Nim : 2011011017
Kelas : 1A
Prodi :S1 Ilmu Keperawatan
2.Keseimbangan Asam-Basa
Keseimbangan asam-basa terkait dengan pengaturan pengaturan konsentrasi ion H
bebas dalam cairan tubuh. pH rata-rata darah adalah 7,4, pH darah arteri 7,45 dan
darah vena 7,35. Jika pH darah < 7,35 dikatakan asidosis, dan jika pH darah > 7,45
dikatakan alkalosis. Ion H,terutama diperoleh dari aktivitas metabolik dalam tubuh.
Ion H secara normal dan kontinyu akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 sumber,
yaitu:
1. pembentukan asam karbonat dan sebagian akan berdisosiasi menjadi ion H dan
bikarbonat
2. katabolisme zat organik
3. disosiasi asam organic pada metabolisme intermedia, misalnya pada metabolisme
lemak terbentuk asam lemak dan asam laktat, sebagian asam ini akan berdisosiasi
melepaskan ion H.
2. pengertian cairan,elektrolit, asam dan basa darah (PH, asam dan basa ,PO2, PCO2,
dan SaO2, HCO3, HsCO3, Persamaan keseimbangan asam basa disertai dengan hasil
pemeriksaan normal dari analis gas darah)
a. Pengertian cairan
Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah cairan
suspensisel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang
memiliki fungsifisiologis tertentu.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan
cairanekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di
seluruh tubuh,sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tigakelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial
dan cairan transeluler. Cairanintravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan intersitial adalah cairanyang terletak diantara sel, sedangkan cairan
traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairanserebrospinal, cairan intraokuler,
dan sekresi saluran cerna
https://www.academia.edu/37624768/CAIRAN_TUBUH
b. pengertian elektrolit
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yangdisebut ion jika berada dalam larutan.
https://www.academia.edu/6626883/CAIRAN_TUBUH
c. pengertian asam dan basa darah
asam dalah zat yang dapat memberikan ion H+ ke zat lain (disebut sebagai donor
proton ) sedangkan basa adalah zat yang apat menerima ion H+dari zat lain (disebut
sebagai akseptor proton)
https://www.academia.edu/12624800/BAB_I_KESEIMBANGAN_ASAM_DAN_B
ASA
PEMERIKSAAANNNNNNNN
A.Membantu dalam perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar sel
terutama dengan adanya natrrium. Apabila jumlah natrium dalam CES meningkat
maka sejumlah cairan akan berpindah menuju CES untuk keseimbangan cairan.
B.Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah dengan adanya
sistem bufer.
C.Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka akan terjadi
perpindahan yang menghasilkan implus – implus saraf dan mengakibatkan terjadinya
kontraksi otot.
https://www.academia.edu/37710728/MAKALAH_CAIRAN_DAN_ELEKTROLIT
A. Cairan tubuh
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler.Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh
tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri
dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalahcairan di dalam sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkancairan traseluler
adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan
sekresi saluran cerna
https://www.academia.edu/6626883/CAIRAN_TUBUH
B. Elektrolit
a. Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan elektrolit sangat penting, karena total konsentrasi elektrolit
akanmempengaruhi keseimbangan cairan dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada
fungsi sel.Elektrolit berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan, regulasi
asam basa,memfasilitasi reaksi en!im dan transmisi reaksi neuromuscular. Ada 2
elektrolit yang sangat berpengaruh terhadap konsentrasi cairan intasel dan ekstrasel
yaitu natrium dan kalium.
7.Keseimbangan Bikarbonat
Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di dalam ekstrasel dengan Fungsi
utama yaitu regulasi keseimbangan asam basa. Disekresi dan direabsorpsi oleh ginjal.
Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam
untuk menurunkan PH. Nilai normal sekitar 25-29mEq/Lt`
https://www.academia.edu/32928273/KETIDAKSEIMBANGAN_CAIRAN_ELEKT
ROLIT_DAN_ELIMINASI
Venus boold
Interpretasi
pH ↓ ---------> Asidosis/Asidemia
STATUS ASAM-BASA :
Dehidrasi
Merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan
yang kurang atau keluaran yang berlebihan. Kondisi dehidrasi bisa
terdiri dari 3 bentuk, yaitu: isotonik (bila air hilang bersama garam,
contoh: GE akut, overdosis diuretik), hipotonik (Secara garis besar
terjadi kehilangan natrium yang lebih banyak dibandingkan air yang
hilang. Karena kadar natrium serum rendah, air di kompartemen
intravaskular berpindah ke ekstravaskular, sehingga
menyebabkanpenurunan volume intravaskular), hipertonik (Secara
garis besar terjadi kehilangan air yang lebih banyak dibandingkan
natrium yang hilang. Karena kadar natrium tinggi, air di kompartemen
ekstravaskular berpindah ke kompartemen intravaskular, sehingga
penurunan volume intravaskularminimal).
Hiponatremia
Hiponatremia merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium
dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma
yang kurang dari 135 mEq/L, mual, muntah, dan diare. Hal tersebut
menimbulkan rasa haus yang berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi,
konvulsi, dan membran mukosa kering. Sesuai dengan penjelasan
sebelumnya, maka hiponatremia ini dapat disebabkan oleh kekurangan
cairan yang berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.
Hipernatremia
Hipernatremia merupakan suatu keadaan dimana kadar natrium
dalam plasma tinggi yang ditandai dengan adanya mukosa kering,
oliguria/anuria, turgor kulit buruk dan permukaan kulit membengkak,
kulit kemerahan, lidah kering dan kemerahan, konvulsi, suhu badan
naik, serta kadar natrium dalam plasma lebih dari 145 mEq/L. Kondisi
demikian dapat disebabkan oleh dehidrasi, diare, dan asupan air yang
berlebihan sedangkan asupan garamnya sedikit.
Hipokalemia
Hipokalemia suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah.
Hipokalemia ini dapat terjadi dengan sangat cepat. Sering terjadi pada
pasien yang mengalami diare berkepanjangan. Kondisi hipokalemia
ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak
nafsu makan dan muntah-muntah, perutnya kembung, lemah dan
lunaknya otot, denyut jantungnya tidak beraturan (aritmia), penurunan
bising usus, serta kadar kalium plasmanya menurun hingga kurang dari
3,5 mEq/L.
Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan suatu keadaan dimana kadar kalium
dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka bakar,
penyakit ginjal, asidosis metabolik, pemberian kalium yang berlebihan
melalui intravena. Hiperkalemia ditandai dengan adanya mual,
hiperaktivitas sistem pencernaan, aritmia, kelemahan, jumlah urine
sedikit sekali, diare, adanya kecemasan dan iritabilitas (peka rangsang),
serta kadar kalium dalam plasma mencapai lebih dari 5 mEq/L.
Hipokalsemia
Hipokalsemia merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma
darah. Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut,
kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3 mEq/L,
serta kesemutan pada jari dan sekitar mulut. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau
kehilangan sejumlah kalsium karena sekresi intestinal.
Hiperkalsemia
Hiperkalsemia merupakan suatu keadaan kelebihan kadar kalsium
dalam darah. Hal ini terjadi pada pasien yang mengalami pengangkatan
kelenjar gondok dan makan vitamin D secara berlebihan.
Hiperkalsemia dengan adanya nyeri pada tulang, relaksasi otot, batu
ginjal, mual-mual, koma, dan kadar kalsium dalam plasma lebih dari
4,3 mEq/L.
Hipomagnesia
Hipomagnesia merupakan kekurangan kadar magnesium dalam
darah. Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram
pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi,
serta kadar magnesium dalam darah kurang 1,3 mEq/L.
Hipermagnesia
Hipermagnesia merupakan kondisi kelebihan kadar magnesium
dalam darah. Hal ini ditandai dengan adanya koma, gangguan
pernapasan, dan kadar magnesium lebih dari 2,5 mEq/L.
Dampak ketidakseimbangan Asam Basa
Asidosis respiratorik
Asidosi respiratorik merupakan suatu keadaan yang disebabkan
oleh karena kegagalan sistem pernapasan dalam membuang
karbondioksida dari cairan tubuh. Hal tersebut mengakibatkan
terjadinya kerusakan pada pernapasan, peningkatan PCO2 arteri di atas
45 mmHg, dan penurunan pada pH yakni kurang dari 7,35. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh adanya penyakit obstruksi, trauma kepala,
perdarahan, dan lain-lain.
Asidosis metabolik
Asidosis metabolik merupakan suatu keadaan kehilangan basa
atau terjadi penumpukan asam. Keadaan ini ditandai dengan adanya
penurunan pH kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang dari 22 mEq/L.
Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik suatu keadaan kehilangan CO2 dari paru-paru
yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri kurang dari 35
mmHg, pH lebih dari 7,45. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena
adanya hiperventilasi, kecemasan, emboli paru-paru, dan lain-lain.
Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik suatu keadaan kehilangan ion hidrogen atau
penambahan basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan
bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq/L dan pH arteri lebih dari 7,45.
Referensi.
Butterworth JF, Mackey DC, Wasnick JD.Management of Patients with Fluid and
Electrolyte Disturbances. Dalam Morgan & Mikhail’s Clinical Anesthesiology
5thed. New York: Mc-Graw Hill. 2013
Waterhouse BR, Famery AD. The Organization and Composition of Body Fluids.
Anaesthesia & Intensive Care Medicine. 2012