Anda di halaman 1dari 13

REVIEW JURNAL

HIPNOTERAPI

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Akhir Keperawatan Komplementer

Dosen Pembimbing :

Purnomo, S. Kep, Ners, M. Kep

Dibuat Oleh :

1. EVINA MEYLIA (A1R19015)


2. FRISTIA INTAN PERMATA SARI (A1R19016)
3. ILHAM KHOIRUL HUDA (A1R19017)
4. WAHYU KURNIA DAMAYANTI (A1R19034)

D-III KEPERAWATAN

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG

TAHUN AJARAN

2020/2021
RIVIEW JURNAL 1

“HIPNOTERAPI DAPAT MENGURANGI DERAJAT EMESIS


Judul
PADA IBU HAMILTRIMESTER PERTAMA”
JurnalIlmu Keperawatan Jiwa ,Persatuan Perawat Nasional
Jurnal Indonesia Jawa Tengah

Volume dan Volume: 3 No1

Halaman Hal: 33–40


Tahun 2020
Penulis Bram Burmanajaya, Agustina
Kelompok 5 :

Evina Meylia

Reviewer Fristia Intan Permata Sari

Ilham Khoirul Huda

Wahyu Kurnia Damayanti

Tempat Penelitian Puskesmas Gang Kelor Bogor.


untuk mengetahui sejauhmana pengaruhhipnoterapi dalam
Tujuan Penelitian mengurangi emesis padawanita hamil trimester pertama di
wilayah kerja Puskesmas Gang Kelor Bogor.
wanitahamil trimester pertama yang mengalamimual dan /
atau muntah yang mengunjungiPuskesmasgang Kelor
Subjek Penelitian danPuskesmasMerdeka di Kota Bogor. yaitu sebanyak
30orang untuk kelompok kontrol dan 30 oranguntuk
kelompok intervensi
"Quasi eksperimental pra-post testdengan kelompok kontrol"
dengan intervensiHypnotherapy.Hipnoterapi dilakukan dalam
Metode Penelitian
1sesi (1 pertemuan) selama 30-60 menitdilakukan secara
individual di ruangan yang sunyi.
Hasil Penelitian Berdasarkan analisis data sebelumnya, padakelompok
intervensi, tingkat emesis rata-ratasebelum terapi antiemetik
B6 (pra-intervensi)diberikan pada skala 9,53. Setelah
hipnoterapidan diberikan terapi antiemetik B6
diubahmenjadi 3,60. Dan tingkat emesis rata-rata
padakelompok kontrol sebelum diberi terapiantiemetik B6
(pra-intervensi) pada skala 6,30.Setelah diberi terapi anti-
magnetik, B6berubah menjadi 5,20.
Sehingga kombinasi antiemetik dan hipnoterapi dapat
menurunkan skala muntah mereka jauh lebih tajam dari
pada pasien yang hanya menerima anti-emetik saja
Penggunaan metode quasi eksperiment sehingga para responden
bisa langsung merasakan efek sebulum dan sesudah dilakukan
terapi hipnoterapi tersebut.
Penggunaan Hipnoterapi pada peelitian ini sangat bermanfaat
Kelebihan pasalnya Hipnoterapi adalah salah satu cara yang sangat mudah,
cepat, efektif dan efisien dalam menjangkau pikiran bawah sadar,
melakukan pendidikan ulang dan menyembuhkan pikiran orang
yang sakit sehingga hal ini sangat berguna bagi ibu hamil untuk
mengurangi tingkat emesis pada kehamilan trimester I
Hipnoterapi dapat menciptakan memori yang salah (konfabulasi),
rasa takut, kecemasan, dan amarah berlebihan pada seseorang yg
Kekurangan
menjalani hipnoterapi termasuk pada ibu yang hamil pada
trimester pertama
Penerapan hipnoterapi pada ibu hamil sangat bermanfaat
terutama dalam mengurangi derajat emesis serta penurunan
derajat emesis pada kelompok intervensi lebih besar
daripada kelompok kontrol yaitu 5,93 poin untuk
Kesimpulan
kelompok intervensi dan 1,10 poin untuk kelompok
kontrol. Penurunan derajat emesis melalui hipnoterapi
tidak dipengaruhi oleh usia,pendidikan, dan paritas
responden.

