilan badan
Entitas anak 408
Pajak lain-lain:
Perseroan
- Pasal 4(2) 214.477
- Lain-lain 14.229
Entitas Anak
- Pasal 4(2) 6.805
- Lain-lain 3.208
Jumlah 239.127

Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak ketiga
USD 10.078
Rupiah 175.538
Pihak berelasi
PT Marga Mandalasakti 22.780
PT Brahmayasa Bahtera 21.597
PT United Tractors Tbk 390
Jumlah 230.383

Akrual

Akrual dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Akrual proyek 290.588
Beban bunga 28.265
Gaji dan imbalan lain 16.607
Biaya jasa profesional 1.398
Lain-lain 27.829
Jumlah 364.687

Pinjaman Bank Jangka Pendek


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
PT Bank BTPN Tbk 350.000
PT Bank Mizuho Indonesia 210.000
PT Bank UOB Indonesia 150.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 107.923
Jumlah 817.923

11
Pinjaman dari Pemegang Saham

Pinjaman dari pemegang saham dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
PT United Tractors Tbk 3.203.000
Dikurangi: bagian jangka pendek (3.203.000)
Bagian jangka panjang -

Liabilitas Sewa Pembiayaan

Liabilitas sewa pembiayaan dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak ketiga
Rupiah 10.034
Pihak berelasi
PT Toyota Astra Financial Services 652
PT Astra Sedaya Finance 325
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp350) 7
Jumlah 11.018

Pinjaman Lain-Lain

Pinjaman lain-lain dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Pihak ketiga 178.389
Dikurangi: bagian jangka pendek (74.272)
Jumlah bagian jangka panjang 104.117

Liabilitas Imbalan Kerja

Liabilitas imbalan kerja dengan rincian sebagai berikut:


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019
Imbalan pensiun dan pascakerja lain-lain 53.635
Imbalan jangka panjang lain-lain 9.310
Liabilitas imbalan kerja 62.945
Dikurangi: bagian jangka pendek (7.437)
Bagian jangka panjang 55.508

Komitmen Perolehan Barang Modal

Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup mempunyai komitmen atas pembelian barang modal untuk perolehan aset tetap sejumlah
Rp15 miliar.

Kontrak Kerja Dalam Masa Pemeliharaan

Grup memiliki beberapa kontrak konstruksi yang berada di bawah masa pemeliharaan. Masa pemeliharaan adalah antara 6-36
(enam sampai tiga puluh enam) bulan setelah selesainya pekerjaan konstruksi. Berdasarkan kontrak, Grup bertanggung jawab atas
segala kerusakan yang diakibatkan dari pekerjaan konstruksi dan pelanggan berhak untuk menahan piutang retensi Grup hingga
pemenuhan persyaratan sebagaimana diatur dalam kontrak atau hingga kerusakan telah diperbaiki.

12
Fasilitas Bank Garansi dan Letter of Credit

Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup mempunyai fasilitas bank garansi dan letter of credit yang diperoleh dari berbagai bank
sejumlah Rp4,2 triliun dan USD 191,4 juta. Pada tanggal 31 Desember 2019, jumlah fasilitas yang belum digunakan oleh Grup
adalah sebesar Rp921 miliar dan USD 52,9 juta.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SELURUH LIABILITAS GRUP PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2019 TELAH
DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2019 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN GRUP TIDAK MEMILIKI
LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL GRUP SERTA
LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2019.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK ADA PINJAMAN PERSEROAN YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM
DILUNASI.

SAMPAI DENGAN DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG
DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DILAKUKAN OLEH PERSEROAN ATAU
ENTITAS ANAK YANG BERDAMPAK MATERIAL TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.

DARI DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN GRUP DENGAN PIHAK KETIGA, TIDAK ADA PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG
DAPAT MERUGIKAN KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM (NEGATIVE COVENANTS).

PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA TIDAK ADA KELALAIAN ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN SETELAH
TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN INI.

13
IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Calon Investor harus membaca ikhtisar dari data keuangan penting yang disajikan di bawah ini dengan laporan keuangan
konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan pada tanggal
dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 beserta catatan–catatan atas laporan–laporan keuangan konsolidasian.
Laporan-laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit tersebut tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun disertakan
dalam informasi Perseroan ke Bursa Efek Indonesia dan dapat diakses melalui www.idx.co.id. Calon Investor juga harus membaca
Bab V Prospektus ini yang berjudul Analisis dan Pembahasan Manajemen.

Informasi keuangan di bawah ini diambil dari laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas
konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan laporan posisi keuangan konsolidasian
Grup pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan
ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018
beserta catatan-catatan atas laporan-laporan keuangan konsolidasian tersebut yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2019, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 20 Februari 2020,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2018, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 25 Februari 2019,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

4.1 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Kas dan setara kas 181.766 222.654
Piutang usaha
- Pihak ketiga 547.127 260.507
- Pihak berelasi 798 5.449
Piutang non-usaha
- Pihak ketiga 142.692 52.245
- Pihak berelasi 3.846 -
Piutang retensi
- Pihak ketiga 86.694 103.417
- Pihak berelasi 4.549 4.123
Jumlah tagihan bruto pemberi kerja
- Pihak ketiga 7.184.377 4.979.186
- Pihak berelasi 106.866 249.375
Persediaan 35.739 30.770
Uang muka 369.471 570.418
Biaya dibayar dimuka 11.253 7.812
Pajak dibayar dimuka 489.437 338.318
Proyek dalam pelaksanaan
- Pihak ketiga 225.958 927.230

14
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
- Pihak berelasi 629 3.291
Aset lancar lain-lain 65.630 365.457
Jumlah aset lancar 9.456.832 8.120.252
Piutang retensi
- Pihak ketiga 164.787 -
- Pihak berelasi 10.202 -
Aset tetap 745.130 755.129
Aset keuangan tersedia untuk dijual 20.000 20.000
Properti investasi 32.885 32.885
Uang muka - 1.408
Biaya dibayar dimuka 7.895 4.159
Aset tidak lancar lain-lain 8.788 2.558
Jumlah aset tidak lancar 989.687 816.139
Jumlah aset 10.446.519 8.936.391
Utang usaha
- Pihak ketiga 4.821.449 3.163.765
- Pihak berelasi 13.827 9.008
Utang non-usaha
- Pihak ketiga 32.881 67.132
- Pihak berelasi 152.164 34.852
Jumlah utang bruto pemberi kerja 32.250 -
Utang pajak 239.127 171.203
Pendapatan diterima dimuka
- Pihak ketiga 185.616 361.334
- Pihak berelasi 44.767 -
Akrual 364.687 470.346
Pinjaman bank jangka pendek 817.923 2.656.388
Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang
- Pinjaman dari pemegang saham 3.203.000 400.000
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 4.988 4.492
- Pihak berelasi 532 626
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 74.272 48.113
Liabilitas imbalan kerja 7.437 15.793
Jumlah liabilitas jangka pendek 9.994.920 7.403.052
Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 5.046 10.032
- Pihak berelasi 452 518
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 104.117 63.083
Liabilitas imbalan kerja 55.508 32.913
Jumlah liabilitas jangka panjang 165.123 106.546
Jumlah liabilitas 10.160.043 7.509.598

15
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham – modal dasar 1.600.000.000 saham biasa, 70.000 70.000
modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 700.000.000
saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per
lembar saham
Tambahan modal disetor 808.252 808.252
Cadangan lain-lain (1.610) (1.610)
(Akumulasi kerugian)/Saldo laba
- Dicadangkan 14.000 14.000
- Belum dicadangkan (660.936) 483.808
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (1.381) (1.241)
Kepentingan non-pengendali 58.151 53.584
Jumlah ekuitas 286.476 1.426.793
Jumlah liabilitas dan ekuitas 10.446.519 8.936.391

4.2 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pendapatan bersih 3.947.173 3.725.296
Beban pokok pendapatan (4.046.981) (3.026.009)
(Rugi)/laba bruto (99.808) 699.287
Beban penjualan (143.255) (3.068)
Beban umum dan administrasi (187.312) (198.451)
Beban pajak final (120.321) (141.833)
Biaya keuangan (619.635) (362.213)
Penghasilan keuangan 37.168 23.926
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama - 360
Penghasilan lain-lain, bersih 5.633 6.218
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan (1.127.530) 24.226
Beban pajak penghasilan (4.319) (2.807)
(Rugi)/laba tahun berjalan (1.131.849) 21.419
Beban komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja (4.878) (13.615)
Pajak penghasilan terkait 50 59
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (140) 238
Beban komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (4.968) (13.318)
Jumlah (rugi)/penghasilan komprehensif tahun berjalan (1.136.817) 8.101
(Rugi)/laba setelah pajak yang diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (1.136.236) 18.285
- Kepentingan non-pengendali 4.387 3.134
Jumlah (rugi)/penghasilan komprehensif yang
diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (1.141.384) 4.829

16
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
- Kepentingan non-pengendali 4.567 3.272
(Rugi)/laba per saham (dinyatakan dalam Rupiah penuh) dasar (1.623) 26
dan dilusian

4.3 Data Laporan Arus Kas Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi (341.724) (857.235)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (175.906) (258.052)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 476.190 1.123.060
(Penurunan)/Kenaikan bersih kas dan setara kas (41.440) 7.773
Kas dan setara kas pada awal tahun 222.654 215.119
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 552 (238)
Kas dan setara kas pada akhir tahun 181.766 222.654

4.4 Rasio

31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Bersih 6,0% 23,1%
(Rugi)/Laba Bruto (114,3%) 50,1%
(Rugi)/Laba Sebelum Pajak Penghasilan (4754,2%) (84,5%)
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan (5384,3%) (86,1%)
Aset 16,9% 68,4%
Liabilitas 35,3% 94,1%
Ekuitas (79,9%) (0,7%)
Rasio Usaha
(Rugi)/Laba Bruto / Pendapatan Bersih (GPM) (2,53%) 18,77%
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Pendapatan Bersih (NIM) (28,67%) 0,57%
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Ekuitas (ROE) (395,09%) 1,50%
(Rugi)/Laba Tahun Berjalan / Aset (ROA) (10,83%) 0,24%
Rasio Keuangan
Liabilitas / Ekuitas (x) 35,47 5,26
Liabilitas / Aset (x) 0,97 0,84
Utang Bersih* / Ekuitas (x) 2,88 1,79
Utang Bersih* / Aset (x) 0,08 0,29
Aset Lancar / Liabilitas Lancar (x) 0,95 1,10

*Utang Bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman
lain-lain, dikurangi dengan kas dan setara kas serta pinjaman dari pemegang saham

TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG

Berdasarkan laporan posisi keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2019, Perseroan telah
memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang Perseroan. Adapun rasio keuangan dalam
perjanjian utang Perseroan adalah sebagai berikut:

17
Tingkat
No Nama Bank Pemilik Fasilitas Rasio Keuangan yang dipersyaratkan
Pemenuhan
Mempertahankan rasio keuangan dengan kondisi Net
Gearing Ratio maksimum 3,0x (tiga koma nol kali). Definisi
PT Bank CIMB
1 PT Acset Indonusa Tbk Net Gearing Ratio adalah Interest Bearing Debt* dikurangi cash 2,88
Niaga Tbk
dikurangi pinjaman pemegang saham (shareholder loan),
keseluruhannya dibagi dengan modal (equity)
Selama Fasilitas Kredit masih berlaku dan selama masih ada
PT Bank Danamon outstanding, menjaga dan mempertahankan Rasio Keuangan
2 PT Acset Indonusa Tbk 2,88
Indonesia Tbk sebagai berikut: Net DER = (Debt - Shareholder Loan – Cash)/
Total Equity maksimum 3,0x (tiga koma nol kali).
Menjaga rasio-rasio laporan keuangan sebagai berikut: Nett
PT Bank Mandiri
3 PT Acset Indonusa Tbk Debt to Equity Ratio (NETT DER) maksimal 300% (tiga ratus 288
(Persero) Tbk
persen)
Harus memastikan bahwa rasio Utang Bersih terhadap
Ekuitas dipertahankan tidak lebih dari 3,0 (tiga koma nol)
4 PT Bank BTPN Tbk PT Acset Indonusa Tbk banding 1,0 (satu koma nol) kali. 2,88
Utang bersih adalah utang yang dibebankan bunga dikurangi
pinjaman pemegang sahamnya dikurangi Kas.
Memastikan bahwa rasio keuangan Debitur sebagai berikut:
PT Bank UOB Net Gearing Ratio maksimal 3,0x (tiga koma nol kali).
5 PT Acset Indonusa Tbk 2,88
Indonesia Net Debt** adalah Gross Debt dikurangi Cash dan Pinjaman
Pemegang Saham yang disubordinasikan kepada Bank
Net Debt to Equity = maksimum sebesar 33,0x (tiga koma nol
kali), direviu secara berkala setiap tahun
PT Bank Mizuho Net DER = (Debt – Shareholder Loan* - Cash)/Total Equity
6 PT Acset Indonusa Tbk 2,88
Indonesia *Utang Subordinasi Pemegang Saham (Shareholder Loan)
yang dimaksud berlaku baik untuk yang ada saat ini maupun
yang akan datang.
PT Bank HSBC
7 PT Acset Indonusa Tbk Tidak ada Tidak ada
Indonesia

*Interest bearing debt/Gross debt/Debt/Utang dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa
pembiayaan, dan pinjaman lain-lain.
**Net debt/Net borrowings/Utang bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa
pembiayaan, dan pinjaman lain-lain, dikurangi dengan kas dan setara kas serta pinjaman dari pemegang saham.

PERKEMBANGAN TERKINI

Infomasi keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 telah diambil
dari laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020
dan 2019 yang tidak diaudit dan tidak direviu. Kami telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian yang
tidak diaudit dan tidak direviu tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Segala penyesuaian, termasuk
penyesuaian normal maupun berulang yang kami yakini diperlukan untuk penyajian yang wajar untuk posisi keuangan dan hasil
operasi konsolidasian untuk periode yang disajikan telah kami masukkan ke dalam laporan keuangan interim konsolidasian yang
tidak diaudit dan tidak direviu tersebut.

Laporan keuangan interim konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan
2019 tersebut tidak diaudit dan tidak direviu telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.
Laporan keuangan interim konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak direviu tersebut tidak disertakan dalam Prospektus namun
telah disertakan dalam pernyataan Perusahaan dalam Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan dapat diakses di www.idx.co.id. Hasil
operasi Grup untuk periode interim belum tentu dapat mengilustrasikan dan menjadi acuan untuk hasil operasi tahunan Grup
atau periode interim lainnya. Hasil historikal dari periode interim maupun sebelumnya belum tentu menjadi indikasi dari hasil yang
diharapkan untuk tahun fiskal penuh maupun periode di masa depan.

18
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup telah mengadopsi PSAK 71–Instrumen Keuangan, PSAK 72–Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan dan PSAK 73–Sewa. Hal ini menghasilkan beberapa perubahan dalam peraturan akuntansi Grup untuk pengukuran
dan pengakuan. Sehubungan dengan provisi transisi yang diatur dalam standar akuntansi, efek-efek dari perubahan peraturan
akuntansi dapat disesuaikan ke saldo laba yang ditahan pada tanggal awal tahun adopsi. Namun, Grup telah membuat analisa dan
pertimbangan untuk masing- masing dari standar ini dan menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh keuangan material terhadap
laporan keuangan konsolidasian historikal Grup yang dapat mengakibatkan penyesuaian terhadap saldo laba ditahan pada tanggal
1 Januari 2020. Lihat catatan 2a dari laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit dan tidak direviu pada tanggal 30 Juni 2020
dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020 dan 2019.

KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota dari jaringan firma PricewaterhouseCoopers), akuntan independen, tidak
ditunjuk untuk mengaudit, mereviu ataupun menerapkan prosedur terhadap laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak
diaudit dan tidak direviu pada tanggal 30 Juni 2020 dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2020 dan 2019.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN 30 Jun 2020* 31 Des 2019
Kas dan setara kas 233.674 181.766
Piutang usaha
- Pihak ketiga 488.338 547.127
- Pihak berelasi 17.448 798
Piutang non-usaha
- Pihak ketiga 131.568 142.692
- Pihak berelasi 214 3.846
Piutang retensi
- Pihak ketiga 80.633 86.694
- Pihak berelasi 4.453 4.549
Jumlah tagihan bruto pemberi kerja
- Pihak ketiga 1.466.677 7.184.377
- Pihak berelasi 85.305 106.866
Persediaan 44.152 35.739
Uang muka 367.901 369.471
Biaya dibayar dimuka 9.561 11.253
Pajak dibayar dimuka 33.095 489.437
Proyek dalam pelaksanaan
- Pihak ketiga 238.020 225.958
- Pihak berelasi 870 629
Aset lancar lain-lain 3.151 65.630
Jumlah aset lancar 3.205.060 9.456.832
Piutang retensi
- Pihak ketiga 164.787 164.787
- Pihak berelasi 10.202 10.202
Aset tetap 720.137 745.130
Aset keuangan tersedia untuk dijual 20.000 20.000
Properti investasi 32.885 32.885
Biaya dibayar dimuka 3.107 7.895
Aset tidak lancar lain-lain 9.226 8.788
Jumlah aset tidak lancar 960.344 989.687
Jumlah aset 4.165.404 10.446.519

19
(dalam jutaan Rupiah)
KETERANGAN 30 Jun 2020* 31 Des 2019
Utang usaha
- Pihak ketiga 836.236 4.821.449
- Pihak berelasi 6.981 13.827
Utang non-usaha
- Pihak ketiga 36.392 32.881
- Pihak berelasi 240.285 152.164
Jumlah utang bruto pemberi kerja 50.436 32.250
Utang pajak 83.188 239.127
Pendapatan diterima dimuka
- Pihak ketiga 157.010 185.616
- Pihak berelasi 30.055 44.767
Akrual 406.288 364.687
Pinjaman bank jangka pendek 26.055 817.923
Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang
- Pinjaman dari pemegang saham 2.041.000 3.203.000
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 5.256 4.988
- Pihak berelasi 419 532
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 66.798 74.272
Liabilitas imbalan kerja 7.437 7.437
Jumlah liabilitas jangka pendek 3.993.836 9.994.920
Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 2.348 5.046
- Pihak berelasi 270 452
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 73.783 104.117
Liabilitas imbalan kerja 58.749 55.508
Jumlah liabilitas jangka panjang 135.150 165.123
Jumlah liabilitas 4.128.986 10.160.043
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham – modal dasar 1.600.000.000 saham biasa, 70.000 70.000
modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 700.000.000
saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per
lembar saham
Tambahan modal disetor 808.252 808.252
Cadangan lain-lain (1.610) (1.610)
(Akumulasi kerugian)/Saldo laba
- Dicadangkan 14.000 14.000
- Belum dicadangkan (913.064) (660.936)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (1.320) (1.381)
Kepentingan non-pengendali 60.160 58.151
Jumlah ekuitas 36.418 286.476
Jumlah liabilitas dan ekuitas 4.165.404 10.446.519

*Ikhtisar keuangan ini diperoleh dari informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab Manajemen Perseroan, serta tidak diaudit atau direviu oleh
Akuntan Publik.

20
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
30 Juni
KETERANGAN
2020* 2019
Pendapatan bersih 748.745 1.546.362
Beban pokok pendapatan (707.994) (1.564.740)
Laba/(Rugi) bruto 40.751 (18.378)
Beban penjualan (382) (1.883)
Beban umum dan administrasi (80.092) (110.687)
Beban pajak final (24.362) (56.289)
Biaya keuangan (213.918) (251.368)
Penghasilan keuangan 14.786 35.488
Penghasilan lain-lain, bersih 12.888 2.854
Rugi sebelum pajak penghasilan (250.329) (400.263)
Manfaat/(beban) pajak penghasilan 143 (2.597)
Rugi periode berjalan (250.186) (402.860)
Pendapatan/(beban) komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja 67 -
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan 61 (140)
Pendapatan/(beban) komprehensif lain periode berjalan, 128 (140)
setelah pajak
Jumlah rugi komprehensif periode berjalan (250.058) (403.000)
(Rugi)/laba setelah pajak yang diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (252.195) (404.430)
- Kepentingan non-pengendali 2.009 1.570
Jumlah (rugi)/penghasilan komprehensif yang
diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (252.067) (404.570)
- Kepentingan non-pengendali 2.009 1.570
Rugi per saham (dinyatakan dalam Rupiah penuh) dasar dan (360) (578)
dilusian

*Ikhtisar keuangan ini diperoleh dari informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab Manajemen Perseroan, serta tidak diaudit atau direviu oleh
Akuntan Publik.

Data Laporan Arus Kas Konsolidasian


(dalam jutaan Rupiah)
30 Juni
KETERANGAN
2020* 2019
Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) 2.135.673 (700.042)
aktivitas operasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (64.395) (158.406)
Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari (2.017.358) 793.559
aktivitas pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 53.920 (64.889)
Kas dan setara kas pada awal periode 181.766 222.654
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas (2.012) (140)
Kas dan setara kas pada akhir periode 233.674 157.625

*Ikhtisar keuangan ini diperoleh dari informasi keuangan yang menjadi tanggung jawab Manajemen Perseroan, serta tidak diaudit atau direviu oleh
Akuntan Publik.

21
Rasio

30 Juni 2020 31 Des 2019


Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Bersih (51,6%) 6,0%
Laba/(Rugi) Bruto (321,7%) (114,3%)
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (37,5%) (4754,2%)
Rugi Tahun Berjalan (37,9%) (5.384,3%)
Aset (60,1%) 16,9%
Liabilitas (59,4%) 35,3%
Ekuitas (87,3%) (79,9%)
Rasio Usaha
Laba/(Rugi) Bruto / Pendapatan Bersih 5,4% (2,5%)
Rugi Periode Berjalan / Pendapatan Bersih (33,4%) (28,67%)
Rugi Periode Berjalan / Ekuitas (ROE) (686,98%) (395,09%)
Rugi Periode Berjalan / Aset (ROA) (6,01%) (10,83%)
Rasio Keuangan
Liabilitas / Ekuitas (x) 113,38 35,47
Liabilitas / Aset (x) 0,99 0,97
Utang Bersih* / Ekuitas (x) (1,61) 2,88
Utang Bersih* / Aset (x) (0,01) 0,08
Aset Lancar / Liabilitas Lancar (x) 0,80 0,95

*Utang Bersih dihitung sebagai jumlah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman
lain-lain, dikurangi dengan kas dan setara kas serta pinjaman dari pemegang saham.

Perseroan telah memanfaatkan ketentuan relaksasi Laporan Keuangan sesuai dengan peraturan S-101/D.04/2020.

22
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen atas kondisi keuangan serta hasil operasi Grup dalam bab ini harus dibaca bersama-
sama dengan ikhtisar data keuangan penting, laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2019 dan laporan keuangan konsolidasian Grup pada pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2018, beserta catatan-catatan atas laporan konsolidasian tersebut. Laporan-laporan keuangan konsolidasian yang telah
diaudit tersebut tidak dicantumkan dalam Prospektus ini namun disertakan dalam informasi Perseroan ke Bursa Efek Indonesia
dan dapat diakses melalui www.idx.co.id.

Informasi keuangan di bawah ini diambil dari laporan posisi keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal 31
Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian
dan laporan arus kas konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan laporan posisi
keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian yang telah diaudit
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 beserta catatan-catatan atas laporan-laporan keuangan konsolidasian tersebut
yang telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2019, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 20 Februari 2020,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2018, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 25 Februari 2019,
yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA.

5.1 Umum

Perseroan didirikan dengan nama PT Acset Indonusa berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 10 Januari 1995, dibuat di
hadapan Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Bekasi. Akta Pendirian tersebut telah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-3640.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928.

Anggaran Dasar Perseroan sampai dengan dilakukannya PUT I dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 55
tertanggal 19 April 2016, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, dan pemberitahuannya telah
diterima oleh Menkumham berdasarkan Surat Menkumham Nomor AHU-AH.01.03-0041939 perihal Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan Surat Menkumham Nomor AHU-AH.01.03-0041940 perihal Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan (“Akta No. 55/2016”). Melalui Akta No. 55/2016, Perseroan mengubah Pasal 14 ayat (1) mengenai Dewan
Komisaris dan Pasal 16 ayat (8) dan (9) mengenai Rapat Dewan Komisaris.

Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, di antaranya melalui akta-akta di bawah ini:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 16, tertanggal 8 September 2016, dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0080327 tertanggal 15 September 2016.
Melalui akta ini, Perseroan mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Permodalan Perseroan.

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 34, tertanggal 10 April 2019, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-0024544.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 8 Mei 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0235984 tanggal 8 Mei 2019.
Melalui akta ini, Perseroan mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha
untuk memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan peraturan pelaksanaannya dan mengubah Pasal 11 ayat (1) Anggaran Dasar
Perseroan mengenai Direksi.

23
3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 121 tertanggal 22 Juli 2020, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0050520.AH.01.02.TAHUN 2020 pada tanggal 23 Juli 2020, terdaftar dalam
Daftar Perseroan Nomor AHU-0119383.AH.01.01.TAHUN 2020 tanggal 23 Juli 2020. Melalui akta ini, Perseroan mengubah Pasal
4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal dasar Perseroan, dimana modal dasar Perseroan berubah menjadi
Rp1.570.000.000.000,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 15.700.000.000 (lima belas miliar
tujuh ratus juta) saham.

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan untuk melakukan peningkatan modal dasar serta
modal disetor dan ditempatkan berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 35 tanggal 8 Juni 2020, dibuat di hadapan Jose Dima
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta tentang Berita Acara RUPSLB pada tanggal 8 Juni 2020.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa pelaksana
konstruksi. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Konstruksi Gedung Tempat Tinggal, Konstruksi Gedung Perkantoran, Konstruksi Gedung Industri, Konstruksi Gedung
Perbelanjaan, Konstruksi Gedung Kesehatan, Konstruksi Gedung Pendidikan, Konstruksi Gedung Penginapan, Konstruksi
Gedung Tempat Hiburan dan Olahraga, dan Konstruksi Gedung Lainnya;

2. Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Gedung, Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jalan dan Rel,
Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jaringan Saluran Irigasi, Komunikasi dan Limbah, dan Pemasangan
Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya;

3. Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan dan Jalan Layang, Konstruksi Landasan Pacu Pesawat Terbang, Konstruksi Jalan
Rel dan Jembatan Rel, Konstruksi Terowongan, Konstruksi Jaringan Irigasi, Konstruksi Bangunan Pengolahan Penyaluran
dan Penampungan Air Minum, Air Limbah dan Drainase, Konstruksi Bangunan Elektrikal, Konstruksi Jaringan Elektrikal dan
Telekomunikasi Lainnya, Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air, Konstruksi Bangunan Pelabuhan Bukan Perikanan,
Konstruksi Bangunan Pelabuhan Perikanan, Konstruksi Bangunan Pengolahan dan Penampungan Barang Minyak dan Gas,
dan Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain;

4. Pengerukan, Pembongkaran, dan Penyiapan Lahan;

5. Instalasi Listrik, Instalasi Navigasi Udara, Instalasi Sinyal dan Rambu-Rambu Jalan; Instalasi Saluran Air (Plambing), Instalasi
Pemanas dan Geotermal, Instalasi Minyak dan Gas, Instalasi Pendingin dan Ventilasi Udara, Instalasi Mekanikal, dan Instalasi
Konstruksi Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain;

6. Pengerjaan Pemasangan Kaca dan Alumunium, Pengerjaan Lantai, Dinding, Peralatan Saniter dan Plafon, Pengecatan, Dekorasi
Interior, Dekorasi Eksterior, dan Penyelesaian Konstruksi Bangunan Lainnya;

7. Pemasangan Fondasi dan Tiang Pancang, Pemasangan Perancah (Steiger), Pemasangan Atap/Roof Covering, Pemasangan
Kerangka Baja, Penyewaan Alat Konstruksi Dengan Operator, Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi
Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik Sipil, dan Konstruksi Khusus Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat
Lain.

Tinjauan Ekonomi

Secara umum perekonomian global mengalami tantangan berat akibat dampak pandemi Covid-19 yang meluas ke berbagai
belahan dunia. International Monetary Fund (IMF) memprediksi perekonomian global akan terkontraksi hingga sebesar -3,0%
pada tahun 2020, nilai ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan sebesar 2,9% di tahun 2019. Nilai ini akan kembali pulih ke
pertumbuhan positif sebesar 5,8% pada tahun 2021 atau dengan kata lain mengikuti pola V-shape recovery. Amerika Serikat dan
Eropa diprediksi akan mengalami dampak yang paling signifikan dimana IMF melihat Produk Domestik Bruto (PDB) keduanya akan
turun masing-masing sebesar -5,9% dan -7,5% di tahun 2020. Sementara itu, perekonomian di negara besar Asia diprediksi tidak
akan mengalami kontraksi melainkan hanya perlambatan pertumbuhan seperti Tiongkok (dari pertumbuhan sebesar 6,1% di 2019
menjadi 1,2% di 2020) dan India (dari pertumbuhan sebesar 4,2% di 2019 menjadi 1,9% di 2020).

24
Secara domestik, dampak awal pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia sudah mulai terlihat dari pertumbuhan PDB
yang melambat ke 2,97% pada triwulan I-2020 dari 4,97% pada kuartal sebelumnya. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga
melemah ke 2,84% (dibandingkan 4,97% di kuartal IV 2019) seiring dengan melemahnya konsumsi pakaian dan transportasi di
tengah physical distancing yang mulai berlaku pada Maret 2020. Pertumbuhan Investasi juga mengalami perlambatan ke 1,70%
dari 4,06% akibat ketidakpastian geliat bisnis yang berdampak langsung kepada penurunan outlook perekonomian akibat pandemi
Covid-19 ini.

Dengan mempertimbangkan menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2020 dan dampak pandemi Covid-19
yang lebih signifikan pada kuartal–kuartal ke depan, diprediksikan bahwa ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan
0%. Perekonomian diprediksi akan mencapai titik terendah pada kuartal II 2020 di mana PDB berpotensi terkontraksi sekitar
-3%. Hal ini disebabkan adanya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang baru diterapkan di beberapa daerah
pada pertengahan April 2020 dan akan membatasi kegiatan ekonomi pada kuartal II, terutama pada periode Hari Raya Idul Fitri
dimana konsumsi masyarakat seharusnya mencapai puncaknya. Setelah itu, perekonomian Indonesia diprediksi akan mengalami
pemulihan bertahap (U-shape) dimana PDB masih akan mengalami kontraksi -1% hingga 0% di kuartal III dan akan kembali tumbuh
positif 1%–2% pada kuartal IV.

Untuk mengatasi dampak Covid-19, pemerintah telah meluncurkan stimulus sebesar Rp405 triliun atau setara 2,4% terhadap PDB.
Secara garis besar stimulus ini terdiri atas 4 bagian: i) stimulus kesehatan sebesar Rp75 triliun untuk mengurangi penyebaran
Covid-19; ii) stimulus perlindungan sosial sebesar Rp110 triliun sebagai jaring pengaman bagi masyarakat miskin dan juga yang
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK); iii) stimulus untuk sektor bisnis sebesar Rp70 triliun untuk membantu likuiditas
perusahaan di tengah Covid-19 dan mencegah terjadinya PHK masal; dan iv) stimulus pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp
150 triliun untuk membantu roda perekonomian terus berjalan terutama di sektor UMKM, serta membantu dalam hal terkait
restrukturisasi hutang dan likuiditas. Untuk mengakomodasi stimulus yang tergolong besar ini, pemerintah telah memperoleh
persetujuan untuk memperlebar defisit anggaran menjadi 5,07% terhadap PDB, dari defisit sebelumnya sebesar 1,76%. Dalam
revisi anggaran ini, penerimaan negara diprediksikan turun -10% YoY sebagai akibat pelemahan pertumbuhan ekonomi dan
turunnya harga minyak dunia. Di sisi lain, pemerintah menganggarkan pengeluaran negara tumbuh 13,1% yang juga mencakup
stimulus atas dampak Covid-19 sebesar Rp405 triliun.

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di 4,50% pada Rapat Dewan Gubernur bulan April dan
Mei 2020, setelah sebelumnya menurunkannya dua kali dengan total mencapai 50 bps pada periode Februari-Maret 2020. Hal ini
merupakan langkah BI untuk mempertahankan stabilitas Rupiah di tengah tingginya volatilitas global dan menjaga arus ekonomi
tidak semakin terdampak buruk di tengah pandemi Covid-19 ini. Sebagai langkah tambahan, BI juga aktif mengintervensi pasar
obligasi dengan membeli Surat Utang Negara (SUN) sebesar Rp167 triliun (periode Januari–April 2020) pada pasar sekunder untuk
meredam tekanan jual asing. Selain itu, BI juga memutuskan untuk menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 200 bps
(ke 3,0-3,5%), dimana akibat penurunan ini adalah tersedianya likuiditas tambahan (sekitar Rp100 triliun) yang dapat digunakan
bank untuk membeli SUN pada lelang perdana (pasar primer) dalam rangka membantu pemerintah membiayai defisit fiskal yang
melebar ke 5,07% terhadap PDB.

Setelah pandemi Covid-19 berakhir, ekonomi negara Indonesia dipercaya akan kembali pulih. Pertama, dari sisi fiskal pemerintah
dinilai cukup prudent membuat langkah-langkah penyelamatan ekonomi. Salah satunya adalah kewenangan fiskal, pemerintah
bisa mendesain struktur APBN sesuai kebutuhan, bahkan defisit melebihi 3% terhadap PDB selama 3 tahun ke depan. Kedua,
indikator kondisi moneter dan ekonomi yang cukup kuat secara fundamental. Suku bunga komersial rata-rata yang berlaku di
Indonesia di kisaran 11%-14%. Ketiga, faktor demografi dengan penduduk mencapai lebih dari 270 juta orang yang memperkuat
permintaan dalam negeri. Ekonomi Indonesia masih dimungkinkan untuk tumbuh di level 2% hingga 3% pada akhir 2020 dengan
optimalisasi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, serta mengeksploitasi keunggulan komparatif di bonus demografi.

Prestasi Perseroan

Dalam perjalanan usaha, Perseroan menorehkan berbagai prestasi di antaranya:

• Kategori Infrastructure, Utilities, and Transportation in Property, Real Estate, and Building Construction dalam Indonesia Investment
Award 2017, diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.
• Penghargaan 50 Best of the Best Companies 2017, diselenggarakan oleh Forbes Indonesia.
• Top 5 GCG Issues in Construction Sector dalam Indonesia Corporate Secretary Award, diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.
• Pertumbuhan Terbaik Kategori Sektor Properti dan Real Estate dalam Bisnis Indonesia Award 2018, diselenggarakan oleh
Majalah Bisnis Indonesia.
• Emiten Terbaik Kategori Sektor Konstruksi Bangunan dalam 100 Best Listed Companies Award 2018, diselenggarakan oleh
Majalah Investor.

25
• Special Mention for Very Good Growth in Financial and Stock Performance Kategori Property, Real Estate and Building Construction
dalam Indonesia Best Public Companies Award 2018, diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.
• Pemberdayaan Ekonomi Terbaik dalam Nusantara CSR Awards 2018, diselenggarakan oleh La Tofi School of CSR.
• Penghargaan 50 Best of the Best Companies 2018, diselenggarakan oleh Forbes Indonesia.
• Penghargaan Trifecta Award dalam Forbes Best of the Best Awards 2018, diselenggarakan oleh Forbes Indonesia.
• Predikat Sangat Baik dalam 3rd Infobank 100 Fastest Growing Companies 2018, diselenggarakan oleh Infobank.
• Penghargaan Zero Fatality Tingkat Provinsi Banten Tahun 2019 di Proyek Tol JORR II: Kunciran-Serpong untuk pencapaian
1.211.168 jam kerja tanpa kecelakaan, diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Banten.
• Penghargaan Kinerja Safety Terbaik Tingkat Provinsi DKI Jakarta, diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi DKI Jakarta.
• Penghargaan Bintang 5 pada Penilaian Astra Friendly Company (AFC) 2019, diselenggarakan oleh Asesor AHEMCE.
• Penghargaan Kecelakaan Nihil PT Acset Indonusa Tbk (Kantor Pusat), diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN HASIL OPERASI

Pandangan manajemen terhadap kondisi keuangan dan hasil operasional Grup selama ini dipengaruhi dan diperkirakan akan
tetap dipengaruhi oleh perekonomian dan kondisi pasar, perubahan perilaku konsumen terhadap perubahan teknologi baru,
perubahan yang terjadi pada pesaing usaha, perubahan dalam harga dan hubungan dengan pemasok, perubahan ketersediaan
bahan baku, dan penggunaan mata uang Rupiah.

Pandangan manajemen terhadap kondisi perekonomian dan kondisi pasar

Penurunan ekonomi yang terus berlangsung secara global, termasuk ekonomi Indonesia, dapat berdampak merugikan secara
material terhadap permintaan jasa Grup dan dapat berdampak merugikan secara material terhadap bisnis, arus kas, kinerja
operasi, kondisi keuangan dan prospek Grup. Selain itu, kurangnya ketersediaan fasilitas kredit dan kurangnya kepercayaan
pada pasar-pasar keuangan yang berhubungan dengan penurunan pasar dapat berdampak merugikan secara material terhadap
akses para pemasok dan konsumen terhadap Grup, yang pada gilirannya dapat berdampak merugikan secara material terhadap
kemampuan Grup.

Tidak ada jaminan bahwa krisis ekonomi global saat ini tidak akan terus memburuk atau bahwa iklim ekonomi global akan membaik
dalam jangka pendek, atau bahwa krisis tidak akan berdampak lebih besar pada Indonesia dan bisnis Grup. Pertumbuhan ekonomi
global yang melambat dan jatuhnya permintaan akan jasa konstruksi dapat merugikan bisnis secara material, arus kas, kinerja
operasi, kondisi keuangan dan prospek Grup.

Perubahan perilaku konsumen terhadap perubahan teknologi baru

Perkembangan teknologi akan memunculkan produk baru, pasar baru dan kesempatan baru. Manajemen memiliki perhatian
terhadap perkembangan teknologi yang ada agar bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan daya saing.
Manajemen berkeyakinan bahwa teknologi memiliki efek yang cukup besar terhadap perubahan gaya hidup, pola konsumsi, serta
perilaku ekonomi, yang pada akhirnya akan berdampak pada bisnis konstruksi.

Dengan selalu mengadaptasi teknologi terkini, manajemen berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan.

Perubahan yang terjadi pada persaingan usaha

Perubahan pada persaingan pada bidang usaha jasa fondasi, konstruksi dan infrastruktur semakin meningkat mengingat
jumlah perusahaan konstruksi di Indonesia semakin bertambah dan perusahaan konstruksi yang ada semakin meningkatkan
kompetensinya. Persaingan ini terjadi baik dengan perusahaan nasional maupun dengan pemerintah yang banyak menyerap
proyek-proyek pemerintah, perusahaan swasta dan juga dengan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Tingginya tingkat
persaingan usaha dapat menyebabkan menurunnya pendapatan Grup dan dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan Grup
apabila Grup tidak dapat meningkatan kompetensi dan kualitas.

Perubahan dalam harga dan hubungan dengan pemasok

Grup selama ini menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok. Hal ini akan membantu Grup untuk dapat menjaga kepastian
harga dan pasokan atas material yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan proyek.

26
Pengaruh perubahan ketersediaan bahan baku

Pengaruh perubahan ketersediaan bahan baku dalam industri konstruksi dapat berpengaruh dalam pengerjaan proyek yang akan
atau sedang dikerjakan Grup meskipun sudah ada kontrak antara Grup dengan pemasok yang telah mencakup persyaratan teknis.
Untuk mengatasi perubahan ketersediaan bahan baku tersebut, Grup melakukan minimal 2 kontrak dengan pemasok penyedia
bahan baku yang sama untuk mengatasi ketidaktersediaan bahan baku.

Penggunaan mata uang Rupiah

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, mata uang yang digunakan Grup dalam melakukan kegiatan usaha sebagian
besar adalah Rupiah. Hal ini seiring dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai penggunaan mata uang Rupiah dalam bertransaksi
di Indonesia dan dengan pertimbangan untuk menghindari adanya risiko fluktuasi kurs transaksi Grup.

BIDANG USAHA

1. Spesialisasi Fondasi. Sejak pertama didirikan, Perseroan merupakan perusahaan konstruksi dengan spesialisasi di bidang
fondasi. Perseroan memiliki spesialisasi dalam pengerjaan fondasi dan dinding diafragma. Perseroan mampu mengerjakan
fondasi berdiameter besar (hingga 2,1 m), deep bored piles (100 m), dan dinding diafragma. Perseroan juga telah mengembangkan
pelayanan pengerjaan fondasi hingga meliputi pengerjaan ground engineering dan soil improvement untuk merestrukturasi
kondisi tanah yang kurang baik.

2. Spesialisasi di Bidang Pembongkaran. Perseroan telah mengembangkan usaha pada bisnis pembongkaran sistematis
(controlled-demolition) untuk gedung tingkat tinggi di lokasi distrik bisnis yang padat, yaitu pembongkaran untuk gedung 26
lantai. Hal ini dapat meningkatkan nilai aset properti yang dimiliki pelanggan.

3. Spesialisasi Konstruksi Bangunan. Perseroan telah memposisikan diri sebagai kontraktor untuk berbagai proyek bangunan
gedung berkualitas premium. Hal ini dibuktikan dengan berbagai rekam jejak kami untuk pengerjaan proyek-proyek prestisius.
Perseroan juga memiliki kemampuan dalam menjalin kerja sama dengan mitra-mitra lokal dan internasional ternama dalam
upaya untuk menghasilkan proyek yang berkualitas (quality) dan aman (safety). Dengan menjaga komitmen terhadap kualitas
dan keselamatan kerja, Perseroan terus mengerjakan berbagai proyek struktur bangunan yang kompleks dan prestisius di
tanah air. Pengerjaan dilakukan sesuai standar ISO 9001:2015, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2015.

4. Konstruksi Sipil. Perseroan telah memperluas kemampuan bisnis di ranah konstruksi sipil serta mendapatkan berbagai
proyek terkait pengerjaan infrastruktur dan pembangkit listrik. Perseroan telah menjadi salah satu mitra terpercaya untuk
mengerjakan pekerjaan infrastruktur sektor publik maupun sektor swasta. Beberapa jenis infrastruktur tersebut adalah silo,
pelabuhan, pembangkit listrik, dan jalan tol. Proyek tersebut seperti pengerjaan cold water intake dalam proyek PLTU Tanjung
Jati Unit 3 dan 4, silo untuk fly ash dan terak, serta proyek jalan tol Astra. Perseroan juga dipercaya untuk melaksanakan
pembangunan beberapa proyek strategis di tahun 2017, seperti Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II, Jalan Tol JORR II, Ruas
Kunciran-Serpong, Jalan Tol Bakauheni-Sidomulyo, dan pekerjaan fondasi PLTU Tanjung Jati Unit 5 dan 6.

5. Mekanikal, Elektrikal, dan Plambing (MEP). Dengan komitmen untuk mencapai operational excellence, Perseroan telah
mengembangkan pelayanan jasa konstruksi secara menyeluruh untuk memberikan pelayanan yang terpadu. Hal ini ditujukan
untuk memudahkan pelanggan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan jasa konstruksinya. Beberapa pengembangan jasa
konstruksi yang diimplementasikan oleh Perseroan meliputi jasa MEP yang disediakan melalui Entitas Anak Perseroan.

6. Jasa Penunjang Konstruksi. Perseroan menyediakan jasa penunjang konstruksi yang meliputi sistem formwork, sistem concrete
pumping, serta penyewaan passenger hoist dan tower crane.

5.2 Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Penting

Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian terus dievaluasi berdasarkan
pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Hasil aktual dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Estimasi dan asumsi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset
dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

27
Estimasi umur manfaat aset tetap

Grup melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan
perkembangan teknologi di masa depan.

Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material oleh perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor
yang telah disebutkan di atas.

Imbalan pensiun

Nilai kini kewajiban imbalan pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan
beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya/(penghasilan) pensiun bersih mencakup tingkat diskonto dan
kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun.

Grup menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto
adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang
diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan
tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu
yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Grup mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan
menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.

Asumsi kunci kewajiban pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

Provisi atas penurunan nilai aset keuangan

Manajemen menentukan provisi atas penurunan nilai aset keuangan dengan menggunakan penilaian individual. Dalam hal
tersebut, manajemen mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada data
historis, antara lain penghapusan piutang, kualitas hubungan dengan debitur, dan hubungan pihak berelasi.

Atas aset keuangan yang telah jatuh tempo, manajemen mempertimbangkan berbagai faktor termasuk, namun tidak terbatas
pada, hubungan dengan pelanggan, sejarah penghapusan piutang dan penjadwalan kembali piutang, dan keadaan keuangan
pelanggan, sebelum menentukan nilai provisi.

Klasifikasi Pengaturan Bersama

Pertimbangan diperlukan untuk menentukan ketika Grup memiliki pengendalian bersama, yang membutuhkan penilaian
mengenai aktivitas yang relevan dan ketika keputusan yang berkaitan dengan aktivitas tersebut membutuhkan persetujuan
dengan suara bulat. Grup menentukan bahwa aktivitas yang relevan untuk pengaturan bersama adalah aktivitas yang berkaitan
dengan keputusan keuangan, operasional dan modal dari pengaturan tersebut.

Pertimbangan juga diperlukan untuk mengklasifikasikan pengaturan bersama sebagai pengendalian bersama atau ventura
bersama. Pengklasifikasian pengaturan tersebut mengharuskan Grup untuk menilai hak dan kewajiban yang timbul dari pengaturan
tersebut. Secara khusus, Grup mempertimbangkan:

• Struktur dari pengaturan bersama – apakah dibentuk melalui kendaraan terpisah.


• Ketika pengaturan tersebut terstruktur melalui kendaraan terpisah, Grup juga mempertimbangkan hak dan kewajiban yang
timbul dari:
- Bentuk legal dari kendaraan terpisah;
- Persyaratan dari perjanjian kontraktual; dan
- Fakta dan kondisi lainnya, jika relevan.

Penilaian ini sering membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Kesimpulan yang berbeda mengenai pengendalian bersama
dan apakah suatu pengaturan adalah sebuah operasi bersama atau ventura bersama, dapat memiliki dampak material terhadap
laporan keuangan konsolidasian.

28
Pengakuan pendapatan dan beban kontrak konstruksi

Kebijakan pengakuan pendapatan dan beban kontrak konstruksi Grup mensyaratkan penggunaan estimasi yang dapat
berpengaruh terhadap jumlah dari pendapatan dan beban pokok pendapatan yang dilaporkan. Pendapatan yang berhubungan
dengan kontrak konstruksi diakui berdasarkan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan (metode
presentase penyelesaian). Biaya kontrak diakui berdasarkan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan
dan ditelaah secara berkala.

Grup melaksanakan proyek yang lamanya lebih dari satu periode akuntansi dan dicatat sebagai kontrak konstruksi. Kebijakan
akuntansi Grup untuk proyek-proyek seperti ini mensyaratkan pendapatan dan biaya yang akan dialokasikan pada masing-masing
akhir periode untuk proyek yang masih dalam proses. Penerapan kebijakan ini mengharuskan manajemen untuk menerapkan
pertimbangan dalam memperkirakan total pendapatan dan total biaya yang diharapkan pada setiap proyek. Estimasi tersebut
direvisi sejalan dengan berlangsungnya proyek untuk mencerminkan status proyek dan informasi terbaru yang tersedia untuk
manajemen. Tim manajemen proyek melakukan penelaahan rutin untuk memastikan kesesuaian dari estimasi terakhir. Perubahan
atas estimasi akan dicatat secara prospektif. Walaupun Grup berkeyakinan bahwa estimasi yang dibuat adalah wajar dan sesuai,
perbedaan signifikan pada tahap penyelesaian aktual dapat mempengaruhi pendapatan dan beban pokok pendapatan dari
konstruksi secara material.

5.3 Komponen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Konsolidasian Tertentu

Analisis Keuangan

Analisis di bawah ini berisi pembahasan mengenai posisi keuangan dan kinerja keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

Berikut ini gambaran mengenai perkembangan aset, liabilitas dan ekuitas Grup pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Aset

Komposisi aset Grup terdiri dari dua komponen utama yaitu aset lancar dan dan aset tidak lancar. Pada pos aset lancar terdiri
atas kas dan setara kas, piutang usaha, piutang non-usaha, piutang retensi, jumlah tagihan bruto pemberi kerja, persediaan, uang
muka, biaya dibayar dimuka, pajak dibayar dimuka, proyek dalam pelaksanaan, dan aset lancar lain-lain. Sedangkan untuk pos
aset tidak lancar terdiri dari piutang retensi, aset tetap, aset keuangan tersedia untuk dijual, properti investasi, uang muka, biaya
dibayar dimuka dan aset tidak lancar lain-lain.

Pada 31 Desember 2019, jumlah aset adalah sebesar Rp10,4 triliun, meningkat sebesar Rp1,5 triliun atau sebesar 16,90%
dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp8,9 triliun.

a. Aset Lancar
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Kas dan setara kas 181.766 222.654
Piutang usaha
- Pihak ketiga 547.127 260.507
- Pihak berelasi 798 5.449
Piutang non-usaha
- Pihak ketiga 142.692 52.245
- Pihak berelasi 3.846 -
Piutang retensi
- Pihak ketiga 86.694 103.417
- Pihak berelasi 4.549 4.123

29
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Jumlah tagihan bruto pemberi kerja
- Pihak ketiga 7.184.377 4.979.186
- Pihak berelasi 106.866 249.375
Persediaan 35.739 30.770
Uang muka 369.471 570.418
Biaya dibayar dimuka 11.253 7.812
Pajak dibayar dimuka 489.437 338.318
Proyek dalam pelaksanaan
- Pihak ketiga 225.958 927.230
- Pihak berelasi 629 3.291
Aset lancar lain-lain 65.630 365.457
Jumlah aset lancar 9.456.832 8.120.252

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah aset lancar adalah sebesar Rp9,4 triliun, meningkat sebesar Rp1,3 triliun atau sebesar 16,46%
dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp8,1 triliun. Peningkatan aset lancar tersebut terutama disebabkan oleh
meningkatnya jumlah tagihan bruto pemberi kerja dari Rp5,2 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp7,3 triliun atau sebesar 39,45%,
diimbangi dengan penurunan proyek dalam pelaksanaan dari Rp0,9 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp0,2 triliun atau sebesar
75,65%. Kenaikan jumlah tagihan bruto pemberi kerja dan penurunan proyek dalam pelaksanaan disebabkan oleh kenaikan
tingkat penyelesaian pekerjaan dari proyek infrastruktur.

b. Aset Tidak Lancar


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Piutang retensi
- Pihak ketiga 164.787 -
- Pihak berelasi 10.202 -
Aset tetap 745.130 755.129
Aset keuangan tersedia untuk dijual 20.000 20.000
Properti investasi 32.885 32.885
Uang muka - 1.408
Biaya dibayar dimuka 7.895 4.159
Aset tidak lancar lain-lain 8.788 2.558
Jumlah aset tidak lancar 989.687 816.139

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah aset tidak lancar adalah sebesar Rp990 miliar, meningkat sebesar Rp174 miliar atau sebesar
21,26% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp816 miliar. Kenaikan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh
piutang retensi dari proyek infrastruktur yang telah selesai di tahun 2019 sebesar Rp175 miliar.

Liabilitas

Komposisi liabilitas yang dimiliki oleh Grup terbagi dalam dua komponen utama yaitu, liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang. Dalam liabilitas jangka pendek terdiri dari utang usaha, utang non-usaha, jumlah utang bruto pemberi kerja, utang pajak,
pendapatan diterima dimuka, akrual, pinjaman bank jangka pendek, dan bagian jangka pendek dari utang jangka panjang yang

30
terdiri dari pinjaman dari pemegang saham, liabilitas sewa pembiayaan, dan pinjaman lain-lain serta liabilitas imbalan kerja.
Sedangkan untuk liabilitas jangka panjang terdiri dari utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jangka pendek yang terdiri
dari liabilitas sewa pembiayaan dan pinjaman lain-lain serta liabilitas imbalan kerja.

Pada 31 Desember 2019, jumlah liabilitas adalah sebesar Rp10,2 triliun, meningkat sebesar Rp2,7 triliun atau sebesar 35,29%
dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp7,5 triliun.

Rincian jumlah liabilitas Grup pada 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

a. Liabilitas Jangka Pendek


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Utang usaha
- Pihak ketiga 4.821.449 3.163.765
- Pihak berelasi 13.827 9.008
Utang non-usaha
- Pihak ketiga 32.881 67.132
- Pihak berelasi 152.164 34.852
Jumlah utang bruto pemberi kerja 32,250 -
Utang pajak 239.127 171.203
Pendapatan diterima dimuka
- Pihak ketiga 185.616 361.334
- Pihak berelasi 44.767 -
Akrual 364.687 470.346
Pinjaman bank jangka pendek 817.923 2.656.388
Bagian jangka pendek dari utang jangka panjang
- Pinjaman dari pemegang saham 3.203.000 400.000
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 4.988 4.492
- Pihak berelasi 532 626
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 74.272 48.113
Liabilitas imbalan kerja 7.437 15.793
Jumlah liabilitas jangka pendek 9.994.920 7.403.052

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah liabilitas jangka pendek adalah sebesar Rp10,0 triliun, meningkat sebesar Rp2,6 triliun atau sebesar
35,01% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp7,4 triliun. Peningkatan terutama disebabkan oleh meningkatnya
pinjaman dari pemegang saham sebesar Rp2,8 triliun dan utang usaha sebesar Rp1,7 triliun seiring dengan meningkatnya kegiatan
operasional Grup di tahun 2019. Kenaikan ini di kompensasi dengan penurunan pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1,8
triliun.

b. Liabilitas Jangka Panjang


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek
- Liabilitas sewa pembiayaan
- Pihak ketiga 5.046 10.032
- Pihak berelasi 452 518

31
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
- Pinjaman lain-lain
- Pihak ketiga 104.117 63.083
Liabilitas imbalan kerja 55.508 32.913
Jumlah liabilitas jangka panjang 165.123 106.546

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah liabilitas jangka panjang adalah sebesar Rp165 miliar, meningkat sebesar Rp58 miliar atau sebesar
54,98% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp107 miliar. Peningkatan terutama disebabkan oleh kenaikan pinjaman
lain-lain sebesar 65,05% dari sebesar Rp63 miliar pada 2018 menjadi Rp104 miliar pada 2019 yang disebabkan kenaikan pinjaman
untuk pembelian mesin dan alat berat Perseroan.

Ekuitas

Ekuitas Grup terdiri atas ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk: modal saham, tambahan modal disetor, cadangan
lain-lain, (akumulasi kerugian)/saldo laba, selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dan kepentingan non-pengendali. Pada
31 Desember 2019, jumlah ekuitas adalah sebesar Rp286 miliar, menurun sebesar Rp1,1 triliun atau sebesar 79,92% dibandingkan
dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp1,4 triliun. Penurunan terutama disebabkan oleh penurunan saldo laba yang belum
dicadangkan dari saldo laba 2018 sebesar Rp484 miliar menjadi akumulasi kerugian sebesar Rp661 miliar pada 2019.

Rincian jumlah ekuitas Grup pada 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Modal saham – modal dasar 1.600.000.000 saham biasa, modal 70.000 70.000
ditempatkan dan disetor penuh sebesar 700.000.000 saham
biasa, dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per lembar saham
Tambahan modal disetor 808.252 808.252
Cadangan lain-lain (1.610) (1.610)
(Akumulasi kerugian)/Saldo laba
- Dicadangkan 14.000 14.000
- Belum dicadangkan (660.936) 483.808
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (1.381) (1.241)
Kepentingan non-pengendali 58.151 53.584
Jumlah ekuitas 286.476 1.426.793

Pendapatan Bersih

Rincian total pendapatan bersih Grup pada 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pihak ketiga
Jasa konstruksi 3.299.026 3.320.836
Penunjang jasa konstruksi 231.696 161.415
Perdagangan 66.386 48.907
Pihak berelasi
Jasa konstruksi 350.065 191.353

32
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Perdagangan - 2.680
Penunjang jasa konstruksi - 105
Jumlah pendapatan bersih 3.947.173 3.725.296

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018

Jumlah pendapatan bersih tahun 2019 adalah sebesar Rp3,9 triliun, meningkat sebesar Rp222 miliar atau sebesar 5,96%
dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar Rp3,7 triliun. Peningkatan terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan jasa
konstruksi dari pihak berelasi sebesar Rp159 miliar yang sebagian besar dari proyek pembangunan jalan tol. Peningkatan juga
disebabkan oleh meningkatnya pendapatan penunjang jasa konstruksi dari pihak ketiga sebesar Rp70 miliar yang dikontribusi dari
entitas anak yang bergerak dalam bidang MEP.

Beban Pokok Pendapatan

Rincian total beban pokok pendapatan Grup untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Subkontraktor 2.166.108 1.529.417
Bahan baku 1.016.965 650.092
Biaya tenaga kerja 289.581 391.177
Sewa alat 285.764 161.670
Penyusutan 114.681 115.781
Overhead 113.624 122.227
Beban persediaan 60.258 45.898
Penghapusan biaya proyek dalam pelaksanaan - 9.747
Jumlah 4.046.981 3.026.009

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018

Beban pokok pendapatan tahun 2019 tercatat sebesar Rp4,0 triliun dibanding beban pokok pendapatan Grup tahun 2018, sebesar
Rp3,0 triliun atau meningkat sebesar 33,74%. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya biaya subkontraktor dan biaya bahan
baku masing-masing sebesar Rp637 miliar dan Rp367 miliar. Kenaikan ini disebabkan terutama karena percepatan penyelesaian
keterlambatan proyek infrastruktur yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.

(Rugi)/Laba

Rincian total (rugi)/laba tahun berjalan Grup untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pendapatan bersih 3.947.173 3.725.296
Beban pokok pendapatan (4.046.981) (3.026.009)
(Rugi)/laba bruto (99.808) 699.287
Beban penjualan (143.255) (3.068)

33
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Beban umum dan administrasi (187.312) (198.451)
Beban pajak final (120.321) (141.833)
Biaya keuangan (619.635) (362.213)
Penghasilan keuangan 37.168 23.926
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama - 360
Penghasilan lain-lain, bersih 5.633 6.218
(Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan (1.127.530) 24.226
Beban pajak penghasilan (4.319) (2.807)
(Rugi)/laba tahun berjalan (1.131.849) 21.419
Beban komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja (4.878) (13.615)
Pajak penghasilan terkait 50 59
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (140) 238
Beban komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak (4.968) (13.318)
Jumlah (rugi)/penghasilan komprehensif tahun berjalan (1.136.817) 8.101
(Rugi)/laba setelah pajak yang diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (1.136.236) 18.285
- Kepentingan non-pengendali 4.387 3.134
Jumlah (rugi)/penghasilan komprehensif yang diatribusikan kepada:
- Pemilik entitas induk (1.141.384) 4.829
- Kepentingan non-pengendali 4.567 3.272
(Rugi)/laba per saham (dinyatakan dalam Rupiah penuh) dasar dan dilusian (1.623) 26

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018

Jumlah rugi bruto tahun 2019 adalah sebesar Rp100 miliar. Laba bruto mengalami penurunan sebesar Rp799 miliar atau sebesar
114,27% dibandingkan dengan laba bruto tahun 2018 sebesar Rp699 miliar. Penurunan terutama disebabkan oleh meningkatnya
beban pokok pendapatan terutama dari beban subkontraktor dan beban bahan baku untuk menunjang percepatan penyelesaian
keterlambatan proyek infrastruktur yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.

Jumlah rugi tahun 2019 adalah sebesar Rp1,1 triliun. Jumlah ini menunjukkan penurunan laba Perseroan sebesar Rp1,2 triliun atau
sebesar 5.384,32%, dibandingkan dengan laba tahun 2018 sebesar Rp21 miliar. Peningkatan beban pokok pendapatan, beban
penjualan dan biaya keuangan berkontribusi terhadap kerugian di tahun 2019 yang dipengaruhi utamanya oleh keterlambatan
penyelesaian proyek infrastruktur berjalan.

5.4 Likuiditas dan Sumber Permodalan

Tabel di bawah ini menunjukkan informasi tertentu tentang arus kas Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi (341.724) (857.235)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (175.906) (258.052)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 476.190 1.123.060

34
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
(Penurunan)/Kenaikan bersih kas dan setara kas (41.440) 7.773
Kas dan setara kas pada awal tahun 222.654 215.119
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas 552 (238)
Kas dan setara kas pada akhir tahun 181.766 222.654

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Tabel di bawah ini menunjukkan informasi tertentu tentang arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi Grup untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan 1.235.588 665.416
Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain (962.555) (753.030)
Pembayaran kepada karyawan (423.429) (540.493)
Penerimaan bunga 29.096 9.326
Pembayaran bunga (220.424) (238.454)
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi (341.724) (857.235)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp342 miliar, menurun
sebesar Rp515 miliar atau sebesar 60,14%, dibandingkan dengan jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pada
31 Desember 2018 sebesar Rp857 miliar. Penurunan terutama disebabkan oleh meningkatnya penerimaan dari pelanggan dari
Rp665 miliar pada 2018 menjadi Rp1,2 triliun pada 2019, diimbangi oleh meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan lain-lain
dari Rp753 miliar pada 2018 menjadi Rp963 miliar pada 2019.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Tabel di bawah ini menunjukkan informasi tertentu tentang arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi Grup untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan dari penjualan aset tetap 4.227 6.236
Perolehan aset tetap (180.133) (271.043)
Akuisisi Entitas Anak - 6,755
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (175.906) (258.052)

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp176 miliar, menurun
sebesar Rp82 miliar atau sebesar 31,83% dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp258 miliar. Penurunan terutama
disebabkan oleh perolehan aset tetap yang besar di tahun 2018 saat Grup melakukan pembelian alat berat CDM Barge untuk
mendukung pekerjaan soil improvement di proyek Pelabuhan Patimban.

35
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Tabel di bawah ini menunjukkan informasi tertentu tentang arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan Grup untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman bank jangka pendek 3.379.293 3.214.441
Pembayaran pinjaman bank jangka pendek (5.217.758) (1.650.232)
Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan (12.759) (641)
Penerimaan pinjaman lain-lain 149.421 85.331
Pembayaran pinjaman lain-lain (82.228) (52.650)
Penerimaan pinjaman dari pemegang saham 3.203.000 500.000
Pembayaran pinjaman dari pemegang saham (400.000) (800.000)
Pembayaran dividen kas (3.500) (40.600)
Pembayaran bunga (539.279) (132.589)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan 476.190 1.123.060

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018

Pada 31 Desember 2019, jumlah arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp476 miliar, menurun
sebesar Rp647 miliar atau sebesar 57,60%, dibandingkan dengan 31 Desember 2018 sebesar Rp1,1 triliun. Penurunan terutama
disebabkan oleh meningkatnya pembayaran pinjaman bank dari Rp1,7 triliun pada 2018 menjadi Rp5,2 triliun pada 2019, diimbangi
oleh meningkatnya penerimaan pinjaman pemegang saham dari Rp500 miliar pada 2018, menjadi Rp3,2 triliun pada 2019.

Sebagai perusahaan konstruksi, Perseroan mengedepankan sumber likuiditas yang berasal dari pemberi kerja. Untuk membantu
kelancaran pemenuhan modal kerja di proyek maupun kantor pusat, Perseroan memiliki sumber likuiditas tambahan yang berasal
dari institusi keuangan maupun dari pemegang saham dalam bentuk fasilitas pinjaman.

Likuiditas Perseroan sangat dipengaruhi oleh pengaturan modal kerja pada setiap proyek. Peningkatan atau penurunan modal
kerja dapat terjadi seiring dengan pencapaian progres di tiap fase pekerjaan lapangan. Perseroan berupaya menjaga kelancaran
aktivitas operasional dengan memaksimalkan sumber likuiditas yang dimiliki.

Belanja Modal

Belanja modal tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 berturut-turut adalah sebesar Rp115 miliar
dan Rp358 miliar. Pembelanjaan modal yang dikeluarkan sebagian besar adalah untuk pembelian mesin dan alat berat.

Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup mempunyai komitmen pembelian barang modal untuk perolehan aset tetap senilai Rp15
miliar.

Perseroan memiliki kemampuan yang cukup untuk mendanai modal kerja. Jika pada suatu hari Perseroan tidak memiliki
kemampuan yang cukup, maka dana untuk modal kerja tambahan akan diperoleh dari instrumen pendanaan bersifat ekuitas dan/
atau liablilitas.

5.5 Operasi Per Segmen

Bisnis utama Grup dibagi menjadi tiga segmen, yaitu konstruksi, jasa penunjang konstruksi, dan perdagangan.

Tabel di bawah ini menyajikan informasi segmen berdasarkan segmen usaha pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 (sebelum eliminasi) sebagai berikut:

36
Konstruksi
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pendapatan bersih 3.810.595 4.333.161
Beban pokok pendapatan (4.044.811) (3.676.228)
(Rugi)/Laba usaha segmen (234.216) 656.933
Bagian atas laba bersih entitas asosiasi dan ventura bersama - 20.810
Beban usaha (296.132) (174.380)
Penghasilan keuangan 48.604 35.616
Biaya keuangan (616.108) (373.049)
Beban pajak final (111.326) (133.540)
Penghasilan/(beban) lain-lain, bersih 13.289 (14.313)
(Rugi)/Laba setelah pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (1.195.889) 18.077
Aset dan liabilitas
Aset segmen 15.617.073 11.986.658
Aset keuangan tersedia untuk dijual 20.000 -
Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama - 219.319
Total aset 15.637.073 12.205.977
Liabilitas segmen (15.322.567) (10.724.226)
Pengeluaran modal (129.027) (298.376)
Beban penyusutan (97.596) (105.181)

Segmen konstruksi di tahun 2019 membukukan pendapatan sebesar Rp3,8 triliun atau mengalami penurunan sebesar 12,06%
dari tahun sebelumnya yang dibukukan sebesar Rp4,3 triliun. Kondisi ini disebabkan oleh penyelesaian sisa progres fisik Proyek
Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II yang memasuki tahap penyelesaian di tahun 2019. Segmen konstruksi mengalami kerugian
pada tahun 2019 sebesar Rp1,2 triliun dari laba sebesar Rp18 miliar pada tahun 2018. Hal ini disebabkan karena kenaikan biaya
konstruksi dan biaya keuangan yang terutama disebabkan oleh percepatan penyelesaian keterlambatan proyek infrastruktur yang
ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019.

