KELAS : XI PM / XI TSM
Di susun Oleh :
PENGERTIAN KEBUDAYAAAN
Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu Buddhayah dari kata buddhi
yang artinya budi atau akal, maka kebudayaan adalah sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal.
Berikut ini pandangan para ahli tentang kebudayaan
1. MELVILLE J. HERKOVITS
Kebudayaan sebagai suatu superorganic karena kebudayaan yang turun temurun tidak
pernah akan ditinggalkan walaupun masyarkata senantiasa silih berganti.
2. KOENTJARANINGRAT
Kebudayaan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan bermasyarakat.
3. SELO SOEMARDJAN DAN SOELAEMAN SOEMAERDI
Kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan yang
dibutuhkan oleh manusia.
Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai
sosial yang perlu untuk mengatur masalah kemasyarakatan.
Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir orang-orang yang hidup
bermasyarakat.
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Menurut Melville J. Herskovits
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem ekonomi
3. Keluarga
4. Kekuasaan politik
Menurut Bronislaw Malinowski
§ Pendidikan
§ Kesejahteraan sosial
§ Kesehatan
§ Keadilan
4. Bahasa
Fungsi bahasa secara umum:
§ Alat berekspresi
§ Alat komunikasi
§ Alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
Fungsi bahasa secara khusus:
§ Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari (fungsi praktis)
§ Mewujudkan seni (fungsi artistik)
§ Mempelajari naskah-naskah kuno (fungsi filosofis)
§ Usaha mengekploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Kesenian (nilai keindahan/ estetika)
Ada 2 (dua) lapangan besar kesenian dilihat dari sudut cara kesenian sebagai ekspresi hasrat
manusia menikmati keindahan:
§ Seni rupa (kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan mata (visual)
§ Seni suara (kesenian yang dinikmati oleh manusia dengan telinga/ di dengar)
6. Sistem ilmu dan pengetahuan
Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman, intuisi, wahyu, logika atau percobaan-percobaan (trial and error)
Sistem pengetahuan masyarakat secara umum dikelompokkan atas:
§ Pengetahuan tentang alam
§ Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan
§ Pengetahuan tentang tubuh manusia
§ Pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
§ Pengetahuan tentang ruang dan waktu
7. Sistem kepercayaan (religi)
Sistem kepercayaan berkaitan dengan keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem
jagad raya ini yang mengatur segala sesuatunya. Keyakinan ini kemudian diformulasikan
dalam serangkaian tata nilai atau norma, perilaku dan tata cara berhubungan dengan penguasa
tertinggi.
Dampak negatif
§ Sikap individualistis
§ Mengabaikan nilai-nilai kekeluargaan
§ Konsumerisme terhadap produk-produk luar negeri
Hubungan antarbudaya
§ Akulturasi
Akulturasi dapat terjadi apabila dua kebudayaan yang bertemu kemudian berpadu dan
menghasilkan suatu kebudayaan baru, namun tidak menghilangkan unsur-unsur kebudayaan
asli.
Contohnya, bangunan masjid Demak yang merupakan hasil akulturasi budaya Jawa dengan
budaya Islam.
§ Asimilasi
Serupa dengan akulturasi, asimilasi merupakan perpaduan dua budaya yang menghasilkan
kebudayaan baru. Yang membedakan adalah pada asimilasi, budaya setempat/ asli biasanya
perlahan-lahan hilang dan digantikan dengan budaya baru yang timbul.
Contohnya, gaya berpakaian wanita Indonesia yang tadinya berbusana tradisional tergantikan
dengan pakaian modern pengaruh dari Barat.
§ Sintesis
Sintesis bisa terjadi apabila hasil perpaduan dua kebudayaan malah menghasilkan satu
kebudayaan baru yang berbeda dengan dua budaya sebelumnya.
Contohnya, musik rock n roll yang dihasilkan dari perpaduan musik blues dengan musik
country.
§ Penetrasi
Penetrasi adalah masuknya suatu kebudayaan dengan cara paksa atau kekerasan. Biasanya ini
berkaitan erat dengan kolonialisme. Negara penjajah memasukkan budaya mereka pada
negara jajahan dengan cara paksa.
Contohnya, pada zaman tanam paksa, masyarakat Indonesia dipaksa menanam komoditas
yang laku di pasarana Eropa walau mereka tidak memiliki pengetahuan yang cukup akan hal
itu.
KELAS : XI PM / XI TSM
Di susun Oleh :
HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional adalah hubungan yang diadakan oleh suatu bangsa atau negara yang
satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri RI ( Renstra ), hubungan internasional adalah hubungan antarbangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Hubungan ini di dalam Encyclopedia Americana dilihat sebagai hubungan antarnegara atau
antarindividu dari negara yang berbeda-beda, baik berupa hubungan politis, budaya, ekonomi
ataupun hankam. Konsep ini berhubungan erat dengan subjek-subjek, seperti organisasi
internasional, diplomasi, hukum internasional dan politik internasional.
Pengertian hubungan internasional juga dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
Hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
b. Warsito Sunaryo
Hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan – kesatuan social
tertentu, termasuk studi tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. Adapun yang
dimaksud dengan kesatuan-kesatuan social tertentu, bisa diartikan sebagai negara, bangsa maupun
organisasi negara sepanjang hubungan bersifat internasional.
c. Tygve Nathiessen
Hubungan internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen
hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrasi internasional dan
hukum internasional.
a. hubungan individual, yaitu hubungan antarpribadi atau perorangan (interpersonal) antara warga
negara suatu negara dengan warga negara dari negara lain. Individu-individu tersebut saling
mengadakan kontak-kontak pribadi sehingga timbul kepentingan timbal balik diantara keduanya.
c. Hubungan regional, yaitu hubungan yang dilakukan oleh beberapa negara dalam satu kawasan
(region)
d. Hubungan internasional, yaitu hubungan yang melibatkan lebih dari dua negara dan tidak terikat pada
suatu kawasan.
Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang
lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing.
Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, yaitu:
a. Asas Teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan
hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi terhadap semua barang
atau orang yang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing ( internasional sepenuhnya)
b. Asas Kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, setiap
warga negara dimanapun ia berada tetap mendapatkan perlakuan hukum dari negaranya.Asas ini
mempunyai kekuatan extraterritorial, artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi
warga negaranya, walaupun di negara asing.
Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan
peristiwa yang bersangkut paut dengan kepentingan umum. Jadi hukum tidak tidak terikat pada
batas-batas wilayah suatu negara.
Dengan demikian tak satu bangsa pun di dunia ini dapat membebaskan diri dari keterlibatan
dengan bangsa dan negara lain. Bagi suatu negara hubungan dan kerjasama internasional sangat
penting. Menurut Mochtar Kusumaatmadja (1982), hubungan dan kerja sama tersebut timbul
karena adanya kebutuhan yang disebabkan antara lain oleh pembagian kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
a. memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain;
c. mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi yang
lazim ditempuh negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang kepada nilai-nilai etik dalam
pergaulan antarbangsa;
e. membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran atas hak-hak
kemerdekaan yang dimiliki;
g. menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan keberadaan dan kehadirannya
ditengah bangsa-bangsa lain.
Beberapa faktor yang ikut menentukan dalam proses hubungan internasioanal, baik secara
bilateral maupun multilateral antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya
dan letak geografis.
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan nya telah
diakui oleh negara lain, baik secara de facto, maupun de jure. Perlunya kerjasama dalam bentuk
hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:
a. Faktor internal, yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melaui kudeta
maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerjasama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut
terutama dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
a. Faktor kodrat manusia sebagai makhluk social yang harus mengadakan kerjasama dengan sesama.
b. Faktor wilayah yang saling berjauhan akan mengakibatkan timbulnya kerja sama regional dan
internasional
d. Faktor kepentingan nasional yang tidak selamanya dapat dipenuhi di dalam negeri sendiri.
e. Faktor tanggung jawab sebagai warga dunia untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tertib serta
damai.
Disamping itu hubungan kerjasama antar negara di dunia diperlukan guna memenuhi kebutuhan
hidup dan eksistensi keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional, disamping demi
terciptanya perdamaian dan kesejahteraan hidup yang merupakan dambaan setiap manusia dan
negara di dunia.
Kerjasama antarbangsa di dunia didasari atas sikap saling menghormati dan saling menguntungkan.
Kerja sama internasional antara lain bertujuan untuk :
b. Menciptakan saling pengertian antarbangsa dalam membina dan menegakkan perdamaian dunia.
TUGAS INDIVIDU
Sebutkan bentuk-bentuk hubungan kerjasama antara Indonesia dengan negara lain, dengan mengisi
tabel di bawah ini !
No Bentuk kerjasama Perwujudannya Manfaat bagi Indonesia
c. ……………… c. ………………..
d. .....…………… d. ………………..
a. ………………. ………………..
b. ……………….. ………………..
c. ………………. ……………….
d. ………………. ……………….
. Miriam Budiarjo dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Politik mengatakan bahwa politik adalah
bermacam-macam kegiatan dalam sutu sistem politik (negara) yang menyangkut proses
menentukan tujuan-tujuan dari sistem dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Luar Negeri adalah
daerah, tempat atau wilayah yang bukan merupakan bagian dari daerah, tempat, atau wilayah
sendiri. Dalam pengertian kita sehari-hari, luar negeri diartikan negara-negara lain di luar negara
Indonesia.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa politik luar negeri adalah bermacam-
macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan-
tujuan dari sistem dan melaksanakan tujuan-tujuan itu dalam mengadakan hubungan dengan
negara-negara lain atau dalam pergaulan internasional. Atau dengan kata lain politik luar negeri
adalah kebijakan yang di tetapkan suatu negara untuk mengatur mekanisme hubungan dengan
negara lain.
Dalam Undang-Undang No. 37 tahun 1999 dijelaskan tentang pengertian politik luar negeri,
yaitu kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan
dengan negara lain, organisasi internasional, subyek hukum internasional lainnya dalam rangka
menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional.
Politik luar negeri Indonesia merupakan hasil perkembangan sejarah ketatanegaraan selama
kurun waktu yang panjang. Pada tahun-tahun pertama berdirinya, negara Indonesia menghadapi
persoalan yang penting, antara lain usaha konsolidasi bagi kelangsungan hidup negara. Ancaman
terhadap kemerdekaan Indonesia datang dari pihak Belanda yang ingin kembali menjajah negara
Indonesia. Ancaman ini, menyebabkan pemerintah Indonesia merumuskan politik luar negerinya.
Pada tanggal 2 September 1948, pemerintah Indonesia mengumumkan pendirian politik luar
negerinya dihadapan badan pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat yang antara lain berbunyi : “…..
tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita
hanya harus memilih antara pro – Rusia atau pro – Amerika ? Apakah tak ada pendirian lain yang
harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita”.
Pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus kita ambil adalah pendirian untuk
menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, tetapi harus tetap menjadi subjek yang
berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu Indonesia merdeka
seluruhnya. Keterangan inilah yang kemudian menjadi dasar pertimbangan politik luar negeri
Indonesia yang bebas dan aktif.
Landasan pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri. Dalam pasal 2 UU No. 37 Tahun 1999
dinyatakan bahwa hubungan luar negeri dan politik luar negeri didasarkan pada Pancasila, UUD
1945, dan Garis-Garis Besar haluan Negara.
Dengan demikian Landasan bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut :
c. Landasan operasional :
- Ketetapan-Ketetapan MPR
a. Pembentukan satu negara Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang
demokrasi dengan wilayah kekuasaan dari sabang sampai merauke.
b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur materialo dan spiritual dalam wadah negara
kesatuan RI.
c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara RI dan semua negara di dunia.
Mengenai tujuan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, Drs. Moh. Hatta dalam
bukunya Dasar Politik Luar negeri Republik Indonesia, merumuskan sebagai berikut :
b. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat
apabila barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri.
c. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat.
d. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksana cita-cita yang tersimpul di dalam
Pancasila, dasar, dan filsafat negara kita.
Pedoman perjuangan politik luar negeri yang bebas aktif berdasarkan pada faktor-faktor sebagai
berikut :
a. Dasa Sila Bandung yang mencerminkan solidaritas negara-negara Asia dan Afrika, dan perjuangan
melawan imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manivestasinya serta mengandung
sifat non intervensi (tidak turut campur urusan negara lain).
b. Prinsip bahwa masalah Asia hendaknya dipecahkan oleh bangsa Asia sendiri dengan kerja sama
regional.