Link jurnal 1 :

https://www.journal.ppnijateng.org/index.php/jikj/article/view/477

RIVIEW JURNAL 2
“EFEKTIFITAS HYPNOTHERAPI TERHADAP PENURUNAN
Judul
NYERIDISMENOREA PADA SISWI SMA”
Jurnal Perawat Indonesia ,Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Jurnal Jawa Tengah

Volume dan Volume :2 No 1

Halaman Hal:10-19
Tahun 2018
Penulis Nadi Aprilyadi, H. Jhon Feri, Indah Dewi Ridawati
Kelompok 5 :

Evina Meylia

Reviewer Fristia Intan Permata Sari

Ilham Khoirul Huda

Wahyu Kurnia Damayanti

Tempat Penelitian SMA PGRI I Lubuk Linggau


Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas tidur lansia
Tujuan Penelitian
sebelum dan sesudah dilakukan terapi massage punggung.

Subjek Penerlitian siswi SMA PGRI I Lubuk Linggau

penelitiankuantitatif dengan rancanganOne groupPretest-


Posttestyang dilakukan di SMAPGRI I Lubuk Linggau ,
Teknikpengambilan sampelmenggunakan totalsampling, Pada
Metode Penelitian penelitian ini jumlah sampelsebanyak 17 responden,
dananalisis datamenggunakan uji beda duamean paired
ttestuntuk melihat perbedaan penurunannyeri dismenorea
siswa, sebelum dansesudah mendapatkan hipnoterapi.
sebagian besar siswi SMA PGRI 1 Lubuk linggau setelah
melaksanakan hipnoterapi menyatakan nyeri
ringan(94,1%).Sedangkan hasil penelitian pada hari kedua,
dari 17 responden, yang menyatakan nyeri ringan sebanyak 4
Hasil Penelitian orang (23,5%), nyeri sedang sebanyak 11 orang(64,7%), nyeri
berat terkontrol sebanyak 2orang (11,8%).
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan teknik
hipnoterapi terhadap penurunan tingkat nyeri haid pada siswi
SMA PGRI 1 Lubuk linggau.
Kelebihan - Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
rancangan One group Pretest-Posttest yang sudah dilakukan
observasi melalui pretest terlebih dahulu, kemudian diberikan
perlakuan atau intervensi, selanjutnya diberikan posttest
sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan atau intervensi.
- Menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) untuk menilai
kualitas nyeri dimulai dari angka 0 yang menunjukkan tidak
nyeri dan angka 10 yang menunjukkan nyeri sekali
- Metode kuantitatif dengan rancangan One group Pretest-
Posttest ini tidak ada control sebagai pembanding serta
Kekurangan
kelemahan pada metode ini tidak ada jaminan apabila
perubahan yang terjadi benar-benar karena adanya perlakuan.
Efektifitas Hipnoterapi Terhadap Penurunan Nyeri Dismenorea
Pada Siswi SMA PGRI 1 Lubuklinggau Tahun 2017 menunjukan
hasil yang sangat baik. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan
dapat menyadari dan mengaplikasikan penerapan terapi
keperawatan komplementer lain yang konsisten dan sesuai
dengan teori yang ada, agar klien dapat memperoleh pelayanan
yang komprehensif,meliputi bio, psiko, sosial, spiritualdan hasil
Kesimpulan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
model Hipnoterapi dan terapi komplementer lainnya dalam
menangani klien yang mengalami dismenore. Melihat adanya
manfaat hipnoterapi bagi penurunan nyeri haid maka setiap
remaja perlu mengetahui hipnoterapi ini sebagai salah satu
alternatif yang dapat ditempuh oleh remaja untuk mengatasi nyeri
pada saat haid dan petugas kesehatan dapat melakukan
penyuluhan ke sekolah-sekolah mengenai hipnoterapi ini.

Link jurnal 2 :

https://journal.ppnijateng.org/index.php/jpi/article/view/39
SOP
HIPNOTERAPI
(EXTENDED PROGRESSIVE RELAXATION)
PENGERTIAN Extended progressive relaxation adalah teknik
induksi hipnosis yang dibawakan dengan cara
relaksasi. Artinya secara bertahap tapi pasti,
hipnoterapis membimbing klien masuk ke dalam
kondisi hipnosis yang jauh lebih dalam.
Progressive Relaxation adalah salah satu teknik
relaksasi yang menggunakan
induksi otot syaraf.
TUJUAN 1. Memperdalam kondisi hipnosis klien yang
bersugestivitas mudah, sedang sampai yang
sulit.
2. Meningkatkan relaksasi.
3. Mengurangi stress psikis dan fisik

INDIKASI 1. klien yang mengalami kesulitan untuk


memasuki relaksasi
2. klien yang mengalami ketegangan
psikis
3. klien yang mengalami

ketegangan fisik fisik.


KONTRAINDIKASI 1. tidak diperbolehkan untuk

pasien penderita penyakit syaraf


2. klien tidak mengalami

gangguan jiwa
LANGKAH LANGKAH HIPNOTERAPI

PERSIAPAN PASIEN
1. Pastikan identitas klien
2. Kaji kondisi klien
3. Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya tindakan yang
dilakukan
4. Posisikan klien senyaman

mungkin
PERSIAPAN ALAT
1. Kursi
2. Bantal (jika diperlukan)
CARA KERJA

1. Klien dan penghipnotis memperkenalkan diri


2. Menganjurkan klien untuk menceritakan keluhan yang sedang
Memberikan berbagai pemecahan masalah yang dapat diambil
3. Menjelaskan tentang Extended Progressive Relaxation (EPR) secara
singkat, jelas, dan mudah dipahami
4. Meminta persetujuan klien dan memberikan inform consent pada
klien untuk dilakukan Extended Progressive Relaxation
5. Anjurkan klien dalam posisi yang nyaman
6. Mengajarkan klien teknik tarik napas dalam agar klien lebih rileks
7. Menganjurkan klien untuk menutup mata, melemaskan bagian
kelopak mata, dahi, kening, dan seluruh wajah menjadi rileks,
malas dan sangat lemas. Berikan penjelasan kepada klien bahwa:
a. Dikarenakan oleh kondisi yang rileks, ketika klien mencoba
untuk menggerakkan kelopak mata, bahkan mata anda benar-
benar tidak mau bergerak karena malas dan lemasnya.
Semakin klien mencoba untuk membuka mata, maka mata
klien justru akan tertarik memasuki relaksasi yang lebih dalam
dan lebih sempurna. Bagi petugas kesehatan: Pada tahapan ini,
amati apakah mata klien sudah benar-benar lemas ? Jika klien
masih dapat membuka matanya dengan mudah, maka
segeralah minta klien untuk menutup kembali, dan ulangi
mulai langkah no. 8 yang memandu klien untuk menutup
mata.
8. Anjurkan pada klien mempertahankan matanya tertutup
dan melemaskan kelopak matanya, memberikan pernyataan pada
klien bahwa klien dapat mengendalikan bagian tubuh klien.
9. Menganjurkan klien untuk merasakan adanya getaran relaksasi
yang turun secara halus dan perlahan ke daerah leher dan membuat
bagian leher menjadi benar-benar nyama
10. Menganjurkan klien untuk memusatkan perhatiannya ke daerah
leher dan menganjurkan klien untuk memerintahkan bagian
lehernya memasuki relaksasi sempurna sehingga leher akan
menjadi sangat lemas dan malas.
11. Menganjurkan klien untuk memerintahkan leher dengan
mengatakan : “wahai leher.. aku perintahkan saat ini juga engkau
memasuki relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga engkau
menjadi sangat malas, sangat lemas, dan benar-benar engkau
beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan sangat malas
12. Berikan pernyataan pada klien bahwa saat ini leher klien benar-
benar lemas dan sangat lunglai seakan-akan tulang-tulangnya
menghilang sehingga tidak mampu untuk menyangga kepala.
13. Berikan pernyataan pada klien bahwa semakin klien ingin
menggerakkan lehernya maka klien semakin tertarik memasuki
relaksasi yang lebih dalam lagi, lebih sempurna, lebih sempurna,
lebih nyaman dan lelap
14. Perintahkan pada klien untuk menoba menggerakkan lehernya.
Pada tahap ini, petugas kesehatan amati apakah leher klien benar-
benar lemas. Jika klien masih dapat menggerakkan lehernya
dengan mudah, maka ulang bagian script yang memandu klien
untuk memerintahkan lehernya agar menjadi benar-benarlemas
tanpa daya.
15. Anjurkan klien untuk tetap merilekskan lehernya dan perintahkan
klien untuk merasakan getaran relaksasi turun secara halus dan
perlahan ke daerah bahu, punggung belakang, kemudian dada dan
tentu saja membuat bagian-bagian yang terlewati getaran tersebut
menjadi benar-benar nyaman dan sangat rileks.
16. Perintahkan klien untuk merasakan relaksasi melewati kedua belah
tangan mulai dari lengan atas, siku, pergelangan dan akhirnya
mengalir ke jari-jemari. Perintahkan klien untuk merasakan
seluruh bagian tangan benar-benar menjadi sangat rileks, nyaman
dan santai
17. Anjurkan klien untuk memerintahkan kedua tangannya dan
kesepuluh jari-jemarinya untuk memasuki relaksasi, anjurkan klien
untuk memerintahkan tangan dan jari jemarinya : “wahai tangan
dan jari jemari, aku perintahkan saat ini engkau memasuki
relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga engkau menjadi sangat
malas, sangat lemas, dan benar-benar engaku beristirahat secara
sempurna, benar-benar malas dan sangat lemas”
18. Berikan pernyataan pada klien bahwa saat ini tangan klien benar-
benar merasakan relaksasi yang sangat dalam di kedua tangannya
sehingga kedua tangannya tidak berminat untuk bergerak,
semakin klien menggerakkan tangannya maka klien semakin
memasuki rileksasi sempurna.
19. Perintahkan klien untuk mencoba menggerakkan tanggannya. Pada
tahap ini, petugas kesehatan mengamati apakah tangan klien benar-
benar lemas, jika klien masih dapat menggerakkan tangannya dengan
mudah, maka segera ulangi bagian sript yang memandu client untuk
memerintahkan tangan dan jari jemarinya agar menjadi benar- benar
lemas dan tanpa daya.
20. Anjurkan kepada klien untuk melemaskan kedua tangan dan jari-
jemari
21. Anjurkan klien merasakan getaran relaksasi turun secara halus ke
daerah pinggang kemudian perut, turun ke paha, lutut, betis dan
kemudian menjalar ke telapak kaki
22. Anjurkan klien untuk memerintahkan kedua kaki memasuki
relaksasi dengan mengatakan “Wahai kaki …. aku perintahkan
saat ini juga engkau memasuki relaksasi sempurna, sehingga
saat ini juga engkau menjadi sangat malas, sangat lemas, dan
benar-benar engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar
malas dan sangat lemas”.
23. Berikan pernyataan pada klien bahwa saat ini kedua kaki klien
benar- benar lemas dan sangat lunglai seakan-akan tulang-
tulangnya menghilang sehingga tidak mampu untuk menggerakkan
kedua kakinya.
24. Berikan pernyataan pada klien bahwa semakin klien ingin
menggerakkan kedua kakinya maka klien semakin tertarik
memasuki relaksasi yang lebih dalam lagi, lebih sempurna, lebih
sempurna, lebih nyaman dan lelap
25. Perintahkan pada klien untuk mencoba menggerakkan kedua
kakinya. Pada tahap ini, petugas kesehatan amati apakah kedua
kaki klien benar-benar lemas. Jika klien masih dapat
menggerakkan kedua kakinya dengan mudah, maka ulang bagian
script yang memandu klien untuk memerintahkan kedua kakinya
agar menjadi benar-benar lemas tanpa daya.
26. Anjurkan kepada klien untuk melemaskan seluruh tubuhnya

27. Anjurkan klien untuk memerintahkan tubuhnya memasuki


relaksasi dengan mengatakan “Wahai tubuh …. dari ujung kepala
sampai dengan ujung kaki …. aku perintahkan saat ini juga
engkau memasuki relaksasi sempurna, sehingga saat ini juga
engkau menjadi sangat malas, sangat lemas, dan benar-benar
engkau beristirahat secara sempurna, benar-benar malas dan
sangat lemas”.
28. Berikan pernyataan pada klien bahwa saat ini tubuh klien benar-
benar lemas dan sangat lunglai seakan-akan tulang-tulangnya
menghilang sehingga tidak mampu untuk menggerakkan bagian
dari tubuhnya
29. Berikan pernyataan pada klien bahwa semakin klien ingin
menggerakkantubuhnya maka klien semakin tertarik memasuki
relaksasi yang lebih dalam lagi, lebih sempurna, lebih sempurna,
lebih nyaman dan lelap
30. Perintahkan pada klien untuk menoba menggerakkan tubuhnya.
Pada tahap ini, petugas kesehatan amati apakah tubuh klien benar-
benar lemas. Jika klien masih dapat menggerakkan tubuhnya
dengan mudah, maka ulang bagian script yang memandu klien
untuk memerintahkan tubuhnya agar menjadi benar-benarlemas
tanpa daya
31. Sampaikan pada klien untuk merilekskan seluruh tubuhnya
hinggasangat rileks dan nyaman.
32. Minta klien untuk benar-benar beristirahat dengan melemaskan
seluruh tubuh hingga terasa ringan
33. Minta klien untuk merasakan setiap hembusan nafasnya. Setiap
hembusan nafas akan menarik klien memasuki relaksasi yang lebih
dalam sehingga semakin merasa tenang, damai, dan nyaman sekali
34. Sugestikan pada klien untuk memerintahkan pikiran dan otaknya
untuk beristirahat
35. Berikan aba-aba kepada klien untuk mengatakan dalam hati
kepada pikiran dan otak untuk memasuki alam relaksasi yang
sempurna
36. Beri reinforcemen positif pada klien dan dukung klien untuk
semakin rileks dan mulai memasuki penghayatan rasa Dalam
suasana yang semakin nyaman, sugestikan pada klien agar
memerintahkan agar tubuh fisik dan juga otaknya benar-benar
memasuki istirahat yang sangat total, bahkan hingga tertidur
37. Beritahukan pada klien bahwa yang tidur hanya tubuh fisik dan
pikiran, sedangkan alam bawah asadr akan tetap terjaga
38. Tuntun klien memerintahkan tubuh dan pikirannya untuk
beristirahat lebih dalam
39. Beri aba-aba pada klien bahwa tindakan akan segera dilakukan.
40. Mulailah menuntun klien hingga beristirahat total dengan 5
hitungan mundur
a. Hitungan Lima, perintahkan klien untuk relaksasi dalam,
tenang, dan lelap
b. Hitungan Empat, minta klien membayangkan sedang berada
di suatu tempat yang tenang
c. Hitungan Tiga, Minta klien untuk merasakan tubuhnya mulai
ringan
d. Hitungan Dua, Perintahkan klien untuk memasuki tidur yang
semakin lelap dan merasakan suasana yang hening
e. Hitungan Satu, Biarkan klien menikmati relaksasi yang sangat
luar biasa, tertidur dengan nyaman dan indah
41. Untuk mengakhiri katakan pada klien bahwa dalam hitungan 1-5
pada hitungan ke 5 klien akan bangun membuka mata dalam
keadaan segar, sehat, dan positif

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Klien bersedia untuk dilakukan hypnosis


2. Pastikan klien benar-benar focus saat dilakukannya hypnosis

Anda mungkin juga menyukai