Jasa Penunjang Konstruksi


(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pendapatan bersih 394.706 300.338
Beban pokok pendapatan (321.780) (244.599)
Laba usaha segmen 72.926 55.739
Beban usaha (29.857) (22.308)
Penghasilan keuangan 907 464
Biaya keuangan (4.363) (941)
Beban pajak final (8.965) (8.293)
Penghasilan/(beban) lain-lain, bersih 434 (228)
Beban pajak penghasilan (3.063) (2.137)
Laba setelah pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 28.019 22.296
Aset dan liabilitas
Aset segmen 526.676 436.261
Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama - 1
Total aset 526.676 436.262

37
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Liabilitas segmen (301.809) (239.428)
Pengeluaran modal (28.535) (60.611)
Beban penyusutan (25.918) (18.344)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pendapatan segmen jasa penunjang konstruksi Grup mengalami peningkatan sebesar 31,42% dari Rp300 miliar di tahun 2018
menjadi Rp395 miliar di tahun 2019. Peningkatan ini dikontribusikan oleh peningkatan penjualan dari Entitas Anak yang bergerak
dalam bidang MEP. Kenaikan penjualan ini juga diimbangi dengan kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 31,55% dari Rp245
miliar di tahun 2018 menjadi Rp322 miliar di tahun 2019. Terjadinya peningkatan tersebut berkontribusi pada kenaikan laba tahun
berjalan segmen jasa penunjang konstruksi sebesar 25,67% atau setara dengan Rp6 miliar.

Perdagangan
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Pendapatan bersih 95.434 86.844
Beban pokok pendapatan (86.543) (78.586)
Laba usaha segmen 8.891 8.258
Beban usaha (4.578) (4.831)
Penghasilan keuangan 148 218
Biaya keuangan (1.124) (595)
Beban pajak final (30) -
Penghasilan/(beban) lain-lain, bersih 1.718 (252)
Beban pajak penghasilan (1.256) (670)
Laba setelah pajak yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.769 2.128
Aset dan liabilitas
Aset segmen 83.919 95.031
Total aset 83.919 95.031
Liabilitas segmen (61.845) (76.664)
Pengeluaran modal - (306)
Beban penyusutan (218) (238)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2018

Pada tahun 2019, segmen perdagangan Perseroan memperoleh pendapatan sebesar Rp95 miliar, mengalami peningkatan sebesar
9,89% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mampu memperoleh pendapatan sebesar Rp87 miliar. Hal ini disebabkan
oleh adanya peningkatan penjualan alat berat yang dilakukan oleh Entitas Anak. Kenaikan penjualan ini juga diimbangi dengan
kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 10,13% dari Rp79 miliar di tahun 2018 menjadi Rp87 miliar di tahun 2019. Peningkatan
ini berpengaruh pada naiknya laba tahun berjalan segmen perdagangan sebesar 77,11% atau setara dengan Rp2 miliar.

5.6 Pinjaman dan Fasilitas

Pinjaman Bank Jangka Pendek


(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah 31 Desember 31 Desember
Keterangan Jatuh Tempo Suku Bunga
Fasilitas 2019 2018
PT Bank BTPN Tbk* Jul 2020 JIBOR+Marjin 700.000 350.000 300.000
PT Bank Mizuho Indonesia Okt 2020 JIBOR+Marjin 350.000 210.000 350.000

38
(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah 31 Desember 31 Desember
Keterangan Jatuh Tempo Suku Bunga
Fasilitas 2019 2018
PT Bank UOB Indonesia Des 2020 JIBOR+Marjin 500.000 150.000 200.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Agt 2020 CoF +Marjin
**
200.000 107.923 150.513
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Nov 2021 JIBOR+Marjin 20.000 - 1.200.000***
PT Bank CIMB Niaga Tbk Jun 2020 JIBOR+Marjin 350.000 - 350.000
PT Bank BTPN Tbk* Jul 2020 JIBOR+Marjin - - 105.875****
Jumlah 2.120.000 817.923 2.656.388

*Efektif per 1 Februari 2019, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan PT Bank BTPN Tbk melakukan penggabungan usaha dan beroperasi dengan
nama PT Bank BTPN Tbk
**Cost of Fund
***Total fasilitas pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.200.000
****Total fasilitas pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp 762.588

Fasilitas-fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja, belanja modal dan keperluan pendanaan umum lainnya. Penurunan
saldo pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1,8 triliun disebabkan oleh peningkatan pembayaran selama tahun 2019
dibandingkan tahun 2018. Penurunan pinjaman bank jangka pendek diimbangi oleh meningkatnya pinjaman dari pemegang
saham. Selama tahun 2019, Grup telah melakukan pembayaran atas sebagian pinjaman-pinjaman bank jangka pendek tersebut
sebesar Rp5,2 triliun (2018: Rp1,7 triliun).

Pinjaman dari Pemegang Saham


(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019 31 Desember 2018
PT United Tractors Tbk 3.203.000 400.000
Jumlah 3.203.000 400.000

Pada tanggal 1 Maret 2018, Perseroan menandatangani fasilitas pinjaman pemegang saham dengan PT United Tractors Tbk
(pemegang saham pengendali dari PT Karya Supra Perkasa, yang merupakan pemegang saham pengendali langsung Perseroan)
yang terdiri atas pinjaman berjangka dan pinjaman revolving dengan total fasilitas sebesar Rp1,6 triliun. Fasilitas ini dikenakan
bunga Jakarta Inter-bank Offered Rate (“JIBOR“) ditambah marjin tertentu per tahun dan biaya fasilitas sebesar 1% per tahun dari
pinjaman.

Pada tanggal 19 Agustus 2019, Perseroan menandatangani amandemen pertama atas fasilitas pinjaman dari pemegang saham
dengan PT United Tractors Tbk dimana para pihak sepakat untuk menambah fasilitas pinjaman menjadi Rp4,0 triliun, jatuh tempo
pada 30 April 2023. Fasilitas ini dikenakan bunga JIBOR ditambah marjin tertentu per tahun.

Selama tahun 2019, Grup telah melakukan pembayaran atas pinjaman pemegang saham tersebut sebesar Rp400 miliar (2018:
Rp800 miliar).

Pinjaman Lain-lain
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019 31 Desember 2018
Pihak ketiga 178.389 111.196
Dikurangi: bagian jangka pendek (74.272) (48.113)
Bagian jangka panjang 104.117 63.083

Grup menandatangani perjanjian pinjaman untuk pembelian alat berat dan mesin dengan beberapa perusahaan pembiayaan
dengan tingkat suku bunga tetap.

Selama tahun 2019, Perseroan telah melakukan pembayaran atas pinjaman lain-lain tersebut sebesar Rp82 miliar (2018: Rp53
miliar).

39
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal 31
Desember 2019 sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual:
(dalam jutaan Rupiah)
Kurang dari 1 Lebih dari 5
1-3 tahun 4-5 tahun Jumlah
tahun tahun
Liabilitas keuangan
Utang usaha 4.835.276 - - - 4.853.276
Utang non-usaha 185.045 - - - 185.045
Akrual 364.687 - - - 364.687
Pinjaman bank jangka pendek 875.783 - - - 875.783
Liabilitas sewa pembiayaan 6.473 5.931 - - 12.404
Pinjaman dari pemegang saham 3.457.466 - - - 3.457.466
Pinjaman lain-lain 89.262 111.032 13.518 - 213.812
Jumlah liabilitas keuangan 9.813.992 116.963 13.518 - 9.944.473

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat pembatasan pengalihan dana dari Perusahaan Anak kepada Perseroan yang
berdampak terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pembayaran tunai.

5.7 Investasi Barang Modal

Belanja Modal Historis

Tabel di bawah ini menunjukkan investasi barang modal historis Grup pada 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2018 sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan 31 Desember 2019 31 Desember 2018
Aset berwujud 114.562 358.319
Aset tidak berwujud - -
Jumlah 114.562 358.319

Penurunan belanja modal disebabkan pembelian aset tetap yang besar di 2018 untuk mendukung pekerjaan Grup pada proyek
Pelabuhan Patimban.

Hingga Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki komitmen terhadap investasi barang modal material.

Rencana Belanja Modal

Tabel di bawah ini menunjukkan investasi barang modal yang dianggarkan Grup untuk tahun 2020 sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan Tahun 2020
Kendaraan 250
Mesin dan Alat Berat 58.058
Jumlah 58.308

Grup merencanakan belanja modal pada tahun 2020 sebesar Rp58 miliar. Tujuan dan investasi belanja modal adalah untuk
mendukung aktivitas proyek Grup. Sumber pendanaan terkait dengan rencana pengeluaran modal pada tahun 2020 berasal dari
kas Grup dan aktivitas pendanaan lainnya.

5.8 Perubahan Kebijakan Akuntansi

Perseroan dan Entitas Anak dalam kelompok usaha Perseroan tidak melakukan perubahan kebijakan akuntansi dalam jangka
waktu 2 (dua) tahun terakhir.

40
5.9 Pengaruh Kebijakan Pemerintahan dan Institusi Lainnya dalam Bidang Fiskal, Moneter, Ekonomi
Publik, dan Politik

Perseroan menilai tidak terdapat dampak dari kebijakan pemerintahan dan institusi lainnya dalam bidang fiskal, moneter, ekonomi
publik, dan politik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kegiatan usaha dan investasi Perseroan dan Entitas Anak
dalam kelompok usaha Perseroan selain yang tercermin di dalam laporan keuangan konsolidasian.

5.10 Manajemen Risiko Keuangan

Aktivitas Grup terekspos beragam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang dan risiko tingkat bunga), risiko
kredit, dan risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengelola dampak keuangan dari fluktuasi tingkat
bunga dan nilai tukar valuta asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada kinerja keuangan Grup.

Program manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup
berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup.

Manajemen risiko dijalankan oleh Direksi Grup. Direksi melakukan identifikasi dan evaluasi terhadap risiko-risiko keuangan, apabila
dianggap perlu. Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan
pada area tertentu seperti risiko nilai mata uang, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrumen keuangan non-
derivatif dan investasi atas kelebihan likuiditas.

a. Faktor- Faktor Risiko Keuangan

1. Risiko pasar

Grup rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai mata uang dan tingkat bunga yang berasal
dari dampak perubahan tingkat bunga yang dimiliki oleh aset dan liabilitas tertentu yang mengandung komponen tingkat
bunga.

Kebijakan manajemen risiko Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai
tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup.

Risiko nilai tukar mata uang asing

Risiko mata uang asing terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan
mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang
berasal dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang sama.

Risiko tingkat suku bunga

Risiko arus kas tingkat suku bunga adalah risiko akibat perubahan tingkat suku bunga pasar yang mempengaruhi arus kas yang
terkait dengan instrumen keuangan dengan tingkat bunga variabel.

Risiko tingkat suku bunga Grup timbul dari pinjaman dengan tingkat bunga mengambang. Risiko tingkat suku bunga dari kas
pada bank dan deposito berjangka tidak signifikan.

2. Risiko kredit

Grup memiliki risiko kredit yang terutama berasal dari simpanan di bank, piutang usaha, piutang non-usaha, piutang retensi,
jumlah tagihan bruto pemberi kerja, dan proyek dalam pelaksanaan.

Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memonitor reputasi, peringkat kredit dan menekan
risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak.

Kualitas kredit dari kas pada bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang non-usaha, piutang retensi, jumlah tagihan
bruto pemberi kerja, dan proyek dalam pelaksanaan, baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai
tingkat gagal bayar debitur.

41
3. Risiko likuiditas

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memantau profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan,
serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi
pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari
berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal serta terus memonitor perkiraan
posisi kas dan utang bruto yang dimiliki Grup dalam jangka pendek berdasarkan perkiraan arus kas. Selain itu, dilakukan
proyeksi arus kas jangka panjang untuk membantu Grup dalam merencanakan kebutuhan pendanaan dalam jangka panjang.

Grup memonitor pergerakan perkiraan kebutuhan likuiditas untuk memastikan tersedianya kas yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan operasional serta untuk senantiasa memelihara kelonggaran atas fasilitas pinjaman yang belum digunakan oleh
Grup, sehingga Grup tidak melampaui batas pinjaman atau melanggar batasan-batasan untuk setiap fasilitas pinjaman yang
diperoleh.

b. Manajemen Permodalan

Tujuan Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal
hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal
untuk mengurangi biaya modal.

Grup secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan untuk memastikan struktur modal dan hasil pengembalian
ke pemegang saham yang optimal, dengan mempertimbangkan kebutuhan modal masa depan dan efisiensi modal Grup, proyeksi
profitabilitas masa sekarang dan yang akan datang, proyeksi arus kas operasi, proyeksi pengeluaran barang modal, dan proyeksi
peluang investasi yang strategis. Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup dapat menyesuaikan jumlah
dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau menjual aset untuk mengurangi utang.

Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio gearing konsolidasian dan rasio laba yang disesuaikan terhadap bunga
konsolidasian. Rasio gearing dihitung dengan membagi pinjaman bersih dengan jumlah modal. Pinjaman bersih dihitung dari jumlah
pinjaman (termasuk pinjaman jangka pendek dan jangka panjang yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian)
dikurangi kas dan setara kas. Jumlah modal dihitung dari “ekuitas” seperti yang ada pada laporan posisi keuangan konsolidasian
ditambah pinjaman bersih.

42
VI. FAKTOR RISIKO

Investasi pada saham Perseroan mengandung sejumlah risiko. Sebelum mengambil keputusan investasi, para calon investor
diharapkan untuk dapat membaca dan mempertimbangkan semua informasi yang terdapat dalam Prospektus ini, termasuk risiko-
risiko yang dijelaskan di dalam bab ini. Risiko-risiko yang dijelaskan atau diungkapkan di bawah ini adalah tidak lengkap atau tidak
komprehensif dalam kaitannya dengan seluruh risiko yang mungkin timbul sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan dan
Entitas Anak maupun sehubungan dengan keputusan apapun untuk membeli, memiliki atau menjual saham Perseroan. Risiko
dan faktor risiko yang dijelaskan dalam bab ini bukan merupakan sebuah daftar lengkap mengenai tantangan yang dihadapi oleh
Perseroan dan Entitas Anak pada saat ini atau yang mungkin terjadi di masa depan. Risiko-risiko tambahan baik yang diketahui
maupun yang tidak, mungkin di masa depan memberikan dampak material yang negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan
dan hasil usaha Perseroan dan Entitas Anak. Harga pasar dari saham Perseroan dapat menurun karena risiko tersebut dan para
calon investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasinya.

Risiko-risiko yang diungkapkan di bawah ini merupakan risiko-risiko material bagi Perseroan dan Entitas Anak dan disusun
berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak, dimulai dari risiko
utama:

6.1 Risiko utama yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan
Entitas Anak

Ketergantungan pada Pasar Infrastruktur dan Properti


Saat ini Grup banyak mengerjakan proyek yang terkait pada pasar infrastruktur dan properti, oleh karena itu kedua hal
tersebut memiliki dampak terhadap pendapatan dan kinerja keuangan Grup. Penurunan pada pasar infrastruktur dan
properti akan menyebabkan menurunnya pendapatan Grup. Profitabilitas Grup juga dipengaruhi oleh ketepatan waktu Grup
dalam menyelesaikan proyek.

6.2 Risiko usaha yang bersifat material baik secara langsung maupun tidak langsung yang dapat
mempengaruhi hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan dan Entitas Anak

1. Risiko Persaingan
Persaingan pada bidang usaha jasa fondasi, konstruksi dan infrastruktur semakin meningkat mengingat bertambahnya
jumlah perusahaan konstruksi di Indonesia yang diiringi oleh peningkatan kompetensi masing-masing perusahaan.
Perseroan bersaing dengan perusahaan nasional yang dimiliki oleh swasta, pemerintah (BUMN) maupun kontraktor asing
yang bekerja di Indonesia. Dengan adanya persaingan yang meningkat dalam industri konstruksi, Perseroan menghadapi
risiko tidak tercapainya target perolehan kontrak yang diinginkan Perseroan. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap
pendapatan dan perolehan profitabilitas Perseroan. Dengan persaingan yang ketat ini, penting bagi Grup untuk terus
meningkatkan kompetensi dan kualitas yang dimiliki, untuk dapat bersaing dalam proyek-proyek infrastruktur dan
properti.

2. Risiko Pendanaan Modal Kerja


Seiring dengan perkembangan industri konstruksi, maka setiap kontraktor perlu meningkatkan kemampuan pendanaan
yang dimiliki untuk dapat turut berpartisipasi dalam proyek konstruksi. Pemerintah sendiri saat ini banyak menawarkan
proyek-proyek pembangunan dengan skema Contractor Pre Financing (CPF) yang memperbesar kebutuhan modal kerja
yang dibutuhkan pelaku industri konstruksi. Risiko atas ketersediaan Pendanaan Modal Kerja dapat mempengaruhi
kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan proyek serta berpengaruh pada profitabilitas Perseroan. Oleh karena itu
Perseroan harus secara cermat menentukan sumber pendanaan yang tepat di setiap proyek serta menyeimbangkan
porsi hutang dan ekuitas Perseroan.

3. Risiko Kegagalan Perseroan Memenuhi Peraturan Perundang-Undangan yang Berlaku


Perseroan sebagai perusahaan terbuka wajib tunduk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama di
sektor pasar modal dan jasa konstruksi. Dalam hal Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban yang dipersyaratkan
dalam peraturan perundang-undangan, hal tersebut dapat berpengaruh pada reputasi, kelangsungan kegiatan usaha
Perseroan, dan turut berdampak pada kondisi finansial Perseroan.

4. Risiko Perubahan Teknologi


Perubahan dalam teknologi saat ini dapat mempengaruhi proses bisnis dalam industri konstruksi. Kemampuan untuk
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam perkembangan teknologi merupakan faktor penting bagi pelaku industri
untuk memastikan adanya pengembangan atau perubahan proses bisnis baru. Perubahan teknologi dapat berpengaruh

43
terhadap efisiensi waktu, biaya dan kualitas yang merupakan faktor signifikan bagi Grup untuk tetap mempertahankan
daya saing di dalam industri konstruksi. Dalam hal Grup tidak mampu untuk mengimbangi perubahan teknologi, maka
akan berdampak pada tidak tercapainya perolehan kontrak yang ditargetkan Grup. Untuk itu, Grup selalu berupaya
untuk dapat mengembangkan teknologi yang memiliki pengaruh positif bagi bisnis Grup.

5. Risiko Sumber Daya Manusia


Keberlangsungan perkembangan kegiatan usaha Grup tidak lepas dari faktor ketersediaan sumber daya manusia
dan kompetensi dari tenaga kerja konstruksi. Pertumbuhan dalam proyek konstruksi di Indonesia telah mendorong
meningkatnya permintaan atas tenaga kerja konstruksi dan jasa-jasa subkontraktor. Meningkatnya permintaan
atas tenaga kerja konstruksi dapat mengakibatkan berkurangnya ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang akan
mempengaruhi kemampuan Grup dalam mengerjakan suatu proyek serta berdampak terhadap prospek pertumbuhan,
dan profitabilitas Grup.

Kemampuan Grup untuk menghadapi tantangan-tantangan bisnis di masa depan juga bergantung pada kemampuan
Grup dalam merekrut dan mempertahankan personil berbakat dan terlatih. Grup menghadapi persaingan yang
ketat dalam merekrut dan mempertahankan personil yang terlatih karena terbatasnya ketersediaan personel dalam
pasar tenaga kerja. Kemampuan Grup dalam merekrut dan mempertahankan personil dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan proyek berjalan dan keberhasilan dalam memperoleh proyek baru.

Peningkatan biaya tenaga kerja dapat mengurangi marjin keuntungan Grup dan mempengaruhi daya saing dalam
industri konstruksi. Secara historis, biaya tenaga kerja yang terjangkau di Indonesia telah menjadi keuntungan kompetitif
tersendiri bagi pelaku industri, tetapi kenaikan upah di beberapa tahun terakhir telah meningkatkan pengeluaran upah
rata-rata per karyawan. Peningkatan tersebut dapat berpengaruh terhadap bisnis, prospek, kinerja usaha, arus kas dan
kondisi keuangan Grup.

6. Risiko Pasokan Bahan Baku


Dalam setiap proyek, terdapat kemungkinan bahwa Grup dapat mengalami kelangkaan bahan baku yang disebabkan
oleh tingginya permintaan namun terbatasnya ketersediaan bahan baku dari pemasok. Hal ini dapat mempengaruhi
ketepatan waktu komitmen Grup dalam menyelesaikan suatu proyek. Kelangkaan bahan baku dapat berpengaruh pada
menurunnya profitabilitas Grup sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku dan meningkatnya biaya atas inisiatif
percepatan dari mundurnya jadwal penyelesaian proyek.

7. Risiko Pembayaran dari Pelanggan


Risiko yang dihadapi Grup akibat ketidakmampuan pelanggan dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara
penuh dan tepat waktu akan berdampak pada kondisi arus kas Grup. Penurunan arus kas pada aktivitas operasional
Grup dapat berdampak meningkatnya biaya keuangan dalam mendukung modal kerja proyek berjalan.

8. Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Grup sebagai pelaksana pekerjaan konstruksi harus mengutamakan faktor keselamatan dengan selalu menaati
ketentuan-ketentuan safety, health, and environment (SHE) yang berlaku agar Grup dapat terhindar dari faktor risiko
kecelakaan kerja. Risiko kecelakaan kerja dapat berdampak pada keberlangsungan proyek dan nama baik Grup yang
akan berpengaruh kepada profitabilitas Grup.

6.3 Risiko Umum

1. Risiko Kondisi Perekonomian Secara Makro dan Global


Penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi yang terus berlangsung secara global, termasuk menurunnya tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia, dapat berpengaruh terhadap permintaan jasa Grup. Dampak tersebut dapat
mempengaruhi kinerja Grup dan prospek usaha Grup. Selain itu, kurangnya ketersediaan fasilitas kredit dan menurunnya
kepercayaan investor atas pasar keuangan dapat berpengaruh secara material terhadap akses para pemasok dan
konsumen terhadap Grup, yang pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja operasional Grup.

2. Risiko Kejadian Luar Biasa dan Wabah


Mewabahnya penyakit menular di Indonesia atau di tempat lain dapat berdampak negatif pada ekonomi dan aktivitas
bisnis di Indonesia. Memburuknya wabah dapat sangat mengganggu kegiatan operasi Grup atau kegiatan operasi
distributor atau pemasok dan pelanggan, sehingga berpengaruh terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil
operasional dan prospek Grup.

44
3. Risiko Perubahan Kurs Valuta Asing
Grup menghadapi risiko nilai tukar yang timbul dari berbagai mata uang yang digunakan. Meskipun Grup menerapkan
manajemen tresuri dengan prinsip kehati-hatian, melemahnya Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat atau mata uang
lainnya dapat berdampak terhadap risiko nilai tukar mata uang asing transaksional yang timbul dari penjualan atau
pembelian atas bahan baku dalam mata uang asing.

4. Risiko Kepatuhan terhadap Peraturan Perundangan yang Berlaku


Grup harus senantiasa tunduk atas setiap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk memastikan berjalannya
kelangsungan usaha. Grup berpedoman pada Peraturan perundang-undangan yang berlaku serta selalu memperbarui
dan mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan aktivitas usaha Grup.
Perseroan juga berusaha meminimalkan risiko ini dengan menggunakan kajian hukum dari konsultan hukum independen.

5. Risiko Tuntutan atau Gugatan Hukum


Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan berhubungan dengan banyak pihak. Hal ini dapat menimbulkan
perselisihan dengan pihak-pihak terkait (antara lain disebabkan karena keterlambatan pembayaran kepada vendor,
keterlambatan penyelesaian proyek, atau kegagalan bangunan) sehingga dapat menimbulkan risiko tuntutan ataupun
gugatan hukum dari dan/atau kepada pihak-pihak tersebut yang dapat mempengaruhi kinerja Grup.

6. Risiko Kebijakan Pemerintah


Sektor jasa konstruksi di Indonesia tunduk pada berbagai peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah,
yang setiap saat dapat mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan/atau peraturan-peraturan baru atau mengubah atau
menghapus kebijakan-kebijakan dan/atau peraturan-peraturan yang telah ada. Perubahan-perubahan ini dapat
membawa pengaruh material yang kemungkinan dapat mempengaruhi bisnis, kondisi keuangan dan kinerja usaha Grup.

7. Risiko Ketentuan Negara Lain atau Peraturan Internasional


Grup dalam menjalankan bisnisnya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional.
Ketentuan peraturan negara lain dan/atau peraturan internasional dapat memberikan dampak terhadap keberlangsungan
proyek-proyek yang terkait dengan kerjasama internasional tersebut. Risiko ini bersifat sistemik karena berdampak
secara global dan tidak terbatas pada kinerja Grup.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA RISIKO USAHA YANG MATERIAL YANG BERKAITAN TERHADAP PERSEROAN
DAN ENTITAS ANAK DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN
BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

45
VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Perseroan telah menerima pembayaran atas penyelesaian pembangunan Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Japek II)
yang dikerjakan dalam skema Kerja Sama Operasi (KSO) bersama dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Waskita). Pembayaran
95% dari keseluruhan nilai proyek telah diterima Perseroan pada 12 Maret 2020 sebesar Rp5,5 triliun.

Selain dari yang telah disajikan di paragraf di atas, tidak ada kejadian penting yang material dan relevan yang perlu diungkapkan
dalam Prospektus ini, setelah tanggal Laporan Auditor Independen hingga Pernyataan Pendaftaran ini dinyatakan efektif atas
laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019. Laporan posisi
keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2019, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 20 Februari
2020, yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA. Laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit tersebut tidak
dicantumkan dalam Prospektus ini namun disertakan dalam informasi Perseroan ke Bursa Efek Indonesia dan dapat diakses melalui
www.idx.co.id.

46
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA

8.1 Riwayat Singkat Perseroan

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Pusat, yang telah secara sah berdiri dan dijalankan
berdasarkan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia serta berkantor di ACSET Building, Jl. Majapahit No. 26,
Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Pada awalnya, Perseroan didirikan dengan nama PT Acset Indonusa berdasarkan Akta Pendirian No. 2 tanggal 10 Januari 1995, dibuat
di hadapan Ny. Liliana Arif Gondoutomo, S.H., Notaris di Bekasi. Akta Pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia sesuai Surat Keputusannya No. C2-3640.HT.01.01.TH.95 tanggal 22 Maret 1995 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal 22 September 1995, Tambahan No. 7928.

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham Perseroan untuk melakukan peningkatan modal dasar serta
modal disetor dan ditempatkan berdasarkan Akta Berita Acara RUPSLB Nomor 35 tanggal 8 Juni 2020, dibuat di hadapan Jose Dima
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta tentang Berita Acara RUPSLB pada tanggal 8 Juni 2020,yang di mana RUPSLB tersebut telah
menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan dengan ketentuan bahwa Modal Dasar Perseroan akan
disesuaikan dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.

Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal dasar dan melakukan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari pelaksanaan
Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta notaris.

2. Menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal dengan HMETD sebanyak-banyaknya sejumlah
15.000.000.000 (lima belas miliar) lembar saham.

Selanjutnya, RUPSLB melimpahkan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyetujui pelaksanaan
segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penambahan Modal dengan HMETD.

3. Menyetujui perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sesuai
dengan hasil pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD.

Selanjutnya, RUPSLB memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk mengimplementasikan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagai akibat dari
pelaksanaan Penambahan Modal dengan HMETD, dan RUPSLB juga memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi
Perseroan untuk menyatakan perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana dimaksud dalam suatu akta
notaris.

Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, di antaranya melalui akta-akta di bawah ini:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 16, tertanggal 8 September 2016, dibuat di
hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0080327 tertanggal 15 September 2016.
Melalui akta ini, Perseroan mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Permodalan Perseroan.

2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 34, tertanggal 10 April 2019, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan
Menkumham No. AHU-0024544.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 8 Mei 2019 dan telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0235984 tanggal 8 Mei 2019.
Melalu akta ini, Perseroan mengubah Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha
untuk memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan peraturan pelaksanaannya dan mengubah Pasal 11 ayat (1) Anggaran Dasar
Perseroan mengenai Direksi.

47
3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 121 tertanggal 22 Juli 2020, dibuat di hadapan
Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0050520.AH.01.02.TAHUN 2020 pada tanggal 23 Juli 2020, terdaftar dalam
Daftar Perseroan Nomor AHU-0119383.AH.01.01.TAHUN 2020 tanggal 23 Juli 2020. Melalui akta ini, Perseroan mengubah Pasal
4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai modal dasar Perseroan, di mana modal dasar Perseroan berubah menjadi
Rp1.570.000.000.000,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh miliar Rupiah) yang terbagi atas 15.700.000.000 (lima belas miliar
tujuh ratus juta) saham.

Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah untuk berusaha dalam jasa
pelaksana konstruksi.

Untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha di bidang jasa pelaksana
konstruksi, yang antara lain meliputi:

1. Konstruksi Gedung Tempat Tinggal (KBLI: 41011), Konstruksi Gedung Perkantoran (KBLI: 41012), Konstruksi Gedung Industri
(KBLI: 41013), Konstruksi Gedung Perbelanjaan (KBLI: 41014), Konstruksi Gedung Kesehatan (KBLI: 41015), Konstruksi Gedung
Pendidikan (KBLI: 41016), Konstruksi Gedung Penginapan (KBLI: 41017), Konstruksi Gedung Tempat Hiburan dan Olahraga
(KBLI: 41018), dan Konstruksi Gedung Lainnya (KBLI: 41019);
2. Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Gedung (KBLI: 41020), Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jalan
dan Rel (KBLI: 42120), Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Jaringan Saluran Irigasi, Komunikasi dan Limbah
(KBLI: 42220), dan Pemasangan Bangunan Prafabrikasi Untuk Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya (KBLI: 42920);
3. Konstruksi Jalan Raya (KBLI: 42111), Konstruksi Jembatan dan Jalan Layang (KBLI: 42112), Konstruksi Landasan Pacu Pesawat
Terbang (KBLI: 42113), Konstruksi Jalan Rel dan Jembatan Rel (KBLI: 42114), Konstruksi Terowongan (KBLI: 42115), Konstruksi
Jaringan Irigasi (KBLI: 42211), Konstruksi Bangunan Pengolahan Penyaluran dan Penampungan Air Minum, Air Limbah dan
Drainase (KBLI: 42212), Konstruksi Bangunan Elektrikal (KBLI: 42213), Konstruksi Jaringan Elektrikal dan Telekomunikasi
Lainnya (KBLI: 42219), Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air (KBLI: 42911), Konstruksi Bangunan Pelabuhan Bukan
Perikanan (KBLI: 42912), Konstruksi Bangunan Pelabuhan Perikanan (KBLI: 42913), Konstruksi Bangunan Pengolahan dan
Penampungan Barang Minyak dan Gas (KBLI: 42914), dan Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan
di Tempat Lain (KBLI: 42919);
4. Pengerukan (KBLI: 42915), Pembongkaran (KBLI: 43110), dan Penyiapan Lahan (KBLI: 43120);
5. Instalasi Listrik (KBLI: 43211), Instalasi Navigasi Udara (KBLI: 43214), Instalasi Sinyal dan Rambu-Rambu Jalan (KBLI: 43216);
Instalasi Saluran Air (Plambing) (KBLI: 43221), Instalasi Pemanas dan Geotermal (KBLI: 43222), Instalasi Minyak dan Gas (KBLI:
43223), Instalasi Pendingin dan Ventilasi Udara (KBLI: 43224), Instalasi Mekanikal (KBLI: 43291F), dan Instalasi Konstruksi
Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI: 43299);
6. Pengerjaan Pemasangan Kaca dan Aluminium (KBLI: 43301), Pengerjaan Lantai, Dinding, Peralatan Saniter dan Plafon (KBLI:
43302), Pengecatan (KBLI: 43303), Dekorasi Interior (KBLI: 43304), Dekorasi Eksterior (KBLI: 43305), dan Penyelesaian Konstruksi
Bangunan Lainnya (KBLI: 43309); dan
7. Pemasangan Pondasi dan Tiang Pancang (KBLI: 43901), Pemasangan Perancah (Steiger) (KBLI: 43902), Pemasangan Atap/Roof
Covering (KBLI: 43903), Pemasangan Kerangka Baja (KBLI: 43904), Penyewaan Alat Konstruksi Dengan Operator (KBLI: 43905),
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik Sipil (KBLI: 77306), dan
Konstruksi Khusus Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI: 43909).

Rekam Jejak Perseroan

Tahun Pencapaian
1995 PT Acset Indonusa didirikan pada 10 Januari 1995 sebagai perusahaan yang memiliki spesialisasi pada bidang
pengerjaan fondasi.
2000 Memulai pengerjaan proyek konstruksi pertama di Surabaya.
2001 Memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008.
2006 Pengerjaan proyek pembangunan Pacific Place sebagai salah satu proyek terkemuka (notable) yang diselesaikan
dalam kurun waktu 18 bulan.
2008 Pengembangan proyek mixed-used yang pertama melalui pembangunan Gandaria City dengan Gross Floor Area (GFA):
600.000 m².
2010 Pengerjaan proyek mixed-used terbesar ACSET, yaitu Kota Kasablanka dengan GFA: 633.000 m².
2011 Memperoleh sertifikasi OHSAS 18001:2007 dan ISO 14001:2004.

48
Tahun Pencapaian
2012 Mengerjakan proyek design and build yang pertama melalui pembangunan Setiabudi Sky Garden.
2013 Menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia.
2014 Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT United Tractors Tbk (UT) melalui PT Karya Supra
Perkasa (KSP), PT Cross Plus Indonesia (CPI), dan PT Loka Cipta Kreasi (LCK).
2015 • Penjualan dan pengalihan saham sebanyak 50,1% dari CPI dan LCK kepada PT Karya Supra Perkasa, Entitas Anak
dari PT United Tractors Tbk.
• Pengerjaan pembangunan Gedung Thamrin Nine sebagai gedung tertinggi yang sedang dalam pembangunan di
Indonesia (72 lantai dan 6 lantai basement).
2016 • Melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I).
• Pengerjaan proyek mixed-used development Indonesia 1 (Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing), yakni gedung
dengan fondasi terdalam yang mencapai 92 meter.
2017 • Mendapatkan pekerjaan infrastruktur untuk pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Japek II) melalui
skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
• Mendapatkan pekerjaan infrastruktur untuk pembangunan Tol JORR II Ruas Kunciran-Serpong melalui skema
KSO dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
• Mendapatkan pekerjaan infrastruktur untuk Konstruksi Sipil Light Rail Transit (LRT) Ruas Cawang-Dukuh Atas.
• Bersama dengan Dredging International Asia Pacific Pte Ltd, yang merupakan entitas anak Dredging
Environmental & Marine Engineering, NV (DEME), bekerjasama membentuk PT Dredging International Indonesia
(DIID) untuk mendukung aktivitas Perseroan di bidang pekerjaan kelautan (marine works).
2018 Mendapatkan pekerjaan soil improvement pada Pelabuhan Patimban dengan metode cement deep mixing (CDM).
2019 • Mendapatkan pekerjaan sipil pembangkit listrik (power plant) melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan
Uap (PLTGU) Jawa 1 dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Soma Karimun (2x25 MW).
• Peresmian Tol Japek II sebagai tol layang terpanjang di Indonesia dan Tol JORR II: Ruas Kunciran-Serpong oleh
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Berikut adalah kontrak kerja signifikan yang sedang dijalankan oleh Perseroan:

Nama Pemberi
No. Nama Proyek Nilai Kontrak Periode Kontrak
Proyek
1 Tol Jakarta–Cikampek PT Jasamarga Rp6.028.623.000.000 (enam Jangka Waktu Pelaksanaan: 911 hari
Elevated Jalanlayang triliun dua puluh delapan miliar Jangka Waktu Pemeliharaan: 1096 hari
Cikampek enam ratus dua puluh tiga juta
Rupiah)
2 Indonesia 1 Tower PT China Rp1.888.523.000.000 (satu Jangka Waktu Pelaksanaan: 1701 hari
Sonangol Media triliun delapan ratus delapan Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
Investment puluh delapan miliar lima ratus
dua puluh tiga juta Rupiah)
3 Indonesia 1 Tower- PT China Sonangol Rp1.109.648.000.000 (satu Jangka Waktu Pelaksanaan: 840 hari
Electricity Media Investment triliun seratus sembilan miliar Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
melalui perjanjian enam ratus empat puluh
subkontrak antara delapan juta Rupiah)
Perseroan dan
Binkei
4 Tol Kunciran-Serpong PT Marga Trans Rp291.532.000.000 (dua ratus Jangka Waktu Pelaksanaan: 714 hari
Nusantara sembilan puluh satu miliar Jangka Waktu Pemeliharaan: 1095 hari
lima ratus tiga puluh dua juta
Rupiah)
5 LRT Ruas Cawang– PT Adhi Karya Rp355.694.900.000 (tiga ratus Jangka Waktu Pelaksanaan: 456 hari
Dukuh Atas (Persero) Tbk, lima puluh lima miliar enam Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
Departemen LRT ratus sembilan puluh empat
Divisi Konstruksi juta sembilan ratus ribu Rupiah)

49
Nama Pemberi
No. Nama Proyek Nilai Kontrak Periode Kontrak
Proyek
6 Milenium Centennial PT Permata Rp379.347.000.000 (tiga ratus Jangka Waktu Pelaksanaan: 1154 hari
Center Birama Sakti tujuh puluh sembilan miliar tiga
ratus empat puluh tujuh juta
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
Rupiah)

7 Thamrin Nine PT Putragaya Rp1.132.858.000.000 (satu Jangka Waktu Pelaksanaan: 1164 hari
Wahana triliun seratus tiga puluh dua
miliar delapan ratus lima puluh
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
delapan juta Rupiah)
8 The Stature–Kebon PT Surya Raya Rp488.475.000.000 (empat Jangka Waktu Pelaksanaan: 972 hari
Sirih Capital ratus delapan puluh delapan
miliar empat ratus tujuh puluh
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
lima juta Rupiah)
9 Arumaya Residence PT Brahmayasa Rp218.700.000.000 (dua ratus Jangka Waktu Pelaksanaan: 761 hari
Bahtera delapan belas miliar tujuh ratus
juta Rupiah)
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
10 PLTU Soma Karimun PT Soma Daya USD 89.973.100 (delapan puluh Jangka Waktu Pelaksanaan: 761 hari
Utama sembilan juta sembilan ratus
tujuh puluh tiga ribu seratus
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
Dollar Amerika Serikat)
11 PLTU Cirebon Hyundai USD 11.856.900 (sebelas juta Jangka Waktu Pelaksanaan: 776 hari
Engineering & delapan ratus lima puluh enam
Construction ribu sembilan ratus Dollar
Jangka Waktu Pemeliharaan: 730 hari
Co.Ltd Amerika Serikat)
12 Pelebaran Balaraja- PT Marga Rp409.639.101.300 (empat Jangka Waktu Pelaksanaan: 343 hari
Cikande Mandalasakti ratus sembilan miliar enam
ratus tiga puluh sembilan juta
Jangka Waktu Pemeliharaan: 730 hari
seratus satu ribu tiga ratus
Rupiah)
13 Pekerjaan Cement Konsorsium Nilai Pekerjaan Jangka Waktu Pelaksanaan: 373 hari
Deep Mixing (CDM) Penta Ocean-TOA- Rp260.144.329.897 (dua ratus
Patimban Port RINKAI-PP-WIKA enam puluh miliar seratus
Jangka Waktu Pemeliharaan: 365 hari
(PTRPW) empat puluh empat juta tiga
ratus dua puluh sembilan ribu
delapan ratus sembilan puluh
tujuh Rupiah)

8.2 Kepemilikan Saham dan Struktur Permodalan Terakhir

Komposisi pemegang saham per pada tanggal 31 Juli 2020 adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 15.700.000.000 1.570.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Karya Supra Perkasa 350.700.000 35.070.000.000 50,10
2. PT Cross Plus Indonesia 85.922.200 8.592.220.000 12,27
3. PT Loka Cipta Kreasi 40.777.800 4.077.780.000 5,83
4. Value Partners High-Dividend Stocks Fund 38.551.800 3.855.180.000 5,51
5. Reksa Dana Syariah HPAM Ekuitas Syariah Berkah 44.332.100 4.433.210.000 6,33

50
Nilai Nominal Rp100,- per Saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
6. Masyarakat* (Kepemilikan di bawah 5% setiap pihak) 139.716.100 13.971.610.000 19,96
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.000.000 70.000.000.000 100,00
Saham dalam Portepel 15.000.000.000 1.500.000.000.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 121 tertanggal 22 Juli 2020, dibuat
di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Keputusan Nomor AHU-0050520.AH.01.02.TAHUN 2020 pada tanggal 23 Juli 2020 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor
AHU-0119383.AH.01.01.TAHUN 2020 tanggal 23 Juli 2020 yang mengubah ketentuan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan
terkait modal dasar, maka modal dasar Perseroan berubah menjadi Rp1.570.000.000.000,- (satu triliun lima ratus tujuh puluh
miliar Rupiah) yang terbagi atas 15.700.000.000 (lima belas miliar tujuh ratus juta) saham, dengan masing-masing nilai nominal
Rp100,- (seratus Rupiah).

8.3 Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 34, tertanggal 10 April 2019, dibuat
di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Keputusan Nomor AHU-0024544.AH.01.02.Tahun 2019 tertanggal 8 Mei 2019, serta telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03—0235984 tertanggal 8 Mei
2019 (“Akta No. 34 Tahun 2019”), dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 36, tertanggal 8 Juni 2020,
dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0246728 tertanggal 13 Juni 2020 (“Akta No. 36
Tahun 2020”), susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Franciscus Xaverius Laksana Kesuma (“Frans Kesuma”)
Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris : Iwan Hadiantoro
Komisaris Independen : Tjandrawati Waas
Komisaris Independen : Wiltarsa Halim

Direktur
Presiden Direktur : Idot Supriadi
Direktur : Hilarius Arwandhi
Direktur : Yohanes Eka Prayuda
Direktur : Ellyjawati
Direktur : Djoko Prabowo

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah diangkat sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan POJK
No. 33/2014.

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan adalah sebesar Rp17.450.000.000,-. Sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 besarnya
jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebesar Rp19.247.000.000,-. Para anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. RUPS dapat melimpahkan
kewenangan untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan Direksi kepada Dewan Komisaris.

Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

51
Dewan Komisaris:
Frans Kesuma, Presiden Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1962. Menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Katolik
Parahyangan, Jurusan Teknik Sipil pada tahun 1988 dan menyelesaikan pendidikan S2 di Institut Teknologi
Bandung, Program Sistem dan Teknik Jalan Raya pada tahun 1991. Beliau menjabat sebagai Presiden
Komisaris Perseroan sejak April 2019 berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan 2019-2021.

Selain itu, hingga saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa
perusahaan yaitu:

2019 – sekarang Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan


2019 – sekarang Direktur PT Astra International Tbk
2019 – sekarang Presiden Direktur PT United Tractors Tbk
2019 – sekarang Presiden Komisaris PT Agincourt Resources
2019 – sekarang Komisaris PT Karya Supra Perkasa
2019 – sekarang Presiden Komisaris PT Tuah Turangga Agung
2016 – 2019 Direktur PT United Tractors Tbk
2013 – sekarang Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara
2012 Wakil Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara
2007 – 2012 Operation & Engineering Director PT Pamapersada Nusantara
2005 – 2007 Operation Division Head PT Pamapersada Nusantara
2004 – 2005 Operation Deputy Division Head PT Pamapersada Nusantara
2000 – 2004 Operation Manager PT Pamapersada Nusantara
1999 Project Manager of ISO 9001 Project
1995 – 1998 Senior Engineer PT Pamapersada Nusantara
1992 – 1995 Mining Engineer PT Pamapersada Nusantara

52
Iwan Hadiantoro, Komisaris

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1968, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi (bidang Manajemen Keuangan) dari Universitas Indonesia pada tahun 1994. Menjabat
sebagai Komisaris sejak 2018 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa
jabatan 2019-2021.

Selain itu, hingga saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa
perusahaan yaitu:

2019 – sekarang Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan


2018 – sekarang Komisaris PT Agincourt Resources
2018 – sekarang Komisaris PT United Tractors Semen Gresik
2017 – sekarang Komisaris PT Bhumi Jati Power
2017 – sekarang Komisaris PT Pamapersada Nusantara
2016 – sekarang Direktur PT Karya Supra Perkasa
2015 – sekarang Direktur PT United Tractors Tbk
2015 – 2019 Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering
2010 – 2015 Kepala Group Treasury and Investor Relations PT Astra International Tbk
2008 – 2010 Chief Financial Officer General Electrics Indonesia
2006 – 2008 Finance Director Astra Sedaya Finance
1990 – 1998 Chief Accountant PT Shell Indonesia

Tan Tiam Seng Ronnie, Komisaris

Warga Negara Singapura, lahir pada tahun 1958, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh Diploma
Jurusan Building dari Singapore Polytechnic pada tahun 1978, Diploma Jurusan Penjualan dan
Pemasaran dari Marketing Institute, Singapura pada tahun 1983, dan Diploma Jurusan Pemasaran dari
Chartered Institute of Marketing, Inggris pada tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris sejak April 2019
berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan 2019-2021.

Selain itu, hingga saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa
perusahaan yaitu:

2018 – sekarang Presiden Komisaris PT ATMC Pump Services


2018 – sekarang Komisaris PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo
2016 – sekarang Presiden Komisaris PT Acset Pondasi Indonusa
2012 – sekarang Presiden Komisaris PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia
2017 – 2019 Wakil Presiden Direktur Perseroan
2013 – 2017 Presiden Direktur Perseroan
2005 – 2012 Komisaris Utama Perseoran
1995 – 2004 Managing Director Perseroan
1993 – 1995 Managing Director Acset Construction Pte Ltd Singapura
1990 – 1993 General Manager Bored Piling Pte. Ltd. Singapura
1986 – 1989 Business Development and Country Head di Indonesia untuk L&M Group PLC
Singapura
1983 – 1985 Executive Director High Ground Sdn Bhd Kuala Lumpur

53
Tjandrawati Waas, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1955, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981 dan Master of Business in Finance
Management dari Pace University, New York, pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Independen
sejak 2017 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan 2019-2021.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit Perseroan (sejak 2017) dan Ketua Komite
Nominasi dan Remunerasi Perseroan (sejak 2017).

Selain itu, beliau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa perusahaan yaitu:

2017 – sekarang Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan


2017 – sekarang Anggota Komite Audit Perseroan
2008 – 2013 Direktur PT Patria Maritime Lines
2008 – 2013 Direktur PT United Tractors Pandu Engineering
2007 – 2008 Kepala Divisi Corporate Secretary, Legal and Communication PT United Tractors
Tbk
2002 – 2007 Kepala Divisi Corporate Secretary PT United Tractors Tbk
2001 – 2002 Kepala Divisi Budget and Investor Relation PT United Tractors Tbk
1998 – 1999 Kepala Divisi Finance and Administration Federal Nittan Industries
1994 Wakil Kepala Astra Management Development Institute
1982 – 1983 Electronic Data Processing Trainee PT Astra International Tbk

Wiltarsa Halim, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1948, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Bachelor of Engineering jurusan Teknik Mesin dari Akademi Teknik Nasional pada tahun 1973. Menjabat
sebagai Komisaris Independen sejak 2019 berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan
2019-2021.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sejak April 2019.

Selain itu, hingga saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa
perusahaan yaitu:

April 2019 – Anggota Komite Audit Perseroan


sekarang
2016 – April 2020 Ketua Komite Audit PT Toyota Astra Financial Services
2016 – April 2020 Ketua Komite Pemantauan Risiko PT Toyota Astra Financial Services
2016 – April 2020 Komisaris Independen PT Toyota Astra Financial Services
2015 – 2017 Direktur Independen Perseroan
2013 – 2018 Anggota Komite Audit PT Asuransi Astra Buana
2013 – 2018 Anggota Komite Pemantau Risiko PT Asuransi Astra Buana
2012 – 2017 Anggota Komite Audit PT United Tractors Tbk
2012 – 2016 Ketua Komite Audit PT Federal International Finance
2012 – 2016 Komisaris Independen PT Federal International Finance
2008 – sekarang Komite Audit PT Astra Honda Motor
2008 – 2012 Ketua Komite Audit PT Astra Sedaya Finance

54
2008 – 2012 Komisaris Independen PT Astra Sedaya Finance
1993 – 2008 Direktur Keuangan dan Administrasi PT Astra Daihatsu Motor
1991 – 1993 Managing Director PT Swadaya Harapan Nusantara
1991 – 1993 Managing Director PT Tractor Nusantara
1986 – 1991 Direktur Keuangan PT Komatsu Indonesia
1973 – 1986 Manajer PT United Tractors Tbk

Direksi:

Idot Supriadi, Presiden Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1971, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Insinyur Jurusan Teknik Mesin dari Universitas Institut Teknologi Bandung, Bandung pada tahun 1994
dan Magister dalam bidang Administrasi Bisnis di Universitas Gadjah Mada, Jakarta pada tahun 2017.
Menjabat sebagai Presiden Direktur berdasarkan Akta No. 36 Tahun 2020, untuk masa jabatan 2020-
2021.

Selain itu, saat ini beliau pernah dan/atau sedang menjabat pada berbagai posisi di beberapa perusa-
haan yaitu:

2020 – sekarang Komisaris PT Bintai Kindenko Engineering Indonesia


2019 – sekarang Komisaris PT United Tractors Pandu Engineering
2015 – sekarang Direktur PT United Tractors Tbk
2015 – sekarang Presiden Komisaris PT Universal Tekno Reksajaya
2017 – sekarang Presiden Direktur PT Komatsu Remanufacturing Asia
2015 – 2020 Presiden Komisaris PT Andalan Multi Kencana
2015 – 2017 Komisaris PT Komatsu Remanufacturing Asia
2011 – 2015 Presiden Direktur PT Universal Tekno Reksajaya
2008 – 2015 General Manager Divisi Service PT United Tractors Tbk
2000 – 2008 Manager Divisi Service PT United Tractors Tbk
1995 – 2000 Service Department Head Cabang Samarinda PT United Tractors Tbk
1994 – 1995 Management Trainee di Divisi Service PT United Tractors Tbk

Hilarius Arwandhi, Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1961, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar In-
sinyur Jurusan Teknik Sipil dari Universitas Maranatha, Bandung pada tahun 1986. Menjabat sebagai
Direktur sejak 2015 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan
2019-2021.

Selain itu, saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa perusa-
haan yaitu:

2018 – sekarang Komisaris PT Innotech Systems


2016 – sekarang Presiden Direktur PT Acset Pondasi Indonusa
2003 – sekarang Direktur Utama PT Dinamik Struktural Sistem
1995 – 2012 Direktur Utama Perseroan
1998 – 1991 Project Manager PT Elenem Indonusa
1987 – 1988 Site Manager PT Pilar Utama Nusantara

55
Yohanes Eka Prayuda, Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1966, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Teknik Arsitektur dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada tahun 1991. Menjabat
sebagai Direktur sejak 2017 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa
jabatan 2019-2021.

Selain itu, saat ini beliau sedang dan/atau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa
perusahaan yaitu:

2020 – sekarang Komisaris PT Sacindo Machinery


2019 – sekarang Direktur PT Acset Pondasi Indonusa
2015 – 2017 General Manager Divisi Branch and Sectoral Operation PT United Tractors Tbk
2011 – 2017 Direktur PT Komatsu Remanufacturing Asia
2007 – 2017 General Manager Divisi Mining and Site Operation PT United Tractors Tbk
1992 – 2007 Divisi Service dan Divisi Mining PT United Tractors Tbk

Ellyjawati, Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1966, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1990. Menjabat
sebagai Direktur sejak 2017 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa
jabatan2019-2021.

Sebelumnya, beliau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa perusahaan yaitu:

2010 – 2017 General Manager Divisi Finance and Administration PT Astra International Tbk-
Toyota Sales Operation
2000 – 2009 Kepala Departemen Planning and Budget PT Astra International Tbk-Toyota Sales
Operation
1998 – 1999 Kepala Departemen Accounting PT Astra International Tbk-Used Car Sales
Operation
1990 – 1998 Staf Divisi Accounting PT Astra International Tbk-Sales Operation

Djoko Prabowo, Direktur


Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965, saat ini berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar
Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Brawijaya, Malang pada tahun 1988. Menjabat sebagai Direktur
sejak 2018 dan diangkat kembali berdasarkan Akta No. 34 Tahun 2019 untuk masa jabatan 2019-2021.

Sebelumnya, beliau pernah menjabat pada berbagai posisi di beberapa perusahaan yaitu:

2017 – 2018 Komisaris Independen PT Adhi Persada Gedung


2016 – 2018 Komisaris PT Adhi Persada Beton
2013 – 2017 Direktur I PT Adhi Karya (Persero) Tbk
2011 – 2013 Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk
2009 – 2011 Kepala Divisi Konstruksi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk
2007 – 2009 Kepala Divisi Konstruksi III Wilayah Sumatera PT Adhi Karya (Persero) Tbk
2005 – 2007 Wakil Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk
1999 – 2002 Manager Produksi Cabang Jawa Barat–Banten PT Adhi Karya (Persero) Tbk
1990 – 1999 Project Manager PT Adhi Karya (Persero) Tbk

56
Sekretaris Perusahaan

Sesuai dengan POJK No. 35/2014, Perseroan wajib menunjuk Sekretaris Perusahaan. Perseroan telah menunjuk dan memiliki
Sekretaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Acset Indonusa Tbk Nomor 002/AI/SK-DIR/VI/2015 tentang
Pengangkatan Sekretaris Perusahaan tertanggal 17 Juni 2015, di mana Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Maria Cesilia
Hapsari sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun biodata beliau adalah sebagai berikut:

Maria Cesilia Hapsari


Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1986. Menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan sejak tahun Juni 2015. Meraih
gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti, Jakarta pada 2007 dan Magister Hukum Bisnis dari Universitas Indonesia, Jakarta
2010. Memulai karir di PT Garudafood Putra Putri Jaya di tahun 2008 dan bergabung dengan United Tractors Group pada tahun
2011 sebagai Corporate Legal.

Adapun tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
i. Keterbukaan informasi kepada masyarakat termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan;
ii. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
iii. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
iv. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan
v. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan, OJK, dan pemangku
kepentingan lainnya.

Alamat dan email Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut

Sekretaris Perusahaan
PT Acset Indonusa Tbk
ACSET Building
Jl. Majapahit No. 26
Petojo Selatan – Gambir
Jakarta, Indonesia 10160
Telepon: (021) 3511961
Faksimili: (021) 3441413
Email: corporate.secretary@acset.co

Unit Audit Internal

Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal sesuai dengan ketentuan POJK No. 56/2015. Berdasarkan Persetujuan Dewan
Komisaris PT Acset Indonusa Tbk No. 001/SK/KOM/X/2016 tertanggal 17 Oktober 2016, Perseroan telah menunjuk Ronaldo B.
Pattiwael sebagai Ketua Unit Audit Internal Perseroan.

Piagam Unit Audit Internal Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Piagam Internal Audit PT Acset Indonusa Tbk yang
ditetapkan pada 6 Agustus 2019 oleh Direksi Perseroan dan telah diakui dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan.

Dalam menjalankan fungsinya, Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan;
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya
manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;
5. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
6. Bekerja sama dengan Komite Audit;
7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan
8. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

57
Komite Audit

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Komite
Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak dari luar Perseroan atau
Perusahaan Publik. Mengacu kepada ketentuan tersebut, Komite Audit Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan latar belakang
di bidang keuangan dan pembukuan yang kompeten serta memiliki pengalaman yang luas dari berbagai organisasi.

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 14 Mei 2019, Dewan Komisaris Perseroan mengangkat
Anggota Komite Audit dengan masa tugas sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada
tahun 2021. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

No. Nama Anggota Komite Audit Jabatan


1 Tjandrawati Waas Ketua, yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
2 Wiltarsa Halim Anggota, yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
3 Handy Effendy Halim Anggota

Penjelasan lebih lengkap mengenai riwayat hidup Tjandrawati Waas dan Wiltarsa Halim telah diungkapkan pada Bab VIII Prospektus
mengenai Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha serta Kecenderungan dan Prospek Usaha subbab Pengurusan dan
Pengawasan halaman 54.

Handy Effendy Halim

Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1957. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Mei 2019.

Meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1983 dan Magister Manajemen dari Bina Nusantara
Business School pada tahun 2007.

Beliau saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bintraco Dharma Tbk (sejak 2016), Anggota Komite Audit PT Bank
Permata Tbk (sejak 2017), dan Anggota Komite Audit PT United Tractors Tbk (sejak 2018). Sebelumnya, pernah menjabat sebagai
Kepala Divisi Sales Operation Audit PT Astra International Tbk (2007 2008), Chief Group Internal Audit and Risk Management PT Astra
International Tbk (2008-2012), Direktur Finance Dana Pensiun Astra Dua (2012-2013), Direktur Finance Dana Pensiun Astra Satu
(2012-2013), Direktur Dana Pensiun Astra Dua (2012-2013), Presiden Direktur Dana Pensiun Astra Dua (2013- 2016), dan Chief Dana
Pensiun Astra (2013-2016).

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas
antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
2. Melakukaan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan;
3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan akuntan atas jasa yang
diberikannya;
4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi,
ruang lingkup penugasan, dan imbalan jasa;
5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas temuan auditor internal;
6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak
memiliki fungsi pemantauan risiko di bawah Dewan Komisaris;
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan;
dan
9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Komite Nominasi dan Remunerasi

Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) POJK No. 34/2014, Perseroan wajib memiliki fungsi nominasi dan remunerasi, yang dijalankan oleh
Dewan Komisaris, di mana Dewan Komisaris memiliki kewenangan untuk membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi.

58
Perseroan telah memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang di mana anggotanya ditunjuk berdasarkan Keputusan Sirkuler
Sebagai Pengganti Keputusan Yang Diambil Diluar Rapat Dewan Komisaris PT Acset Indonusa Tbk tanggal 10 Juni 2020. Susunan
anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi : Tjandrawati Waas


Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi : Frans Kesuma
Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi : Iwan Hadiantoro

Penjelasan lebih lengkap mengenai riwayat hidup Tjandrawati Waas telah diungkapkan pada Bab VIII Prospektus mengenai
Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha serta Kecenderungan dan Prospek Usaha subbab Pengurusan dan Pengawasan
halaman 54.

Penjelasan lebih lengkap mengenai riwayat hidup Frans Kesuma telah diungkapkan pada Bab VIII Prospektus mengenai Keterangan
Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha serta Kecenderungan dan Prospek Usaha subbab Pengurusan dan Pengawasan halaman 52.

Penjelasan lebih lengkap mengenai riwayat hidup Iwan Hadiantoro telah diungkapkan pada Bab VIII Prospektus mengenai
Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha serta Kecenderungan dan Prospek Usaha subbab Pengurusan dan Pengawasan
halaman 53.

Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Fungsi Nominasi
i. Memberikan rekomendasi kepada dan/atau membantu Dewan Komisaris mengenai:
a. Komposisi jabatan Direksi dan Dewan Komisaris;
b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; dan
d. Program pengembangan untuk anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
ii. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan;
iii. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.

2. Fungsi Remunerasi
i. Memberikan rekomendasi dan/atau membantu Dewan Komsaris mengenai:
a. Struktur remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris;
b. Kebijakan atas remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; dan
c. Besaran atas remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
ii. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian kesesuaian remunerasi yang diterima masing-masing anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris terkait dengan kinerja mereka.

8.4 Sumber Daya Manusia

Pentingnya peran sumber daya manusia bagi kelangsungan dan keberhasilan usaha sangat disadari oleh Perseroan. Dengan
demikian, Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidup sumber daya manusianya dengan
memperhatikan kesejahteraan dan pengembangan.

Komposisi Karyawan Perseroan menurut status adalah sebagai berikut:

31 Desember
Status
2019 2018
Tetap 390 438
Tidak Tetap 1.058 1.328
Jumlah 1.448 1.766

59
Komposisi Karyawan Perseroan menurut Jenjang Manajemen adalah sebagai berikut:

31 Desember
Jenjang Manajemen
2019 2018
Komisaris 5 3
Direksi 5 6
Manajerial 75 231
Staf 1.363 1.526
Jumlah 1.448 1.766

Komposisi Karyawan Perseroan menurut aktivitas utama adalah sebagai berikut:

31 Desember
Aktivitas Utama
2019 2018
Komisaris 5 3
Direksi 5 6
Building 478 688
Business Development & Tender 18 21
Contract Engineering 0 9
Corporate Legal 4 0
Corporate Planning & Strategy 1 1
Corporate Secretary 3 6
Engineering & QMS 44 72
Finance & Control 39 48
Foundation & Soil Improvement 173 184
Human Capital 50 56
ICT 24 22
Infrastructure 369 397
Internal Audit 6 13
Plant & Facility 185 186
SHE, Security & Social Responsibility 23 25
Supply Chain Management 21 29
Jumlah 1.448 1.766

Komposisi Karyawan Perseroan menurut lokasi adalah sebagai berikut:

31 Desember
Lokasi
2019 2018
Kantor Pusat 248 334
Proyek 1.187 1.389
Workshop 13 43
Jumlah 1.448 1.766

60
Komposisi Karyawan Perseroan menurut tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:

31 Desember
Tingkat Pendidikan
2019 2018
Pasca Sarjana 23 33
Sarjana 475 645
Diploma dan setingkat 162 178
SLTA dan Sederajat 788 910
Jumlah 1.448 1.766

Komposisi Karyawan Perseroan menurut usia adalah sebagai berikut:

31 Desember
Usia
2019 2018
>55 Tahun 49 47
46 – 55 Tahun 175 230
36 – 45 Tahun 285 342
26 – 35 Tahun 529 618
18 – 25 Tahun 410 529
Jumlah 1.448 1.766

Pegawai dengan Keahlian Khusus

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki pegawai dengan keahlian khusus sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

No. Nama Umur Pengalaman Kerja Tugas Perizinan

1 Susilo Budi 50 Tahun 1 Bulan a. Ahli Manajemen Penanggung Jawab Sertifikat Keahlian dengan
Utomo Konstruksi – Teknik Nomor Registrasi:
Utama; a. 1.6.601.1.057.09.1025840;
b. Ahli Teknik Jalan – b. 1.2.202.1.026.09.1025840;
Utama; c. 1.6.602.1.057.09.1025840;
c. Ahli Manajemen d. 1.2.203.1.026.09.1025840;
Proyek – Utama; dan
d. Ahli Teknik e. .2.201.1.057.09.1025840.
Jembatan – Utama;
dan
e. Ahli Teknik
Bangunan Gedung
– Utama.
2 Setyahadi 55 Tahun 3 Bulan Ahli Teknik Penanggung Jawab 1.3.301.1.088.09.1884530
Winarto Mekanikal - Utama Klasifikasi Mekanikal
3 Irfanni 43 Tahun 10 Bulan Ahli Teknik Tenaga Penanggung Jawab 1.4.401.1.088.09.1098518
Andrianto Listrik - Utama Kalisifikasi Elektrikal
4 Keristiyanto 38 Tahun 2 Bulan Ahli Geoteknik - Penanggung Jawab 1.2.216.1.088.09.1902237
Utama Klasifikasi Bangunan
Sipil
5 Freddy 57 Tahun 3 Bulan Ahli Teknik Penanggung Jawab 1.2.201.1.088.09.1902234
Napitupulu Bangunan Gedung Klasifikasi Bangunan
- Utama Gedung

61
Tenaga Kerja Asing

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki Tenaga Kerja Asing sebagaimana dijelaskan di bawah
ini:

KITAS
No. Nama Kewarganegaraan Posisi
No. Ijin Masa Berlaku
1 Tan Tiam Seng Ronnie Singapura 2C11JF1946-T 26-08-2020 Komisaris
2 Mohd. Fadhil Burhan Malaysia 2C21JE9976AT 08-11-2020 Operation Manager
3 Syed Badrul Hisham Bin Malaysia 2C21JE4568AT 08-08-2020 Technical Manager
Syed Mansoor
4 Abdus Salam Molla India 2C23JE0098-U 05-09-2020 Technical Manager
5 Beh Kwang Beng Malaysia 2C21JE0155BT 16-11-2020 General Superintendent
6 Chow Kok Yein Malaysia 2C23JE0082-U 18-09-2020 General Superintendent
7 Ler Thiam Hock Malaysia 2C21JE0346BT 16-11-2020 Contract Document
Specialist

62
8.5 Struktur Organisasi Perseroan

Berikut adalah struktur organisasi Perseroan yang berlaku pada saat Prospektus ini diterbitkan:

DEWAN KOMISARIS
KOMITE AUDIT
Presiden Komisaris : Frans Kesuma
Komisaris : Iwan Hadiantoro Ketua : Tjandrawati Waas
Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie Anggota : Handy Effendy Halim
Komisaris Independen : Tjandrawati Waas Anggota : Wiltarsa Halim
Komisaris Independen : Wiltarsa Halim

DIREKSI
Presiden Direktur : Idot Supriadi
Direktur : Hilarius Arwandhi
Direktur : Yohanes Eka Prayuda
Direktur : Ellyjawati
Direktur : Djoko Prabowo

CORPORATE FUNCTION
Corporate Secretary
Presiden Direktur : Idot Supriadi Corporate Legal
Internal Audit
Corporate Planning and Strategy

DIC: Idot Supriadi


Business Development & Tender
(Concurrent)

Finance & Control

DIC: Ellyjawati Supply Chain Management

Information-Communication-Technology

Human Capital
DIC: Yohanes Eka Prayuda
SHE, Security & Social Responsibility

DIC: Hilarius Arwandhi Plant & Facility

Building

DIC: Djoko Prabowo Infrastructure

Engineering & QMS

63
8.6 Hubungan Kepemilikan, Penyertaan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan, Pemegang Saham
berbentuk Badan Hukum, dan Entitas Anak

Berikut adalah struktur kepemilikan Perseroan sampai dengan pemegang saham tertinggi:

Jardine Matheson Holdings Limited (Bermuda)


41,77%
Lainnya (Perusahaan terbuka yang tercatat dengan standard listing di London dan
secondary listing di Bermuda dan Singapura)

84,91% 58,23%

Jardines Strategic Holdings Limited (Bermuda)


15.09%
Lainnya (Perusahaan terbuka yang tercatat dengan standard listing di London dan
secondary listing di Bermuda dan Singapura)

75,00%

25,00% Jardine Cycle & Carriage Limited (Singapore)


Lainnya
(Perusahaan terbuka yang tercatat di Singapura)

50,11%

49,89% PT Astra International Tbk (Indonesia)


Lainnya
(Perusahaan terbuka yang tercatat di Indonesia)

59,50%

40.50% PT United Tractors Tbk (Indonesia)


Lainnya
(Perusahaan Terbuka yang tercatat di Indonesia)

100,00%

PT Karya Supra Perkasa (Indonesia)


(Pemegang Saham Pengendali)

50,10%

49,90% PT Acset Indonusa Tbk (Indonesia)


Lainnya
(Perusahaan terbuka yang tercatat di Indonesia)

99,9980% 99,9000% 96,5000% 99,9997% 55,0000% 60,0000%

PT Aneka Raya PT Bintai Kindenko


PT Acset Pondasi PT Sacindo PT Innotech PT ATMC Pump
Konstruksi Engineering
Indonusa Machinery Systems Services
Mesindo Indonesia

Perseroan telah melakukan pemenuhan terhadap Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2018 tentang
Penerapan Prinsip Mengenai Pemilik Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Pencucian Uang dan Tindak Pidana Terorisme (“Perpres No. 13/2018”) dengan telah dilakukannya pelaporan mengenai
pemilik manfaat dari Perseroan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Administrasi Hukum Umum yang dilakukan oleh Jose Dima, S.H., M.Kn., Notaris di kota Jakarta Selatan dimana pada laporan
tersebut dinyatakan individu yang bertindak sebagai pemilik manfaat akhir (Ultimate Beneficial Owner) adalah anggota direksi
dari PT Karya Supra Perkasa, dalam hal ini Bapak Iwan Hadiantoro. Menurut pendapat Konsultan Hukum, individu yang

64
dinyatakan sebagai pemilik manfaat yang termuat dalam laporan elektronik dari Jose Dima, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta
Selatan tidaklah memenuhi kriteria pemilik manfaat sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perpres No. 13 Tahun 2018.
Perseroan tidak memiliki informasi dan tidak dapat mengindentifikasi informasi mengenai orang perorangan (individu dalam
kapasitas pribadi) yang memenuhi kriteria sebagai pemilik manfaat dari Perseroan. Adapun pengungkapan direktur PT Karya
Supra Perkasa sebagai pemilik manfaat Perseroan adalah didasarkan pada kewenangan direktur PT Karya Supra Perkasa (selaku
pemegang saham mayoritas sebesar 50,1% saham Perseroan) untuk mengangkat, menggantikan atau memberhentikan anggota
direksi dan anggota dewan komisaris Perseroan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 4 ayat 1 huruf d Perpres No. 13/2018.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan secara langsung terhadap Entitas Anak sebagai berikut:

Tahun Tahun Mulai Status Persentase


Entitas Anak Kegiatan Usaha
Pendirian Penyertaan Operasional Kepemilikan
Penyewaan Alat Konstruksi Dengan
PT Aneka Raya
2014 2014 Operator, Perdagangan Besar Mesin, Aktif 99,9000%
Konstruksi Mesindo
Peralatan dan Perlengkapan Lainnya
Pembuatan/pengeboran Sumur Air
Tanah,

PT Acset Pondasi Pembongkaran, Penyiapan Lahan,


2016 2016 Aktif 99,9980%
Indonusa Pemasangan Pondasi Dan Tiang
Pancang

Konstruksi Gedung Perkantoran,


Perdagangan Besar Bahan Konstruksi
Lainnya, Aktivitas Penyewaan dan
PT Innotech Systems 2011 2011 Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Aktif 99,9997%
Mesin dan Peralatan Konstruksi dan
Teknik Sipil, Pemasangan Perancah
(Steiger), Pemasangan Kerangka Baja
Perdagangan Besar Mesin, Peralatan
dan Perlengkapan Lainnya,
PT Sacindo
2013 2013 Perdagangan Besar Mesin Kantor Aktif 96,5000%
Machinery
dan Industri, Suku Cadang dan
Perlengkapannya
PT ATMC Pump Penyewaan Alat Konstruksi Dengan
2014 2014 Aktif 55,0000%
Services Operator
PT Bintai Kindenko
Engineering 2012 2012 Instalasi Mekanikal Aktif 60,0000%
Indonesia

Hubungan Kepengurusan dan Kepengawasan antara Perseroan dengan Entitas Anak dan Perusahaan
Terafiliasi

Nama Perseroan KSP IS BKEI ARKM ATMC SM API


Idot Supriadi PD K
Hilarius Arwandhi D K PD
Yohanes Eka Prayuda D K D
Ellyjawati D
Djoko Prabowo D
Frans Kesuma PK K
Tan Tiam Seng Ronnie K PK K PK PK
Iwan Hadiantoro K D K

65
Nama Perseroan KSP IS BKEI ARKM ATMC SM API
Tjandrawati Waas KI
Wiltarsa Halim KI
Keterangan
PK : Presiden Komisaris D : Direktur
PD : Presiden Direktur KI : Komisaris Independen
K : Komisaris

8.7 Keterangan mengenai Pemegang Saham Utama

Pendirian

KSP didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 1, tanggal 3 Oktober 2014, dibuat di hadapan Mardiana, S.H., Sp.N., Notaris di
Kabupaten Lebak, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-
28200.40.10.2014, tanggal 7 Oktober 2014, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0102696.40.80.2014 tanggal 7 Oktober
2014 (“Akta Pendirian KSP”). Dalam Akta Pendirian KSP juga memuat Anggaran Dasar KSP.

Anggaran Dasar KSP terakhir diubah sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No 96 tanggal
27 Maret 2020, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0032111.AH.01.02.Tahun 2020 tertanggal 25 April 2020, serta
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Nomor Nomor AHU-AH.01.03-0199799, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0073602.AH.01.11.Tahun
2020 tanggal 25 April 2020 (“Akta No. 96/2020”).

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 96/2020, maksud dan tujuan KSP adalah untuk berusaha dalam bidang pembangunan (konstruksi dan real
estate), perdagangan, dan jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis). Untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut KSP dapat
melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut:
1. Penyiapan lahan (KBLI: 43120), konstruksi jalan raya (KBLI: 42111), konstruksi gedung perkantoran (KBLI: 41012), konstruksi
gedung industri (KBLI: 41013), pemasangan bangunan prafabrikasi untuk gedung (KBLI: 41020), konstruksi pelabuhan
bukan perikanan (KBLI: 42912), pemasangan bangunan prafabrikasi untuk konstruksi bangunan sipil lainnya (KBLI: 42920),
pembongkaran (KBLI: 43110), dan real estate yang dimiliki sendiri ataupun disewa mencakup antara lain kegiatan penyewaan
dan pengoperasian bangunan, baik yang dimiliki maupun disewa, seperti bangunan bukan tempat tinggal, termasuk kegiatan
pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut) (KBLI: 68110);
2. Perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, mencakup antara lain usaha agen yang menerima komisi, perantara
(makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas
nama pihak lain (KBLI: 46100), perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya (KBLI: 46599), perdagangan
besar barang logam untuk bahan konstruksi (KBLI: 46631), perdagangan besar berbagai macam material bangunan (KBLI:
46638), dan perdagangan besar bahan konstruksi lainnya (KBLI: 46639); dan
3. Aktivitas perusahaan holding (KBLI: 64200) dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya (KBLI: 70209).

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, KSP memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
berupa aktivitas perusahaan holding.

Pengurusan

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris KSP berdasarkan Akta No. 1 tertanggal 1 Juli
2020, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-03271101 tertanggal 2 Juli 2020,
adalah sebagai berikut:

66
Direksi
Direktur : Iwan Hadiantoro

Dewan Komisaris
Komisaris : Frans Kesuma

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham

Berdasarkan Akta No. 133 tertanggal 16 Desember 2019, yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta,
yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan No.AHU-AH.01.03-0374075 tertanggal 17 Desember 2019, struktur permodalan dan susunan pemegang saham KSP
adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,-


Pemegang Saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal %
Modal Dasar 3.000.000 3.000.000.000.000 100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.127.900 1.127.900.000.000
PT United Tractors Tbk 1.126.900 1.126.900.000.000 99,91
PT United Tractors Pandu Engineering 1.000 1.000.000.000 0,09
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.127.900 1.127.900.000.000 100,00
Jumlah Saham dan Portepel 1.872.100 1.872.100.000.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada KSP.

8.8 Keterangan mengenai Entitas Anak

1. PT INNOTECH SYSTEMS (“IS”)

Riwayat Singkat

IS didirikan berdasarkan Akta No. 164 tertanggal 18 Mei 2011 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di
Jakarta dan disahkan oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Nomor AHU-40292.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 9 Agustus
2011, telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0066141.AH.01.09.Tahun 2011 Tanggal 09 Agustus 2011.

Perubahan terakhir Anggaran Dasar IS adalah sebagaimana dicantumkan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No.
15 tanggal 13 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-0035399.AH.01.02 Tahun 2019 tanggal 8 Juli
2019 (“Akta No. 15/2019”). Melalui akta ini, IS mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar IS mengenai Maksud dan Tujuan serta
Kegiatan Usaha IS.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 15/2019, IS saat ini bergerak dalam bidang perdagangan besar dan berusaha dalam bidang jasa pelaksana
konstruksi dan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, IS dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Perdagangan Besar Barang Logam Untuk Bahan Konstruksi (KBLI: 46631);


b. Perdagangan Besar Bahan Konstruksi dari Kayu (KBLI: 46636);
c. Pembongkaran (KBLI: 43110);
d. Penyiapan Lahan (KBLI: 43120;
e. Pemasangan Fondasi dan Tiang Pancang (KBLI: 43901);
f. Pemasangan Perancah (Steiger) (KBLI: 43902);
g. Pemasangan Kerangka Baja (KBLI: 43904);
h. Jasa Industri untuk berbagai pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam (KBLI: 25920); dan
i. Industri Mesin dan Perkakas Mesin untuk Pengelasan Yang Menggunakan Arus Listrik (KBLI: 28224).

67
Perseroan memulai investasi di IS pada tahun 2011

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, IS memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 43 tanggal 22 Januari 2018 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang
telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-
AH.01.03-0076948 tanggal 21 Februari 2018, struktur permodalan dan susunan pemegang saham IS adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp8.789,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 1.200.000 10.546.800.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000 2.636.700.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 299.999 2.636.691.211 99,9997
2. PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo 1 8.789 0,0003
Jumlah 300.000 2.636.700.000 100,00
Saham dalam Portepel 900.000 7.910.100.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada IS.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 91 tanggal 29 Mei 2020 yang dibuat di hadapan Jose Dima
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01,03-0235620 tanggal 4 Juni 2020, susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris IS adalah sebagai berikut:

Direksi
Direktur : Ir. Freddy Napitupulu

Dewan Komisaris
Komisaris : Hilarius Arwandhi

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada IS.

Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki IS hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 8120114131875 Tidak ada jatuh tempo


Surat Keterangan Domisili
2 33/27.1BU.1/31.71.01.1004/-071.562/3/2019 28 Januari 2024
Perusahaan
3 Nomor Pokok Wajib Pajak 31.364.780.2-028.000 Tidak ada jatuh tempo
Surat Keterangan Terdaftar
4 PEM-01044/WPJ.06/KP.0203/2011 Tidak ada jatuh tempo
Pajak
Surat Pengukuhan Pengusaha
5 PEM-00491/WPJ.06/KP.0203/2013 Tidak ada jatuh tempo
Kena Pajak
6 Surat Izin Usaha Perdagangan 774/24.1PM.7/31.71/-1.824.27/e/2016 22 Juli 2021

68
Perizinan Khusus

No. Izin Kegiatan Usaha Jatuh Tempo

Izin Usaha Jasa Konstruksi Konstruksi Gedung Perkantoran (KBLI: 41012) Tidak ada jatuh tempo
Perdagangan Besar Bahan Konstruksi Lainnya
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha
Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan
Konstruksi dan Teknik Sipil
Sertifikat Badan Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi 17 Juni 2021

2. PT BINTAI KINDENKO ENGINEERING INDONESIA (“BKEI”)

Riwayat Singkat

BKEI didirikan berdasarkan Akta No. 338 tertanggal 30 Juli 2012 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris
di Jakarta dan disahkan oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Nomor AHU-44574.AH.01.01.Tahun 2012 tertanggal 15
Agustus 2012, telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0075107.AH.01.09.Tahun 2012 Tanggal 15 Agustus 2012, dan telah
diumumkan dalam Tambahan No.51584 Berita Negara No.42 tanggal 24 Mei 2013.

Anggaran Dasar BKEI telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta No. 121
tertanggal 20 September 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-0073300.AH.01.02.Tahun
2019 tanggal 23 September 2019 (“Akta No. 121/2019”). Melalui akta ini, BKEI mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BKEI
mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha BKEI.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 121/2019, BKEI saat ini berusaha dalam bidang jasa pelaksana konstruksi dan untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut, BKEI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Instalasi Listrik (KBLI: 43211);


b. Instalasi Elektronika (KBLI: 43217);
c. Instalasi Saluran Air (Plambing) (KBLI: 43211);
d. Instalasi Pemanas dan Geotermal (KBLI: 43222);
e. Instalasi Pendingin dan Ventilasi Udara (KBLI: 43224);
f. Instalasi Mekanika (KBLI: 43291).

Perseroan memulai investasi di BKEI pada tahun 2012.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, BKEI memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 73 tertanggal 20 Juli 2017 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan, telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0155581 tertanggal 25 Juli 2017, terdaftar dalam
Daftar Perseroan Nomor AHU-0090266.AH.01.11.Tahun 2017 tertanggal 25 Juli 2017 struktur permodalan dan susunan pemegang
saham BKEI adalah sebagai berikut:

69
Nilai Nominal Rp1.000.000,- per Saham
Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 94.000 94.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 63.500 63.500.000.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 38.100 38.100.000.000 60
2. Bintai Kindenko Holdings Pte. Ltd. 12.700 12.700.000.000 20
3. PT VS Lighting Control 12.700 12.700.000.000 20
Jumlah 63.500 63.500.000.000 100
Saham dalam Portepel 30.500 30.500.000.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada
BKEI.

Pengurusan dan Pengawasan

Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 33 tanggal 8 Juni 2020 yang dibuat di hadapan Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn.,
Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan Nomor No. AHU-AH.01.03-0243175 tanggal 10 Juni 2020, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
BKEI adalah sebagai berikut:

Direksi
Presiden Direktur : Hondo Muljono Hardjojo
Direktur : Rosa Oktavia
Direktur : Tan Teck Chin
Direktur : Rustiar

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris : Idot Supriadi
Komisaris : Chua Swee Ann
Komisaris : Oei Hironemus Utari

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada BKEI.

Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki BKEI hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 8120216043217 Tidak ada jatuh tempo


Surat Keterangan Domisili 3/27.1BU/31.71.01.1006/-071.562/e/2016
2
Perusahaan 27 Juni 2021
3 Nomor Pokok Wajib Pajak 31.579.188.02.000 Tidak ada jatuh tempo
Surat Keterangan Terdaftar PEM-01122/WPJ.06/KP.0303/2012
4
Pajak Tidak ada jatuh tempo
Surat Pengukuhan Pengusaha PEM-01123/WPJ.06/KP.0303/2012
5
Kena Pajak Tidak ada jatuh tempo

70
Perizinan Khusus

No. Izin Kegiatan Usaha Jatuh Tempo

Izin Usaha Jasa Konstruksi Instalasi Pendingin dan Ventilasi Udara (KBLI: Tidak ada jatuh tempo
43224)

Instalasi Elektronika (KBLI: 43217)

Instalasi Saluran Air (Plambing) (KBLI 43221)

Instalasi Mekanikal (KBLI: 43291)

Instalasi Pemanas dan Geotermal (KBLI:


43222)

Instalasi Listrik (KBLI: 43211)

Sertifikat Badan Usaha Instalasi Mekanikal dan elektrikal 30 Mei 2021


(mekanikal)
Sertifikat Badan Usaha Instalasi Mekanikal dan elektrikal (elektrikal) 30 Mei 2021

3. PT ANEKA RAYA KONSTRUKSI MESINDO (“ARKM”)

Riwayat Singkat

ARKM didirikan berdasarkan Akta No. 202 tertanggal 19 Maret 2014 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris
di Jakarta dan disahkan oleh Menkumham berdasarkan Keputusan Nomor AHU-01187.40.10.2014 tertanggal 03 April 2014, telah
terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-01187.40.10.2014 Tanggal 3 April 2014.

Anggaran Dasar ARKM telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta No. 16
tertanggal 13 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan
pengesahan Menkumham berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0035402.AH.01.02.Tahun 2019 tertanggal 8 Juli 2019, terdaftar
dalam Daftar Perseroan No. AHU-0105647.AH.01.11.Tahun 2019 Tanggal 8 Juli 2019 (“Akta No. 16/2019”). Melalui akta ini, ARKM
mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar ARKM mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha ARKM.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 16/2019, ARKM saat ini berusaha dalam bidang perdagangan besar dan pelayanan purna jual, untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, ARKM dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri Suku Cadang dan Perlengkapannya (KBLI No. 46591);
b. Perdagangan Besar Mesin, Peralatan, dan Perlengkapan Lainnya (KBLI No. 46599);
c. Reparasi Mesin Untuk Keperluan Khusus (KBLI No. 33122);
d. Penyewaan Alat Konstruksi dengan Operator (KBLI No. 43905);
e. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik Sipil (KBLI No. 77306);
f. Konstruksi Khusus Lainnya yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI No, 43909).

Perseroan memulai investasi di ARKM pada tahun 2014.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, ARKM memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 91 tertanggal 30 Juni 2016 dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang
telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0013596.AH.01.02.Tahun 2016 tertanggal
28 Juli 2016, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0088055.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal 28 Juli 2016, dan telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Anggaran

71
Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0067383 tertanggal 28 Juli 2016 dan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-
AH.01.03-0067384 tertanggal 28 JuIi 2016, yang telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0088055.AH.01.11.Tahun 2016
Tanggal 28 JuIi 2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham ARKM adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 200.000.000 200.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 58.000.000 58.000.000.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 57.942.000 57.942.000.000 99,9
2. PT Karya Supra Perkasa 58.000 58.000.000 0,1
Jumlah 58.000.000 58.000.000.000 100,0
Saham dalam Portepel 142.000.000 142.000.000.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada
ARKM.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 90 tanggal 29 Mei 2020 yang dibuat di hadapan Jose Dima
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0235375 tanggal 4 Juni 2020, susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris ARKM adalah sebagai berikut:

Direksi
Direktur : Ir. Freddy Napitupulu

Dewan Komisaris
Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada ARKM.

Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki ARKM hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 8120219091688 Tidak ada jatuh tempo


2 Surat Keterangan Domisili Perusahaan 3/27.1BU/31.71.01.1006/-071.562/e/2016 27 Juni 2021
3 Nomor Pokok Wajib Pajak 70.477.583.2-028.000 Tidak ada jatuh tempo
4 Surat Keterangan Terdaftar Pajak S-577KT/WPJ.06/KP/0203/2014 Tidak ada jatuh tempo
5 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak S-355PKP/WPJ.06/KP.0203/2016 Tidak ada jatuh tempo
Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan
6 Surat Izin Usaha Perdagangan Tidak ada jatuh tempo
Perlengkapan Lainnya

Perizinan Khusus

No. Izin Kegiatan Usaha Jatuh Tempo

Izin Usaha Jasa Konstruksi Penyewaan Alat Konstruksi Dengan Operator Tidak ada jatuh tempo
1
(KBLI: 43905)

72
4. PT ATMC PUMP SERVICES (“ATMC”)

Riwayat Singkat

ATMC didirikan berdasarkan Akta No. 155 tertanggal 21 Juli 2014 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris
di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-
20441.40.10.2014 tertanggal 12 Agustus 2014, telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0080984.40.80.2014 Tanggal 12
Agustus 2014.

Anggaran Dasar ATMC telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Nomor
83 tertanggal 12 September 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan yang telah
mendapatkan persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-0074934.AH.01.02.Tahun 2019
tanggal 25 September 2019, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor: AHU-0179318.AH.01.11.Tahun 2019 Tanggal 25
September 2019, (“Akta No. 83/2019”). Melalui akta ini, ATMC mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar ATMC mengenai
Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha ATMC.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 83/2019, ATMC saat ini berusaha dalam bidang penyewaan alat konstruksi dengan operator dan untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, ATMC dapat melaksanakan kegiatan usaha Penyewaan alat konstruksi dengan operator
(KBLI: 43905).

Perseroan memulai investasi di ATMC pada tahun 2014.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, ATMC memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 72 tertanggal 20 Juli 2017 dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan,
yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-
AH.01.03-0163139 tertanggal 16 Agustus 2017 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0101604.AH.01.11.Tahun 2017
Tanggal 16 Agustus 2017, struktur permodalan dan susunan pemegang saham ATMC adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 80.000.000 80.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 45.000.000 45.000.000.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 24.750.000 24.750.000.000 55
2. PT Transit Mixed Concrete Ltd. 20.250.000 20.250.000.000 45
Jumlah 45.000.000 45.000.000.000 100
Saham dalam Portepel 35.000.000 35.000.000.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada
ATMC.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 92 tanggal 29 Mei 2020 yang dibuat di hadapan Jose Dimas
Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0236062 tanggal 4 Juni 2020, susunan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris ATMC adalah sebagai berikut:

Direksi
Presiden Direktur : Ir. Freddy Napitupulu
Direktur : Liu Kien Fang

73
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris : Tan Kok Hiang

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada ATMC.

Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki ATMC hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 8120113041378 Tidak ada jatuh tempo


2 Nomor Pokok Wajib Pajak 71.017.856.7-028.000 Tidak ada jatuh tempo
3 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak S-122/PKP/WPJ.06/KP.0203/2015 Tidak ada jatuh tempo

Perizinan Khusus

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

Penyewaan Alat Konstruksi Dengan


1 Izin Usaha Jasa Konstruksi Tidak ada jatuh tempo
Operator (KBLI: 43905)

5. PT SACINDO MACHINERY (“SM”)

Riwayat Singkat

SM didirikan berdasarkan Akta No. 156 tertanggal 27 November 2013 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
Notaris di Jakarta dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor
AHU-00202.AH.01.01.Tahun 2014 tertanggal 3 Januari 2014, telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000395.AH.01.09.
Tahun 2014 Tanggal 3 Januari 2014.

Anggaran Dasar SM telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Nomor 13
tertanggal 13 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan
persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-0035393.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 8 Juli 2019
(“Akta No. 13/2019”). Melalui akta ini, SM mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar SM mengenai Maksud dan Tujuan Serta
Kegiatan Usaha SM.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 13/2019, SM saat ini berusaha dalam bidang perdagangan besar dan jasa pelayanan purna jual dan untuk
mencapai maksud dan tujuan tersebut, SM dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Perdagangan Besar Mesin Kantor dan Industri, Suku Cadang, dan Perlengkapannya (KBLI: 46591);
2. Perdagangan Besar Mesin, Peralatan dan Perlengkapan lainnya (KBLI: 46599);
3. Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan Teknik Sipil (KBLI: 77306).

Perseroan memulai investasi di SM pada tahun 2013.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, SM memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

74
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 57 tertanggal 20 Juli 2018 dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah
diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0229763
tertanggal 7 Agustus 2018 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0102392.AH.01.11.Tahun 2018 Tanggal 7 Agustus
2018, struktur permodalan dan susunan pemegang saham SM adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 10.000.000 10.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 10.000.000 10.000.000.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 9.650.000 9.650.000.000 96,5
2. Tan Tiam Seng Ronnie 350.000 350.000.000 3,5
Jumlah 10.000.000 10.000.000.000 100,0
Saham dalam Portepel 0 0

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada SM.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 93 tanggal 29 Mei 2020 yang dibuat di hadapan Jose Dimas Satria,
S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0236069 tanggal 4 Juni 2020, Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris SM
adalah sebagai berikut:

Direksi
Direktur : Hasnanto Wahyudi

Dewan Komisaris
Komisaris : Yohanes Eka Prayuda

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada SM.

Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki SM hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 8120113041378 Tidak ada jatuh tempo


2 Surat Keterangan Domisili Perusahaan 3/27.1BU/31.71.01.1006/-071.562/e/2016 27 Juni 2021
3 Nomor Pokok Wajib Pajak 71.017.856.7-028.000 Tidak ada jatuh tempo
4 Surat Keterangan Terdaftar S-866KT/WPJ.06/KP.0203/2014 Tidak ada jatuh tempo
5 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak S-122/PKP/WPJ.06/KP.0203/2015 Tidak ada jatuh tempo

6. PT ACSET PONDASI INDONUSA (“API”)

Riwayat Singkat

API didirikan berdasarkan Akta No. 19 tertanggal 10 Oktober 2016 dibuat di hadapan Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Kota
Jakarta Selatan dan disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Nomor
AHU-0046250.AH.01.01.2016 tertanggal 18 Oktober 2016, telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0123010.AH.01.11.2016
Tanggal 18 Oktober 2016 (“Akta No. 19/2016”).

75
Akta No. 163 tertanggal 26 November 2019 yang dibuat di hadapan Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi
Jakarta Selatan yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0366667 tertanggal 29 November 2019, dan telah memperoleh
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0099937.AH.01.02.
Tahun 2019 tertanggal 29 November 2019 (“Akta No. 163/2019”). Melalui akta ini, API mengubah ketentuan Pasal 3 Anggaran
Dasar API mengenai Maksud dan Tujuan Serta Kegiatan Usaha API dan Susunan Direksi dan Dewan Komisaris API.

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 163/2019, API saat ini berusaha dalam bidang pelaksana konstruksi dan untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, API dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Pembuatan/Pengeboran Sumur Air Tanah (KBLI: 44218);


2. Pembongkaran (KBLI: 43310);
3. Penyiapan Lahan (KBLI: 43120);
4. Pemasangan Fondasi dan Tiang Pancang (KBLI: 43901);
5. Konstruksi Khusus Lainnya Yang Tidak Dapat Diklasifikasikan di Tempat Lain (KBLI: 43909).

Perseroan memulai investasi di API pada tahun 2016.

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, API memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
sebagaimana telah disebutkan di atas.

Struktur Permodalan dan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 19/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang Saham API adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,- per Saham


Keterangan
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)
Modal Dasar 200.000 200.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 50.000 50.000.000.000
1. PT Acset Indonusa Tbk 49.999 49.999.000.000 99,998
2. PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo 1 1.000.000 0,002
Jumlah 50.000 50.000.000.000 100,000
Saham dalam Portepel 150.000 150.000.000.000

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas struktur permodalan dan struktur pemegang saham pada API.

Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 163/2019 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No. 89 tanggal 29 Mei 2020 yang dibuat di
hadapan Jose Dimas Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan
Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0235173 tanggal 4 Juni 2020, susunan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris API adalah sebagai berikut:

Direksi
Presiden Direktur : Hilarius Arwandhi
Direktur : Yohanes Eka Prayuda
Direktur : Christian Jaya Djasmin

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tan Tiam Seng Ronnie
Komisaris : Iwan Hadiantoro

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada API.

76
Perizinan

Berikut ini adalah daftar perizinan yang dimiliki API hingga tanggal Prospektus ini diterbitkan:

Perizinan Umum

No. Izin Nomor Perizinan Jatuh Tempo

1 Nomor Induk Berusaha 9120018230633 Tidak ada jatuh tempo


2 Nomor Pokok Wajib Pajak 80.671.382.2-028.000 Tidak ada jatuh tempo
3 Surat Keterangan Terdaftar S-2326KT/WPJ.06/KP.0203/2016 Tidak ada jatuh tempo
4 Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak S-50PKP/WPJ.06/KP.0203/2019 Tidak ada jatuh tempo

Perizinan Khusus

No. Izin Nomor Perizinan Klasifikasi Bidang Usaha Sub Klasifikasi

1 Izin Usaha Jasa Nomor: 49/C.31/31.71.0 Jasa Pelaksana Spesialis • Pekerjaan Pembongkaran
Konstruksi 1.1004.02.017.K.1.b/2/-
1.785.56/e/2019 • Pekerjaan Penyiapan dan
Pematangan Tanah/Lokasi

• Pekerjaan Pondasi,
Termasuk Pemancangnya

8.9 Transaksi dengan Pihak-pihak yang memiliki Hubungan Afiliasi

Perjanjian Kredit

Tingkat Tanggal Jumlah Kewajiban


No. Tanggal Pihak
No Keterangan Nilai Suku Jatuh Pokok Terutang
Perjanjian Penarikan Terafiliasi
Bunga Tempo per 30 Juni 2020
1 Perjanjian Perjanjian Rp4.000.000.000.000 JIBOR Sewaktu- 30 April PT United Rp2.041.000.000.000
Pinjaman Pinjaman (empat triliun + 2,5% waktu 2023 Tractors (dua triliun empat
Pemegang Pemegang Rupiah) per sejak Tbk puluh satu miliar
Saham Saham tanggal tahun tanggal 1 Rupiah)
dengan 1 Maret 2018 Maret 2018 Adapun
PT United sebagaimana sampai PT United
dengan 18 Tractors
Tractors Tbk telah
Agustus Tbk
diamandemen
2022 merupakan
dengan pemegang
Perjanjian saham
Pinjaman tidak
Pemegang langsung
Saham tanggal dari
19 Agustus Perseroan
2019 antara
Perseroan
dengan
PT United
Tractors Tbk

77
Perjanjian Kerja

Masa Berlaku/Jangka Waktu


No Nama Perjanjian Pihak Terafiliasi Nilai Pokok Perjanjian
Penyelesaian Proyek
1 Perjanjian Pekerjaan PT Marga Rp409.639.101.300 Pekerjaan dilaksanakan sejak tanggal
Penambahan Lajur Ke-3 Balaraja Mandalasakti (empat ratus sembilan diterbitkannya SPMK (16 Januari
Barat-Cikande Pada Jalan Tol miliar enam ratus tiga 2019) dan akan diselesaikan dalam
Tangerang Merak Tahun 2019 Adapun PT Marga puluh sembilan juta jangka waktu 343 hari, dengan
(Paket 1 dan Paket 2) Nomor 001/ Mandalasakti seratus satu ribu tiga masa pemeliharaan selama 730
PJ/M-1/2019 tanggal 2 Januari dan Perseroan ratus Rupiah) (tujuh ratus tiga puluh) hari sejak
2019 sebagaimana telah diubah merupakan dilakukannya serah terima hasil
dengan Adendum I Perjanjian bagian dari Grup pekerjaan sementara
Pekerjaan Penambahan Lajur Astra
Ke-3 Balaraja Barat-Cikande Pada
Jalan Tol Tangerang Merak Tahun
2019 (Paket 1 dan Paket 2) Nomor
121/AD/PJ/M-1/XI/2019 tanggal 12
November 2019 antara Perseroan
dengan PT Marga Mandalasakti.
2 Letter of Acceptance Arumaya PT Brahmayasa Rp218.700.000.000 (dua Pekerjaan dimulai sejak tanggal 1
Development Package 02: Main Bahtera ratus delapan belas Oktober 2019 sampai dengan tanggal
Contract WORKS Ref. No. BRB. miliar tujuh ratus juta 30 Oktober 2021 dengan masa
PO190385 tanggal 1 Oktober 2019 Adapun PT Rupiah) pemeliharaan selama 365 (tiga ratus
antara PT Brahmayasa Bahtera Brahmayasa enam puluh lima) hari atau sampai
dan Acset-WH JO Bahtera dan dengan tanggal 29 Oktober 2022.
Perseroan
merupakan
bagian dari Grup
Astra
3 Perjanjian Pembangunan PT United Rp56.608.474.159 (lima Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
AHEMCE Employee Centre Milik Tractors Tbk puluh enam miliar adalah sejak tanggal 17 Agustus 2018
PT United Tractors Tbk Nomor enam ratus delapan sampai dengan 17 Juli 2019, dengan
SPK/225-P/9972/VIII/2018 tanggal Adapun PT juta empat ratus tujuh masa pemeliharaan selama 365 (tiga
28 Agustus 2018 antara Perseroan United Tractors puluh empat ribu ratus enam puluh lima) hari terhitung
dengan PT United Tractors Tbk Tbk merupakan seratus lima puluh sejak tanggal yang tertera pada
pemegang saham sembilan Rupiah) Berita Acara Serah Terima Pertama
tidak langsung
dari Perseroan

Perjanjian Sewa Menyewa

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu


1 Perjanjian Sewa-Menyewa Nomor PT Astra Graphia Tbk 1 (satu) unit mesin model DC sampai dengan
AG/AF-32/0519/00416 tanggal 20 Mei V 2060 ST dengan nomor seri Agustus 2020
2019, yang telah diperpanjang dengan mesin: 530368
Rental Order No. 440005431 tanggal
14 April 2020 Adapun PT Astra
Graphia Tbk dan
Perseroan merupa-
kan bagian dari Grup
Astra.

78
8.10 Perjanjian-perjanjian Penting antara Perseroan dengan pihak ketiga

Perjanjian-Perjanjian Dalam rangka Penerimaan Fasilitas Kredit/Pinjaman

Jangka Waktu
No Keterangan Nomor Perjanjian Deskripsi
Fasilitas
1 Perjanjian Kredit Akta Nomor 109 terkait Jangka Waktu Fasilitas a. Nilai Perjanjian adalah sebesar
Modal Kerja dengan Perjanjian Kredit Modal adalah sejak tanggal Rp2.250.000.000.000 (dua triliun dua
PT Bank Mandiri Kerja Sub Limit Non 28 Juni 2018 sampai ratus lima puluh miliar Rupiah)
(Persero) Cash Loan Nomor: CRO. dengan tanggal 8 b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
KP/191/KMK/2018, November 2021 i. Fasilitas kredit modal kerja: JIBOR
tertanggal 28 Juni 2018, 3 (tiga) bulan + 2,35% per tahun
yang dibuat di hadapan ii. Fasilitas Letter of Credit/SKBDN
Dr. Irawan Soerodjo, S.H., dikenakan biaya pembukaan
M.Sc., Notaris di Jakarta sebesar 0,0625% dari nominal
sebagaimana telah diubah pembukaan dan biaya akseptasi
dengan Akta Adendum I sebesar 0,25% dari nominal yang
Perjanjian Kredit Modal diakseptasi
Kerja Sub Limit Non Cash iii. Fasilitas Bank Garansi dikenakan
Loan tanggal 8 November biaya pembukaan sebesar 0,5%
2018 antara Perseroan per tahun.
dengan PT Bank Mandiri c. Jumlah Kewajiban Terutang per
(Persero) Tbk. Terdapat tanggal 30 Juni 2020 adalah sebesar:
Penyesuaian Suku Bunga i. Untuk fasilitas Cash Loan: Nihil;
Fasilitas Kredit a.n PT Acset ii. Untuk fasilitas SKBDN:
Indonusa Tbk No. CBG. Rp6.583.777.696,- (enam miliar
CB2/1094/2019 tanggal 19 lima ratus delapan puluh tiga juta
Juni 2019 tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu
enam ratus sembilan puluh enam
Rupiah);
iii. Untuk fasilitas Bank Garansi:
Rp17.784.745.000 (tujuh belas
miliar tujuh ratus delapan puluh
empat juta tujuh ratus empat
puluh lima ribu Rupiah).
2 Perjanjian Kredit Akta Perjanjian Kredit No. Jangka Waktu Fasilitas a. Fasilitas maksimum sebesar
dengan PT Bank 22 tanggal 10 Desember adalah sejak tanggal Rp1.000.000.000.000 (satu triliun
UOB Indonesia 2018 sebagaimana telah 10 Desember 2019 Rupiah) dengan sub-limit:
diubah dengan Perubahan sampai dengan tanggal i. Fasilitas Sight SKBDN/Usance
Terhadap Perjanjian Kredit 10 Desember 2020 SKBDN sebanyak-banyaknya
Nomor 1301/12/2019 Rp1.000.000.000.000 (satu triliun
tanggal 10 Desember 2019 Rupiah);
oleh dan antara Perseroan ii. Fasilitas BEP Buyer sebanyak-
dengan PT Bank UOB banyaknya Rp1.000.000.000.000
Indonesia (satu triliun Rupiah);
iii. Fasilitas RCF sebanyak-banyaknya
Rp500.000.000.000 (lima ratus
miliar Rupiah)
b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
i. Fasilitas BEP Buyer sebesar JIBOR +
1,90% per tahun;
ii. Fasilitas RCF sebesar JIBOR +
1,95% per tahun
c. Jumlah Kewajiban Terutang per
tanggal 30 Juni 2020 adalah sebesar:
i. Untuk fasilitas SKBDN: Nihil;
ii. Untuk fasilitas BEP Buyer:
Rp67.359.215.222 (enam puluh
tujuh miliar tiga ratus lima puluh
sembilan juta dua ratus lima belas
ribu dua ratus dua puluh dua
Rupiah).

79
Jangka Waktu
No Keterangan Nomor Perjanjian Deskripsi
Fasilitas
3 Perjanjian Fasilitas Perjanjian Fasilitas Kredit Jangka Waktu Fasilitas a. Nilai Perjanjian adalah sebesar:
Kredit dengan Nomor 183/MA/MZH/0316 adalah sejak tanggal 13 i. Untuk masing-masing fasilitas
PT Bank Mizuho tanggal 11 Maret 2016 Oktober 2019 sampai kredit berulang dan jumlah pokok
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan 13 Oktober pinjaman Bank Garansi Sebanyak-
sebanyak 4 (empat) kali 2020 banyaknya Rp350.000.000.000
dengan Perubahan Nomor (tiga ratus lima puluh miliar
199/AMD/MZH/0317 Rupiah);
tanggal 10 Maret 2017, ii. Untuk masing-masing fasilitas
Perubahan Nomor Surat Kredit Berdokumen
982/AMD/MZH/1017 berulang Rp1.000.000.000.000
tanggal 13 Oktober 2017, (satu triliun Rupiah)
Perubahan Nomor 087/ b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
AMD/MZH/0218 tanggal 28 i. Untuk fasilitas Kredit berulang
Februari 2018, Perubahan tanpa komitmen: JIBOR + 1,75%
No. 797/AMD/MZH/1018 per tahun;
tanggal 12 Oktober 2018, ii. Untuk fasilitas Bank Garansi,
dan Perubahan Nomor sebesar 0,45% per tahun dari tiap-
1167AMD/MZH/1019 tiap Bank Garansi
tanggal 11 Oktober 2019 Jumlah Kewajiban Terutang untuk seluruh
antara Perseroan dengan fasilitas per tanggal 30 Juni 2020 adalah:
PT Bank Mizuho Indonesia Nihil
4 Perjanjian Fasilitas Akta Perjanjian Pemberian Jangka Waktu Fasilitas a. Fasilitas maksimum sebesar
Kredit dengan PT Fasilitas Nomor 21 tanggal adalah sejak tanggal Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima
Bank CIMB Niaga 12 November 2015 12 November 2015 puluh miliar Rupiah) dengan sub limit:
Tbk sebagaimana telah diubah sampai dengan tanggal i. Untuk fasilitas Pinjaman Transaksi
sebanyak 4 (empat) 30 September 2020 Khusus Ekstra Sebanyak-
kali dengan Perubahan banyaknya Rp350.000.000.000
Pertama Nomor 283/ (tiga ratus lima puluh miliar
AMD/CB/JKT/2016 tanggal Rupiah);
15 Desember 2016, yang ii. Untuk fasilitas Pinjaman
dilegalisasi oleh Engawati Tetap sebanyak-banyaknya
Gazali, S.H., Notaris di Rp350.000.000.000 (tiga ratus lima
Jakarta Pusat, Perubahan puluh miliar Rupiah);
Kedua Nomor 317/AMD/ iii. Untuk fasilitas Bank Garansi
CB/JKT/2017 tanggal 22 sebanyak-banyaknya
Desember 2017, yang Rp100.000.000.000 (seratus miliar
dilegalisasi oleh Engawati Rupiah)
Gazali, S.H., Notaris di b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
Jakarta Pusat, Perubahan i. Untuk fasilitas Pinjaman Transaksi
Ketiga Nomor 024/AMD/ Khusus sebesar JIBOR + 2,5%
CB/JKT/2019 tanggal 29 per tahun atau bunga lain yang
Januari 2019, Perubahan disepakati;
Keempat Nomor 134/AMD/ ii. Untuk fasilitas Pinjaman Tetap
CB/JKT/2019 tanggal 26 sebesar JIBOR + 2,5% per tahun
April 2019, dan Perubahan atau bunga lain yang disepakati;
Kelima Nomor 249/AMD/ iii. Untuk fasilitas Bank Garansi
CB/JKT/2020 tanggal 29 tidak dikenakan bunga, namun
Juni 2020 dikenakan biaya pembukaan
sebesar 0,5% per tahun atau
minimal sebesar Rp250.000.
Jumlah Kewajiban Terutang untuk seluruh
fasilitas per tanggal 30 Juni 2020 adalah:
Nihil.

80
Jangka Waktu
No Keterangan Nomor Perjanjian Deskripsi
Fasilitas
5 Perjanjian Kredit Perjanjian Kredit Nomor Saat ini Perseroan dan a. Fasilitas maksimum sebesar
dengan PT Bank SMBCI/NS/0364 tanggal 25 PT Bank BTPN Tbk Rp1.000.000.000.000 (satu triliun
BPTN Tbk (d/h) PT Agustus 2015 sebagaimana sedang dalam proses Rupiah) dengan sub-limit:
Bank Sumitomo telah diubah sebanyak untuk memperpanjang i. Untuk fasilitas Loan on Note RCF
Mitsui Indonesia dengan 2 (dua kali) dengan Perjanjian Kredit sebesar Rp750.000.000.000 (tujuh
Perubahan Pertama tersebut ratus lima puluh miliar Rupiah;
tanggal 9 November 2017, ii. Untuk fasilitas Guarantee sebesar
dan Perubahan Kedua Rp500.000.000.000 (lima ratus
tanggal 29 Mei 2019 antara miliar Rupiah);
Perseroan dengan PT Bank iii. Untuk fasilitas Commercial Letter of
BTPN Tbk (d/h) PT Bank Credit sebesar Rp500.000.000.000
Sumitomo Mitsui Indonesia (lima ratus miliar Rupiah);
iv. Untuk fasilitas Acceptance sebesar
Rp500.000.000.000 (lima ratus
miliar Rupiah);
v. Untuk Fasilitas Loan on
Note Trust Receipt sebesar
Rp500.000.000.000 (lima ratus
miliar Rupiah).
b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
i. Fasilitas Loan on Note RCF adalah
sebesar 2,5% per tahun ditambah
JIBOR atau pada tingkat bunga
yang disetujui para pihak;
ii. Fasilitas Guarantee tidak terdapat
bunga namun dikenakan biaya
penerbitan sebesar 0,50% per
tahun;
iii. Fasilitas Commercial Letter of Credit
tidak terdapat bunga namun
dikenakan biaya penerbitan
sebesar 0,0625% atau minimum
USD 25;
iv. Fasilitas Acceptance tidak terdapat
bunga namun dikenakan biaya
Acceptance sebesar 0,25% atau
minimum USD 25;
v. Fasilitas Loan on Note Trust Receipt,
bila penarikan dilakukan dalam
USD, maka tingkat suku bunganya
sebesar 1,80% per tahun
ditambah LIBOR dan apabila
penarikan dilakukan dalam nilai
Rupiah, maka tingkat suku bunga
adalah sebesar 2,50% per tahun
ditambah JIBOR.
c. Jumlah Kewajiban Terutang untuk
seluruh fasilitas per tanggal 30 Juni
2020 adalah sebesar:
i. Untuk fasilitas RCF: Nihil;
ii. Untuk fasilitas Bank Garansi:
Rp70.067.042.375 (tujuh puluh
miliar enam puluh tujuh juta
empat puluh dua ribu tiga ratus
tujuh puluh lima Rupiah);
iii. Untuk fasilitas SKBDN:
Rp113.996.051.842 (seratus
tiga belas miliar sembilan ratus
sembilan puluh enam juta lima
puluh satu ribu delapan ratus
empat puluh dua Rupiah).

81
Jangka Waktu
No Keterangan Nomor Perjanjian Deskripsi
Fasilitas
6 Perjanjian Kredit Akta Perjanjian Kredit Jangka Waktu Fasilitas a. Nilai Perjanjian adalah sebanyak-
dengan PT Bank Nomor 08 tanggal 1 adalah sejak tanggal banyaknya Rp350.000.000.000 (tiga
Danamon Indonesia Juli 2014 yang dibuat di 30 November 2019 ratus lima puluh miliar Rupiah)
Tbk hadapan Sulistyaningsih, sampai dengan 30 dengan sub-limit:
Sarjana Hukum, Notaris Agustus 2020 i. Fasilitas Trade Supplier Facilites
di Kota Jakarta Barat sebesar Rp350.000.000.000 (tiga
sebagaimana telah ratus lima puluh miliar Rupiah);
diubah sebanyak 12 (dua ii. Fasilitas Bank Garansi sebesar
belas) kali, yang dimana Rp150.000.000.000 (seratus lima
perubahan terakhir puluh miliar Rupiah);
berdasarkan Perjanjian iii. Fasilitas Sight Letter of Credit/
Nomor 679/PPWK/EB/1119 SKBDN adalah sebesar
tanggal 29 November USD2,000,000 (dua juta Dollar
2019 antara Perseroan Amerika Serikat);
dengan PT Bank Danamon iv. Fasilitas Unsight Letter of
Indonesia Tbk Credit/SKBDN adalah sebesar
USD2,000,000 (dua juta Dollar
Amerika Serikat);
v. Fasilitas Open Account
Financing adalah sebesar
Rp200.000.000.000 (dua ratus
miliar Rupiah)
b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
i. Fasilitas Trade Supplier dikenakan
bunga sebesar 10% per tahun
c. Jumlah Kewajiban Terutang untuk
seluruh fasilitas per tanggal 30 Juni
2020 adalah sebesar:
i. Untuk fasilitas TSF adalah sebesar
Rp2.390.712.143,- (dua miliar
tiga ratus sembilan puluh juta
tujuh ratus dua belas ribu seratus
empat puluh tiga Rupiah);
ii. Untuk fasilitas Bank Garansi/
SBLC adalah sebesar
Rp53.377.348.145,- (lima puluh
tiga miliar tiga ratus tujuh puluh
tujuh juta tiga ratus empat puluh
delapan ribu seratus empat puluh
lima Rupiah)
iii. Untuk fasilitas SKBDN/LC adalah:
Nihil;
iv. Untuk fasilitas OAF adalah sebesar
Rp26.055.058.545 (dua puluh
enam miliar lima puluh lima juta
lima puluh delapan ribu lima ratus
empat puluh lima Rupiah).

82
Jangka Waktu
No Keterangan Nomor Perjanjian Deskripsi
Fasilitas
7 Perjanjian Fasilitas Perjanjian Kredit Nomor Jangka waktu a. Nilai Perjanjian adalah sebanyak-
Kredit dengan JAK/161206/U160729 28 perjanjian adalah 20 banyaknya USD 40.000.000 (empat
PT Bank HSBC November 2016 yang Februari 2021 puluh juta Dollar Amerika Serikat)
Indonesia telah diubah sebanyak yang terdiri dari sub-limit:
1 (satu) kali dengan i. Untuk fasilitas Kredit
Perubahan Nomor Berdokumen/Documentary
JAK/180734/U/180309 Credit Facility dengan limit USD
tanggal 20 Februari 2019 40.000.000 (empat puluh juta
Dollar Amerika Serikat);
ii. Fasilitas Kredit Berdokumen
dengan Pembayaran Tertunda/
Deferred Payment Credit Facility
dengan limit USD 40.000.000
(empat puluh juta Dollar Amerika
Serikat);
iii. Fasilitas Bank Garansi/Guarantee
Facility dengan limit USD
40.000.000 (empat puluh juta
Dollar Amerika Serikat);
iv. Fasilitas Pinjaman Berulang /
Revolving Loan Facility dengan limit
USD 10.000.000 (sepuluh juta
Dollar Amerika Serikat).
b. Tingkat Suku Bunga adalah sebesar:
i. Untuk Fasilitas Kredit
Berdokumen/Documentary
Credit Facility, tidak dikenakan
bunga namun dikenakan biaya
penerbitan: 0,0625% per kuartal
minimum USD 25;
ii. Untuk Fasilitas Kredit
Berdokumen dengan Pembayaran
Tertunda/Deferred Payment
Credit Facility, tidak dikenakan
bunga namun dikenakan biaya
penerbitan DC sebesar: 0,0625%
per kuartal minimum USD 25 dan
untuk biaya akseptasi sebesar:
0.25% per tahun;
iii. Untuk Fasilitas Bank Garansi/
Guarantee Facility, biaya komisi
Bank Garansi adalah sebesar
0,45% per tahun dengan
minimum USD 50;
iv. Untuk Fasilitas Pinjaman Berulang
/Revolving Loan Facility adalah
sebesar suku bunga Cost of Fund
+ 2,3219% per tahun.
c. Jumlah Kewajiban Terutang untuk
seluruh fasilitas per tanggal 30 Juni
2020 adalah sebesar:
i. Untuk fasilitas Documentary Credit
adalah sebesar Nihil;
ii. Untuk fasilitas DC adalah sebesar
Nihil;
iii. Untuk fasilitas Bank Garansi
adalah sebesar Rp290.143.986.946
(dua ratus sembilan puluh miliar
seratus empat puluh tiga juta
sembilan ratus delapan puluh
enam ribu sembilan ratus empat
puluh enam Rupiah).

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada pembatasan-pembatasan yang dapat merugikan hak pemegang saham publik.

83
8.11 Kontrak Kerja Signifikan

Nama
No. Nama Perjanjian Para Pihak Periode Kontrak Deskripsi Singkat
Proyek
1 Kontrak Jasa Pemborongan Tol Jakarta– Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
(Design and Build) Pekerjaan Cikampek Kerja Pelaksanaan: 911 hari menjadi bagian Perseroan
Pembangunan Jalan Tol Elevated PT Jasamarga Rp6.028.623.000.000 (enam
Jakarta–Cikampek II Elevated Jalanlayang Jangka Waktu triliun dua puluh delapan
Ruas Cikunir s.d Karawang Cikampek Pemeliharaan: 1096 hari miliar enam ratus dua puluh
Barat (STA 9+500 s.d STA tiga juta Rupiah)
47+500) termasuk on/off Penerima
Ramp Pada Simpang Susun Kerja
Cikunir dan Karawang Barat KSO WASKITA
Nomor 001/KONTRAK- - ACSET (Kerja
DIR/JJC/II/2017 tanggal 27 Sama Operasi
Februari 2017 sebagaimana dengan PT
telah diamandemen Waskita Karya
sebanyak 3 (tiga) kali (Persero) Tbk)
oleh Adendum Pertama
tanggal 11 Desember 2017,
Adendum Kedua tanggal 26
Februari 2019, dan Adendum
Ketiga tanggal 10 Februari
2020
2 Letter of Acceptance Nomor Indonesia 1 Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
014/CSMI-LOA/Proj/III.2016 Tower Kerja Pelaksanaan: 1701 hari menjadi bagian Perseroan
tanggal 11 Maret 2016 PT China Rp1.888.523.000.000
antara PT China Sonangol Sonangol Jangka Waktu (satu triliun delapan ratus
Media Investment dan KSO Media Pemeliharaan: 365 hari delapan puluh delapan
China Construction Eighth Investment miliar lima ratus dua puluh
Engineering Division Corp. tiga juta Rupiah)
Ltd (“CCEED”)-PT Acset
Indonusa Tbk Penerima
Kerja
KSO CCEED-
ACSET (Kerja
Sama Operasi
dengan China
Construction
Eighth
Engineering
Division Co.
Ltd)

3 Letter of Acceptance No. Ref: Indonesia Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
019/CSMI-LOA-PROJ/IC/2017 1 Tower– kerja Pelaksanaan: 840 hari menjadi bagian Perseroan
tanggal 24 April 2017 yang Electricity PT China beserta entitas anaknya
diberikan oleh Kerja Sama Sonangol Jangka Waktu Rp1.109.648.000.000 (satu
Operasi China Construction Media Pemeliharaan: 365 hari triliun seratus sembilan
Eighth Engineering Division Investment miliar enam ratus empat
Corp LTD-ACSET (“KSO melalui puluh delapan juta Rupiah)
CCEED-ACSET”) kepada PT perjanjian
Bintai Kindenko Engineering subkontrak
Indonesia sebagaimana antara
telah dituangkan di dalam Perseroan
Perjanjian Subkontraktor dan Binkei
Yang Dinominasikan pada Penerima
bulan April 2018 antara KSO Kerja
CCEED-ACSET dengan PT PT Bintai
Bintai Kindenko Engineering Kindenko
Indonesia Engineering
Indonesia

84
Nama
No. Nama Perjanjian Para Pihak Periode Kontrak Deskripsi Singkat
Proyek
4 Kontrak Pengadaan Jasa Tol Kunciran Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
Pemborongan Pekerjaan Serpong Kerja Pelaksanaan: 714 hari menjadi bagian Perseroan
Pembangunan Jalan Tol JORR PT Marga Rp291.532.000.000 (dua
II Ruas Kunciran–Serpong Trans Jangka Waktu ratus sembilan puluh satu
Paket II: Parigi–Serpong Nusantara Pemeliharaan: 1095 hari miliar lima ratus tiga puluh
STA. 46+500–STA. 50+924) dua juta Rupiah)
Nomor 37/MTN/KON- Penerima
JP/V/2017 tanggal 15 Mei Kerja
2017 sebagaimana telah Adhi-ACSET
diamandemen sebanyak 4 KSO
(empat) kali oleh Adendum
Pertama tanggal 25 Mei
2018, Adendum Kedua
tanggal 1 Oktober 2018,
Adendum Ketiga tanggal 11
Januari 2019, dan Adendum
Keempat tanggal 15 Maret
2019
5 Perjanjian Subkontrak LRT Ruas Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan
No. LRT-CV-WO-367 Cawang– Kerja Pelaksanaan: 456 hari Rp355.694.900.000 (tiga
tanggal 01 November Dukuh Atas PT Adhi Karya ratus lima puluh lima miliar
2017 sebagaimana telah (Persero) Tbk, Jangka Waktu enam ratus sembilan puluh
diamandemen sebanyak Departemen Pemeliharaan: 365 hari empat juta sembilan ratus
4 (empat) kali oleh LRT Divisi ribu Rupiah)
Amandemen Pertama Konstruksi
tanggal 04 Mei 2018,
Amandemen Kedua Penerima
tanggal 27 Agustus 2018, Kerja
Amandemen Ketiga Perseroan
tanggal 31 Mei 2019, dan
Amandemen Keempat
tanggal 08 Juli 2019
6 Letter of Award Nomor 012/ Milenium Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan
PBS-AI/MCC-I/2016 tanggal Centennial Kerja Pelaksanaan: 1154 hari Rp379.347.000.000 (tiga
13 Januari 2016 sebagaimana Center PT Permata ratus tujuh puluh sembilan
diamandemen oleh Letter Birama Sakti Jangka Waktu miliar tiga ratus empat
of Award Nomor ADD2/047/ Pemeliharaan: 365 hari puluh tujuh juta Rupiah)
PBS-AI/MCC-IX/2016 tanggal Penerima
25 September 2016 Kerja
Perseroan
7 Letter of Award Nomor 017/ Thamrin Nine Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan ini
T9/PGW/III/2015 untuk Kerja Pelaksanaan: 1164 hari Rp1.132.858.000.000 (satu
Proyek Thamrin Nine: PT Putragaya triliun seratus tiga puluh dua
Package 03: Main contract, Wahana Jangka Waktu miliar delapan ratus lima
Phase 1 tanggal 24 Maret Pemeliharaan: 365 hari puluh delapan juta Rupiah)
2015 Penerima
Kerja
Perseroan
8 Letter of Award Nomor The Stature– Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
SRC/001/6/4 tanggal Kebon Sirih Kerja Pelaksanaan: 972 hari menjadi bagian Perseroan
31 Agustus 2018 untuk PT Surya Raya Rp488.475.000.000 (empat
proyek Proposed Mixed Use Capital Jangka Waktu ratus delapan puluh delapan
Development Project at Kebon Pemeliharaan: 365 hari miliar empat ratus tujuh
Sirih antara Perseroan Penerima puluh lima juta Rupiah)
dengan PT Surya Raya Kerja
Capital sebagaimana telah KSO ACSET-
dinovasikan berdasarkan WH (Kerja
Novation Letter of Award Sama Operasi
tanggal 18 Oktober 2018 dengan Woh
Hup (Private)
Limited)

85
Nama
No. Nama Perjanjian Para Pihak Periode Kontrak Deskripsi Singkat
Proyek
9 Letter of Acceptance Arumaya Arumaya Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan yang
Development Package 02: Main Residence Kerja Pelaksanaan: 761 hari menjadi bagian Perseroan
Contract Works Ref. No. BRB. PT Rp218.700.000.000 (dua
PO190385 tanggal 1 Oktober Brahmayasa Jangka Waktu ratus delapan belas miliar
2019 antara PT Brahmayasa Bahtera Pemeliharaan: 365 hari tujuh ratus juta Rupiah)
Bahtera dan Acset-WH JO
Penerima
Kerja
KSO ACSET
- WH (Kerja
Sama Operasi
dengan Woh
Hup (Private)
Limited)
10 Perjanjian Rancang, Bangun, PLTU Soma Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan USD
dan Konstruksi Untuk Karimun Kerja Pelaksanaan: 761 hari 89.973.100 (delapan puluh
Pekerjaan Soma Karimun PT Soma sembilan juta sembilan
Coal-Fired Steam Power Daya Utama Jangka Waktu ratus tujuh puluh tiga ribu
Plant PLTU SOMA KARIMUN Pemeliharaan: 365 hari seratus Dollar Amerika
Nomor 3114/EPC/SDU- Penerima Serikat)
ACSET/IV-19 tanggal 24 April Kerja
2019 antara PT Soma Daya Perseroan
Utama dengan Perseroan
11 Perjanjian Subkontraktor PLTU Cirebon Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan USD
Untuk Pekerjaan Struktur Kerja Pelaksanaan: 776 hari 11.856.900 (sebelas juta
Sipil (PKG A) Nomor CB2-SC- Hyundai delapan ratus lima puluh
CV-0010 tanggal 23 Januari Engineering & Jangka Waktu enam ribu sembilan ratus
2019 antara Perseroan Construction Pemeliharaan: 730 hari Dollar Amerika Serikat)
dengan Hyundai Engineering Co. Ltd.
& Construction Co., Ltd.
Penerima
Kerja
Perseroan

12 Perjanjian Pekerjaan Pelebaran Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan


Penambahan Lajur Ke-3 Balaraja- Kerja Pelaksanaan: 343 hari Rp409.639.101.300 (empat
Balaraja Barat-Cikande Pada Cikande PT Marga ratus sembilan miliar enam
Jalan Tol Tangerang Merak Mandalasakti Jangka Waktu ratus tiga puluh sembilan
Tahun 2019 (Paket 1 dan Pemeliharaan: 730 hari juta seratus satu ribu tiga
Paket 2) Nomor 001/PJ/M- Penerima ratus Rupiah)
1/2019 tanggal 2 Januari Kerja
2019 sebagaimana telah Perseroan
diubah dengan Adendum
I Perjanjian Pekerjaan
Penambahan Lajur Ke-3
Balaraja Barat-Cikande
Pada Jalan Tol Tangerang
Merak Tahun 2019 (Paket
1 dan Paket 2) Nomor 121/
AD/PJ/M-1/Xi/2019 tanggal
12 November 2019 antara
Perseroan dengan PT Marga
Mandalasakti.
13 Perjanjian Subkontrak Pekerjaan Pemberi Jangka Waktu Nilai Pekerjaan
untuk Pelaksanaan Marine Cement Deep Kerja Pelaksanaan: 373 hari Rp260.144.329.897 (dua
Cement Deep Mixing (CDM) Mixing (CDM) Konsorsium ratus enam puluh miliar
Ref. No. PTRPW/PTB1/ Patimban Penta Ocean- Jangka Waktu seratus empat puluh empat
SC/007 antara Perseroan Port TOA-RINKAI- Pemeliharaan: 365 hari juta tiga ratus dua puluh
dengan Konsorsium Penta PP-WIKA sembilan ribu delapan
Ocean-TOA-RINKAI-PP-WIKA (PTRPW) ratus sembilan puluh tujuh
(PTRPW) Rupiah)
Penerima
Kerja
Perseroan

86
Perjanjian Sewa Menyewa

No. Perjanjian Pihak Ketiga Obyek Sewa Jangka Waktu


1 Perjanjian Sewa-Menyewa Nomor PT Astra Graphia Tbk 1 (satu) unit mesin model DC sampai dengan
AG/AF-32/0519/00416 tanggal 20 Mei (Afiliasi) V 2060 ST dengan nomor seri Agustus 2020
2019, yang telah diperpanjang dengan mesin: 530368
Rental Order No. 440005431 tanggal 14
April 2020

Perjanjian Kemitraan

No. Perjanjian Para Pihak Nama Proyek Masa Berlaku


1 Akta Perjanjian Kerja 1. PT Acset Indonusa Indonesia 1 Tower KSO akan berakhir pada saat terjadinya
Sama Operasi Nomor Tbk peristiwa berikut (mana yang terjadi
44 tanggal 22 Maret 2. China Construction terlebih dahulu):
2016 yang dibuat di Eight Engineering 1. Kontrak diakhiri oleh PT China
hadapan Jose Dima Division Corp. Ltd Sonangol Media Investment;
Satria, Sarjana Hukum, secara bersama-sama 2. Saat Penerimaan Performance
Magister Kenotariatan, disebut sebagai “Para Certificate (Sertifikat Kinerja),
Notaris di Jakarta antara Pihak” Pengembalian Performance
Perseroan dengan China Security (Jaminan Pelaksanaan) dan
Construction Eighth penerimaan pembayaran final;
Engineering Division 3. Tanggal lain yang disepakati secara
Corp. Ltd tertulis oleh Para Pihak
2 Perjanjian Kerja Sama 1. PT Acset Indonusa Jalan Tol Jakarta- KSO akan berakhir apabila:
Operasi Nomor 01/ Tbk Cikampek II Elevated 1. Pelaksanaan Proyek telah selesai
WASKITA-ACSET/ 2. PT Waskita Karya Ruas Cikunir- termasuk masa pemeliharaannya
JOA/2017 tanggal (Persero) Tbk Karawang Barat serta telah diterimanya
24 Februari 2017 secara bersama-sama termasuk on/off Ramp pembayaran terakhir atas
sebagaimana telah disebut sebagai “Para pada Simpang Susun pelaksanaan Proyek, dimana:
diubah dengan Adendum Pihak” Cikunir dan Karawang a. Semua hak dan kewajiban
I Perjanjian Kerja Barat KSO kepada pemilik Proyek
Sama Operasi Nomor maupun pihak di luar KSO
02/WASKITA-ACSET/ telah terpenuhi, termasuk
JOA/2018 tanggal 23 April namun tidak terbatas pada
2018 antara Perseroan tenaga kerja, supplier,
dengan PT Waskita Karya dan subkontraktor yang
(Persero) Tbk terlibat dalam pelaksanaan
Proyek serta pemenuhan
hal-hal mengenai asuransi
sebagaimana diatur di dalam
Perjanjian WASKITA-ACSET KSO;
b. Semua hak dan kewajiban
masing-masing pihak dari/
terhadap KSO telah terpenuhi;
c. Pembukuan KSO telah di audit
oleh Kantor Akuntan Publik
yang ditunjuk oleh Direksi KSO
dan menyajikan neraca serta
pernyatan Laba/Rugi KSO;
d. Pembukuan KSO serta rekening
KSO dan rekening bank lainnya
yang dibuat atas nama KSO
telah ditutup;
e. Seluruh kewajiban pajak
sesuai dengan ketentuan
perpajakan yang berlaku telah
dilaksanakan dan Nomor Pokok
Wajib Pajak KSO telah ditutup
2. Terdapat kesepakatan bersama
Para Pihak untuk mengakhiri
Perjanjian WASKITA-ACSET
KSO setelah terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan tertulis
dari pemilik Proyek.

