Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI

“SEDIMEN KOHESIF DAN NON KOHESIF”

DISUSUN OLEH:

NAMA : SARFAN NAUFAL SARDJOKO

NIM : 202064010

PRODI : ILMU KELAUTAN

DOSEN : Dr. Yunita Anganetjie Noya, S.Pi, M.Si

MATKUL : SEDIMENTOLOGI

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

TAHUN 2022

Jalan Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti Poka – Ambon


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur tidak henti – hentinya saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum
Sedimentologi “Sedimen Kohesif dan Non Kohesif” ini dapat terselesaikan dengan baik, meski
jauh dari kata sempurna.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam
proses pembuatan laporan praktikum ini, terkhusus kepada:

1. Kepada Dr. Yunita Anganetjie Noya, S.Pi, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Sedimentologi.

2. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah saya berjalan
dengan baik.

3. Dan seluruh teman – teman yang berkenan membantu hingga makalah ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum Sedimentologi “Sedimen Kohesif dan Non Kohesif” yang
saya buat dengan sepenuh hati. Tidak lupa kritik dan saran saya harapkan agar laporan
praktikum ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi semua. Dan mohon maaf jika ada
kesalahan di dalamnya.

Ambon, 16 Juni 2021

Sarfan Naufal Sardjoko

202064010
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Tujuan .................................................................................................................... 4
BAB 2 ................................................................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 5
2.1 Transport Sedimen .................................................................................................. 5
2.2 Transport Sedimen Kohesif ..................................................................................... 5
2.3 Transport Sedimen Non Kohesif ............................................................................. 5
BAB 3 ................................................................................................................................... 6
METODE PRAKTIKUM ...................................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat .................................................................................................. 6
3.1.2 Koagulasi ......................................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan ....................................................................................................... 6
3.2.1 Kohesif dan Non – Kohesif .............................................................................. 6
3.2.2 Koagulasi ......................................................................................................... 6
3.3 Langkah Kerja ........................................................................................................ 7
3.3.1 Koagulasi ......................................................................................................... 7
3.4 Metode Pengambilan Data ...................................................................................... 7
3.5 Metode Analisis Data .............................................................................................. 7
BAB 4 ................................................................................................................................... 8
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................. 8
4.1 Sedimen Kohesif ..................................................................................................... 8
4.2 Sedimen Non Kohesif ............................................................................................. 8
4.3 Koagulasi ................................................................................................................ 9
BAB 5 ................................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................................... 10
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
LAMPIRAN ....................................................................................................................... 12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sedimen atauendapan.
Sedimentologi menitikberatkan ruang lingkupnya pada masalahinterpretasi hubungan secara
vertikal dan horizontal tingkatan pengendapan. Sebagai konsekuensi dari ruang lingkup
tersebut,sedimentologi akan saling berinteraksi dengan hal-hal yang berkaitandengan ekologi
baik dalam sedimen modern (recent sediment) maupun sedimen tua (ancient sediment ).
Kondisi inilah yang menyebabkansedimentologi dipengaruhi oleh cabang ilmu lainnya seperti
oseanografi,fisika, kimia, fisiologi, ilmu-ilmu atmosfera, hidrologi, ilmu antariksa danilmu
tanah (Friedman and Sander, 1978).Menurut Hutabarat dan Evans (1984) seluruh permukaan
dasar lautanditutupi oleh partikel-partikel sedimen yang telah diendapkan secaraperlahan-lahan
dalam jangka waktu berjuta-juta tahun. Tujuh puluh persenbatuan yang menutupi permukaan
dasar lautan ini terdiri dari batuansedimen, yaitu batu pasir, batu gamping, lanau, lempung,
breksi,konglomerat dan batuan sedimen lainnya.Sedimen laut berasal dari berbagai sumber
seperti udara, air, daratan,dan hasil aktivitas (proses) biologi, fisika dan kimia baik yang terjadi
didaratan maupun di laut itu sendiri, namun sebagian besar material berasaldari sedimen asal
darat yang dibawa oleh aliran sungai. Sedimentologi berperan penting terhadap disiplin ilmu
kelautan karena pengendapan sedimen yang terjadi di laut dapat mempengaruhi ekosistem di
pesisir dan perairan seperti ekosistem Mangrove, Lamun, serta Terumbu karang (Rifardi,
2012).
Studi tentang tekstur sedimen di dalam ilmu sedimentologi umumnya digunakan untuk
mengetahui ukuran dan persentasi butir sedimen, proses-proses sedimentasi serta arah dari
transport sedimen. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk melakukan praktek lapang
sedimentologi untuk dapat mengetahui cara analisis penentuan distribusi dan arah penyebaran
sedimen dengan melihat ukuran butiran sedimen.
1.2 Tujuan
Dalam praktikum yang dilakukan, ada beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui total berat sedimen kohesif dari sampel sedimen yang diambil di
Sungai Wailela.
2. Untuk mengetahui ukuran butiran dari sedimen non – kohesif yang diambil dari Sungai
Waipia Kecil.
3. Untuk mengetahui penyebab perbedaan diantara hasil sedimen kohesif dan non –
kohesif.
4. Untuk menentukan berapa waktu yang diperluhkan untuk pengendapan sempurna.
5. Menentukan perbedaan koogulan kedua sampel (garam / tanpa garam).
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transport Sedimen


Transport sedimen adalah gerak partikel yang dibangkitkan oleh gaya yang bekerja.
Transport sediment merupakan hubungan aliran air dan partikel-partikel sediment. Pemahaman
dari sifat-sifat fisis air dan partikel sediment sangatlah penting untuk mengetahui tentang
pengertian transport sediment. Sifat-sifat pokok dari air dan partikel-partikel sediment ,
parameter yang menggambarkan beberapa sifat yang sering digunakan dalam persamaan
transport sediment. Metode komputasi dan beberapa contoh digunakan dalam menjelaskan
prosedur untuk mendeterminasikan beberapa sifat-sifat sediment. Pada umumnya transport
sedimen dikelompokkan atas tiga kelompok, yaitu : bed load, suspended load dan wash load.
Bed load didefinisikan sebagai transport sedimen yang mengalami kontak terus menerus
dengan dasar selama pergerakannya (sliding, jumping dan rolling). Sedangkan Suspended load
dalam gerakannya tidak mengalami kontak yang terus menerus dengan dasar dan ukuran
partikelnya lebih kecil. Sedangkan Wash load terdiri dari partikel-partikel yang sangat halus,
biasanya wash load tidak mewakili komposisi dasar.
2.2 Transport Sedimen Kohesif
Sedimen kohesif merupakan butiran-butiran partikel Lumpur yang berada di dasar
maupun di badan air yang bila bergabung bersama akan membentuk suatu unit yanglebih besar
yang disebut floc. Proses ini sangat bergantungpada konsentrasi sedimen. Flokulasi yang
terjadi sangat mempengaruhi kecepatan jatuh sedimen kohesif. Semakin besar konsentrasi dari
flokulasi yang terjadi maka akan semakin besar pula kecepatan jatuh sedimen.
2.3 Transport Sedimen Non Kohesif
Sedimen non-kohesif merupakan sedimen dengan butiran-butiran partikel yang
umumnya berasal dari pasir. Pergerakan sedimen ini sangat bergantung pada besar kecilnya
diameter partikel sedimen. Berbeda dengan sedimen kohesif, partikel sedimen non-kohesif
tidak pernah membentuk flokulasi sehingga antara partikel sedimen tidak pernah bergabung
membentuk suatu unit baru.
BAB 3

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

3.1.1 Kohesif dan Non-Kohesif

Praktikum ini dilakukan pada 4 juni 2022, Waktu pengambilan sampel dimulai dari jam 08.00
WIT yang berlokasi di Muara sungai Wailela, Rumah Tiga, Ambon. Lama waktu pengambilan
sampel selama 24 jam.
3.1.2 Koagulasi
Praktikum Koagulasi dilakukan pada tanggal 14 juni 2022 yang berlokasi di Lorong Alaka,
Jalan Air Kuning.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Kohesif dan Non – Kohesif
Alat dan Bahan Kegunaan
Botol sedimen Merupakan bagian dari sedimen trap
Gayung Untuk mengambil sedimen kohesif
Timbangan digital Untuk menghitung berat sedimen
Untuk mendokumentasikan pengambilan
Kamera
dan pengamatan sampel sedimen
Untuk menggetarkan rangkaian wadah
Sieve shaker
ayakan (sieve)
Untuk melakukan analisa statistik sampel
Software gradistat
sedimen
Untuk mengambil sedimen yang akan
Sendok
ditimbang
Untuk membersihkan sisa sedimen yang
Kuas
tertinggal di ayakan
Untuk mengolah data setelah dilakukannya
Laptop
proses pengayakan sampel
Spidol permanen Untuk pemberi tanda
Plastik gula Untuk wadah sampel sedimen
Kertas saring Untuk menyaring sampel sedimen
Sampel sedimen Untuk objek penelitian

3.2.2 Koagulasi
Alat Bahan
Botol Pasir 100 gram
Stopwatch Lumpur 15 gram
Gunting Tawas 15 gram
Plastik Klap Garam 30 gram
Alat Tulis Air 600 ml
3.3 Langkah Kerja
3.3.1 Koagulasi
1. Menyiapkan 2 botol yg kosong dan bersih.
2. Menuangkan air 600ml pada kedua botol.
3. Memasukkan pasir dan lumpur pada kedua botol.
4. Memasukkan garam pada salah satu botol dengan penutup warna biru tua.
5. Mengkocok kedua botol bersamaan lalu tunggu hingga partikel berada di dasar botol.
6. Menambahkan tawas pada kedua botol.
7. Mengkocok lagi kedua botol selama 40 detik lalu letakkan secara bersamaan.
8. Mengamati perbedaan laju pengendapan dan gejala yg terjadi pada kedua botol.
9. Mencatat waktu lama pengendapan menggunakan stopwatch.
3.4 Metode Pengambilan Data
1. Pengambilan data sedimen kohesif diambil dengan menggunakan alat gayung.

2. Pengambilan data sedimen non kohesif diambil dengan menggunakan alat sedimen
trap.

3.5 Metode Analisis Data


1. Analisis data sedimen kohesif menghitung selisih berat total dan berat awal kertas
saring.

2. Analisis data sedimen non kohesif dianalisis dengan cara granulometri dengan
software gradistat.
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sedimen Kohesif


Berat awal kertas saring = 1,2 gr
Berat kertas saring dengan sedimen = 1,9 gr
Berat bersih = (berat KS+SK) – berat SK
= 1,9 – 1,2
= 0,7 gr
4.2 Sedimen Non Kohesif
Hasil sedimen non-kohesif dari Sungai Waipia Kecil
Lama ayak Berat kotor Berat bersih
Fraksi
(menit) (gram) (gram)
2-46 01.37 393.7 391.2
2-4 01.37 83.0 80.9
250 01 145.9 143.8
212 60 285.1 283
180 33 20.0 17.9
150 15 11.2 9.1
125 10 4.6 2.5
106 02 1.6 0.5
90 - 1.4 0.3

Hasil dari analisis secara granulometri menggunakan Gradistat


4.3 Koagulasi

Pakai Garam Tidak Pakai Garam


Botol tutup biru tua Botol tutup biru muda
Waktu pengendapan 8 jam 14 menit 43
Waktu pengendapan 5 jam 23 menit 4 detik
detik
Waktu pengendapan lebih cepat Waktu pengendapan lebih lambat
Menimbulkan buih lebih banyak Menimbulkan buih sedikit dan cepat hilang
Air di botol lebih cepat jernih Air di botol lambat untuk jernih
Gejala lain yang terjadi :
1. Saat dituangkan garam ke dalam botol muncul seperti bubuk halus warna putih di
permukaan pasir dan lumpur.
2. Pasir berbatu berada di paling bawah karna massa benda lebih besar daripada pasir
halus.
3. Saat selesai pengamatan, pengamat mencoba mengetuk bawah botol dan muncul
gelembung yang menyembur ke atas.
BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Sedimen Kohesif
Berat bersih didaptkan dari selisih berat awal kertas saring dan berat kertas saring
dengan sedimen yaitu 1,9 – 1,2 = 0,7 gram.
2. Sedimen Non Kohesif
Hasil sedimen non-kohesif dari Sungai Waipia Kecil
Lama ayak Berat kotor Berat bersih
Fraksi
(menit) (gram) (gram)
2-46 01.37 393.7 391.2
2-4 01.37 83.0 80.9
250 01 145.9 143.8
212 60 285.1 283
180 33 20.0 17.9
150 15 11.2 9.1
125 10 4.6 2.5
106 02 1.6 0.5
90 - 1.4 0.3

3. Koagulasi
Botol tutup biru tua pakai garam sedangkan botol tutup biru muda tidak pakai garam.
- Waktu pengendapan :
Yang memakai garam selama 5 jam 23 menit 4 detik sedangkan yang tidak memakai garam
selama 8 jam 14 menit 43 detik.
- Perbedaan koagulasi :
a. Yang menggunakan garam lebih cepat mengendap daripada yang tidak memakai
garam.
b. Yang memakai garam berbuih lebih banyak sedangkan yang tidak memakai garam
juga berbuih namun sedikit dan cepat hilang.
c. Air di botol yang menggunakan garam lebih cepat jernih daripada yang tidak
memakai garam.
DAFTAR PUSTAKA

FARHAN MUH. 2018. ANALISIS BESAR BUTIR, KANDUNGAN BAHAN ORGANIK


DANLAJU PENGENDAPAN SEDIMEN DI TELUK LAIKANG,
DUSUNPUNTONDO, DESA LAIKANG, KECAMATAN MANGARABOMBANG,
KABUPATEN TAKALAR. LAPORAN LENGKAP SEDIMENTOLOGI.
https://www.academia.edu/38122848/Laporan_Sedimentologi_Muh_Farhan_docx
MARWI, M. (2018). ANALISA AWAL GERAK BUTIRAN PADA SUNGAI ROKAN
KANAN (Studi Kasus Sungai Batang Lubuh (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
PASIR PENGARAIAN KABUPATEN).
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai