Yunita Liana,S.Kep.,Ners.,M.Kes
Belajar Sopan Santun dan Rendah Hati dari Sayyidina Ali bin
Abi Thalib
Suatu ketika menjelang subuh, seorang sahabat dekat Rasulullah SAW bergegas menuju masjid hendak menjalankan sholat berjamaah. Beliau adalah Sayyidina Ali bin Abi
Thalib. Sayyidna Ali berangkat dengan begitu semangat hingga ada suatu hal yang membuat langkahnya terhambat.
Ada seorang wanita tua berjalan di depan beliau. Karena rasa ta’dzim (penghormatan) Sayyidina Ali kepada orang tua, beliau tidak berani untuk mendahului langkah wanita
tua tersebut. Hal ini membuat langkah beliau menjadi sangat pelan.
Sayyidina Ali khawatir tidak mendapatkan jama’ah bersama Rasulullah SAW, namun beliau juga tidak ingin mengurangi rasa hormat kepada orang yang lebih tua.
Sesampainya di depan masjid, wanita tersebut tidak langsung masuk.
Ternyata wanita tua tersebut adalah orang Nasrani. Tanpa berpikir panjang, Sayyidina Ali langsung masuk masjid dan mendapati Rasulullah SAW masih dalam keadaan ruku’.
Para jamaah pada saat itu keheranan karena Rasulullah SAW melakukan ruku’ dengan sangat lama. Setelah selesai sholat, para sahabat menanyakan kepada Rasulullah
SAW, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau memanjangkan ruku’ pada sholat ini?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ketika aku melakukan ruku’ dan membaca bacaan seperti biasanya ( ,)سبحان ربي العظيمaku ingin mengangkat kepalaku. Namun Jibril datang
kepadaku dan meletakkan sayap diatas punggungku sehingga aku tak bisa mengangkat kepalaku. Tatkala Jibril melepaskan sayapnya, aku baru bisa mengangkat kepalaku.”
Para sahabat terheran dan menanyakan, “Mengapa Jibril melakukan itu wahai Rasul?” Rasulullah SAW menjawab, “Aku tidak tau, aku tidak menanyakan kepadanya.”
Kemudian Jibril datang dan berkata, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Ali hendak datang mengikuti sholat berjama’ah bersamamu. Namun ditengah jalan ia bertemu
dengan wanita tua. Ia menghormatinya kerena ubannya dan tak berani mendahuluinya. Kemudian Allah SWT memerintahkanku untuk memeganggi punggungmu saat ruku’
agar Ali mendapati jama’ah bersamamu. Allah SWT juga memerintahkan Mikail untuk memeganggi matahari agar tidak terbit karena penghormatan Ali RA kepada orang
yang tua”
Begitulah kisah teladan yang dicontohkan Sayyidina Ali RA. Beliau memberi penghormatan kepada orang yang lebih tua, walaupun beda agama. Semangat beliau dalam
mengikuti sholat berjamaah juga menjadi teladan untuk kita semua. Semoga kita dapat meniru akhlak terpuji para rasul, sahabat, dan salafus-salih.
Wallahu a’lam
2
DEFINISI HORMAT
Hormat terhadap diri sendiri, mengharuskan kita untukmemperlakukan apa yang ada
pada hidup kita sebagai manusia yang memiliki nilai secara alami.
Hormat terhadap orang lain, mengharuskan kita untuk memperlakukan semua orang
bahkan orang-orang yang membenci kita sebagai manusia yang memiliki nilai tinggi dan
memiliki hak yang sama dengan kita sebagai individu.
Hormat terhadap semua bentuk kehidupan dan lingkungan yang saling menjaga
satu sama lain.
Menghargai orang lainyang Dapat menahan emosi atau Memiliki toleransi dan dapat
telah berbuat baik kepada marah, dan tidak cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan
kita. tersinggung. dimana pun kita berada.
8
HASIl RISET
9
HASIl RISET
10
STRATEGI PEMBUDAYAAN HORMAT DAN SANTUN
DI RUMAH
• Orang tua memberikan contoh- contoh penerapan perilaku sopan santun di depan
anak.
1
• Menanamkan sikap hormat dan santun sejak anak masih kecil, anak yg sejak kecil
dibiasakan bersikap hormat dan santun akan berkembang mjd anak yg berperilaku
hormat dan santun dlm bergaul dg siapa saja dan selalu dpt menempatkan dirinya
3 dlm suasana apapun shg sikap ini dpt di jadikan bekal awal dlm membina karakter
anak.
STRATEGI PEMBENTUKAN HORMAT DAN SANTUN
(Menurut Dyah Kusuma)
Beri pujian. Bila anak telah bersikap sopan, tak ada salahnya
memberi pujian.
Tunjukkan sikap hormat dan menghargai pimpinan / dosen/ staf dengan menghindarkan pembicaraan senda
gurau secara berlebihan di depan ruang kuliah atau ruang kantor sehingga dapat mengganggu aktivitas
Menerapkan sopan santun dalam lingkungan, bertegur sapa, dan berkomunikasi dengan pimpinan atau staf
Ketika pesan pesan teks atau menelpon , mahasiswa harus memperhatikan norma dan etika
Ketika membuat janji dengan pesan atau menelpon , mahasiswa perlu memberitahukan identitas
secara jelas.
yunitaliana906@gmail.com
081278084595