Anda di halaman 1dari 22

VISKOSITAS DAN RHEOLOGI

1. PENDAHULUAN
2. CAIRAN NEWTON DAN NON-NEWTONIAN
3. SIFAT ALIR SEDIAAN OBAT
4. JENIS RHEOLOGI
5. PENGUKURAN VISKOSITAS RHEOLOGI
6. PENERAPAN DI FARMASI
PENDAHULUAN

Viskositas atau kekentalan ()


Ukuran ketahanan suatu cairan untuk mengalir

Rheologi
Rheo (mengalir) logos (ilmu)
NEWTONIAN
Model tumpukan kertas sebagai lapisan-lapisan molekul yang mengalir : aliran laminer

• Fluida mengalir pada bidang yang sejajar satu


sama lain, tiap bidang/lapisan mempunyai
kecepatan yang konstan.
• Gradian kecepatan terhadap jarak yang diukur
tegak lurus terhadap arah aliran (kecepatan
geser) : dv/dr = G
• Gaya geser  kec. Geser
F/A =  dv/dr → = F/A
dv / dr = 
G
Deformasi cairan dengan adanya gaya
• Viskositas : ukuran ketahanan fluida terhadap gaya geser
(shearing stress)

= = F/A, G = dv/dr
G

= Shearing stress = gaya geser, gaya per luas yang dibutuhkan


untuk memindahkan satu bidang terhadap bidang lain

Satuan viskositas
 = 1 poice = 1 dyne det cm-2
 = 1 poise → F (dyne), A (1 cm2), V (jarak 1 cm) pada bidang
1 cm s-1
Viskositas Dinamik =  (cps = centipoise = 0,01 poise
Viskositas Kinematik = v = / ( centistoke = 0,01 stoke)
1 stoke =
1 gram /( cm. det )
gram / cm3
= 1cm 2 / det
• Fluiditas = ø = 1/ kebalikan dari viskositas
RHEOGRAM
• Hubungan antara gaya geser (abses) dan kecepatan geser (ordinat)
• Sifat reologi → grafik hubungan fungsi  = f ( ) atau  = f (G)
• Jika G linier proporsional dengan dan melewati titik nol (0,0) disebut sistem Newtonian atau
Viskositas ideal
• Cairan Newtonian :  tetap pada suhu dan tekanan tertentu dan tidak tergantung G.
• Viskositas dilihat pada satu titik kecepatan geser (Viskosimeter satu titik)
• Alat : viskosimeter kapiler (Ostwald) dan bola jatuh (hoppler)

Rheogram aliran Newtonian


• Pengaruh suhu terhadap 

 = A. e – Ea/RT
Contoh  air pada :
250C = 0,895 cp
A = faktor Arrhenius
500C = 0,549 cp
Ea = Energi aktivasi
750C = 0,380 cp
Cairan : suhu naik →  menurun
NON NEWTONIAN
Viskositasnya berubah dengan peningkatan kecepatan geser (G) → aliran turbulen .
• Aliran turbulen : aliran cairan yang bergerak dengan lintasan tidak teratur
• Contoh : sistim likuid dan semisolid >> Emulsi, Suspensi, pasta, gel, krim larutan
pengental, latitan koloid, larutan polimer

• Viskositas tidak berbanding lurus dengan kecepatan geser →  = f (G)


• Alat : Viskosimeter cup and bob (stormer) - banyak titik
• Tipe aliran : plastik, pseudoplastik dan dilatan (time independent)
tiksotropik, rheopeksi, antitiksotropi (time dependent)
Aliran plastik :

• Sediaan Suspensi
• Kurva aliran menunjukkan terjadi hambatan gaya geser sampai
mencapai “yield value” selanjutnya terjadi hubungan linier.
• Yield value : indikasi kekuatan flokulasi (> flokulasi, > yield
value)
Aliran pseudoplastik

• Sediaan emulsi , larutan polimer, larutan kolloid


• Tidak ada yield value. Mengalir mulai dari awal (0,0)
• Koefisien  tergantung pada fungsi kecepatan geser.  = f (G)
• Terjadi semacam struktur intermukular yang dibentuk di bawah
pengaruh gaya geser.
• Called shear thinning systems
Aliran Dilatan

• Aliran dilatan berlawanan dengan aliran pseudoplastik


• Koefisien  meningkat searah dengan kecepatan geser
• Terjadi pada sediaan pasta, mengandung lebih dari 50 % partikel padat, terflokulasi,
dengan rongga antar partiukel yang minim.
• Shear thickening systems
Aliran Thiksotropi

• Sifat aliran tidak tergantung hanya pada kecepatan geser, tetapi juga pada lamanya waktu
gaya geser’
• Ketika shearing stress yang sebelumnya dinaikan, diturunkan kembali maka kurva ke bawah
akan berhimpit dengan kurva ke bawah
• Kurva turun berada di sebelah kiri kurva naik
• Reogram menunjukkan Histerisis (celah antara kurva naik dan kurva turun)
• Aliran thiksotropi,  menurun dengan waktu. Pada pendiaman terbentu kembali strukturnya
yang terlepas (reversibel), walaupun prosesnya lambat (tergantung waktu), dipengaruhi
gerakan Brownian.
• Gel → sol (sherar Thining) → Gel (proses pertama cepat, kedua lambat)
Aliran Antithiksotropi

• Kurva menurun berada di kanan kurva menaik (konsisten meningkat)


• Sediaan mengandung zat padat jumlah sedikit (1019%) dan terflokulasi
• Sol → Gel → Sol
• Contoh: magma magnesia
Rheopeksi

• Gejala transformasi sol ke gel yang lebih ceoat degan pengadukan perlahan daripada
dibiarkan membentuk gel tanpa pengadukan
PENENTUAN SIFAT RHEOLOGI
Sistem Newtonian (Satu Tiktik)

Alat : Viskosimeter satu titik


• Viskosimeter kapiler : Ostwald, Ubehlohde, Brookfield.
• Viskosimeter Bola Jatuh. Falling Ball (Stokes)

Viskosimeter bola jatuh


Viskosimeter kapiler
Viskosimeter kapiler
Perhitungan  → persamaan Poiseuille Hugen - Poiseuille

pr4t p=gh
=
8vl p = tekanan gravitasi
r = jari-jari kapiler
r4gh t = waktu alir
= t
8vl v = volume cairan
l = panjang pipa kapiler
 = k . t.

Kalibrasi alat = standar air dan gliserin Prinsip : mengukur waktu


yang dibutuhkan cairan
1 1 t1
= untuk lewat dua tanda
1 t2
2

V= 
= kt
Bola jatuh (stokes)

w
Prinsip: menghitung waktu bola
melalui tabung gelas dari garis tanda
awal (atas) sampai di akhir (bawah)

k
Persamaan =  = B ( Sb - Ss) t

=

=
Sistem Newtonian & Non Newtonian (Multiple point)

Viskosimeter Cup and Bob


Viskosimeter Stomer

Prinsip: sample digeser


dalam ruang antara
dinding luar dari bob dan
dinding dalam cup Ketika
bob masuk di tengah

Kelemahan: adanya aliran


sumbat karena geseran
menyebabkan
konsntransi turun
Viskosimeter Brookfield

Dengan spindle
Viskosimeter “Cone and plate”
keuntungan daripada stormer
- Kecepatan geser tetap
- Menghemat waktu
- Suhu stabil selama pengukuran
- Jumlah sampel sedikit = 0,1 – 0,2 ml

 = C.T/V
C : tetapan alat
T : putaran yang terbaca
V : kec. Kerucut (rpm)
Aplikasi Farmasetika
-Sebagai Pertimbangan : Formulasi,
produksi dan analisis produk untuk sediaan
liquid dan semisolid.
-Efek : Konsistensi, kenyamanan
penggunaan, stabilitas fisik produk dan
pelepasan obat
-Industri : proses produksi sediaan emulsi
suspensi dan lain-lain
-Manufaktur : pemilihan alat pencampur,
penyalutan tablet, pengisian pada kemasan.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai