Anda di halaman 1dari 15

K3 DI LABORATORIUM

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas kelompok k3


Dosen Pembimbing :
Dewi Zuniawati, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun Oleh:
Niatasya Septa Ericha P (A1R19023)
Nopianti (A1R19024)
Novita Dwi Aprillia (A1R19025)
Nuraini Fitri Rahayu (A1R19026)
Retno Yuliastutik (A1R19027)
Wahyu Kurnia Damayanti (A1R19034)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah K3 LABORATORIUM ini yang di susun untuk
memenuhi tugas mata kuliah K3 oleh dosen pembimbing Bu Dewi Zuniawati,
S.Kep, Ners, M.Kep, dan merupakan salah satu tugas kelompok  yang
harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Dalam pembuatan makalah ini kami banyak mendapatkan bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada dosen pembimbing yakni Bu Dewi Zuniawati, S.Kep, Ners, M.Kep dan
rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dan memberikan dorongan dalam 
pembuatan laporan pendahuluan ini.
Kami menyadari bahwa penulisan Makalah ini masih belum sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Kami mengharapkan semoga Makalah ini  bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
                                                                                      

Tulungagung,21 Juni 2021

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................

1.1. Latar Belakang...........................................................................................


1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3. Tujuan Masalah.........................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................

2.1 Definisi K3 laboratorium............................................................................


2.2 Jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium....................
2.3 Langkah langkah menghindari kecelakaan..............................................
2.4 Pentingnya keamanan kerja di laboratorium...........................................
2.5 Tujuan pelatihan keamanan laboratorium...............................................
2.6 Pihak yang harus memahami tentang K3 di lab.......................................
2.7 Jenis- jenis laboratorium.............................................................................
2.8 Kebijakan dan prosedur laboratorium .....................................................

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................

3.1. Kesimpulan.................................................................................................
3.2. Saran ..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Keselamatan dan Keamanan Kerja atau laboratorium safety (K3)


memerlukan perhatian khusus, karena penelitian menunjukkan telah terjadi
kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkawatirkan yaitu 9 orang/hari.
Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan praktikum dan
penelitian di laboratorium.

Laboratorium adalah tempat staf pengajar, mahasiswa dan pekerja


laboratorium melakukan eksprimen dengan bahan kimia alat gelas dan alat
khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya
kecelakaan kerja.

Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanyaadalah kelalaian atau


kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran
(attitudes) akan pentingnya Keselamatan dan Keamanan Kerja di
laboratorium.

Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup


(tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di
laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal
tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan
kewaspadaan. Keselamatan yang dimaksud termasuk orang yang ada
disekitarnya.

Sehingga pengetahuan mengenai K3 laboratorium sangat penting untuk


dimiliki terutama bagi seseorang yang bekerja di laboratorim. Maka dari itu
kami ingin memberikan pemaham dan penjelasan mengenai K3 laboratorium
lebih detail sehinggga masyarakat menjadi lebih peham akan apa itu K3
laboratorium.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari K3?
2. Apa saja jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi?
3. Bagaimana langkah langkah menghindari kecelakaan kerja di
laboratorium
4. Mengapa keamanan labolatorium penting?
5. Apa tujuan pelatihan keamanan laboratorium?
6. Siapa saja yang harus memahami keamanan laboratorium?
7. Apa saja jenis jenis labolatorium?
8. Bagaimana kebijakan dan prosedur labolatorium?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui definisi dari K3
2. Untuk mengetahui apa saja jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi
3. Untuk mengetahui langkah langkah menghindari kecelakaan kerja di
laboratorium
4. Untuk mengetahui keamanan labolatorium sangat penting
5. Untuk mengetahui tujuan pelatihan keamanan laboratorium
6. Untuk mengetahui siapa saja yang harus memahami keamanan
laboratorium
7. Untuk mengetahui jenis jenis labolatorium
8. Untuk mengetahui kebijakan dan prosedur labolatorium
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah semua upaya
untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja laboratorium dari
risiko-risiko yang ada di laboratorium.

2.2 Jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium


1) Terpeleset
Terpeleset , biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah
bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium.
Akibatnya :
 Ringan: memar
 Berat: fraktura, dislokasi
2) Terluka
Terluka, disebabkan terkena pecahan kaca dan atau tertusuk oleh
benda-benda tajam
3) Terbakar
Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas dan oleh bahan
kimia
4) Terkena racun (keracunan).
Keracunan ini terjadi karena bekerja menggunakan zat beracun yang
secara tidak sengaja dan atau kecerobohan masuk ke dalam tubuh.
Perlu diketahui bahwa beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke
dalam tubuh melalui kulit.

2.3 Langkah langkah menghindari kecelakaan


1. Tidak Makan dan Minum di Laboratorium
Makan dan minum merupakan salah satu kebiasaan buruk yang paling
sering dilakukan personil laboratorium dan sangat susah sekali di larang.
Hampir semua orang menyukai minum kopi atau air dingin dan makan di
laboratorium.
Berikut adalah keuntungan dari pelarangan makan dan minum di
laboratorium.
Pertama, mengurangi gangguan konsentrasi. Ketika melakukan analisa
yang kritis dan penting, gangguan dalam bentuk apapun harus
diminimalisasi untuk mencegah kecelakaan kerja. Dalam berbagai cara,
adanya makanan di laboratorium bisa memberikan gangguan ini.
Kedua, sampah makanan. Sampah makanan bisa menghasilkan kinerja
yang tidak efisien karena harus membersihkan sisa makanan. Dan yang
paling terpenting adalah meningkatkan resiko kontaminasi, baik pada
ruangan, produk atau analisa.
Ketiga, kebijakan ini merupakan praktek yang benar  dalam implementasi
keamanan di laboratorium. Kasus terburuk bisa dilihat pada apa yang
terjadi di Tacoma, Washington. Seorang wanita meninggal setelah secara
tidak sengaja meminum larutan saline yang mengandung azide
2. Tidak Bekerja Sendirian 
Banyak situasi yang tidak memungkinkan kita bekerja dengan orang lain
atau partner. Tetapi, jika memang bisa diusahakan, sebaiknya analisa
dilaboratorium dikerjakan bersama dengan sorang partner atau team. Dua
pasang mata atau dua pasang tangan akan lebih membantu mengurangi
kesalahan atau kecelakaan di laboratorium. Kesalahan Manusia merupakan
hal biasa yang pasti terjadi. Semua orang bisa melakukan kesalahan.
Bekerja bersama team membangun kondisi yang baik untuk saling
membantu satu sama lain. Kondisi ini juga  membantu memberikan respon
yang cepat apabila terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
3. Penggunaan Label / Tanda Peringatan
Apapun yang mempunyai resiko bahaya atau ancaman harus diberikan
label / tanda  yang secara visual terlihat jelas. Label / tanda  harus
mempunyai warna yang terang, font yang tebal dan terletak di area yang
dapat dilihat dengan jelas. Seluruh bahan kimia dan larutan harus di beri
label sesuai Good Laboratory Practices. Selain itu , laboratorium juga
perlu memperhatikan  ancaman dari resiko bahaya kebisingan dan
perlistrikan. Label/tanda bahaya terhadap ancaman kebisingan dan
perlistrikan juga harus ditempel di laboratorium sama seperti ancaman
bahaya yang lain.
4. Menyimpan bahan kimia mudah terbakar pada kabinet tahan api
Seperti yang kita sangat kita ketahui, api merupakan ancaman yang sangat
berbahaya di laboratorium. Yakinkan bahwa semua bahan kimia , solvent
dan aerosol yang mudah terbakar, disimpan dalam tempat yang aman.
Untuk membantu mengingatkan team, letakkan tanda ‘ Kembalikan Pada
Tempat Yang benar ” pada area dimana biasanya  bahan kimia mudah
terbakar digunakan. Agar semua bahan kimia tersebut langsung
dikembalikan ketempatnya setelah digunakan.
5. Pembuatan  Manual Keamanan di Laboratorium
Pembuatan kebijakan keamanan di laboratorium ( manual keamanan )
yang jelas dan mudah terkait semua persyaratan dan praktek yang benar
berfungsi sebagai referensi utama. Kebijakan tersebut juga dapat
mencegah  terjadinya kejadian  yang tidak diinginkan. Setelah semua team
di laboratorium  membaca kebijakan keamanan tersebut, minta mereka
menandatanganinya sebagai pertanda mengerti dan akan mematuhinya.
Jika ada karyawan yang secara konsisten melanggar aturan kebijakan
keamanan di laboratorium, mungkin perusahaan harus mempertimbangkan
untuk memberhentikan karyawan tersebut. Tanda tangan pada kebijakan
keamanan menyatakan mereka mengetahui apa yang harus dilakukan ,
termasuk tindakan legal yang didapat akibat tidak dilaksanakannya
peraturan tersebut .
6. Dorong  dan promosikan keamanan di laboratorium  secara personal
Keamanan di Laboratorium biasanya memang bukan bagian yang favorite.
tetapi dengan sedikit pendekatan personal, kita bisa membuat banyak
perubahan. Pembicaraan personal yang melibatkan perencanaan, sharing
pengalaman pribadi dapat membuat hal ini lebih masuk ke masing-masing
pribadi dengan lebih baik.
2.4 Pentingnya keamanan kerja di laboratorium
Pengetahuan terhadap keamanan kerja ini sangatlah penting hal ini
digunakan untuk mencegah
1. Dampak buruk dari bahan kimia berbahaya
3. Paparan organisme, penyakit
4. Bahaya peralatan laboratorium
5. Jika tidak ditangani dengan benar
Selain itu alasan Mengapa Keamanan Laboratorium Penting adalah
 Dampak buruk dari bahan kimia berbahaya
Risiko yang pertama adalah iritasi kulit akibat tumpahan bahan kimia yang
mengenai kulit. HNO3 pekat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit,
iritasi mata akibat terkena percikan, iritasi saluran pernafasan, bahkan
dapat menyebabkan kerusakan paru, membran mukosa saluran pernafasan
atas, kulit dan mata bila terpapar terus menerus
 Paparan organisme, penyakit, dll di laboratorium
organisme atau zat yang dihasilkan oleh organisme yang mungkin
menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan keselamatan manusia. Bahaya
biologis mencakup paparan, antara lain: darah atau cairan tubuh lain atau
jaringan; jamur, bakteri dan virus
 Bahaya peralatan laboratorium – jika tidak ditangani dengan
benar
Kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan cedera, penyakit dan
kematian. Bahaya ini biasanya paling mudah diidentifikasi tempatnya,
tetapi sering terabaikan karena sudah dipandang akrab dengan situasi
demikian. Bahaya fisik sering dikaitkan dengan sumber energi yang tidak
terkendali seperti kinetik, listrik, pneumatik dan hidrolik. Contoh bahaya
fisik antara lain: kondisi permukaan lantai basah dan licin; penyimpanan
benda di lantai sembarangan; tata letak kerja area yang tidak tepat;
permukaan lantai yang tidak rata; postur tubuh canggung; desain stasiun
kerja yang kurang cocok; kondisi pencahayaan; suhu ekstrem; bekerja
pada ruang terbatas
2.5 Tujuan pelatihan keamanan laboratorium
1. Untuk menunjukkan pentingnya program laboratorium yg tertulis.
2. Untuk menunjukkan pentingnya peralatan keamanan dan peralatan
perlindungan diri.
3. Untuk menunjukkan pentingnya perhatian/kepedulian terhadap
peralatan
Selain itu tujuan peraturan k3 di Lab adalah
1. Untuk menjamin kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang
yang bekerja di laboratorium.
2. Mencegah pekerja terkena resiko pekerjaan laboratorium yang
menyebabakan terganggunya kesehatanya akibat di laboratorium.

2.6 Pihak yang harus memahami tentang K3 di lab


Orang yang harus memahami tentang K3 dilaboratorium antara lain:
1. Semua karyawan termasuk, termasuk pekerja kebersihan dan
pelayanan
2. Mahasiswa
3. Peneliti
4. Pengunjung

2.7 Jenis- jenis laboratorium


1) Laboratorium Patologi klinik adalah cabang spesialis kedokteran yang
memberi perhatian lebih khusus pada diagnosis penyakit melalui analisis
laboratorium atas cairan tubuh seperti darah, urin, dan jaringan melalui
Pemeriksaan kimia klinik, mikrobiologi klinik, hematologi,
Imunologiklinik, parasitologi, Urinalisa, feses rutin, cairan otak, transudate
danexudat dan patologi molekuler
2) Laboratorium kimia adalah laboratorium yang digunakan untuk
melaksanakan kegiatan praktikum yang berhubungan dengan analisa kimia
kualitatif (kimia organik, kimia anorganik, dan biokimia) dan kimia
kuantitatif (Penetapan kadar unsur maupun senyawa, uji mutu maupun
quality control).
3) Laboratorium biologi merupakan salah satu sarana untuk mendukung
aktivitas belajar mengajar, penelitian serta peningkatan keterampilan
mahasiswa Jurusan Biologi yang terdiri atas enam sub laboratorium, yaitu
Lab. Penelitian, Lab. Kultur Jaringan, Lab. Mikrobiologi, Lab.
Akuakultur, Lab. Zoologi dan Lab. Botani.
4) Laboratorium Tanah merupakan salah satu sarana penelitian/pengkajian
yang digunakan untuk mendukung penelitian/pengkajian dasar terapan,
serta melayani pengguna untuk analisis tanah, tanaman, air dan pupuk
(anorganik/organik) serta dapat menghasilkan paket teknologi pemupukan

2.8 Kebijakan dan prosedur laboratorium


Kebijakan dan prosedur laboratorium yang harus (must be) tertulis dan
tersedia meliputi :
1. Prosedur umum atau peraturan
Prosedur umum biasanya bersifat umum untuk semua bidang seperti :
 makanan dan minuman tdk boleh ada di laboratorium
 dilarang memipet dg mulut
 tidak boleh bekerja sendirian
 mengenakan alat perlindungan diri
 dilarang merokok di laboratorium
 membiasakan bersih di laboratorium
2. Glassware
3. Material handling and care
4. Peralatan ( Equiqment)
5. Peralatan keamanan
Untuk peralatannya bisa berupa
a) Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan
bahan kimia berbahaya.
b) Kaca mata keselamatan
Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang
yang bekerja di laboratorium.
c) Sepatu keselamatan
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di
laboratorium. Mengapa? Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki
Anda ketika larutan atau bahan kimia yang tumpah.
d) Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk
melindungi muka Anda dari panas, api, dan percikan material panas.
e) Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas
berbahaya. Oleh karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh
Anda sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup.
f) Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan
kimia yang bisa membuat kulit Anda gatal atau melepuh.
g) Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear
protector). Alat ini lazim digunakan untuk melindungi teringa dari
bising yang dikeluarkan perlatatan tertentu.
h) Pembasuh mata
Pembasuh mata (eye wash) berfungsi membasuh mata yang terkena
cairan kimia.
i) Fire blanket
Cairan kimia yang tumpah bisa saja menghasilkan api. Untuk
memadamkannya, Anda bisa menggunakan selimut api (fire blanket).
j) Safety shower
Apa yang harus dilakukan jika badan Anda terkena tumpahan cairan
kimia dengan jumlah relatif banyak? Segeralah menuju safety shower
dan guyur badan Anda dengan air dari alat tersebut.
k) Spill neutralizers
Meskipun sudah berkerja dengan hati-hati, terkadang larutan kimia
tumpah ke lantai. Jika ini terjadi, spill neutralizers digunakan untuk
menetralkan cairan kimia tumpah tersebut.
l) First aid kits
Kotak obat untuk pertolongan pertama (first aid kits) berguna bila
terjadi kecelakaan ringan, misalnya tangan tergores oleh suatu benda
tajam.
m) Alat pemadam api
Alat pemadam api ringan (fire extinguishers) berguna untuk
memadamkan api ringan yang terjadi karena kecelakaan kerja atau
sumber lain.
6. Keamana listrik
7. Prosedur pembuangan limbah
8. Rencana tanggap darurat
Rencana tanggap darurat yang berada di laboratorium dapat berupa:
– prosedur dekontaminasi
– penyediaan alat penanganan medis
– emergency alerting and response procedures
– APD dan peralatan emergency untuk clean-up
– tindak lanjut
9. Inspeksi
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah
semua upaya untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja
laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium.
Pengetahuan terhadap keamanan kerja ini sangatlah penting hal
ini digunakan untuk mencegah dampak buruk dari bahan kimia
berbahaya,paparan organisme, penyakit, bahaya peralatan laboratorium ,
kecelakaan yang mungkin terjadi seperti terpeleset, terluka, terbakar dan
keracunan. Selain itu tujuan peraturan k3 di Lab adalah untuk menjamin
kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yang bekerja di
laboratorium, mencegah pekerja terkena resiko pekerjaan laboratorium
yang menyebabakan terganggunya kesehatanya akibat di laboratorium.
Pengetahuan tentang K3 laboratorium harus diketahui oleh
Semua karyawan termasuk, termasuk pekerja kebersihan dan pelayanan ,
mahasiswa, peneliti, dan pengunjung
Adapun Kebijakan dan prosedur laboratorium Harus tertulis dan
tersedia meliputi prosedur umum atau peraturan, glassware, material
handling and care, peralatan ( equiqment), peralatan keamanan,keamana
listrik, prosedur pembuangan limbah, rencana tanggap darurat dan
inspeksi

3.2. Saran
Kami memiliki saran bagi para pembaca, agar selalu berhati-hati
dalam bekerja . , kita harus mengerti tentang aturan, cara kerja dan
mengerti tentang bahan-bahan berbahaya yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

https://jpp.polije.ac.id/lab-tanah/
https://www.duniakaryawan.com/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium-
kimia/
http://kimia.pnl.ac.id/10-tips-mudah-untuk-meningkatkan-keselamatan-
kerja-di laboratorium/

Anda mungkin juga menyukai