1. Kriteria guru yang terintergrasi dan terinterlisasi ketika mengebangkan ips yaitu :
2. Kurikulum 2006 lebih simpel dan efektif, namun memiliki nuansa yang padat dan memiliki paradigma
baru dalam pembelajaran IPS. Hal ini diharapkan agar guru dapat mandiri mau dan mampu menentukan
sendiri pendekatan metode dan alat evaluasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang
dihadapi titik Dengan demikian, nyata sekali bahwa peran guru sebagai perencana dan pelaksana
kegiatan belajar mengajar sangat penting dan keterlibatan atau keikutsertaan secara aktif kedua belah
pihak yaitu guru dan siswa akan mewarnai kegiatan belajar mengajar yang diharapkan.
Berbeda halnya dengan kurikulum IPS 1994 materi pelajaran ditata secara lebih terpadu dan lebih
sederhana daripada materi kurikulum IPS 1986 dan kurikulum IPS 1975 yang masih tampak berdiri
sendiri sendiri namun dalam kurikulum IPS tahun 2006 tertata dalam standar kompetensi dari kelas 1
sampai kelas 6 materi kurikulum IPS 1994 merupakan korelasi antara berbagai ilmu atau disiplin ilmu
penunjangnya. Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya yakni kurikulum IPS 1986 1975 dan 1968
yang belum tampak korelasi adalah kurikulum IPS 1906 8 di mana materi IPS masih berdiri sendiri-
sendiri secara terpisah dan merupakan profile antara ilmu bumi sejarah dan pengetahuan
kewarganegaraan.
3. 1) Contoh peristiwa sebagai guru IPS di SD perlu kiranya mencari upaya untuk lebih menjelaskan
pengertian peristiwa ini dengan cara sederhana kepada peserta didik kita yang masih di bangku SD
misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, menceritakan kembali peristiwa penting yang
dialami sendiri di lingkungan keluarga, mendeskripsikan letak rumah menjelaskan lingkungan rumah
sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah, seperti berikut ini
Coba kamu sebutkan dua kejadian yang terjadi di rumahmu pada hari kemarin?
Siapakah yang menonton acara televisi pada hari kemarin ada berita kejadian apa saja?
Untuk anak laki-laki, tahun berapakah kamu disunat?
Ceritakan pengalamanmu ketika masa liburan sekolah, ada kejadian apa saja?
Apakah tugas kamu di rumah?
2) contoh fakta, ada kalanya guru guru perlu mencari upaya untuk lebih menjelaskan pengertian fakta
ini dengan cara sederhana misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik,
mengidentifikasi identitas diri keluarga dan kerabat, menceritakan pengalaman diri menceritakan kasih
sayang antar anggota keluarga menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga inti:
Coba kamu hitung berapa jumlah murid kelas yang hadir hari ini?
Siapakah nama kepala sekolah kita?
Ada berapa ruangan belajar yang dimiliki sekolah kita?
Jawaban-jawaban peserta didik itu merupakan fakta titik misalnya, berikut ini.
Peserta didik menyadari bahwa fakta itu amat banyak tak terhitung jumlahnya. Ada fakta berupa data-
data misalkan misalnya keadaan penduduk di sebuah desa ada fakta yang tampak sebagaimana
keadaannya, misalnya kondisi jalan, kondisi bangunan dan sebagainya. Namun demikian perlu disadari
bahwa fakta bukan tujuan akhir dari pembelajaran IPS. Pengetahuan yang hanya bertumpu kepada fakta
akan sangat terbatas sebab:
3) contoh konsep, konsep dapat dipelajari dengan efektif jika disertai dengan mengemukakan sejumlah
contoh yang positif. Misalnya, kita mengemukakan konsep kota akan segera dapat dipahami jika pada
siswa di sebutkan contoh contohnya seperti: Jakarta Bandung Medan dan sebagainya titik di samping itu
ada juga yang disebut non contoh misalnya jika kita ingin mengembangkan pengertian "kebebasan".
Contoh positif dapat kita kemukakan tentang kebebasan manusia untuk menentukan pilihannya
(misalnya yang sederhana: memilih-sekolah, warna pakaian, makanan, dan sebagainya). Hal ini
merupakan keinginan semua orang non contohnya misalnya dengan mengemukakan ekses dari
kebebasan yang tidak terkendali, misalnya kerisauan, kemungkinan anarki korupsi dan lain-lainnya. Atau
dapat juga dengan mengemukakan "apa jadinya masyarakat manusia ini jika tidak memiliki kebebasan
sama sekali atau sebaliknya bebas sama sekali?" Peserta didik diajak berpikir kritis. Hasil penelitian
membuktikan konsep efektif diajarkan jika sejumlah contoh positif dikemukakan sehingga dapat
dibentuk karakteristik dari konsep yang diajarkan, diikuti dengan contoh negatif yang menggambarkan
absensinya karakteristik yang membedakannya. Disinilah perlunya contoh dan contoh dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
4) contoh generalisasi,
4. — kemampuan intelektual atau kemampuan analisis kemampuan dan keterampilan ini memerlukan
perkembangan pemikiran yang kritis pada subjek Didik Didik keterampilan dan kemampuan atau
kecakapan ini antara lain meliputi hal-hal berikut ini.
—keterampilan personal ini sebetulnya tidak dapat dipisahkan dari keterampilan intelektual titik namun,
dalam pemahamannya dikatakan kan kepada keterampilan yang sifatnya
Keterampilan ini ada yang bersifat praktis disebut juga keterampilan psikomotor seperti
keterampilan berbuat berlatih serta mengkoordinasi Indra dengan anggota badan.
Keterampilan studi dan kebiasaan kerja misalnya, keterampilan menentukan lokasi kerja
mengumpulkan data menggunakan referensi material membuat kesimpulan dan lain-lain.
Keterampilan akademik atau keterampilan belajar (continuing learning skills tutup kurung.
Keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belajar sepanjang hayat. Keterampilan ini
sangat esensial dimiliki oleh setiap orang dalam konsep belajar seumur hidup titik sesungguhnya
dalam keterampilan belajar inilah terletak sendi-sendi kemampuan belajar mandiri titik tentu
saja untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan
segenap potensi diri peserta didik di kemudian hari.
Keterampilan lainnya antara lain:
Keterampilan fisik, keterampilan politik agar "melek politik" sesuai dengan perkembangan
usia dan kemampuan berpikirnya; keterampilan mengembangkan emosional emosional
growth) sebagai sasaran utama dalam rangka kemampuan untuk mengendalikan diri.
—keterampilan sosial,, keterampilan ini peserta didik mampu berkomunikasi dengan sesama teman di
sekolah, dan sesama teman dalam lingkungan masyarakat secara baik. Hal ini merupakan realisasi dari
penerapan IPS dalam kehidupan bermasyarakat. Pelatihan dan pembinaan yang tampak dalam proses
pembelajaran antara lain. 2 mampu melaksanakan dengan baik:
Berdiskusi dengan teman, bertanya kepada siapa pun menjawab pertanyaan orang lain,
menjelaskan kepada orang lain membuat laporan, memerankan sesuatu, dan seterusnya.
5. Pandangan – pandangan tentang nilai dan pendidikan nilai diatas perlu kita pertimbangkan dalam
aktivitas belajar siswa dalam kaitannya dengan pendidikan IPS. Para siswa diharapkan mampu memilih
mana nilai positif mana nilai negatif, bahkan di kemudian hari mereka dapat berkontribusi untuk
perbaikan kehidupan masyarakat itu sendiri sesuai dengan tatanan sistem nilai budaya bangsanya.Ada
beberapa teori tentang pembentukan sikap yang perlu diketahui guru.
nilai dan sikap yang terdapat pada metri pelajaran IPS berdasarkan kurikulum 2006. Berikut ini kita ambil
beberapa contohnya.
Kelas 5
Topik 1. Keragaman penampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu indonesia
Nilai yang dapat kita petik dari bahan pengajaran ini, antara lain berikut ini:
1. Nilai Material
2. Nilai Vital
3. Nilai Kerohanian
Topik 2. Perjuangan Para Tooh Pejuang Pada Masa Penjajahan Belanda Dan Jepang
Dengan mengambil contoh kepada topik sebelumnya, kita tidak dapat mengungkapkan nilai yang
terkandung dalam bahan pengajaran topic 2 ini, antara lain berikut ini:
1. Nilai material
2. Nilai vital
3. Nilai kerohanian
Kelas 6
Nilai yang dapat kita-kita ungkapkan dalam proses belajar mengajar antara lain berikut ini:
1. Nilai Material
2. Nilai Vital
3. Nilai Kerohanian
1. Nilai Material
2. Nilai Vial
3. Nilai Kerohanian
d. Sikap “ingin mengetahui” persoalan – persoalan yang terjadi disekitarnya, hal ini penting untuk
membiasakans emangat belajar mandiri
e. Dan seterusnya