Oleh :
A. PENDAHULUAN
1
Hotma P Sibuea, Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan
Yang Baik, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2010, Hal. 8-11
2
1. Ketua dan Wakil Ketua pada Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan
Tingkat Pertama pada lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama
Peradilan Tata Usaha Negara
2. Kepala dan Wakil Kepala pada Pengadilan Militer Utama, Pengadilan
Militer Tinggi, dan Pengadilan Militer
3. Ketua dan Wakil Ketua pada Pengadilan Pajak
2
Ibid, hal. 22-25
3
Titik Triwulan dkk, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara
Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hal. 83
3
B. PEMBAHASAN
4
Ibid, hal. 313
5
Hotma P Sibuea, Op.cit, Hal. 158
4
do or not to do). Menurut Friedrich fungsi suatu kebijakan adalah tujuan (goals),
6
sasaran (objective), atau kehendak (purpose). Artinya wewenang untuk membuat
kebijakan hanya ada pada jabatan yang lebih tinggi. Hal ini dapat dimengerti karena
pada jabatan tersebut terdapat fungsi pengaturan (regulasi). Sementara itu, pada
jabatan-jabatan yang rendah terdapat fungsi pelaksanaan atau teknis.
6
Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, Salemba Humanika, Jakarta : 2012 Hal. 5-6
5
48 huruf (e) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN dijelaskan bahwa
BKN mempunyai tugas menyusun norma, standar, dan prosedur teknis pelaksanaan
kebijakan Manajemen ASN.
4. Pejabat eselon IV, maka pejabat eselon III yang membawahi pejabat yang
berhalangan tersebut menunjuk seorang pejabat eselon IV lain di
lingkungannya atau seorang staf di lingkungan pejabat yang berhalangan
tersebut.
Surat Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) tersebut kalau kita lihat dari
Hukum Administrasi Negara merupakan peraturan kebijakan “beleidsregel”. Menurut
Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH, MH menjelaskan Peraturan kebijakan diperlukan
dalam rangka menjamin konsistensi tindakan administrasi. Konsistensi berlaku bagi
tindakan yang bersumber dari peraturan perundang-undangan serta tindakan-
tindakan pada kebebasan berkehendak. Kebebasan bertindak dalam istilah yang
berbeda dapat digantikan dengan “diskresi” maupun “freis ermessen”.7
7
Enrico Simanjuntak, “Peradilan Administrasi dan Problematika Peraturan Kebijakan”, Majalah Varia
Peradilan Tahun XXVI No, 305, Jakarta : 2011, Hal. 30
7
Sebagai peraturan kebijakan yang berbentuk surat edaran, Surat Kepala BKN
tersebut menjelaskan tentang penunjukan Pelaksana Harian (Plh) harus berdasaran
Surat Perintah dengan ketentuan :
8
Bagir Manan, “Peraturan Kebijakan”, Majalah Varia Peradilan Tahun XXIII No. 277, Jakarta : 2008
Hal. 8
8
tinggi jabatan seseorang, semakin banyak orang lain yang akan dipengaruhi oleh
keputusan-keputusan pejabat tersebut, sehingga semakin besar resiko ketidak
puasan di antara bawahan atau masyarakat. Pejabat yang arif adalah pejabat yang
mampu menjaga supaya keputusan-keputusannya diterima oleh sebagian besar
orang dengan landasan kebenaran yang hakiki. 9
9
Wahyudi Kumorotmo, “Etika Administrasi Negara”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 2011 Hal
372-373,
10
Ibid, Hal 372-379.
9
11
Hotma P Sibuea, Op.Cit, hal. 70-71
12
Ibid, hal 73-75
10
Diskresi pada dasarnya terbagi 2 macam yaitu diskresi bebas dan diskresi
terikat. Diskresi terikat adalah ruang pertimbangan yang diberikan kepada pejabat
dibatasi oleh Undang-undang, sehingga ruang pertimbangan bersifat terbatas.
Sedangkan diskresi bebas adalah ruang pertimbangan tersebut tidak dibatasi secara
khusus oleh Undang-undang, undang-undang hanya memberi batas secara umum,
sehingga pejabat administrasi negara bebas mengambil keputusan apa saja asalkan
tidak melampaui atau melanggar batas-batas tersebut.13
C. KESIMPULAN
13
Ibid, hal. 79-80
14
Munir Fuady, Teori-teori besar (Grand Theory) Dalam Hukum, Kencana Prenada Media Group,
Jakarta 2013 Hal. 96
11
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku
Sibuea, Hotma P, Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum
Pemerintahan Yang Baik, PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2010
Triwulan, Titik, Hukum Tata Usaha Negara dan Hukum Acara Peradilan Tata Usaha
Negara Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011
b. Jurnal/Majalah
Bagir Manan, “Peraturan Kebijakan”, Majalah Varia Peradilan Tahun XXIII No. 277,
Jakarta : 2008
c. Peraturan perundang-undangan