Anda di halaman 1dari 11

1.

HERBA MENIRAN (Phyllanthi niruri Herba)

Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah epidermis atas dengan kristal kalsium


oksalat bentuk roset, epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma di
palisade, epidermis bawah dengan stomata, kulit buah, dan kulit biji tampak
tangensial.
2. BIJI PINANG (Arecae catechu Semen)

Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah endosperm, perisperm dan sklereida.

3. RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.)

Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah amilum, parenkim korteks berisi bahan


berwarna kuning, berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga, rambut penutup,
periderm dan parenkim stele.
4. KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.)

Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah unsur-unsur xilem dan noktah,


slerenkim, slerenim dengan kristal kalsium oksalat bentik prisma dan berkas
pengangkut noktah.
5. KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii Cortex)

Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah idioblas berupa sel minyak dan sklerenkim,
sklereida, dan sklerenkim.

6. BUNGA LAWANG (Illicium verum)


7. CENGKEH (Syzygium aromaticum)
Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah serbuk sari lepas, kelenjar minyak
skizolisigen, berkas pembuluh dan serabut slerenkim, epidermis dasar bunga,
dan fragmen dasar bunga.

8. DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)


Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah epidermis bawah dengan rambut
sisik dan kristal kalsium oksalat bentuk roset, rambut penutup, epidermis
bawah dengan stomata, berkas pengangkut dengan penebalan tipe tangga, dan
mesofil dengan idioblas berupa sel minyak.
9. DAUN SAGA (Abrus precatorius L.)
Mikroskopis : Fragmen pengenal adalah rambut penutup bentuk bintang,
hablur kalsium oksalat, dan epidermis atas.
10. KULIT KINA (Cinchona succirubra)

11. BUTIR PATI (Rheum officinale Baillon.)


Cara Kerja:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Analisa mikroskopis sampel daun segar dilakukan pemotongan daun secara


transversal dan longitudinal. Proses pemotongan dilakukan dengan bantuan
Styrofoam untuk menjepit daun. Dilakukan pemotongan setipis mungkin agar
gambaran mikroskopis yang dihasilkan tidak saling tumpeng tindih.

3. Potongan transversal dilakukan dengan memotong melewati midrib dan


lamina daun. Potongan longitudinal dilakukan dengan sayatan tipis secara
horizontal tepat di atas bagian epidermis daun.

4. Preparat dengan hati-hati menggunakan pinset, kemudian diletakkan diatas


object glass.

5. Sebanyak 1 hingga 2 tetes larutan kloralhidrat 70% diteteskan di atas preparat,


kemudian sampel ditutup dengan hati-hati menggunakan deck glass/cover
glass, pastikan tidak ada gelembung udara yang terperangkap.

6. Preparat kemudian dipanaskan dengan hati-hati di atas pembakar Bunsen


selama kurang dari 5 detik.

7. Preparat kemudian diamati menggunakan mikroskop dengan perbeseran 4x,


10x, dan 40x. Dokumentasikan gambar yang diperoleh kemudian dicatat
dalam laporan praktikum.

8. Pada analisa serbuk simplisia, sampel yang disediakan diambil secukupnya


dengan hati-hati menggunakan pinset, kemudian diletakkan diatas object
glass.
9. Sebanyak 1 hingga 3 tetes aquadest diteteskan di atas sampel, kemudian
sampel ditutup dengan hati-hati menggunakan deck glass/cover glass,
pastikan tidak ada gelembung udara yang terperangkap. Kemudian diamati
menggunakan mikroskop dengan perbeseran 4x, 10x, dan 40x.
Dokumentasikan gambar yang diperoleh kemudian dicatat dalam laporan
praktikum.
Tabel Pengamatan
Nama Sampel Gambar/Foto Deskripsi/Fragmen Paraf
Hasil Pengamatan Spesifik Laboran/Asisten
Laboratorium
Daun segar Potongan
Jambu Biji Transversal
(Psidium
guajava)

Potongan
Longitudinal

Serbuk Psidii
Folium (Daun
Jambu Biji)
Serbuk Abri
Folium (Daun
Saga)
Serbuk
Cinnamomi
Cortex (Kayu
Mnais)
Serbuk
Cinchonae
Cortex (Kulit
Kina)
Serbuk Sappan
Lignum (Kayu
Secang)

Serbuk Anisi
Stellati Fructus
(Bunga Lawang)
Serbuk Curcumae
Domesticae
Rhizoma
(Rimpang
Kunyit)
Serbuk
Caryophylli Flos
(Cengkeh)

Serbuk Arecae
Semen (Biji
Pinang)

Serbuk Rhei
radix (Butir Pati)

Serbuk Phyllanthi
Herba (Meniran)

Anda mungkin juga menyukai