Anda di halaman 1dari 12

PSPA XXXII

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

1. Mual dan Muntah


a. Defenisi Penyakit

Mual adalah rasa tidak nyaman di perut bagian atas. Muntah adalah dorongan dari dalam perut
yang tidak disadai dan pengeluarannya melalui esofagus sampai ke mulut.

b. Etiologi penyakit mual dan muntah


- Penyakit psikogenik
- Proses – proses sentral ( misal : tumor otak )
- Proses sentral yang tak langsung , misal nya obat – obatan seperti obat kemoterapi kanker,
opioid, antibiotik, estrogen. Proses kehamilan : hiperemesis, morning sickness.
- Penyakit perifer ( misal : peritonitis, akut abdomen )
- Iritasi lambung atau usus
- Penderita alergi dan hipersensitif saluran cerna. Misal : penyakit Gastroesophageal refluks (
PRGE / GERD )
- Keracunan makanan
- Iritan – iritan lambung lainnya : alkohol, merokok dan -obat anti – peradangan nonsteroid
seperti aspirin dan ibuprofen.
- Obstruksi usus, ileus
- Kolesistitis, pancreatitis, apendiksitis, hepatitis.
- Terlalu banyak makan
- Pasca operasi

c. Patofisiologi
Tiga fase emesis mual (nuasea), muntah-muntah (retcing), dan muntah (vomiting). Nausea
berupa kebutuhan untuk segera muntah retcing : gerakan yg diusahakan otot perut dan dada
sebelum muntah vomit: pengeluaran isi lambung yang disebabkan oleh retroperistalsis GI. Muntah
di pacu oleh impuls aferen ke pusat muntah inti sel pada medulla oblongata. Impuls diterima
dari pusat muntah di medulla berupa sinya melalui CTZ ( chemoreceptor trigger zone).

Hasil efferent impulses to the salivation center, respiratory center, and the pharyngeal, GI,
and abdominal muscles vomiting. CTZ terletak di daerah postrema ventrikel otak, adalah
organ chemosensory utama bagi emesis dan biasanya terkait dengan muntah secara kimiawi. Karena
lokasinya racun dapat terbawa oleh darah dan cairan cerebrospinal yang memiliki akses mudah
ke CTZ merangsang muntah. Beberapa reseptor neurotransmiter terletak di pusat muntah, CTZ,
dan saluran pencernaan,yaitu kolinergik, histaminic, dopaminergik, opiat, serotonergik, neurokinin,
©Copyright Mapro 32 UAD
PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

dan reseptor benzodiazepine. Agen kemoterapi dan metabolitnya, atau senyawa penyebab muntah lain
yg secara teoritis memicu proses emesis melalui stimulasi dari satu atau lebih dari reseptor ini.
Antiemetik efektif memblokir reseptor emetogenik.

1. Drugs of choice
 Pasien anak dan bayi
1. Domperidon (Antagonis dopamin) adalah obat pilihan yang banyak digunakan sekarang
ini karenadapat dikatakan lebih aman. Domperidon merupakan derivate benzimidazolin
yang secara invitro merupakan antagonis dopamine. Domperidon mencegah refluks
esophagus berdasarkan efek peningkatan tonus sfingter esophagus bagian bawah.
2. Diphenhydramine dan Dimenhydrinate (Dramamine) termasuk dalam golongan
etanolamin. Golongan etanolamin memiliki efek antiemetik paling kuat diantara
antihistamin (AH1) lainnya. Kedua obat ini bermanfaat untuk mengatasi mabuk
perjalanan (motion sickness) atau kelainan vestibuler. Dosisnya oral: 1-1,5mg/kgBB/hari
dibagi dalam 4-6 dosis. IV/IM: 5 mg/kgBB/haridibagi dalam 4 dosis.
3. Prokloperazin dan Klorpromerazin merupakan derivate fenotiazin. Dapat mengurangi
atau mencegah muntah yang disebabkan oleh rangsangan pada CTZ. Mempunyai efek
kombinasi antikolinergik dan antihistamin untuk mengatasi muntah akibat obat-obatan,
radiasi dan gastroenteritis. Hanya boleh digunakan untuk anak diatas 2 tahun dengan
dosis 0.4–0.6 mg/kgBB/hari tiap dibagi dalam 3-4 dosis.
4. Skopolamine dapat juga memberikan perbaikan pada muntah karena faktor vestibular
atau stimulus oleh mediator proemetik. Dosis yang digunakan adalah 0,6
mikrogram/kgBB/ hari dibagi dalam 4 dosis dengan dosis maksimal 0,3mg per dosis.
5. Ondanasetron mekanisme kerjanya diduga dilangsungkan dengan mengantagonisasi
reseptor 5-HT yang terdapat pada CTZ di area postrema otak dan mungkin juga pada
aferen vagal saluran cerna. Ondansentron tidak efektif untuk pengobatan motion sickness.
Dosis mengatasi muntah akibat kemoterapi 4–18 tahun: 0.15 mg/kgBB IV 30 menit
senelum kemoterapi diberikan, diulang 4 dan 8 jam setelah dosis pertama diberikan
kemudian setiap 8jam untuk 1-2 hari berikutnya. Dosis pasca operasi: 2–12 yr <40kg,>40
kg: 4 mg IV; >12 yr: dosis dewasa8 mg PO/kali.

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

 Pasien ibu hamil

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

2. Terapi Farmakologi

Nama Obat, Golongan obat, Dosis Interaksi Kontraindika Efek samping Monitoring
Indikasi mekanisme obat si ESO

Ondansetron Mual-muntah Efek ondansetron Hipersensitif Nyeri kepala, -


Antagonis moderate menurun dengan pada obstipasi, rasa
Indikasi : reseptor 5- kemoterapi : pemberian ondansentron panas dimuka dan
Mencegah hydroxytryptamie anak 11-14 th tapentadol,tramad perut bagian atas,
mual dan (5-HT3) 4mg 30 mnt ol jarang sekali
muntah yang sebelum gangguan
disebabkan Mekanisme kerja kemoterapi, ekstrapiramidal
kemoterapi : Menghambat selanjutnya 4mg dan reaksi
kanker atau reseptor serotonin setiap 8 jam hipersensitifitas.
setelah operasi dalam sistem saraf untuk 1-2 hari
pusat dan saluran setelah
gastrointestinal kemoterapi.
yang dapat Dewasa : 24 mg
mencegah dimulai 30
terjadinya mual menit saat
muntah pasca terapi.
Granisetron operasi Dws : oral 1-2 Granisetron aman Pasien yang Nyeri kepala, -
mg dalam waktu digunakan hipersensitif obstipasi, rasa
Indikasi : 1 jam sebelum bersama terhadap panas dimuka dan
Mencegah kemoterapi atau benzodiazepin, granisetron perut bagian atas,
mual dan radioterapi, anti tukak dan jarang sekali
muntah yang kemudian 2 mg neuroleptik. Juga gangguan
disebabkan per hari dalam tidak ekstrapiramidal
kemoterapi dosis terbagi 1-2 memperlihatkan dan reaksi

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

kanker atau selama interaksi dengan hipersensitifitas.


setelah operasi kemoterapi atau kemoterapi yang
radioterapi menyebabkan
ANAK: infus muntah
intravena (lebih
dari 5 menit).
Pencegahan, 40
mcg/kg bb
(maks. 3 mg)
sebelum mulai
terapi sitotoksik.
Dolasetron pencegahan Interaksi dengan Hipersensitif diare, konstipasi,
mual dan tramadol pada dispepsia, nyeri
Indikasi : muntah pasca dolansetron abdomen,
Mencegah kemoterapi, oral flatulens,
mual dan 200 mg 1 jam gangguan rasa,
muntah yang sebelum takikardia,
disebabkan tindakan atau bradikardia.
kemoterapi injeksi intravena
kanker atau (diberikan
setelah operasi dalam 30 detik)
atau drip 100
mg 30 menit
sebelum
tindakan
Palonosetron Injeksi intravena Efek palonosetron Hipersensitif Sakit kepala, -
(selama 30 menurun dengan pada pusing, konstipasi
Indikasi : detik) 250 pemberian palosetron
Mencegah mikrogram tapentadol,tramad
mual dan sebagai dosis ol
muntah yang tunggal
disebabkan diberikan 30
kemoterapi menit sebelum
kanker atau kemoterapi;

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

setelah operasi jangan


mengulangi
dosis dalam 7
hari; ANAK dan
REMAJA di
bawah 18 tahun,
tidak
direkomendasik
an.

Ramosetron Oral, dewasa 0,1 Untuk injeksi Hipersensitif Sakit kepala, -


mg sekali sehari, ramosetron, pada pusing, konstipasi
Indikasi : dosis penggunaannya ramosetron
Mencegah disesuaikan tidak boleh
mual dan dengan umur dengan injeksi
muntah yang pasien dan lainnya seperti
disebabkan gejalanya. injeksi D-manitol,
kemoterapi Injeksi injeksi lunetoron
kanker atau intravena, dan injeksi
setelah operasi dewasa 0,3 mg furosemid
sekali sehari
Tropisetron Injeksi intravena - Hipersensitif Sakit kepala, -
lambat atau pada pusing, konstipasi
Indikasi : infus intravena 5 tropistron
Mencegah mg sesaat
mual dan menjelang
muntah yang kemoterapi,
disebabkan kemudian 5 mg
kemoterapi oral tiap pagi
kanker atau sedikitnya 1 jam
setelah operasi sebelum makan
selama 5 hari;
ANAK: tidak
dianjurkan.

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Domperidon Dewasa dan usia Pemberian Penderita Sedasi dan efek -


Anti lanjut : 10-20 antasida secara hipersensitif ekstrapiramidal
Indikasi : dopaminergik mg, 3 kali sehari bersamaan dapat terhadap
Mual dan dan jika perlu menurunkan
domperidon
muntah Mekanisme kerja: 10–20 mg, bioavailabilitas
Penderita
Melawan mual sekali sebelum domperidone
dengan
berdasarkan tidur malam
prolaktinom
neurotransmisi dari tergantung
a tumor
CTZ respon klinik.
(chemoreseptor Pengobatan hipofise
trigger zone) ke jangan melebihi yang
pusat muntah 12 minggu mengeluark
dengan cara an prolaktin
Droperidol memblokade Dws : Antibiotik : Penyakit Merasa akan -
reseptor dopamin. Maksimum azithromycin, jantung, pingsan,pusing,
Indikasi : dosis awal yang clarithromycin, gagal pingsan, jantung
Mual dan direkomendasik
erythromycin, jantung berdetak
muntah an adalah 2.5
moxifloxacin, kongesti, cepat,sesak pada
mg IM atau
pentamidine Kelainan dada dan
slow IV.
Antidepressant : detak kesulitan
Tambahan dosis
citalopram, jantung, bernapas,demam
sebanyak 1.25
mg dapat escitalopram tekanan , otot kaku,
diberikan untuk Obat antimalaria darah berkeringat,kebi
mendapatkan Obat kanker: tinggi, ngungan,
hasil yang arsenic trioxide, ketidakseim halusinasi,tremo
diinginkan. toremifene, bangan r,gerakan otot
vandetanib, elektrolit yang kaku pada
vemurafenib mata, lidah,
Diuretic rahang atau
leher
Haloperidol Anak(3-12th) : Interaksi dengan Hipersensitif Kurang sedatif, -
0,5mg/hari alkohol, pada gejala

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Indikasi : dibagi dalam 2- antikolinergik, haloperidol antimuskarinik


Mual dan 3 dosis, avanafil, dan hipotensif
muntah ditingkatkan ipratropium, lebih ringan.
0,5mg setiap 5-7 litium Jarang terjadi
hari. fotosensitisasi dan
Dws : 0,5-5 mg pigmentasi.
2-3x/hari maks : Gejala
30 mg/hari ekstrapiramidal
terutama distonia
dan akatisia lebih
sering, terutama
pada pasien
tirotoksik.
Prometazin Oral: 25 mg, Antihipertensi, Pasien koma, Sedasi, gangguan -
malam hari, bila fenotiazin, serangan saluran cerna,
Indikasi : perlu dinaikkan alkohol, depresan akut asma, efek
Mual dan sampai 50 mg, SSP, bayi antimuskarinik,
muntah atau 10-20 mg antikolinergik, prematur kelemahan otot,
2-3 kali/hari. antidepresan tinnitus, reaksi
Anak di bawah trisiklik, alergi, kelainan
2 tahun tidak penghambat darah, pengaruh
dianjurkan; 2-5 MAO kardiovaskuler
tahun, 5-15 atau SSP, sakit
mg/hari, 5-10 kuning,
tahun 10-25 fotosensitivitas,
mg/hari injeksi
intramuskular
kemungkinan
menyebabkan
rasa sakit

Proklorperazin DEWASA: 3 Pasien Koma karena Gejala ekstra -


mg, 3 kali hipersensitif depresan piramidal, tardive
Indikasi : sehari. ANAK proklorperazin SSP, depresi dyskinesia,

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

Mual dan 6-12 tahun: 1,5- sumsum hipotermia


muntah 3 mg, 2-3 kali tulang, (kadang-kadang
sehari; 2-5 hindari pada panas),
tahun: 1,5 mg, 2 feokromosito mengantuk,
kali sehari. ma, apatis, pucat,
Hindari pada gangguan mimpi buruk,
anak dengan hati dan insomnia, depresi,
berat badan ginjal berat agitasi, perubahan
kurang dari 10 pola EEG, kejang.
kg
Metocloprami Oral, atau Obat-obat seperti Obstruksi Perasaan sedasi, -
d injeksi digoksin, yang gastrointestin gelisah, gangguan
intramuskular terutama diserap al, perforasi lambung, serta
Indikasi : atau intravena lambung, atau gangguan
Mual dan lebih dari 1-2 dikurangi perdarahan; ekstrapiramidal
muntah menit, 10 mg (5 resorpsinya bila 3-4 hari terutama pada
mg pada dewasa diberikan setelah anak kecil.
muda berusia bersamaan operasi
15-19 tahun dengan gastrointestin
dengan berat di metoklopramid. al;
bawah 60 kg) 3 feokromosito
kali sehari; ma;
ANAK sampai epileptik,
dengan 1 tahun gejala
(berat sampai 10 ekstrapirami
kg) 1 mg 2 kali dal dari tipe
sehari, 1-3 tahun parkinson,
(10-14 kg) 1 mg menyusui
2-3 kali sehari,
3-5 tahun (15-19
kg) 2 mg 2-3
kali sehari, 5-9
tahun (20-29 kg)
2,5 mg 3 kali

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

sehari, 9-14
tahun (30 kg dan
lebih) 5 mg 3
kali sehari
Klorpromazin Dws : Oral : 10- Delavirdin,fluoks Hipersensitifi Mengantuk, -
25 mg setiap 4-6 etin, mikonazol, tas terhadap distonia,
Indikasi : jam paroksetin, klorpromazin akathisia,
Mual dan Anak : Oral :0,5 pergolid,kuinidin, atau pseudoparkinsoni
muntah -1 mg/kg/dosis kuinin, ritonavir, komponen sm, diskinesia
setiap 4-6 jam ropinirol lain tardif, sindroma
bila diperlukan formulasi, neurolepsi
reaksi malignan, kejang
hipersensitif
silang antar
fenotiazin
mungkin
terjadi,
Depresi SSP
berat dan
koma
Scopolamin DEWASA: 1-2 Alcohol, Miastenia Mengantuk, mulut -
Antikolinergik tablet (1 mg) metotrimeprazin, gravis, kering, pusing,
Indikasi : atau 15-30 tetes metyrosine, megakolon, penglihatan
Mual dan Mekanisme kerja (1 mg/ml). Mirtazapin, glaukoma kabur, kesulitan
muntah : ANAK 6 bulan- secretin sudut sempit, buang air kecil.
bekerja 1 tahun: 4-8 hipertropi
menghambat tetes; 3-6 bulan prostat
asetilkolin tersebut 3-6 tetes; lebih dengan
sehingga akan dari 3 bulan 1-3 retensi urin,
menurunkan fungsi tetes. Diberikan stenosis
saraf parasimpatis. 3 kali sehari mekanik
Saraf parasimpatis
banyak ditemukan
pada otot-otot

