Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FILSAFAT ILMU : ONTOLOGI

Oleh :

ANISA WIDIYA SARI (18080694003)


MICHAEL DAMIANUS VIANDY S. (18080694027)
DERA SETIA KRISTANT (18080694052)
A. DEFINISI ONTOLOGI

Ontologi termasuk salah satu kajian filsafat yang berasal dari Yunani., Tokoh yang
berpandangan bersifat ontologi yaitu Thales, Plato, dan Aristoteles. Tales terkeneal dengan
kesimpulan bahwa air merupakan awal dari segala sesuatu.

Hakikat kenyataan bisa didekati ontologi, yaitu:

1. Kuantitatif, dengan menanyakan apa kenyataan itu tunggal / jamak?


2. Kualitatif, dengan menanyakan apa realitas tersebut memiliki kualitas tertentu, misalnya
daun yang memiliki warna hijau, bunga mawar yang harum.
Sederhananya ontologi dirusumuskan sebagai ilmu yang mempelajari kenyataan secara
konkret.

B. OBJEK KAJIAN ONTOLOGI

Objek kajian telaah ontologi adalah semua yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada
terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan
ada sesudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan yang maha esa, pencipta dan
pengatur serta penentu alam semesta.

C. ALIRAN – ALIRAN DALAM ONTOLOGI


1. Monisme

Aliran ini mempercayai bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada hanya
satu saja. Para filosof yang termasuk dalam aliran ini seperti Thales, Demokritos,
Plato, dan Aristoteles. Ontologi merupakan salah satu diantara penyelidikan
filsafat yang paling kuno. Pertama kali diperkenalkan oleh Thales pada
kesimpulan bahwa “air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula
dari segala sesuatu”. Yang penting bagi kita bukanlah kesimpulannya, melainkan
pendiriannya bahwa mungkin segala sesuatu yang ada berasal dari satu substansi
saja.
2. Dualisme
Aliran ini meyakini bahwa sumber segala sesuatu terdiri dari dua hakikat,
yaitu materi (jasad) dan jasmani (spiritual). kedua hakikat ini saling bebas dan
berdiri sendiri. Perhubungan antara keduanya inilah yang menciptakan kehidupan
alami contohnya diri manusia.
3. Materialisme
Aliran ini meyakini bahwa yang ada hanyalah materi dan segala sesuatu
yang lainnya yang disebut jiwa atau roh bukanlah suatu kenyataan yang berdiri
sendiri. Materialisme terkadang disamakan dengan naturalisme, sebenarnya
terdapatperbedaan anatar keduanya. Alam (natural) disana ialah segala-galanya
meliputi benda dan roh. Sedangkan materialism menganggap roh adalah kejadian
benda, jadi tidak sama dengan benda.
Beberapa filsafat Yunani yang muncul berdasarkan materialism antara lain
Thales yang menganggap unsure asal itu adalah air, kemudian. Anaximenes
menganggap bahwa unsure asal itu udara. Dan yang terkenal adalah Demokritos
yang menganggap bahwa hakikat alam merupakan kumpulan atom yang banyak
jumlahnya, atom – atom inilah yang menjadi asal kejadian peristiwa alam.
4. Idealisme

Aliran ini merupakan lawan dari aliran materialism yang juga dinamakan
aliran spiritualisme. Aliran ini menganggap bahwa kenyataan semua berasal dari
roh. Menurut aliran ini materi atau zat yang ada hanyalah bentuk penjelmaan dari
roh. Inti dari aliran ini adalah “manusia menganggap roh lebih tinggi nilainya dari
apapun seperti materi dan kehidupan manusia. Sehingga materi hanyalah
bayangan atau jelmaan dari roh.
5. Agnostisisme
Aliran ini mengingkari bahwa manusia mampu mengetahui hakikat yang
ada baik materi ataupun roh. Contoh dari aliran ini adalah seorang filosof
Eksistensialisme, seperti Jean Paul yang merupakan seorang Atheis.

D. TEOLOGI

Teologi dalam bahasa Yunani adalah Theologia. Istilah tersebut berasal dari kata “theos”
yang berarti Allah dan “logos” yang artinya logika. Arti dasarnya yaitu suatu wacana atau
acatatan tentang Allah atau Tuhan. Teologi pada umumnya adalah suatu pengetahuan metodis,
sistematis dan koheran tentang suatu kenyataan berdasarkan iman atau kepercayaan. Iman dalam
disri seseorang dapat didapatkan melalui pendidikan tetapi juga dapat melalui usahanya sendiri,
misalnya seseorang sedang merenungkan hidupnya dihadapan Yang Maha Kuasa. Didalam hal
ini Allah dimengerti sebagai realita yang paling mengagumkan. Tentunya dalam hal ini
berteologi adalah berfilsafat.

Iman adalah percaya. Yang digambarkan melalui sikap dan perilaku seseorang dalam
lingkungannya. Teologi sebagai ilmu merefleksikan hubungan antara Allah dan manusia.
Seseorang berteologi karena ingin memahami iman yang dimiliknya dengan baik dan ingin
mempertanggung jawabkannya. Teologi bukan agama maksudnya teollogi memiliki unsur
“intellectus Quaerens Fidem” yanitu akal yang menyelidiki iman, diharapka member manfaat
substansial untuk integrasi akal dan iman, IPTEK dan IMTAQ yang akan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.

Teologi dan agama tidak selalu berjalan dengan baik kadang kala ada perbedaan,
ketegangan dan pertentangan yang terjadi sejak awal muncul. Seperti halnnya yanga dialami oleh
Abu Sa’id Al-Syirifai (893-979) seorang teolog Muktakzilah dengan guru filsafat yang beraliran
Nestorian bernama Abu Bisyr Matta (870-940) seperti yang dikemukakan oleh Oliver Leaman,
adalah bukti nyata perseteruan yang memperdebatkan persoalan bahasa dan logika.

Anda mungkin juga menyukai