87
No. Perjanjian Para Pihak Nama Proyek Masa Berlaku
3 Akta Kerja Sama Operasi 1. PT Acset Indonusa Arumaya Residence KSO akan berakhir apabila:
Nomor 73 tanggal 9 Tbk; 1. Pada saat pelaksanaan Proyek
Desember 2019 yang 2. Woh Hup (Private) telah selesai serta diterimanya
dibuat di hadapan Limited pembayaran terakhir;
Christina Dwi Utami, secara bersama-sama 2. Dengan kesepakatan tertulis dari
Sarjana Hukum, Magister disebut sebagai “Para Para Pihak.
Humaniora, Magister Pihak”
Kenotariatan, Notaris di
Jakarta, antara Perseroan
dengan Woh Hup
(Private) Limited
4 Akta Perjanjian Kerja 1. PT Acset Indonusa The Stature–Kebon KSO akan berakhir apabila:
Sama Operasi Nomor 87 Tbk; Sirih 1. Pada saat pelaksanan pekerjaan
tanggal 31 Oktober 2018 2. Woh Hup (Private) konstruksi The Stature–Kebon
yang dibuat di hadapan Limited Sirih telah selesai (termasuk
Melissa Tracyana Liem, secara bersama-sama pemeliharaan) serta diterimanya
Sarjana Hukum, Notaris disebut sebagai “Para pembayaran terakhir; atau
pengganti Christina Pihak” 2. Dengan kesepakatan tertulis dari
Dwi Utami, Sarjana Para Pihak.
Hukum, Magister
Humaniora, Magister
Kenotariatan, Notaris di
Kota Administrasi Jakarta
Barat, antara Perseroan
dengan Woh Hup
(Private) Limited
5 Perjanjian Kerja Sama 1. PT Acset Indonusa Jalan Tol Kunciran– KSO akan berakhir apabila
Operasi Nomor 01/ Tbk; Serpong Paket II STA. 1. Pelaksanaan proyek telah selesai
ADHI-ACSET/JOA/2017 2. PT Adhi Karya 46 + 500 – STA. 50 + termasuk masa pemeliharaannya
tanggal 16 Mei 2017 (Persero) Tbk 924 serta telah diterimanya
terkait Dalam Rangka secara bersama-sama pembayaran terakhir dari PT
Pelaksanaan Pekerjaan disebut sebagai “Para Marga Trans Nusantara (“Pemberi
Pembangunan Jalan Tol Pihak” Tugas”), dimana:
Kunciran–Serpong Paket a. Pembukuan KSO telah diaudit
II STA. 46 + 500 – STA. 50 oleh Kantor Akuntan Publik
+ 924, antara Perseroan yang ditunjuk dan menyajikan
dengan PT Adhi Karya neraca serta pernyataan laba/
(Persero) Tbk rugi KSO;
b. Telah diselesaikannya seluruh
hak dan kewajiban KSO kepada
Pemberi Tugas maupun pihak-
pihak di luar KSO, termasuk
namun tidak terbatas pada
tenaga kerja, supplier, dan
subkontraktor yang terlibat
dalam pelaksanaan proyek,
kewajiban perpajakan
KSO, serta pemenuhan
hal-hal mengenai asuransi
sebagaimana diatur Perjanjian
ini;
c. Telah diselesaikannya seluruh
hak dan kewajiban masing-
masing pihak dari/terhadap
KSO; dan
d. Pembukaan KSO, NPWP atas
nama KSO, rekening bersama
atau rekening-rekening lain
atas nama KSO telah ditutup
Terdapat kesepakatan bersama
KSO untuk mengakhiri Perjanjian,
setelah terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas

88
Aset yang dimiliki dan dikuasi oleh Perseroan dan Perusahaan Anak

Grup memiliki aset tetap senilai Rp745 Miliar per tanggal 31 Desember 2019. Aset Grup terdiri dari Tanah dan Bangunan, Kendaraan
Bermotor, dan Alat Berat Konstruksi.

Tanah dan Bangunan


Grup memiliki beberapa bangunan yang berfungsi sebagai kantor, yard dan workshop guna menunjang operasional Grup. Sebagai
perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa konstruksi, Perseroan memahami pentingnya keberadaan workshop sebagai
penunjang utama atas kualitas alat yang prima. Saat ini Perseroan mengoperasikan dua workshop yang terdapat di Jonggol dan
Cileungsi.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset tetap dalam bentuk tanah dan bangunan
yang bersifat material berupa:

Tanggal
Dijaminkan
No. Dokumen Kepemilikan Lokasi Berakhirnya Luas
Kepada
Hak
1 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Margorejo, 25 Agustus 2044 72 m2 -
No. 844 Kecamatan Wonocolo,
Kabupaten/Kotamadya
Surabaya
2 Sertifikat Hak Guna Bangunan Kelurahan Romokalisari, 9 Juni 2034 506 m2 -
No. 126 Kecamatan Benowo, Kota
Surabaya
3 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Gandoang, 23 November 16292 m2 -
No. 1387 Kecamatan Cileungsi, 2035
Kabupaten Bogor
4 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa Gandoang, Kecamatan Tahun 2037 870 m2 -
No. 1585 Cileungsi, Kabupaten Bogor
5 Sertifikat Hak Guna Bangunan Kelurahan Petojo Selatan, 22 Desember 189 m2 -
No. 2940 Kecamatan Gambir, Kotamadya 2046
Jakarta Pusat
6 Sertifikat Hak Guna Bangunan Kelurahan Petojo Selatan, 22 Desember 194 m2 -
No. 2941 Kecamatan Gambir, Kotamadya 2046
Jakarta Pusat
7 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 April 2044 4770 m2 -
No. 17 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
8 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 3880 m2 -
No. 18 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
9 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1219 m2 -
No. 19 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
10 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 4805 m2 -
No. 20 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
11 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1500 m2 -
No. 21 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
12 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1500 m2 -
No. 22 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
13 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1993 m2 -
No. 23 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
14 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1790 m2 -
No. 24 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor

89
Tanggal
Dijaminkan
No. Dokumen Kepemilikan Lokasi Berakhirnya Luas
Kepada
Hak
15 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1092 m2 -
No. 25 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
16 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 2544 m2 -
No. 26 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
17 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 747 m2 -
No. 27 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
18 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1500 m2 -
No. 28 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
19 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 2000 m2 -
No. 29 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
20 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1466 m2 -
No. 30 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
21 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 1979 m2 -
No. 31 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
22 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 2126 m2 -
No. 32 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
23 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 4306 m2 -
No. 33 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
24 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 22 Oktober 2044 4495 m2 -
No. 34 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
25 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 27 Oktober 2044 1800 m2 -
No. 35 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
26. Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 Januari 2045 1016 m2 -
No. 36 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
27 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 Januari 2045 756 m2 -
No. 37 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
28 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 Januari 2045 965 m2 -
No. 38 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
29 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 Januari 2045 1229 m2 -
No. 39 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
30 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Kelurahan Jonggol, 14 Januari 2045 1096 m2 -
No. 40 Kecamatan Jonggol, Kabupaten
Bogor
31 Sertifikat Hak Guna Bangunan Desa/Keluruhan Gandoang, 3 Januari 2029 2805 m2 -
No. 430 Kecamatan Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
32 Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Lantai V Blok Bunaken 25.583 m2 -
Rumah Susun untuk Rusun
Hunian dan Non Hunian
Apartemen & Suite Pantai
Mutiara
33 Perjanjian Pengikatan Jual Lantai 27 No. 06 369 m2 -
Beli untuk Apartemen
Dharmawangsa
Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai buku dari tanah dan bangunan Grup tercatat sebesar Rp89,1 miliar.

90
Kendaraan Bermotor
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset tetap dalam bentuk kendaraan bermotor
yang bersifat material berupa:

No. Nama dan Jenis Kendaraan Plat Nomor


1 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1066AL
2 Mobil Toyota Avanza 1300 B8596QU
3 Mobil Toyota Avanza 1300 G B7376AL
4 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1070UFJ
5 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1110KA
6 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1439PVD
7 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1704TFV
8 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1830PVD
9 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1912BFJ
10 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1317UFS
11 Mobil Toyota Avanza 1300 G B1415TKD
12 Mobil Toyota Avanza 1.3 G A/T B1342PYN
13 Mobil Toyota Avanza 1.3 G A/T B1412PYN
14 Mobil Toyota Fortuner 2.5 G A/T B1832PLO
15 Mobil Toyota Fortuner 2.5 G A/T B1709PJJ
16 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9375PAA
17 Mobil Daihatsu S402RP-TMRFJJ-KP B9690PCF
18 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KG B9692PCF
19 Mobil Daihatsu S401RP-PMREJJ-HA B9291SAE
20 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KG B9623PAH
21 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9429PAI
22 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9426PAI
23 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9428PAI
24 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9441PAI
25 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9444PAI
26 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9445PAI
27 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9575PAI
28 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9590PAI
29 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9627PAI
30 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9629PAI
31 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9631PAI
32 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9632PAI
33 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9654PAI
34 Mobil Daihatsu S401RP-TMREJJ-HC B9659PAI
35 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ -KC B9665PAI
36 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9841PAI
37 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9852PAI
38 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KJ B9905PAI
39 Mobil Daihatsu S402RP-PMRFJJ-KC B9692PCF
40 Mobil Daihatsu S401RP-PMRFJJ-HC B9068PUT
41 Mobil Toyota Hilux 2,5 SE OC B9106PWM
42 Mobil Toyota Kijang Innova G B1641XU
43 Mobil Toyota Kijang Innova G B8134XE
44 Mobil Toyota Kijang Innova G AT B2458SU

91
No. Nama dan Jenis Kendaraan Plat Nomor
45 Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 G AT B1430PYY
46 Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 G AT B1586PYX
47 Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 G AT B1562PIN
48 Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 G AT B1964PIJ
49 Mobil Toyota Kijang Innova 2.4 G AT B1966PIJ
50 Sepeda Motor Honda HF 125 B6169PWZ
51 Sepeda Motor Kawasaki LX1506 B3134PEU
52 Mobil Mitsubishi L300 PU FB-R 10T B9802BAC
53 Sepeda Motor Yamaha 54P (CAST WHEEL) AJT B6946PYX
54 Mobil Isuzu TBR 54 Turbo B9419UAE
55 Mobil Isuzu TBR 54 Turbo B9353PAI
56 Sepeda Motor Honda NF15511CO1MJT B3491PAX
57 Sepeda Motor Honda NF15511CO1MJT B3439PEL
58 Sepeda Motor Honda NF15511CO1MJT B3442PEM
59 Sepeda Motor Honda NF11T11CO1MJT B3443PEM
60 Mobil Daihatsu B402RS-GMGFJ 12X MT B1592PIT
61 Sepeda Motor Honda NF125SF B6789TDK
62 Sepeda Motor Honda NF125SF B6051THD
63 Sepeda Motor Honda NF125SF B6907PPZ
64 Sepeda Motor Honda NF100LO B6168PWZ
65 Sepeda Motor Honda NF125TR B6075TWP
66 Sepeda Motor Honda NF125TR B6488TYY
67 Sepeda Motor Honda NF125TR B3519TBX
68 Sepeda Motor Honda NF125TR B3569TAP
69 Sepeda Motor Honda NF125TR B6590SVI
70 Sepeda Motor Honda NF125TR B6692UPF
71 Sepeda Motor Honda NF125TR B6067PRS
72 Sepeda Motor Honda NF125TR B6822PZV
73 Sepeda Motor Honda NF125TR M/T B3449TRB
74 Sepeda Motor Honda NF125TR B3898SHW
75 Sepeda Motor Honda NF125TR M/T B3457TTW
76 Sepeda Motor Honda NF125TR M/T B6205PVR
77 Sepeda Motor Honda NF12A1CF M/T B3967PAW
78 Sepeda Motor Honda AFX12U21C08 M/T B3818PDY
79 Sepeda Motor Honda NF12A1CF M/T B6258PVZ
80 Sepeda Motor Yamaha 509 (Vega RR) B6930PYX
81 Mobil Daihatsu F851RV-GMRFJ MT B1304PYF
82 Mobil Daihatsu F851RV-GMRFJ MT B1352PYF
83 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1609PYD
84 Mobil Daihatsu F851RV-GMRFJ B1852PRZ
85 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1395PYV
86 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1497PIH
87 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1498PIH
88 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1156PIJ
89 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1217PIZ
90 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1613PIT
91 Mobil Daihatsu Xenia 1.3 R MT B1774PIV
Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai buku dari kendaraan bermotor Grup tercatat sebesar Rp8,4 miliar.

92
Alat Berat Konstruksi dan Kapal
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset tetap dalam bentuk alat berat yang bersifat
material berupa:

No. Jenis Alat Berat Nomor Identifikasi


1 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig 24063-0057 (HDR 23/AI-203)
2 Alat angkat dan angkut Jenis Hydraulic Drilling Rig ZR 160 A-1 24502-0198 (HDR 33/AI-262
3 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig 24052-0200 (HDR 32/AI-261)
4 Rotary Drilling Rig Zoomlion ZR160A 24052-0193
5 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0183 (HDR 29/AI-237)
6 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0182 (HDR 28/AI-236)
7 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0181 (HDR 27/AI-235)
8 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0180 (HDR 26/AI-234)
9 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0163 (HDR 25/AI-233)
10 Alat angkat dan angkut Jenis Hyd Drilling Rig ZR 160 A-1 24052-0128 (HDR 20/AI-199)
11 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig ZR 160 A-1 24052-0136 (HDR 17/049 T)
12 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane 35032-0002/ (BC33/AI-201)/ ZDG 450 A
13 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane XGC85 XUG0085KLGFC00239
14 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig SR 200 C 12SR00860328 (HDR 08/60 T)
15 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig SR180 13SR00260012 (HDR 17/AI-171)
16 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig SR180 13SR00260008 (HDR 16/AI-169)
17 Alat angkat dan angkut Jenis Hydrilling Rig SR180 12SR0026008 (HDR 15/AI-151)
18 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane SH 400C SH400C.L5X00131/HRG01-075T
19 Alat angkat dan angkut Jenis Excavator PC400LC-8R J31129 (EX37/AI266)/PC400LC-8R
20 Alat angkat dan angkut Jenis Excavator PC400LC-8R J31117 (EX36/AI266)/PC400LC-8R
21 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane 7080/CRC07-080T
22 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane SCX 800E CX080-7006/ CRC32-080T
23 Alat angkat dan angkut Jenis Crawler Crane SCX 550E CX055-6971 (BC35/AI-271)
24 Alat angkat dan angkut Jenis Hydraulic Grab Carrier GB 50 #397 / (HRG03-072T)/ GB 50

Selain itu, pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki dan/atau menguasai aset tetap dalam bentuk kapal CDM
Barge yang bersifat material berupa:

No. Nama dan Jenis Kapal Dokumen Kepemilikan Keterangan


1 Kapal jenis deep mixing barge Akta Pendaftaran Kapal No. 101 Sesuai dengan Surat Ukur No. 4550/Ba tertang-
bernama ACSET SEA 1 tertanggal 22 Januari 2019 gal Tanjung Priok, 26 November 2018, dengan
Nama Pemilik: PT Acset Indonusa ukuran:
Tbk Panjang: 73.18 meter
Lebar : 24.38 meter
Tanda Pendaftaran Kapal No. Dalam : 4.88 meter
2019 Pst No. 10/L LOA : 76.23 meter
Tonase Kotor (GT): 2757
Tonase Bersih (NT): 828
Tanda Selar: GT. 2757 No. 4550/BA
Kapal dibuat di Busan, Korea Selatan tahun 2015

Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai buku dari alat berat konstruksi dan kapal berupa CDM Barge Grup tercatat sebesar Rp627,7
miliar.

Aset-aset material yang diasuransi

Pada tanggal 31 Desember 2019, aset tetap tertentu, kecuali tanah, telah diasuransikan atas risiko kerugian akibat kebakaran dan
risiko lainnya kepada pihak ketiga dengan nilai pertanggungan sebesar Rp505 Miliar. Manajemen berkeyakinan pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko yang dipertanggungkan tersebut.

93
8.12 Perkara-perkara yang Dihadapi Perseroan, Entitas Anak, Komisaris dan Direksi

Sampai dengan tanggal Prospektus in diterbitkan, Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara perdata maupun pidana
yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (“BANI”) atau badan-
badan arbitrase lainnya, gugatan kepailitan, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), dan/atau sengketa Hak Kekayaan
Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa persaingan usaha di Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) atau
Pengadilan Negeri, sengketa pajak di Pengadilan Pajak, perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial, sengketa tata
usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), maupun sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan pengadilan
dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan
keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan.

Perseroan juga tidak mendapatkan somasi atau klaim dari pihak ketiga yang memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha
Perseroan.

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perkara yang dapat mempengaruhi rencana PUT II ini.

DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak
terlibat dalam perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di BANI
atau badan-badan arbitrase lainnya, gugatan kepailitan, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), yang terdaftar di
Pengadilan Niaga, sengketa pajak di Pengadilan Pajak, perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial, sengketa tata
usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

8.13 Tinjauan Industri dan Prospek Usaha

Tinjauan Industri

Pertumbuhan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran serta sektor konstruksi yang terbukti menjadi salah satu faktor
penting yang mendukung nilai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Pemerintah sendiri terus meningkatkan investasi
melalui proyek pemerintah yang tentu saja memberikan pengaruh positif terhadap sektor kontruksi dalam negeri. Namun,
pertumbuhan investasi dalam industri konstruksi terindikasi sedikit tertahan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini
tercermin dari laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada sektor konstruksi selama kurun waktu 2017-2019 berturut-
turut yakni sebesar 0,67%, 0,61%, dan 0,58%. Kendati demikian, sektor konstruksi tetap menjadi bagian dari kontributor terbesar
atas total PDB.

Perlambatan pertumbuhan di sektor konstruksi sendiri merupakan akibat dari banyak faktor, mulai dari faktor ekonomi global,
pergeseran fokus pemerintah dan belum membaiknya sektor properti di bidang residensial maupun gedung perkantoran. Namun
demikian, penurunan tersebut tidak diikuti dengan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) untuk sektor konstruksi Indonesia
yang secara konsisten menunjukkan tren pertumbuhan di setiap tahunnya. Pada tahun 2019, IHPB Konstruksi Indonesia tercatat
sebesar 143,7% atau naik sebesar 1,5% dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 142,2%. Pertumbuhan IHPB tersebut didukung
oleh pencapaian target infrastruktur sejak tahun 2018, seperti realisasi pembangunan jembatan yang mencapai 52.449 m,
pembangunan jalan tol Trans Sumatera mencapai 405 km, pembangunan perumahan sebanyak 50.000 unit, pembangunan rusun
sebanyak 13.405 unit, pembangunan bendungan sebanyak 48 unit, serta penyelesaian bandara baru di 4 lokasi.

Perkembangan industri di bidang konstruksi kedepan tidak terlepas oleh dorongan maupun sasaran pertumbuhan infrastruktur
dari pemerintah. Dalam jangka pendek, mengacu pada APBN 2020 pemerintah mencanangkan pembangunan infrastruktur
diantaranya 486 km jalan, 19.014m jembatan, 3 bandara, dan 49 unit bendungan. Industri konstruksi saat inipun terus masih
berjalan seirama dengan adanya kebutuhan infrastruktur atas beberapa mega-proyek pemerintah di antaranya pemenuhan
kebutuhan listrik nasional, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, jalan Tol Trans Sumatra, pelabuhan, hingga rencana
pengembangan ibukota baru.

Optimisme bertumbuhnya industri konstruksi juga ditandai dengan bukti keseriusan pemerintah dalam langkah percepatan
pembangunan infrastruktur dengan dibentuknya Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, dengan tujuan agar dapat
memimpin koordinasi percepatan infrastruktur prioritas dan mendorong peningkatan kualitas penyiapan proyek melalui panduan
pra-studi kelayakan serta penyelesaian isu-isu yang berkaitan dengan regulasi, pembiayaan, dan pembebasan lahan.

94
Prospek Usaha
Seiring berlalunya tahun politik 2019, pemerintah telah menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur
di seluruh penjuru negeri. Pemerintah juga telah menerapkan berbagai kebijakan yang mendorong sektor konstruksi sekaligus
meningkatkan keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU) dan Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA). Keseriusan pemerintah dalam pengembangan infrastruktur
tercermin melalui sasaran dan target yang tertuang dalam RPJMN 2020-2025 diantaranya, pembangunan 58 bendungan multi
guna, pengembangan jaringan kereta api, pembangunan 2.000km jalan tol baru, pembangunan 2.500km jalan nasional baru,
peningkatan ketersediaan air baku domestik dan industri, penyediaan energi nasional menjadi sebesar 375,9 MTOE, serta
pembangunan dan peningkatan kapasitas bandara.

Atas dasar itulah Perseroan berkomitmen untuk terus berpartisipasi secara aktif dalam proyek-proyek infrastruktur strategis
yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya serta dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Lingkup infrastruktur
sendiri masih memberikan peluang yang cukup luas bagi Perseroan, karena masih banyak kebutuhan percepatan di bidang Energi,
Pengolahan Air Minum, pembangunan bendungan, jembatan dan proyek–proyek lainnya yang memberikan peluang kepada
Perseroan untuk terus memperluas jangkauan kapabilitas di bidang-bidang berikutnya.

Perseroan pun akan terus mengembangkan keahlian inti di bidang fondasi dan struktur. Dengan pengalaman di dunia fondasi dan
ground engineering sejak tahun 1995, Perseroan percaya akan mampu mempertahankan posisinya sebagai spesialis fondasi dalam
dan penyedia jasa terdepan di bidang ini. Berdirinya API sendiri merupakan langkah serius Perseroan dalam memproyeksikan
perkembangan signifikan di dalam lini bisnis fondasi. Selain itu, langkah strategis Perseroan juga ditunjukkan dengan adanya
kerja sama dengan Dredging International Asia Pacific (DIAP) dalam pembentukan DII sebagai rantai pasok Perseroan dalam
memberikan jasa di bidang reklamasi. Perseroan juga telah melakukan investasi Cement Deep Mixing (CDM) Barge pertama di
Indonesia yang telah memberikan kontribusi nyata kepada Perseroan dalam selesainya kontrak di pekerjaan Pelabuhan Patimban.

Penguatan value chain di dalam Grup Astra juga terus akan dimaksimalkan oleh Perseroan. Dengan kemampuan yang mumpuni dalam
menyelesaikan proyek residensial ataupun non residensial, Perseroan berkeyakinan akan dapat memberikan kontribusi maksimal
di dalam proyek–proyek pembangunan yang diinisiasi oleh Grup Astra. Dengan menjaga kualitas yang prima serta mengedepankan
prinsip safety dan quality dapat menjadi faktor diferensiasi Perseroan yang akan terus dikembangkan dan dipertahankan.

Perseroan menyadari bahwa pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 serta rencana pemilihan kepala daerah serentak
dapat berdampak terhadap usaha Perseroan. Meski demikian, Perseroan terus berupaya untuk bergerak maju dalam menyikapi
faktor eksternal/tantangan usaha yang ada, sehingga tidak berdampak secara signifikan. Selain itu, Perseroan juga melakukan
analisa dan mitigasi risiko lebih dini. Perseroan juga optimis bahwa kian beragamnya layanan konstruksi terintegrasi yang
ditawarkan Perseroan sebagai hasil dari strategi diversifikasi yang dijalankan akan menambah arus pendapatan yang baru, serta
meningkatkan keunggulan kompetitif Perseroan dibandingkan kompetitor.

8.14 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility)

Perseroan meningkatkan kualitas pertumbuhan yang seimbang antara pertumbuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kesadaran
ini dilandasi bahwa sebagai bagian dari suatu komunitas yang besar, Perseroan tidak hanya memanfaatkan masyarakat dan
lingkungan sebagai sumber daya, tetapi juga dapat menyalurkan kembali manfaat yang diterima kepada masyarakat dan
lingkungan itu sendiri.

Program Corporate Social Responsibility Perseroan


Secara umum, program Corporate Social Responsibility (“CSR”) Perseroan diadopsi dari program CSR Grup Astra yang fokus pada
kegiatan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. CSR Perseroan mengusung konsep “ACSET BERBAKTI” yang
dilaksanakan dan dikomunikasikan oleh Sub-Fungsi CSR dengan para Project Manager agar sesuai dengan kebutuhan utama
pemangku kepentingan, termasuk masyarakat sekitar wilayah operasional Perseroan. Program “ACSET BERBAKTI” dibagi dalam 4
pilar utama berikut.

1. Bakti Pendidikan

Kebijakan

ACSET terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Langkah ini diawali kesadaran
bahwa pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan
masa depan yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pilar ke-4 Sustainable Development Goals (“SDGs”) terkait Pendidikan Berkualitas.
Oleh karena itu, Bakti Pendidikan menjadi prioritas utama Perseroan dalam menjalankan program CSR.

95
Rencana dan Target Kegiatan

Rencana dan kegiatan program Bakti Pendidikan mencakup karyawan Perseroan sampai masyarakat di lingkungan sekitar wilayah
operasional Perseroan, baik kantor pusat maupun lokasi proyek-proyek. Perseroan telah berkontribusi dalam memberikan
dukungan material maupun non-material bagi generasi yang masih membutuhkan bantuan pendidikan, khususnya melalui
pendidikan sejak dini. Kegiatan-kegiatan di bawah pilar Bakti Pendidikan adalah:
• Pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA);
• Bantuan prasarana belajar;
• Berbagi ilmu;
• Peningkatan prestasi siswa; dan
• Sekolah binaan.

2. Bakti Kesehatan

Kebijakan

Melalui program Bakti Kesehatan, Perseroan berkomitmen untuk melakukan kegiatan tanggung jawab sosial bagi masyarakat yang
masih memiliki akses terbatas pada pelayanan kesehatan. Perseroan juga termotivasi untuk melakukan pencegahan terhadap
dampak kegiatan operasional Perusahaan yang mungkin dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat yang berada di
sekitar lokasi proyek. Seluruh inisiatif Bakti Kesehatan ini ditujukan untuk mendukung pencapaian SDGs pilar ke-3, yaitu Kehidupan
Sehat dan Sejahtera.

Rencana dan Target Kegiatan

Perseroan melihat bahwa dengan memberikan bantuan kesehatan maka akan menciptakan masyarakat yang sehat dan lebih
sejahtera. Melalui bantuan peningkatan fasilitas dan penyuluhan kesehatan hingga donor darah, Perseroan meyakini bahwa
tingkat kesehatan masyarakat Indonesia dapat menjadi lebih baik di masa depan. Kegiatan CSR yang berada di bawah pilar Bakti
Kesehatan meliputi:
• Pelayanan kesehatan masyarakat;
• Peningkatan kualitas Posyandu; dan
• Donor Darah.

3. Bakti Ekonomi Mandiri

Kebijakan

Perseroan tumbuh di tengah lingkungan masyarakat sehingga kegiatan usaha konstruksi juga bersentuhan secara langsung
dengan masyarakat. Menyadari hal tersebut, Perseroan berpartisipasi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang
pada akhirnya akan mendukung perkembangan dan keberlangsungan bisnis usaha secara berkelanjutan, melalui program Bakti
Ekonomi. Pelaksanaan program pilar Bakti Ekonomi Mandiri ini juga dimaksudkan untuk mendukung pencapaian SDGs pilar ke-9
terkait Industri, Inovasi, dan Infrastruktur

Rencana dan Target Kegiatan

Perseroan selama ini telah berkontribusi dalam upaya membangun masyarakat melalui pemberian bantuan terhadap apa yang
menjadi kebutuhan vital dalam suatu komunitas masyarakat, terutama pada komunitas masyarakat di sekitar area proyek sebagai
sasaran utama. Beberapa inisiatif yang telah dijalankan Perseroan sebagai berikut:

• Penyerapan tenaga kerja lokal Perseroan senantiasa melibatkan pekerja dari sekitar lokasi proyek. Dengan demikian, Perseroan
dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lokal.
• Pemberdayaan masyarakat sekitar Proyek skala besar dengan tenaga kerja dalam jumlah yang besar tentunya akan
menciptakan berbagai kesempatan usaha bagi masyarakat sekitarnya. Perseroan sangat menyadari hal tersebut dan sangat
mendukung pengembangan usaha masyarakat di sekitar lokasi usaha.
• Perbaikan sarana dan prasarana sosial ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan vital dan jangka panjang masyarakat agar
dapat meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat.

96
Kegiatan yang berada di bawah pilar Bakti Ekonomi Mandiri adalah:

• Peningkatan keterampilan;
• Pembinaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM); dan
• Pertanian terpadu.

4. Bakti Lingkungan

Kebijakan

Perseroan menjalankan kegiatan usaha yang bersinggungan secara langsung dengan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu,
diperlukan upaya pencegahan dampak negatif dari kegiatan usaha tersebut, antara lain dengan melaksanakan Bakti Lingkungan
agar tercapai tujuan SDGs pilar ke-15 terkait Ekosistem Daratan. Penerapan Bakti Lingkungan ini mengacu kepada kebijakan Astra
Friendly Company (AFC).

AFC merupakan pedoman sekaligus metode asesmen bagi Grup Astra dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Dengan pedoman ini, setiap instalasi Astra dapat menerapkan program kerja CSR secara sistematis dengan mempertimbangkan
hak-hak pemangku kepentingan. Pemeringkatan AFC menggunakan skala bintang, dimulai dari bintang satu untuk pencapaian
yang terendah dan bintang lima untuk pencapaian tertinggi. Pada tahun 2018 dan 2019, Perseroan berturut-turut mendapatkan
pencapaian “Bintang 5”.

Pencapaian yang baik ini terwujud melalui implementasi sisi internal, yaitu pelaksanaan program Bakti Lingkungan melalui
pembentukan mekanisme penanganan dampak lingkungan yang sesuai dengan peraturan perundangundangan, serta Kebijakan
Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan.

Rencana dan Target Kegiatan

Dalam rencana dan target kegiatan, Perseroan telah mengklasifikasikan ke dalam 2 kegiatan, yaitu kegiatan internal dan eksternal
yang dijelaskan sebagai berikut:
• Kegiatan Internal
• Perseroan senantiasa melakukan penghematan energi dalam menjalankan kegiatan operasional Perusahaan. Guna
mewujudkan hal tersebut, Perseroan telah melakukan beberapa upaya, antara lain dengan mematikan AC sentral di kantor
pusat setelah jam kerja dan memasang stiker yang berisi himbauan untuk menghemat air di toilet.
• Perseroan telah melaksanakan pengolahan limbah berdasarkan jenis limbah yang diuraikan sebagai berikut:

Jenis Limbah Pengelolaan Keterangan


Pasar Domestik a. Menerapkan konsep reuse, reduce and recycle (3R); Pengolahan berikutnya dilakukan
b. Melakukan pemisahan terhadap limbah padat organik dan oleh pihak ketiga yang berizin
anorganik; Dinas Kebersihan.
c. Pengumpulan dan pengangkutan komunal di tempat
pembuangan sampah yang terpilah dan tertutup; dan
d. Menyediakan tempat sampah di setiap ruangan.
Padat Bahan Pengumpulan limbah padat B3 di tempat pembuangan sampah Pengolahan berikutnya dilakukan
Berbahaya dan B3 di lingkungan proyek, pemberian label, dan pemantauan oleh pihak ketiga yang berizin
Beracun (B3) pengangkutan limbah untuk diangkut ke pihak ketiga. resmi Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah.
Cair Domestik a. Menggunakan pipa/saluran terpisah untuk limbah cair yang -
berasal dari kegiatan dapur serta yang berasal dari toilet; dan
b. Memeriksa kualitas air limbah secara berkala ke laboratorium
lingkungan hidup DKI Jakarta (dilakukan 2 kali dalam
setahun).
Cair Bahan Berbahaya Pengumpulan limbah cair B3 di tempat pembuangan sampah Pengolahan berikutnya dilakukan
dan Beracun (B3) B3 di lingkungan proyek, pemberian label, dan pemantauan oleh pihak ketiga yang berizin
pengangkutan limbah untuk diangkut ke pihak ketiga. resmi Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah.

• Kegiatan Eksternal
• Fogging di lingkungan sekitar proyek;
• Siaga banjir;
• Kampung Hijau;
• Pembinaan lingkungan (perbaikan sarana dan prasana); dan
• Konservasi Mangrove.

97
IX. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan ekuitas Grup pada tanggal 31 Desember 2019 yang diambil dari laporan posisi keuangan
konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2019. Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember
2019 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan
laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019, telah diaudit oleh KAP Tanudiredja, Wibisana,
Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI, dengan Opini
Tanpa Modifikasian dalam laporannya tanggal 20 Februari 2020, yang ditandatangani oleh Nita Skolastika Ruslim, CPA. Laporan
keuangan konsolidasian Grup yang telah diaudit ini tidak terdapat di dalam Prospektus ini namun tercantum di situs Bursa Efek
Indonesia dan dapat diunduh dari www.idx.co.id.

(dalam jutaan Rupiah)


31 Desember
KETERANGAN
2019 2018
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham – modal dasar 1.600.000.000 saham biasa, modal ditempatkan dan 70.000 70.000
disetor penuh sebesar 700.000.000 saham biasa, dengan nilai nominal Rp100 (nilai
penuh) per lembar saham
Tambahan modal disetor 808.252 808.252
Cadangan lain-lain (1.610) (1.610)
(Akumulasi kerugian)/Saldo laba
- Dicadangkan 14.000 14.000
- Belum dicadangkan (660.936) 483.808
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (1.381) (1.241)
Kepentingan non-pengendali 58.151 53.584
Jumlah ekuitas 286.476 1.426.793

Tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan yang terjadi setelah laporan keuangan terakhir.

Adapun posisi proforma ekuitas konsolidasian Perseroan per 31 Desember 2019 sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT II
adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)


KETERANGAN Sebelum PUT II Setelah PUT II
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham – modal dasar saham biasa, modal ditempatkan dan disetor penuh 70.000 642.516
Tambahan modal disetor 808.252 1.731.978
Cadangan lain-lain (1.610) (1.610)
(Akumulasi kerugian)/Saldo laba
- Dicadangkan 14.000 14.000
- Belum dicadangkan (660.936) (660.936)
Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan (1.381) (1.381)
Kepentingan non-pengendali 58.151 58.151
Jumlah ekuitas 286.476 1.782.718

98
X. KEBIJAKAN DIVIDEN

Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini,
mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.

Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan
dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Berikut merupakan rincian pembayaran dividen Perseroan di tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

(dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)


31 Desember
Keterangan
2019 2018
Dividen Tunai 0 3.500
Laba/(Rugi)Bersih (1.136.236) 18.285
Persentase 0% 19,14%
Tanggal RUPS 8 Juni 2020 10 April 2019

Perseroan tidak memiliki negative covenants sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

Perseroan mulai melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham Masyarakat sejak tahun buku 2013.

Perseroan memiliki kebijakan terkait pembagian dividen yang berlandaskan pada keputusan RUPS Tahunan. Pembagian dividen
interim disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi, disetujui oleh Dewan Komisaris, serta diumumkan kepada publik.

99
XI. PERPAJAKAN

Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-Undang
No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (“UUPPh No.36/2008”), dividen atau pembagian laba yang diterima oleh perseroan
terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan
sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi (Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh):

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan


2. Bagi Perseroan Terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham
pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor.

Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh No. 36/2008 di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima
dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun
luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau
bagian laba tersebut tetap merupakan objek pajak.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.234/PMK/03/2009 tanggal 29 Desember 2009 tentang
“Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek
Pajak Penghasilan”, penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI, tidak termasuk
sebagai Objek Pajak Penghasilan.

Adapun penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa dividen merupakan objek pemotongan pajak yang dipotong
oleh pihak yang wajib membayarkannya dari jumlah bruto sesuai dengan peraturan yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut:

1. Sebesar 10% dan bersifat final apabila penerima dividen adalah wajib pajak orang pribadi dalam negeri (Pasal 17 ayat (2c)
UUPPh No.36/2008 dan Peraturan Pemerintah RI No.19/2009);
2. Sebesar 15% apabila penerima dividen adalah Wajib Pajak dalam negeri (selain Wajib Pajak orang pribadi) namun apabila Wajib
Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah
lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% dari penerimaaan brutonya (Pasal 23 ayat (1) huruf a dan ayat (1a) UUPPh
No.36/2008);
Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh Pasal 23 pada ayat (1) UUPPh No.36/2008, tidak dilakukan atas dividen yang
diberikan kepada Wajib Pajak dalam negeri sebagai berikut:
• Dividen yang dibayar kepada bank yang berkedudukan di Indonesia
• Dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf f UU PPh No. 36/2008,
sebagaimana tersebut di atas;
• Dividen yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan
Republik Indonesia dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI.
3. Sebesar 20% atau tarif sesuai dengan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) apabila penerima dividen adalah Wajib
Pajak luar negeri. Tarif sesuai P3B dikenakan dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari
suatu negara yang telah menandatangani suatu P3B dengan Indonesia, dengan memenuhi Pasal 26 UUPPh No.36/2008.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari
Transaksi Penjualan Saham di BEI sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997
dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No.SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh Umum No.3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal
Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI), telah ditetapkan sebagai berikut:

100
1. Atas penghasilan yang yang diterima atau diperoleh oleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di BEI
dipungut pajak penghasilan sebesar 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final.
Penyetoran pajak penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara BEI melalui perantara
pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima perseribu) dari nilai
saham perusahaan pada saat penawaran umum perdana.
3. Pemilik saham diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan perhitungan sendiri sesuai dengan
ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar
anggapannya sendiri bahwa telah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas
nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan
di BEI. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan pajak
penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku umum.

PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini
diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT II INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-
MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM
YANG DIBELI MELALUI PUT II INI.

101
XII. KETERANGAN TENTANG PEMBELI SIAGA

1. Keterangan Tentang Pembeli Siaga

Keterangan mengenai KSP sebagai Pembeli Siaga:

Riwayat singkat

KSP didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 1, tanggal 3 Oktober 2014, dibuat di hadapan Mardiana, S.H., Sp.N., Notaris di
Kabupaten Lebak, yang telah memperoleh pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-28200.40.10.2014 pada tanggal 7 Oktober 2014, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-
0102696.40.80.2014 tanggal 7 Oktober 2014, yang di dalamnya memuat Anggaran Dasar KSP.

Perubahan terakhir Anggaran Dasar KSP dilaksanakan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham No 96 tanggal
27 Maret 2020, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Keputusan Nomor AHU-0032111.AH.01.02.Tahun 2020 tertanggal 25 April 2020, serta
telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0199799, terdaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0073602.AH.01.11.Tahun 2020
tanggal 25 April 2020 (“Akta No. 96/2020”).

KSP berkantor pusat di Jl. Raya Bekasi Km.22, Cakung, dengan no telepon: (021) 2457-9999, Faksimili: (021) 460-0655, 460-0657,460-
0677, dan alamat situs web www.unitedtractors.com

Kegiatan Usaha

Berdasarkan Akta No. 96/2020, maksud dan tujuan KSP adalah untuk berusaha dalam bidang pembangunan (konstruksi dan real
estate), perdagangan, dan jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis). Untuk mencapai maksud dan tujuannya tersebut KSP
dapat melaksanakan kegiatan usaha, sebagai berikut:

a. Penyiapan lahan (KBLI: 43120), konstruksi jalan raya (KBLI: 42111), konstruksi gedung perkantoran (KBLI: 41012), konstruksi
gedung industri (KBLI: 41013), pemasangan bangunan prafabrikasi untuk gedung (KBLI: 41020), konstruksi pelabuhan
bukan perikanan (KBLI: 42912), pemasangan bangunan prafabrikasi untuk konstruksi bangunan sipil lainnya (KBLI: 42912),
pembongkaran (KBLI: 43110), dan real estate yang dimiliki sendiri ataupun disewa mencakup antara lain kegiatan penyewaan
dan pengoperasian bangunan, baik yang dimiliki maupun disewa, seperti bangunan bukan tempat tinggal, termasuk kegiatan
pengembangan gedung untuk dioperasikan sendiri (untuk penyewaan ruang-ruang di gedung tersebut) (KBLI: 68110);
b. Perdagangan besar atas dasar balas jasa (fee) atau kontrak, mencakup antara lain usaha agen yang menerima komisi, perantara
(makelar), pelelangan, dan pedagang besar lainnya yang memperdagangkan barang-barang di dalam negeri, luar negeri atas
nama pihak lain (KBLI: 46100), perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya (KBLI: 46599), perdagangan
besar barang logam untuk bahan konstruksi(KBLI: 46631), perdagangan besar berbagai macam material bangunan (KBLI:
46638), dan perdagangan besar bahan konstruksi lainnya (KBLI: 46639); dan
c. Aktivitas perusahaan holding (KBLI: 64200) dan aktivitas konsultasi manajemen lainnya (KBLI: 70209).

Hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, KSP memiliki status operasional yang aktif dan menjalankan kegiatan usahanya
berupa aktivitas perusahaan holding.

Struktur Permodalan

Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, dan berdasarkan Akta No. 133 tertanggal 16 Desember 2019, yang dibuat
di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.AHU-AH.01.03-0374075 tertanggal 17 Desember 2019,
struktur permodalan dan susunan pemegang saham KSP adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp1.000.000,-


Pemegang Saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal %
Modal Dasar 3.000.000 3.000.000.000.000 100,00
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1.127.900 1.127.900.000.000

102
Nilai Nominal Rp1.000.000,-
Pemegang Saham
Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal %
PT United Tractors Tbk 1.126.900 1.126.900.000.000 99,91
PT United Tractors Pandu Engineering 1.000 1.000.000.000 0,09
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.127.900 1.127.900.000.000 100,00
Jumlah Saham dan Portepel 1.872.100 1.872.100.000.000

Pengurusan dan Pengawasan

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris KSP berdasarkan Akta No. 1 tertanggal 1 Juli
2020, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-03271101 tertanggal 2 Juli 2020,
adalah sebagai berikut:

Direksi
Direktur : Iwan Hadiantoro

Dewan Komisaris
Komisaris : Frans Kesuma

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan atas susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada KSP.

2. Sumber Dana Pembeli Siaga

KSP telah menerima dana dari PT United Tractors Tbk dalam bentuk uang muka setoran modal yang akan menjadi setoran modal
pada saat Perseroan efektif menerbitkan saham baru dan KSP mengambil saham baru Perseroan sesuai porsi kepemilikan KSP
(secara proporsional) serta membeli sisa saham yang tidak dibeli atau diambil bagian oleh pemegang saham lainnya.

KSP sebagai pembeli siaga telah memperoleh dana dalam bentuk uang muka setoran modal yang berasal dari PT United Tractors
Tbk sebagai pemegang 100% saham KSP, secara langsung atau tidak langsung, sebagaimana diuraikan pada paragraf di atas untuk
membeli seluruh sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian oleh Pemegang Saham lainnya dalam rangka PUT II.

3. Hubungan Afiliasi

A. Hubungan Afiliasi Pembeli Siaga dengan Perseroan berdasarkan Hubungan Direksi dan Komisaris

Nama Perseroan KSP


Idot Supriadi PD -
Hilarius Arwandhi D -
Yohanes Eka Prayuda D -
Ellyjawati D -
Djoko Prabowo D -
Frans Kesuma PK K
Tan Tiam Seng Ronnie K -
Iwan Hadiantoro K D
Tjandrawati Waas KI -
Wiltarsa Halim KI -

Keterangan:
PK : Presiden Komisaris K : Komisaris
KI : Komisaris Independen D : Direktur
PD : Presiden Direktur

103
B. Hubungan Afiliasi Pembeli Siaga dengan Perseroan berdasarkan Kepemilikan Saham

KSP merupakan Pemegang Saham Pengendali Perseroan.

4. Porsi yang akan Diambil Pembeli Siaga

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD porsi publik, maka sisanya
akan dialokasikan kepada pemegang HMETD publik lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, seperti yang
tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan, dalam hal terdapat kelebihan pemesanan,
maka Saham Baru akan dijatahkan secara proporsional berdasarkan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing
Pemegang Saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi pemesanan Saham
Baru tambahan, masih terdapat sisa Saham Baru porsi publik, maka akan dibeli oleh Pembeli Siaga.

5. Persyaratan Penting dari Perjanjian Pembelian Sisa Saham dalam Rangka PUT II

Berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas II Perseroan No. 59 tanggal 12
Juni 2020 sebagaimana diubah dalam Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka
Penawaran Umum Terbatas II 2020 Perseroan No. 28 tanggal 6 Juli 2020, yang keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H.,
M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dan KSP, memuat pokok persyaratan sebagai berikut:

a) Dengan memperhatikan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, jika Saham Baru seluruhnya tidak
diambil bagian oleh pemegang HMETD, maka sisa Saham Baru akan dialokasikan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham
lainnya yang setuju untuk membeli atau mengambil bagian lebih daripada hak mereka secara proporsional terhadap Saham
Baru yang telah dilaksanakannya.
b) Pembeli Siaga dengan ini setuju dan berjanji untuk, jika setelah pengalokasian tersebut masih terdapat Sisa Saham Baru
yang belum dibeli atau diambil bagian oleh Pemegang Saham lainnya atau tidak ada Pemegang Saham yang membeli atau
mengambil bagian Saham Baru, membeli seluruh Sisa Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebagaimana ditentukan dalam
Pasal 3.1 Perjanjian ini, berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini dan menurut
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang berlaku.
c) Para Pihak setuju bahwa Harga Pelaksanaan HMETD adalah Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) untuk setiap Saham
Baru.
d) Kewajiban Pembeli Siaga untuk membeli atau mengambil bagian seluruh sisa Saham Baru adalah tergantung pada dipenuhinya
ketentuan di bawah ini:
1. RUPS telah menyetujui dilakukannya PUT II.
2. Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK dalam rangka PUT II telah menjadi efektif berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
e) Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini dan akan berakhir dengan sendirinya apabila:
1. Seluruh kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini telah dipenuhi dan diselesaikan sebagaimana mestinya; atau
2. Pernyataan Pendaftaran tidak menjadi efektif dalam waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak tanggal laporan
keuangan Perseroan yang digunakan dalam Penawaran Umum Terbatas II.

6. Persetujuan Korporasi Untuk Mengambil Bagian Saham Sebagai Pembeli Siaga

KSP sebagai Pembeli Siaga telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris KSP berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Yang Diambil Di Luar Rapat Dewan Komisaris PT Karya Supra Perkasa tertanggal 11 Juni 2020 untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Sisa Saham Penawaran Umum Terbatas II Perseroan No. 59 tanggal 12 Juni 2020
sebagaimana diubah dalam Akta Addendum I dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembelian Sisa Saham Dalam Rangka Penawaran
Umum Terbatas II 2020 Perseroan No. 28 tanggal 6 Juli 2020, yang keduanya dibuat di hadapan Jose Dima Satria S.H., M.Kn., Notaris
di Jakarta.

104
XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang berperan dalam PUT II ini adalah sebagai berikut:

Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan


(anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers)
WTC 3
Jl. Jend. Sudirman Kav. 29 - 31
Jakarta 12920
Tel: (021) 50992901 / 31192901
Fax: (021) 52905555 / 52905050
www.pwc.com
Nama Partner : Nita Skolastika Ruslim
No. STTD : STTD.AP-120/PM.22/2018
Keanggotaan Asosiasi : Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 1442

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat no. EL2019101601/NSR/NSR/YUY/sas pada tanggal 16 Oktober
2019

Standar Profesi
Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI.

Pedoman Kerja:
Pedoman kerja yang digunakan oleh Akuntan Publik mengikuti ketentuan yang diatur dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)

Tugas Pokok:

Tugas pokok akuntan publik adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh IAPI. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk mematuhi ketentuan etika
serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah
laporan keuangan konsolidasian bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan akuntan publik, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan
penilaian risiko tersebut, akuntan publik mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan
penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian entitas untuk merancang prosedur
audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas efektivitas
pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan
akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Konsultan : Wiyono Partnership


Hukum Cyber 2 Tower, 7th Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav X-5 No.13 - Indonesia
Tel: (021) 29021288
Fax: (021) 29021277
Nama Partner : Wiyono Sari
No STTD : STTD.KH-276/PM.223/2019
Tanggal STTD : 11 Januari 2019
Keanggotaan Asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No.200606

105
Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan
Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.02/HKHPM/VIII/2018,
tanggal 8 Agustus 2018

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat no. 002/WP-EL/I/2020 pada tanggal 20 Januari 2020.

Tugas dan tanggung jawab konsultan hukum dalam PUT II ini adalah memberikan Pendapat Hukum
mengenai Perseroan. Konsultan hukum melakukan pemeriksaan dan penelitian (dari segi hukum)
atas fakta yang mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana
disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan
Pemeriksaan Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang
menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus
sepanjang menyangkut segi hukum.

Notaris : Kantor Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.


Kantor Notaris Jose Dima Satria, S.H., M.Kn.
Komplek Taman Gandaria No.11 A
Gandaria Selatan
Jakarta 12420
No STTD : STTD.N-90/PM.22/2018
Tanggal STTD : 2 April 2018
Keanggotaan Asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI), No.561/BL/STTD-N/2012
Pedoman Kerja : Pernyataan Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 tahun 2004
tentang Jabatan Notaris, Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 1259/JDS/I/2020 Tanggal 21 Januari 2020.

Tugas dan tanggung jawab notaris adalah menghadiri rapat-rapat mengenai pembahasan segala aspek
dalam rangka PUT II kecuali rapat-rapat yang menyangkut aspek keuangan dan penentuan harga maupun
strategi pemasaran, menyiapkan dan membuatkan akta-akta dalam rangka PUT II, yaitu membuat
Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Perjanjian Kesanggupan Pembelian Sisa Saham.

Biro : PT Sinartama Gunita


Administrasi Sinar Mas Land Plaza, Menara 1, Lantai 9
Efek Jalan MH Thamrin No. 51
Jakarta 10350
No STTD : KEP-82/PM/1991
Tanggal STTD : 30 September 1991
Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan Bapepam dan LK

Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat No. 01/SG-ACST/I/2020 Tanggal 7 Januari 2020.

Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PUT II ini, sesuai dengan standar profesi dan peraturan pasar modal
yang berlaku, meliputi DPS yang berhak atas HMETD di KSEI, menerima permohonan pelaksanaan HMETD
dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan Bank yang ditunjuk
oleh Perseroan, melakukan penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun bentuk
elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pengembalian uang pemesanan
pembelian saham.

Semua lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang turut serta dalam PUT II ini, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi
baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan, sebagaimana diatur dalam UUPM.

106
XIV. PERSYARATAN PEMESANAN DAN PEMBELIAN SAHAM

Saham Baru dalam PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD sebagaimana dimaksud dalam POJK No.32/2015. Perseroan telah
menunjuk PT Sinartama Gunita sebagai pelaksana pengelola administrasi saham dan sebagai agen pelaksana dalam rangka PUT II
ini, sesuai dengan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham.

Sehubungan dengan anjuran Pemerintah, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi
interaksi sosial dan menjaga jarak aman (social distancing), maka Perseroan dan BAE Perseroan akan menimplementasikan langkah-
langkah antisipasi pada proses atau tata cara pemesanan pembelian saham sehubungan dengan PUT II Perseroan. Adapun untuk
pemegang saham tanpa warkat (scriptless) dapat berpartisipasi dalam PUT II Perseroan ini tanpa kontak fisik.

14.1 Pemesan yang Berhak

Para pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 28 Agustus 2020 berhak memperoleh
HMETD (“Pemegang Saham Yang Berhak”) untuk mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru dalam rangka PUT II ini dengan
ketentuan bahwa setiap pemegang 10.000 (sepuluh ribu) Saham Lama, mempunyai 81.788 (delapan puluh satu ribu tujuh ratus
delapan puluh delapan) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya berhak untuk membeli
sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp262,- (dua ratus enam puluh dua Rupiah) setiap saham yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pembelian Saham Baru.

Pemegang Saham Yang Berhak adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari
Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut atau pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau
dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD yang tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI.
Pemesan dapat terdiri dari perorangan Warga Negara Indonesia dan/atau Warga Negara Asing dan/atau lembaga/badan hukum
Indonesia maupun Asing, sebagaimana diatur dalam UUPM.

Untuk memperlancar terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka bagi pemegang saham Perseroan
yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD wajib mendaftar di BAE Perseroan sebelum batas akhir pendaftaran
pemegang saham yaitu tanggal 28 Agustus 2020.

14.2 Distribusi HMETD

Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan
secara elektronik melalui Rekening Efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu)
Hari Kerja setelah tanggal pencatatan pada DPS Perseroan yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 31 Agustus 2020. Prospektus
dan petunjuk pelaksanaan akan didistribusikan oleh Perseroan melalui BAE yang dapat diperoleh oleh pemegang saham Perseroan
dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan
menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD atas nama Pemegang Saham Yang Berhak.

Bagi Para Pemegang Saham Yang Berhak dengan warkat (script) dapat mengambil Sertifikat Bukti HMETD, Prospektus, FPPS
Tambahan dan formulir lainnya di BAE Perseroan pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 31 Agustus 2020 dengan
menunjukkan asli kartu tanda pengenal yang sah (KTP/Paspor/KITAS) dan menyerahkan fotokopi serta asli surat kuasa bagi yang
tidak bisa mengambil sendiri dengan menyerahkan fotokopi identitas pemberi dan penerima kuasa, di:

Biro Administrasi Efek Perseroan


PT Sinartama Gunita
Sinar Mas Land Plaza, Menara 1, Lantai 9
Jl. MH Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Telp. (62 21) 393 2332, Faks. (62 21) 392 3003

14.3 Pendaftaran Pelaksanaan HMETD

Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya wajib mengajukan permohonan
pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank
Kustodian melakukan permohonan atau instruksi pelaksanaan (exercise) melalui sistem Central Depository-Book Entry Settlement

107
System (“C-BEST”) sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, Anggota
Bursa/Bank Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
i. Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan permohonan tersebut;
ii. Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia di dalam rekening efek pemegang
HMETD yang melakukan pelaksanaan.

Satu Hari Kerja berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang melaksanakan
haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan HMETD tersebut ke rekening Bank Perseroan.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan oleh Perseroan/BAE Perseroan dalam bentuk elektronik ke rekening
yang telah ditentukan oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing rekening efek pemegang HMETD yang
bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI. Saham Baru hasil pelaksanaan akan didistribusikan Perseroan/BAE Perseroan
selambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan
baik (in good funds) di rekening bank Perseroan.

Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang akan melaksanakan HMETD-nya harus mengajukan
permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE Perseroan, dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
- Asli Sertifikat Bukti HMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;
- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan
pembayaran;
- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan
direksi/pengurus (bagi lembaga / badan hukum);
- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/
KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
- Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan dalam bentuk elektronik maka permohonan
pelaksanaan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen
tambahan berupa:
i. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan
pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif di
KSEI atas nama pemberi kuasa;
ii. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap;
iii. Dikenakan biaya konversi sebesar Rp1.500 (seribu lima ratus Rupiah) dengan minimal Rp25.000 (dua puluh lima ribu
Rupiah) Sertifikat Bukti HMETD ditambah Pajak Penghasilan 10%.

Perseroan akan menerbitkan saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham (“SKS”) jika pemegang
Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan saham hasil pelaksanaannya dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI.

Adapun prosedur ini hanya diberlakukan untuk pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang akan melaksanakan HMETDnya.
Adapun dalam pelaksanaannya, prosedur ini tetap akan memperhatikan protokol social distancing sebagaimana yang telah diatur
oleh Pemerintah.

Setiap dan semua biaya konversi atas pengalihan saham Perseroan dalam bentuk warkat menjadi bentuk elektronik dan/atau
sebaliknya dari bentuk elektronik menjadi bentuk warkat harus dibayar dan ditanggung sepenuhnya oleh pemegang saham
Perseroan yang bersangkutan.

Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor BAE Perseroan mulai tanggal 1 September 2020 sampai dengan 8 September
2020.

Bilamana pengisian Sertifikat Bukti HMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang tercantum dalam
Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. HMETD hanya dianggap telah
dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti diterima dengan baik (in good funds) di rekening bank Perseroan
sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat pembelian.

108
14.4 Pemesanan Tambahan

Pemegang Saham Yang Berhak yang tidak menjual HMETD-nya atau pembeli/pemegang HMETD yang namanya tercantum dalam
Sertifikat Bukti HMETD atau pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI, dapat memesan saham tambahan melebihi hak
yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan yang telah disediakan pada Sertifikat Bukti
HMETD dan atau FPPS Tambahan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham atau kelipatannya.

Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaannya dalam
bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian. Sedangkan
pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang tetap menginginkan saham hasil pelaksanaannya dalam bentuk warkat/fisik SKS
dapat mengajukan sendiri permohonan kepada BAE Perseroan.

a. Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham Baru hasil penjatahannya
dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian
dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
- Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
- Asli surat kuasa dari Pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk mengajukan permohonan
pemesanan pembelian Saham Baru tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas Saham Baru hasil penjatahan dalam
Penitipan Kolektif di KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian Saham
Baru tambahan atas nama pemberi kuasa;
- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan
direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening bank Perseroan dari bank tempat
menyetorkan pembayaran;
- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil
pelaksanaan oleh BAE;
- Dikenakan biaya konversi sebesar Rp1.500 (seribu lima ratus Rupiah) dengan minimal Rp25.000 (dua puluh lima ribu
Rupiah) per Sertifikat Bukti HMETD ditambah Pajak Penghasilan 10%.

b. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan Saham Baru hasil penjatahannya tetap
dalam bentuk warkat/fisik SKS harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai
berikut:
- Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
- Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan
direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
- Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan fotokopi KTP/Paspor/
KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening bank Perseroan dari bank tempat
menyetorkan pembayaran.

c. Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan yang telah didistribusikan
dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
- Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-BEST yang sesuai atas nama pemegang
HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui
sistem C-BEST);
- Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk keperluan pendistribusian Saham Baru
hasil pelaksanaan oleh BAE;
- Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening bank Perseroan dari bank tempat
menyetorkan pembayaran.

Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan
selambat-lambatnya pada tanggal 10 September 2020 dalam keadaan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi
petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.

109
14.5 Penjatahan Pemesanan Tambahan

Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 11 September 2020 dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan Saham Baru tambahan tidak melebihi jumlah seluruh Saham
Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka seluruh pesanan atas Saham Baru tambahan akan dipenuhi.
b. Bila jumlah seluruh Saham Baru yang dipesan, termasuk pemesanan Saham Baru tambahan melebihi jumlah seluruh Saham
Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan Saham Baru tambahan akan
diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-
masing pemegang saham yang meminta pemesanan Saham Baru tambahan.

Perseroan akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajiban dari pelaksanaan penjatahan
saham dalam PUT II ini sesuai dengan POJK No. 32/2015 dan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12, Lampiran dari
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesan
dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penjatahan berakhir.

14.6 Persyaratan Pembayaran bagi para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (di luar Penitipan Kolektif
KSEI) dan Pemesanan Saham Baru Tambahan

Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT II yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada
BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah pada saat pengajuan pemesanan secara tunai/cek/
bilyet giro/pemindahbukuan/transfer dengan mencantumkan Nomor Sertifikat Bukti HMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan
pembayaran harus dilakukan ke rekening Bank Perseroan sebagai berikut:

PT Bank Permata Tbk


Cabang: Astra Agro Lestari
Nomor Rekening: 0603158881
Atas Nama: PT Acset Indonusa Tbk

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau wesel bank tersebut
ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian Saham Baru dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan
cek/pemindahbukuan/bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/
bilyet giro yang dananya telah diterima baik (in good funds) di rekening bank Perseroan tersebut di atas.

Untuk pemesanan pembelian Saham Baru tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran
tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening bank Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 10
September 2020.

Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham PUT II ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang
tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.

14.7 Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham

Perseroan melalui BAE Perseroan yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Saham Baru akan menyerahkan Bukti Tanda
Terima Pemesanan Saham yang telah dicap dan ditandatangani kepada pemesan sebagai tanda bukti Pemesanan Pembelian
Saham Baru untuk kemudian dijadikan salah satu bukti pada saat mengambil Saham Baru. Bagi Pemegang HMETD dalam Penitipan
Kolektif di KSEI akan mendapat konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari C-BEST di KSEI melalui Pemegang
Rekening di KSEI.

14.8 Pembatalan Pemesanan Pembelian

Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik sebagian atau secara keseluruhan dengan memperhatikan
persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai pembatalan pemesanan Saham Baru akan disampaikan dengan surat
pemberitahuan penjatahan dan pengembalian uang pemesanan kepada anggota bursa/Bank Kustodian/pemegang saham dalam
bentuk warkat.

Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan Saham Baru antara lain:
a. Pengisian Sertifikat Bukti HMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan Saham Baru
yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD dan Prospektus.

110
b. Tidak terpenuhinya persyaratan pembayaran.
c. Tidak terpenuhinya persyaratan kelengkapan dokumen permohonan.

14.9 Pengembalian Uang Pemesanan

Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruhnya dari pemesanan Saham Baru tambahan atau dalam hal terjadi pembatalan
pemesanan saham, maka Perseroan akan mengembalikan sebagian atau seluruh uang pemesanan tersebut dalam mata uang
Rupiah dengan mentransfer ke rekening bank atas nama pemesan. Pengembalian uang pemesanan saham tersebut dilakukan
selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan, yaitu tanggal 15 September 2020.

Surat pemberitahuan penjatahan dan pengembalian uang pemesanan dapat diambil di BAE Perseroan pada setiap Hari Kerja
(Senin s/d Jumat, 09.00 - 15.00 WIB) mulai tanggal 14 September 2020.

Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang melebihi 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal Penjatahan, jumlah uang yang
dikembalikan akan disertai bunga yang diperhitungkan mulai Hari Kerja ke-3 (tiga) setelah tanggal Penjatahan atau setelah tanggal
diumumkannya pembatalan PUT II ini sampai dengan tanggal pengembalian uang. Besar bunga atas keterlambatan pengembalian
uang pemesanan tersebut yaitu sebesar tingkat suku bunga rata-rata deposito 1 (satu) bulan sesuai dengan maksimum bunga
deposito Bank Indonesia. Perseroan tidak memberikan bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila
keterlambatan tersebut disebabkan oleh kesalahan pemesan pada saat mencantumkan nama bank dan nomor rekening bank.

14.10 Penyerahan Surat Kolektif Saham Hasil Pelaksanaan HMETD dan Pengkreditan ke Rekening Efek

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai haknya melalui KSEI, akan dikreditkan
pada Rekening Efek selambatnya dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana
pembayaran telah diterima dengan baik di rekening bank Perseroan.

Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya
akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh BAE
Perseroan dan dana pembayaran telah efektif (in good funds) di rekening bank Perseroan.

Adapun Saham Baru hasil penjatahan atas pemesanan Saham Baru tambahan akan tersedia untuk diambil SKSnya atau akan
didistribusikan dalam bentuk elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI selambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah penjatahan.

SKS baru hasil pelaksanaan HMETD sesuai hak dapat diambil pada setiap Hari Kerja (Senin s/d Jumat, 09.00 - 15.00 WIB) mulai
tanggal 3 September 2020 sedangkan SKS baru hasil penjatahan dapat diambil selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah
proses penjatahan.

Pengambilan SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dan SKS baru hasil penjatahan di kantor BAE Perseroan dapat dilakukan dengan
menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
- Asli KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan), atau
- Fotokopi anggaran dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan direksi komisaris atau pengurus yang masih berlaku;
- Asli surat kuasa yang sah (untuk lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermeterai Rp6.000 (enam ribu
Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;
- Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian.

14.11 Alokasi terhadap HMETD yang Tidak Dilaksanakan

Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT II ini tidak seluruhnya diambil bagian/dibeli oleh Pemegang Saham Yang Berhak dan/
atau para pemegang HMETD, maka sisanya akan di alokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan
tambahan sebagaimana tercantum dalam FPPS Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan.

Apabila setelah alokasi pemesanan Saham Baru tambahan masih terdapat sisa Saham Baru, maka Pembeli Siaga wajib membeli
seluruh sisa Saham Baru tersebut.

14.12 Lain-lain

Setiap dan semua biaya konversi sehubungan pengalihan saham Perseroan dalam bentuk warkat menjadi bentuk eletronik dan/
atau sebaliknya dari bentuk elektronik menjadi bentuk warkat harus dibayar dan ditanggung sepenuhnya oleh pemegang saham
Perseroan yang bersangkutan.

111
XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HMETD

Perseroan telah mengumumkan informasi penting berkaitan dengan PUT II ini melalui situs web Perseroan dan situs web BEI.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara
elektronik melalui Rekening Efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari
Kerja setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 31 Agustus 2020. Prospektus dan petunjuk
pelaksanaan akan didistribusikan oleh Perseroan kepada KSEI dan dapat diperoleh oleh pemegang saham dari masing-masing
Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya.

Bagi Pemegang yang sahamnya tidak dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat
Bukti HMETD atas nama pemegang saham.

Sertifikat Bukti HMETD, Prospektus, FPPS Tambahan dan Formulir lainnya, dapat diambil langsung oleh Pemegang Saham
Perseroan yang tercatat dalam DPS Perseroan tanggal 28 Agustus 2020 pada setiap Hari Kerja mulai tanggal 31 Agustus 2020
dengan menyerahkan bukti jati diri yang sah (KTP/Paspor/KITAS) dan menyerahkan fotokopinya serta asli Surat Kuasa bagi yang
tidak bisa mengambil sendiri pada BAE Perseroan.

Biro Administrasi Efek Perseroan


PT Sinartama Gunita
Sinar Mas Land Plaza, Menara 1, Lantai 9
Jl. MH Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Telp: (62 21) 393 2332, Faks: (62 21) 392 3003

Apabila pemegang saham Perseroan yang namanya dengan sah tercatat dalam DPS Perseroan tanggal 28 Agustus 2020 belum
menerima atau mengambil Sertifikat Bukti HMETD, Prospektus, FPPS Tambahan dan formulir lainnya dan tidak menghubungi
BAE Perseroan, maka setiap dan segala risiko ataupun kerugian yang mungkin timbul bukan menjadi tanggung jawab Perseroan
ataupun BAE Perseroan, melainkan sepenuhnya merupakan tanggung jawab para pemegang saham Perseroan yang bersangkutan.

HMETD dalam bentuk elektronik akan didistribusikan ke dalam Rekening Efek KSEI atau didistribusikan kepada pemegang saham
melalui Pemegang Rekening KSEI.

112
XVI. INFORMASI TAMBAHAN

Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang saham menginginkan tambahan informasi
sehubungan dengan PUT II ini, para pemegang saham dipersilahkan untuk menghubungi:

PT Acset Indonusa Tbk


ACSET Building
Jl. Majapahit No. 26
Jakarta 10160, Indonesia
Telephone : +62-21- 3511961; Faksimili : +62-21- 3441413
Website : www.acset.co
Email: corporate.secretary@acset.co

113
ACSET Building
Jl. Majapahit No. 26 Petojo Selatan-Gambir
Jakarta 10160 Indonesia
: (+6221) 351 1961
: (+6221) 344 1413
: corporate.secretary@acset.co
: www.acset.co

Anda mungkin juga menyukai