ANTIHISTAMIN
DosenPengampu :
apt. Elasari Dwi Pratiwi, M.Farm
Nama Kelompok3 :
1. Abdullah Argo A (1902050289)
2. Cindy Rista S (1902050253)
3. Diyah Elly Safitri (1902050250)
4. Lainia Hani F (1902050246)
5. Mita Faizah Putri (1902050271)
6. Novita Indah C (1902050265)
7. Rengga Jaluh Wahyudi (1902050288)
8. Selvia Indah (1902050294)
9. Shofa Fitrotul Laili (1902050252)
Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik.
2. AgNO3 (National Library of Medicine, 2020), (FI Edisi III Hal 97, 1979)
Namaresmi : ArgentiNitras
Nama lain : Perak Nitrat, perak (1+) nitrat, perak
mononitrate
Rumusmolekul : AgNOᴣ
Beratmolekul : 169,87
Pemerian : Hablur transparan atau serbuk hablur
berwarna putih, tidak berbau, menjadi gelap, jika terkena cahaya
Kelarutan : Sangatmudahlarutdalam air,
larutdalametanol (95%) p, lebih dari atau sama dengan 100 mg / mL pada
suhu 61 ° F (NTP, 1992), 122 glarutdalam air 100 CC 0°C, 952 glarut
dalam air100 CC190°C, 1 g larut dalam 30 ml alkohol, 1 g larut dalam 6,5
ml alkohol mendidih, 1 g larut dalam 253 ml aseton, mudah larut dalam
air amonia, larut di eter, gliserol, 245 g/100 air, kelarutan dalam air sangat
baik.
Titiklebur : 212˚C
Kegunaan :Antiseptikumekstern, kaostikum
Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik
3. H2SO4 pekat (National Library of Medicine, 2020), (FI Edisi III hal 58,
1979)
Namaresmi : ACIDUM SULFURICUM
Nama lain : Asamsulfat, asam belerang, Asam sulfur,
Minyak vitriol, Dihidrogen sulfat
Rumusmolekul : H2SO4
BM : 98,07
Pemerian : Cairankentalsepertiminyak, korosif,
tidakberwarna, jikaditambahkankedalam air menimbulkanpanas
Kelarutan : Dapat bercampur, dapat bercampur dengan
air, dengan menghasilkan banyak panas, juga dengan etanol, dapat
bercampur dengan air dan alkohol dengan menghasilkan banyak panas dan
dengan volume yang menyusut, kelarutan dalam air pada suhu 20 ° C
larut.
Kegunaan : pereaksi
Penyimpanan : dalamwadahtertutuprapat
6. Etanol (Farmakope Indonesia Edisi Edisi III ,65), (HOPE 6th , hal 17)
Nama resmi : AETHANOLUM
Nama lain : Alkohol ; Etanol
Rumus molekul : C2H6OH
Berat molekul : 46,068 g/mol
Rumus struktur : CH3 – CH2 – OH
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap,dan mudah bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar
dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam P,
dan dalam eter P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
Stabilitas : Mudah terbakar dengan adanya nyala biru
tak berasap.
Inkompatibilitas : dalam kondisi asam, etanol bereaksi keras
dengan bahan pengoksidasi. Campuran dengan alkali dapat menggelapkan
warna karena reaksi dengan jumlah sisa aldehid.
7. Asam Klorida (FI Edisi III Hal 53), (National Library of Medicine, 2020)
Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain : Asam Klorida
Rumus Molekul : HCl
Berat Molekul : 36,46
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau
merangsang, jika diencerkan dengan 2 bagian air, asap dan bau hilang.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air; larut dalam
dietil eter, etanol (95%), dan metanol.
Stabilitas dan Penyimpanan : Asam klorida sebaiknya disimpan
dalam wadah tertutup rapat, gelas atau lainnyawadah inert pada suhu di
bawah 308C. Penyimpanan di dekatkedekatan dengan alkali pekat, logam,
dan sianida harus dihindari.
Inkompatibilitas : Asam klorida bereaksi hebat dengan basa,
dengan evolusi panas dalam jumlah besar. Asam klorida juga bereaksi
dengan banyak zat logam, membebaskan hidrogen.
8. Natrium Hidroksida (FI Edisi III Hal 412), (HOPE 6th , hal 648 - 649)
Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Berat Molekul : 40,00
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur
atau keeping, kering, keras, rapuh dan menunjukkan susunan hablur; putih,
mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan etanol
(95%) P.
Penyimpanan dan stabilitas : NaOH sebaiknya disimpan di bawah
nonmetallic kedap udara sejuk, dan kering. Ketika terkena udara NaOH
dengan cepqt menyerap uap udara, namun kemudian menjadi padatan
kembali karena menyerap karbon dioksida dan membentuk natrium
karbonat (HOPE edisi 6, hal. 648-649)
1. Uji Orgnaleptis
Bentuk
Rasa
Warna
Bau
2. Ujikelarutan
Larut dalam air : Sampel CTM + aquadest, kemudian tambahkan H2SO4
dan K2Cr2O7. Hasil positif bila larutan berwarna hijau
b. Uji kelarutan
Kelarutan CTM
Aquadest Larut orange (-)
Etanol Larutkuning
Asam (HCl) Tidakl arutkuning bening
Basa (NaOH) Tidak larutkental, menggumpal,
kuning
c. pH
pH CTM
Aquadest 2,21
Etanol 6,90
Asam (HCl) 1,27
Basa ( NaOH) -
1.7 Pembahasan
Telah dilakukan praktikum antihistmin, praktikum ini bertujuan untuk
mengidentifikasi sampel golongan Antihistamin. Antihistamin adalah obat
atau zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin terhadap
tubuh dengan jalan memblok reseptor- histamin
Pada praktikum kali ini, telah dilakukan tiga kali uji percobaan. Pada
pengujian pertama yaitu dengan dilakukan pengujian organoleptis. Pengujian
organoleptik yaitu cara pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai
alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk meliputi
warna, bau, dan rasa, dan bentuk (Soekarto, 2008). Uji organoleptis ini
dilakukan menggunakan tablet Chlopheniramine Maleate (CTM). Menurut
struktur kimianya, CTM merupakan obat antihistamin generasi satu golongan
alkilamin (Buku Ajar Farmakologi, 2013). CTM merupakan antihistamin
golongan antagonis reseptor histamin H1 yang mempunyai mekanisme kerja
menekan reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan bronchi, usus dan
uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian terhadap sistem pembuluh
darah (vasodilatasi dan naiknya permeabilitas). Dilakukan pengujian
organoleptis menggunakan dua sampel dengan zat aktif yang sama yaitu CTM
akan tetapi dengan bentuk sediaan yang berbeda, yaitu CTM serbuk dan tablet.
Pada serbuk CTM, di dapatkan hasil uji organileptis dengan serbuk hablur,
berwarna kuning, tidak berbau, dan rasa pahit. Pada pengujian ini tidak sesuai
dengan Farmakope Edisi III hal 153, karena warna yang dihasilkan ialah
kuning, sedangkan pada pemerian Farmakope warna yang dihasilkan ialah
putih. Sebenarnya bahan baku CTM berwarna putih, warna kuning pada CTM
merupakan hasil penambahan bahan pewarna kuning. Bahan pewarna kuning
yang biasanya digunakan ialah tartrazin. Pada tablet CTM di dapatkan hasil uji
organoleptis berupa bentuk tablet bulat pipih, warna kuning, tidak berbau, dan
rasa pahit.
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 2007, Obat-Obat Penting Khasiat,
Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262, 269-271, PT. Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Gilboa, S. M., Strickland, M. J., Olshan, A. F., Werler, M. M., & Correa, A.
(2009). Use of antihistamine medications during early pregnancy and isolated
major malformations. Birth Defects Research Part A - Clinical and Molecular
Teratology, 85(2), 137–150. https://doi.org/10.1002/bdra.20513.
Anagnostou, K., Swan, K. E., & Brough, H. (2016). The use of antihistamines in
children. Paediatrics and Child Health (United Kingdom),
https://doi.org/10.1016/j.paed.2016.02.00 6Baxter, K., (2008). Stockley’s Drug
Interactions 8th edition, London: Pharmaceutical Press.
Buske M. Laurance Du. 2002. International Journal on Immunorehabilitation..
Sicthburg, USA: I.R.E.N.EM.C. Widjaja. 2002. Mencegah dan Mengatasi Alergi
dan Asma Pada Balita. p 1-2, 56-58.
Weast, R.C. (ed.). Buku Pegangan Kimia dan Fisika. Edisi ke-66. Boca Raton,
Florida: CRC Press Inc., 1985-1986., Hal. B-127
O'Neil, M.J. (ed.). Indeks Merck - Ensiklopedia Bahan Kimia, Obat-obatan, dan
Biologi. Cambridge, Inggris: Royal Society of Chemistry, 2013., hal. 1419
Snoeyink VL, Jenkins D; Water Chemistry.New York, NY: John Wiley & Sons
hal.463 (1980)
Haynes, W.M. (ed.). CRC Handbook of Chemistry and Physics. 94th Edition.
CRC Press LLC, Boca Raton: FL 2013-2014, p. 4-98