PEMBAHASAN
Kerika Nabi saw. wafat, para sahabatlah yang membawa panji-panji islam.
Kafilah ini berjalan mengawalinya demi menyelamatkan kemanusiaan dan
menyampaikan segala sesuatu yang diajarkan oleh Rasul saw. Waktu itu mereka
telah menghafal Al-Quran dengan sempurna seperti halnya mereka menguasai dan
memelihara hadits Nabi.
4) Nabi Tahu Bahwa para Sahabat Akan Menjadi Pengganti Beliau dalam
Mengemban Amanah dan Menyampaikan Risalah
Rasulullah menempuh beberapa metode untuk menyampaikan hadits
kepada mereka dan menempuh jalan hikmah agar mereka mampu mengemban
tanggung jawab. Nabi tidak menyampaikan hadits secara beruntun melainkan
sedikit demi sedikit. Beliau tidak berbicara panjang lebar, melainkan dengan
sederhana. Nabi seringkali mengulangi pembicaraannya agar dapat ditangkap
oleh hati orang-orang yang mendengarnya.
5) Penulisan Hadits
Penulisan hadits pada tahap ini sekedar menghimpun hadits ke dalam
lembaran-lembaran saja. Karenanya tidak menggnakan sistematika tertentu.
Pada pertengahan abad kedua, penulisan hadits mulai sistematis, yakni
berdasarkan bab-bab tertentu.
Sebenarnya penulisan hadits di masa Rasulullah saw. telah mencangkup
sejumlah besar hadits apabila dikumpulkan akan menjadi sebuah kitabyang
cukup tebal. Di antara tulisan hadits pada waktu itu adalah sebagai berikut.
a) Al-shahifah al-Shadiqah
Ditulis oleh Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash. Ia berkata, “Saya hafal
seribu buah kata mutiara dari Nabi saw.”
b) Shahifah Ali bin Abi Thallib
Shahifah ini sangat tipis dan hanya berisi hadits-hadits tentang
ketentuan hukum diat dan pembebasan tawanan.
c) Shahifah Sa’ad bin ‘Ubadah
Sa’ad bind Ubadah adalah seorang sahabat senior. At-Turmudzi
meriwayatkan dalam kitabnya dari Ibnu Sa’ad bin Ubadah, ia berkata
”Kami temukan dalam kitab Sa’ad bahwa Rasulullah menjatuhkan
hukuman berdasarkan sumpah dan seorang saksi”.
d) Surat-surat Rasulullah Saw.
Surat-surat tersebut merupakan surat kepada para pegawai dan
gubernur beliau berkenaan dengan pengaturan wilayah Islam dan
negara-negara terdekat serta penjelasan hukum-hukum agama.