Anda di halaman 1dari 6

PANDUAN PROSES KEGIATAN BELAJAR BERSAMA

VALIDASI DATA KESEHATAN


(WAKTU: 3 JPL)
A. PENDAHULUAN – 5 menit

Program Pamsimas III akan berakhir pada Desember Tahun 2021, dimana indicator kinerja kunci
(Key Performance Indicator/KPI) Program Pamsimas untuk komponen II kesehatan, yaitu:
a. Terdapat tambahan 14.9 juta orang yang mempunyai akses yang berkelanjutan terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (KPI 2),
b. Minimal 60% Target masyarakat yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat -SBS
(KPI 13),
c. Minimal 60% Target masyarakat yang menerapkan program Cuci tangan pakai sabun (KPI 14),
d. Minimal 95% target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi yang layak dan menerapkan
pola hidup bersih sehat/PHBS (KPI 15).

Dari empat Indikator kinerja kunci diatas, hingga akhir Agustus 2021, hanya satu KPI yang belum
tercapai secara nasional yaitu KPI 15 terkait prosentase target sekolah yang mempunyai fasilitas
sanitasi yang layak dan menerapkan PHBS, yaitu 92.24% dari target 95%, dengan selisih (gap)
sebanyak 2,76%. Sedangkan tiga KPI lainnya yaitu KPI 2, 13 dan 14 walaupun secara nasional
sudah tercapai tetapi jika dilihat detail per provinsi, kabupaten hingga desa masih banyak yang
belum mencapai target.

Salah satu penyebab belum tercapainya KPI komponen kesehatan adalah data kosong, data
anomaly, data tarikan tidak optimal, pemahaman glossary data belum tepat yang berdampak
pada input data dan penghitungan target serta capaian KPI Kesehatan. Selain hal tersebut, ada
beberapa isu data kesehatan yang berkaitan dengan impact Pamsimas III yaitu data diare dan data
stunting yang belum tersedia dengan baik. Oleh karena itu, validasi data kesehatan menjadi
prioritas kegiatan yang harus segera diselesaikan mengingat Program Pamsimas akan segera
berakhir pada Bulan Desember tahun 2021, sementara kontrak personil ROMS dan Fasilitator
akan berakhir pada bulan November 2021. Diharapkan pada akhir Bulan September 2021 sesuai
siklus pemutakhiran data SIM keberlanjutan maka data kesehatan dapat dilengkapi dan
dipertanggungjawabkan validitasnya.

Hal penting lain yang menjadi perhatian adalah data pengawasan kualitas air, yaitu dari 32.447
desa (data Keberlanjutan modul 7.3 status per 31 Agustus 2021), tercatat 5.224 desa belum
melaksanakan uji kualitas air. Sedangkan yang sudah melakukan uji sebanyak 27.129 dengan
24.518 desa hasilnya memenuhi syarat, dan 2.611 desa hasilnya tidak memenuhi syarat.
Berdasarkan data tersebut antara data total desa dalam modul 7.3 dengan data uji kualitas air
yang tercatat masih terdapat selisih 94 desa yang tidak ada data.

B. PENJELASAN VALIDASI DATA KESEHATAN – 90 menit


1. Pemandu bertanya kepada FS/FM apakah mengetahui, data apa saja yang menjadi prasyarat
penghitungan KPI Kesehatan? Minta salah satu FM menjelaskan data yang digunakan untuk
menghitung;
a. KPI 2
b. KPI 13
c. KPI 14
d. KPI 15

Jawaban ; silahkan cek pada ppt berjudul “Perhitungan KPI Kesehatan” Lakukan refresh
pemahaman kepada seluruh FS dan FM tentang KPI Kesehatan dan asal muasal data yang
digunakan untuk perhitungan.

2. Setelah mengetahui data yang berdampak pada penghitungan KPI maka Pemandu secara
bertahap mengajak FS dan FM melakukan validasi data kesehatan baik di modul 2, modul 4
dan modul 7.3. Pemandu membuka paparan “Validasi Data kesehatan”
Langkah Validasi data;
a. Validasi data KPI 2
1) Pemandu mengajak seluruh peserta melihat data capaian KPI 2 pada IMIS pamsimas
khusus wilayah dampingan masing masing. Masuk web pamsimas.org kemudian klik
“data&aplikasi” lanjut “Laporan IMIS” lanjut “Capaian data KPI”. Kemudian klik “KPI
2”.
2) Lihat detail KPI 2 perdesa, jika ada capaian KPI 2 Kosong maka telusuri apa yang
menyebabkan kosong. Setelah diidentifikasi, jika menemukan masalah baseline >
tinggi dibandingkan progress, dan atau sebaliknya, tidak untuk diperdebatkan karena
data dari 2 sumber yang berbeda yaitu web STBM dan pamsimas akan menyebabkan
beberapa data anomaly jika salah satunya tidak ada pemutakhiran data.
3) Pada masalah point 2, maka direncanakan data progress hasil tarikan web STBM akan
diupayakan diganti dengan data akses sanitasi modul 7.3, sehingga DC Bersama FS
memastikan bahwa pengisian data akses sanitasi 7.3 yang diinput oleh FM dapat
dipertanggungjawabkan validitasnya.
4) Pemandu meminta masing-masing FM membuka data akses sanitasi modul 7.3

Cara melakukan pengecekan data akses sanitasi 7.3 adalah


- Jumlah (JSP+JSSP+Sharing+BABS) harus sama dengan total KK penduduk
- Jika desa tersebut sudah Stop BABS/SBS maka Jumlah (JSP+JSSP+Sharing) harus
sama dengan total KK penduduk, artinya BABS=0
- Pastikan data total KK Penduduk dan jiwa terisi
- Jumlah (JSP+JSSP+Sharing) harus sama dengan total KK Akses
5) Kemudian lakukan validasi pada data baseline yang berasal dari Modul 2. Mohon
bantuan TA STBM Bersama DMA untuk membagikan arsip data modul 2 untuk
digunakan FM lakukan pengecekan, khususnya data data yang kosong atau berisi “0”

b. Validasi data KPI 13 dan 14


Data yang digunakan untuk penghitungan KPI 13 dan 14 adalah
- Jumlah dusun intervensi pada 7.3
- Jumlah dusun stop BABS pada 7.3 (KPI 13)
- Jumlah dusun adop CTPS pada 7.3 (KPI 14)
Langkah Validasi Bersama FS dan FM adalah
1) Pemandu meminta masing-masing FM melihat data KPI 13 dan 14 dan lakukan
pengecekan pada data keberlanjutan 7.3. Pemandu boleh sambil menampilkan
paparan tentang “validasi data kesehatan”
2) Lihat data di 7.3 untuk 3 point data diatas (jumlah dusun intervensi, jumlah dusun
SBS, jumlah dusun adop CTPS) apakah ditemukan data kosong. Jika masih ditemukan
data kosong maka segera lakukan pencatatan untuk pemutakhiran data.
3) Jika dusun intervensi belum SBS atau belum adop 100% CTPS, maka sebaiknya diisi
“0” jangan “kosong”.
4) Pemandu memastikan seluruh FS/FM memahami.

c. Validasi data KPI 15


1) Pemandu meminta seluruh FS dan FM membuka data Keberfungsian sanitasi sekolah
(jamban dan Sarana Cuci Tangan) pada data Keberlanjutan Modul 7.3 di desa
dampingan masing-masing.
Contoh Desa sumber Rejeki pada 7.3, membangun jamban 3 unit dengan
keberfungsian baik dan SCT 1 unit dengan keberfungsian baik.
Langkah validasi adalah
- Apakah nama desa Sumber Rejeki (Contoh) terinput pada data perencanaan
Modul 2 dan data realisasi modul 4.
MODUL-4 MODUL-2 7.3
Jumlah Sekolah Jumlah Sekolah
Dasar yang Sekolah yang yang direncanakan Jamban Sehat Sarana CTPS
Sanitasi di Sarana CTPS mendapat sarana mendapat Program mendapat sarana Jumlah Tempat Sekolah Sekolah
Sekolah Jamban sekolah Sekolah Sanitasi PHBS Sanitasi Jumlah jamban Cuci Tangan (TCT)
_401010202 _40101020201 _40101020202 _40104020503 _40104020504 _204040401 _20404040101 _20404040102 keg-1 keg-2
1 1 1 0 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1

- Jika mengalami1 kesulitan dalam akses arsip, mohon TA STBM dan DMA sudah
1
4
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
5 0 1 1 0 1 0 1
menyiapkan data arsip modul 2 dan 4 serta 7.3 masing-masing kabupaten yang
11 1 1 0 0 1 0 2
4 0 1 1 0 1 0 1
berkaitan dengan data “Sanitasi sekolah”. Agar di masing-masing kabupaten, FM
bisa melihat datanya dan melakukan validasi data. Kemudian pastikan FM tidak
salah input pada saat pemutakhiran data.
- Karena penghitungan KPI 15 melihat konsistensi data modul 2-4 dan 7.3, bagi
desa yang datanya belum konsisten terinput maka “diabai”kan penghitungan KPI
15nya.
- Pemandu meminta salah satu FS/FM menampilkan contoh 1 desa dampingannya
apakah sudah lengkap dan benar terisi dalam modul 2-4 dan 7.3 serta datanya
sesuai.

d. Validasi data Pemeriksaan Kualitas Air


Sebelum melakukan Validasi data, Pemandu memaparkan ppt tentang data pemeriksaan
kualitas air dengan tujuan memberikan pemahaman kepada seluruh FS dan FM tentang
pentingnya kemampuan membaca data pemeriksaan kualitas air sebelum input data.
Catatan penting yang perlu menjadi perhatian;
1) Pada saat input data pemeriksaan kualitas air dalam SIM pamsimas, terlebih dahulu
baca hasil uji pemeriksaan kualitas air;
2) Lakukan pengecekan waktu pelaksanaan pemeriksaan kualitas air, jika > 1 tahun maka
diinput “belum melakukan uji kualitas air berkala” di 7.3;
3) Cek hasil pemeriksaan kualitas air
- Menggunakan parameter 492 tahun 2010 atau
- bukan, jika non 492 tahun 2010 maka siapkan ambang baku mutu 492 sebagai
acuan menentukan Memenuhi syarat/Tidak Memenuhi Syarat.
- Lakukan pengecekan apakah parameter wajib terbatas dan atau parameter
akibat resiko lingkungan setempat sudah dilakukan uji, jika belum maka lakukan
rekomendasi agar KP-SPAMS pada pengujian berikutnya menggunakan
parameter wajib lengkap untuk memastikan air yang dikelola dan disitribusikan
ke masyarakat aman.

Langkah Validasi data pemeriksaan kualitas air di Modul 4 (Paska kontruksi) dan 7.3
(Berkala).
1) Buka data SIM Pamsimas modul 4 realisasi Pengujian kualitas air paska kontruksi,
lakukan pengecekan apakah sudah terinput data hasil pemeriksaan kualitas air
masing-masing desa dampingan untuk Desa 2021.
2) Selanjutnya buka SIM Modul 7.3-Keberlanjutan, Cek data pemeriksaan kualitas air.
Lakukan validasi data dengan memperhatikan catatan penting diatas. Untuk proses
validasi maka masing-masing FM harus memiliki data hardcopy/softcopy hasil
pemeriksaan kualitas air.
3) Pemandu meminta salah satu FS/FM melakukan uji coba validasi dan disampaikan ke
seluruh teman untuk pembelajaran Bersama.
e. Validasi data Diare
Data Diare menajdi perhatian penting, karena salah satu indikator keberhasilan
perubahan perilaku di masyarakat untuk hidup bersih dan sehat adalah kejadian diare di
masyarakat menurun atau tidak ada.
1) Pemandu menanyakan ke seluruh FS/FM data diare yang selama ini diinput dalam
SIM Pamsimas, apakah diupdate? Dan data diare kelompok umur berapa? Dan data
kapan yang diambil?
2) Kemudian Pemandu menjelaskan Definisi Operasional “Data Diare” menggunakan
“ppt data diare”
3) Pemandu meminta FS/FM membuka data keberlanjutan 7.3 kemudian lakukan
validasi apakah data yang diinput sudah sesuai dengan DO diare? Jika belum maka
apa yang akan dilakukan?

3. Pemandu meminta FS/FM melakukan reviu/pengulangan materi dengan menyampaikan poin


poin kesimpulan tentang;
a. Definisi Operasional KPI 2,13,14 dan 15
b. Data yang berkaitan dengan KPI 2,13,14 dan 15 apa saja
c. Bagaimana langkah validasi KPI Kesehatan (2,13,14 dan 15) dan apa peran FM dalam
memastikan data KPI tersebut tidak anomaly/kosong?
d. Bagaimana peran FS/FM dalam validasi data pemeriksaan kualitas air?
e. Data diare pada kelompok umur berapa dan kapan data diare yang diambil untuk diinput
dalam 7.3

4. Pemandu memberikan kesimpulan dan penegasan atas 5 pertanyaan pada point 3 diatas.

C. DISKUSI RENCANA TINDAK LANJUT- 40 Menit


1. Pemandu meminta masing-masing subtim untuk mendiskusikan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
paska kegiatan CBday tentang pelaksanaan validasi data masing-masing dan rencana
pemutakhiran data. RTL Pemutakhiran data tersebut ditanda tangani oleh FM, FS, DC dan
mengetahui DPMU dikarenakan data SIM Pamsimas akan bermigrasi ke SIM PU dan datanya
digunakan secara resmi untuk keberlanjutan program.
2. RTL akan dikirimkan ke ROMS Provinsi untuk bahan pemantauan selama 2 bulan kedepan
(Oktober – November 2021) dan pemantauan NMC
TABEL RKTL – VALIDASI DATA KESEHATAN-PAMSIMAS
CB DAY PERIODE SEPTEMBER 2021

Kegiatan Validasi Data Waktu Penanggung Pihak yang


No Langkah yang dilakukan
Kesehatan pelaksanaan jawab terlibat

1 2 3 4 5 6

Petunjuk pengisian:
Kolom 1 : Nomor urut
Kolom 2 : Aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan validasi data kesehatan
Kolom 3 : Langkah – langkah yang dilakukan untuk menjelaskan upaya untuk mencapai kegiatan kolom 2
Kolom 4 : Rentang/ durasi yang dibutuhkan kegiatan (kolom 2,3)
Kolom 5 : FS/FM
Kolom 6 : Berbagai pihak (orang/ jabatan/ Lembaga) yang bersinggungan peran dalam proses kegiatan (kolom 2) dan terlebih memberikan
konstribusi).

Mohon RKTL ini disusun dan ditandatangani oleh FM, FS, DC dan DPMU memastikan bahwa ada kegiatan validasi data kesehatan

Anda mungkin juga menyukai