Berdasarkan Pengumuman pemerintah tanggal 2 September 1948 di hadapan Badan Pekerja Komite
Nasional Pusat, yang menjadi prinsip-prinsip pokok politik luar negeri RI sebagai berikut :
c. Negara kita memperkuat sendi-sendi hokum internasional dan organisasi internasional untuk
menjamin perdamaian yang kekal.
e. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan social internasional dengan berpedoman pada Piagam
PBB.
f. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menokong perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang
masih dijajah sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan, dan perdamaian internasional itu tidak akan
tercapai.
Dalam rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera, negara kita harus
tetap melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif.
a. Bebas, artinya kita bebas menentukan sikap dan pandangan kita terhadap masalah-masalah
internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis
bertentangan.
b. Aktif,artinya kita dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian
dunia.
Perwujudan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, dapat dilihat dari contoh sebagai
berikiut :
a. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas
negara-negara Asia afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung.
b. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non Blok tahun 1961 yang berusaha
membantu dunia Internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara Blok barat dan
Blok Timur.
c. Indonesia juga aktif di dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN).
d. Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang saudara di Bosnia, pertikaian dan konflik
antara pemerintahan Filipina dan bangsa Moro, dan lain-lain.
Dalam pasal 4 UU No 37 Tahun 1999 dinyatakan bahwa politik luar negeri dilaksanakan melalui
diplomasi yang kreatif, aktif, antisipatif, tidak sekedar rutin, dan reaktif, teguh dalam prinsip dan
pendirian, serta rasional dan luwes dalam pendekatan
1) Pengertian Diplomasi
Kata diplomasi berasal dari bahasa yunani dan Latin, yaitu diploma, yang artinya piagam atau
surat perjanjian. Dalam perkembangannya, diplomasi diartikan kegiatan yang menyangkut hubungan
antarnegara atau hubungan resmi suatu negara dengan negara lain. Segala hal ihwal yang berkenaan
dengan diplomasi disebut dengan diplomatic, sedangkan petugas-petugas yang melaksanakantugas
diplomatic atau kegiatan disebut diplomat.
b) Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dalam hubungan internasional; maksudnya diplomat
mebuat dan menandatangani perjanjian yang mengikat menurut hukum, mengumumkan
pernyataan, dan mempunyai wewenang untuk meratifikasi dokumen yang telah disahkan oleh
negara pengirim
c) Sebagai perwakilan politik; maksudnya seorang diplomat meneruskan semua keinginan negara
pengirim sesuai dengan garis yang telah digariskan.
Seorang diplomat mengemban tugas penting dan sangat menentukan bagai Negara yang
diwakilinya. Menurut Sir H. Nicolson dalam bukunya Diplomacy, seorang diplomat harus memenuhi
persyaratan tertentu, yaitu:
a) Kejujuran ( aruthulness)
b) Ketelitian (precision)
c) Ketenangan (calm)
f) Kesetiaan (loyalty)
Kegiatan diplomasi dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk yaitu diplomasi politik,
ekonomi, social dan penerangan serta pertahanan dan keamanan. Kegiatan diplomasi meliputi:
a) menentukan tujuan dengan mempergunakan semua daya dan tenaga untuk mencapai tujuan tersebut;
b) menyesuaikan dari kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai dengan daya dan
tenaga yang ada;
c) menentukan sesuai dan tidaknya tujuan nasioanal dengan kepentingan bangsa atau negara lain;
Alat perlengkapan atau instrument dalam melaksanakan diplomasi ada dua, yaitu.
a) Perwakilan diplomatik
Departemen luar negeri merupakan unsur pelaksana dari seluruh kegiatan politik luar negeri suatu
negara.
Departemen luar negeri biasanya bertempat di ibukota negara. Departemen luar negeri
merupakan pusat dari seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara. Di departemen luar negeri
bahan-bahan dari berbagai sumber diolah dan dirumuskan, kemudian dinilai. Hasil penilaian ini akan
dijadikan pedoman dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
a) Menjaga agar pelaksanaan politik luar negeri Indonesia tidak menyimpang dari peraturan pemerintah
dan tetap berpedoman kepada kepentingan nasional;
b) Menjaga nama baik, kedaulatan dan martabat Republik Indonesia di mata internasional
Departemen luar negeri Republik Indonesia juga mempunyai tugas-tugas khusus yang biasanya
dijalankan oleh lembaga-lembaga di bawah departemen luar negeri, antara lain, yaitu:
a) Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan dan pembinaan serta perijinan di bidang politik
dan hubungan luar negeri sesuai dengan kebijakan menteri luar negeri. Tugas ini dibebankan kepada
Dirjen Politik Departemen Luar Negeri;
b) Mengadakan pengamanan, penerangan dan pembinaan masyarakat Indonesia di luar negeri. Tugas ini
dilaksanakan oleh Dirjen Hubungan Sosial Budaya dan Penerangan Luar Negeri;
c) Merumuskan kebijakan teknis, memberikan bimbingan, pembinaan dan perijinan di bidang protocol,
konsuler dan fasilitas diplomatic. Tugas ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Protokoler dan
konsuler.
Banyaknya tugas yang harus dilaksanakan oleh departemen luar negeri menyebabkan
departemen ini memiliki peranan penting. Fungsi dan peranan departemen luar negeri Indonesia
dalam mengadakan hubungan dengan negara-negara lain, antara lain, yaitu:
b) Membantu presiden dan melaksanakan politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas dan aktif
dengan berorientasi pada kepentingan nasional;
c) Melaksanakan dan membina hubungan dengan negara-negara lain, baik hubungan yang bersifat politis
maupun non politis;
d) Mengolah, merumuskan, menilai data-data dan bahan-bahan dari berbagai sumber, kemudian
menentukan langkah-langkah yang diperlukan;serta
Dalam melaksanakan tugas diplomatiknya, departemen luar negeri harus diberitahu tentang:
b) Kedatangan dan pemberangkatan orang-orang yang termasuk anggota misi atau anggota keluarga
serta berakhirnya tugas atau keberadaan mereka;
c) Kedatangan dan pemberangkatan para pembantu yang diperbantukan kepada pejabat diplomatic;
d) Penempatan warga negara penerima sebagai anggota misi atau sebagai pembantu pribadi yang
mempunyai hak istimewa atau hak kekebalan.
DISKUSI KELOMPOK
Buatlah Kelompok, tiap-tiap kelompok terdiri atas 4 orang !
Carilah melalui media massa contoh-contoh hubungan internasional yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia !
Gunakan matrik berikut ini sebagai panduan. Setelah selesai laporkan hasilnya kepada Guru.
Deskripsi singkat
Hubungan dengan Negara
No. mengenai hubungan Sarana yang digunakan
……
tersebut
1.
2.
3.
4.
Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai suatu persetujuan yang
dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara mengenai penetapan, penentuan, atau syarat
timbal balik tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Dalam perjanjian internasional, pihak-pihak dinyatakan secara sukarela dan didasarkan pada
persamaan kedudukan, serta kepentingan bersama, baik di masa damai maupun perang. Pada
umumnya perjanjian ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakan perjanjian karena adanya adagium
“Pacta Sunt Servanda” (persetujuan antarnegara harus ditaati.
Pengertian perjanjian internasional juga dikemukakan oleh beberapa tokoh atau ahli, antara lain:
a. Oppenheimer - Lauterpacht
Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan
kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian.
b. G. Schwarzenberger
Perjanian internasional sebagai suatu persetujuan antara obyek-obyek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional, dapat berbentuk
bilateral maupun multilateral. Subyek-subyek hukum dalam hal ini selain lembaga-lembaga
internasional juga negara-negara.
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa
dan bertujuan untuk mengakibatkan akibat-akibat hukum tertentu.
Perjanjian internasional adalah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih, yang bertujuan
untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Tegasnya perjanjian internasional mengatur
perjanjian antar negara saja selaku subyek hukum internasional
Perjanjian internasional yaitu perjanjian dalam bentuk dan nama tertentu yang diatur dalam hukum
internasional yang dibuat secara tertulis serta menimbulkan hak dan kewajiban di bidang hukum
publik.