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

saluran pencernaan,
saluran kencing,
paru-paru.
Sinarizin Dosis awal 75 - Penyakit Sedasi, hipotensi -
Antihistamin mg 3 kali sehari; Parkinson; pada dosis besar,
Indikasi : (reseptor H1 dosis penunjang hipotensi mengantuk, sakit
Mual dan histamin) 75 mg 2-3 kali kepala gangguan
muntah sehari saluran cerna;
Mekanisme kerja: jarang terjadi
Mengurangi atau reaksi kulit
menghalangi efek alergik, letih
Prometazin histamin terhadap Oral: 25 mg, Antihipertensi, Pasien koma, Sedasi, gangguan -
tubuh dengan jalan malam hari, bila fenotiazin, serangan saluran cerna,
Indikasi : memblok reseptor perlu dinaikkan alkohol, depresan akut asma, efek
Mual dan H1 histamin sampai 50 mg, SSP, bayi antimuskarinik,
muntah atau 10-20 mg antikolinergik, prematur kelemahan otot,
2-3 kali/hari. antidepresan tinnitus, reaksi
Anak di bawah trisiklik, alergi, kelainan
2 tahun tidak penghambat darah, pengaruh
dianjurkan; 2-5 MAO kardiovaskuler
tahun, 5-15 atau SSP, sakit
mg/hari, 5-10 kuning,
tahun 10-25 fotosensitivitas,
mg/hari injeksi
intramuskular
kemungkinan
menyebabkan
rasa sakit
Diphenhydram Dws : 25-50 mg Magnesium Hipersensitifi Sedasi, onvulsi,
ine tiap 6-8 jam sulfat, tas takikardi,
Anak : 5 metoprimeprazin, diphenhydra palpitasi, euporia,
Indikasi : mg/kgBB/hari betahistin, kodein, mine, asma insomnia, sakit
Mual, muntah, dalam dosis tamoxifen, akut, kepala
mabuk terbagi tiap 6-8 tramadol neonatus,

©Copyright Mapro 32 UAD


PSPA XXXII
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

perjalanan jam bayi


prematur, ibu
menyusui
Dimenhidrinat Dws : 50-100 - Porfiria akut, Mengantuk, -
mg, 2-3 kali serangan gangguan
Indikasi : sehari. ANAK: asma akut, psikomotor, sakit
Mual dan 16 tahun, 12,5- bayi kepala efek
muntah 25 mg, 7-12 prematur, antimuskarinik
tahun: 25-50 gagal jantung (retensi urin,
mg. Motion berat mulut kering,
sickness: dosis penglihatan kabur
pertama: 30 dan gangguan
menit sebelum saluran cerna),
perjalanan ruam, reaksi
fotosensitivitas,
palpitasi, aritmia,
reaksi
hipersensitifitas,
bronkospasme,
angiodema,
anafilaksis

3. Terapi nonfarmakologi
a. Perubahan diet, bagi pasien dgn keluhan mual-muntah sederhana
b. Perubahan fisik, terutama bagi pasien yg mengalami perubahan labirin otak karena
masalah guncangan, yg dpt mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan tubuh
c. Perubahan psikologis, terutama bagi pasien dgn keluhan mual-muntah psikogenik, yaitu
dgn memberikan intervensi psikologis,hypnosis, & perubahan perilaku.
d. Pasien dengan keluhan ringan, mungkin berkaitan dengan konsumsi makanan dan
minuman, dianjurkan menghindari masuknya makanan.

©Copyright Mapro 32 UAD

Anda mungkin juga menyukai