Anda di halaman 1dari 3

i

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara agraris dengan sumber daya hutan yang


melimpah. Sumber daya hutan Indonesia sangat bermanfaat bagi kehidupan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, kawasan
hutan dibagi kedalam kelompok Hutan Konservasi, Hutan Lindung dan Hutan
Produksi. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
memiliki fungsi pokok mempertahankan biodiversitas tumbuhan dan satwa serta
ekosistemnya. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi utama
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur air, mencegah
banjir, mencegah erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan
tanah sedangkan hutan produksi adalah kawasan hutan yang memiliki fungsi
pokok memproduksi hasil hutan (Kementerian Kehutanan RI, 2007).
Kayu diproduksi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan manusia. Proses
eksploitasi/pemanenan dan pengolahan kayu bulat menjadi berbagai macam
barang menghasilkan limbah. Limbah pemanenan yang secara garis besar berupa
daun, tunggak dan serbuk kayu sedangkan kegiatan pengolahan kayu bulat atau
industri perkayuan menghasilkan limbah kayu gergajian yang secara garis besar
berupa potongan ujung, potongan dolok dan serbuk kayu.
Setiap kegiatan pembalakan maupun penggergajian menghasilkan limbah.
Limbah penggergajian adalah potongan kayu dalam bentuk dan ukuran tertentu
yang seharusnya masih bisa dimanfaatkan tetapi ditinggalkan karena keterbatasan
tingkat teknologi pengolahan kayu yang ada pada waktu itu (Rachman dan Malik,
2011). Dengan kata lain limbah penggergajian merupakan produk sampingan dari
suatu proses penggergajian yang dapat dimanfaatkan bila teknologinya telah
tersedia.
Limbah kayu hanya di tumpuk dan dibiarkan membusuk dapat
mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Penumpukan serbuk kayu dapat
menyebabkan tanah tidak dapat menerima oksigen yang cukup selama proses
fermentasi sehingga menjadi sangat asam dan berbahaya bagi tanaman. Jumlah
serbuk kayu yang dihasilkan dari eksploitasi/pemanenan dan pengolahan kayu
bulat sangat banyak. Balai Penelitian Hasil Hutan (BPHH) kilang penggergajian
di Sumatera dan Kalimantan serta Perum Perhutani di Jawa menunjukkan bahwa
rendemen rata-rata penggergajian adalah 45 persen, sisanya 55 persen berupa
limbah. Sebanyak 10 persen dari limbah penggergajian tersebut adalah serbuk
kayu.

1
Sebuah karya hasil kerajinan tangan bernilai ekonomi yang dapat dibuat
dari serbuk kayu adalah aneka souvenir mulai dari asbak ,boneka, tempat pensil ,
hiasan dinding bentuk kaligrafi dll. Untuk itu kami ingin memanfaatkan limbah
yang berupa serbuk kayu yang mempunyai nilai ekonomis rendah menjadi aneka
souvenir yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.
Keadaan limbah serbuk kayu di daerah Jogoloyo Demak semakin harinya
semakin menumpuk , membuat bahan baku untuk membuat karya kerajinan
berlimpah . Masyarakat setempat tidak tau akan keguaan serbuk kayu , dimana
masyarakat akan membuang dan membakarnya.
Mengetahui potensi daerah Jogoloyo Demak yang kaya akan limbah kayu
jati, kayu mahoni dan kayu pinus berupa serbuk kayu , baik yang seperti cacahan
kayu kecil dan lembaran kayu tipis yang melingkar. Membuat kualiatas serbuk
kayu sangat bagus untuk kerajinan tangan .
Demak di kenal sebagai Kota Wali , dimana setiap harinya banyak peziarah
baik dari masyarakat local maupun masyarakat luar kota yang datang ke Makam
Sunan Kalijaga. Tempat ini sangat cocok untuk pemasaran karya kerajinan serbuk
kayu karena banyak pengunjung yang mencari souvenir sebagai cidera mata dan
oleh oleh . Terlebih hari-hari tertentu misalkan hari suci umat islam dan hari hari
mendekati ujian sekolah pasti banyak pengunjung yang dating.

1.2 URGENSI KEWIRAUSAHAAN


Keutamaan dari kewirausahaan ini adalah memafaatkan serbuk kayu serta
meningkatka kreatifitas mahasiswa dan diharapkan dapat berguna untuk
membuka peluang usaha baru untuk masyarakat dilingkungan terdekat
sehingga mempunyai penghasilan.Memberi inovasi baru karya kerajinan
di bidang kewirausahaan hasil dari limbah kayu jati yang berupa serbuk
baik yang berbentuk cacahan kayu kecil dan lembaran kayu tipis
melingkar sebagai bahan utama dalam pembuatan souvenir (contohnya
tempat pensil ,vigura , kaligrafi )

1.3 PERUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan usaha kerajinan tangan dari serbuk kayu?
2. Bagaimana prospek bisnis kerajinan tangan dari serbuk kayu?
3. Bagaimana menjaga kualitas produk agar tetap menarik dan dapat dikenal
masyarakat?

Anda mungkin juga menyukai