Anda di halaman 1dari 5

UTS

Nama : Nuke Adellia


NIM : 4001200032
Peminatan : MPK
Mata Kuliah : Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hipertensi

Program pencegahan dan pengendalian hipertensi memerlukan kerjasama petugas


kesehatan dengan terlibatan kader kesehatan terlatih yang dapat melakukan pengukuran,
pemantauan dan edukasi perubahan perilaku kesehatan mencegah hipertensi kepada
masyarakat. Dengan memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang penyakit dan terapi
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan control tekanan darah serta kepatuhan terhadap
pengobatan. Pendekatan tokoh masyarakat dan dukungan pemerintah desa dalam tatanan
organisasi desa memberikan kontribusi dalam keberhasilan program pemberdayaan masyarakat
berupa penganggaran dana desa untuk menfasilitasi kegiatan promotif preventif hipertensi
secara mandiri sehingga menjangkau penderita hipertensi dengan keterbatasan akses layanan
kesehatan. Pemberdayaan masyarakat yang menargetkan perubahan perilaku kesehatan dan
kepatuhan pengobatan efektif mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang.

Usaha Promotif, Preventif, dan Rehabilitatif untuk Menanggulangi Hipertensi

A. Promotif

1. Menjelaskan tentang hipertensi itu penyakit seperti apa pada keluarga pasien, terutama
mengenai apa penyebabnya, apa akibatnya, bagaimana cara mengobati dan
pencegahannya.

2. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai masalah-masalah yang dapat memunculkan


hipertensi dan bagaimana cara mengatasinya.

3. Melakukan penyuluhan kepada keluarga di lingkungan sekitarnya mengenai pola hidup


yang sehat agar terhindari dari hipertensi dan bagaimana cara mengontrol hipertensi.
Pola hidup yang sehat yang perlu di promosikan meliputi olahraga yang cukup, kurangi
makan makanan berlemak, kurangi konsumsi garam, hindari rokok, dan perbanyak
makan makanan yang mengandung cukup serat.
4. Lakukan screening tes mengenai kandungan kolesterol dalam tubuh
5. Mengikuti beberapa kegiatan yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, seperti
senam jantung sehat

6. Adapun promosi kesehatan dari kemenkes yaitu : PATUH dan CERDIK

B. Preventif

1. Kurangi konsumsi garam dalam makanan.


2. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,
magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

3. Hindari konsumsi alkohol.


4. Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan
darah tinggi. Jika menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti
berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit
sehari sebanyak 3 kali seminggu.

5. Konsumsi makanan diet jantung, seperti berikut

Golongan bahan makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras ditim atau disaring, Makanan yang


roti, mie, kentang, mengandung gas
macaroni, biscuit, tepung atau alkohol,
beras/ terigu/ sagu aren/ seperti ubi,
sagu ambon, gula pasir, singkong, tape
gula merah, madu, dan singkong dan tape
sirup. ketan.
Sumber protein hewani Daging sapi, ayam rendah Daging sapi dan
lemak, ikan, telur, susu ayam yang
rendah lemak dalam berlemak, gajih,
sosis, ham, hati,
jumlah yang telah limpa, babat, otak,
ditentukan kepiting dan
kerang-kerangan,
keju serta susu
penuh
Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan
seperti kacang kedelai, kering yang
dan hasil olahannya mengandung lemak
cukup
seperti tahu dan tempe
tinggi seperti
kacang tanah,
kacang mete, dan
kacang bogor
Sayuran dan buah - Sayuran yang tidak Semua sayuran
buahan mengandung gas, seperti: yang mengandung
bayam, kangkung, kacang gas seperti kol,
buncis, kacang panjang, lobak, sawi, dan
wortel, tomat, labu siam, nangka muda.
tauge.
Buah tinggi antioksidan
sepeerti semangka,
delima, manggis. Dan
buah tinggi kalium
seperti pisang, apricot
Lemak dan minyak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa
kedelai, margarine, sawit, minyak
mentega kelapa, santal
kental
Minuman Teh encer, coklat, sirup, Teh/kopi kental,
susu rendah lemak susutinggi lemak,
minuman yang
mengandung soda
dan alkohol
Bumbu Semua bumbu selain Bumbu
bumbu tajam dalam jumlah
terbatas, misalnya bumbu
rempah. Ganti kelezatan
makanan dengan bumbu
rempah seperti jintan, kulit
lemon, oregano, dan
ketumbar.

6. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.

7. Kendalikan kadar kolesterol.

8. Kendalikan diabetes.
9. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan dan mintalah ke
dokter agar memberikan obat yang tidak meningkatkan tekanan

C. Rehabilitatif

Rehabilitasi merupakan upaya perbaikan dampak negatif dari hipertensi yang


tidak bisa diobati. Upaya yang dapat dilakukan oleh penderita hipertensi antara lain
dengan perubahan pola makan dan gaya hidup sehat yang harus dilakukan secara
kontinum. Hal-hal lain yang dilakukan dan bertujuan agar tekanan darah selalu dalam
keadaan normal seperti menurunkan berat badan hingga mencapai berat badan ideal,
berolahraga, dan pola makan seimbang seperti mengurangi asupan garam karena
didalam garam terdapat kandungan sodium yang dapat meningkatkan tekanan darah
bagi orang yang memiliki sensitifitas garam.

1. Kontrol penyakit ke dokter minimal sebulan sekali.


2. Monitoring:
a. Tekanan darah
b. Kerusakan target organ:
1) Mata (Retinopati hipertensi)
2) Ginjal (Nefropati hipertensi)
3) Jantung (HHD)
4) Otak (Stroke)
c. Interaksi obat dan efek samping
d. Kepatuhan
3. Untuk mengatasinya, para ahli dari Harvard Medical School di Boston, Amerika
Serikat menyarankan Anda untuk menambah waktu tidur sebagai cara mudah
menurunkan tekanan darah. Selain itu, tentu Anda harus mengubah pola makan, atau
setidaknya mengkonsumsi jenis makanan yang bekerja menurunkan tekanan darah

4. Program rehabilitasi exercise

Program latihan :

a. Menghitung denyut nadi awal, untuk mengetahui kondisi kardiovaskuler saat itu.
a. Senam pemanasan berupa latihan peregangan disertai latihan pernafasan yang
berlangsung sekitar 5-10 menit.

b. Latihan utama berupa jalan kaki, jogging, lari, bersepeda sekitar 20-30 menit,
sesuai dengan dosis latihan.

c. Senam pendinginan berupa latihan pernafasan ataupun teknik-teknik relaksasi


selama 5-10 menit.

d. Menghitung nadi akhir latihan

5. Terapi Oksigen

Terapi ini sama halnya dengan mempraktekkan cara bernapas yang dalam dan
panjang. Bernapas dalam dan panjang memungkinkan untuk menghirup lebih banyak
oksigen. Selain itu, cara bernapas yang seperti ini membantu untuk lebih rileks. Satu
jam sebelum tidur, usahakan turunkan suhu kamar. Kemudian saat suhu tubuh turun,
ambil dan makan pelan-pelan buah-buah yang telah disebutkan di atas, sedikit demi
sedikit selang-seling antara satu buah dan lainnya. Setelah 15 menit, pindah ke ruangan
yang lebih banyak ventilasi agar oksigen yang di hirup lebih banyak. Tunggu sampai
20 menit dan terus ambil napas yang dalam dan panjang. Kembali lagi ke ruangan
dengan suhu rendah dan tunggu selama 20 menit sebelum kembali ke kamar tidur
dengan suhu normal. Lakukan terapi ini selama 7 hari berturut-turut. Suhu rendah dapat
merendahkan intensitas aliran darah di pembuluh, sementara oksigen dapat
memaksimalkan penyerapan nutrisi yang ada dalam buah yang dimakan.

Anda mungkin juga menyukai