Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN KARTU KREDIT

DosenPengampu :

Drs. Muhaimin Dimyati, M.Si

DisusunOleh :

1. Dita Anggraeni (218133076 / 5 AK 1)


2. Ivadatul Maghfiroh (218133142 / 5 AK 1)
3. Lara Nuraini Agustin (218133305 / 5 AK 1)
4. Rintan Kumalasari (218133274 / 5AK 1)
5. Yayuk Wulandari (218133094 / 5 AK 1)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

WIDYA GAMA LUMAJANG

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah


SWT. Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar
menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di STIE
WIDYA GAMA LUMAJANG, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan
judul”Dana Pensiun dan Perusahaan Kartu Kredit” dan denganselesainya
penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:

1. Ratna Wijayanti Daniar Paramita, S.E,.M.M sebagai ketua STIE WIDYA


GAMA Lumajang

2. Fetri Setyo Liyundira, S.E,.M. Akun sebagai Ketua Prodi S1 Akuntansi

3. Drs. Muhaimin Dimyati, M.Si. sebagai dosen mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan

4. Deni Juliasari, S.E,. M. Akun Sebagai Wali Kelas Prodi S1 Akuntansi

Pada akhirnya atas penulisan materi ini kami menyadari bahwa


sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para audien untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada materi makalah ini.

Lumajang, 14Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN...........................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................3


2.1 Konsep Dasar Dana Pensiun................................................................3

BAB III PEMBAHASAN..................................................................................5


3.1 2.1 Pengertian Dana Pensiun dan Kartu Kredit................................5
3.2 2.2 Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun.......................................5
3.3 2.3 Jenis Lembaga Pengelolaan Dana Pensiun...................................7
3.4 2.4 Program Kerja Dana Pensiun........................................................8
3.5 2.5 Pengertian Kartu Kredit.................................................................9
3.6 2.6 Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Kartu Kredit..........................9
3.7 2.7 Jenis-Jenis Kartu Kredit...............................................................10

BAB IV PENUTUP..........................................................................................12
4.1 Kesimpulan..........................................................................................12
4.2 Saran.....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Dana pensiun diselenggarakan dalam upaya memberikan jaminan
kesejahteraan pada karyawan.Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk
manfaat dan imbalan pensiun pada saat karyawan tersebut memasuki masa
pensiun atau mengalami kecelakaan. Jaminan tersebut akan memberikan
ketenangan pada karyawan karena adanya kepastian akan masa depannya.
Program pensiun bertujuan untuk mengelola penyisihan pendapatan
karyawan selama masa kerjanya untuk diinvestasikan. Sehingga pada saat
karyawan sudah mencapai usia pensiun dan tidak lagi menghasilkan
pendapatan, karyawan tersebut akan menerima pembayaran.
Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang
dapat digunakan oleh konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa
yang diinginkannya di tempat-tempat yang dapat menerima pembayaran
dengan menggunakan kartu kredit.Perkembangan penggunaan kartu kredit
yang begitu pesat ini disebabkan karena masyarakat merasakan semakin
pentingnya penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran dan
pengmabilan uang tunai mengingatkan kepraktisan, rasa nyaman dan aman
yang ditimbulkan.

1. 2 Rumusan Masalah
1. Apayang dimakdus dengan dana pensiun?
2. Apa saja tujuan penyelenggaraan dana pensiun?
3. Apa saja jenis lembaga pengelolaan dana pensiun?
4. Bagaimana program kerja dana pensiun?
5. Apa pengertian kartu kredit?
6. Siapa saja pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit?
7. Apa saja jenis-jenis kartu kredit?

1
1. 3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dana pensiun.
2. Untuk dapat mengetahui tujuan penyelenggaraan dana pensiun.
3. Untuk dapat mengetaui jenis lembaga pengelolaan dana pensiun.
4. Untuk dapat mengetahui program kerja dana pensiun.
5. Untuk dapat mengetahui perngertian kartu kredit.
6. Untuk dapat mengetahui pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit.
7. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis kartu kredit.

1. 4 Manfaat
1. Bagi institusi Pendidikan, hasil makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan
bacaan di bidang bank dan lembaga keuangan sebagai informasi.
2. Bagi penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam pengembangan
keterampilan membaca yang efektif dan mampu berfikir logis, kritis, dalam
menelaah dan mengidentifikasi pengelolaan materi.
3. Bagi pembaca dapat mengetahui dan memahami mengenai materi dana pensiun
dan perusahaan kartu kredit.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Dana Pensiun


Dana pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Status badan
hukam dana pensiun ini diatur dalam Undang-Undang Dana Pensiun nomor
11 tahun 1992. Sebagai badan hukum, dana pensiun merupakan suatu entitas
yang terpisah dari pendirinya. Dana pensiun menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun kepada para pesertanya. Pemberi kerja adalah
pendiri atau mitra pendiri yang mempekerjakan karyawan yang dapat
menjalankan program pensiun.
Pendiri dana pensiun adalah orang atau badan yang membentuk "Dana
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)"; dan bank atau perusahaan asuransi jiwa
yang membentuk "Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)." Badan
adalah Perseroan Terbatas, Yayasan, Koperasi, Firma dan bentuk badan
hukum lainnya.
Manajemen dana pensiun terdiri dari para pengums dana pensiun
(sebagian dana pensiun memberikan nama jabatan yang berbeda kepada
manajemennya seperti pengum satu direksi). Manajemen dana pensiun
diawasi oleh Dewan Pengawas yang merupakan perwakilan peserta dan
pendiri. Manajemen bertanggung jawab kepada peserta dan pendiri.
Jenis dana pensiun terdiri dari dua yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPLK didirikan
oleh perusahaan asuransi jiwa atau bank untuk menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baik karyawan maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari DPPK bagi karyawan bank atau perusahaan
asuransi jiwa bersangkutan. DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program pensiun, manfaat pasti atau iuran pasti, bagi

3
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
Program pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat
pensiun bagi peserta. Program pensiun terdiri dari dua yaitu Program
Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun luran Pasti (PPIP).
PPMP adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan
dana pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program
pensiun iuran pasti. DPPK boleh menyelenggarakan program PPMP dan atau
PPIP, sedangkan DPLK hanya boleh menyelenggarakan program PPIP. PPIP
adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.
Kegiatan utama dana pensiun adalah menerima dana dari peserta /
pemberi kerja, menginvestasikan akumulasi dana, membayar biaya-biaya
pengelolaan (biaya operasional dan investasi) dan membayar manfaat pensiun
kepada para pesertanya yang telah memasuki masa pensiun. Dalam
pengelolaan investasi, pengurus dana pensiun harus menginvestasikan
kekayaan dana pensiun sesuai dengan ketentuan investasi yang ditetapkan
Menteri Keuangan yang telah ditetapkan oleh pendiri bersama dewan
pengawas. Walaupun dibatasi oleh ketentuan investasi, pengurus tetap
memiliki kewenangan untuk menentukan pilihan investasi yang paling
menguntungkan dan aman. Ketentuan investasi tersebut hanya memberikan
batasan-batasan umum sehingga dapat memberikan ruang gerak dan
keleluasaan yang cukup bagi pengurus untuk mengelola investasinya.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Dana Pensiun


Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola
dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat
pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada
saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar
penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi di atas dana pensiun
merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun
yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah pensiun.
Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk
memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki
usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah
ditetapkan.

3.2 Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun


Tujuan penyelenggaraan program dana pensiun–baik dari kepentingan
pemberi kerja maupun dari karyawan–dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagi pemberi kerja
a. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya yang telah
mengabdi di perusahaan tersebut.
b. Agar dimasa pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil
yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya.

5
c. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-
hari.
d. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
e. Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk
memberikan rasa aman kepada karyawan. Kewajiban moral tersebut
diwujudkan dengan memberikan jaminan ketenangan atas masa depan
para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki usia pensiun
tidak dapat dilepas begitu saja. Perusahan masih memiliki tanggung
jawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri
dana pensiun untuk para kayawannya.
f. Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan
diharapkan akan mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap
perusahaan. Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan
memberikan dampak positif pada perusahaan. Karyawan akan
termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas dan dedikasi
yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan
keamanan yang diterima oleh karyawan.
g. Kompetisi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun
sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada
karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai
lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan
profesional di pasaran tenaga kerja.
2. Bagi karyawan
a. Kepastian memperoleh penghasilan dimasa yang akan datang sesudah
masa pensiun.
b. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk
bekerja.
c. Agar tetap memiliki penghasilan pada saat mencapai usia pensiun
d. Kompensasi yang lebih baik karena karyawan mempunyai tambahan
kompensasi, meskipun baru bisa dinikmati pada saat mencapai usia
pensiun/berhenti bekerja.

