Anda di halaman 1dari 8

DAMPAK MEDIA SOSIAL BAGI

PRILAKU REMAJA

NAMA : IMANUEL YOSUA


NIM : 856990726
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
DAMPAK MEDIA SOSIAL BAGI PRILAKU REMAJA

Imanuel Yosua Sianturi


856990726
Program Studi 118 / PGSD – S1
Universitas Terbuka
Email : el_imanuel@myself.com

Abstrak
Media sosial merupakan sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki
merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia. Saat teknologi internet dan telfon genggam makin maju maka
media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram atau
facebook misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan
menggunakan sebuah telfon genggam. Demikian cepatnya orang bisa mengakes
media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi
tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya
media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional
dalam menyebarkan berita-berita. Dengan adanya perkembangan teknologi
informasi media sosial yang semakin pesat ini, secara perlahan membuat
penggunanya semakin ketergantungan untuk menggunakan media sosial.
Kenyataan ini membawa dampak positif dan dampak negatif bagi pengguna (end
user). Penggunaan media sosial membawa begitu banyak kemudahan bagi
penggunanya. Dengan segala fasilitas yang disediakan oleh media sosial. Namun
dibalik kemudahan tersebut kehadiran media sosial juga membawa sisi buruk bagi
perilaku penggunannya. Dampak yang paling nyata dan merusak adalah dengan
media sosial penggunanya dapat langgsung mengakses konten-konten asusila
yang tak bermoral yang dengan mudah dapat diakses dengan melalui internet.
Kata kunci : Pengaruh, media, sosial, sikap, remaja
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi khususnya Media Sosial semakin
mempengaruhi hidup Remaja masa kini. Seiring perkembangannya, Remaja
Indonesia mulai mengenal adanya internet. Internet yang merupakan wujud
perpaduan antara arus komunikasi dengan perkembangan teknologi. Salah satu
layanan berbasis web yang paling digandrungi masyrakat adalah situs jejaring
sosial. Indonesia menjadi negara di Asia yang mengalami pertumbuhan pesat
kedua setelah Malaysia dalam mengakses salah satu jejaring sosial (facebook dan
instagram). Meningkatnya pengguna jejaring sosial di Indonesia disebabkan oleh
semakin lengkapnya fasilitas akses internet yang dilakukan oleh para produsen
telepon seluler dan para penyedia layanan komunikasi. Pesatnya perkembangan
media sosial juga dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri.
Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal
yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial.
Para pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan internet tanpa
biaya yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.Kalangan remaja yang
mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya,
curhatannya, serta foto-foto bersama teman. Dalam media sosial siapapun dapat
dengan bebas berkomentar serta menyalurkan pendapatnya tanpa rasa khawatir. Hal
ini dikarenakan dalam internet khususnya media sosial sangat mudah memalsukan jati
diri atau melakukan kejahatan. Padahal dalam perkembangannya di sekolah, remaja
berusaha mencari identitasnya dengan bergaul bersama teman sebayanya. Namun saat
ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media sosial maka
mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak
mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang
bergaul.

Tinjauan Pustaka
Beberapa studi dan penelitian mengenai dampak penggunaan media sosial/jejaring
sosial dikalangan anak dan remaja sudah banyak dilakukan baik tentang dampak
negatif maupun positif. Sebuah survei yang dilakukan oleh Ohio University
menyebutkan bahwa anak dan remaja yang kerap menggunakan media sosial dan
jejaring sosial seperti FB (facebook) ternyata menjadi malas dan bodoh. Penelitian
yang mengenai Pengaruh Media Sosial dan Jejaring Sosial Pada Perkembangan
Anak dan Remaja juga dilakukan oleh Bayu Malindo Putra tahun 2010.
Keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi secara
mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih
murah dibandingkan menggunakan telepon (Aleman &Wartman, 2009.120-123).
Kondisi remaja Indonesia saat ini yang masih tergolong sangat labil, ada yang
dapat menyaring pengaruh dari sosial media dengan benar, ada juga yang tidak,
sebaiknya pemerintah melakukan pengendalian terhadap media telekomunikasi
untuk membantu para remaja menyaring pengaruh-pengaruh sosial media dengan
benar. Saat ini Pancasila dibantu dengan Undang-Undang dapat melakukan
pembatasan terhadap pengaruh sosial media di Indonesia, hanya saja pemerintah
enggan melakukan pembatasan tersebut, entah karena kekurangan finansial atau
karena kekurangan ahli untuk melakukan pembatasan konten-konten tersebut.

Pembahasan
Salah satu media sosial yang sering remaja gunakan adalah Instagram dan
Facebook, saat ini Facebook dan dan Instagram merupakan sosial media yang
telah merajai generasi muda Indonesia, karena mudah dan sangat murahnya biaya
internet daripada tahun-tahun sebelumnya dapat diakses dari rumah melalui
komputer pribadi ataupun telepon seluler atau mampir ke warung internet dengan
uang selembar, sampai setiap menit meluangkan untuk sekedar memperbarui
status, menyapa teman, dll. Juga dengan boomingnya gadget seperti android yang
hampir setiap generasi muda memilikinya, dengan gadget itu mereka membawa
Media Sosial kemana-mana, bersosialisasi dimanapun dan kapanpun, bagai
membawa dunianya dalam saku. Mungkin, sosialisasi langsung sudah tidak terlalu
penting jika sudah bersosialisasi melalui media sosial.
Oleh karena mudah murahnya akses ke berbagai sosial media seperti Facebook
ataupun Twitter, semua orang menjadi mudah melakukan komunikasi seperti
bertegur sapa secara langsung atau bahkan melakukan rapat atau diskusi. Di sisi
lain, sosial media adalah tempat dimana rakyat khususnya anak-anak dan remaja
untuk melakukan perencanaan pemberontakan, revolusi, bahkan kerusuhan.
Dampak sosial media yang merajai para remaja pun juga akan mengubah
kebiasaan menjadi kebarat-baratan unsur kebebasan sepenuhnya, yang sangat
menyimpang dari Pancasila.
Keberadaan media sosial sangat berpengaruh dalam kehidupan. Selain dampak
positif, dampak negatif yang ditimbulkan dari media sosial juga beragam.
Berbagai macam modus kejahatan di medis sosial banyak ditemukan terutama
pada remaja seperti kekerasan.
Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992)
Tahap Perkembangan Remaja
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 –
15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 –
21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan
masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa
remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa
remaja akhir 18 – 21 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan
masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa.
Ciri-Ciri Remaja
- Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat
dibandingkan dengan masa anak – anak dan masa dewasa.
- Perkembangan seksual
Seksual mengalami perkembangan yang kadang – kadang menimbulkan masalah
dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya.
- Cara berfikir
Cara berpikir causatif yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya
remaja duduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata
“pantang“. Andai yang dilarang itu anak kecil, pasti ia akan menuruti perintah
orang tuanya, tetapi remaja yang dilarang itu akan mempertanyakan mengapa ia
tidak boleh duduk didepan pintu.
- Emosi yang meluap – luap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan
hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali.
- Mulai tertarik pada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka lebih tertarik pada lawan jenisnya dan
mulai pacaran.
- Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian lingkungannya, berusaha
mendapatkan status dan peran seperti melalui kegiatan remaja di kampung –
kampung.
- Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosialnya tertarik pada kelompok sebayanya sehingga
tidak jarang orang tua dinomor duakan sedangkan kelompoknya dinomor
satukan.
Media Sosial
Media social (Social Networking) adalah sebuah media online dimana para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, sosial network atau jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan bentuk media sosial yang
paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan
Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi
berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 ,
dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
Sementara jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web
page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan
Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang
tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara
terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat
dan tak terbatas. Macam-Macam Media Sosial
Teknologi media sosial sekarang ini memiliki berbagai berbagai bentuk seperti
misalnya majalah digital, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging,
wiki, jejaring sosial, podcast, foto atau gambar, video, rating dan bookmark sosial.
Masing –masing memiliki kelebihannya sendiri seperti blogging, berbagi gambar
atau foto, video blogging, wall-posting, berbagi musik atau lagu, chaatting,
bahkan VoIP atau Voice over IP, dan lain sebagainya.
Macam-macam Jejaring Sosial – Jenis Media Sosial
Berikut di bawah ini ada klasifikasi macam-macam jejaring sosial berdasarkan
fungsi dan kegunaannya:
1. Konten kolaborasi (contohnya, Wikipedia)
2. Blog dan microblog (contohnya, Twitter)
3. Situs jejaring sosial berita (contohnya, Digg)
4. Konten Video (contohnya, YouTube)
5. Situs jejaringan sosial (contohnya, Facebook)
6. Game dunia maya (contohnya, World of Warcraft)
7. Situs dunia sosial virtual (contohnya, Second Life)
Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif dari media sosial:
- Dampak positif
Tempat promosi yang baik dan murah
Dampak memperluas jaringan pertemanan
Media komunikasi yang mudah
Tempat mencari informasi yang bermanfaat
Tempat berbagi foto, informasi, dll.
- Dampak negatif
Mengganggu kegiatan belajar remaja
Bahaya kejahatan
Bahaya penipuan
Tidak semua pengguna media sosial bersifat sopan
Mengganggu kehidupan dan komunikasi keluarga
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan baik sosial media maupun teknologi komunikasi di Indonesia
perlu dibatasi agar tidak merugikan diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan
negara juga dengan memberikan pengetahuan pokok tentang cara penggunaanya.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan disini, karena pemerintah mempunyai
wewenang untuk melakukan pembatasan tersebut. Tak hanya pemerintah, orang
tua dan orang-orang terdekat juga berkewajiban melakukan pengawasan terhadap
generasi muda disekitarnya.
B. Saran
Berikut merupakan saran-saran bagi orang tua untuk mendidik anak/remaja sejak
dini tentang teknologi informasi :
1. Berikan kesempatan pada anak untuk belajar berinteraksi dengan komputer
sejak dini.
2. Perhatikan bahwa komputer juga mempunyai efek-efek tertentu pada fisik
seseorang. Perhatikan juga tata ruang dan pencahayaannya yang sesuai. Cahaya
jangan terlalu terang dan jarak pandangan jangan terlalu dekat karena dapat
mengganggu indera penglihatan anak.
3. Pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk anak-anak.
4. Perhatikan keamanan anak pada saat bermain komputer dari bahaya listrik.
Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena bagian
dari kabel atau CPU.
5. Awasi selalu pergaulan anak atau remaja, jangan sampai mereka bergaul
dengan teman yang bukan tempatnya.
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai