FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Mual adalah rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Muntah adalah dorongan dari dalam perut
yang tidak disadai dan pengeluarannya melalui esofagus sampai ke mulut.
c. Patofisiologi
Tiga fase emesis mual (nuasea), muntah-muntah (retcing), dan muntah (vomiting). Nausea
berupa kebutuhan untuk segera muntah retcing : gerakan yg diusahakan otot perut dan dada
sebelum muntah vomit: pengeluaran isi lambung yang disebabkan oleh retroperistalsis GI. Muntah
di pacu oleh impuls aferen ke pusat muntah inti sel pada medulla oblongata. Impuls diterima
dari pusat muntah di medulla berupa sinya melalui CTZ ( chemoreceptor trigger zone).
Hasil efferent impulses to the salivation center, respiratory center, and the pharyngeal, GI,
and abdominal muscles vomiting. CTZ terletak di daerah postrema ventrikel otak, adalah
organ chemosensory utama bagi emesis dan biasanya terkait dengan muntah secara kimiawi. Karena
lokasinya racun dapat terbawa oleh darah dan cairan cerebrospinal yang memiliki akses mudah
ke CTZ merangsang muntah. Beberapa reseptor neurotransmiter terletak di pusat muntah, CTZ,
dan saluran pencernaan,yaitu kolinergik, histaminic, dopaminergik, opiat, serotonergik, neurokinin,
©Copyright Mapro 32 UAD
PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
dan reseptor benzodiazepine. Agen kemoterapi dan metabolitnya, atau senyawa penyebab muntah lain
yg secara teoritis memicu proses emesis melalui stimulasi dari satu atau lebih dari reseptor ini.
Antiemetik efektif memblokir reseptor emetogenik.
1. Drugs of choice
Pasien anak dan bayi
1. Domperidon (Antagonis dopamin) adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang
ini karenadapat dikatakan lebih aman. Domperidon merupakan derivate benzimidazolin
yang secara invitro merupakan antagonis dopamine. Domperidon mencegah refluks
esophagus berdasarkan efek peningkatan tonus sfingter esophagus bagian bawah.
2. Diphenhydramine dan Dimenhydrinate (Dramamine) termasuk dalam golongan
etanolamin. Golongan etanolamin memiliki efek antiemetik paling kuat diantara
antihistamin (AH1) lainnya. Kedua obat ini bermanfaat untuk mengatasi mabuk
perjalanan (motion sickness) atau kelainan vestibuler. Dosisnya oral: 1-1,5mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4-6 dosis. IV/IM: 5 mg/kgBB/haridibagi dalam 4 dosis.
3. Prokloperazin dan Klorpromerazin merupakan derivate fenotiazin. Dapat mengurangi
atau mencegah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada CTZ. Mempunyai efek
kombinasi antikolinergik dan antihistamin untuk mengatasi muntah akibat obat-obatan,
radiasi dan gastroenteritis. Hanya boleh digunakan untuk anak diatas 2 tahun dengan
dosis 0.4–0.6 mg/kgBB/hari tiap dibagi dalam 3-4 dosis.
4. Skopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena faktor vestibular
atau stimulus oleh mediator proemetik. Dosis yang digunakan adalah 0,6
mikrogram/kgBB/ hari dibagi dalam 4 dosis dengan dosis maksimal 0,3mg per dosis.
5. Ondanasetron mekanisme kerjanya diduga dilangsungkan dengan mengantagonisasi
reseptor 5-HT yang terdapat pada CTZ di area postrema otak dan mungkin juga pada
aferen vagal saluran cerna. Ondansentron tidak efektif untuk pengobatan motion sickness.
Dosis mengatasi muntah akibat kemoterapi 4–18 tahun: 0.15 mg/kgBB IV 30 menit
senelum kemoterapi diberikan, diulang 4 dan 8 jam setelah dosis pertama diberikan
kemudian setiap 8jam untuk 1-2 hari berikutnya. Dosis pasca operasi: 2–12 yr <40kg,>40
kg: 4 mg IV; >12 yr: dosis dewasa8 mg PO/kali.
2. Terapi Farmakologi
Nama Obat, Golongan obat, Dosis Interaksi Kontraindika Efek samping Monitoring
Indikasi mekanisme obat si ESO
sehari, 9-14
tahun (30 kg dan
lebih) 5 mg 3
kali sehari
Klorpromazin Dws : Oral : 10- Delavirdin,fluoks Hipersensitifi Mengantuk, -
25 mg setiap 4-6 etin, mikonazol, tas terhadap distonia,
Indikasi : jam paroksetin, klorpromazin akathisia,
Mual dan Anak : Oral :0,5 pergolid,kuinidin, atau pseudoparkinsoni
muntah -1 mg/kg/dosis kuinin, ritonavir, komponen sm, diskinesia
setiap 4-6 jam ropinirol lain tardif, sindroma
bila diperlukan formulasi, neurolepsi
reaksi malignan, kejang
hipersensitif
silang antar
fenotiazin
mungkin
terjadi,
Depresi SSP
berat dan
koma
Scopolamin DEWASA: 1-2 Alcohol, Miastenia Mengantuk, mulut -
Antikolinergik tablet (1 mg) metotrimeprazin, gravis, kering, pusing,
Indikasi : atau 15-30 tetes metyrosine, megakolon, penglihatan
Mual dan Mekanisme kerja (1 mg/ml). Mirtazapin, glaukoma kabur, kesulitan
muntah : ANAK 6 bulan- secretin sudut sempit, buang air kecil.
bekerja 1 tahun: 4-8 hipertropi
menghambat tetes; 3-6 bulan prostat
asetilkolin tersebut 3-6 tetes; lebih dengan
sehingga akan dari 3 bulan 1-3 retensi urin,
menurunkan fungsi tetes. Diberikan stenosis
saraf parasimpatis. 3 kali sehari mekanik
Saraf parasimpatis
banyak ditemukan
pada otot-otot
saluran pencernaan,
saluran kencing,
paru-paru.
Sinarizin Dosis awal 75 - Penyakit Sedasi, hipotensi -
Antihistamin mg 3 kali sehari; Parkinson; pada dosis besar,
Indikasi : (reseptor H1 dosis penunjang hipotensi mengantuk, sakit
Mual dan histamin) 75 mg 2-3 kali kepala gangguan
muntah sehari saluran cerna;
Mekanisme kerja: jarang terjadi
Mengurangi atau reaksi kulit
menghalangi efek alergik, letih
Prometazin histamin terhadap Oral: 25 mg, Antihipertensi, Pasien koma, Sedasi, gangguan -
tubuh dengan jalan malam hari, bila fenotiazin, serangan saluran cerna,
Indikasi : memblok reseptor perlu dinaikkan alkohol, depresan akut asma, efek
Mual dan H1 histamin sampai 50 mg, SSP, bayi antimuskarinik,
muntah atau 10-20 mg antikolinergik, prematur kelemahan otot,
2-3 kali/hari. antidepresan tinnitus, reaksi
Anak di bawah trisiklik, alergi, kelainan
2 tahun tidak penghambat darah, pengaruh
dianjurkan; 2-5 MAO kardiovaskuler
tahun, 5-15 atau SSP, sakit
mg/hari, 5-10 kuning,
tahun 10-25 fotosensitivitas,
mg/hari injeksi
intramuskular
kemungkinan
menyebabkan
rasa sakit
Diphenhydram Dws : 25-50 mg Magnesium Hipersensitifi Sedasi, onvulsi,
ine tiap 6-8 jam sulfat, tas takikardi,
Anak : 5 metoprimeprazin, diphenhydra palpitasi, euporia,
Indikasi : mg/kgBB/hari betahistin, kodein, mine, asma insomnia, sakit
Mual, muntah, dalam dosis tamoxifen, akut, kepala
mabuk terbagi tiap 6-8 tramadol neonatus,
3. Terapi nonfarmakologi
a. Perubahan diet, bagi pasien dgn keluhan mual-muntah sederhana
b. Perubahan fisik, terutama bagi pasien yg mengalami perubahan labirin otak karena
masalah guncangan, yg dpt mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan tubuh
c. Perubahan psikologis, terutama bagi pasien dgn keluhan mual-muntah psikogenik, yaitu
dgn memberikan intervensi psikologis,hypnosis, & perubahan perilaku.
d. Pasien dengan keluhan ringan, mungkin berkaitan dengan konsumsi makanan dan
minuman, dianjurkan menghindari masuknya makanan.