Anda di halaman 1dari 10

Klasifikasi Sistem Partai

Kelompok 4
Ilmu Politik 5A

1. 1198040012 Arya Fasmi

2. 1198040013 Asysyifa Nurhasanah

3. 1198040014 Baghas Gabriel

1
Pengertian Partai Politik
menurut para ahli

 Menurut Budiardjo partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisasir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
 Menurut Edmund Burke (2005) partai politik adalah lembaga yang terdiri dari atas orang-orang yang bersatu, untuk
memperomosikan kepentingan nasional secara bersama-sama, berdasarkan prinsip-prinsip dan hal-hal yang mereka
setujui.

 Menurut Lapalombara dan Anderson (1992) partai politik adalah setiap kelompok politik yang
memiliki label dan organisasi resmi yang menghubungkan antara pusat kekuasaan dengan lokalitas,
yang hadir saat pemelihan umum, dan memiliki kemampuan untuk menempatkan kandidat pejabat
publik melalui kegiatan pemilihan umum, baik bebas maupun tidak bebas.
 Menurut Sigmund Neuman (1963) partai politik adalah organisasi dari aktivitas-aktivitas politik yang
berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah.

 Menurut R.H. Soltau (1961:199) partai politik adalah sekelompok


warga negara yang terorganisasi yang bertindak sebagai suatu
kesatuan politik.
2
Fungsi Partai Politik

1. Komunikasi Politik
2. Sebagai Sarana Artikulasi dan Agregasi
kepentingan
3. Sarana Sosialisasi Politik
4. Rekruitmen Politik

3
4 Skema Klasifikasi Sistem Partai

1. Tingkat Penetrasi Partai Terhadap Masyarakat.


2. Ideologi Partai.
3. Pendirian Partai Terhadap Legitimasi Rezim.
4. Jumlah Partai Dalam Sistem.

4
Pada umumnya, penetrasi partai terhadap masyarakat mempengaruhi kompetisi antar
partai dalam dua cara.

Semakin berkurangnya penetrasi yang Semakin besar penetrasi sosial sebuah


terjadi, akan semakin mudah bagi partai- partai, semakin mereka tergoda untuk
partai yang baru untuk muncul dan berkonsentrasi pada peningkatan loyalitas
berkompetisi dengan partai-partai yang para pendukungnya.
ada.

5
Hubungan antara penetrasi partai terhadap
masyarakat dan stabilitas dalam sistem partai harus
memenuhi syarat dalam tiga aspek penting.

1. Pertama, beberapa sistem partai yang sangat tidak


stabil pernah memiliki partai didalamnya.
2. Kedua, konfigurasi tertentu dari partai-partai tersebut
dalam sebuah sistem mungkin dapat mencegah
ketidakstabilan yang terlampau berlebihan.
3. Ketiga, faktor-faktor institusional dapat memasuki
perkembangan partai-partai baru meski ada di negara-
negara di mana penetrasi partai terhadap masyarakat
relatif rendah.

6
Ideologi Partai

Von Beyme mengidentifikasikan sembilan famili utama dari


ideologi partai: (i) Liberal dan Radikal, (ii) Konservatif, (iii) Sosialis dan
Sosial Demokrat, (iv) Kristen Demokrat, (v) Komunis, (vi) Agraria, (vii)
Regional dan etnis, (viii) ekstrimis Sayap-Kanan, dan (ix) gerakan
Ekologis.
Banyak sistem partai hanya memiliki beberapa dari kategori-
kategori ini—contohnya, Inggris pada tahun 1950-an, yang hanya memiliki
kategori (ii) dan (iii)—sementara yang lainnya memiliki kategori yang lebih
banyak lagi.

7
Pendirian Partai atas Legitimasi terhadap
Rezim

Elemen ini paling baik dipertimbangkan dengan kembali pada contoh Italia.
Masalahnya dengan partai Komunis—setidaknya sejak tahun 1947 hingga
pertengahan 1960-an—tidaklah hanya jarak ideologis antara PCI dan partai
besar lainnya dalam sistem tersebut (DC). Masalahnya adalah bahwa pada saat
itu PCI juga adalah sebuah partai ‘anti-sistem’. Ia tidak menerima sepenuhnya
peraturan permainan politik demokrasi liberal; jika ia ada di pemerintahan, ia
mungkin akan mencoba untuk merubah sebagian dari peraturan tersebut.

Tentu saja, bukan hanya partai-partai Komunis dan ekstremis sayap-kanan


yang bisa menjadi anti-sistem. Partai-partai Regional juga dapat menjadi anti-
sistem dalam usaha mereka untuk meraih beberapa bentuk independensi
teritorial; hal ini bahkan lebih membuka perbedaan antara elemen-elemen
ideologis dan anti-sistem.

8
Jumlah Partai dalam Sistem

1. Klasifikasi partai politik ditinjau dari komposisi dan fungsi keanggotaannya


a. Partai Massa
b. Partai Kader
2. Klasifikasi partai politik ditinjau dari sifat dan orientasinya
a. Partai Lindungan (Patronage Party)
b. Partai Ideologi (Partai Asas)
3. Dalam kehidupan politik ketatanegaraan suatu negara, pada prinsipnya dikenal
adanya tiga sistem kepartaian, yaitu:
a. Sistem Partai Tunggal (the single party system)
b. Sistem Dua Partai (two party system)
c. Sistem Banyak Partai (multy party system)

9
Thank You

10

Anda mungkin juga menyukai