Anda di halaman 1dari 21

ANALGETIKA

CARA menekan KEPEKAAN RECEPTOR NYERI


ada 2 reseptor :

1.PUSAT (analgetik narkotik) : Mekanik, termik,

2. PERIFER (analgetik non narkotik):


listrik, kimiawi, atau
hambatan sintesa prostaglandin

HEWAN UJI : Tikus, mencit, marmut


Metode-metode pengujian aktivitas analgesik
dilakukan dengan menilai kemampuan zat uji untuk
menekan atau menghilangkan ras nyeri yang
diinduksi pada hewan percobaan (mencit, tikus,
marmut), yang meliputi induksi secara maknik,
termik, elekrik, dan secara kimia.

Metode pengujian dengan induksi nyeri secara


mekanik atau termik lebih sesuai untuk
mengevaluasi obat-obat analgetik kuat.
Pada umumnya daya kerja analgetika dinilai pada
hewan dengan mengukut besarnya peningkatan
stimulus nyeri yang harus diberikan sampai ada
respon nyeri atau jangka waktu ketahanan hewan
terhadap stimulasi nyeri atau juga peranan
frekuensi respon nyeri
1. Metode geliat
Obat uji dinilai kemampuannya dalam menekan
atau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi
secara (pemberian asam asetat secara
intraperitonial) pada hewan percobaan mencit

Manifestasi nyeri akibat pemberian perangsang


nyeri asam asetat intraperitonium akan
menimbulkan refleks respon geliat (writhing) yang
berupa tarikan kaki ke belakang, penarikan
kembali abdomen (retraksi) dan kejang tetani
dengan membengkokkan kepala dan kaki
belakang.
Metode ini dikenal sebagai Writhing Reflex Test
atau Abdominal Constriction Test.
Frekuensi gerakan ini dalam waktu tertentu
menyatakan derajat nyeri yang dirasakannya
Metode ini tidak hanya sederhana dan dapat
dipercaya tetapi juga memberikan evaluasi yang
cepat terhadap jenis analgesik perifer
2. Metode Listrik
Metode ini menggunakan aliran listrik
sebagai penginduksi nyeri.

Sebagai respon terhadap nyeri, hewan akan


menunjukkan gerakan atau cicitan.

Arus listrik dapat ditingkatkan sesuai dengan


kekuatan analgesik yang diberikan.

Metode ini dapat dilakukan terhadap kera,


anjing, kucing, kelinci, tikus dan mencit
3. Metode Panas

Tiga metode yang bisa digunakan untuk memberikan


rangsangan panas:
a. Pencelupan ekor hewan percobaan dalam penangas
air panas yang dipertahankan pada suhu 600C.

b. Penggunaan panas radiasi terhadap ekor hewan


percobaan melalui kawat Ni panas (5,5 ± 0,05 Amps)
c. Metode hot plate
Metode ini cocok untuk evaluasi analgesik sentral.
Pada metode ini hewan percaobaan diletakkan dalam
beaker glass di atas plat panas (560C)sebagai
stimulus nyeri.
Hewan percobaan akan memberikan respon terhadap
nyeri dengan menggunakan atau menjilat kaki depan.
Peningkatan waktu reaksi yaitu waktu antara
pemberian stimulus nyeri dan terjadinya respon dapat
dijadikan parameter untuk evaluasi aktivitas analgesik
4. Metode Mekanik

Metode ini menggunakan tekanan sebagai


penginduksi nyeri. Tekanan diberikan pada
ekor atau kaki hewan percobaan.

Pengamatan dilakukan terhadap jumlah


tekanan yang diperlukan untuk menimbulkan
nyeri sebelum dan sesudah diberi obat.

Metode ini dapat dilakukan terhadap anjing,


tikus, dan mencit

Anda mungkin juga menyukai