Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nuke Adellia

NIM : 4001200032

Peminatan : MPK

Mata Kuliah : Manajemen Resiko

Summary Materi Perkuliahan ke 7

Quantitative Risk Analysis (QRA) adalah ilmu dan seni mengembangkan dan
memahami estimasi risiko secara numerik (yaitu, fungsi dari frekuensi yang diharapkan dan
konsekuensi dari potensi kecelakaan) yang terkait dengan fasilitas atau operasi. Fungsi utama
dari QRA adalah memberikan informasi untuk pengambilan keputusan. Analisis kuantitatif
menggunakan nilai numerik untuk nilai konsekuensi dan likelihood dengan menggunakan data
dari berbagai sumber. Konsekuensi dihitung menggunakan metode modeling hasil hasil dari
kejadian/kumpulan kejadian/memperkirakan kemungkinan dari studi eksperimen/ data
sekunder/ data terdahulu. Konsekuensi digambarkan dalam lingkup keuangan, teknikal atau
efek pada manusia.Hasil QRA tidak dapat membuktikan apa-apa. Namun, pembuat keputusan
dapat membandingkan estimasi risiko QRA dengan kriteria toleransi untuk memutuskan
apakah proses operasi cukup aman. Hasil QRA yang sama dapat menghasilkan kesimpulan
yang berbeda, misalnya manajemen perusahaan bisa saja menyatakan bahwa proses tersebut
aman berdasarkan hasil QRA, namun aktivis masyarakat menyatakan tidak
aman.Perbedaannya terletak pada toleransi risiko individu, bukan pada hasil QRA. Meskipun
semua orang sudah sepakat dengan toleransi risiko, namun masih banyak hal-hal yang bersifat
subjektif yang juga berpengaruh terhadap pemahaman risiko yang ada.

Hasil QRA dapat membimbing pengambil keputusan dalam mengembangkan program


perbaikan terus-menerus untuk menurunkan tingkat risiko, tetapi risiko nol (zero risk) adalah
tujuan yang tidak mungkin dicapai. Setiap kegiatan melibatkan beberapa risiko. Bahkan jika
kita buat hipotetis apakah mungkin untuk menghilangkan risiko dari setiap skenario kecelakaan
dalam QRA, beberapa risiko masih akan tetap ada karena tidak ada QRA yang mengkaji setiap
skenario kemungkinan kecelakaan. QRA yang terbaik adalah mengidentifikasi kontributor
dominan terhadap risiko dari sistem berdasarkan hasil analisis. Setelah risiko-risiko tersebut
dieliminasi, contributor risiko kecil lainnya (termasuk risiko yang tersisa dari yang asli QRA
karena “diabaikan”, serta risiko baru yang diketahui dari hasil perubahan untuk menghilangkan
risiko asli) tetap sebagai contributor risiko dominan baru.
Manajemen risiko dibutuhkan untuk meminimalisir kerugian yang dialami ketika
terjadinya suatu risiko. Aspek kuantitatif sangat mempengaruhi dalam memperhitungkan
manajemen risiko sebuah perusahaan. Proses manajemen risiko yang melibatkan aspek
kuantitatif tersebut antara lain adalah, penilaian probabilitas, ukuran dampak dan tingkat risiko.
Analisis risiko secara kuantitatif akan melihat berdasarkan skala dampak terhadap waktu dan
biaya. Tidak seluruhnya analisis risiko dapat diukur secara tepat serta tidak bisa pula analisis
dilakukan hanya mengutamakan asumsi yang cenderung subjektif.

Metoda kuantitatif dapat dilaksanakan melalui:

1. Tehnik benchmarking
2. Tehnik non probabilistic
3. Tehnik probabilistic

Anda mungkin juga menyukai