Pembuangan Kotoran
Yang dimaksud kotoran manusia adalah semua
benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh
tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam
tubuh.
Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalamtubuh
ini berbentuk tinja (faeces), air seni (urine) dan
CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan.
Pembuangan kotoran manusia yang
dimaksudkan hanya tempat pembuangan tinja
dan urine yang pada umumnya disebut Laterine
(Jamban atau Kakus)
Tidak mengotori permukaan tanah disekeliling
jamban tersebut.
Tidak mengotori air permukaan disekitarnya
Tidak mengotori air tanah
Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama
lalat, kecoa dan binatang-binatang lainnya
Tidak menimbulkan bau
Mudah digunakan dan dipelihara
(maintanance)
Sederhana designnya.
Dapat diterima oleh pemakainya.
Terlebih dahulu kita harus memerhatikan ada
atau tidaknya sumber-sumber air
Mempetimbangkan jarak dari tempat
pembuangan kotoran ke sumber air terdekat
Memperhatikan keadaan tanah
Kemiringan tanah
Permukaan air tanah
Pengaruh banjir pada musim hujan
1. Kakus Cemplung
Bentuk kakus ini adalah yang paling sederhana
karena kotorannya langsung masuk jatuh ke
dalam tempat penampungan.
Kakus ini hanya terdiri atas galian yang atasnya
diberi lantai dan tempat jongkok.
Lantai kakus dapat terbuas dari bambu, kayu,
pasangan batu bata atau beton.
Agar tidak menjadi sarang dan makanan
serangga dan kakus ini masih menimbulkan
gangguan karena baunya.
2. Kakus Plengsengan
Plengsengan berasal dari bahasa Jawa yang
artinya adalah miring.
Tempat jongkok ke tempat penampungan
dihubungkan dengan saluran yang miring.
Tempat jongkok dari penampungan agak jauh.
Lebih baik dari Kakus Cemplung karena baunya
sudah agak berkurang.
Keamanan bagi pemakai lebih terjamin
Tempat jongkok harus dibuatkan tutup.
3. Kakus Bor
Tempat penampungan kotorannya dibuat
dengan mempergunakan bor.
Bor yang digunakan adalah bor tangan yang
disebut Bor Auger dengan diameter antara 30 –
40 cm.
Lubang yang dibuat harus lebih dalam
dibandingkan kakus cemplung dan plesengan.
Bau yang ditimbulkan sangat berkurang.
Kerugiannya; perembesan kotoran akan lebih
jauh dan mengotori air tanah.
Tidak dapat dibuat di daerah atau tempat yang
tanahnya banyak mengandung batu.
Kakus ini dibawah tempat jongkoknya dipasang
suatu alat yang berbentuk seperti leher angsa
yang disebut bowl.
Bowl berfungsi mencegah timbulnya bau.
Kotoran yang berada pada penampungan tidak
tercium baunya karena terhalang permukaan air
yang berada dalam bagian lengkungan.
Mencegah hubungan lalat dengan kotoran.
Dapat dibuat didalam rumah (Aman dari lalat
dan tidak bau)
Agar dapat terjaga kebersihannya, maka harus
cukup ketersediaan airnya.
Kakus seperti ini sebenarnya tidak dianjurkan karena
kotoranya dialirkan ke Empang; Tetapi ini sulit untuk
menghilangkannya terutama didaerah yang banyak
empangnya.