Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

METEOLOGI OLAHRAGA

TEORI,ASUMSI DAN HIPOTESIS


TEORI

TEORI adalah serangkaian konsep, proposal atau hipotesis yang menjelaskan suatu fenomena tertentu.
Sebuah teori dibangun berdasarkan fakta-fakta empirik, yang telah teruji secara berulang ulang. Teori
yang baik mampu menjelaskan fenomena yang terjadi (fungsi eksplenatif) dan mampu meramalkan
sesuatu ulang. Teori yang baik mampu menjelaskan fenomena yang terjadi (fungsi eksplenatif) dan
mampu meramalkan sesuatu yang mungkin akan terjadi (fungsi prediktif)

TUJUAN MELAKUKAN KAJIAN TEORETIS adalah kajian teoretis dilakukan setelah peneliti
menentukan masalah yang menjadi focus penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari informasi
yang lebih lengkap dan mendalam tentang teori-teori dan hasil penelitian yang berkaitan dengan
masalah yang akan di teliti. Dengan demikian peneliti dapat mengidentifikasi masalah.

STRUKTUR KAJIAN TEORI adalah setelah kita menemukan literatur atau bacaan yang kita anggap
benar maka langkah berikutnya adalah menuangkannya dalam bentuk literature dapat ditulis dalam 3
bagian yaitu pendahuluan, inti dan kesimpulan

MENYUSUN KERANGKA KONSEPTUAL adalah dari kajian teoretis pada tesis dan disertai peneliti
harus bisa sampai pada kerangka konseptual,yang merupakan peta jalan berfikir bagi peneliti untuk
melakukan penelitian. Meski penelitian pada dasarnya adalah mengkaji relasi antara variable,akan tetapi
tidak cukup seorang peneliti hanya sekedar menghubungkan konsep satu dengan yang lain,variabel satu
dengan variabel lain.

ASUMSI

ASUMSI adalah suatu pernyataan yang diterima sebagai kebenaran tanpa harus menguji atau
membuktikannya sendiri. Kebenaran dalam asumsi telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian terdahulu
atau kebenaran yang bersifat teoretik. Asumsi merupakan anggapan dasar yang diajukan dalam suatu
penelitian. Asumsi adakalanya memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan. Jika asumsi yang
dijadikan dasar pengambilan keputusan benar maka keputusan yang diambil bisa jadi benar.
HIPOTESIS

HIPOTESIS PENELITIAN adalah dugaan sementara yang diajukan peniliti terhadap permasalahan yang
dirumuskan. Hipotesis merupakan penyataan-pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya.
Adakalanya hipotesis juga dianggap sebagai “klaim” dari peneliti, suatu keyakinan kebenaran atas
sesuatu apa yang dilakukan peneliti dalam kegiatan penelitiannya adalah melakukan hipotesis. Hipotesis
dirumuskan dan diajukan sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan,hipotesis merupakan petunjuk
bagi peneliti terutama terkait dengan bentuk data yang diperlukan dan prosedur pemecahannya.

JENIS HIPOTESIS adalah secara umum ada dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nihil (disebut juga
hipotesis nol, hipotesi statistik dan disingkat Ho) dan hipotesis kerja disebut juga hipotesis
penelitian,hipotesis substantive, hipotesis alternatif dan disingkat Ha atau H1)

- HIPOTESIS NIHIL adalah sebuah penyataan yang menyatakan tidak adanya hubungan, tidak
adanya perbedaan atau tidak adanya pengaruh antara dua variabel atau lebih.
- HIPOTESIS KERJA adalah sebuah pernyataan yang menyatakan adanya hubungan, adanya
perbedan atau adanya pengaruh.

MERUMUSKAN HIPOTESIS adalah untuk dapat merumuskan hipotesis dengan baik diperlukan
informasi sebanyak mungkin dengan jalan banyak membaca literatur terkait dengan masalah yang ingin
dipecahkan. Menyusun hipotesis diperlukan kemampuan mengaitkan masalah-masalah dengan variabel-
variabel yang dapat diukur dengan menggunakan kerangka analisa tertentu.

- BEBERAPA PETUNJUK YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Hipotesis harus dirumuskan secara jelas, padat dan spesifik
2. Hipotesis sebaikya dinyatakan dalam bentuk kalimat deklaratif (penyataan)
3. Hipotesis sebaiknya menyatakan hubungan antara dau variabel atau lebih
4. Hipotesis hendaknya dapat diukur
5. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka teoretis.

MENGUJI HIPOTESIS adalah membuktikan bahwa hipotesis yang dirumuskan didukung oleh bukti
empirik berupa data. Dalam penelitian hanya ada satu hipotesis yang benar, yaitu hipotesis yang
terbukti atau yang diterima pembuktian penerimaan hipotesis ditunjukkan oleh taraf signifikansi hasil uji
statistik, yaitu 5% (a=0,05) atau 1% (a=0,01), indicator penting dalam menguji hipotesis adalah taraf
signifikansi, yaitu suatu konsep yang menunjukkan peluang kesalahan yang mungkin terjadi dalam
menolak hipotesis nol. Dalam pengujian hipotesis bisa jadi seorang peneliti akan terjebak pada
kesalahan yakni kesalahan tipe 1 dan kesalahan tipe 2, kesalahaan tipe 1 terjadi manakala peneliti
mengklaim bahwa relasi terjadi diantara variabel tetapi pada kenyataanya tidak. Sebaliknya tipe
kesalahan 2 mengklaim bahwa relasi tidak terjadi antara variabel tetapi pada kenyataanya ada. Kualitas
penelitian lebih tergantung pada akurasi, kelayakan dan kecanggihan metedologi dari pada sekedar
mendukung atau menolak hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai