Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN PENCEGAHAN

KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI KELURAHAN BITUNG BARAT SATU


KECAMATAN MAESAKOTA BITUNG

THE CORRELATION KNOWLEDGE AND PUBLIC ATTITUDE WITH PREVENTION OF


HYPERTENSION IN THE KELURAHAN OF WEST BITUNG ONE
MAESA DISTRICT BITUNG CITY

Silvana Karamoy*, Maykel Kiling**, Esther Tamunu**

*Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon


** Dosen Politeknik Kesehatan Manado

ABSTRAK

Hipertensi telah menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat dunia, baik negara maju maupun
berkembang. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai faktor dapat memicu
terjadinya hipertensi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
masyarakat dengan upaya pencegahan hipertensi di kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan
Maesa Kota Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan Cross
Sectional. Populasinya adalah pasien hipertensi yang ada di kelurahan Bitung Barat Satu. Teknik
pengambilan sampel berupa Purpossive Sampling dengan besar sampel 30 orang yang dianalisis
menggunakan uji statistik Correlation Spearman Rho. Penelitian ini dilakukan bulan Februari-April
2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisa univariat karakteristik
responden terbanyak berpengetahuan cukup yaitu 16 orang (53,3%), Sikap cukup 17 orang
(56,7%).Berdasarkan hasil analisa bivariat dgn ɑ=0,05, menunjukan ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan (0,626) dan sikap (0,554).

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pencegahan hipertensi

ABSTRACT

Hypertension has become a problem in the health of the world community, both modern and
developing countries. Hypertension is a condition in which blood pressure rises beyond the normal
limit. Normal blood pressure limits vary according to age. Various factors can trigger the
occurrence of hypertension. This study aims to determine the correlation of knowledge and attitude
of society with prevention efforts of hypertension in the kelurahanof West Bitung one district Maesa
Bitung City.his research is a cross sectional approach. The population is hypertensive patients in
the kelurahan of West Bitung one. Sampling technique in the form of Purpossive Sampling with a
sample of 30 people. That as analyzed using the Correlation Spearman Rho statistical test. This
study was conducted from February to April 2016. The results showed that based on the univariate
analysis, the characteristics of the respondents most knowledgeable enough are is 16 people
(53.3%), enough attitude 17 people (56,7%) Based on the result of bivariate analysis with ɑ = 0.05,
showed a significant correlation between knowledge (0.626) and attitude (0,554).

Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention of hypertension

PENDAHULUAN

Hipertensi telah menjadi masalah dalam darah diatas normal yang ditunjukkan oleh
kesehatan masyarakat dunia, baik negara maju angka bagian atas (systolic) dan angka bagian
maupun berkembang (Utami,2014). WHO bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
(World Health Organization) memberikan menggunakan alat pengukur tekanan darah
batasan tekanan darah normal adalah 140/90 baik yang berupa cuff air raksa
mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara (sphygmomanometer) atau alat digital lainnya
usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007). (Nurul, 2015).
Penyakit darah tinggi atau hipertensi Berdasarkan pengukuran tekanan darah,
(hypertension) adalah suatu keadaan dimana secara merata di Sulawesi Utara, penyakit
seseorang mengalami peningkatan tekanan hipertensi diderita oleh hampir satu di antara

