Anda di halaman 1dari 1

1) Sebesar 85% perusahaan keluarga melibatkan anggota keluarga sebagai pemilik serta

menduduki jabatan eksekutif senior dan non-senior. Sebesar 44% bisnis keluarga
memiliki satu pemilik dominan, selanjutnya sebanyak 22% memiliki saudara kandung
sebagai pemilik, sekitar 10% memiliki kepemilikan bersama antara sepupu atau keluarga
besar (PwC 2014).
2) Negara Perancis menganut sistem civil law (Leuz, Nanda, dan Wysocki 2003).
Kepemilikan perusahaan dominan oleh keluarga dengan struktur kepemilikan piramida
(Boubaker, Mansali, dan Rjiba 2014). Dengan demikian karakteristik pasar Perancis dan
Indonesia hampir serupa.
3) Penelitian ini berasumsi bahwa dalam pengaturan kepemilikan terkonsenterasi,
manajemen terintegrasi dengan pemegang saham mayoritas. Insiders adalah manajemen
dan pemegang saham mayoritas keluarga sedangkan outsiders adalah pemegang saham
minoritas non-keluarga.
4) Penelitian ini berasumsi bahwa dalam pengaturan kepemilikan terkonsenterasi,
manajemen terintegrasi dengan pemegang saham mayoritas. Insiders adalah manajemen
dan pemegang saham mayoritas keluarga sedangkan outsiders adalah pemegang saham
minoritas non-keluarga.
5) TPB tidak dijalankan berdasarkan harga pasar atau ketentuan yang setara dengan
transaksi wajar, melainkan berdasarkan syarat atau harga yang diatur oleh insiders sesuai
kepentingan pihak berelasi, merusak representational faithfulness, dan veriabilitas data
akuntansi (Habib, Jiang, dan Zhou, 2020; Cheung, Rau, dan Stouraitis 2006).
6) Dalam penelitian ini piutang lainnya adalah transaksi pihak berelasi yang bersifat piutang
yang tidak termasuk dalam piutang usaha dan piutang lain-lain (misalnya: uang muka dan
beban dibayar di muka).
7) Indonesia termasuk dalam kategori negara yang memiliki penegakan hukum lemah
dengan skor 2,9 dan perlindungan hak pemegang saham minoritas yang lemah dengan
skor 2,00 (Leuz, Nanda, dan Wysocki 2003).
8) Tahun 2012 Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan PSAK 7 terkait
Pengungkapan Transaksi Pihak Berelasi pada tahap pertama konvergensi IFRS di
Indonesia (Maradona dan Chand 2018). PSAK 7 kemudian disesuaikan pada tahun 2014
dan diamandemen pada tahun 2016 (berlaku efektif 1 Januari 2016). Tahun 2017 dipilih
sebagai periode awal sampel dengan asumsi perusahaan telah secara konsisten
menerapkan amandemen PSAK 7 berlaku efektif 1 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai