Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

“LIMNOLOGI”

DOSEN PEMBIMBING :

Prof. Dr. Ir. D. A. J. Selanno, M.Sc

PENYUSUN :

Achamad Yusuf Dikromo (202063011)

Dharsa Malinda Destiyani Sangadji (202063006)

Sumira Umanahu (202063004)

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Morfologi Sungai. Laporan
Praktikum ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah Limnologi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Limnologi Ibu Prof. Dr. Ir.
Debby. A. J. Selanno, M.Sc . yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan laporan
praktikum ini. Semoga Laporan yang Kami buat dapat berguna bagi pemahaman Kami terhadap
Morfologi Sungai. Pembuatan laporan Kami ini, masih dalam tahap pembelajaraan apabila
terdapat kesalahan kami ucapkan permohonan maaf. Kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk pembuatan Laporan Praktikum yang lebih baik.

Ambon, 28 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..1

KATA PENGANTAR………………………………………………………………2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………3

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...4

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..5

I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………...6

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………6-7

1.2 Tujuan dan Manfaat …………………………………………………………..7

II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………….7-8

III. METODE……………………………………………………………………………8

3.1 Waktu dan Lokasi………………………………………………………………8

3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………………8

3.3 Prosedur………………………………………………………………………..9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………9

4.1 Deskripsi Sungai Desa Ureng………………………………………………...9-10

4.2 Pengukuran Karakteristik Morfologi Sungai Desa Ureng…………………10-14

4.3 Jenis Subtrat dan Bentuk Aliram Sungai Desa Ureng……………………..14-15

V. KESIMPULAN…………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………15

3
DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Tabel 1. Pengukuran nilai rata-rata tinggi air………………………………….. 10

2. Tabel 2. Pengukuran nilai rata-rata lebar sungai…………………………….... 11

3. Tabel 3. Pengukuran kecepatan aliran air sungai……………………………… 12

4
DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Sumber Mata Air…………………………………………………………………..9

2. Kijing………………………………………………………………………..

3. Pohon liar…………………………………………………………………………

4. Laba-laba………………………………………………………………………………

5. Lumut hati……………………………………………………………………………..

6. Percobaan I pengukuran tinggi air……………………………………………….10

7. Percobaan II pengukuran tinggi air………………………………………………10

8. Percobaan III pengukuran tinggi air……………………………………………...10

9. Percobaan I pengukuran lebar Sungai…………………………………………….

10. Percobaan II pengukuran lebar Sungai……………………………………………

11. Percobaan III pengukuran lebar Sungai………………………………………….

12. Percobaan I menentukan kecepatan aliran Sungai………………………………

13. Percobaan II menentukan kecepatan aliran Sungai……………………………..

14. Percobaan III menentukan kecepatan aliran Sungai…………………………….

15. Jenis subtract dasar sungai…………………………………………………………

16. Bentuk Aliran Sungai……………………………………………………………..

5
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Struktur sungai pada hakekatnya merupakan komponen (elemen) atau bagian dari
morfologi sungai, yang meliputi badan sungai, tebing sungai, bantaran sungai dan tanggul
sungai. Air merupakan salah satu di antara faktor-faktor penyebab terbentuknya sungai,
karena pengaruh besaran curah hujan, jenis batuan, dan ketinggian tepat, yang
berpengaruh terhadap lingkungan bio-fisiknya. Hujan sebagai sumber air sungai, jenis
batuan dan ketinggian tempat, sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan komunitas
vegetasi spesifik riparian.Analisis morfologi menjadi cara yang mudah dalam mengetahui
karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh suatu perairan karena morfologi merupakan
sebuah hasil yang terbentuk berdasarkan proses – proses dengan
berbagai karakteristik penyusun dalam kurun waktu yang cukup lama
(Wright and Short,1984).

Air Terjun, Desa Ureng, terletak di bagian barat utara pulau Ambon dan masuk
wilayah Desa Ureng, Kabupaten Maluku Tengah, tepatnya berjarak kurang lebih 1.5 Jam
dari Kota Ambon. Air Terjun, Desa Ureng adalah Air Terjun terbesar di Pulau Ambon,
dan mempunyai kolam besar yang dalam, biasa digunakan untuk berenang-renang di
bawah

Sebagai salah satu sumber daya, potensi yang terkandung dalam air dapat
memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan dan penghidupan manusia serta
lingkungannya. Perubahan fungsi lingkungan yang disebabkan oleh laju pertumbuhan
jumlah penduduk, serta meningkatnya aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup, telah berdampak negatif terhadap kelestarian sumber daya air, serta meningkatnya
perubahan morfologi sungai akibat daya rusak air.

Struktur sungai pada hakekatnya merupakan komponen (elemen) atau bagian dari
morfologi sungai, yang meliputi badan sungai, tebing sungai, bantaran sungai dan tanggul
sungai. Air merupakan salah satu di antara faktor-faktor penyebab terbentuknya sungai,
karena pengaruh besaran curah hujan, jenis batuan, dan ketinggian tepat, yang
berpengaruh terhadap lingkungan bio-fisiknya. Hujan sebagai sumber air sungai, jenis
batuan dan ketinggian tempat, sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan komunitas
vegetasi spesifik riparian.Analisis morfologi menjadi cara yang mudah dalam
mengetahui karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh suatu perairan

6
karenak morfologi merupakan sebuah hasil yang terbentuk berdasarkan proses
– proses dengan berbagai karakteristik penyusun dalam kurun waktu yang cukup
lama (Wright and Short,1984).

Air Terjun, Desa Ureng, terletak di bagian barat utara pulau Ambon dan masuk
wilayah Desa Ureng, Kabupaten Maluku Tengah, tepatnya berjarak kurang lebih 1.5 Jam
dari Kota Ambon. Air Terjun, Desa Ureng adalah Air Terjun terbesar di Pulau Ambon,
dan mempunyai kolam besar yang dalam, biasa digunakan untuk berenang-renang di
bawah Air terjun, Air terjun ini juga mempunyai paling sedikit 3 tingkat yang bisa juga
dikunjungi.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu dilakukan pengamatan untuk


mengetahui karakteristik morfologi sungai ureng,Maluku tengah

1.2 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui Sumber Mata Air dan jenis Sungai yang Diamati

2. Mengetahui Karakteristik Morfologi Sungai Tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sungai adalah aliran air di permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang
mengalir secara terus-menerus dari tinggi ke rendah lalu bermuara ke laut atau yang
lainnya. Sungai  merupakan  salah  satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan bawah
tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju.
Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Sungai adalah jalan air alami
yang mengalir menuju samudra, danau, laut atau ke sungai yang lain. Pada beberapa
kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap kedalam tanah sebelum
menemukan badan air lainnya.Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air
hujan yang turun di daratan untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti
danau. Sungai terdiri dari dari beberapa bagian, bermula dari mata  air yang mengalir ke
anak sungai, beberapa anak sungai akan bergabung untuk membentuk untuk membentuk
sungai utama. Aliran air biasanya bebrbatasan dengan kepada saluran dengan dasar dan
tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai dmana  sungai bertemu laut dikenali
sebagai muara sungai.

7
Adapun beberapa jenis air sungai yaitu : 
1) Sungai permanen yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun relative tetap. Contoh
sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Barito dan Mahakam di Kalimantan, Sungai Musi di
Sumatera. 
2) Sungai periodik yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada
musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa
misalnya Sungai Bengawan Solo,  Sungai Progo dan Sungai Code diDaerah Istimewa
Yogyakarta. 
3) Sungai intermittent atau sungai episodok yaitu Sungai yang pada musim kemarau airnya
kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Kalada
di pulau Sumba 
4) Sungai ephemeral yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat musikmm hujan. Pada
hakekatnya sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.  

Klasifikasi sungai : Sungai pada umumnya dikelompokan menurut ukurannya.


Klasifikasi yang digunakan dalam pengelompokan sungai besar, sungai menengah, dan
sungai kecil berdasarkan pada lebar sungai, kedalaman sungai, kecepatan aliran air, debit
aliran, dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS). Sedangkan berdasarkan sudut pandang
ekologi terdapat kalsifikasi berdasarkan vegetasi yang hidup di tebing atau dibantaran
sungai. Di bawah ini adalah beberapa klasifikasi yang bisa digunakan dalam
membedakan sungai besar, menengah, dan kecil.

III. METODE

Metode yang di gunakan adalah Observasi lapangan.observasi lapangan dalam


praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi Sungai,sumber mata
air dan jenis sungai di negeri ureng,maluku tengah.

3.1 Waktu dan Lokasi

Praktek ini dilaksanakan pada Rabu,20 oktober yang berlokasi di Negeri Ureng,pada
pukul 09:00-15:00.Metode yang di gunakan adalah Observasi lapangan.observasi
lapangan dalam praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi
Sungai,sumber mata air dan jenis sungai di negeri ureng,maluku tengah.

3.2 Alat dan Bahan

- Papan data (papan oles) -Tali raffia

- Pencil 2B - Bola Pimpong

- Penghapus - Kamera

- Meter Roll

8
3.3 Prosedur

1. Pelajari sumber mata air sungai tersebut & buat dokumentasinya


2. Identifkasi termasuk jenis sungai apa?
3. Ukur karakteristik morfologi sungai antara lain:
- Lebar sungai : ukur pada beberapa bagian untuk mendapatkan lebar rata-
rata sungai, catat
- Ukur tinggi air: ukur pada beberapa bagian untuk mendapatkan tinggi rata-
rata air, catat
- Ukur kecepatan aliran : ukur pada beberapa bagian untuk mendapatkan
kecepatan aliran rata-rata sungai, catat
- Catat dan dokumentasikan jenis substrat dasar sungai, apakah seragam atau
berfariasi
- Apakah sungai berbentuk lurus atau berliku-liku?
buat dokumentasinya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Sungai

Gambar 1. Sumber Mata Air

Berdasarkan asal airnya, Sumber mata air di Sungai di Desa Ureng ini berasal
dari mata air. Sumber mata air biasanya terdapat di daerah dengan curah hujan
sepanjang tahun dan daerah alirannya masih tertutup vegetasi yang cuku lebat. Jenis

9
sungai di Desa Ureng ini yaitu Sungai Permanen. Berdasarkan hasil pengamatan pada
sungai di negeri ureng,kabupaten maluku tengah didapat bahwa jenis sungai yang
ditemukan merupakan sungai permanent. Sungai permanent yaitu sungai yang debit
airnya sepanjang tahun relatif tetap.

Selain itu, di sekitaran Sungai ini tumbuh berbagai macam tumbuhan seperti
tanaman keladi, pohon cokelat, dan pohon-pohon liar. Jika tumbuhan yang tumbuh di
bebatuan atau di dalam air seperti, lumut hati. Bukan hanya tumbuhan, yang
kelompok kami temui ada beberapa hewan yang hidup di dalam dan sekitar Sungai
ini antara lain seperti laba-laba, dan kijing.

Gambar 2. Kijing
Gambar 3. Pohon liar

Gambar 4. Laba-laba
Gambar 5. Lumut hati

10
4.2 Pengukuran Karakteristik Morfologi Sungai

- Tabel 1. Pengukuran nilai rata-rata tinggi air

Percobaan Tinggi (m) Rata-rata


1 21 cm
2 10 cm 15,67 cm
3 16 cm

Gambar 6. Gambar 7. Percobaan Gambar 8.


Percobaan I II pengukuran tinggi Percobaan III
pengukuran tinggi air air pengukuran tinggi
air

- Tabel 2. Pengukuran nilai rata-rata lebar sungai

Percobaan Lebar (m) Rata-rata


1 7m
2 8,5 m 7,33 m
3 6,5 m

11
Gambar 9. Percobaan I pengukuran lebar sungai

Gambar 10. Percobaan II pengukuran lebar sungai

12
Gambar 11. Percobaan III pengukuran lebar sungai

- Tabel 3. Pengkuran Kecepatan aliran sungai

Percobaan Panjang aliran Waktu (s) Nilai rata- Kecepatan


(m) rata waktu air mengalir
(m/s)

1 2m 5,74 detik
2 2m 4,51 detik 4,89 detik 0,409 m/s
3 2m 4,42 detik

Gambar 12. Percobaan I pengukuran kecepatan aliran Sungai

13
Gambar 13. Percobaan II pengukuran kecepatan aliran Sungai

Gambar 14. Percobaan III pengukuran kecepatan aliran Sungai

4.3 Jenis Subtrat dan Bentuk Alirannya

14
Gambar 15. Jenis subtrat dasar sungai

Jenis subtrat pada dasar sungai di Desa ureng ini yaitu subtract bebatuan. Pada
sungai ini secara keseluruhan semuanya subtrat berbatu, tidak ada campuran
antara berbatu dan pasir, jadi subtract di Sungai ini seragam bebatuan.

Gambar 16. Bentuk aliran sungai

15
Sungai di Desa Ureng ini berliku-liku. Sungai yang berliku-liku terjadi karena
pengikisan pada daerah sungai.

V. KESIMPULAN

Sumber mata air di Sungai di Desa Ureng ini berasal dari mata air. . Jenis sungai di
Desa Ureng ini yaitu Sungai Permanen. Pada hasil pengukuran kelompok Kami
didapatkan hasil rata-rata Lebar Sungai 7,33 m; Tinggi air Sungai 15,67 cm; Kecepatan
air mengalir 0,409 m/s maka, air yang mengalir di Sungai ini tidak deras.. Jenis subtract
pada sungai ini yaitu subtract berbatu dan bentuknya berliku-liku.

DAFTAR PUSTAKA

- Waryono, Tarsoen. "Bentuk Struktur dan Lingkungan Bio-Fisik Sungai." Makalah


Sidang–II (Geografi Fisik), Seminar dan Konggres Geografi Nasional. 2002.
- Pangestu, Nugraha Jaya, Arie Antasari Kushadiwijayanto, and Yusuf Arief
Nurrahman. "Studi Batimetri dan Morfologi Muara Sungai Mempawah Kabupaten
Mempawah, Kalimantan Barat." Jurnal Laut Khatulistiwa 3.2 (2020): 29-36.
- Sudira, I. Wayan, Tiny Mananoma, and Hierico Manalip. "Analisis Angkutan
Sedimen pada Sungai Mansahan." Jurnal Ilmiah Media Engineering 3.1 (2013).

16

Anda mungkin juga menyukai