D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : MURSAL SUKMA
NIM : 200404031
UNIT :2
MK : MASALAH SOSIAL
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan kepada
pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran. Demi perbaikan dan kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................
C. Tujuan.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A. Pengertian..............................................................................
B. Masa Dewasa Sebagai masa Transisi.....................................
C. Silsilah Dinasti Abbasiyah.....................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri, yang kemudia pada masa dewasa ini, identitas diri
didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa
tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang
mandiri. ‘Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi
suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna membentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
Secara fisik, seorang dewasa menampilkan profil yang sempurna dalam arti
bahwa pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek fisiologis telah mencapai
posisi puncak. Mereka memiliki daya tahan dan taraf kesehatan yang prima
sehingga dalam melakukan berbagai kegiatan tampak inisiatif, kreatif, energik,
cepat, dan proaktif.
B. Rumusan Masalah
Ada bererapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yang
berhubungan dengan perkembangan pada masa dewasa dan tua, adapun masalah-
masalah itu diantaranya adalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Ada bererapa masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yang
berhubungan dengan perkembangan pada masa dewasa dan tua, adapun masalah-
masalah itu diantaranya adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dewasa
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa masa dewasa
sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa tua. Pada
masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung (akil balik),
tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar dewasa
(maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau remaja, tetapi
sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya. Penampilan fisiknya benar-
benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya,
misalnya bekerja, menikah, dan mempunyai anak. la dapat bertindak secara
bertanggung jawab untuk dirinya ataupun orang lain (termasuk keluarganya).
Segala tindakannya sudah dapat di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku,
artinya bila terjadi pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi
hukum (misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata). Masa ini ditandai
pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.
2. Transisi Psikologi
Menurut anggapan Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock, 1999;
Papalia, Olds, & Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda tergolong masa
operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai masa post-operasi formal
(Turner & Helms, 1995). Taraf ini menyebabkan, dewasa muda mampu
memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis,
dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian besar dari mereka telah lulus dari
SMU dan masuk ke perguruan tinggi (uniiversitas/akademi). Kemudian, setelah
lulus tingkat universitas, mereka mengembangkan karier untuk meraih puncak
prestasi dalam pekerjaannya. Namun demikian, dengan perubahan zaman yang
makin maju, banyak di antara mereka yang bekerja, sambil terns melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi, misalnya pascasarjana. Hal ini mereka lakukan
sesuai tuntutan dan kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan
masalah-masalah yang makin kompleks dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.
Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan pacarnya (dating),
untuk segera menikah agar dapat membentuk dan memelihara kehidupan rumah
tangga yang bam, yakni ter-pisah dari kedua orang tuanya. Di dalam kehidupan
rumah tangga yang baru inilah, masing-masing pihak baik laki-laki maupun
wanita dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai individu yang bekerja di
lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu bagi anak-anaknyal Seorang
laki-laki sebagai kepala rumah tangga, sedangkan seorang wanita sebagai ibu
rumah tangga, tanpa me-, ninggalkan tugas karier tempat mereka bekerja Namun
demikian, l tak sedikit seorang wanita mau meninggalkan kariernya untuk •
menekuni tugas-tugas kehidupan sebagai ibu rumah tangga (domestic tasks), agar
dapat mengurus dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Sebagai anggota
masyarakat, mereka pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam
kegiatan pen-didikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.
C. Perstiwa Kehidupan pada Masa Dewasa dan Tua
Ada bebrapa peristiwa kehidupan yang dialami oleh orang dewasa dan tua,
peristiwa-peristiwa tersebut meliputi:
Erickson (dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang
yang digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat,
dekat dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal
dalam bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan
orang lain).
Hurlock (1990) mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun
samapi kira-kira umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik dan psikologis
yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Namun Secara umum,
mereka yang tergolong dewasa muda ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Banyak pendapat yang variatif sehubungan dengan bilangan usia dewasa tengah.
Hurlock (1992) membatasi usia dewas tengah adalah sekitar 40 – 60 tahun. Ia
membagi 2 fase, yaitu usia tengah baya dini ( 40-50 tahun) dan usia tengah baya
lanjut (50 -60 tahun). Mappiare (1982) sepakat dengan batasan usia tersebut.
Gunarsa (1988) menduga bahwa usia tengah baya berlangsung lebih cepat 5
tahun dari perkiraan orang. Menurutnya usia tengah baya adalah pada umur 35 –
60 th. Sementara Jim & Sally (1987), membatasi bahwa usia tengah baya adalah
antara 33 – 70 tahun. Akan tetapi sekalipun terdapat beberapa perbedaan, yang
jelas para ahli umum-nya sepakat bahwa dewasa tengah berlangsung dari sekitar
usia 40 – 45 sampai sekitar usia 65 tahun.
Dalam banyak hal, periode dewasa tengah adalah waktu timbulnya tekanan
emosional. Oleh Bernice Nengeartein (dalam Callhoun dan Acocella, l990)
dikatakan bahwa peroiode ini merupakan suatu masa ketika orang dapat merasa
puas dengan keberhasilannya. Meskipun bagi orang lain ada kalanya periode ini
justru merupakan permulaan kemunduran. Bagi Erik Erikson (Callhoun dan
Acocella, l990), dalam periode ini individu memiliki antara kearifan dan
penyerapan pribadi. Kearifan yang dimaksud adalah kapasitas untuk
mengembangkan perhatian terhadap orang lain atau masyarakat sekitar. Orang
yang gagal mengembangkan kapasitas kearifan ini mungkin menjadi semakin
terserap pada diri mereka sendiri seperti larut dalam kehidupan duniawi dan
bendawi saja. Teori Erikson ini berpijak pada kenyataan yang dia sinyalir bahwa
dalam setiap tingkat kehidupan selalu dicirikan dengan pilihan-pilihan antara 2
pendekatan terhadap kehidupan, satu positif dan satunya negatif. Tampaknya
tengah baya merupakan salah satu waktu dalam hidup seseorang dimana banyak
terjadi peristiwa besar yang memaksanya untuk mengadakan penataan kembali.
Penataan kembali itu kiranya terjadi karena adanya beberapa perubahan besar
dalam hal fisiologis, psikologis, seksual dan perubahan-perubahan sosial yang
menyertai ketiga perubahan itu.
Memasuki lanjut usia merupakan periode akhir dalam rentang kehidupan manusia
di dunia ini. Banyak hal penting yang perlu diperhatikan guna mempersiapkan
memasuki masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya. Kisaran usia yang ada pada
periode ini adalah enam puluh tahun ke atas. Ada beberapa orang yang sudah
menginjak usia enam puluh, tetapi tidak menampakkan gejala-gejala penuaan fisik
maupun mental. Oleh karena itu, usia 65 dianggap sebagai batas awal periode usia
lanjut pada orang yang memiliki kondisi hidup yang baik.
1. Kesehatan badan
Meskipun pada awal masa dewasa kondisi kesehatan fisik mencapai puncaknya,
namun selama periode ini penurunan keadaan fisik juga terjadi. sejak usia sekitar
25 tahun, perubahan-perubahan fisik mulai terlihat. Perubahan-perubahan ini
sebagian besar lebih bersifat kuantitatif daripada kualitatif. Secara berangsur-
angsur kekuatan fisik mengalami kemunduran, sehingga lebih mudah terserang
penyakit.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama masa pertengahan
dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai
mengalami menopause atau berhentinya menstruasi dan hilangnya kesuburan.
Pada umumnya, menopause mulai terjadi pada usia sekitar 50 tahun, tetapi ada
juga yang sudah mengalami menopause pada usia 40. Bagi sebagian besar
perempuan, menopause tidak menimbulkan problem psikologis.
Penelitian Daniel Levinson dkk, menemukan bahwa salah satu perubahan penting
yang terjadi pada masa dewasa awal ini adalah menurunnya kekuatan fisik dan
psikologis. Pada akhir usia 30-an dan awal 40-an, umumnya pria menyadari
bahwa dirinya sudah tidak lagi di puncak kemudaannya.
Dia tidak bisa lagi berlari cepat, mengangkat benda yang berat, dan sedikit tidur.
Penglihatan dan pendengarannya mulai berkurang ketajamannya, daya ingatnya
melemah, dan sulit sekali untuk belajar dan mengingat informasi tertentu.
Dia menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan lebih gampang terkena penyakit
parah, sehingga rnungkin dapat menimbulkan cacat seumur hidup atau bahkan
kematian (Davidoff, 1988).
2. Sensori
Perubahan dalam indera penglihatan pada masa dewasa akhir misalnya tampak
pada berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap
perubahan cahaya.
Biji mata menyusut dan lensanya menjadi kurang jernih, sehingga jumlah cahaya
yang diperoleh retina berkurang. Retina orang tua usia 65 tahun hanya mampu
menerima jumla cahaya sepertiga dari jumlah cahaya yang diperolehnya pada usia
20 tahun (Kline & Schiebcr, 1985).
3. Otak.
Pada usia tua, sejumlah neuron, unit-unit sel dasar dari sistem saraf menghilang.
Menurut hasil sejumlah penelitian, kehilangan neuron itu diperkirakan mencapai
50% selama tahun-tahun masa dewasa. Tetapi, penelitian lain memperkirakan
bahwa kehilangan itu lebih sedikit.
Semua ini akan semakin merusak otak, menyebabkan terjadinya erosi mental,
yang sering disebut dengan kepikunan (senility). Bahkan, juga dapat
menimbulkan penyakit otak yang lebih menakutkan lagi, yaitu penyakit
Alzheimer (kepikunsn), yang diderita 3 % dari populasi dunia berusia 75 tahun.
Perkembangan emosional yang terjadi pada masa dewasa adn tua yaitu sebagai
berikut:
4.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa ini jika tidak dioptimalkan dengan
baik akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri di masa yang akan datang.
Perkembangan fisik, emosional, agama, cinta, kognitif dan sosial pada masa ini
juga sangat berpengaruh bagi tiap individu.
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran dan tanggung
jawabnya tentu makin bertambah besar. la tak lagi harus bergantung secara
ekonomis, sosiologis ataupun psikologis pada orang tuanya. Mereka justru merasa
tertantang untuk membukukan dirinya sebagai seorang pribadi dewasa yang
mandiri. ‘Segala urusan ataupun masalah yang dialami dalam hidupnya sedapat
mungkin akan ditangani sendiri tanpa bantuan orang lain, termasuk orang tua.
Berbagai pengalaman baik yang berhasil maupun yang gagal dalam menghadapi
suatu masalah akan dapat dijadikan pelajaran berharga guna mem-bentuk seorang
pribadi yang matang, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya.
B. Saran
Saran dari penyusun, selagi kita bisa melakukan apa yang masih bisa di kerjakan,
kerjakanlah! Semua waktu adalah waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu
yang baik. Janganlah menjadi orang dewasa atau tua yang masih melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan di masa muda.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang
kita harapkan, maka dari pada itu penulis butuh kritikan dan saran dari ibu dosen
pembimbing kita dan bagi teman-teman yang membacanya, yang sifatnya
membanggun, demi kesempurnaannya kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
– http://belajarpsikologi.com
– mewarnaihidup.blogspot.com
– qalbinur.wordpress.com