1
tiga penduduk umur >18 tahun (31,2%). penyakit, dan, kepatuhan dlam menjalankan
Penyakit hipertensi tertinggi di Kabupaten Kota terapi (Notoatmodjo, 2003).
Bitung yakni empat di antara sepuluh penduduk Pengetahuan merupakan hasil dari tahu,
(41,6%). Data dari Dinas Kesehatan Sulawesi dan ini terjadi setelah orang melakukan
Utara (Dinkes,2013) kasus hipertensi mencapai pengindraan terhadap suatu objek tertentu
angka 9.234 kasus. Diseluruh dunia penyakit (Notoatmodjo, 2007). Salah satu faktor yang
tekanan darah tinggi atau hipertensi telah penting dalam mengupayakan hidup sehat
membunuh 9,4 juta warga dunia setiap adalah pengetahuan tentang apa yang
tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) membuat orang tetap sehat dan apa yang
memperkirakan, jumlah penderita hipertensi menyebabkan sakit (Suharyono, 2008).
akan terus meningkat seiring dengan jumlah Pengetahuan tentang penyakit hipertensi
penduduk yang membesar. pada 2025 sangatlah diperlukan, dimana masyarakat yang
mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen menderita hipertensi harus memperhatikan
warga dunia terkena hipertensi. status kesehatannya agar tercapai status
Dari hasil rekapitulasi data di Puskesmas kesehatan yang baik (Notoatmodjo, 2003).
kelurahan Bitung Barat Satu dengan penyakit Pengetahuan yang baik tentang penyakit
Hipertensi tahun 2016 berada pada tingkat hipertensi akan berpengaruh pada sikap yang
pertama dengan kasus penyakit tidak menular, baik pula untuk melakukan perawatan yang
yang berjumlah 229 jiwa yang berobat di tepat dalam pencegahan hipertensi
Puskesmas. Dan data diambil pada 1 bulan (Notoatmodjo, 2003). Di indonesia sendiri
terakhir, yaitu bulan november 2016 terdapat pengetahuan tentang penyakit hipertensi masih
33 penderita hipertensi, jumlah kasus hipertensi sangat rendah. Hal ini dibuktikan karena
pada usia 18-54 tahun berjumlah 18 orang, banyak orang lebih memilih makanan siap saji
7 orang jenis kelamin laki-laki, 11 orang yang umumnya rendah serat, tinggi lemak,
perempuan, sedangkan pada usia 55> tahun : tinggi gula, dan mengandung banyak garam.
15 orang, 6 orang dengan jenis kelamin laki- Kebiasaan inilah yang dapat menjadi salah satu
laki, 9 orang perempuan. Total keseluruhan 33 pemicu penyakit hipertensi (Dinkes, 2008).
penderita hipertensi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka
Hipertensi dapat dicegah dengan adanya : peneliti merasa tertarik untuk meneliti apakah
Pengetahuan tentang faktor-faktor pemicu ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
penyakit, sikap yang baik dalam merespon masyarakat dalam upaya pencegahan
penyakit, dukungan dalam penyembuhan hipertensi di Kelurahan Bitung Barat Satu
Kecamatan Maesa Bitung.

METODE

Penelitian ini berlokasi di Kelurahan Bitung Dimana bertujuan untuk mendapatkan


Barat Satu. Populasi dalam penelitian ini informasi yang jelas antara pengetahuan dan
sebanyak 33 orang, peneliti menggunakan sikap dengan pencegahan hipertensi.
rumus Nursalam (2008), dari total sehingga Dalam pengambilan data, peneliti
diambil 30 responden yang merupakan menggunakan instrumen berupa lembar
penderita Hipertensi di Keurahan Bitung Barat kuesioner dalam bentuk Checklist untuk
Satu dengan pertimbangan atau kriteria-kriteria mengetahui pengetahuan dan sikap
tertentu (Purpossive sampling). masyarakat dengan pencegahan hipertensi di
Desain penelitian yang digunakan yaitu Kelurahan Bitung Barat Satu. Hasil uji dalam
rancangan cross sectional dimana variabel penelitian ini menggunakan analisis spearman
bebas dan terikatnya diukur dalam waktu yang rho dengan nilai kemaknaan a < 0,05.
sama (Notoadmojo, 2003).

2
HASIL PENELITIAN

1. Analisa Univariat
a. Data Demografi

Tabel 1. Karakteristik Demografi Responden

Kategori Jumlah Responden Presentase


%
Umur
35-45 9 30
46-55 21 70
Total 30 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 17 56,7
Perempuan 13 43,3
Total 30 100
Pendidikan
SD 2 6,7
SMP 7 23,3
SMA/SMK/SPG 16 53,3
PT 5 16,7
Total 30 100

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari sebanyak 17 responden (56,7%), responden


total 30 responden, sebagian besar responden berdasarkan pendidikan yang paling banyak
berumur : 46-55 tahun yaitu sebanyak 21 adalah SMA/SMK/SPG yaitu sebanyak 16
responden (70%), responden yang paling responden atau (53,3%).
banyak berjenis kelamin laki-laki yaitu

b. Pengetahuan Responden Dengan Pencegahan Kekambuhan Hipertensi

Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Responden Dengan Pencegahan Kekambuhan


Hipertensi

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase %


Baik 9 30
Cukup 16 53.3
Kurang 5 13.3
jumlah 30 100

Tabel 2 di atas menunjukkan dari 30 cukup yaitu 53,3% atau sebanyak 16 orang,
responden pengetahuan masyarakat dalam kurang13,3% atau 5 orang, dan pengetahuan
penelitian ini mempunyai pengetahuan yang baik 30% atau sebanyak 9 orang.

c. Sikap Responden Dengan Pencegahan

Tabel 3. Distribusi Sikap Responden Dengan Pencegahan Kekambuhan Hipertensi

Sikap Frekuensi Presentase %


Baik 9 30
Cukup 17 56.7
Kurang 4 13.3
jumlah 30 100

Tabel 3 diatas menunjukkan sikap 17 orang, dan sikap yang kurang 13,3%
responden pada penelitian ini berada pada responden sebanyak 4 orang, sedangkansikap
sikap yang cukup yaitu 56,7% atau sebanyak yang baik 30% responden sebanyak 9 orang.

3
d. Pencegahan Responden tentang Hipertensi

Tabel 4. Distribusi Pencegahan Kekambuhan Responden tentang Hipertensi

Pencegahan Frekuensi Presentase %


Baik 1 3.3
Cukup 24 80
Kurang 5 16.7
jumlah 30 100

Tabel 4 diatas menunjukkan pencegahan 34 orang, pencegahan yang kurang 16,7%


responden pada penelitian ini berada pada sebanyak 5 orang dan pencegahan pada
pencegahan yang cukup yaitu 80% sebanyak kategori baik hanya 3,3% sebanyak 1 orang..

2. A
nalisis Bivariat

Tabel 1. Data Hubungan antara Pengetahuan dengan Pencegahan Kekambuhan


Hipertensi Di Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung

Pencegahan Hipertensi
Pengetahuan Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
Kurang 4 80,0 1 20,0 0 0 5 100
Cukup 1 6,3 15 93,8 0 0 16 100
Baik 0 0 8 88,9 1 11,1 9 100
Total 5 16,7 24 80,0 3 3,3 30 100
Significant (p) = 0,000
coefficient correlation Spearman’s rho (r) = 0,626

Berdasarkan hasil uji statistik Sperman rho Kota Bitung dan koefisien korelasi 0,626
dengan nilai Signifikan (p)= 0,000 < α 0,05. dengan tingkat keeretan korelasi cukup antara
Artinya ada hubungan antara pengetahuan hubungan pengetahuan dengan pencegahan
dengan pencegahan kekambuhan hipertensi di kekambuhan hipertensi di Kelurahan Bitung
Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung. .

Tabel 2. Analisis Data Hubungan antara Sikap dengan Pencegahan Kekambuhan


Hipertensi Di Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung

Pencegahan Hipertensi
Sikap Kurang Cukup Baik Total
N % N % N % N %
Kurang 3 75,0 1 25,0 0 0 4 100
Cukup 2 11,8 15 88,2 0 0 17 100
Baik 0 0 8 88,9 1 11,1 9 100
Total 5 16,7 24 80,0 1 3,3 30 100
Significant (p) = 0,002
coefficient correlation Spearman’s rho (r) = 0,554

Berdasarkan hasil uji statistic Sperman rho Maesa Kota Bitung dan koefisien korelasi
dengan nilai Signifikan (p)= 0,002 < α 0,05. 0,554. Sehingga menunjukan korelasi atau
Artinya ada hubungan antara sikap dengan tingkat hubungan yang cukup antara
pencegahan kekambuhan hipertensi di pengetahuan dengan pencegahan kekambuhan
Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan

4
hipertensi di Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung.
PEMBAHASAN

