PENDAHULUAN
(Asniwati, 2020).
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang sama yakni untuk mendapatkan
barang setengah jadi maupun barang jadi. Keadaan ekonomi yang terus
dalam mengukur dan menilai keberhasilan yang dicapai dalam menghasilkan laba.
pendapatan bersih yang dimiliki dengan seluruh jumlah aset yang dimiliki oleh
1
2
kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
keuangan secara baik dan benar. Kondisi kinerja perusahaan dapat dilihat dari
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan selanjutnya akan menjadi informasi yang
Jumingan, (2011) merupakan hasil pemikiran atau gambaran dari sekian banyak
melakukan pencatatan laporan keuangan dengan baik dan benar sangat diperlukan
Untuk mengetahui lebih banyak lagi informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan diperlukan untuk menganalisis laporan keuangan. Maka dari itu laporan
keuangan perlu untuk dianalisa agar dapat mengetahui kondisi kinerja keuangan
beberapa rasio salah satunya yaitu rasio solvabilitas, likuiditas dan ukuran
perusahaan.
dalam membayar hutang jangka panjang dan jangka pendeknya. Rasio solvabilitas
suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban perusahaan, baik itu utang jangka
perusahaan lebih besar dari modal sehingga biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan untuk memenuhi kewajiban akan semakin besar, dan berdampak pada
membandingkan semua utang, termasuk utang jangka pendek dengan total ekuitas
waktu atau sudah jatuh tempo. Menurut (Widyastuti, 2019) nilai likuiditas
4
perusahaan yang semakin tinggi maka semakin kecil dampak kegagalan suatu
merupakan ukuran atau skala besarnya aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
Dalam melakukan keputusan investasi, investor seringkali melihat dari total aset
Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki peluang lebih untuk
dilihat dari total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset yang tinggi akan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kedua hasil diatas berbeda dengan hasil
5
terhadap kinerja keuangan, hasil penelitian yang sama dilakukan oleh (Diana &
keuangan. Namun dari hasil kedua penelitian tersebut berbeda dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh (Lestari, 2020) menyatakan bahwa likuiditas tidak
dilakukan oleh (Silalahi & Ardini 2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan
juga dilakukan oleh Diana & Osesoga, (2020) menyatakan dalam penelitiannya
Dengan adanya perbedaan dari hasil penelitian terdahulu maka penelitian ini
dalam memberikan hasil keuntungan terhadap kinerja keuangan. Karena hal itulah
yang menjadi dasar peneliti untuk menilai apakah solvabilitas, likuiditas dan
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan dan mengambil judul
Tahun 2017-2019.
perusahaan manufaktur yang teraftar di bursa efek Indonesia pada tahun 2017-
2019 ?
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun
2017-2019.
7
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada tahun
2017-2019.
antara lain :
1. Bagi peneliti
Dapat memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas terkait
keuangan.
2. Bagi perusahaan
3. Bagi Investor
penyajian struktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.”.
catatan informasi keuangan atau proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
alat untuk mengetahui data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-
posisi keuangan maupun perkembangan perusahaan ada dua macam, yaitu pihak
internal seperti manajemen perusahaan dan karyawan dan yang kedua adalah
begitu laporan keuangan diharapkan dapat membantu para investor atau kreditur
sangat penting bagi para pengambil keputusan Ini dikarenakan laporan keuangan
9
10
berikut :
1. Neraca
perusahaan. Baik atau burukya suatu perusahaan atau kinerja keuangan penilaian
dapat dilakukan dengan cara menganalisis rasio salah satunya rasio solvabilitas,
ada, llu kmeudian membuat keputusan yang masuk akal dalam memperbaiki
investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit, (Hery,
2015:132).
1) Rasio Solvabilitas
waktu. Rasio solvabilitas diukur dengan Dept To Equity Ratio (DER). Debt To
Equity Ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur hutang dalam
equitas. Rasio ini dapat dihitung dengan cara membandingkan semua utang,
termasuk utang jangka pendek dengan total ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan
(Kasmir, 2013). Nilai Debt to Equtiy Ratio yang tinggi menyebabkan tingkat
utang semakin tinggi. Tingkat utang yang tinggi akan mengurangi keuntungan
baik. Tinggi rendahnya nilai Debt to Equity Ratio akan mempengaruhi tingkat
Return On Equity yang dicapai oleh perusahaan. Rumus dari DER adalah sebagai
Total Kewajiban
berikut: DER=
Total Ekuitas
2) Rasio likuiditas
hutang jangka pendeknya. Menurut (Utami & Pardanawati, 2016) Rasio likuiditas
kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Perhitungan rasio likuiditas
terhadap perusahaan.
Rasio likuiditas ini diukur dengan CR (Current Rasio). Current Rasio yaitu
Current Ratio maka semakin tinggi juga tingkat kemampuan perusahaan dalam
melunasi utang jangka pendek menggunakan aset lancar yang dimiliki. (Carolina
perusahaan untuk membayar utang jangka pendek menggunakan aset lancar, atau
jumlah asset lancar yang tersedia untuk menutup setiap rupiah utang jangka
atau dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang
Aktiva Lancar
CR=
Hutang Lancar
3) Ukuran Perusahaan
melihat seberapa besar asset yang dimiliki oleh perusahaan. Aset yang dimiliki
lebih dari khalayak ramai dan tentunya para investor. Perusahaan diharapkan akan
pilihan yang biasanya digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu total
aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar perusahaan dan
yang memiliki kekayaan bersih senilai Rp. 10 milyar termasuk tanah dan
memiliki kekayaan bersih sebesar Rp. 1-10 milyar termasuk tanah dan bangunan
memiliki kekayaan bersih paling banyak sebesar Rp. 200 juta namun tidak
yang memiliki ukuran lebih besar lebih menjanjikan kinerja yang lebih baik dari
pada perusahaan dengan ukuran yang kecil. Tidak hanya itu, untuk meningkatkan
saham. Daya saing perusahaan dengan ukuran yang lebih besar lebih tinggi dari
pada pesaing dengan ukuran perusahaan yang kecil karena adanya respon positif
aktiva)
sehingga dapat diketahui mengenai baik atau buruknya keadaan keuangan yang
cara keuangan dan membuat laporan keuangan yang telah memenuhi standar
salah satu indikator untuk menilai efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam
perusahaan dalam suatu periode, dan arus dana (kas) perusahaan dalam periode
tentang posisi keuangan, aliran kas, dan informasi yang berkaitan dengan kinerja
keuangan perusahaan merupakan prestasi kerja yang telah dicapai oleh perusahaan
dalam satu waktu tertentu dan tersaji dalam laporan keuangan perusahaan
menghasilkan laba dari asset yang dimiliki. Hal ini menandakan bahwa kinerja
keuangan perusahaan yang baik berbanding lurus dengsan tingkat ROA yang
Laba Bersih
ROA=
Total Aset
16
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Judul Variabel Hasil
penelitian penelitian
peneliti dan dibuat dalam bentuk alur dan apakah solvabilitas, likuiditas dan
Equity Ratio (DER) yang apabila solvabilitas yang tinggi maka akan semakin
besar hutang perusahaan dan akan berdampak buruk bagi kinerja keuangan
begitupun sebaliknya apabila solvabilitas yang rendah maka akan semakin baik
(CR) semakin tinggi likuiditas maka akan semakin baik kemampuan perusahaan
nilai likuiditas yang rendah maka diperkirakan adanya masalah pada likuidasi.
Solvabilitas (X1)
Ukuran Perusahaan
(X3)
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual
Sumber : Data Diolah, 2021
2.5. Hipotesis
yang akan diteliti kemudian rumusan jawaban sementara diuji terlebih dahulu,
untuk membuktikan kebenarannya sesuai fakta yang didapat oleh peneliti. Maka
Tingkat hutang yang tinggi salah satunya disebabkan oleh penerapan strategi yang
manajemen perusahaan.
keuangan. Penelitian atas ukuran perusahaan juga dilakukan oleh (Diana &
METODE PENELITIAN
dan pembuktian terhadap data yang diambil dari data laporan keuangan
2019.
Adapun objek penelitian ini terdapat tiga objek yang digunakan, yaitu
solvabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan. Dalam penelitian ini objek yang
Menurut jenis dan sumber data penelitian, data yang diperoleh untuk
22
23
Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, data sekunder ini
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data eksternal. Data
www.idx.co.id. Dan Galeri Bursa Efek Indonesia Stie Widya Gama Lumajang
periode 2017-2019.
Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian sebanyak sampel dari perusahaan,
2019.
2017-2019.
Tabel 3.1.
Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah Perusahaan
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
1 = Solvabilitas
2 = Likuiditas
3 = Ukuran Perusahaan
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (variabel bebas)
a. Solvabilitas (X1)
rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan yang
b. Likuiditas (X2)
waktu.
(Sawitri et al., 2017)Semakin besar aset yang dimiliki suatu perusahaan, maka
semakin besar pula dana yang dikelola sehingga perusahaan akan terus
operasionalnya.
Kinerja keuangan menurut Fahmi (2013) adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Penilaian terhadap kinerja
keuangan dapat menjadi salah satu cara untuk mengetahui bagaimana kondisi
26
sebagai suatu pencapaian dan hasil yang didapatkan oleh manajemen didalam
mengelola aset yang ada dalam perusahaan dengan efektif dalam beberapa periode
tertentu.
a. Variabel dependen
1). Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan kinerja keuangan yang
Laba Bersih
ROA=
Total Aset
b. Variabel independen
1) Solvabilitas dapat diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER didapat
Total Kewajiban
DER=
Total Ekuitas
Aktiva Lancar
CR=
Hutang Lancar
Tabel 3.2.
Instrumen penelitian
No Variabel Indikator Pengukuran Skala
2. Metode Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulan data dan mencatat data
www.idx.co.id.
28
Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji normalitas,
apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk
melakukan uji ini dengan menggunakan metode uji One Sample Kolmogorov –
Smirnov (Gunawan, 2018). Uji normalitas data ini bisa dilakukan dengan
menggunakan one sample kolmogatrov smirnov pada nilai residual. Apabila nilai
signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal, begitupun sebaliknya apabila
nilai signifikan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.
29
b. Uji Multikolonieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
keadaan dimana satu atau lebih independen dinyatakan sebagai kondisi linier
dengan variabel lainnya. Pada model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
(1) Jika nilai tolerance solvabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan < 0,10
(2) Jika nilai tolerance solvabilitas, likuiditas dan ukuran perusahaan > 0,10
c. Uji Autokorelasi
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Metode pengujian ini menggunakan
sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun
negatif antar data yang ada pada variabel-variabel penelitian (Umar, 2011).
regresi.
regresi.
d. Uji Heterokesdastisitas
semua pengamatan pada model regresi (Basuki & Prawoto, 2017:63). Jika varian
dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Model yang baik adalah tidak ada atau tidak terjadi heterokesdastisitas. Dasar
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas atau dibawah
alat yang dapat digunakan untuk memprediksi permintaan dimasa akan datang
31
berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel
dan ukuran perusahaan (X1, X2, dan X3) terhadap variabel dependen/terikat yaitu
kinerja keuangan (Y) digunakan metode analisis regresi berganda. dengan SPSS
24 for windows. Model regresi linear berganda penelitian ini sebagai berikut:
Y =a+ β 1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3+ e
Keterangan:
γ = Kinerja keuangan
a = Konstanta
X1 = Solvabilitas
X2 = Likuiditas
X3 = Ukuran Perusahaan
e = standart error
secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Nilai sigifikan uji t adalah
1) Hipotesis H1
- Jika nilai signifikan > 0,05 maka H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh
- Jika nilai signifikan < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada pengaruh
2) Hipotesis H2
- Jika nilai signifikan > 0,05 maka H2 ditolak yang berarti bahwa tidak ada
- Jika nilai signifikan < 0,05 maka H2 diterima yang berarti ada pengaruh
3) Hipotesis H3
- Jika nilai signifikan > 0,05 maka H3 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh
- Jika nilai signifikan < 0,05 maka H 3 diterima yang berarti ada pengaruh ukuran
determinasi adalah nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2019. Penelitian ini
tinggi nilai solvabilitas maka akan menyebabkan tingkat utang yang semakin
tinggi pula dan akan berdampak buruk pada kinerja keuangan perusahaan.
jangka pendeknya. Jika nilai likuiditas tinggi maka akan semakin baik terhadap
membayar hutang jangka pendek dengan tepat waktu. Ukuran perusahaan adalah
skala besar kecilnya perusahaan yang dilihat dari total asset perusahaan. Semakin
tinggi nilai total asset perusahaan maka semakin banyak peluang invenstor untuk
33
34
Tabel 4.1.
Sampel Penelitian
No Kode Nama Perusahan
1. AUTO PT. ASTRA OTOPARTS
2. BOLT PT. GARUDA METALINDO
3. INDS PT. INDOSPRING
4. INDR PT. INDO-RAMA SYNTHETICS
5. RICY PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO
6. STAR PT. STAR PETROCHEM
7. TRIS PT. TRISULA INTERNATIONAL
8. UNIT PT. NUSANTARA INTI CORPORA
9. AMIN PT. ATELIERS MECANIQUE D'INDONESIE
10. JECC PT. JEMBO CABLE COMPANY
11. KBLI PT. KMI WIRE & CABLE
12. KBLM PT. KABELINDO MURNI
13. VOCK PT. VOKSEL ELECTRIC
14. BATA PT. SEPATU BATA
15. INTP PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA
16. SMBR PT. SEMEN BATURAJA
17. WSBP PT. WASKITA BETON PRECAST
18. WTON PT. WIJAYA KARYA BETON
19. ARNA PT. ARWANA CITRAMULIA
20. TOTO PT. SURYA TOTO INDONESIA
21. AKPI PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY
22. IMPC PT. IMPACK PRATAMA INDUSTRI
23. TALF PT. TUNAS ALFIN
24. ALDO PT. ALKINDO NARATAMA
25. FASW PT. FAJAR SURYA WISESA
26. KDSI PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL
27. SPMA PT. SUPARMA
28. AGII PT. ANEKA GAS INDUSTRI
29. EKAD PT. EKADHARMA INTERNATIONAL
30. INCI PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL
31. SRSN PT. INDO ACIDATAMA
32. BTON PT. BETONJAYA MANUNGGAL
33. ISSP PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
34. PICO PT. PELANGI INDAH CANINDO
35. CPIN PT. CHAROEN POKPHAND
36. MAIN PT. MALINDO FEEDMILL
37. ADES PT. AKASHA WIRA INTERNATIONAL
38. CEKA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA
39. CLEO PT. SARIGUNA PRIMATIRTA
35
resmi www.idx.co.id. Dan Galeri Bursa Efek Indonesia STIE Widya Gama
2017-2019 dari sampel perusahaan dan data yang akan diteliti merupakan data
Setelah dilakukan pengolahan data dan dilakukan uji statistik, maka hasil
Berikut hasil statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.2. dibawah ini :
Tabel 4.2.
Data Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Solvabilita 183 0.09 2.74 0.7826 0.58004
s
Likuiditas 183 0.40 7.81 2.4116 1.44820
Ukuran 183 6.71 30.64 24.8050 5.16055
Perusahaan
Kinerja 183 0.04 26.05 6.6734 4.76159
Keuangan
Sumber: SPSS, Data diolah peneliti 2021
Dari hasil analisis data deskriptif pada tabel 4.2 dapat disimpulkan sebagai berikut
:
1) Solvabilitas (X1)
Berdasarkan hasil dari uji deskriptif pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa
nilai solvabilitas memiliki nilai terendah sebesar 0,09 dan nilai maksimal
solvabilitas yaitu sebesar 2,74. Dengan nilai rata-rata solvabilitas sebesar 0.7826
dan standar deviasi sebesar 0.58004. Artinya bahwa solvabilitas yang diukur
37
dengan DER memiliki variasi antar perusahaan dengan tingkat sebaran data
sebesar 0.58004
2) Likuiditas (X2)
Likuiditas memiliki nilai minimal 0,40 dan niali maksimal likuiditas sebesar
7,81. Dengan nilai rata-rata sebesar 2,4116 dan standar diviasi sebesar 1,44820.
Ukuran perusahaan memiliki nilai minimal sebesar 6,71 dan nilai maksimal
sebesar 30,64. Dengan rata-rata sebesar 24,8050 dan standar deviasi sebesar
5.16055. Artinya bahwa variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan log
natural asset (ln) memiliki variasi antar perusahaan dengan tingkat sebaran data
sebesar 5,16055.
Kinerja keuangan memiliki nilai minimal sebesar 0,04 dan nilai maksimal
sebesar 26,05. Dengan rata-rata sebesar 6,6734 dan standar deviasi sebesar
4,76159 Artinya bahwa variabel kinerja keuangan yang diukur dengan ROA
memiliki variasi antar perusahaan dengan tingkat sebaran data sebesar 4,76159.
regresi linear berganda. Pada pengujian asumsi klasik terdapat 4 asumsi yang
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan one sample
kolmogorov smirnov adalah apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 maka data
Berikut adalah hasil yang telah dilakukan dalam pengujian One Sample
Kolmogorov – Smirnov:
Tabel 4.3.
Uji Kolmogorov smirnov
Unstandardized Kesimpulan
Residual
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,053 Normal
Sumber: SPSS, Data diolah peneliti 2021
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.3 hasil uji normalitas Asymp Sig (2-
tailed) yaitu 0,053 (0,053 > 0,05) maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
berdistribusi normal.
2) Uji Multikolonieritas
variabel independen. Uji multikolonieritas dapat dilihat pada nilai tolerance atau
dapat juga dilihat pada nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai > 0,10 dan
Tabel 4.4.
Uji Multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
Solvabilitas 0,594 1,685 Tidak terjadi Multikolonieritas
Likuiditas 0,591 1,691 Tidak terjadi Multikolonieritas
Ukuran 0,992 1,008 Tidak terjadi Multikolonieritas
Perusahaan
Sumber: SPSS, Data diolah peneliti 2021
bebas tidak saling berkorelasi. Hasil nilai VIF untuk masing-masing variabel
kurang dari 10 dan nilai tolerance dari masing-masing variabel > 0,10. Dari hasil
3) Uji Autokorelasi
regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data
Tabel 4.5.
Uji Autokorelasi
Mode Durbin-Watson Kesimpulan
l
1 1,811 Tidak terdapat Autokorelasi
Berdasarkan dari hasil uji autokorelasi, dapat dilihat pada tabel 4.4 bahwasannya
nilai D-W sebesar 1,811. Nilai DU pada tabel Durbin Watson dengan n = 183 dan
Berdasarkan hasil output SPSS tabel 4.5. dapat diketahui nilai Durbin-Watson
(DW) sebesar 1,811 dengan demikian dU < D-W < 4-dU atau 1,7249 < 1,811 <
4) Uji Heterokesdastisitas
lain. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokesdastisitas
adalah dengan melihat metode grafik scatter plot, jika titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk suatu pola maka dapat
menunjukkan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta
melakukan analisis regresi linier berganda bisa diketahui dari output SPSS
dibawah ini:
41
Tabel 4.6
Regresi Linear Berganda
Unstandardized
Model Coefficients
B Std. Error
(Constant) 8.688 1.953
Solvabilitas -0.865 0.749
Likuiditas 0.779 0.301
Ukuran Perusahaan -0.130 0.065
koefisien kearah negatif, variabel likuiditas memiliki nilai koefisian kearah positif
dan variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien dengan arah yang negatif.
digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikansi < 0,05 berarti ada pengaruh dari
Sedangkan apabila nilai signifikansi > 0,05 berarti tidak ada pengaruh solvabilitas,
likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan. Berikut output dari
Tabel 4.7
Uji Parsial (Uji t)
Variabel T Sig. Kesimpulan
Solvabilitas -1,154 0,250 Tidak berpengaruh
Likuiditas 2,590 0,010 Berpengaruh
Ukuran Perusahaan -1,991 0,048 Berpengaruh
Berdasarkan hasil dari uji t pada tabel 4.7 dapat disimpulkan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.7, nilai signifikan yang ditunjukkan pada
kolom sig variabel solvabilitas memiliki nilai sebesar 0,250 lebih besar dari pada
nilai yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.7, nilai signifikan yang ditunjukkan pada
kolom sig variabel likuiditas memiliki nilai 0,010 tidak lebih besar dari pada nilai
yang telah ditetapkan yaitu sebesar 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil dari uji t pada tabel 4.7, bahwasannya nilai signifikan yang
ditunjukkan pada kolom sig variabel ukuran perusahaan memiliki nilai sebesar
0,048 tidak melebihi nilai yang telah ditetapkan yaitu 0,05. Sehingga dapat
Nilai koefisien determinasi yang semakin besar yang terletak pada output
SPSS di tabel model yang tertulis R square maka semakin baik kemampuan
43
dalam penelitian ini nol dan satu, nilai yang mendekati 1 berarti variabel
memprediksi varibel dependennya. Berikut hasil output SPSS dari penelitian ini
Tabel 4.8.
Hasil Koefisien Determinasi
R Square Adjusted R Square
0,115 0,100
Sumber : SPSS, Data diolah peneliti 2021
Berdasarkan tabel 4.8 bisa dilihat bahwa nilai koefisien determinasi sebesar
0,115 atau sebesar 11,5 % yang berarti bahwa besarnya pengaruh variabel
variabel dependen yaitu kinerja keuangan sebesar 11,5 % dan sisanya sebesar
0,885 atau sebesar 88,5 % dipengaruhi oleh variabel di luar variabel yang
4.2. Pembahasan
Dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa solvabilitas tidak
dengan Dept to Equity Ratio (DER) yang membandingkan antara total kewajiban
Jika perusahaan lebih banyak menggunakan hutang dibanding modal maka tingkat
solvabilitas akan buruk karena beban bunga yang harus di tanggung semakin
besar.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Siallagan &
besar menunjukkan bahwa struktur modal yang berasal dari utang semakin besar
digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Semakin besar DER maka semakin
besar pula resiko yang ditanggung atas kegagalan yang terjadi dalam perusahaan.
Namun penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
semua hutangnya.
perusahaan yang dibiayai oleh utang dibanding dengan ekuitas yang dimiliki oleh
menunjukkan bahwa jumlah hutang yang dimiliki perusahaan lebih besar dari
pada modal sehingga biaya yang harus ditanggung perusahaan akan semakin
Dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa likuiditas
yang sudah jatuh tempo atau secara tepat waktu. Likuiditas dapat menggambarkan
ketersediaan dana yang dimiliki perusahaan untuk memenuhi hutang yang jatuh
tempo.
total aktiva lancar dengan total hutang lancar. Nilai current ratio yang tinggi
tepat waktu. Semakin tinggi nilai likuiditas perusahaan maka akan semakin tinggi
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Eprilia
Namun penelitian ini tidak mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
terutama utang yang sudah jatuh tempo. Karena semakin tinggi likuiditas maka
maka kebutuhan jangka pendek perusahaan pun akan terpenuhi yang nantinya
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Barus & leliani (2013) mengatakan jika
profitablitas. Besarnya jumlah asset yang dimiliki oleh perusahaan berarti semakin
besar pula dana yang dikelola oleh perusahaan tersebut. Artinya semakin tinggi
ukuran besar memiliki peluang lebih besar untuk memenangkan persaingan atau
dilihat dari total asset perusahaan yang dapat menggambarkan keseluruhan asset
perusahaan yang terdiri dari modal dan seluruh kewajiban perusahaan. Semakin
perusahaan besar. Dan sebaliknya, semakin rendah total asset memiliki arti bahwa
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh (Diana
suatu perusahaan menunjukkan semakin banyak jumlah total aset yang dimiliki,
tingkat laba yang dihasilkan disertai pengelolaan aset yang efisien maka akan
ini tidak mendukung hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Silalahi & Ardini
terhadap kinerja keuangan. Hal ini dapat disebabkan perusahaan yang besar
tersebut belum didukung pengelolaan yang bagus. Ukuran perusahaan tidak dapat
digunakan sebagai jaminan bahwa perusahaan yang besar memiliki kinerja yang
bagus.
48
yang memiliki ukuran besar akan dipandang baik oleh investor. Maka ukuran
perusahaan memiliki peran yang cukup penting dalam menghasilkan laba sebuah
perusahaan.
49
BAB 5
5.1. Kesimpulan
pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat
yang tinggi menunjukkan hutang yang dimiliki perusahaan lebih besar dari pada
modal, sehingga biaya yang harus ditanggung untuk memenuhi kewajiban juga
semakin besar.
dengan ukuran yang besar lebih menarik minat investor untuk menginvestasikan
perusahaan.
5.2. Saran
sebagai berikut:
50
mendapatkan hasil yang beraneka ragam serta memperkaya teori yang ada atau
2. Bagi investor yang akan berinvestasi disarankan untuk melakukan analisis terlebih