MKDK4001/PENGANTAR PENDIDIKAN
2. Sebelum memasuki lapangan pendidikan, bersama dengan dua teman lainnya Dr.Cipto
Mangun Kusuma dan Dr. Danurdirjo Setyabudi, Kihajar Dewantara mendirikan organisasi
politik yang bersifat revolusioner, sehingga terkenal dengan nama tiga serangkai pendiri
Indische Partij (IP). Dalam saat itu juga (1912) Kihajar Dewantara bersama dengan Dr.
Cipto Mangunkusuma mendrikan Komite Bumiputera yang bertujuan memprotes adanya
keharusan bagi rakyat Indonesia yang dijajah untuk merayakan kemerdekaan Nederland dari
penindasan Napoleon yang dengan paksa mengumpulkan uang sampai kepelosok –
pelosok.Dengan brosur pertama yang berjudul “Seandainya aku orang Belanda”dari
karyanya sendiri yang secara singkat isinya tidak selayaknya bangsa Indonesia yang ditindas
ikut merayakan kemerdekaan dari bangsa Belanda yang menindasnya.Karena dianggap
bahaya, Kihajar Dewantara diinternir ke Bangka, kemudian dieksternir ke negeri Belanda
atas permintaannya sendiri.Pada massa ini dan ditempat inilah ia mendapatkan kesempatan
untuk mempelajari masalah pendidikan dan pengajaran. Setelah 4 tahun, dengan tanpa
diminta putusan eksternir itu dicabut sehingga ia dapat pulang kembali ke tanah
airnya.Sekembali ketanah airnya ia meneruskan perjuangan politiknya, dimulai lagi dari
menulis di surat kabar yang berjudul “ Kembali ke Pertempuran” . ia menjadi sekretaris
politik , dan menjadi redaktur tiga majalah dari partai politik (National Indesche Partij)
tersebut yaitu De Beweging, Persatuan India , dan Penggugah. Dengan aktifnya ke dunia
politik hidupnya hanya untuk masuk dan keluar penjara.Karena semakin kejam Pemerintah
Belanda terhadap rakyat Indonesia, lebih-lebih terhadap pergerakan rakyat Indonesia dan
agar perjuangan untuk kepentingan bangsa lebih bermanfaat maka Kihajar Dewantara
meninggalkan medan politik yang nampak, memasuki medan pendidikan dan pengajaran
(1921) dimulai dari mengajar pada Sekolah Adhidarma kepunyaan kakaknya R.M
Suryopranoto di Yogyakarta. Setelah satu tahun mengajar di Adhidarma Kihajar Dewantara
mendirikan sekolah yang sesuai dengan cita-citanya sendiri (3 Juli 1922) dengan nama
“Natinal Onderwisj Institut Taman Siswa” yang kelak diubah menjadi Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa. Sekolah ini mula – mula hanya meliputi bagian Taman Anak dan
Bagian Kursus Guru saja.
3. 7 unsur kebudayaan yang muncul pada masa Indonesia sebelum mengenal tulisan (pra
aksara):
1. Bahasa. Komunikasi yang masih sederhana dilakukan oleh manusia saat itu, bahkan
lebih banyak dibantu oleh bahasa tubuh atau isyarat
2. Sistem pengetahuan. Ditandai dengan kemampuan berlayar terbukti dengan migrasi
manusia ke kepulauan Nusantara, serta dengan itu artinya mereka mengenal adanya
petunjuk berdasarkan rasi bintang.
3. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial. Homo sapiens sudah mengenal adanya
kelompok masyarakat dan salah satu diantaranya akan dipilih menjadi
pemimpin/kepala suku atau yang dikenal dengan primus interpares.
4. Peralatan hidup dan teknologi. Kemampuan membuat peralatan dari batu, tanah liat
dan bahkan peembuatan barang dari logam dengan teknologi pengecoran sudah
dikenal pada masa itu
5. Sistem mata pencaharian hidup. Berkenaan dengan kehidupan ekonomi atau
pemenuhan kebutuhan yang masih sederhana dimana dimulai dengan berburu dan
mengumpulkan makanan kemudian berkembang menjadi bercocok tanam dan
berternak (food producing) seiring dengan meningkatnya kemampuan berpikir
manusia terlebih saat mereka sudah menetap secara permanen
6. Sistem religi. Manusia pra aksara secara perlahan sadar akan kekuatan yang berada
diluar kemampuan mereka termasuk kekuatan roh nenek moyang atau anismisme,
kemudian percaya bahwa suatu benda itu mempunyai kemampuan gaib atau disebut
dengan dinamisme, serta percaya bahwa beberapa hewan tertentu memiliki kekuatan
supranatural.
7. Kesenian. Manusia pra aksara mengenal adanya seni rupa terbukti dengan adanya
lukisan-lukisan yang ada di dinding gua dan mereka telah mengenal wayang yang
digunakan untuk berhubungan dengan roh nenek moyang.
4. Berikut Kerangka Kebudayaan yang digambarkan melalui lingkaran kebudayaan
Organisasi Sosial
Sistem Teknologi
Nilai-nilai Budaya
Sistem sosial
Kebudayaan Fisik
Kesenian
Bahasa
Lingkaran 1 Merupakan “Kebudayaan Fisik” yang berarti lingkaran untuk semua benda hasil karya manusia yang
bersifat kongkret.
Lingkaran 2 “Sistem Sosial”, semua pola perbuatan manusia dari waktu kewaktu dan dari hari ke hadru, dari masa ke
masa sebagai pola-pola perilaku yang dilakukan berdasarkan sistem
Lingkaran 3 “Sistem Budaya” KEbudayaan dalam wujud ini bersifat asbtrak dan hanya dipajami dan diketahui (oleh
warga kebudayaan lain) setelah ia mempelajarinya. Kebudayaan dalam wujud gagasan juga berpola dan berdasarkan
sistem-sistem tertentu.
Lingkaran 4 adalah “nilai-nilai budaya” digambarkan dalam lingkaran paling dalam dan merupakan inti dari semua
unsur yang lain yang menentukan sifat, corak, dari pikiran, cara pikir, serta pola prilaku manusia
5.