Hubungan Pengetahuan Dengan Pencegahan Kekambuhan Hipertensi Di Kelurahan Bitung


Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung

Berdasarkan hasil uji statistic Sperman rho oleh karena itu responden akan lebih sulit untuk
dengan nilai Signifikan (p)= 0,000 < α 0,05. menerima informasi. Jadi dibutuhkannya
Artinya ada hubungan pengetahuan dengan pendidikan kesehatan melalui sosialisasi dari
pencegahan kekambuhan hipertensi di pemerintah. Sehingga penerimaan informasi
Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan akan lebih mudah dan pengetahuan
Maesa Kota Bitung dan koefisien korelasi bertambah. Jadi dengan bertambahnya
0,626, sehingga menunjukan korelasi atau pengetahuan responden, maka pencegahan
tingkat hubungan yang cuku pantara dapat dilakukan sehingga faktor pemicu dapat
pengetahuan dengan pencegahan kekambuhan dihindari.
hipertensi di Kelurahan Bitung Barat Satu Notoatmodjo (2009), mengatakan bahwa
Kecamatan Maesa Kota Bitung. pengetahuan merupakan domain yang sangat
Peneliti berasumsi bahwah hal tersebut penting dalam membentuk tindakan seseorang,
diatas dapat disebabkan oleh kurangnya prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan
pengetahuan responden terhadap pencegahan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak
hipertensi sehingga diperlukan adanya didasari oleh pengetahuan.
penyuluhan kesehatan untuk menambah Pendapat peneliti didukung dengan
pengetahuan responden terhadap pencegahan penelitian yang dilakukan oleh Cekti (2017)
hipertensi. dalam yang mengatakan bahwa pengetahuan
Maka dari itu pendidikan dan pekerjaan individu mempengaruhi kesadaran terhadap
mempengaruhi pengetahuan responden pencegahan hipertensi, dengan kata lain makin
terhadap pencegahan hipertensi, hal ini dapat tinggi pengetahuan individu mengenai
dikarenakan pendidikan responden yang penyebab hipertensi, faktor pemicu, tanda dan
kebanyakan berpendidikan SMA. Dengan gejala, dan tekanan darah normal dan tidak
hanya berpendidikan SMA, informasi yang normal maka individu akan cenderung
didapatkan kurang karena sesuai dengan menghindari hal-hal yang dapat memicu terjadi
pengamatan dilapangan bahwa responden hipertensi
kebanyakkan bekerja sebagai IRT dan tukang,

Hubungan Sikap Masyarakat Dengan Pencegahan Kekambuhan Hipertensi Di Kelurahan


Bitung Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung

Berdasarkan hasil uji statistik Sperman rho laki lebih banyak menderita hipertensi dari pada
dengan nilai Signifikan (p)= 0,002 < α 0,05. wanita.
Artinya ada hubungan antara pencegahan Pada umumnya lebih banyak menderita
kekambuhan hipertensi di Kelurahan Bitung yang berjenis kelamin laki-laki, pada usia> 55
Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung dan tahun, dibandingkan dengan perempuan pada
koefisien korelasi 0,554. Sehingga menunjukan usia < 55 tahun. Ini terjadi karena wanita
korelasi atau tingkat hubungan yang cukup terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
antara pengetahuan dengan pencegahan menopause. Wanita yang belum mengalami
kekambuhan hipertensi di Kelurahan Bitung menopause dilindungi oleh hormon estrogen
Barat Satu Kecamatan Maesa Kota Bitung. yang berperan dalam meningkatkan kadar High
Peneliti berasumsi bahwa kurangnya sikap Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol
responden terhadap pencegahan hipertensi HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung
salah satunya di pengaruhi oleh jenis kelamin dalam mencegah terjadinya proses
dimana laki-laki tidak dapat mengontrol pola aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen
hidupnya dengan terus merokok dan dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas
mengkonsmsi minuman beralkohol, sehingga wanita pada usia premenopause. Pada
hipertensi lebih banyak menyerang kaum laki- premenopause wanita mulai kehilangan sedikit
laki di karenakan hormon yang ada pada demi sedikit hormon estrogen yang selama ini
manusia. Pada wanita terdapat hormon melindungi pembuluh darah dari kerusakan.
estrogen yang dapat melindungi pembuluh Proses ini terus berlanjut dimana hormon
darah dari kerusakan, sedangkan pada pria estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai
kadar estrogennya lebih rendah, sehingga laki- dengan umur wanita secara alami (Putu,2011).

5
Laki-laki juga sulit mengontrol pola dalam rokok adalah karbon monoksida (CO),
hidupnya dengan terus merokok dan yang menyebabkan berkurangnya kadar
mengkonsmsi minuman beralkohol.Merokok oksigen dalam darah. Akibatnya, jantung akan
merupakan salah satu penyebab terjadinya bekerja lebih berat untuk memberikan cukup
hipertensi. oksigen ke sel-sel tubuh (Iskandar, 2013).
Dalam rokok terkandung berbagai zat yang Peneliti ini didukung dengan data WHO
dapat merusak lapisan dinding arteri, yang tahun 2000 menunjukkan, diseluruh dunia
pada akhirnya akan membentuk plak pada sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk
arteri. Plak ini menyebakan penyempitan lumen dunia mengidap hipertensi dengan
arteri, sehingga diperlukan tekanan yang lebih perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita
besar untuk memompa darah hingga tiba di (Chandra, 2007).
organ-organ yang membutuhkannya.Zat lain

SIMPULAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan di 3. Pencegahan masyarakat terhadap


Kelurahan Bitung Barat Satu Kecamatan kekambuhan hipertensi di kelurahan Bitung
Maesa Kota Bitung tentang Hubungan Barat Satu pada kategori cukup dengan
Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Dengan tingkat korelasi cukup.
Pencegahan Hipertensi pada 30 responden
didapatkan : 4. Ada Hubungan pengetahuan masyarakat
1. Pengetahuan Masyarakat dengan dengan pencegahan kekambuhan
Pencegahan Hipertensi di Kelurahan Bitung hipertensi di kelurahan bitung barat satu
Barat Satu pada kategori cukup dengan kecamatan maesa kota bitung.
tingkat korelasi cukup.
5. Ada Hubungan antara sikap masyarakat
2. Sikap Masyarakat dengan Pencegahan dengan pencegahan kekambuhan
Hipertensi di Kelurahan Bitung Barat Satu hipertensi di kelurahan bitung barat satu
pada kategori cukup dengan tingkat kecamatan maesa kota bitung.
korelasi cukup.

SARAN

1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat pengetahuan dan sikap masyarakat dengan
menambah pengetahuan dan pengalaman pencegahan hipertensi.
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Untuk pemerintah agar dapat meningkatkan
2. Untuk institusi Pendidikan, diharapkan hasil perhatian kepada perawat sebagai pemberi
penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan pelayanan, karena perawat dituntut untuk
dan acuan untuk penelitian dimasa yang meningkatkan mutu pelayanan kepada
akan datang, yang berhubungan dengan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Dinkes, 2013. Laporan nasional riset kesehatan Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Teori
dasar (Riskesdas). Jakarta : Badan dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka.
Penelitian dan Pengembangan Cipta
Kesehatan, diakses tanggal 12 Nursalam, 2008. Metodologi Penelitian Ilmu
desember 2016 jam 21.00 Keperawatan. Jakarta : Salemba
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, diakses Medika
tanggal 5 januari 2017 jam 15.00 Nurul, 2015. Menaklukkan Hipertensi dan
Marliani, 2007. Question and Answers Diabetes (mendeteksi, mencegah,
Hipertensi. Jakarta: PT Elex Media dan mengobati dengan cara medis
Komputindo Gramedia dan herbal). Yogyakarta : Penerbit
Notoatmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Multipres
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, Suharyono, 2008. Penyakit Akut. Jakarta :
diakses tanggal 5 januari 2017 jam Gramedia
15.00

6
Utami, 2014. Apa itu Hipertensi dalam, diakses Notoatmodjo, 2009. Pengembangan Sumber
11 januari 2017 jam 09.10 a.m Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka
Chandra, 2007. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai