Sri Yunarti
Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cimencrang Samping Polda Jabar Bandung
e-mail: sriyunarti@gmail.com
Abstract: So far the verdict courts made by Pengadilan Agama (PA/ Family Court) have been criticized for
being too fixated on legal justice approaches and lack of attention to social justice approaches. This
criticism demands that judge's understanding of the law holds to the spirit that underlies the formation
of the law. The judge needs to use his or her authority to exercise legal discretion, using more moral
rather than formal legal ideas. A judge must understand the law in the right contest and act as a
creative lawyer. Discretion is the authority of the judge to decide cases with more consideration of the
sense of justice, public interest and morality, which develops in society rather than deciding on the basis
of the decisions of the regulations contained in the Law. This authority can be used an alternative in
response to the absence and weaknesses in the application of legal principles in Civil Law System.
Thus the law is expected to play a maximum role to serve the interests of the dynamic community put
the interests of both parties who are in dispute and growing as well.
teks hukum ini menurut Satjipto Raharjo, Agama, di mana kasus yang sering terjadi
akan berimplikasi pada bentuk kegagalan menyangkut tentang harta bersama, fasakh
dan terjadinya bentuk pemandulan dari nikah, isbath nikah ataupun pelaksanaan
fungsi hukum itu sendiri, kotroversi inilah nafkah anak, hak-hak istri (nafkah iddah
yang diletakkan pada keputusan yang dan mut’ah) (IKAHI, 2010 : 77) yang
ditetapkan oleh hakim yang dianggap dirumuskan dalam hukum seringkali
telah keluar dari apa yang ditentukan oleh begitu kabur, sehingga hakim harus
Undang-undang. Pengadilan dihadapkan menafsirkan dalam kontek yang ia
pada rasa keadilan masyarakat hadapi. Dalam konteks yang lebih
(kebenaran materiil), namun Reichel telah spesifik, hakim yang biasanya dihadapkan
memberikan sinyal bagi para penegak pada perkara yang terkadang apabila
hukum dengan berpendapat “hakim didasarkan pada normatif Hukum, sangat
berkewajiban untuk dengan sengaja terkesan menimbulkan ketidakadilan
menyimpang dari suatu peraturan hukum Hukum. Sehingga dibutuhkan diskresi
apabila peraturan itu bertentangan Hakim dalam hal-hal tertentu yang
dengan perasaan moral masyarakat” (Lili memang tidak bisa dihindari dan sangat
Rasjidi, 2001: 79). sulit sifatnya, baik dalam konteks hukum
Dalam wacana hukum Islam dikenal perkawinan maupun kewarisan.
dengan adanya istilah ijtihad, sebagai Dengan demikian metode penemuan
aktifitas penggalian hukum Islam, dalam hukum melalui diskresi merupakan salah
menjawab problematika hukum Islam satu daya tarik bagi penulis untuk
yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. menelusuri lebih lanjut alternatif untuk
Beberapa metode ijtihad dimungkinkan mengatasi kemandulan hukum di Indonesia,
terdapat kasus-kasus yang diputuskan terutama mengatasi ketidakmampuan
dengan diskresi. Hal ini menjadi indikasi melayani kepentingan Untuk menjadi
bahwa para pelaku ijtihad tidak terpaku ujung tombak penegakan hukum agar
begitu saja pada ayat Alquran dan Hadis dapat mewujudkan hukum yang progresif,
secara literalis. Tetapi mereka juga maka para penegak hukum harus
mempertimbangkan asas-asas, maksud bertindak sebagai a cretive lawyer.
dan tujuan dibalik teks nash tersebut.
Sehingga ketika menetapkan suatu
METODE PENELITIAN
hukum boleh jadi mereka “keluar” dari
ketentuan eksplisit Alquran dan Hadis, Jenis Penelitian
meskipun tetap berlandaskan pada tujuan
penetapan hukum atau maqasid al-shari’ah Adapun jenis penelitian yang
yang meliputi memelihara agama, jiwa, dipakai dalam penelitian ini adalah
harta, kehormatan dan keturunan. penelitian lapangan (field research), yaitu
Pelaksanaan putusan (eksekusi) penelitian lapangan yang dilakukan di
sering kali menemui kendala bahkan sulit Pengadilan Agama Tingkat pertama Kelas
untuk dilaksanakan secara riil, baik oleh IB di Batusangkar.
para pihak secara kekeluargaan maupun Untuk menjawab permasalahan
oleh jurusita saat di perintahkan untuk di yang telah dirumuskan dalam penelitian
lakukan eksekusi oleh Ketua Pengadilan ini, digunakan dua jenis penelitian, yaitu
Diskresi Hakim dalam Menetapkan Hukum di Pengadilan Agama Kelas IB Batusangkar ║79
deskriptif analisis, yaitu penelitian yang yang tepat. Sedangkan otoritas adalah
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, kewenangan mengambil pilihan dalam
peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat menetapkan hukum yang hendak
sekarang. Penelitian deskriptif diterapkan. Esensi diskresi yang demikian
memusatkan perhatian kepada masalah- sesungguhnya sejalan dengan kedudukan
masalah aktual sebagaimana adanya pada dan kewenangan hakim sebagai pelaksana
saat penelitian berlangsung. Melalui kekuasaan kehakiman. Karena dalam
penelitian deskriptif, peneliti berusaha konstitusi dengan tegas dijelaskan, hakim
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian adalah pelaksana kekuasaan kehakiman
secara komprehensif. yang merdeka (contohnya pada pasal 24
UUD 1945 jo. Pasal 21 UU No. 4 tahun
PEMBAHASAN 2004).
Pengertian Ijtihad
Tinjauan Pustaka
Secara bahasa, ijtihad diambil dari
Pengertian Diskresi
kata al-juhd yang berarti ai-tsaqah
Pengertian discretion (Inggris) secara (tenaga, kuasa, dan daya) dan al-jahd
bahasa: freedom or authority to make yang berarti almasyaqqah (kesulitan dan
dicisions and choises power to judge or act. kesukaran) sementara al-ijtihad dan at-
Alvina Treut Burrows (ed) menyatakan tajahud berarti bazl al-wus'i wa al-mahjud
discreation: ability to choose wisely or to jugde (penumpahan segala kesempatan dan
one self (kemampuan untuk memilih tenaga) Sedangkan dalam kamus Al--
secara bijaksana atau mempertimbangkan Munawwir, ijtihad berarti berusaha
bagi diri sendiri). Prajudi Atmosoedirdjo dengan sungguh-sungguh (Ahmad
menerjemahkan discreation sebagai Warson Almunawar, 1984:238). Kata ini
kebebasan bertindak atau mengambil beserta seluruh variasinya
keputusan menurut pendapat sendiri. menunjukkan pekerjaan yang dilakukan
Adapun secara istilah, berikut ini lebih dari biasa atau sulit dilaksanakan
penulis kutipkan beberapa pendapat: dan tidak disenangi (Muhammad Musa
Yan Pramadya Puspa dalam Kamus At-Taiwana, 1972:79). Dalam kitab al-
Hukum, menyatakan discretionair (Bel) Mustasyfaz, Imam al-Ghazali merumuskan
berarti kebijaksanaan; memutuskan pengertian ijtihad menurut bahasa
sesuatu tidak berdasarkan ketentuan- sebagai pencurahan segala daya upaya
ketentuan peraturan, undang-undang dan penumpahan segala kekuatan untuk
atau hukum yang berlaku tetapi atas menghasilkan sesuatu yang berat dan
dasar kebijaksanaan, pertimbangan atau sulit (Muhammad Ibnu Muhammad Al
keadilan (Yan Pramadya Puspa, 2008: 230) Gazali, tt :478). Dari pengertian yang
demikian ini, Idbal, di waktu
Landasan Hukum Diskresi membicarakan gerak dalam struktur
Esensi dari diskresi adalah kemerdekaan Islam nuengidentikkan ijtihad dengan
dan otoritas. Kemerdekaan sebegai esensi mujjahadah.
