Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1 TAP

Nama : Rizky Dwi Sugirahayu


Nim : 031074743

1. Jelaskan mengenai perkembangan akuntansi yang ada di Indonesia secara singkat! (BMP
Teori Akuntansi EKSI 4415 Modul 1 KB ke-1)
Sejarah perkembangan akutansi di Indonesia tidak terlepas dari sejarah Indonesia baik
secara politik maupun perkembangan perdagangan yang terjadi di Indonesia, dari mulai
sejarah perdagangan kerajaan Hindu sampai kerajaan Islam. Perkembangan akuntansi
di Indonesia di bagi menjadi beberapa dekade yang mana itu berdasarkan sejarah yang
dapat memberikan warna akuntansi di Indonesia, diantaranya :
1. Dekade Zaman Penjajahan sampai dengan Tahun 1955
Praktik akuntansi di Indonesia dimulai ketika zaman VOC (1642), Akuntan-
akuntan Belanda mendominasi praktik akuntansi di Indonesia mulai abad ke-17
hingga ke-19. Adapun akutansi yang berkembang saat itu dipengaruhi oleh
perkembangan perdagangan yang bercorak single voyage venture, model
perdagangan ini menggunakan perdagangan armada laut dengan sekali berlayar
lalu pulang membawa hasil, kemudian secara non formal pendidikan akuntansi
juga diberikan kursus – kursus untuk memperoleh ijazah Bond A dan Bond B,
untuk memperoleh gelar akuntan dari Verenigning Academisch Gevormade
Accountants (VAGA) harus belajar di Sekolah Tinggi Dagang (Handels
Hogeschool) di Rotterdam Belanda, Orang Indonesia pertama yang memperoleh
gelar doctor dalam ilmu ekonomi maupun gelar akuntan dari sekolah pada tahun
1932 bernama Prof. Dr. Abutari.
2. Dekade Tahun 1955 sampai dengan 1980
Pendidikan untuk memperoleh gelar akuntan di Indonesia dimulai Tahun 1955
pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, berdasarkan No. 34 Tahun 1954,
adapun dalam UU No. 34 Tahun 1954 terdapat dua hal yang dalam perkembangan
profesi akuntan menimbulkan masalah, yaitu bahwa :
1) Yang diperbolehkan mendidik calon akuntan adalah universitas negri di
fakultas ekonominya, akibatnya konsekuensi bahwa universitas swasta tidak
dibenarkan menghasilkan akuntan.
2) Pendidikan mengarah ke pendidikan akuntan public.

Undang – undang penanaman Modal diperkenalkan pemerintah pada Tahun 1967,


sejak saat itu mulai investor asing mengalir di Indonesa, kemudian seiring dengan
berjalannya investor asing, jasa – jasa yang medukung modal asing juga masuk
diantranya jasa akuntan public.

3. Dekade 1981 sampai dengan 2000


Pada tahun 1980 dikeluarkannya peraturan Ujian Negara Akuntanis (UNA).
perkembangan akutansi selanjutnya, IAI memutuskan untuk mengusulkan kepada
pemerintah dalam kongres Tahun 1990 mengubah UU No. 34 Tahun 1954 atau
mencabutnya sehingga dalam peraturan perundang – undangan mengenai
akuntansi dihapus perbedaan perlakuan terhadap perguruan tinggi swasta dan
memperluas keprofesian tidak hanya terbatas pada akuntan public, namun saat itu
belum berhasil. Sementara pada tahun 1989 telah disahkan UU pendidikan pola
baru, sekaligus mengubah istilah „gelar‟ akuntan menjadi „sebutan‟ akuntan.
Berdasarkan UU No. 21 Tahun 1989 makan untuk memperoleh sebutan akuntan
seseorang harus memperoleh dulu gelar sarjana ekonomi, mulai tahun 1997 mulai
diadakannya Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), hal tersebut untuk
mendapatkan ijin paraktikum, sejalan dengan lahirnya UU No. 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendiidkan Nasional, PP No. 30 Tahun 1990 tentang pendidikan
Tinggi dan SK Mendikbud No. 036/1996 tentang Gelar Akademik dan Sebutan
Profesi terlebih disusul dengan SK Mendikbud No. 056/U/1999 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
4. Dekade 2004 sampai 2010
Sejak keluarnya Surat Keputusan Dirjen Dikti melalui SK Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 197/U/2001 tentang “Penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Akuntansi”. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut untuk meraih gelar akuntan
system pendidikannya kini dirubah, bagi Perguruan tinggi yang menghasilkan
akuntan dibatasi sampai dengan 31 Agustus 2004, setelah tanggal tersebut para
perguruan tinggi tidak lagi menghasilkan akuntan.
5. Dekade 2011 sampai Sekarang
Dewan Pewakilan Rakyat Indonesia dalam sidang paripurna tanggal 5 April 2011
telah mengesahkan RUU Akuntan Publik untuk menjadi Undang-undang (UU
AP), UU AP ini juga akan melengkapi sekitar 20 undang-undang lainnya, seperti
UU Perseroan Terbatas , UU Pasar Modal , UU Perbankan. UU Pemilu, UU BPK,
UU Pemeriksaan Tanggung jawab Pengelolaan Keuangan Negara, dan UU
lainnya. Lahirnya UU No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik memberikan
dampak langung baik terhadap profesi akuntan public dan pendidikan akuntansi di
Indonesia.
Adapun Wacana pengembangan pendidikan profesi akuntan di masa yang akan
datang adalah :
- Pendidikan Profesi Akuntansi mengacu ke standard internasional
pendidikan profesi akuntansi yang dikeluarkan oleh IFAC.
- Mengintegrasikan Pendidikan Profesi Akuntansi dengan Pendidikan Profesi
Akuntan Publik dan lainnya.

2. Jelaskan perbedaan antara auditing dengan jasa assurance ! (BMP Lab Auditing EKSI
4414 Modul 1 KB ke-1)
Menurut Arens auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan
oleh seorang yang berkompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria yang telah ditetapkan, dalam arti
lain Auditing merupakan suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa
ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil – hasilnya
kepada piha – pihak yang berkepentingan.

Jasa Assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan mutu


informasi bagi pengambil keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi
yang handal dan relevan sebagai basis untuk pengambilan keputusan. Jasa assurance
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas informasi yang akan dijadikan basis
pengambilan keputusan. Jasa assurance dapat disediakan oleh profesi akuntan publik
atau berbagai profesi lain. Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh
akuntan public adalah jasa atestasi, sedangkan jasa assurance yang diberikan oleh
profesi lain adalah jasa pengujian berbagai produk oleh organisasi konsumen (non
profit organization), jasa pemeringkatan televisi (television rating), dan lain – lain.
Auditing dan jasa assuranse adalah prosedur yang berjalan seiring, biasanya
digunakan saat mengevaluasi dan menilai informasi akuntansi dan catatan keuangan
perusahaan. Audit dan assuranse sangat mirip satu sama lain karena keduanya
merupakan metode yang digunakan untuk memverifikasi bahwa catatan akuntansi
perusahaan sesuai dengan berbagai standar, prinsip, dan prosedur akuntansi.
Assurance adalah langkah yang mengikuti dan audit. Meskipun audit dapat
dilakukan secara internal oleh rekening perusahaan atau secara eksternal oleh
perusahaan perorangan, asuransi biasanya dilakukan oleh badan audit profesional
atau dewan audit.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa:


 Jasa assurance merupakan lingkaran besar yang mencakup salah satunya
adalah jasa auditing, jasa atestasi dll. Jasa assurance lebih umum daripada jasa
auditing.
 Objek yang dituju adalah informasi berupa asersi.
 Sama-sama memiliki standar umum, standar pelaporan, dan standar lapangan.
 Membutuhkan indepedensi auditor.
 Menekankan pada peningkatan kualitas informasi yang digunakan decision
maker
3. Jelaskan mengenai perbedaan utama dari pendekatan normatif dan positif dalam
akuntansi (BMP Teori Akuntansi EKSI 4415 Modul 2 KB ke-1)
Perbedaan utama dari pendekatan normatif dan positif dalam akuntansi yaitu bahwa
pendekatan normatif bersifat preskriftif sedangkan pendekatan positif bersifat
deskriptif. Misalnya pendekatan normatif menyarankan bagaimana para akuntan
harus berperilaku dalam mencapai hasil yang diyakini baik dan benar secara moral,
sementara pendekatan positif lebih menjelaskan bagaimana perilaku orang – orang
atau memprediksi perilaku mereka terlepas dari benar atau salah.

4. Jelaskan alasan mengapa ilmu akuntansi keperilakuan perlu untuk dipelajari ! (BMP
Teori Akuntansi EKSI 4415 Modul 7)
Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan serta memprediksi perilaku
manusia sampai pada generalisasi perilaku manusia yang didukung oleh bukti-bukti empiris
yang dikumpulkan melalui prosedur yang terbuka. Maka dari itu, ilmu akuntansi
keperilakuan perlu untuk dipelajari karena Akuntansi keperilakuan memegang peranan yang
sangat penting pada sebuah organisasi atau perusahaan. Khususnya, bagaimana data-data
akuntansi dapat memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan pada level
manajemen.

Akuntansi keperilakukan merupakan ilmu akuntansi yang dikombinasikan dengan ilmu


sosial. Akuntansi keperilakukan adalah ilmu yang mempelajari efek dari perilaku manusia
sehingga bisa mempengaruhi data – data akuntansi serta pengambilan keputusan usaha atau
bisnis, juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa mempengaruhi perilaku manusia serta
pengambilan keputusan dalam bisnis. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dimensi
akuntansi keperilakuan sangat luas selain berkaitan dengan perilaku manusia juga desain,
kontruksi serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efesien dengan tetap
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, yang mana
akuntansi keperilakuan Mencerminkan dimensi social dan budaya dalam organisasi. Ilmu
akuntansi keperilakuan sendiri diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu
keperilakuan untuk menjelaskan dan memperdiksi perilaku manusia.

5. Jelaskan hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar


Reporting Statement (IFRS) ! (BMP Teori Akuntansi EKSI 4415 Modul 8)

Hubungan antara akuntansi internasional dengan International Financial Standar Reporting


Statement (IFRS) diawali karena akuntansi Internasional muncul dengan semakin
meningkatnya arus perdagangan antar negara ditengah perekonomian dunia yang semakin
tidak ada batas. Perbedaan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum antara satu negara
dengan negara lainnya menyebabkan standar akuntansi yang diterapkan antara negara satu
dengan negara lainnya berbeda dan tidak serta merta valid untuk langsung diperbandingkan,

Pada tahun 2004 International Accounting Standard Committee (IASC) Foundation


memberikan berbagai rekomendasi agar muncul konvergensi di antara kedua organisasi besar
sehingga perusahaan publik yang terdaftar di pasar modal akan mudah dan tidak banyak
mengeluarkan laporan dengan standar yang berbeda. Oleh karena itu diperlukan standar yang
berlaku secara internasional dan umum untuk semua negara dalam melakukan pelaporan
keuangan sehingga munculah International Financial Reporting Standards atau IFRS. Seiring
dengan perkembangan globalisasi, banyak negara saat ini sudah mengadopsi IFRS daripada
mengembangkan standar sendiri pada negaranya. Pada tahun 2005, 65 negara tetap
mewajibkan International Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang
terdaftar di bursa dan sampai saat ini sudah lebih 800 perusahaan publik menggunakan
standar akuntansi IASC. Maka dari itu Hubungan antara akuntansi internasional dengan
International Financial Standar Reporting Statement (IFRS) yaitu IFRS merupakan bagian
dari standard akuntansi internasional yang digunakan banyak Negara internasional dalam
menyusun penyusunan laporan keuangan.
Sumber Referensi :

- BMP Teori Akuntansi EKSI 4415 Edisi 2


- BMP Laboratorium Auditing EKSIN 4414 Edisi 3
- https://www.dosenpendidikan.co.id/akuntansi-keperilakuan/
- http://nazyajunaidi.blogspot.com/2019/11/tugas-akhir-program-eksi4500-
hubungan.html

Anda mungkin juga menyukai