Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. Perkembangan Peserta Didik

PRODI S1 PGSD - FI

Skor Nilai :

DISUSUN OLEH:

Nama : Via Rantari Br Ginting

Nim : 1213311018

Kelas : PGSD I

Dosen Pengampu : Elvi Mailani,S.Si., M.Pd

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia yang dilimpahkan Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
critical journal report. Tujuan saya menulis critical journal report ini yang utama untuk
memenuhi tugas dari dosen saya Elvi Mailani,S.Si., M.Pd dalam mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.

Jika dalam penulisan CJR saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.

Semoga dengan ada nya pembuatan tugas ini dapat di berikan manfaat berupa ilmu
pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Penulis telah berupaya
semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini, namun penulis sadar bahwa ini
sangat jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis
menerima kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dosen
pengampu semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengengetahuan bagi pembaca.

Binjai, September 2021

Via Rantari
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyusunan critical journal review ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perkembangan Peserta Didik. Tugas ini dimaksudkan supaya para mahasiswa
memahami dan menguasai cara mengkritik jurnal, dan juga lebih bisa membandingkan dan
mendapatkan intisari dari setiap jurnal yang dirangkum.

2. Tujuan Penelitian

1. Memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peseta didik


2. Memahami cara mengkritik jurnal
3. Meningkatkan rasa ingin membaca

3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai penyusun dalam penulisan Critical Journal Review ini adalah
untuk mengajak pembaca lebih memahami secara mendalam mengenai kelebihan dan
kekurangan jurnal.
PEMBAHASAN

1. Jurnal Utama

1 Judul Influence of Student-Teacher Communication on


Students‟ Academic Achievement for Effective
Teaching and Learning
2 Jurnal American Journal of Educational Research
3 Download http://pubs.sciepub.com/education/5/10/12/index.html
4 Volume dan Halaman Vol. 5, No. 10, 1102-1107
5 Tahun 2017
6 Penulis Glory Amadi, Akpan Kufre Pau
7 Reviewer Via Rantari Br Ginting
8 Tanggal 28 September 2021
9 Nomor ISSN Jurnal 2327-6150
1 -Abstrak Penelitian Makalah ini mengkaji pengaruh komunikasi siswa-guru pada prestasi
0 akademik siswa untuk belajar mengajar yang efektif. Tiga tujuan penelitian,
tiga pertanyaan penelitian dan tiga hipotesis penelitian memandu
penelitian. Populasi penelitian ini terdiri dari 100 tingkat dan 200
mahasiswa tingkat sarjana dari Departemen Bimbingan dan Konseling
Psikologi Pendidikan, University of Port Harcourt Rivers State. Jumlah
populasi mahasiswa sarjana dari Departemen adalah empat ratus tiga puluh
(430) mahasiswa. Teknik purposive sampling digunakan dalam memilih
seratus lima puluh (150) siswa dari seluruh populasi sebagai sampel
penelitian. Kuesioner terstruktur digunakan sebagai instrumen untuk
pengumpulan data dengan tag Student-Geacher Communication
Questionnaire (STCQ). Validitas instrumen dilakukan oleh para ahli di
bidang Psikologi Pendidikan, dan reliabilitasnya ditetapkan dengan Analisis
Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,75. Rata-rata,
standar deviasi dan Analisis Regresi digunakan sebagai alat statistik untuk
penelitian ini. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa
memiliki hubungan positif yang kuat antara tingkat komunikasi dan
prestasi akademik mereka di sekolah, siswa memiliki hubungan positif yang
sangat lemah antara sikap dan prestasi akademik mereka di sekolah,
temuan juga mengungkapkan hubungan positif yang sangat kuat. hubungan
antara manfaat siswa pada komunikasi siswa-guru dan prestasi akademik
mereka di departemen. Berdasarkan temuan ini kesimpulan dan
rekomendasi dibuat.
-Subjek Penelitian Populasi penelitian ini terdiri dari 100 level dan 200 level mahasiswa
sarjana dari Departemen Bimbingan dan Konseling Psikologi Pendidikan,
University of Negara Bagian Sungai Port Harcourt. Total populasi sarjana
dari Departemen adalah empat ratus tiga puluh (430) siswa. Teknik
purposive sampling digunakan dalam memilih seratus lima puluh (150)
siswa dari seluruh populasi sebagai sampel penelitian
-Assesment Data Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data
menggunakan wawancara dengan sampel yang sudah ditetapkan
-Kata Kunci Teaching, learning, communication
1 Pendahuluan
0
-Latar Belakang dan Teori Definisi komunikasi menurut kamus sebagai berikut: sebagai pertukaran
informasi antara orang-orang dengan cara  
atau perilaku. Proses komunikasi menuntut terciptanya hubungan baik
antara pengirim dan penerima. Rapport adalah interkonektivitas yang
memungkinkan tujuan informasi didekodekan secara memadai oleh
penerima.