diskresi hukum adalah kemandirian dan Sedangkan pengertian ijtihad secara
keluasaan untuk melakukan tindakan terminologi, ada beberapa ulama
Diskresi Hakim dalam Menetapkan Hukum di Pengadilan Agama Kelas IB Batusangkar ║81
dapat mengingatkan kepada pihak yang kerugian moral pada sisi lain.
kalah melalui permohonannya kepada Pelaksanaan putusan secara eksekusi baru
pengadilan dan pengadilan memberikan dapat dijalankan apabila putusan
teguran (aan maning) kepada pihak yang pengadilan telah memperoleh kekuatan
kalah untuk melaksanakan putusan hukum tetap. Ini merupakan asas pokok
tersebut. Jika pihak yang kalah bersedia kecuali dalam putusan yang dapat
melaksanakan amar putusan tersebut, dijalankan lebih dulu atau dalam putusan
maka putusan telah dilaksanakan dengan provinsi. Oleh karena itu, tanpa
sukarela. Tetapi setelah dilakukan teguran mengabaikan pengecualian dimaksud,
oleh Pengadilan, pihak yang kalah tidak pada dasarnya eksekusi dapat dijalankan
mengindahkan, maka putusan yang telah apabila putusan tersebut tidak mungkin
berkekuatan hukum yang tetap itu tidak lagi diajukan upaya banding atau kasasi.
dapat dijalankan dengan sukarela oleh Salah satu alternatif agar
pihak yang kalah, selanjutnya Pengadilan pelaksanaan eksekusi dapat dilaksanakan
dapat melaksanakan proses eksekusi adalah dengan melaksanakan eksekusi
(pelaksanaan putusan dengan upaya prodeo (Wawancara, Dra. Hasnayeti,
paksa) melalui Pengadilan tersebut M,MA, 2013). Agar pelaksanaan eksekusi
sebagaimana telah diatur dalam Rbg pasal secara prodeo tidak bertentangan dengan
207 dan 208jo HIR pasal 196 dan 197 hukum, maka tidak disebut eksekusi
(Yahya Harahab, 1995: 5). secara prodeo, tetapi memprodeokan
Berdasarkan data di Pengadilan pemohon eksekusi dari kewajiban
Agama Batusangkar Kelas IB, (Wawancara, mendahulukan pembayaran biaya
Dra. H. Admiyarti, 2013). Pengadilan eksekusi. Dengan mempergunakan istilah
Agama Batusangkar Kelas IB telah banyak "memprodeokan pemohon eksekusi dari
menyelesaikan sengketa harta bersama kewajiban mendahulukan pembayaran
baik gugatan rekonpensi maupun sengketa biaya eksekusi", pada eksekusi itu masih
harta bersama, pihak pengadilan "tetap melekat" biaya eksekusi. Oleh
menyerahkan sepenuhnya pembagian karena biaya eksekusi tetap melekat
harta bersama tersebut kepada pihak yang pada eksekusi, biaya eksekusi yang
berperkara, hal ini dilakukan mengingat didahulukan pembayarannya oleh
tidak adanya kewenangan pengadilan Pengadilan Agama tetap bisa ditagih
untuk ikut campur dalam pembagian harta pengembaliannya dari pihak tergugat.
bersama tersebut karena para pihak telah Penerapan yang seperti ini perlu
bersedia menyelesaikannya secara dipikirkan dalam menghadapi kemacetan
sukarela. eksekusi yang disebabkan pemohon tidak
Manfaat dari putusan yang mampu membayar lebih dulu biaya
dilaksanakan secara sukarela dirasakan oleh eksekusi. Membayar biaya perkara saja
pihak pemohon eksekusi. Dangan adanya berat, apalagi panjar biaya eksekusi, yang
pelaksanaan putusan secara sukarela, dapat dianggap, merupakan suatu
pemohon eksekusi tidak perlu kewajiban hukum, yang tidak mampu
mengeluarkan dana untuk pelaksanaan dipikul oleh Pemohon Eksekusi yang
putusan tersebut dan terhindar dari miskin, sedangkan harta satu-satunya
86 ║ Jurnal Ilmiah Syari‘ah, Volume 16, Nomor 1, Januari-Juni 2017
yang dimilikinya hanya harta benda yang disebabkan karena jarang perkara di
telah dikuasai oleh Tergugat. Untuk itu, Pengadilan Agama Batusangkar yang
eksekusi tidak mungkin dilakukan sampai kepada tahap eksekusi dan
seandainya tidak dikabulkan secara masyarakat di Kabupaten Tanah Datar
prodeo. lebih membutuhkan dalam perkara
Memberi dispensasi dengan cara prodeo biasa dan sidang keliling di mana
mendahulukan pembayaran biaya Kabupaten Tanah Datar terdapat wilayah-
eksekusi adalah hal yang pantas wilayah yang jauh dan sangat sulit untuk
(Wawancara, Dra. Hasnayeti, MMA: dikunjungi sehingga menyebabkan
2013). Caranya dengan jalan mengajukan kesulitan para pencari keadilan dalam
permohonan dengan mempergunakan berurusan ke Pengadilan.
penafsiran "analogis" Pasal 237 HIR atau Hukum memiliki sistem keadilan,
Pasal 273 RBg, yakni pemohon eksekusi yang tanpa memandang dan tanpa
mengajukan permohonan dispensasi agar membeda-bedakan. Setiap orang memiliki
dibebaskan dari kewajiban mendahulukan kedudukan yang sama di mata hukum,
pembayaran biaya eksekusi. Permohonan maka oleh sebab itu setiap orang yang
dilampiri dengan surat keterangan tidak merasa dirugikan, merasa disakiti,
mampu dari pejabat setempat yang dianiaya berhak memiliki perlindungan
berwenang untuk itu. Atas permohonan itu hukum. Tidak tertutup kemungkinan juga
diadakan pemeriksaan insidentil oleh Majelis persoalan ini dikaitkan dalam kasus
Hakim untuk menentukan apakah perkawinan. Jika dalam kasus cerai talak,
permohonan tersebut cukup beralasan. suami diberikan beban untuk
Kendala yang dihadapi oleh membayarkan nafkah iddah yang akan
pengadilan adalah karena perkara dijalani oleh istri didasarkan suami yang
eksekusi prodeo merupakan sesuatu yang menginginkan perceraian tersebut, maka
baru di pengadilan, maka pelaksanaanya sepantasnya jika istri yang berstatus
masih belum maksimal baik secara sebagai penggugat yang dalam hal ini dia
lapangan maupun secara administrasi. yang mengingikan perceraian juga
Mahkamah Agung sebagai atasan diberikan hak untuk memperoleh hak
pengadilan tidak memfokuskan iddah tersebut. Manakala keinginannya
pelaksanaan bantuan hukum tersebut mengajukan gugatan perceraian
kepada biaya eksekusi prodeo karena didasarkan atas kekejaman yang telah
minimnya pelaksanaan eksekusi di dilakukan oleh bekas suaminya, maka
lingkungan Pengadilan Agama. pantaslah majelis hakim membebani
Mahkamah Agung lebih memfokuskan bekas suami untuk memberikan nafkah
kepada pelaksanaan biaya perkara prodeo iddah untuk istrinya. Dalam undang-
biasa dan pelaksanaan sidang keliling. undang perkawinan dan peraturan
Terutama untuk lingkungan Pengadilan pelaksanaannya tahun 1974 Pasal 41 huruf
Agama Batusangkar, Mahkamah Agung c menyebutkan Pengadilan dapat
tidak menganggarkan dana eksekusi mewajibkan kepada bekas suami untuk
prodeo, tetapi lebih mengutamakan biaya memberikan biaya penghidupan dan
prodeo untuk pelaksanaan perkara biasa menentukan suatu kewajiban bagi bekas
dan pelaksanaan sidang keliling. Hal ini istri.
Diskresi Hakim dalam Menetapkan Hukum di Pengadilan Agama Kelas IB Batusangkar ║87