Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Tn.K


DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH
DI RUANG SOFAMARWAH RSI ARAFAH REMBANG

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Profesi Ners Stase Keperawatan Jiwa”

DISUSUN OLEH :
EMIKA NUR KHOLIVAH
82021040160

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA Tn.K
DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH
DI RUANG SOFAMARWAH RSI ARAFAH REMBANG

A. Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 53 Tahun
Alamat : Sekarsari Rembang
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Pedagang
Jenis Kelamin : Laki-Laki

B. Pengkajian Masalah Psikososial


1. Apakah pernah mengalami masalah-masalah di bawah ini :
Komponen Jawaban Waktu
Kehilangan pekerjaan/menganggur/PHK √ Tidak bekerja
selama 3 bulan
terakhir karena
pasien memiliki
luka di kaki kiri dan
berbau tidak enak
Kehilangan anggota keluarga (suami/isri/anak) -
Kehilangan harta benda -
Kehilangan anggota tubuh akibat trauma -
Menderita penyakit menahun/kronik √ 1 tahun
Aniaya fisik -
Penolakan -
Kekerasan dalam keluarga -
Tindakan kriminal -
Memiliki peran yang baru -
Lain-lain : -

2. Apakah pernah mengalami / menunjukkan gejala dibawah ini :


Komponen Jawaban Frekwensi
Cemas, khawatir berlebihan, takut -
Mudah tersinggung -
Sulit konsentrasi -
Sering mengeluh sakit √ Kadang
Aktifitas menurun √

3. Upaya pengobatan : Sudah


Jika sudah, dimana : Di RSI Arafah Rembang
Keberhasilan : Masih dalam proses
4. Pengkajian Konsep Diri
a. Konsep Diri
1) Citra Tubuh
Pasien mengatakan tidak menyukai kaki kirinya karena terdapat luka yang
berbau tidak enak.
2) Identitas Diri
Pasien mengatakan namanya Tn. K, umur 53 tahun, sebelum sakit bekerja
sebagai pedagang.
3) Peran
Pasien sebagai kepala keluarga dan tidak memiliki peran apapun di
lingkungannya. Pasien sebagai seorang ayah dari 2 anak perempuannya.
4) Ideal Diri
Pasien mengatakan tidak ingin menyusahkan keluarganya dengan penyakit
yang sedang dideritanya dan sangat berharap penyakitnya bisa sembuh total.
5) Harga Diri
Pasien merasa tidak ada masalah dalam berhubungan dengan keluarga dan
orang lain. Pasien merasa malu dengan luka yang ada di kaki kirinya.
b. Hubungan Sosial
1) Orang terdekat
Pasien mengatakan orang yang paling dekat adalah istrinya.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Pasien mengatakan sebelum menderita sakit selalu mengikuti kegiatan yang ada
di kampungnya. Selama sakit pasien tidak pernah mengikuti kegiatan di
kampungnya, karena sulit untuk berjalan mandiri, sehingga pasien merasa tidak
ada keinginan untuk beraktifitas di lingkungannya.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan sebelumnya tidak ada masalah dalam bergaul dengan
masyarakat di lingkungannya. Selama sakit mengalami hambatan karena
merasa malu dengan luka di kaki kirinya.
c. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Pasien beragama islam, merasa yakin bahwa penyakitnya akan segera sembuh.
Tetapi terkadang keyakinannya akan kesembuhan penyakitnya hilang karena
sudah berbulan-bulan tidak juga sembuh, sehingga terkadang pasien merasa
putus asa dengan penyakitnya.
2) Kegiatan Ibadah
Pasien tidak pernah meninggalkan ibadah sebagai orang islam, dalam keadaan
sakit pasien selalu berdo’a untuk kesembuhannya.
5. Adakah riwayat dalam keluarga yang menunjukkan gejala-gejala seperti di atas atau
tidak? Tidak ada.

C. Status Mental
1. Penampilan
Pasien terlihat lemas, gemetar dan rambutnya sudah beruban.
2. Pembicaraan
Pasien berbicara dengan jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat.
Selama proses wawancara klien berbicara mengenai satu topik pembicaraan dengan
jelas.
3. Aktifitas Motorik/Psikomotor
Saat wawancara pasien gemetar dan terkadang menundukkan kepala saat menjawab
pertanyaan.
4. Alam Perasaan
Pasien menunjukkan ekspresi khawatir dan takut akan penyakit yang dideritanya saat
ini.
5. Afek
Pasien menunjukkan afek appropiate.
6. Interaksi Selama Wawancara
Selama proses wawancara pasien kooperatif dan terkadang pasien menunduk tidak ada
kontak mata.
7. Persepsi
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
8. Proses Pikir
Selama wawancara pembicaraan jelas dan tidak berbelit-belit.
9. Isi Pikir
Pasien mengatakan selalu kepikiran dengan penyakitnya saat ini dan mencoba untuk
menghilangkannya.
10. Tingkat Kesadaran
Pasien sadar dengan siapa dia berbicara, mengetahui tempat dan waktu.
11. Memori
Pasien dapat mengingat peristiwa yang terjadi pada dirinya baik masa lalu ataupun
masa sekarang.
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Selama wawancara Klien dapat berkonsentrasi dengan baik.
13. Kemampuan Penilaian
Saat diberikan pilihan seperti apakah pasien memilih kegiatan menyapu atau
mengepel, pasien memilih untuk menyapu karena lebih mudah diselesaikan.
14. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui penyakit yang dideritanya.

D. Mekanisme Koping
Pasien berbicara dan berinteraksi dengan baik, ketika ada masalah pasien lebih sering
diam dan dihadapi sendiri. Namun, ketika pasien merasa sudah kesulitan menghadapi
masalah tersebut maka pasien akan menceritakannya dengan keluarga.

E. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1. Masalah dengan dukungan kelompok
Tidak ada masalah dengan dukungan kelompok.
2. Masalah berhubungan dengan pendidikan
Tidak ada masalah dengan pendidikan.
3. Masalah dengan pekerjaan
Pasien bekerja sebagai pedagang di pasar.
4. Masalah dengan perumahan
Tidak ada masalah dengan perumahan, pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan
halaman yang luas.
5. Masalah lainnya
Tidak ada masalah dengan dukungan dari lingkungan.

F. Daftar Masalah Keperawatan (Pohon Masalah)

Harga Diri Rendah ( Effect)

Gangguan Citra Tubuh (Core Problem)

Penyakit Fisik (Clausa)

G. Analisa Data
Hari/ tgl/ jam Data Dx Keperawatan TTD
Selasa, 2/11/2021 DS : Gangguan citra
14.00 wib - Pasien mengatakan tidak tubuh
menyukai kaki kirinya
karena terdapat luka yang
berbau tidak enak
- Pasien merasa malu dengan
kondisi kaki kirinya

DO :
- Pasien tampak malu saat di
tanya tentang penyakitnya.
- Pasien terkadang
menundukan kepalanya
saat di ajak bicara.

H. Diagnosa Keperawatan
Gangguan citra tubuh
I. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi

Hari/
tgl, Dx. Kep Perencanaan Jam Pelaksanaan Evaluasi (SOAP) TTD
jam
Selasa, Gangguan 1. Bina hubungan 15.00 Membina hubungan saling S:
2/11/2021 citra tubuh saling percaya percaya dengan pasien - Pasien mengatakan tidak suka
15.00 wib 2. Monitor frekuensi menggunakan komunikasi dengan kaki kirinya karena ada
yang mengkritik terapeutik. luka yang berbau tidak enak
diri sendiri O:
3. Bantu pasien 15.20 Memonitor frekuensi yang - Pasien tampak malu saat di tanya
untuk mengenali mengkritik diri sendiri tentang penyakitnya
A:
tindakan yang
Masalah belum teratasi
akan 15.30 Membantu pasien untuk
meningkatkan mengenali tindakan yang akan P:
penampilannya. meningkatkan penampilannya. Lanjutkan intervensi 2,3,4,5.
4. Anjurkan kontak
mata dalam 15.45 Menganjurkan kontak mata
berkomunikasi dalam berkomunikasi dengan
dengan orang orang lain.
lain.
5. Libatkan keluarga
dalam perawatan 16.00 Melibatkan keluarga dalam
pasien. perawatan pasien.
Rabu Gangguan 1.Monitor frekuensi 14.00 Memonitor frekuensi yang S:
3/11/ citra tubuh yang mengkritik mengkritik diri sendiri - Pasien mengatakan semangat
2021 diri sendiri ingin sembuh dan kembali
14.00 wib 2.Bantu pasien Membantu pasien untuk beraktiftas dengan lingkungan
untuk mengenali 14.30 mengenali tindakan yang akan sekitarnya
tindakan yang meningkatkan penampilannya. O:
akan - Pasien tampak percaya diri
meningkatkan Menganjurkan kontak mata - Pasien tampak semangat
- Pasien mampu kontak mata saat
penampilannya. 14.40 dalam berkomunikasi dengan
berintraksi dengan orang lain
3.Anjurkan kontak orang lain. A:
mata dalam Masalah teratasi
berkomunikasi sebagian
dengan orang 15.00 Melibatkan keluarga dalam
P:
lain. perawatan pasien.
Lanjutkan intervensi 4
4.Libatkan keluarga
dalam perawatan
pasien.

Anda mungkin juga menyukai