OLEH
NPM : 20320035
FAKULTAS EKONOMI
KOTA BAUBAU
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karuniaNya saya bisa menyelesaikan Makalah ini tepat waktu. Makalah
ini saya buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Dalam Makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu saya
membutuhkan saran dan kritik pembaca agar lebih baik lagi dalam menyusun karya
ilmiah serupa kedepannya. Dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kedepannya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Produk ?
2. Bagaimana Tahapan Pengembangan Produk?
3. Apa Tujuan Penetapan Harga ?
4. Bagaimana Taktik dan Strategi Penetapan Harga
C. Tujuan Penulisan
1. Pembaca Mengetahui Definisi dari Produk
2. Pembaca Mengetahui Tahapan Pengembangan Produk
3. Pembaca Mengtahui Tujuan Utama Penetapan Harga
4. Pembaca Mengetahui Taktis dan Strategi yang digunakan dalam
penetapan Harga
iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Produk
Produk dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan (dimanfaantkan, dikonsumsi atau
dinikmati). Hiburan, obyek wisata, perlengkapan pesta, pelayanan hotel, konsultasi
hukum, jasa akuntan, mobil, semuanya dapat dikatakan sebagai produk. Kini,
pelanggan menganggap produk sebagai kumpulan atribut yang oleh pemasar disebut
paket nilai (value package).
B. Klasifikasi Produk
1. Produk Konsumen
Produk konsumen umumnya dibagi menjadi tiga kategori yang mencerminkan
perilaku pembeli.
a. Barang kebutuhan sehari-hari (convinience goods
b. Barang belanja (shooping goods)
c. Barang kebutuhan khusus
2. Produk Industri
Produk industri adalah barang yang dimaksudkan terutama untuk membuat
produk lain atau untuk penyediaan jasa dalam perusahaan. Produk industri
diklasifikasikan dalam lima kategori, yaitu:
a. Bahan Mentah
Bahan mentah adalah barang yang akan menjadi bagian dari suatu produk,
berupa sumber daya alam seperti bahan tambang, hasil hutan, produk pertanian
seperti sayur dan buah-buahan, hasil peternakan seperti telur dan susu mentah.
Persediaan bahan mentah terbatas dan jumlahnya tidak dapat ditingakatkan
secara signifikan. Pada umumnya pemasaran bahan mentah dilakukan oleh
produsen besar tertentu. Oleh karena itu bahan mentah harus diklasifikasikan
dengan standarisasi yang cermat.
b. Bahan Manufaktur dan Bagiannya
Bahan manufaktur dan bagiannya merupakan produk industri yang menjadi
bagian dari produk jadi. Berbeda degan bahan mentah, bahan ini telah diproses
dalam kondis tertentu. Bahan manufaktur akan diproses lebuh lanjut. Misalnya
besi tuang untuk dijadikan batangan baja, dan tepung yang diolah menjadi roti.
v
c. Instalasi
Instalasi adalah produk perusahaan yang dibuattahan lama, berharga mahal,
merupakan saran utma bagi perusahaan pengguna. Misalnya bangunan pabrik,
mesin diesel untuk kereta api, bus untuk perusahaan transportasi, dan pesawat
terbang untuk perusahaan penerbangan komersial. Ciri yang berpengaruh pada
instalasi ialah pengaruh langsung pada skala operasi perusahaan.
d. Perlengkapan Operasi
Perlengkapan operasi digunakan dalam operasi produksi sebuah perusahaan,
namun tidak berpengaruh secara signifikan pada skala operasi. Perlengkapan
operasi tidak menjadai bagian nyata dari produk jadi. Umur perlengkapan operasi
lebih pendek daripada instalasi, dan lebih tahan lama daripada alat bantu.
Misalnya mesin hitung di toko eceran, mesin tulis dan forklift.
e. Alat Bantu
Alat bantu tergolong convinience product pada sektor perusahaan. Alat bantu
berumur pendek berupa produk bergharga murah dan dapat diperoleh dengan
mudah.barang ini digunakan dalam operasiperusahaan tetapi tidak menjadi
bagian dari produk jadi. Misalnya, minyak pelumas, alat tulis, dan perlengkapan
kamar mandi.
1. Gagasan Produk
Pengembangan produk dimulai dengan pencarian gagasan bagi produk-
produk baru. Gagasan produk dapat datang dari konsumen, tim penjualan,
bagian penelitian dan pengembangan (litbang), atau pegawai teknik.
2. Penyaringan
Tahap ini dirancang untuk menghilangkan seluruh gagasan produk yang
tidak berhubungan dengan kemampuan atau tujuan perusahaan. Para
perwakilan dari pemasaran, teknisi dan produksi harus memberikan input pada
tahap ini.
vi
3. Pengujian Konsep
Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk
mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga.
4. Analisis Bisnis
Setelah gagasan disaring, perusahaan menggunakan riset pasar untuk
mendapatkan input dari konsumen tentang manfaat dan harga.
5. Pengembangan Prototype
Sewaktu perusahaan telah menentukan potensi profitabilitas produk,
bagian teknik atau riset dan pengembangan akan membuat prototipe. Prototipe
ini dapat menjadi sangat mahal, yang sering kali memerlukan peralatan dan
pengembangan komponen yang ekstensif.
7. Komersialisasi
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi dan
pemasaran berkala penuh. Komersialisasi yang bertahap, yang bertujuan
menyebarkan produk tersebut ke daerah semakin luas, mencegah ketegangan
yang semestinya tidak perlu terjadi pada kemampuan produksi awal.
Sebaliknya, keterlambatan dalam komersialisasi dapat memberikan
kesempatan bagi perusahaan lain untuk mengeluarkan produk saingan.
D. Mentapkan Harga
vii
Perusahaan-perusahaan mencoba menetapkan harga agar mampu menjual sejumlah
unit yang akan menghasilkan laba total tertinggi yang mungkin dapat dicapai. Dalam
menghitung laba, para manajer mempertimbangkan biaya produksi, tenaga kerja dan
sumber daya modal terkait (pabrik dan perlengkapannya). Untuk menggunakan
sumber daya ini secara efisien, banyak perusahaan menetapkan harga untuk mencapai
tingkat return on sales atau investasi modal yang ditargetkan.
2. Tujuan Pangsa Pasar
Pangsa Pasar adalah persentase dari total penjualan pasar bagi perusahaan tertentu
untuk jenis produk tertentu.
3. Menetapkan Harga untuk Tujuan e-Bussiness
Ketika menetapkan harga untuk penjualan Internet, para manajer harus
mempertimbangkan berbagai jenis biaya dan berbagai bentuk kesadaran konsumen.
Banyak e-bussiness yan telah mengurangi biaya dan harga karena uniknya
kemampuan pemasaran Web. Karena Web biasanya memberikan hubungan yang
lebih langsung antara produsen dan konsumen, pembeli terhindar dari biaya yang
diminta oleh pedagang grosir dan eceran. Faktor lain dalam rendahnya harga di
Internet adalah mudahnya melakukan pembandingan belanja: Tentu saja, belanja
dengan sistem ‘tunjuk dan klik’ menjadi jauh lebih efisien daripada melihat dari satu
toko ke toko lainnya dalam mencari harga terbaik. Selain itu, baik konsumen maupun
pembeli bisnis dapat mendorong rendahnya harga dengan bergabung bersama-sama
untuk mendapatkan daya beli yang lebih besar.
viii
Analisis titik impas (break even analysis) adalah untuk harga jual tertentu
taksiran biaya versus pendapatan pihak penjual pada berbagai volume penjualan.
Analsis itu menunjukan, pada harga jual tertentu apapun, hasil keuangan (jumlah rugi
dan laba) untuk masing-masing volume penjualan yang mungkin. Sedangkan titik
impas (breakeven point) adalah volume penjualan di mana total pendapatan penjualan
pihak penjual setara dengan total biaya (variable dan tetap) dan tetapi tanpa adanya
laba maupun rugi
4. Pendiskonan
Pengurangan harga yang ditawarkan sebagai insentif terhadap
pembelian.
ix
x
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Produk adalah barang, jasa, atau gagasan yang dipasarkan untuk mengisi
kebutuhan dan keinginan konsumen yang memberikan ciri khas yang benar dan
manfaat yang tepat. Penetapan harga memiliki beberapa tujuan yaitu untuk
memaksimalkan laba, pangsa pasar. Terdapat taktik dan strategi penetapan harga
baik untuk produk-produk baru maupun yang telah ada.
B. Saran
Mengembangkan dan menetapkan harga produk ini sangat diperlukan pada
setiap perusahaan dan organisasi agar Perusahaan dapat mendapatkan
Keuntungan yang maksimal dan Konsumen mendapatkan Produk dengan
Kualitas yang diharapkan
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii