Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR NAFAS DALAM

A. Prosedur Nafas Dalam

Bentuk pernapasan yang digunakan pada prosedur ini adalah

pernapasan diafragma yang mengacu pada pendataran kubah diagfragma

selama inspirasi yang mengakibatkan pembesaran abdomen bagian atas

sejalan dengan desakan udara masuk selama inspirasi. Adapun langkah-

langkah teknik relaksasi napas dalam adalah sebagai berikut :

 Ciptakan lingkungan yang tenang

 Usahakan tetap rileks dan tenang

 Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara

melalui hitungan 1,2,3

 Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan

ekstrimitas atas dan bawah rileks

 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali

 Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut

secara perlahan-lahan

 Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks

 Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam

 Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri

 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang

 Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

 Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan

cepat.
B. BATUK EFEKTIF (CARA KERJA)

Batuk efektif : merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien

dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan

dahak secara maksimal.

cara kerja Batuk Efektif yaitu :

 Tarik nafas dalam 4-5 kali

 Pada tarikan selanjutnya nafas ditahan selama 1-2 detik

 Angkat bahu dan dada dilonggarkan serta batukan dengan kuat

 Lakukan empat kali setiap batuk efektif, frekuensi disesuaikan dengan

kebutuhan

 Perhatikan kondisi penderita

C. PEMBERIAN OBAT ORAL, TOPIKAL, PAREKTAL

1. Obat oral

Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah,

mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat.

Alat dan Bahan:

 Daftar buku obat/ catatan, jadual pemberian obat.

 Obat dan tempatnya.

 Air minum dalam tempatnya.

2. Obat topical

Pemberian obat topikal pada kulit merupakan cara memberikan obat pada

kulit dengan mengoleskan obat yang akan diberikan. Pemberian obat


topikal pada kulit memiliki tujuan yang lokal, seperti pada superficial

epidermis. Obat ini diberikan untuk mempercepat proses penyembuhan,

bila pemberian per-oral tidak dapat mencapai superficial epidermis yang

miskin pembuluh darah kapiler. Efek sistemik tidak diharapkan pada

pemberian obat topikal pada kulit ini. Apabila terjadi kerusakan kulit

setelah penggunaan obat topikal pada kulit, maka kemungkinan besar efek

sistemik akan terjadi.

D. Injeksi Subkutan, Intrakutan, Intramuskuler, Intravena

1. injeksi subkutan

Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan di bawah

kulit untuk di absorbsi. Di lakukan dalam program pemberian insulin yang

di gunakan untuk mengontrol kadar gula darah.

2. Intrakutan

Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat

dibawah epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang

digunakan(contoh 0,1 ml).Metode pemberian ini sering kali digunakan untuk uji

alergi dan penapisan tuberkulosis.Lokasi injeksi intracutan biasanya pada lengan

bawah bagian dalam,dadaatas dan punggung dibawah skapula. Lengan kiri

umumnya digunakan untuk penapisan TBC dan lengan kanan digunakan untuk

semua pemeriksaan lain.

3. Intramuskuler

intramuskular adalah pemberian obat/cairan dengan cara dimasukkan

langsung kedalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini


dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada

kemungkinan untuk menusuk saraf, misalnya pada bokong dan kaki

bagian atas atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat seperti ini

memungkinkan obat akan dilepas secara berkala dalam bentuk depot obat.

4. Intravena

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara

memasukkan obat kedalam pembuluh darah vena menggunakan spuit.

Pemberian obat secara intravena merupakan pemberian obat yang sangat

berbahaya. obat tersebut bereaksi dengan cepat karena obat masuk

kedalam sirkulasi klien secara langsung. Berikut SOP pemberian obatnya,

cekidot.

E. Relakasi Otot

Relaksasi Otot adalah proses melepaskan ketegangan dan

mengembalikan keseimbangan baik pikiran maupun tubuh. Teknik relaksasi

sangat penting dalam mengelola stres. Karena stres dikenal untuk

berkontribusi bagi perkembangan banyak penyakit, orang perlu penangkal

pertempuran stres. Bahkan, relaksasi mungkin menjadi salah satu faktor yang

paling penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Relaksasi yang

profesional sangat penting untuk kesehatan dan disarankan terapis harus

menggunaan teknik relaksasi untuk mengelola stress, stres tidak hanya dalam

kehidupan sehari-hari tetapi juga stres yang disebabkan oleh kondisi kesehatan
tiap pasien. Teknik relaksasi dapat menguntungkan baik kesehatan psikologis

dan fisik.

Teknik Relaksasi yang bermanfaat untuk pikiran dan tubuh. Ada

beberapa teknik relaksasi yang mempromosikan baik kesehatan psikologis dan

fisik. Beberapa teknik yang diajarkan dan dilakukan oleh para ahli. Ada juga

teknik yang dapat Anda gunakan sendiri.

F. Manajemen Stress

Manajemen Stres – Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang

mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko,

1997:200). Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang

untuk menghadapi lingkungannya. Sebagai hasilnya, pada diri para karyawan

berkembang berbagai macam gejala Stres yang dapat mengganggu

pelaksanaan kerja mereka. Stres dapat juga membantu atau fungsional, tetapi

juga dapat berperan salah atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini

berarti bahwa Stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu

pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat Stres yang dialami oleh

karyawan tersebut (Handoko, 1997:201-202).

Anda mungkin juga menyukai