6
3. Bagi lembaga pengelolaan dana pensiun
a. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan dengan
melakukan berbagai kegiatan investasi.
b. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

3.3 Jenis Lembaga Pengelolaan Dana Pensiun


Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana
pensiun dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Pembedaan kedua
jenis lembaga pengelola dana pensiun ini didasarkan pada
penyelenggaraannya atau pihak yang mendirikan.
1. Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)
DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, untuk menyelenggarakan program pensiun.Dana pensiun
pemberi kerja dibentuk oleh oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri dan untuk menyelenggarakan sebagian atau
seluruh karyawan sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban
terhadap pemberi kerja.
Dana pensiun pemberi kerja dapat menyelenggarakan, baik
program pensiun manfaat pasti, maupun program pensiun iuran pasti.
Pemilihan jenis program pensiun didasarkan pada kemampuan pemberi
kerja terhadap dana pensiun. Dengan mendirikan dana pensiun, timbul
kewajiban dari perusahaan untuk menggiur sejumlah uang kepada dana
pensiun. Mengingat adanya perbedaan mendasar diantara kedua jenis
program pensiun ini yang tentunya menimbulkan konsekuensi yang
berbeda pula, sebelumnya pemberi kerja harus mempertimbangkan
semuanya ini dengan seksama. Begitu mendirikan dana pensiun, pemberi
kerja terikat dan tidak dapat menarik kembali keinginan tersebut.
2. Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)
Pasal 1 butir 4 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 menyatakan
bahwa dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk

7
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari dana pensiun
pemberi pekerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang
bersangkutan. Pihak yang diperkenankan untuk mendirikan dana pensiun
hanyalah bank umum dan perusahaan asuransi jiwa. Oleh karena itu, bank
umum dan perusahaan asuransi jiwa dapat menyelenggarakan dua jenis
dana pensiun, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan.

3.4 Program Kerja Dana Pensiun


Program kerja dana pensiun umumnya digunakan di perusahaan swasta dan
perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas dua
jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Program Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah program pensiun
yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima
peserta pada saat mencapai usia pensiun. Program pensiun manfaat pasti
memiliki perbedaan yang mendasar dengan program iuran pasti. Program
manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang
akan diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan
terlebih dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang
ditetapkan pada peraturan dana pensiun. Contoh: dalam peraturan dana
pensiun ditetapkan bahwa seorang peserta program pensiun manfaat pasti
pada saat pensiun ia akan mendapatkan manfaat sebesar 2,5 % x masa
kerja x dasar pensiun. Ini berarti bahwa manfaat pensiun telah dapat
ditetapkan pada saat seseorang memasuki kepesertaan dana pensiun.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Dalam Undang-Undang, Program Pensiun Iuran Pasti didefinisikan
sebagai program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana
pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada
rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

8
Dari definisi ini terlihat bahwa PPIP pada dasarnya dilakukan dengan cara
seseorang peserta menggiur sejumlah uang ke dalam dana pensiun dan
iuran beserta hasil pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan
dalam rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan sebagai
manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia tertentu.
Dalam program ini besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih
dahulu, tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya
belum dapat diketahui sebab hal tersebut akan sangat bergantung kepada
lamanya seseorang menggiur dari hasil pengembangan iuran tersebut.
3.5 Pengertian Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai.
Pengunaan kartu kredit di Indonesia masih relatif baru, yaitu sekitar
tahun delapan puluhan. Keluarnya Keputusan Menteri Keuangan
No.1251/KMK.013/1998,tanggal 20 Desember mengubah peta pembayaran
kartu kredit di Indonesia. Berdsarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu
kredit digolongkan sebagai usaha jasa pembiayaan. Di samping di samping
dikeluarkan oleh bank kartu kredit dapat dikeluarkan oleh lembaga keuangan
nonbank, seperti lembaga pembiayaan.
Pelopor pengembangan kartu kredit di Indonesia dilakukan oleh
Citibank dan Bank Duta. Jenis kartu kredit yang beredar adalah Master Card,
Visa Card, Visa BCA, Diner Club, Amex Card, dan kartu kredit lainnya.
Khusus untuk Diner Club merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan
oleh bank akan tetapi oleh lembaga pembiayaan seperti PT Diner Jaya
Indonesia.(KASMIR 194 – 196).

3.6 Pihak-pihak yang Terkait Dalam Kartu Kredit


Pihak-pihak yang terkait dalam kartu kredit adalah sebagai berikut :
1. Issuer Card (Bank dan Lembaga Penerbit), merupakan pihak atau
lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu kartu. Penerbit dapat
berupa bank, lembaga keuangan lain dan perusahaan non lembaga

9
keuangan. Perusahaan yang khusus menerbitkan kartu kredit hams
terlebih dahulu memperoleh ijin dari Departemen Keuangan. Apabila
penerbit adalah bank, maka harus mengikuti ketentuan dari Bank
Indonesia.Selanjutnya dalam tesis ini, Issuer Card disebut sebagai
Penerbit.
2. Acquirer (Pihak Pengelola / Perantara ),adalah lembaga yang mengelola
penggunaan kartu kredit, terutama dalam hal pembayaran kepada
pedagang (merchant) dan menagih kepada pihak issuer yang tidak
berhubungan langsung dengan pedagang. Acquirer juga sering disebut
dengan istilah Pengelola.
3. Cardholder/Cardmember (Pemegang Kartu), adalah seorang atau
nasabah yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah
ditetapkan sehingga berhak untuk memegangkartu kredit dan
menggunakannya sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
4. Merchant (Pedagang), adalah pedagang ayang telah ditunjuk /disetujui
oleh pihak Pengelola untuk dapat melakukan transaksi dengan Pemegang
Kartu yang menggunakan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai.
(KASMIR 196 - 197)

3.7 Jenis-jenis Kartu Kredit


Adapun jenis-jenis kartu kredit adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan fungsinya
1. Credit card
Kartu kredit atau credit card adalah jenis kartu yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran transaksi jual beli barang atau jasa dimana
pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan dengan
sekaligus atau dengan cara mencicil sejumlah minimum tertentu.
2. Charge chard
Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran suatu transaksi jual beli barang atau jasa dimana nasabah
harus membayar kembali seluruh tagihan secara penuh pada akhir
bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan

10
3. Debit card
Debit Card merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan
nasabah yang ada di bank pada saat membuka kartu kredit. Dengan
pendebitan tersebut, maka otomatis rekening nasabah akan berkurang
sejumlah transaksi yang dilakukan denagn kartu kreditnya.
4. Cash card
Cash Card pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan
pemegang kartu untuk menarik uang tunai baik langsung pada kasir
bank maupun melalui ATM bank tertentu yang biasanya tersebar di
tempat - tempat strategis, misalnya di hotel, ,pusat-pusat perbelanjaan
dan wilayah perkantoran.
5. Check Guarante card
Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam
penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu jenis ini sangat populer di
Eropa terutama Inggris. Di samping itu, kartu tersebut dapat juga
digunakan dalam melakukan penarikan tunai melalui ATM.
b. Berdasarkan wilayah berlakunya
1. Kartu Kredit Nasional
Kartu Kredit Nasioanl merupakan kartu yang hanya berlaku dan
dapat digunakan di suatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia.
Dengan semakin pesatnya penggunaan kartu plastik ini menyebabkan
beberapa perusahaan pengecer dan perusahaan jasa penerbit kartu
plastik sendiri (umumnya charge card) guna memberikan pelayanan
yang lebih mudah dan praktis bagi nasabahnya, misalnya Hero, Astra
Card, Golden Truly, Garuda Executive Card.
2. Kartu Kredit Internasional
Kartu Kredit Internasional adalah kartu yang dapat digunakan di
berbagai negara, tegantung dari bank yang mengeluarkannya dan
berlaku sebagai alat pembayaran Internasional.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dana Pensiun (Pension Funds) adalah sekumpulan aset yang dikelola
dan dijalankan oleh suatu lembaga untuk menghasilkan suatu manfaat
pensiun yaitu suatu pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada
saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam ketentuan yang menjadi dasar
penyelenggaraan program pensiun dimana pembayaran manfaat tersebut
dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu.
Dalam Undang-undang dana pensiun, lembaga pengelola dana pensiun
dibedakan dalam dua jenis, yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Program kerja dana pensiun umumnya digunakan di perusahaan swasta
dan perusahaan milik negara maupun bagi karyawan pemerintah terdiri atas
dua jenis, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti dan Program Pensiun Iuran
Pasti.
Kartu kredit merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai.

4.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari jika makalah diatas
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami meminta kritik yang membangun dari para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Komaria, Ristina.2018.Akuntansi Untuk Dana Pensiun (


https://www.academia.edu/36449748/MAKALAH_AKUNTANSI_UNTUK_
DANA_PENSIUN diakses pada tanggal 14 oktober 2020)
Nafis.2018.Kartu Kredit (https://www.scribd.com/document/385543946/Makalah-
Kartu-Kredit diakses pada tanggal 14 oktober 2020)

13

Anda mungkin juga menyukai