OLEH : Novianti Muspiroh 484 Vol. XXVIII No. 3 2013/1435
JUDUL : INTEGRASI NILAI ISLAM DALAM PEMBELAJARAN IPA (Perspektif Pendidikan Islam). TUJUAN PENELITIAN : Tulisan ini bertujuan mengkaji kemungkinan nilai-nilai spiritual agar terintegrasi dengan materi pelajaran-mata pelajaran umum, terutama ilmu pengetahuan alam (IPA). Metode analisis dalam tulisan ini mengadopsi prinsip-prinsip dasar pendidikan nilai dalam Islam yaitu tauhid, ilmu dan akhlak, yang berbasis pada integrasi keilmuan antara ilmu umum dengan ilmu agama (non dikotomis). Integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran IPA tersebut terwujud dalam pola pembelajaran IPA yang secara menyeluruh (integral-holistik) menghargai eksistensi IPA sebagai ilmu umum maupun studi Islam sebagai ilmu agama sekaligus merespons kebutuhan masyarakat dan keluarga. Dalam pelaksanaannya pembelajaran tersebut mengindahkan nilai-nilai tauhid, merangsang pencarian ilmu secara terus-menerus dan memperhatikan aspek-aspek moral dan akhlak mulia siswa. SUBJEK PENELITIAN : UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dan pasal 31 ayat 5. METODE PENELITIAN : Konsep integrasi adalah suatu kesatuan yang utuh, tidak terpecah belah dan bercerai berai. Integrasi meliputi kebutuhan atau kelengkapan anggota- anggota yang membentuk suatu kesatuan dengan jalinan hubungan yang erat, harmonis dan mesra antara anggota kesatuan itu. Sedangkan yang dimaksud dengan integrasi nilai dalam pembelajaran adalah proses memadukan nilai-nilai tertentu terhadap sebuah konsep lain sehingga menjadi suatu kesatuan yang koheren dan tidak bisa dipisahkan atau proses pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Dalam tataran konseptual, integrasi nilai dalam pembelajaran IPA mengacu kepada pemahaman bahwa Ilmu pengetahuan apapun termasuk ilmu pengetahuan alam adalah sarana menuju Tuhan, jika manusia sejak dini menyadari bahwa kehidupan di dunia pada dasarnya untuk mencapai kehidupan di akhirat. Pada akhirnya, segala macam ilmu pengetahuan yang memberikan kebaikan di dunia dan di akhirat itu penting untuk dipelajari. Al-Ghazali menekankan perlunya manusia membuat skala prioritas pendidikan dengan menempatkan ilmu agama dalam posisi terpenting (Sholeh, 2006: 81). Namun demikian, kurikulum pendidikan Islam sampai saat ini masih dihadapkan pada kesulitan untuk mengintegrasikan dua kutub bidang keilmuan yakni ilmu umum dan ilmu agama. Pada satu sisi, harus berhadapan dengan „subjek-subjek sekuler‟, dan pada sisis lain, dengan „subjek-subjek keagamaan‟. Subjek-subjek yang dianggap sekuler biasanya terdiri atas jenis keilmuan umum seperti matematika, fisika, biologi, kedokteran, sosiologi, ekonomi, politik, botani, zoologi, dan sebagainya. Sementara subjek-subjek keagamaan terdiri dari jenis sains wahyu seperti al- Quran, al-hadis, fikih, teologi, tasawuf, tauhid, dan semacamnya. KESIMPULAN : Alam adalah suatu bukti yang nyata tentang keagungan Allah swt. Ciptaan yang begitu indah dan mengesankan tentu arsiteknya adalah sesuatu yang Maha Segalanya. Lebih sempurna dari segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Dengan menerapkan pembelajaran IPA di sekolah umum berbasis Imtak, diharapkan akan tertanam suatu sikap percaya, mengimani, dan taqwa kepada Allah swt. Upaya terintegrasinya pembelajaran IPA dengan nilai-nilai Islam tidak terlepas dari keilmuan yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran tanpa mengedepankan independensi keilmuan. Integrasi nilai-nilai Islam tersebut terwujud dalam keutuhan kerangka nilai Islam pada pembelajaran IPA di sekolah terintegrasi secara menyeluruh (integral-holisik), keragaman model, metode dan pendekatan terpadu dengan nilai-nilai Islam sebagai kerangka normatif dapat dijadikan perspektif baru bagi para pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA serta keterpaduan penyelenggaraan pendidikan yang mengharuskan nilai-nilai Islam pada pembelajaran IPA di sekolah teraplikasikan secara integrated dengan kebutuhan masyarakat dan keluarga. Pada realitasnya integrasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran IPA dapat menghapus pembelajaran yang bersifat paradoks antara ketiga unsur tersebut sehingga berimplikasi terhadap peningkatan kualitas (nilai) tanggungjawab moral dan akhlak siswa. REVIEW JURNAL II OLEH : AFIFUL IKHWAN JUDUL : Integrasi Pendidikan Islam (Nilai-Nilai Islami dalam Pembelajaran)
