Nama : Luh Natya Tanaya Resika

NIM : 042011333250
Kelas : Agama Hindu E-3.1

Kuliah Umum MKWU UNAIR 2020

A. Resume (Ringkasan) 1: Keynote Speech oleh Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., S.E.,
Ak., CMA. (Rektor Universitas Airlangga 2020-2025).

Pancasila merupakan haluan kita dalam berproses. Butir-butir pancasila dapat mendorong
kita lebih lanjut dan menjadi haluan masyarakat indonesia. Haluan yang sama menentukan
bagaimana negara ini kedepannya. Segala bentuk perbedaan pandangan dapat ditemukan tanpa
adanya pertentangan dan hal tersebut merupakan kebahagiaan yang hakiki. Apalagi dengan
silaturahmi dan persatuan. Dengan adanya kebahagiaan tersebut, kita akan menjadi manusia yang
bertaqwa bagi agama masing-masing. Disamping pancasila sebagai dasar ideologi, pancasila juga
merupakan haluan kita sebagai warga yang berbangsa dan bernegara. Kita sebagai masyarakat harus
bermanfaat bagi bangsa, keluarga, dan lingkungan kita.

Sesungguhnya jika hidup dalam kehidupan pancasila maka kita akan Bahagia. Contohnya
adalah kebahagiaan tidak dinilai dari kekayaan, tetapi kebahagiaan didapat dari keadilan di sekitar.
Dalam musyawarah suatu perbedaan dapat dipertemukan dan disimpulkan bersama sama dengan
cara dibicarakan dan dipikirkan bersama untuk dijadikan suatu kesatuan kesimpulan.
B. Resume (Ringkasan) 2: Narasumber oleh Yudi Latif, M.A., Ph.D. (mantan Kepala
Pembinaan Ideologi Pancasila RI tahun 2018; Pakar Kebangsaan dan anggota AIPI).

Membahas tentang polah ilmiah pokok yang tidak hanya kecerdasan teknologi, tetapi juga
penajaman hati nurani. Tidak hanya high tech,tetapi juga kita harus high touch dan menjunjung
pendidikan intelegensia serta pendidikan tentang nilai. Kita harus memiliki kesepakatan nilai agar
energi nasional kita tetap ada dan negara kita harus terus maju. Negara Indonesia sudah memiliki
nilai- nilai utama yaitu Bhineka Tunggal Ika. Nilai tersebut lah yang akan tetap menjaga rasa
persatuan dan nasionalisme bangsa.

Penting untuk memiliki karakter Pancasila dalam diri setiap individu. Akan tetapi nilai- nilai
Pancasila yang ada saat ini masih gagal menjadi karakter karena belum tercetak dalam diri manusia.
Setiap orang sejatinya merupakan individu yang kreatif dengan keragaman dan potensi budaya
masing-masing. Pancasila merupakan dasar moral kemanusiaan yang sempurna. Pancasila berisi
dasar kehidupan yang damai. Lima sila Pancasila adalah dasar moral kemanusiaan. Jika salah satu
hilang, maka hilang juga moral kemanusiaan kita. Generasi muda dituntut untuk mampu menjadi
penerus bangsa serta mampu menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila yang selama ini
kian memudar. Untuk itu, penting bagi generasi jaman sekarang untuk mempelajari tentang
pendidikan pancasila.

Budaya gotong royong dijadikan tambatan visi ke depan sebagai usaha mengatasi
kompleksitas persoalan dalam suatu bangsa yang majemuk dengan aneka nilai dan konflik
kepentingan. Semangat kekeluargaan yang bersifat statis cenderung mengarahkan welas asih
(altruisme) pada sesama anggota keluarga atau golongan sendiri. Sementara semangat gotong
royong yang bersifat dinamis lebih memiliki kesanggupan untuk mengarahkan altruisme pada
sesama warga sekalipun dari golongan yang berbeda.

Dunia dapat menjadi surga ketika kita saling mencintai, mengasihi, melayani, serta saling
menjadi sarana bagi pertumbuhan batin dan keselamatan. Dunia juga bisa menjadi neraka jika kita
hidup dalam rongrongan rasa sakit, pengkhianatan, kehilangan cinta, dan miskin perhatian.
C. Tanggapan/Komentar

Tanggapan dari saya pribadi adalah tugas kita saat ini harus mengisi kemerdekaan yang telah
diperjuangkan oleh para pejuang yang terdahulu. Dalam mengisi kemerdekaan tentunya kita harus
berpedoman pada Ideologi Pancasila. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus menanamkan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kita juga harus menerapkan nilai- nilai tersebut agar
tidak semakin memudar. Hal ini harus dilakukan sebagai generasi penerus bangsa agar kita tetap
dapat bersaing di era saat ini untuk tidak terpengaruh dari dampat negativenya globalisasi.

D. Dokumentasi