Anda di halaman 1dari 26

98

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu

penelitian yang dilakukan di lapangan pada responden. Jenis penelitian yang

dilakukan ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu

proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa

angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin

diketahui.1

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah di tetapkan.2 Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian korelasi, metode korelasi ini berkaitan dengan pengumpulan data untuk

menentukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau

lebih. Dan seberapa kuat tingkat hubungan atau pengaruhnya. 3 Dalam penelitian

ini analisis data yang digunakan adalah analisis data korelasi produk moment yang

bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara Pengajaran Kitab Ta’limul

1
S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta; Rineka Cipta, 2010), hal. 105.
2
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
hal. 80.
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi dan Jalur
3

dalam Penelitian, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2007), hal. 105.

98
99

Muta’allim Terhadap Sikap Ta’dzim Siswa Kelas VIII Di MTs Darul Hikmah

Sukawangi.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Jadi populasi bukan hanya orang,

tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan hanya

sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karateristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. 4Populasi yang

dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah seluruh Peserta Didik Kelas

VIII dengan jumlah 260 peserta didik di MTs Darul Hikmah Sukawangi.

TABEL 3.1
Data siswa Kelas VIII tahun 2019/2020
N
KELAS JUMLAH SISWA KET
O
1 VIII A 28 PUTRA
2 VIII B 28 PUTRA
3 VIII C 25 PUTRA
4 VIII D 25 PUTRA
5 VIII E 24 PUTRA
6 VIII F 33 PUTRI
7 VIII G 33 PUTRI
8 VIII H 32 PUTRI
9 VIII I 32 PUTRI
JUMLAH 260 JUMLAH L/P

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


4

ALFABETA. hal. 80.

99
100

Berdasar pada pengertian populasi di atas, maka penulis mengambil

populasi dari keseluruhan jumlah Siswa Kelas VIII Di MTs Darul Hikmah

Sukawangi sebanyak 260 orang.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil seluruhnya, sedangkan jika subjeknya lebih

dari 100, maka diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25 % atau lebih tergantung

pada kemampuan penelitian.5 Berdasar pada pendapat di atas, maka jumlah

sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 20% dari keseluruhan siswa

kelas VIII Di MTs Darul Hikmah Sukawangi yang berjumlah 260 siswa, dengan

10
perhitungan sebagai berikut : X 260=¿2.600:100= 26. Jadi, sampel dalam
100

penelitian ini adalah 26 orang orang peserta didik MTs Darul Hikmah

Sukawangi.

Tabel 3.2
Populasi dan sampel penelitian di MTs Darul Hikmah Sukawangi
N
KELAS POPULASI SAMPEL
O
1 VIII A 28 3
2 VIII B 28 3
3 VIII C 25 3
4 VIII D 25 2
5 VIII E 24 3
6 VIII F 33 3
7 VIII G 33 3
8 VIII H 32 3
9 VIII I 32 3
JUMLAH 260 26

5
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 120.

100
101

C. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk menjaring

data yang diperlukan sesuai dengan sampel yang telah ditentukan. Macam-macam

teknik sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional

mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam

situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

Observasi merupakan sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan Teknik lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. Jika wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,

maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga pada objek-objek alam yang

lain. Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu

proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis

dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan

dan ingatan.6

Metode penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan

kondisi umum MTs Darul Hikmah Sukawangi. Metode ini juga digunakan untuk

mengetahui situasi yang ada, tinjauan historis, letak geografis serta untuk

mengumpulkan data-data statistic intansi pemerintah yang bersangkutan.


6
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
hal. 145.

101
102

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, dan sebagainya.7 Metode ini digunakan untuk mengambil

data dengan memeriksa dokumen-dokumen yang telah ada sebelum penelitian

berlangsung misalnya data tentang keadaan Sekolah, jumlah Siswa, keadaan

lingkungan Sekolah, dan data-data lain yang bersifat dokumen.

3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden

cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. 8 Metode angket adalah

daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang responden dengan maksud agar

responden yang diberi tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan

permintaan pengguna.9 Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan data

dilapangan yang bersifat kuantitatif yang mencakup indikator-indikator dari

variabel-variabel penelitian. Angket ini di sebarkan kepada 26 orang Peserta Didik

sebagai sampel dan disusun dengan empat alternative jawaban, yaitu a, b, c, d dan

7
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 69.
8
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
ALFABETA. hal. 142.
9
Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 70.

102
103

e untuk setiap responden yang memilih alternatif secara berurutan diberi sekor 5,

4, 3, 2, dan 1, berdasarkan selebaran angket yang diberikan, diharapkan

mendapatkan jawaban sejujur-jujurnya. Angket yang digunakan oleh peneliti

dalam memperoleh data penelitian terlampir serta telah memenuhi persyaratan

validasi dan reliabilitas. Berdasarkan indikator pada variabel X dan Y yang

digunakan maka dapat disusun suatu kisi-kisi instrument penelitian sebagai

berikut :

Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Variabel X (Pengajaran kitab Ta’limul Muta’lim)

No Variabel Jenis Indikator No. Item

1 Variabel X Angket Menyampaikan Pengetahuan 1,2

Pengajaran Memberikan ilmu 3,4


kitab Ta’limul
Muta’lim Memberikan pendapat 5,6

Memberikan Fikiran. 7,8,9,10

Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Variabel Y (Sikap Ta’dzim siswa)

No Variabel Jenis Indikator No. Item

1 Variabel Y Angket Memperhatikan saat guru 1,2,3

Sikap Ta’dzim
menjelaskan pelajaran
Siswa Mematuhi nasehat guru dan 4,5,6
perintahnya

Bertanya kepada guru sebelum 7,8


meminta izin
Menundukkan kepala seraya 9,10
mengucap salam saat bertemu
guru

103
104

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data penelitian agar pekerjaannya menjadi lebih

mudah dan baik, dalam arti lebih cermat, lengkap sistematis sehingga lebih mudah

untuk diolah.10 Instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah “suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.11 Dari

pengertian tersebut dapat dipahami bahwa instrument merupakan suatu alat bantu

yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan metode pengumpulan data

secara sistematis dan lebih mudah. Instrument penelitian menempati posisi

teramat penting dalam hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk

memperoleh data di lapangan. Adapun instrument yang digunakan dalam

penelitian adalah pedoman observasi, dokumentasi, serta angket.

1. Pedoman Observasi

Alat bantu yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui

pengamatan dan catatan terhadap fenomena yang diselidiki. Pedoman observasi

digunakan peneliti ketika mengumpulkan data pengamatan tentang data Peserta

didik di Di MTs Darul Hikmah Sukawangi.

2. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan peneliti sebagai alat bantu untuk

mengumpulkan data-data tertulis yang telah di dokumentasikan mengenai obyek

Ibid., hal. 203.


10

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


11

ALFABETA, hal. 102

104
105

penelitian. Instrumen ini digunakan untuk mengetahui jumlah peserta didik di

MTs Darul Hikmah Sukawangi, daftar nama Peserta Didik, foto ketika penelitian

dilaksanakan.

3. Pedoman Angket

Alat bantu berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden yang

digunakan untuk mengetahui skor Pengajaran kitab Ta’limul Muta’lim dan Sikap

Ta’dzim Siswa. Pada penyusunan angket peneliti membuat kisi-kisi dan pedoman

penskoran. Instrumen angket merupakan instrument utama dalam penelitian ini.

Mengingat data penelitian merupakan aspek yang penting dalam penelitian, maka

instrument atau alat yang digunakan mengukur harus terpercaya.

E. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, untuk mencari pengaruh antara dua variabel yaitu

antara Pengaruh Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’allim Terhadap Sikap Ta’dzim

Siswa, peneliti menggunakan teknik korelasi tata jenjang (Rank Difference

Correlation) dikarenakan jumlah responden penelitian lebih dari 100 orang.

Korelasi Rank Spearman memiliki skala pengukuran berupa skala ordinal

disebabkan karena dalam perhitungan akan diberikan ranking sesuai besarnya

data. Pemberian rangking dilakukan mulai dari data terbesar hingga terkecil.

Untuk memudahkan menganalisis data atau menguji hipotesis, peneliti

menggunakan software SPSS (Statistical Program for Social Science) v.26 for

windows dengan kriteria yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah

1. hipotesis kerja (Ha) diterima jika nilai Rho hitung ≥ nilai Rho kritik artinya
Ho ditolak.
2. hipotesis nol (Ho) diterima jika nilai Rho hitung < nilai Rho kritik artinya

105
106

Ha ditolak.
Pada penelitian ini digunakan 2 (dua) jenis analisis data, yaitu teknik

analisis statistika deskriptif dan analisis statistika kuantitatif. Analisis deskriptif

digunakan untuk mendeskripsikan variabel bebas dan variabel terikat dalam

bentuk tabel, presentase dan mean.

1) Analisis Deskriptif

1) Persentase

F
Dengan rumus : P = x 100 %
N

Keterangan :

P = Angka Prosentase

N = Number of casses (jumlah responden)

F = Frekuensi (jumlah jawaban responden)

Setelah sampai pada presentase lalu ditafsirkan dengan kalimat

yang bersifat kuantitatif dengan pedoman Klasifikasi Nilai Rentang Interval.

Tabel 3.5
Klasifikasi Nilai Rentang Interval

Klasifikasi Prosentase
Sangat Baik 81-100%
Baik 61-80%
Cukup Baik 41-60%
Kurang baik 21-40%
Tidak Baik 0-20%

Sedangakan langkah-langkah menghitung korelasi dengan

menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut :

106
107

1) Membuka pogram tersebut

2) Klik pada bagian variabel view Ket : -p1-p20 adalah pertanyaan (disini

jumlahnya 20 butir) Total adalah total skor dari setiap pertanyaan. Untuk

measure sebenarnya tidak berpengaruh.

3) Klik pada bagian data view Ket: disini data saya berupa nominal, untuk

pertanyaan dengan jawaban Selalu (SL) mendapat skor 5, jawaban Sering

(SR) mendapatkan sekor 4, jawaban tidak Selalu (KD) mendapat skor 3,

jawaban Jarang (JR) mendapat 2, dan jawaban Tidak Pernah (TP)

mendapat skor 1.

4) Untuk mendapat total skor caranya klik Transform – Compute. pada

target variabel diisi Total pada Numeric Expression diisi

p1+p2+p3+p4+p5+p6+p7+p8+p9+p10+p11+p12+p13+p14+p15+p16+p1

7+p18+p19+p20

5) Lalu ujikan Presentase dengan mengklik Analyze-Deskriftive Statistic-

Frekuencies-Charts-pie charts. Ket: - p1-p20 dan total ke kotak

Variables

a) Lakukan centang/ ceklis

b) Klik OK

2)Mean

Rumus mencari rata-rata (Mean) adalah :

∑X ∑Y
Ma = a
, Ma =
a

∑N a
∑N a

Dimana :
M a= Rata-rata

107
108

∑ X = Jumlah total Variabel


a

∑ N = Jumlah responden
a

Sedangakan langkah-langkah menghitung korelasi dengan

menggunakan bantuan SPSS adalah sebagai berikut :

1) Klik variabel view pada SPSS data editor pada kolom name ketik X,

kolom name pada baris kedua ketik Y.

2) Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel

X dan Y.

3) Klik pada bagian data view Ket: disini data saya berupa nominal,

masukan data variabel X dan Y.

4) Lalu ujikan mean dengan meng-Klik Analyze-Descriptive Statistic-

Descriptives. Ket: - p1-p20 dan total ke kotak Variables Lakukan

centang/ ceklis Klik OK Klik ok untuk mnghasilkan output.

2) Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau keshahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau shahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas yang rendah.12

Teknik yang digunakan dalam uji validitas adalah teknik korelasi melalui

koefisien korelasi product moment. Skor ordinal dari setiap item

pertanyaan/pernyataan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal

12
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 211.

108
109

keseluruhan item, jika koefisiien korelasi tersebut positif, maka item tersebut

valid, sedangkan jika negatif item tersebut tidak valid.13

Untuk menentukan validitas item digunakan rumus korelasi product

moment yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010:212) :

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
rxy = 2 2
√ N ∑ X −( ∑ X ) ( N ∑ Y − ( ∑ Y ) )
2 2

Dengan:

rxy = koefisien valisitas item

n = jumlah pengikut tes

∑x = jumlah skor item

∑y = jumlah skor total (seluruh item)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini

adalah dengan tolak ukur yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah

koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikasi tertentu, artinya

adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji

dengan rumus statistik t sebagai berikut:

t=r √ n−2
√1−r 2
Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut:

1) Nilai r dibandingkan dengan nilai rtabel dengan dk = n-2 dan taraf

signifikansi 5% atau 1%.

2) Item pernyataan yang diteliti dikatakan valid, jika r hitung > r tabel

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


13

ALFABETA. hal. 121.

109
110

3) Item pernyataan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika t hitung < t

tabel, maka soal tersebut valid

Tabel 3.6
Kriteria Korelasi Koefisien Validitas
Koefisien Validatasi Interpretasi

0,81 – 1,00 Sangat Kuat


0,61 – 0,80 Kuat
0,41 – 0,60 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Langkah-langkah menguji Validitas angket/kuesioner menggunakan SPSS

ialah sebagai berikut:

1) Membuat kuesioner berupa pernyataan berjumlah 20 butir

2) Kuesioner diisi oleh responden, Jumlah responden sebanyak 26 Peserta

Didik

3) Setelah kuisioner terisi kemudian di uji menggunakan aplikasi statisitik

SPSS untuk Windows

4) Membuka pogram tersebut

5) pada bagian variabel view masukan p1-p20 Ket: p1-p20 adalah

pernyataan (jumlahnya 20 butir)

110
111

6) Pada bagian data view masukan skor dari tiap butir soal pada kolom p1-

p20 Ket: Disini data berupa nominal, Untuk pernyataan dengan

jawaban Selalu (mendapat skor 5), jawaban sering (mendapat skor 4),

jawaban kadang-kadang (mendapat skor 3), jawaban jarang (mendapat

skor 3), dan jawaban tidak pernah (mendapat skor 1).

7) Untuk mendapat total skor caranya klik Transform – Compute. pada

target variable diisi Total pada Numeric Expression diisi

p1+p2+p3+p4+p5+p6+p7+p8+p9+p10+p11+p12+p13+p14+p15+p16+

p17+p18+p19+p20

8) Lalu ujikan Validitas dengan mengklik Analyze-Correlate-Bevariate.

Ket: p1-p20 dan total ke kotak Variables

9) Lakukan centang/ ceklis

10) Klik OK

Keterangan: untuk melihat valid/tidaknya data kita adalah:

1) Jika muncul tanda ** : Hubungan sangat kuat (sangat valid) dan jika

muncul * : hubungan kuat (valid).

2) Atau bisa melihat table koefisien product moment dari besar sampel,

jika pada nilai total r > 0,369, soal pernyataan di anggap valid. Setelah

dihitung, angka koefisien korelasinya diinterpretasikan dengan

kriteria.

3) Uji Reliabilitas Instrument (Quisioner)

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

111
112

instrumen tersebut sudah baik.14 Untuk menentukan reliabilitas angket digunakan

rumus alpha seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1997).

2
n ∑ σ
r11=
n− 1 (
1−
σ 2τ
i
)
Dengan:
r11 = reliabilitas instrumen
n = jumlah butir item
σi2 = jumlah varians skor total tiap-tiap angket
σt2 = varians total
Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha (Arikunto, 2010:256), adalah:

1. Jika rhitung > rtabel, maka alat ukur tersebut reliabel


2. Jika rhitung < rtabel, maka alat ukur tersebut tidak reliabel

Tabel 3.7
Kriteria Korelasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Interpretasi


r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat
rendah
0,20 < r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
0,40 < r11 ≤ 0,60 Reliabilitas
sedang
0,60 < r11 ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat


tinggi

Langkah-langkah menguji Validitas dan Reabilitas kuesioner menggunakan

SPSS:

1) Membuat kuesioner berupa pernyataan


14
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hal. 239.

112
113

a) Kuesioner diisi oleh responden penelitian

b) Jumlah responden sebanyak 26 Peserta Didik .

c) Setelah kuesioner terisi kemudian diuji menggunakan aplikasi statisitik

SPSS untuk Windows

d) Membuka pogram tersebut

e) Klik pada bagian variabel view

Ket:

 p1-p20 adalah pernyataan (jumlahnya 20 butir)

 Total adalah total skor dari setiap pertanyaan

 Untuk measure sebenarnya tidak berpengaruh

f) Klik pada bagian data view

Untuk pertanyaan dengan jawaban Selalu (mendapat skor 5), jawaban

sering (mendapat skor 4), jawaban kadang-kadang (mendapat skor 3),

jawaban jarang (mendapat skor 2), dan jawaban tidak pernah (mendapat

skor 1).

g) Untuk mendapat total skor caranya klik Transform – Compute . pada

target variable diisi Total pada Numeric Expression diisi

p1+p2+p3+p4+p5+p6+p7+p8+p9+p10+p11+p12+p13+p14+p15+p16+

p17+p18+p19+p20

h) Untuk menguji reabilitas, klik Analyze-Scale-Reability Analysis:

 Pindah;p1+p2+p3+p4+p5+p6+p7+p8+p9+p10+p11+p12+p13+p14+

p15+p16+p17+p18+p19+p20 ke koloms items

 Klik ok

113
114

Dasar pengambilan keputusan : Keterangan :“Reliabilitas instrument dapat

diterima apabila koefisien reabilitas minimal 0,5. Hal ini berarti bahwa

instrument dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal jika

telah memiliki koefisien reabilitas besar atau sama dengan 0,5” (Arikunto :

2005).

4) Analisis Data Statistik

Dalam menguji hipotesis yang diajukan, maka dilakukan analisis data

statistik sebagai berikut:

1) Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi merupakan suatu alat ukur yang juga dapat

digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar variabel.

Analisis regersi berguna untuk mendapatkan hubungan atau pengaruh

fungsional antara dua variabel atau lebih. Selain itu analisis regersi

berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel prediktor terhadap

variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel prediktor

terhadap variabel kriteriumnya.

Dalam penelitian ini untuk mengukur korelasi antara Pengajaran

kitab Ta’limul Muta’lim terhadap Sikap Ta’dzim siswa, maka persamaan

regresi linier dari Y terhadap X dirumuskan sebagai berikut:

y = a ± bx

Keterangan:

y = variabel terikat

114
115

x = variabel bebas

a = intersep

b = koefisien regresi/slop

Interpretasi Korelasi Koefisien regresi ‘b’ menunjukkan:

(1) kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas, semakin besar

nilai koefisien regresi maka kontribusi perubahan semakin besar,

demikian pula sebaliknya akan semakin kecil. Kontribusi perubahan

variabel bebas (X) juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau

negatif.

(2) Kemampuan variabel x mengakibatkan prediksi kenaikan varibel y.

Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan positif dan negatif

Koefisien regresi ‘b’, adalah sebagai berikut:

(a) Jika "b" bertanda positif maka dapat diinterpretasikan bahwa

hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah positif,

artinya terjadinya pola kenaikan atau penurunan searah antara

dua variabel, yaitu semakin tinggi nilai variabel X, maka

semakin tinggi nilai variabel Y, atau sebaliknya, semakin rendah

nilai variabel X maka semakin rendah nilai variabel Y.

(b) Jika "b" bertanda negatif maka dapat di interpretasikan bahwa

hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah negatif,

artinya terjadinya pola kenaikan atau penurunan yang

berkebalikan antara dua variabel, yaitu semakin tinggi nilai

variabel X, maka semakin rendah nilai variabel Y, atau

115
116

sebaliknya, semakin rendah nilai variabel X maka semakin

tinggi nilai variabel Y”.

Untuk melakukan interpretasi kekuatan hubungan antara dua variabel

dilakukan dengan melihat angka koefesien korelasi hasil perhitungan dengan

menggunakan kriteria sebagai berikut:

1) Jika angka koefesien korelasi menunjukkan 0, maka kedua variabel

tidak mempunyai hubungan

2) Jika  angka koefesien korelasi mendekati 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin kuat

3) Jika  angka koefesien korelasi mendekati 0, maka kedua variabel

mempunyai hubungan semakin lemah

4) Jika angka koefesien korelasi sama dengan 1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna positif.

5) Jika angka koefesien korelasi sama dengan -1, maka kedua variabel

mempunyai hubungan linier sempurna negatif.

Proses analisis regresi linear sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS

windows adalah sebagai berikut :

1) Entri data, Mengentri data yang sudah ada ke dalam program SPSS, caranya

dengan memasukan data ke dalam program SPSS.

116
117

2) Kemudian klik Analyze-Regression-lalu klik Linear

3) Selanjutnya lakukan pengaturan anlisis yakni :Isilah kotak menu Dependen

dengan variabel terikat, yaitu Sikap Ta’dzim Siswa, dan kotak menu

independen dengan variabel bebas, yaitu Pengajaran Kitab Ta;limul

Muta’lim. Selanjutnya klik kotak men Statistics. Pada kotak Menu

Regression Coeficients pilih kotak estimasi dan confidance intervals. Pada

kotak menu lain klik descriptives dan model fit, kemudian klik continue.

4) Klik menu options. Use probality of F menunjukkan nilai probabilitas,

sebuah variabel dapat masuk atau tidak dalam persamaan. Nilai entry adalah

0,05 artinya jika nilai probabilitas suatu variabel kurang dari 0,05 maka

variabel tersebut akan masuk dalam persamaan. Nilai removal 0,10 artinya

jika nilai 0,10 maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari persamaan.

5) Kilk inclide constant in equation, yakni untuk menampilkan konstanta

persamaan regresi.

6) Selanjutnya klik continue-ok.

5) Analisis Korelasi Sederhana ( Bivariate Correlation)

Analisis Korelasi Sederhana digunakan untuk mengetahui keeratan

hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi.

Jadi Perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi

Pearson (r) dan Koefisien Determninas ( r squere ).

6) Koefisien korelasi Pearson (r)

Koefisien korelasi ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara

dua variabel yang datanya berbentuk data interval atau rasio. Rumus ini

117
118

digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara variabel bebas (X) dengan

variabel terikat (Y).

Koefisien korelasi Pearson (r) dirumuskan:

r ∑ ҮХ − ¿❑∑( Х ∑ )( Ү )
yx = ¿N ¿¿
2
√ N{∑ Х − ∑( Х ) }N{∑ Ү −2 ∑(
2 2
Ү )}

Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi variabel x dan y

N = Jumlah responden

x = Jumlah variabel x

y = Jumlah variabel y

x2 = Jumlah kuadrat variabel x

y2 = Jumlah kuadrat variabel y

xy = Jumlah variabel x dan y

Dasar pengambilan keputusan, sebagai berikut:

1. Nilai dari koefisien korelasi (r) terletak antara -1 dan +1 (−1 ≤ r ≤+1).

a. Jika r = +1, terjadi korelasi positif sempurna antara variabel X dan

Y.

b. Jika r = -1, terjadi korelasi negatif sempurna antara variabel X dan

Y.

c. Jika r = 0, tidak terdapat korelasi antara variabel X dan Y.

d. Jika 0 < r < +1, terjadi korelasi positif antara variabel X dan Y.

e. Jika -1 < r < 0, terjadi korelasi negatif antara variabel X dan Y.

2. Mengukur kuat lemahnya hubungan antar variabel

118
119

Kuat lemahnya hubungan antar variabel dikategorikan merujuk kepadan

standar kategori Sugiono (2001 : 49).

Tabel 3.8
Standar Kategori Koefisien Korelasi Pearson (r)

Parameter “r” Kateori


0,000-0,199 Sangat rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Tinggi
0,800-1,000 Sangat tinggi

Langkah-langkah mencari korelasi dalam SPSS yaitu dengan melalui

langkah berikut:

a) Buka program SPSS.

b) buka variable view, lalu ketik variabel yang akan dicari yaitu Pengajaran

Kitab Ta’limul Muta’lim dan Sikap Ta’dzim Siswa. Gunakan 0 decimal,

dan nominal dalam kotak measure.

c) Input data dalam bagian data view yaitu jumlah skor masing-masing

variabel.

d) Klik analyze – correlate – birvariate

e) Masukan “Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’lim” dan “Sikap Ta’dzim

Siswa” ke dalam kolom variables.

119
120

f) Ceklis pearson pada pilihan correlation coofficient dan ceklis two-tailed

pada pilihan test of signifficance.

g) Klik ok.

7) Koefisien Penentu atau Koefisien Determninasi ( r squre)

Apabila koefisien korelasi dikuadratkan, akan menjadi koefisien penentu

(KP) atau koefisien determinasi, yang artinya penyebab perubahan pada variabel

Y yang datang dari variabel X, sebesar kuadrat koefisien korelasinya. Koefisien

penentu ini menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel (variabel X)

terhadap naik/turunnya (variasi) nilai variabel lainnya (variabel Y). Dirumuskan:

KP=R=(KK )2 ×100 %

Keterangan:

KK = koefisien korelasi

Nilai koefisien penentu ini terletak antara 0 dan +1 (0 ≤ KP≤+1).

Jika koefisien korelasinya adalah koefisien korelasi Pearson (r),

maka koefisien penentunya adalah:

PK = R= r 2×
001 %

Dalam bentuk rumus, koefisien penentu (KP) dituliskan:

n( ∑
) ( YX −) ∑( X ∑
)( Y )
PK: = 2 2
[n( ∑)( X 2−) ∑
( X) ][ n( ∑) ( Y 2−) ∑
( Y ) ]
Besarnya nilai Koefisien Penentu (KP) menunjukkan prosentase besarnya

kontribusi variabel x terhadap varibel y.

120
121

8) Hipotesis

Uji hipotesis dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana

pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap

variabel terikatnya. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

r√ η− 2
√ 1− r 2 = T hitung

Keterangan :
r2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah sampel
Pengajuan Hipotesis Penelitian:

a. H0 : Tidak ada pengaruh varibel x terhadap variabel y

b. HA : Ada pengaruh variabel x terhadap variabel y

Dasar pengambilan keputusan:

1. Berdasarkan t hitungdan t tabel

a. Jika nilai t hitung > ¿ t tabel , maka variabel x berpengaruh

terhadap varibel y (H0 ditolak, HA diterima)

b. Jika nilai t hitung < ¿ t tabel , maka variabel x tidak berpengaruh

terhadap varibel y (H0 diterima, HA ditolak)

Cara menentukan t tabel

t tabel = (tingkat kepercayaan dibagi 2; jumlah responden

dikurangi jumlah variabel bebas dikurangi 1)

t tabel = ∝/2 ; n-k-l

2. Berdasarkan Nilai Signifikasi

121
122

a. Jika nilai Sig < 0,05, maka variabel x berpengaruh signifikan

terhadap variabel y

b. Jika nilai Sig > 0,05, maka variabel x tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel y

Langkah-langkah untuk mengetahu nilai t-hitung dan nilai signifikasi uji t

melalui program SPSS adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS.

2) Buka variable view, lalu ketik variabel yang akan dicari yaitu

Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’lim dan Sikap Ta’dzim Siswa.

Gunakan 0 decimal, dan nominal dalam kotak measure.

3) Input data dalam bagian data view yaitu jumlah skor masing-masing

variabel.

4) Klik analyze – regression – linier

5) Masukan “Pengajaran Kitab Ta’limul Muta’lim” ke kolom

dependent dan “Sikap Ta’dzim Siswa ” ke dalam kolom

independent.

6) klik ok.

Interpretasi/Penafsiran data output Uji-t pada tabel SPSS :

1. Lihat kolom bertuliskan huruf “B” (nilai koefisien regresi); jika

bertanda positiff, maka dapat dikatakan bahwa variabel x

berpengaruh positif terhadap variabel y. Artinya, semakin

meningkat variabel x, maka akan meningkatkan pula variabel y.

Sebaliknya jika bertanda negatif maka dapat dikatakan bahwa

122
123

variabel x berpengaruh negatif terhadap variabel y. Artinya,

semakin meningkat variabel x, maka akan menyebabkan

menurunnya variabel y atau sebaliknya.

2. Lihat kolom bertuliskan huruf “t” (nilai thitung); Perhatikan

pengambilan keputusan angka 1.

3. Lihat kolom bertuliskan huruf “sig” (nilai signifikasi); Perhatikan

pengambilan keputusan angka 2 .

123

Anda mungkin juga menyukai