Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perkembangan Anak Sekolah Dasar dan Karakteristik Belajar


Anak Sekolah Dasar
Dosen Pengampu : Demu Karo –Karo ,SPd.,M.Pd

Disusun
Oleh Kelompok 9 :
Elsha Syafitri (1213311029)
Trisna Febriyani (1213311017)
Tesalonika Br Sinulingga (1213311030)
Via Rantari (1213311018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kami
bisa menyelesaikan tugas kami. Adapun judul makalah kami yaitu ‘’Perkembangan Anak
Sekolah Dasar dan Karakteristik Belajar Anak Sekolah Dasar’’ dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini, dari awal penyusunan
sampai akhir penyusunan makalah.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik ditinjau dari segi
materi maupun segi tata bahasanya. Namun, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan
dan pengetahuan yang penyusun miliki untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca makalah ini sangat penyusun butuhkan
untuk menyempurnakan makalah ini dikemudian hari.

Medan, Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1. Latar Belakang.........................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
3. Tujuan......................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
1. Perkembangan Anak Sekolah Dasar........................................................................................6
A. Prinsip-prinsip Perkembangan................................................................................................6
B. Aspek-aspek Perkembangan Anak..........................................................................................7
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak....................................................8
D. Tugas Perkembangan..............................................................................................................8
2. Karakteristik Belajar Anak Sekolah Dasar..............................................................................8
A. Kecenderungan belajar anak usia Sekolah Dasar....................................................................9
B. Karakteristik Pembelajaran Yang Perlu Dilakukan Terhadap Anak-Anak.............................9
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
1. Kesimpulan............................................................................................................................10
2. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun, dimana pada usia ini anak
memperoleh dasar pengetahuan dan keterampilan untuk keberhasilan penyesuaian diri anak
padakehidupan dewasanya. Sekolah menjadi pengalaman inti pada anak, karena dianggap mulai
bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan dengan orang tua, teman sebaya,
dan orang lainnya (Wong,et all, 2009). Pada usia ini anak suka berkelompok (gang age), anak
sudah mulai mengalihkan perhatian dari hubungan intim dalam keluarga dan mulai berkerjasama
dengan teman dalam bersikap atau belajar (Gunarsa, 2006), dengan demikian Anak usia sekolah
mulai dominan menghabiskan waktu dengan teman sebayanya. Orang tua mempunyai harapan
agar anaknya mempunyai pengetahuan (intelektual), keterampilan serta kemampuan prilaku yang
baik yang akan berguna untuk mengatasi persoalan dalam kehidupannya sehari-hari, dimulai
dengan memiliki pengetahuan kognitif (membaca dan menulis), dan pengetahuan eksistensial
pragmatis (Leksono, 2013). Pengetahuan itu dapat berguna untuk menjalani kehidupan anak agar
anak menjadi survive, serta anak mampu mengembangkan bakat dan minatnya.
Menurut Tjandrasa (2007) banyak permasalahan yang dihadapi dalam respon proses
tumbuh kembang anak diantaranya pada perkembangan kognitif (anak menilai negatif dirinya),
perkembangan bahasa (anak memberikan komentar hinaan yang berdampak terjadi perilaku
kekerasan atau perkelahian), perkembangan fisiologis (rendah diri tehadap kondiri tubuhnya),
perkembangan motorik (rendah diri dan mengucilkan diri dari kegiatan karena kekakuan)
perkembangan sosial (rasa penolakan dari teman sebaya). Sedangkan masalah pada
perkembangan afektif (anak terlalu banyak berharap). Prilaku (anak tidak jujur dan perilaku
antisosial). Moral (sering melangar peraturan karena inggin dihargai). Spiritual (anak tidak mau
berdoa karena merasa doanya tidak pernah terkabul) (Wong,et all., 2009). Semua masalah pada
aspek tumbuh kembang terkait dengan peran teman sebaya dan persepsi diri, oleh karena itu
diperlukan konsep diri yang adaptif, sehingga anak mempunyai gambaran citra tubuh, identitas
diri, ideal diri, peran diri serta harga diri yang sesuai pada anak untuk membangun kedelapan
aspek perkembangan secara komperhensif.
Pada anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang berpeluang untuk memiliki
konsep diri maladaptif, dimana individu cenderung memandang bahwa dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak mampu berbuat apa-apa, menarik diri, bahkan cendrung bersikap psimistik, serta
menyalahkan diri sendiri dan orang lain (Rakhmat, 2009) hal ini dapat berdampak pada
timbulnya perilaku kenakalan anak. Perilaku kenakalan yang dilakukan anak bisa disebabkan
karena ketidak sinambungan delapan aspek tumbuh kembang anak terhadap konsep diri anak,
masalah kenakalan anak itu biasanya terpusat pada 4 hal dasar yaitu: malas belajar, senang
melanggar peraturan, putus sekolah dan melakukan prilaku kekerasan pada siswa lain
(Kusumaningrum, 2016), dengan demikian terlihat hubungan yang erat antara konsep diri untuk
mencegah perilaku kenakalan pada anak usia sekolah.
2. Rumusan Masalah
➢ Bagaimana karakteristik anak SD?
➢ Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak?
➢ Apa itu perkembangan anak sekolah dasar?

3. Tujuan
➢ Untuk menambah wawasan tentang karakteristik pada anak usia dini
➢ Untuk mengetahui perkembangan pada anak usia sekolah dasar
➢ Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Perkembangan Anak Sekolah Dasar


Pendidikan dasar merupakan pendidikan formal awal yang diterima anak. Pendidikan
Dasar itu ibarat gerbang utama pendidikan bagi anak untuk melangkah menapaki masa depan
yang cerah. Melalui gerbang tersebut banyak hal yang seharusnya didapatkan anak-anak.
Pendidikan akademis-kognitif, emosi, sosial, dan moral sebagai landasan pendidikan seyogyanya
ditumbuhkan dengan cara atau metode yang tepat melalui proses pendidikan yang
berkesinambungan. Pendidikan dasar inilah yang menjadi bekal dan akan mengantarkan anak ke
jenjang berikutnya. Selain sistem yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai teoritis ke dalam diri
anak, peran orangtua, guru, komite sekolah, pengambil kebijakan, serta masyarakat juga
berperan penting. Kerjasama, keterpaduan, dan keharmonisan pihak-pihak tersebut dalam
mengikuti irama pendidikan anak menjadi kunci keberhasilan dari sebuah arti pendidikan yang
selalu mengarahkan peserta didik ke arah perkembangan yang lebih maju.
A. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan berlangsung seumur hidup dan meliputi semua aspek. Perkembangan bukan
hanya berkenaan dengan aspek-aspek tertentu tetapi menyangkut semua aspek. Perkembangan
aspek tertentu mungkin lebih terlihat dengan jelas, sedangkan aspek yang lainnya lebih
tersembunyi. Jalannya perkembangan individu itu berirama dan irama perkembangan setiap anak
tidak selalu sama.
2. Setiap anak memiliki kecepatan (tempo) dan kualitas perkembangan yang berbeda. Seseorang
mungkin mempunyai kemampuan berpikir dan membina hubungan sosial yang sangat tinggi dan
tempo perkembangannya dalam segi itu sangat cepat, sedang dalam aspek lainnya seperti
keterampilan atau estetika kemampuannya kurang dan perkembangannya lambat. Sebaliknya,
ada anak yang ketrampilan dan estetikanya berkembang pesat sedangkan kemampuan berpikir
dan hubungan sosialnya agak lambat.
3. Perkembangan secara relatif beraturan, mengikuti pola-pola tertentu. Perkembangan sesuatu
segi didahului atau mendahului segi yang lainnya. Anak bisa merangkak sebelum anak bisa
berjalan, anak bisa meraban sebelum anak bisa berbicara, dan sebagainya.
4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit. Secara normal
perkembangan itu berlangsung sedikit demi sedikit tetapi dalam situasi-situasi tertentu dapat juga
terjadi loncatan-loncatan. Sebaliknya dapat juga terjadi kemacetan perkembangan aspek tertentu.
5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke yang lebih
khusus, mengikuti proses diferensiasi dan integrasi. Perkembangan dimulai dengan dikuasainya
kemampuankemampuan yang bersifat umum, seperti kemampuan memegang dimulai dengan
memegang benda besar dengan kedua tangannya, baru kemudian memegang dengan satu tangan
tetapi dengan kelima jarinya. Perkembangan berikutnya ditunjukkan dengan anak dapat
memegang dengan beberapa jari, dan akhirnnya menggunakan ujung-ujung jarinya.
B. Aspek-aspek Perkembangan Anak

1. Kognitif, Kognitif perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan


mengamati,melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana. Kemudian berkembang ke
arah pemahaman dan pemecahan masalah yang lebih rumit. Aspek ini berkembang pesat pada
masa anak mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa
belajar dan mencapai puncaknya pda masa seko;lah menengah atas (usia 16-17 tahun). Ada dua
fungsi guru SD sekaitan proses asimilasi, yakni meletakkan dasar struktur kognitif yang tepat
tentang sesuatu konsep pada kognisi anak dan memperkaya struktur kognitif menjadi semakin
lengkap dan mendalam. Peletakkan struktur kognitif yang tepat tentang sesuatu konsep pada
kognisi anak dianggap penting sebab pendidikan di SD sangat fundamental bagi pemerkayaan
dan pendalaman. Sementara itu pemerkayaan dan pendalaman struktur kognitif anak diarahkan
kepada perluasan wawasan kognitif mereka.
2. Fisik, fisik anak usia SD mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku umum menyangkut: tipe
perubahan, pola pertumbuhan fisik dan karakteristik perkembangan serta perbedaan individual.
Perubahan dalam proporsi mencakup perubahan tinggi dan berat badan. Pada fase ini
pertumbuhan fisik anak tetap berlangsung. Anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat, dan
lebih banyak belajar berbagai keterampilan. Perkembangan fisik pada masa ini tergolong lambat
tetapi konsisten, sehingga cukup beralasan jika dikenal sebagai masa tenang.
3. Sosial, aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun). Anak senang bermain
bersama teman sebayanya. Hubungan persebayaan ini berjalan terus dan agak pesat terjadi pada
masa sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat pesat pada masa remaja (16-18 tahun).
Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak berlangsung melalui hubungan antar teman dalam
berbagai bentuk permainan.
4. Bahasa, Aspek bahasa berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan suara, berlanjut
dengan meraban. Pada awal masa sekolah dasar berkembang kemampuan berbahasa sosial yaitu
bahasa untuk memahami perintah, ajakan serta hubungan anak dengan teman-temannya atau
orang dewasa. Pada akhir masa sekolah dasar berkembang bahasa pengetahuan. Perkembangan
ini sangat berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan intelektual dan sosial. Bahasa
merupakan alat untuk berpikir dan berpikir merupakan suatu proses melihat dan memahami
hubungan antar hal. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain,
dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan
kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan
kemampuan sosial. Perkembangan bahasa yang berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar
mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.
5. Afektif Perkembangan, aspek afektif atau perasaan berjalan konstan, kecuali pada masa
remaja awal (13-14 tahun) dan remaja tengah (15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai
oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah, rasa senang datang
silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar
dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir yaitu pada
usia 18-21 tahun.
6. Moral keagamaan, Aspek moral dan keagamaan juga sudah berkembang sejak anak masih
kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan
aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena meniru,
baru kemudian menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiripun pada
mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang
karena kontro dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan
moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa
perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak

Adapun berbagai faktor yang menyebabkan adanya perbedaan perkembangan pada anak:
1. Internal; kondisi fisik-alat indera yang tidak berfungsi baik-sindrroma down-penyakit tertentu,
keturunan. Selain itu juga kondisi psikologis yang “berbeda” yang ditunjukkan dengan kondisi di
bawah rata-rata kemampuan perkembangan anak seusianya.
2. Eksternal :
a. Kondisi saat di dalam kandungan; kondisi ibu (kurang gizi, depresi, obat, alkohol, kafein)
b. Kondisi saat kelahiran: proses kelahiran, kekurangan oksigen ktk proses kelahiran terjadi
c. Keluarga;pola asuh yang salah, stimulasi yang kurang, keadaan sos-ek, tingkat pendidikan
d. Kondisi lingkungan : sekolah, teman, masyarakat
e. Media elektronik : TV, play station, game elektronik.
D. Tugas Perkembangan
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa kanak-kanak adalah ;

➢ Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain

➢ Sebagai makhluk yang sedang tumbuh, mengembangkan sikap yang sehat mengenai diri
sendiri

➢ Belajar bergaul dengan teman sebaya

➢ Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita

➢ Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis dan berhitung.


2. Karakteristik Belajar Anak Sekolah Dasar
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada
rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagikehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh
potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan
fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan
keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan
dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap
angka dan tulisan,meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab
akibatdan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu. Ada beberapa karakteristik
anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih mengetahui keadaan
peserta didik khususnya ditingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode
pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya maka sangatlah penting bagi seorang pendidik
mengetahui karakteristik siswanya.
A. Kecenderungan belajar anak usia Sekolah Dasar
Kecenderungan belajar anak usia Sekolah Dasar memiliki tiga ciri, yaitu :
1. Proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkret, yakni yang dapat dilihat, didengar,
dibaui, diraba, dan diotak ataik, dengan titik pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar.
2. Anak memandang sesuatu yanh dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum
memapu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara
berpikir anak yang dedeuktif.
3. Cara belajar anak berkembang secara bertahap mulai dari hal sederhana ke hal yang lebih
kompleks. Maka perlu diperhatikan mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan
cakupan keluasan serta kedalaman materi.
B. Karakteristik Pembelajaran Yang Perlu Dilakukan Terhadap Anak-Anak
Adapun karakteristik pembelajaran yang perlu dilakukan terhadap anak-anak tersebut dengan
menggunakan hal berikut ini :
1. Belajar dan Pembelajaran Bermakna, Belajar akan lebih bermakna jik aank mengalami
langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada
hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.
2. Pembelajaran Tematik, Adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Anak diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari delapan belastahun dan sedang
berada dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhankhusus, baik kebutuhan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual. Sedangkan anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang berada
dalam rentang usia 6-12tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain selain keluarga.
Periodeusia sekolah dibagi menjadi tiga tahapan umur yaitu tahap awal 6-7 tahun,tahap
pertengahan 7-9 tahun dan pra-remaja 10-12 tahun.Ada beberapa tahap perkembangan yaitu:

➢ Perkembangan Fisik Motorik


➢ Perkembangan Intelektual
➢ Perkembangan Bahasa
➢ Perkembangan Emosi
➢ Perkembangan sosial
➢ Perkembangan kesadaran Beragama

2. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Rita Eka Izzaty, M.Si, Psi., 2009. Perkembangan Anak Usia 7-12 Tahun.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.pdf

https://www.academia.edu/12268143/PPD_FAKTOR_FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_PERKEMBANGA
N_ANAK_SD

Anda mungkin juga menyukai