Anda di halaman 1dari 2

Prodi : D3 Gizi Tk 2

BIOKIMIA GIZI
Gizi Mineral Makro dan Mikro
SULFUR
Metabolisme sulfur didalam sel terdiri atas :
1. Asimilasi Sulfat
SO4 −2 + ATP → APS + Ppi (Enzim ATP Sulfuryl)
2. Reduksi APS menjadi sulfida
APS → PAPS → Sulfit → Sulfida
3. Biosintesis Sistein dan metionin
Serin + Asetil KoA → O-Asetilserin
O-Asetilserin + Sulfur → Sistein
Sistein + Homoserin → Metionin
4. Katabolisme dan daur ulang sulfur
5. Anabolisme senyawa-senyawa mengandung sulfur
Nilai Normal : Tunjangan harian yang direkomendasikan (RDA) metionin (dikombinasikan
dengan sistein) untuk orang dewasa ditetapkan pada 13-14 mg kg-1 hari-1 (13-14 mg per kg
berat badan perhari), tetapi beberapa peneliti berpendapat bahwa hal ini angkanya terlalu
rendah dan sebaiknya 25mg kg-1 hari-1.
Pengantar : Belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur
dioksida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur di alam
ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, di
udara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan di dalam tubuh organisme sebagai penyusun
protein.
Sulfur berfungsi membentuk protein dan jaringan dalam tubuh.
Jika terdifisiensi Sulfur akan menimbulkan gangguan otot sendi dan kulit
Jika kelebihan :
1. Mengganggu pertumbuhan
2. Kita tidak akan kekurangan sulfur apabila makan cukup yang mengandung
protein
Cara diet rendah sulfur adalah diet dengan pengurangan kandungan sulfur sumber makanan
penting dari sulfur dan senyawa yang mengandung sulfur dapat diklasifikasikan sebagai
mineral essensial (misalnya sistein)

KOBALT
Kobalt merupakan atom yang termasuk kecil kuantitasnya, tetapi ternyata pengaruhnya besar
terhadap tubuh manusia. Terutama terhadap sistem saraf. Tanpa kobalt organik, tubuh
manusia tidak dapat memproduksi vitamin B12. Ketika tubuh manusia tidak mendapatkan
cukup vitamin B12, maka ia tidak dapat mengasimilasi zat besi baik atau membuat sel-sel
darah merah yang kuat, kita menjadia anemia. Orang anemia menjadi lemah, tertekan dan
rentan terhadap penyakit.
Kobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun vitamin B12.
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12, hewan berkembang biak memperoleh
kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikroorganisme dalam saluran cerna. Manusia
tidak dapat melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan
hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobalt,
bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan
makanan nabati) perlu berhati-hati terhadap kemungkinan kekurangan vitamin B12.
Kebutuhan gizi yang sebagian besar kobalt dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma
darah mengandung kurang lebih 1 µg kobalt/100
Akibat kekurangan kobalt terjadi apabila kekurangan B12 karena faktor intrinsik, sindroma
akibat gangguan absorpsi dan gastrektomi.
Akibat kelebihannya belum diketahui

Anda mungkin juga menyukai