Bahan SCNKK Bu Husna
Bahan SCNKK Bu Husna
1. Sejarah : 40 tahun yang lalu talidomid disaster terjadi karena penggunaanya dalam
kehamilan
2. Sekarang telah dilakukan penelitian berskala besar :
1/3 – 2/3 wanita hamil minum paling tidak 1 obat selama hamil menggunakan 154 jenis
obat
Penggunaan obat pada trimester 1
3. Penting dalam periode ini adalah organoleptis terjadi 18-55 hari setelah konsepsi hanya
dalam periode ini obat yang diberikan dapat menyebabkan gangguan struktur fetus tidak
tertutup nya neural tube
PENDAHULUAN
1. Pemberian obat pada ibu hamil harus dipikirkan efek obat pada ibu dan janin yang
dikandungnya karena obat dapat melalui sawar plasenta/sawar uri
2. Pemberian obat pada ibu menyusui harus dipikirkan efek obat pada ibu dan bayi karena
obat dapat masuk ke dalam air susu ibu
3. Neonates (khusunya bayi yang lahir premature) mempunyai resiko lebih besar terhadap
paparan obat melalui ASI. Hal ini disebabkan oleh fungsi ginjal dan hati yang belum
berkembang, sehingga berisiko terjadi penimbunan obat
4. Farmakokinetik obat pada kehamilan
- Kompartemen ibu
- Kompartemen plasenta
- Kompartemen janin
5. Kompartemen ibu
- Motilitas usus berkurang sehingga absorpsi obat menurun
- Peningkatan sekresi mukosa, pH gaster meningkat sehingga obat sulit masuk
- Mual dan muntah sehingga obat sulit masuk
- Sirkulasi pulmonal meningkat sehingga absorbs alveoli bertambah,perhatikan untuk
obat inhalasi
- Distribusi obat dalam organ tidak sama
- Kadar obat yang bebas aktif dalam sirkulasi lebih banyak pada ibu hamil daripada ibu
tidak hamil
- Pembentukan protein albumin berkurang sehingga detoksifikasi oleh hepar berkurang
- Aliran darah glomerulus meningkat sehingga obat cepat dieksresikan missal penisilin
dan derivatnya
6. Kompartemen plasenta
- Obat dapat melalui sawar plasenta melalui proses difusi,transport aktif dan fasilitatif
fagositosis
- Kadar obat setelah melewati sawar plasenta :
a. Sama antara sebelum dan sesudah melalui plasenta
b. Lebih sedikit setelah melalui plasenta
7. Kompartemen janin
- Periode embrio 2 minggu pertama sejak konsepsi. Pada periode ini embrio belum
terpengaruh oleh efek obat penyebab teratogenik
- Periode organogenesis yaitu sejak 17 hari sampai lebih kurang 70 hari pascakonsepsi
sangat rentan terhadap efek obat, terutama efek obat tertentu yang memberi efek
negative atau cacat bawaan
- Setelah 70 hari pasca konsepsi dimana organogenesis masih berlangsung walau
belum sempurna, obat yang berpengaruh jenisnya tidak terlalu banyak bahkan ada
yang mengatakan tidak berpengaruh
8. Teratogenesis
- Proses terjadinya cacat bawaan pada janin
- Bermanifestasi sebagai gangguan pertumbuhan, kematian janin, pertumbuhan
karsinogenesis dan malformasi
- Teratogen : agen atau factor yang menimbulkan cacat bawaan pada janin
- Teratogenik : kecenderungan menimbulkan cacat bawaan pada janin
9. Teratogen
- Infeksi
- Obat dan bahan kimia
- Khemoterapi
- Bahan atau sentuhan fisik (radiasi ionik dosis tinggi)
10. Cara kerja obat dalam menimbulkan gangguan tumbuh kembang dan fungsi
- Langsung membunuh sel (all or nothing)
- Menganggu pertumbuhan sel
- Menganggu differensiasi sel sehingga menimbulkan deformitas organ
- Menganggu fungsi walaupun bentuk organ normal
11. Efek teratogenik obat
- Abnormalitas kromosom
- Gangguan implatansi
- Gangguan embryogenesis
- Konsepsus mati
- Malformasi struktur
- IUGR (intra uterine growth restrictions adalah kondisi dimana pertumbuhan janin
didalam kandungan terhambat)
- IUFD(intra uterine fetal death yaitu kondisi janin yang meninggal didalam kandungan
setelah kehamilan berusia 20 minggu)
- Kerusakan saraf sentral-nervus kranialis
- Abnormalitas mental/retardasi mental
12. Beberapa obat teratogenik
- Misoprostol (sebagai abortifacien) : moebius sekuens (paralysis nervus kranial 6
(abducens) dan 7 (facialis))
- ACE inhibitor : gagal ginjal berkepanjangan pada bayi,penurunan osifikasi
tempurung kepala,disgenesis tubulus renalis
- Danazol dan obat androgenic lain : maskulinisasi pada janin perempuan
- Dietilstilbestrol : CA vagina dan efek system urogenital janin
- Tetrasiklin : hipoplasi enamel dan perubahan warna gigi (diskolorasi gigi), gangguan
pertumbuhan tulang
- Thalidomid : fokomelia
Pretern 85 50
neonatus
Neonatu 75 45
s
3 bulan 75 30
1 tahun 60 25
Dewasa 60 20
d. Ekskresi
Fungsi ginjal saat lahir dan perkembangannnya berhubungan dengan
kematangan nefron.
GFR pada neonatus dan bayi umumnya lebih rendah dibandingkan dewasa (30-
40%) -> ginjal belum berkembang dengan baik.
Pada neonatus GFR akan meningkat dengan cepat dalam 2 minggu.
Fungsi tubulus renal dan glomelural medekati dewasa pada usia 8-12 bulan.
One year 70
adult 70
4) Segi praktis pemakaian obat cara pemberian, bentuk sediaan dan ketaatan
pasien untuk minum obat
o Cara pemberian -> oral, parenteral, rektal
o Bentuk sediaan -> tablet, kaplet, sirup, puyer, serbuk, dll
o Ketaatan minum obat