Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan penelitian secara

kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti

adalah sebagai instrumen, kunci, pengambilan sampel sumber data yang dilakukan sebagai

gabungan. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasi (Sugiyono, 2009:

29). Dalam hal ini penelitian yang di maksud adalah penelitian yang lebih mengandalkan dan

mengemukakan kesimpulan kesimpulan secara deskripstif dan bukan angka angka. Selain itu

penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang mencatat segala fenomena yang di lihat

dan di dengar serta di baca peneliti ( via wawancara, catatan lapangan, buku/majalah dan lain

lain yang di anggap dapat menguatkan penelitian).

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini berupa benda, manusia, desa yang dapat dijadikan sumber

dalam penelitian. Adapun yang menjadi objek atau variabel dalam penelitian ini adalah

dampak keberadaan industri kelapa sawit terhadap lingkungan dan kesehatan, sedangakan

subjek dari penelitian ini adalah masyarakat sekitar industri kelapa sawit didesa Genting

Tanah. Adapun informan (Narasumber) dari penelitain ini adalah masyarakat yang tinggal di

sekitaran pembangunan perkebunan dan aparatur desa.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada 15 Juli 2019 sampai 30 September 2019.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di desa Genting Tanah dengan pemilihan lokasi secara Purposiv

sampling yaitu pengambilan sample secara sengaja sesuai dengan persyaratan sample yang di

perlukan. Daerah terpilih adalah Desa Genting Tanah Kecamatan Kembang Janggut

Kabupaten Kutai Kartanegara. Alasan pemilihan lokasi tersebut, antara lain: Daerah tersebut

merupakan bagian dari pusat pengembangan perkebunan khususnya kelapa sawit, umur

kelapa sawit pada daerah tersebut pada usia produksi optimum yaitu umur 10 sampai 16

tahun, di sekitar pengembangan perkebunan kelapa sawit tersebut banyak masyarakat

melalukan usaha tani kelapa sawit secara swadaya dan mempunyai produktivitas kebun yang

berbeda.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan sejumlah subyek yang memiliki karakteristik tertentu. Populasi

juga diartikan sebagai keseluruhan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, populasinya

adalah masyarakat desa Genting Tanah berjumlah kepala keluarga 816 KK.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu

populasi. Pada penelitian ini, sampelnya adalah masyarakat desa Genting Tanah berjumlah

kepala keluarga 268 KK.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini adalah :
1. Kuesioner atau daftar pertanyaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup dan harus diisi oleh

responden dengan cara memilih salah satualternatif jawaban yang tersedia.

2. Wawancara, Metode wawancara tidak tersteruktur adalah mencari data dengan

mengajukan kepada responden maupun mengadakan tanya jawab untuk mengetahui

informasi yang lebih mendalam mengenai suatu hal yang diketahui responden.

3. Metode dokumentasi merupakan suatu cara untuk memperoleh data atau informasi

mengenai berbagai hal yang ada kaitannya dengan penelitian dengan jalan melihat

kembali laporan-laporan tertulis baik merupakan angka maupun keterangan.

4. Observasi, metode ini merupakan pengumpulan pengumpulan data dengan cara

mengamati langsung terhadap obyek tertentu yang menjadi fokus penelitian serta

mencatat tentang sesuatu yang berhubungan dengan judul.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses pengumpulan data secara sistematis untuk

mempermudah peneliti dalam memperoleh kesimpulan. Analisis datamenurut Bogdan dalam

Sugiyonoyaitu proses mencari dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari hasil

wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif,

yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh.

Menurut Miles dan Huberman (2014: 35) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi.

Mengenai ketiga alur tersebut secara lebih lengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang

berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah

tampak waktu penelitiannya memutuskan (seringkaltanpa disadari sepenuhnya) kerangka

konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data

mana yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilan tahapan reduksi

selanjutnya (membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus,

membuat partisi, membuat memo). Reduksi data/transformasi ini berlanjut terus sesudah

penelian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.

Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya

dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan reduksi data peneliti tidak perlu mengartikannya

sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan ditransformasikan dalam aneka

macam cara, yakni: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat,

menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainya. Kadangkala dapat juga

mengubah data ke dalam angka-angka atau peringkat-peringkat, tetapi tindakan ini tidak

selalu bijaksana.

2. Penyajian Data

Penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-

penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang

valid, yang meliputi: berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang

guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
diraih. Dengan demikian seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan

menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan

analisis yang menurut saran yang dikisahkan oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin

berguna.

3. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi

itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisis

(peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau

mungkin menjadi begitu seksama dan menghabiskantenaga dengan peninjauan kembali

serta tukar pikiran di antara teman sejawat untuk mengembangkan kesepakatan

intersubjektifatau juga upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan

dalam seperangkat data yang lain. Singkatnya, makna-makna yang muncul dari data yang

lain harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan

validitasnya.Kesimpulan akhir tidak hanya terjadi padawaktu proses pengumpulan data

saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat di pertanggung jawabkan.

Secara skematis proses analisis data menggunakan model analisis data interaktif Miles

dan Huberman dapat dilihat pada bagan berikut:

Gambar (Miles dan Huberman 2014: 35).

Anda mungkin juga menyukai