DISUSUN OLEH :
1. NABILA [20112296]
2. YOLA ERSADILA [20112297]
3. REREN FEBRI YOLANDA [20112278]
4. IMAM HUSAINI [20112284]
C. Pokok pembahasan
1. Konsep antropologi sosial. Dan kesehatan
2. Proses sosial dan interaksi sosial.
3. kelompok sosial masyarakat.
5. Lapisan lapisan sosial masyarakat.
6. Norma-norma dalam kehidupan masyarakat.
7. Antropologi dalam praktek keperawatan
8. Transkultural dalam praktek keperawatan
D. strategi pembelajaran
1. Mampu menjelaskan konsep antropologi sosial dan kesehatan.
a. ketepatan menjelaskan pengertian konsep antropologi sosial.
b. Ketepatan menjelaskan sejarah antropologi sosial.
c. Ketepatan menjelaskan antropologi kesehatan.
2. Mampu menjelaskan proses sosial dan interaksi sosial.
a. Ketepatan menjelaskan pengertian antropologi kesehatan
b. Ketepatan menjelaskan ruang lingkup antropologi kesehatan
3. Mampu menjelaskan tentang kelompok sosial masyarakat.
a.ketepatan menjelaskan tentang pengertian Proses sosial
b. Ketepatan menjelaskan tentang Interaksi sosial
c.Ketepatan menjelaskan Syarat interaksi sosial
4. Mampu mengidentifikasi lapisan-lapisan sosial masyarakat dan perilaku
kesehatannya.
a. Ketepatan menjelaskan kelompok sosial
b. Ketepatan menjelaskan proses pembentukna [roses soasil
c. Ketepatana menjelaskan krietrian kelompok sosial
d. Ketepatan menjelaskan jenis kelompok sosial
5. Mampu memahami norma dalam kehidupan masyarakat.
6. Mampu menjelaskan antropologi dalam pratik keperawatan.
7. Mampu menjelaskan transkultural dalam pratik keperawatan.
(1) Kreteri:
Tulisan makalah
Presentasi
(2) Kreteri:
Tulisan makalah
Presentasi
(3) Kreteri:
` (5)Kreteri:
Tulisan makalah
Presentasi
(6) Kreteri:
Tulisan makalah
Presentasi
(7)Kreteri:
Tulisan makalah
Presentasi
F. Metode pembelajaran
(1) Kuliah & diskusi,
Tugas 1 : menyusun ringkasan tentang antropologi sosial
TM : 2x50
BT : 2x60
BM : 2x60
Catatan:
(1) TM: Tatap Muka, BT: Belajar Terstruktur, BM: Belajar Mandiri
(2) { TM; 2x (2X50’)} dibaca: kuliah tatap muka 2 kali (minggu) X 2 sks X 50 menit = 200
menit (3,33 jam)
(3) {BT+BM: (2+2)X(2X60’)} dibaca: belajar terstruktur 2 kali (minggu) dan belajar
mandiri 2 kali (minggu) x 2 sks X 60 menit = 480 menit (8 jam)
(4) Mhs mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian &mempresentasikan
(C6,A2,P2): menunjukan bahwa sub-CPMK ini mengandung kemampuan dalam ranah
toksonomi kognitif level 2 (kemampuan merancang), afeksi level 2 (kemampuan
merespon dalam diskusi), dan psikomorik level 2 (memanipulasi gerakan tubuh dalam
keterampilan presentasi)
(5) Penulisan daftar pustaka disarankan menggunakan salah satu standar/ style penulisan
pustaka internasional: style APA
Proses pembuahan terkait lahirnya anak manusia rupanya sudah dijelaskan dalam
Alquran. Jauh sebelum teknologi atau ilmu pengetahuan saat ini mengungkap terkait proses
fertilisasi, Alquran sudah menyebutkan tahapan proses tersebut.
Alquran yang diturunkan 1.400 tahun lalu banyak mengungkap informasi yang baru saat
ini berhasil ditemukan oleh ilmuwan melalui penelitian. Fenomena atau fakta saat ini yang
kemudian sesuai dengan Alquran, menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah dan bahwa kitab
suci umat Islam ini benar yang datangnya dari Sang Maha Pencipta.
Dalam buku berjudul 'Sains berbasis Alquran' karya Ridwan Abdullah Sani, mengungkap
bahwa keterangan tentang manusia yang merupakan keturunan Nabi Adam diciptakan dari
saripati tanah. "Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian, Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)," bunyi Surah Al-Mu'minun Ayat 12-13.
Bila Ayat tersebut dibaca dalam teks Arab (Alquran), ditemukan kata sulalah yang dapat
diartikan sebagai saripati atau intisari. Sementara itu, kata nuthfah memiliki banyak arti, dapat
berarti satu tetes air atau ukuran kecil dari benda yang dapat membasahi. "Sungguh, Kami
telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yang Kami hendak mengujinya
(dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat," bunyi
Surah Al-Insan Ayat 2.
Nuthfah yang disimpan di dalam rahim tersebut mengalami proses sebagaimana yang
diterangkan dalam Surah Al-Mu'minun Ayat 14. Proses tersebut tidak diketahui pada zaman
Rasulullah, namun sesuai dengan penelitian tentang perkembangan janin yang dilakukan oleh
ilmuwan pada saat ini. "Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik," Surah Al-Mu'minun Ayat
14 menjelaskan. Perkembangan embrio manusia di dalam rahim untuk menjadi fetus
memerlukan waktu 8 minggu atau 56 hari setelah sel telur dibuahi. Setelah 8 minggu, mulai
terbentuk struktur utama janin.
Setelah itu, munculnya teori evolusi dari Charles Darwin(1809-1882). Pada hakikatnya
merupakan kelanjutan sahaja dari teori “omne vivum ex vivo”. Menurut Charles Robert Darwin
pada tahun 1800-1882 bahwa hewan, tumbuhan, dan juga manusia merupakan hasil
perubahan evolusi dari makhluk hidup yang sangat sederhana pada awal kehidupan di bumi,
yang secara perlahan-lahan melalui proses penurunan dengan modifikasi yang akhirnya
berkembang menjadi spesies organisme di muka bumi ini, termasuk di dalamnya adalah
kejadian manusia.
Khusus tentang kejadian manusia, menurut teori evolusi Darwin, manusia adalah hewan
atau binatang yang lebih maju dibandingkan hewan atau spesies lain. Pada tahun 1842 Darwin
telah menyusun kerangka teorinya dalam sebuah buku yang setebal 250 halaman yang telah
diselesaikan pada tahun 1844, yang kemudian ia beri judul The Origin of the Species by Means
of Natural Selection pada tahun 1859 dan buku lain dengan judul The Origin of Men pada tahun
1871 yang kemudian terkenal dengan istilahTeori Evolusi Darwin.
Teori Darwin berdasarkan atas seleksi alam yang dapat menghasilkan perubahan besar
pada organisme setelah waktu yang lama bahkan pada suatu saat tertentu dapat menghasilkan
spesies baru. Dia juga mengatakan bahwa semua organisme yang meliputi seluruh tumbuhan
dan hewan yang ada dan pernah ada berkembang dari beberapa atau bahkan satu satu bentuk
yang sangat sederhana melalui proses penurunan dengan modifikasi melalui seleksi alam.
Seiring dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan modern, teori Darwin ini lambat
laun digugurkan oleh para ilmuwan-ilmuwan modern yang disebabkan karena kegagalan
Darwin dalam menjelaskan proses mekanisme transdormasi gen dari DNA kera menjadi
manusia. Sungguh sangat gempar dan ironis bagi para ilmuwan dan kita pada saat ini yang telah
lama belajar mendalami ilmu dan konsep teorinya.
Hal ini dapat dilihat melalui dalam diagram yang dibuat oleh Washburn (tahun 1960).
Persoalan jika benar manusia berasal dari kera mengapa manusia tidak berubah menjadi kera
dan begitu juga sebaliknya. Oleh sebab itu, manusia dan kera berbeda dan teori ini tidak
relevan.