SUBJEK PENELITIAN : Kurikulum dan Sekolah
METODE PENELITIAN : Tinjauan kritis terhadap dunia Pendidikan secara global
seringkali ditanggapi dengan nada pesimis. Berbagai upaya recoveryuntuk menjawab rasa pesimistik terus dilakukan, salahsatunya memperbaiki kurikulum sesuai tuntutan masyarakat. Menurut Mastuhu1hal-hal pokok yang harus diperhatikan antara lain: Kesesuaian dengan visi-misi, orientasi, tujuan, lengkap dengan “kecerdasan komplit”yang ingin dikembangkan. Struktur, komposisi, jenis, jenjang, dan jumlah mata pelajaran lengkap dengan bobot isi dan waktu pelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi, misi, orientasi dan tujuan yang ingin dicapai menurut level atau tingkat tingkat kelas.Seiring prinsip otonomitas dalam menyelenggarakan pendidikan bermutu, maka sebaiknya masing-masing penyelenggara perguruan merencanakan kurikulumnya sendiri sesuai dengan pandangannya, namun harus tetap dalam rambu-rambu kebangsaan, kebernegaraan dan matched dengan tantangan lokal dan global. KESIMPULAN : Berdasarkan uraian diatas, upaya terintegrasinya pendidikan umum dengan nilai-nilai Islami tidak terlepas dari universalitas keilmuan yang harus diterapkan dalam proses pembelajaran tanpa mengedepankan independensi (mencaricari perbedaan) keilmuan. Integrasi pendidikan Islami tersebut antara lain: Pertama, keutuhan kerangka nilai islami pada setiap kelompok mata pelajaran terintegrasi secara menyeluruh (integral holisitk) Dengan kata lain antara pelajaran umum dan agama terintegrasi dalam bentuk: common matter integrated with religious matter (mengintegrasikan materi pelajaran umum dengan materi pelajaran pendidikan agama) yakni nilai-nilai Islami inklusif dalam penyampaian pelajaran umum atau sebaliknya religious matter integrated with common matter (mengintegrasikan materi pelajaran agama dengan mata pelajaran umum) yakni agama tidak mendeskriditkan ilmu-ilmu umum. Kelompok mata pelajaran yang harus terintegrasi dengan nilai-nilai Islami dalam pembelajaran tersebut antara lain: agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi; estetika; Jasmani, olahraga dan kesehatan. REVIEW JURNAL III JUDUL : PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS INTEGRASI ISLAM SAINS OLEH : SISKA ARIMADONA TUJUAN PENELITIAN : Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran Biologi berbasis integrasi Islam sains yang valid dan praktis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Model yang digunakan adalah model 4D,yang prosedurnya terdiri atas: tahap define (pendefenisian), design(perancangan), development(pengembangan), dan disseminate(penyebaran). Tahap disseminatetidak dilaksanakan karena keterbatasan biaya dan waktu dalam penelitian. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi, berdasarkan pengembangan yang telah dilaksanakan dihasilkan modul pembelajaran Biologi pada materi zat adiktif dan psikotropika yang berintegrasi ajaran Islam telah valid dengan persentase 79,11%. Dengan demikian uji modul yang dikembangkan dapat dikatakan valid berdasarkan hasil uji validasi yang telah dilaksanakan. SUBJEK PENELITIAN : Sekolah dan Siswa METODE PENELITIAN : Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research of development). Menurut Borg and Gall (1989) dalam Nursyahidah (2012:2) menyatakan “educational research and development is a process used to develop and validate educational product. Atau dapat diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses yangdigunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan”. Jadi penelitian pengembangan adalah penelitian yang mengembangkan suatu produk yang sudah ada menjadi lebih baik dari produk sebelumnya. KESIMPULAN : Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan yang telah dilakukan ini adalah: Hasil analisis validasi Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Integrasi Islam Sains Pada Materi Zat Adiktif dan Psikotropika Untuk MTs Kelas VIII yang dikembangkan telah valid.