Bacon, et al mendefinisikan prestasi akademik sebagai sejauh mana seorang


pelajar, guru atau lembaga telah mencapai tujuan pendidikan yang
ditetapkan. Michael, mendefinisikan prestasi akademik sebagai nilai tes
standar, nilai dan kemampuan akademik secara keseluruhan dan hasil
kinerja peserta didik dalam program mereka di sekolah. Ini dapat
digambarkan sebagai tanda keberhasilan bagi siswa dan guru pada
penyelesaian program studi. Danesy berpendapat bahwa prestasi akademik
berarti pencapaian umum siswa pada persyaratan akademik seperti yang
dirancang oleh otoritas sekolah, oleh karena itu faktor-faktor seperti
kesehatan siswa, faktor orang tua, faktor sosial ekonomi dan faktor
lingkungan sekolah dapat meningkatkan atau mengurangi akademik.
prestasi peserta didik di sekolah. Prestasi akademik peserta didik dapat
ditingkatkan ketika ada.
Penelitian ini berlabuh pada dua teori yaitu; teori komunikasi oleh SF
Scudder dan teori konektivitas oleh George Siemens dan Stephen Downes.
Teori komunikasi menyatakan bahwa untuk bertahan hidup, setiap
makhluk hidup perlu berkomunikasi satu sama lain sehingga menjadikan
komunikasi sebagai faktor yang konstan dalam kehidupan. Sculdder
berpendapat bahwa komunikasi antar manusia dapat mengambil salah satu
dari bentuk berikut; bentuk komunikasi mekanistik, psikologis, sosial,
sistematis atau kritis dengan tujuan menyampaikan informasi dari satu
orang ke orang lain.

Teori Connectivism (teori belajar untuk era digital) oleh George Siemens
dan Stephen George Siemens dan Stephen Downes berakar pada peran
bentuk komunikasi sosial dan budaya dalam proses belajar mengajar. Di
sini pembelajaran dilakukan melalui kontak yang terpusat pada simbol
simpul-simpul jaringan dan hubungan dengan manusia secara global.
1 Metode penelitian
1
-Langkah Penelitian Struktur kuesioner digunakan sebagai instrumen untuk pengumpulan data,
validasi instrument dilakukan oleh ahli dalam psikologi pendidikan
kemudian perolehan dianalisiss menggunakan mean standar deviasi dan
analisis regresi.
-Hasil Penelitian 1. Responden setuju bahwa mereka bertukar pikiran dengan guru hanya di
dalam kelas komunikasi. (Mean=3.52; SD=0.53), juga keterlibatan dalam
dialog dengan guru meningkatkan pengetahuan saya (mean3.75;SD = 0,54).
Responden setuju bahwa siswa-guru komunikasi meningkatkan
keterampilan komunikasi mereka (mean=3.64; 0.48), Komunikasi di dalam
kelas memiliki ditingkatkan dengan guru saya melalui siswa guru
komunikasi (rata-rata=3,65; SD=0,47). Responden tidak setuju bahwa
komunikasi siswa-guru adalah gangguan terhadap pembelajaran efektif
(rata-rata=2.43; SD=0.40), serta responden setuju bahwa komunikasi
siswaguru menyediakan cukupinformasi untuk menyelesaikan tugas kelas.
(Rata-rata = 3,74;SD=0,43), keterlibatan dalam komunikasi siswa-guru
meningkatkan motivasi belajar saya (rata-rata=3,25;SD=0.42).
2. Responden setuju bahwa komunikasi siswa-guru selalu menarik (rata-
rata=3,69;SD=3,33), juga mereka tidak memiliki gairah untuk komunikasi
siswa-guru (rata-rata=3,34; SD=039), responden setuju bahwa mereka
memiliki sikap positif terhadap komunikasi dengan guru (rata-
rata=3.54;SD=0.58), mereka juga tidak setuju bahwa komunikasi siswa-
guru mengganggu perhatian mereka selama pembelajaran (rata-rata = 2,42;
SD = 0,14). Responden setuju bahwa komunikasi menjadi mudah dengan
sistem komunikasi siswa-guru (mean=3.84;SD=0,35), Komunikasi siswa-
guru menawarkan hal baru pengalaman pendidikan bagi guru dan siswa
(ratarata=3,72; SD=0,55), komunikasi siswa-guru mempromosikan
pendidikan nonformal (rata-rata=3,79; SD=0,40). Responden juga setuju
bahwa mereka sangat termotivasi untuk belajar ketika mereka
berkomunikasi dengan guru mereka (rata-rata=3,66; SD=0,32), mereka
tidak setuju bahwa siswa-guru komunikasi mempromosikan
penyalahgunaan di antara pelajar (rata-rata = 2,24;SD=0,09), juga mereka
tidak setuju bahwa mereka selalutakut berkomunikasi dengan guru mereka
(rata-rata=2,39;SD = 0,13).
3. Responden setuju bahwa komunikasi siswa-guru meningkatkan interaksi
dengan rekan kerja (rata-rata=3,70; SD=0,45), juga komunikasi siswa-guru
mempromosikan formal pembelajaran (rata-rata=3,64; SD=0,45).
Responden juga setuju bahwa pertanyaan multi-tugas diselesaikan melalui
komunikasi siswa-guru (rata-rata=3,70; SD=0,45), komunikasi siswa-guru
meningkatkan interaksi kelas mereka (rata-rata=3,77; SD=0,42),
komunikasi siswa-guru memfasilitasi pembelajaran (rata-rata=3,84;
SD=0,86). Responden juga sepakat bahwa kerjasama dapat dicapai melalui
komunikasi siswa-guru (rata-rata=3,81; SD=0,41), komunikasi siswa-guru
dapat digunakan untuk pekerjaan yang baik dan peluang usaha
(mean=3,77; SD=0,44), Komunikasi siswa-guru adalah keterlibatan
pengetahuan (ratarata=3,47; SD=0,57).
-Diskusi Penelitian Dari analisis di atas, terungkap bahwa siswa memiliki omunikasidan
prestasi akademik mereka di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat komunikasi siswa dengan
guru dengan prestasi akademik mereka di jurusan Psikologi Pendidikan
Bimbingan dan Konseling University of Port Harcourt. Juga bahwa siswa
memiliki hubungan positif yang sangat lemah antara sikap mereka dan
prestasi akademik mereka di sekolah. Temuan juga mengungkapkan
hubungan positif yang sangat kuat antara manfaat siswa pada komunikasi
siswa-guru dan prestasi akademik mereka di departemen.
-Daftar Pusaka Glory Amadi, Akpan Kufre Pau.(2017).Influence of Student-Teacher
Communication on Students‟ Academic Achievement for Effective Teaching
and Learning. American Journal of Educational Research.
1 Analisis Jurnal
2
-Kekuatan Penelitian 1. Materi disajikan dengan jelas, hasil penelitian mengenai pertanyaan
wawancara dijelaskan dengan detail
2. Terdapat tebel data dari hasil penelitian
-Kelemahan Penelitian Susunan penulisan jurnal masih kurang tepat, seperti tujuan penelitian akan
lebih baik jika disatukan dengan abstra.
1 Kesimpulan Komunikasi siswa-guru telah sangat meningkatkan pengajaran dan
3 pembelajaran di antara mahasiswa sarjana di Departemen Bimbingan dan
Konseling Psikologi Pendidikan, University of Port Harcourt. Para peneliti 
melihat bahwa mahasiswa sarjana memiliki hubungan positif dengan
perkuliahan mereka melalui komunikasi mahasiswa-guru yang pada
gilirannya mempengaruhi prestasi akademik mereka di departemen, juga
hubungan positif yang sangat kuat antara manfaat mahasiswa pada
hubungan mahasiswa-guru dan prestasi akademik mereka di jurusan.
departemen. 
1 Saran Berdasarkan pengalaman melaksanakan penelitian di lapangan mengenai
4 pengaruh siswa-guru komunikasi prestasi akademik siswa untuk
pembelajaran efektif ini sebaiknya peneliti hendak memberi saran yang
sekiranya dapat berguna bagi peneliti selanjutnya.
1 Referensi [1] Johnson, J (1986) Effective communication in teaching and learning.
5 Wusen publishers Calabar,Nigeria.
[2] Ntuk, E, A (2017). School management and administration in the 21st
century education system. A paper presented at the Science Teachers
Association Conference 2017, Port Harcourt, Retrieved 13, March 2017.
Rivers State, Nigeria.
[3] Bakon, J. W. Zappe. N., Messner, S., Lee, P. (2011). The blended learning:
Using web course management tools to become guide on the side paper
presentation at the 11th international conference on college technology and
learning.
[4] Michael, J. (2006). where is the evidence that active learning works?
Advanced education, 30,159-167
[5] Demesy, A. J. (2004). Psychosocial determinants of academic
performance and vocational learning of student with disabilities in Oyo
State. Ibadan University Press.
[6] Hoffman, E. (2009). Social media and learning environment: Shifting
perspective on the locus of control in education 15(2), special issue
Technology and Social Media, Part I.
[7] Scudder, S. F (1980) Communication Theory as a Universal Law.
Retrieved from https://en.mwikibooks.org.
[8] George, S & Stephen, D(2005). Connectivism: A learning theory for the
digital age. International Journal of Instructional Technology and Distance
Learning 2(1), 3-10
[9] Barry, J (2006). The effect of socio-economic status on academic
achievement.
[10] Anderson, N (2005). Equity and Information Communication
Technology (ICT) in EducationGoogle Books Result. Retrieved on 16-03-
2013 from http://books.google.com.ng/books?
[11] Carlirati, J. (2001). Adolescent attachment, peer relationships and
school success: predictor, mediator, and moderator relations. Distinguished
Major thesis University of Virginia.
[12] Roorda, D.L.; Koomen, H.M.; Spilt, J.L. & Oort, F.J. (2014). The influence
of affective teacher-student relationships on students‟ school engagement
and achievement. Review of Educational Research, 81(4),
493-529.

2. Jurnal Pembanding 1

1 Judul Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Kesadaran Metakognitif terhadap Prestasi


Akademik Siswa
2 Jurnal Innovative Counseling
3 Download file:///C:/Users/ASUS/Downloads/571-Article%20Text-1821-1-10-
20190914.pdf
4 Volume dan Vol.3 dan halaman 91-99
Halaman
5 Tahun 2019
6 Penulis Tuti Alawiyah, Ecep Supriatna, Wiwin Yuliani
7 Reviewer Via Rantari Br ginting
8 Tanggal 28 September 2021
9 Nomor ISSN Jurnal 2548-3226
1 -Abstrak Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi intrinsik dan
0 metakognitif kesadaran akan prestasi akademik siswa. Studi ini pertama-tama
mencoba menyelidiki apakah apakah ada hubungan antara motivasi intrinsik
dengan prestasi belajar siswa? serta hubungan antara kesadaran metakognitif
dengan prestasi akademik. NS studi kemudian pergi untuk mencari apakah
motivasi intrinsik dan kesadaran metakognitif ketika mereka digabungkan
bersama-sama memiliki dampak pada prestasi akademik siswa. sampel dari
penelitian ini terdiri dari 387 siswa SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan
penggunaan Intrinsic Motivation Inventory (IMI), Metacognitive Awareness
Inventory (MAI) dan nilai siswa. Hasilnya, ditemukan bahwa motivasi intrinsik
memiliki pengaruh yang signifikan berdampak pada prestasi akademik siswa,
sedangkan kesadaran metakognitif tidak berdampak pada prestasi akademik
siswa. Tapi, motivasi intrinsik dan metakognitif kesadaran ketika mereka
digabungkan bersama memberikan kontribusi 4% terhadap prestasi akademik.
-Subjek Penelitian Terdiri dari 387 siswa SMA
-Assesment Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan model
survey relational
-Kata Kunci Motivasi intrinsik, Kesadaran metakognitif, Prestasi Akademik
1 Pendahuluan
0
-Latar Belakang dan Motivasi siswa merupakan elemen yang esensial untuk peningkatan mutu
Teori pendidikan (Palmer, 2007), bahkan dianggap sebagai faktor yang paling penting
bagi pendidik yang berimplikasi langsung terhadap peningkatan kualitas
pembelajaran Olson (1997).

Dari sudut pandang teori Atribusi ( Attribution Theory), motivasi diasosiasikan


dengan orientasi tujuan dari individu ( individuals’ goal orientation) dan
pemahaman individu terhadap intelegensi dan kapabilitas mereka (Schunk,
2012). Individu yang mempunyai keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol
aktivitas belajar mereka cenderung mempunyai inisiasi dan akan
mempertahankan perilaku berorintasi tujuan dibandingkan dengan mereka yang
mempunyai kontrol yang lebih rendah terhadap kapabilitas mereka.

Dipandang dari aspek hubungan metakognisi dan kemampuan akademik umum,


penelitian Swanson menunjukan bahwa siswa yang memiliki metakognisi yang
lebih baik menampilkan sikap akademik yang lebih baik dibandingkan mereka
yang memiliki kemampuan metakognisi yang lebih rendah.
Dipandang dari aspek hubungan metakognisi dan kemampuan akademik umum,
penelitian Swanson menunjukan bahwa siswa yang memiliki metakognisi yang
lebih baik menampilkan sikap akademik yang lebih baik dibandingkan mereka
yang memiliki kemampuan metakognisi yang lebih rendah.
1 Metode Penelitian
1
-Langkah Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan penggunaan Intrinsic Motivation Inventory
(IMI), Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan nilai siswa
-Hasil Penelitian 1. Uji Prasyarat
2. Uji Hipotesis
-Diskusi Penelitian Berdasarkan hasil olah data yang telah paparkan diatas, didapatkan beberapa
temuan sebagai berikut.
Pertama, hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi intrinsik berpengaruh
secara signifikan terhadap prestasi akademik siswa.
Kedua, dari hasil penelitian didapatkan gambaran bahwa kesadaran
metakognitif tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi akademik siswa.

Ketiga, hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi intrinsik dan kesadaran


metakognitif pada saat yang bersamaan memberikan kontribusi 4% terhadap
prestasi akademik siswa.
-Daftar Pusaka Tuti Alawiyah, E. S. (2019). Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Kesadaran
Metakognitif terhadap . Innovative Counseling, 91-99.
1 Analisis Jurnal
2
-Kekuatan 1. Materi disajikan dengan jelas, hasil penelitian mengenai pertanyaan wawancara
Penelitian dijelaskan dengan detail
2. Terdapat tebel data dari hasil penelitian

-Kelemahan Susunan penulisan jurnal masih kurang tepat, seperti tujuan penelitian akan lebih
Penelitian baik jika disatukan dengan abstra.
1 Kesimpulan Berdasarkan hasil olah data dapat disimpulkan bahwa, 1) motivasi intrinsik
3 berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi akademik siswa. 2)
kesadaran metakognitif tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
prestasi akademik siswa. 3) motivasi intrinsik dan kesadaran metakognitif pada
saat yang bersamaan memberikan kontribusi 4% terhadap prestasasi
akademik siswa, sementara 96 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini. Hasil ini mengindikasikan bahwa motivasi
intrinsik dan kesadaran metakognitif dengan prestasi akademik mempunyai
hubungan sementara variabel lainnya yang mempengaruhi prestasi akademik
siswa perlu ditelaah lebih jauh melalui penelitian lebih lanjut.
1 Saran Untuk meningkatkan motivasi intrinsik terhadap prestasi akademik siswa dapat
4 dilakukan dengan cara memberikan motivasi lebih dan kepekaan untuk sesegera
mungkin membantu prestasi siswa.
1 Referensi Abramson, y., Seligman., M. E. P. , &
5 Teasdale, J. D. (1978). Learned
helplessness un human: Critique and
Helplessness in humans: Critique
and reformation. Journal of
Abnormal Psychology, 87, 49-74.

Abdellah, R (2015). Metacognitive


awareness and its relation to
academic achievement and teaching
performance. University of Ajman of
Science &Technolgy, Faculty of
Education, Ajman,UAE, Procedia -Social and Behavioral Sciences 174 (
2015 ) 560 – 567, http://www.rashametacognition.pdf.

Ahmadi, 2011. Strategi Pembelajaran


Sekolah terpadu. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.

Baker, S. R. (2004). Intrinsic, extrinsic


and amotivational orientations: Their
role in university adjustment, stress,
well –being, and subsequent
academic performance. Current
Psychology:Developmental
Learning, Personality, Social, 23,
189-202.

Brown, A. (1987). Metacognition,


executive control, self-regulation,
and other more mysterious
mechanicm. In Weinert, F., and
Kluwe, R. (eds), Metacognition,
motivation, and Understanding,
Erlbaum, Hillsdale, NJ, pp.65-116.

Flavell, J. H. (1976). Metacognitive


aspects of problem solving. The
nature of intelligence, 12, 231-235.

Flavell, John H. (1985). Cognitive


development. Englewood Cliffs,
NJ: Prentice Hall.

Flavell, J.H. (1992). Cognitive


development: Past, present, and
future.Developmental
psychology, 28 (6), 998.

Flavell, J.H. (1979). Metacognition and


cognitive monitoring: A new area
of cognitive-developmental
inquiry. American Psychologist,
34,906-911.

Guay, F., Chanal, J., Ratelle, C. F.,


Marsh, H. W., Larose, S., &
Boivin, M. (2010). Intrinsic,
identified, and controlled types of
motivation for school subjects in
young elementary school
children. British Journal of
Educational Psychology , 80(4),
711–735.

Gottfried, A. E. (1985). Academic


Intrinsic Motivation in elementary
and junior high school students.
Journal of Educational
Psychology, 77, 631-645.

Harter, S. (1980). A scale of intrinsic


versus exstrinsic orientation in
the classroom (Available from
Susan Harter, Department of
Psychology University of Denver,
Denver, CO 80208).

Jalilli, Hejazi, Foumani and Morovati


(2018). The Relationship between
Meta-Cognition and Academic
Performance with Mediation Role of
Problem Solving. Journal of Child
Mental Health, Volume 5, Issue 1
(Vol 5 No1 Spring 2018 - 2018),
http://childmentalhealth.ir/article-1-379-en.html.

Kline, R.B. (2011). Principles and


Practice of Structural Equation
Modeling ( 5th ed., pp.3-2427). New
York: The Guilford Press.
Lei, S. A. (2010). Intrinsic and Extrinsic
Motivation: Evaluating Benefits and
Drawbacks from College
Instructors’ Perspectives. Journal of
Instructional Psychology, 37(2), 153-160.

Olson, G. (1997). Motivation,


Motivation, Motivation - Secondary
School Educators. Retrieved from
sysiwyg://0.0.3.166/http://712educat
ors.about...12educators/library/weekl
y/aa071897.htm.

Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi


Pendidikan. Cet. II; Jakarta:
Erlangga. 2008.

Palmer, D. (2007). What Is the Best Way


to Motivate Students in Science?
Teaching Science. The Journal of
the Australian Science Teachers
Association, 53(1), 38–42.

Perkins, D. (1992). Smart School: Better


Thinking and Learning for Every
Child. New York: Free Press.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2000). Selfdetermination theory and the


facilitation of intrinsic motivation,
social development, and well-being.
American Psychologist, 55, 68-78.

Schunk, D.H. 2012. Learning theories:


An educational perspective (6th ed.).
Boston, MA: Pearson.

Sternberg, R. J. (1984). What should


intelligence tests test? Implications
for a triarchic theory of intelligence
for intelligence testing. Educational
Researcher, 13 (1), 5-15.

Sternberg, R. J. (1986a). Inside


intelligence. American Scientist, 74,
137-143.
Sternberg, R. J. (1986b). Intelligence
applied. New York: Harcourt Brace
Jovanovich, Publishers.

Swanson, H. L. (1990). Influence of


metacognitive knowledge and
aptitude on problem solving. Journal
of Educational Psychology 82: 306 –
314.

Schraw, G and Dennison, R.S. (1994).


Assesing Metacognitive Awareness,
Contemporary. Educational
Psychology 19, 460-475.

Tabachnick, B. G,. & Fidell , L., S. (2013).


Using Multivariate Statistics (6th ed., pp.1 -983) New Jersey :Pearson Education
Inc.

Vallerand,R.J.,& Bissonnette, R. (1992)


Intrinsic, extrinsic, and
amotivational styles as predictors of
behavior :A prospective study.
Journal of Personality, 60, 599-620.
Williams, K., & Williams, C. (2011).
Five key ingredients for improving
motivation. Research in Higher
Education Journal,
11.http://aabri.com/manuscripts/1183
4.pdf.

3. Jurnal Pembanding 2

1 Judul Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Prestasi Akademik


Siswa dengan Metode TOPSIS
2 Jurnal Citec Journal
3 Download https://citec.amikom.ac.id/main/index.php/citec/article/view/45/45
4 Volume dan Halaman Vol. 2 Halaman 153-164
5 Tahun 2015
6 Penulis Amelia Nur Fitriana,Harliana,Handaru
7 Reviewer Via Rantari Br Ginting
8 Tanggal 28 September 2021
9 Nomor ISSN Jurnal 2354-5771
1 -Abstrak Penelitian Pengambilan keputusan pada suatu lembaga/sekolah merupakan hal
0 yang sangat penting. Kepala sekolah seharusnya mengambil sebuah
keputusan berdasarkan perhitungan dan pemikiran jangka panjang agar
keputusan menentukan prestasi akademik siswa yang akan diambil
tidak salah. Di MA Darul Masholeh masih terdapat masalah dalam
membuat laporan pembelajaran siswa, untuk menentukan siswa yang
berprestasi hanya ditentukan menggunakan nilai rapot, belum adanya
pemanfaatan secara optimal data laporan penilaian hasil belajar siswa,
masih adanya kesulitan untuk mengetahui pencapaian dari kegiatan
pembelajaran siswa. Dengan menggunakan metode TOPSIS dapat
mempermudah guru untuk menentukan prestasi akademik siswasecara
tepat dan cepat, dimana metode topsis adalah salah satu metode
pengambilan keputusan dimana alternative yang terpilih merupakan
alternatif terbaik yang mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal
positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Dari pengujian 20 alternative
dengan 6 kriteria yaitu hafalan al-qur’an, nilai rata-rata rapot, absensi,
nilai minimal, total nilai dan piagam prestasi. Dari 20 alternative di
dapatkan siswa yang berprestasi yaitu diurutan pertama Wildan dengan
nilai preferensi relative 0,66, Kedua Ratna (0,64), ketiga Sinta (0,55),
keempat Rini (0,50), Kelima Faisal (0,38) dan terakhir Sadriyah dengan
nilai preferensi relative (0,00).
-Subjek Penelitian Siswa
-Assesment Data Dengan menggunakan metode TOPSIS
-Kata Kunci Sekolah, Prestasi, Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS
1 Pendahuluan
0
-Latar Belakang dan Teori Seiring perkembangan teknologi informasi yang sangat penting
terhadap kehidupan manusia dibidang pendidikan. Upaya untuk
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia telah lama dilakukan.
Lembaga pendidikan setiap tahunnya terus berusaha meningkatan mutu
pendidikan khususnya Madrasah Aliyah (MA) dengan harapan
lulusannya dapat memiliki keterampilan dan keahlian lebih
dibandingkan sekolah sederajat, hal tersebut dilakukan demi
meningkatkan kualitas lulusan sehingga siap memasuki dunia kerja.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan
bangsa ini. Salah satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari pendidikan
yaitu prestasi peserta didik, prestasi peserta didik merupakan suatu hal
yang penting bagi semua pihak yang terkait secara langsung maupun
tidak langsung. Sebagai contoh, bagi lembaga pendidikan, prestasi
peserta didik merupakan salah satu tolak ukur berkaitan dengan
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan.
Saat ini proses penentuan prestasi akademik siswa masih dilakukan
dengan secara manual dengan beberapa kendala dan cenderung
memakan waktu yang relatif lama. Hal ini disebabkan karena proses
penentuan prestasi hanya dilihat dri nilai rapot, dan tidak menggunakan
acuan lain untuk menentukan prestasi, nilai rapot tidak menjamin
bahwa si siswa tersebut benar-benar berprestasi. Menyikapi hal
tersebut diatas, pada penelitian ini penyusun berusaha untuk membantu
MA Darul Masholeh untuk menentukan prestasi akademik siswa melalui
perangkingan dengan menggunakan metode TOPSIS.
1 Metode penelitian
1
-Langkah Penelitian 1.Perancangan Sistem
2.Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution
(TOPSIS)
-Hasil Penelitian 1. Kriteria dasar yang dapat dijadikan standar pemilihan prestasi
akademik adalah: hafalan alqur’an, rata-rata nilai, nilai minimum,
jumlah kehadiran, total nilai, piagam prestasi.
2. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan TOPSIS didapatkan
siswa berprestasi Wildan menempati urutan pertama dengan nilai
preferensi relatif untuk setiap alternatifnya sebesar 0,66. Ratna
menempati urutan kedua, dengan nilai preferensi relatifnya adalah 0,64.
Sinta dengan urutan ketiga dengan nilai preferensi relatif 0,55. Rini di
urutan keempat dengan nilai preferensi relatif 0,50. Faisal di urutan
kelima dengan nilai preferensi relatif 0,38. Sadriyah di urutan keenam
dengan nilai preferensi relatifnya 0,00.
-Diskusi Penelitian Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya dan
menjadi referensi penelitian ini adalah: Penelitian [1] melakukan
penelitian untuk menentukan merek dan tipe sepeda motor
menggunakan WEB untuk menentukan mana yang terbaik dan cocok
untuk pembeli melalui kriteria penilaian tipe sepeda motor, merek
sepeda motor.
Penelitian [2] membahas mengenai sistem pendukung keputusan untuk
seleksi penerimaan beasiswa,dengan kriteria IPK, jumlah pemghasilan
orangtua, jumlah tanggungan, semester dan status beasiswa.
-Daftar Pusaka Amelia Nur Fitriana, H. (2015). Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Menentukan Prestasi . Citec Journal, 153-164.
1 Analisis Jurnal
2
-Kekuatan Penelitian 1. Materi disajikan dengan jelas, hasil penelitian mengenai pertanyaan
wawancara dijelaskan dengan detail
2. Terdapat tebel data dari hasil penelitian
-Kelemahan Penelitian Pada hasil penelitian tidak dipaparkan secara langsung
1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
3 kesimpulan sebagai berikut:
1. Kriteria dasar yang dapat dijadikan standar pemilihan prestasi
akademik adalah: hafalan alqur’an, rata-rata nilai, nilai minimum,
jumlah kehadiran, total nilai, piagam prestasi.
2. Hasil dari perhitungan dengan menggunakan TOPSIS didapatkan
siswa berprestasi Wildan menempati urutan pertama dengan nilai
preferensi relatif untuk setiap alternatifnya sebesar 0,66. Ratna
menempati urutan kedua, dengan nilai preferensi relatifnya adalah 0,64.
Sinta dengan urutan ketiga dengan nilai preferensi relatif 0,55. Rini di
urutan keempat dengan nilai preferensi relatif 0,50. Faisal di urutan
kelima dengan nilai preferensi relatif 0,38. Sadriyah di urutan keenam
dengan nilai preferensi relatifnya 0,00.
1 Saran Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan lebih lanjut dari
4 penelitian ini adalah perlu dilakukannya perbandingan hasil
perangkingan antara metode TOPSIS dengan metode perangkingan yang
lain seperti ELECTREE, AHP dan sebagainya untuk mendapatkan
efektifitas hasil perangkingan yang lebih baik. Bagi MA Daul Masholeh
diharapkan agar aplikasi ini dapat membantu pihak sekolah untuk
menentukan prestasi akademik siswa dengan cepat dan tepat.
1 Referensi [1] Sari, L. P., 2013, Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Merek
5 dan Tipe Sepeda Motor Berbasis WEB dengan Metode TOPSIS, Jurnal
Ilmiah Pelita Informatika Budi Darma “Informasi dan Informatika”, Vol
IV, No 3, Hal 78-83.
[2] Aulia, R., 2013, Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan
Beasiswa Di STTH Medan, Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi (SNASTIKOM 2013),Medan, 13-14 Maret 2013.
[3] Kusumadewi, S., Hartati, S., Harjoko, A., 2006, Fuzzy Multi-Attribute
Decision Making (Fuzzy MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.
[4] Azmi, M., Sonatha, Y., Rasyidah, 2014, Pemanfaatan Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Alokasi Dana Kegiatan (Studi
Kasus Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Negeri Padang), Jurnal
Momentum, Vol 16, No 1, Hal 74-83.
[5] Yang, G., Sun, L., 2010, A New Personalized Recommendation
Technique Based On the Modified TOPSIS Method, International Journal
of Advanced Computer Science and Application (IJACSA), Vol. 1, No. 2,
Hal 8-13.
[6] Saragih, H., Marbun, M., Reza, B., 2014, Development of Decision
Support System Determining the Student as Scholarship Recipients by
Fuzzy Multi Attribute Decision Making (FMADM), Jurnal Sistem
Informasi, Vol 9, No 2, Hal 75-82.

Anda mungkin juga menyukai