Anda di halaman 1dari 13

Memahami Alinea Dan Kontinuitas, Serta Pendahuluan Dan Penutup Dalam

Karangan

Makalah ini dibuat dan disajikan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

“ Keterampilan Berbahasa Indonesia“

Dosen Pengampu :

Dr. Noor Alfulaila, M.Pd

Disusun Oleh

Elma Nur Hafizah (200101070813)

Nurul Karimah (200101070795)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRSAH IBTIDAIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARIBANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan kekuatan
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Memahami Alinea
dan Kontinuitas Serta Pendahuluan dan Penutup dalam Karangan” Meskipun banyak hambatan
yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tetapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing kami,
yang telah membantu dan membimbing dalam mengerjakan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman mahasiswa Lokal D PGMI yang
juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil makalah
ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.

Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Banjarmasin, 14 Nopember 2021

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………….1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 1

C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………… 3

A.Pengertian dan Peran Alenia serta Kontinuitas dalam Organisasi Karangan…..... 3

B.Mengidentifikasi Alinea Yang Tersusun Baik………………………………....... 5

C. Memahami Pola Perkembangan Alinea ………………………………………… 6

D. Pendahuluan dalam Karangan………………………………………………....... 7

E. Penutup dalam Karangan………………………………………………………... 8

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………… 9

A. Kesimpulan……………………………………………………………………... 9

B. Penutup ……………….………………………………………………………... 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 10
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa hadir dalam kehidupan manusia karena manusia membutuhkan untuk


berkomunikasi1. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses yang
mendasari pikiran. Mundzroh menyatakan bahwa semakin terampil seseorang berbahasa
semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya2. Dalam berbahasa, manusia bisa
menyalurkannya dengan berbagai cara, salah satunya adalah lewat menulis, tulisan yang
dihasilkan manusia membentuk karangan.

Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang
dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca3. Sebuah karangan dibentuk dari kumpulan
beberapa paragraf. Sedangkan paragaraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun logis
dan 19 sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan4. Menurut Ade dan
Solihati, satu paragraf sekurang-kurangnya terdiri dari dua kalimat dan dalam satu paragraf
hanya membahas satu hal saja5.

Karangan tersusun atas beberapa alinea yang saling memiliki keterkaitan satu sama
lain. Makalah ini akan membahas mengenai alinea dan kontinuitas, serta pendahuluan dan
penutup dalam karangan

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dan Peran Alinea serta Kontinuitas dalam Organisasi?


2. Bagaimana Cara Mengidentifikasi Alinea Yang Tersusun Baik?
3. Bagaimana Cara Memahami Pola Perkembangan Alinea?

1 Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
2 Mundzroh, S., Andayani, & Saddhono, K. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita dengan Menggunakan Metode
Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. BASASTRA, 2 (1): 1-10
3 Zaenudin. (2015). Pembelajaran Mengarang Deskripsi di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara Wacana.
4 Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
5 Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Grafindo.
4. Apa Itu Pendahuluan dalam Karangan?
5. Apa Itu Penutup dalam Karangan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Peran Alenia serta Kontinuitas dalam Organisasi
Karangan
2. Untuk Memahami Cara Mengidentifikasi Alinea Yang Tersusun Baik
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Cara Memahami Pola Perkembangan Alinea
4. Untuk Mengetahui Apa Itu Pendahuluan dalam Karangan
5. Untuk Mengetahui Apa Itu Penutup dalam Karangan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Peran Alinea serta Kontinuitas dalam Organisasi Karangan

Alinea disebut juga paragraf. Kata paragraf merupakan serapan dari bahasa Inggris
paragraph. Kata Inggris “paragraph” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti
“sebelum” dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa
Belanda dengan ejaan yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru”6. Paragraf atau
alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu.

Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf
(paragraphos, “menulis di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan
yang memiliki tujuan atau ide7. Jadi, paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab
pada sebuah karangan yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan
kalimat yang membentuk paragraf atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran.

Selain itu, kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf atau alinea harus saling berkaitan
dan hanya membicarakan satu gagasan. Bila dalam sebuah paragraf atau alinea terdapat
lebih dari satu gagasan, paragraf atau alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih
dari satu paragraf atau alinea.

Dalam sebuah karangan biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi
jenisnya, diantaranya yaitu8:

6Sakri, Adjad. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB


7Finoza, Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa. Jakarta: Mawar Gempita.
8Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika

Pressindo.
1. Alinea/Paragraf Pembuka

Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat
menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk
menerik perhatian ini ialah dengna mengutip pertanyaan yang memberikan
rangsangan dari para orang terkemuka atau orang yang terkenal. Sebagai awal
sebuah karangan, paragraf pembuka harus mampu menjalankan fungsi:
a. Menghantar pokok pembicaraan.
b. Menarik minat dan perhatian pembaca.
c. Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh
karangan.

2. Alinea/Paragraf Pengembangan
Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf
pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab. Paragraf
ini mengembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf pengembangna
mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan. Satu paragraf dan
paragraf lain harus memperlihatkan hubungan dengan cara ekspositoris, dengan
cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara argumentative yang akan
dibicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.
Secara lebih rinci dapat dirumuskan bahwa fungsi paragraf pengembang di
dalam karangan adalah:
a. Mengemukakan inti persoalan.
b. Mempersiapkan dasar atau landasan bagi kesimpulan.
c. Meringkas alinea sebelumnya.
d. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.

3. Paragraf/Alinea Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau
pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Paragraf penutup
berupa simpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya. Karena paragraf ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau
bagian karangan, penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini:
a. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
b. Isi paragraf harus benar-benar merupakan penutup atau kesimpulan akhir
sebagai cerminan inti seluruh uraian.
c. Sebagai bagian paling akhir yang dibaca, hendaknya paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.

Berikut ini merupakan fungsi paragraf/alinea:


1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
3. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman
bagi pembacanya
4. Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil.
5. Memudahkan pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa
variabel.

B. Mengidentifikasi Alinea Yang Tersusun Baik

Untuk dapat mengidentifikasi bagaimana alinea yang tersusun dengan baik, mari kita
perhatikan contoh paragraf atau alinea di bawah ini.

Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua
macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah
yang mudah membusuk, seperti sisa makanan dan daun-daunan yang biasanya basah.
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit atau yang tidak bisa membusuk, contohnya
plastik, kaca, logam, kain, dan karet.
Dalam contoh paragraf atau alinea di atas terdapat satu pokok pembicaraan, yaitu
sampah (organik dan anorganik). Masalah tersebut diungkapkan dengan menggunakan
tiga kalimat, bobot ide/gagasan yang dihasilkan oleh paragraf atau alinea itu tentu lebih
tinggi atau lebih luas jika dibandingkan dengan ide sebuah kalimat.

C. Memahami Pola Perkembangan Alinea.

Syarat dalam pembentukan alinea diantaranya :

1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-
sama menyatakan suatu hal tertentu.
2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain
yang membentuk alinea itu). Baryadi menjelaskan untuk menciptakan keutuhan,
bagian–bagian wacana harus saling berhubungan hal ini sejalan dengan pendapat
bahwa bahasa itu sendiri dari bentuk dan makna. Hubungan antar bagian wacana
terdiri dari dua jenis yaitu hubungan yang disebut kohesi dan hubungan makna atau
hubungan semantis yang disebut kohorensi9. Kohesi pada dasarnya mengacu
kepada hubungan bentuk artinya, unsu–unsur wacana (kata atau kalimat) yang
digunakan untuk menyusun suatu wacana memiliki keterkaitan secara padu dan
utuh. Dengan kata lain, kohesi termasuk dalam aspek internal struktur wacana10.
3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ perician daripada
gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan
secara tepat.

Suatu paragraf/alinea dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan gagasan yang


didukungnya apabila paragraf/alinea itu lengkap, artinya mengandung pikiran utama dan
pikiran-pikiran penjelas. Di samping itu sama halnya dengan kalimat, paragraf/alinea harus
memenuhi persyaratan tertentu11.

9 Baryadi, Praptomo.2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Bahasa. Jogjakarta: Pustaka Gondo Suli.
10 Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
11 Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta:Nusantara.
Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf/alinea adalah bahwa paragraf/alinea
tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu
terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina
paragraf/alinea tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca
dengan mudah mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang
menghambat atau semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya,
tidak terasa loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan12.

D. Pendahuluan Dalam Karangan

Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan
dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga dapat terbentuk
suatu karangan. Pada suatu karangan tentunya akan mengacu pada maksud dari penulisan karangan
tersebut terutama dalam menentukan topik yang ada dalam karangan, sehingga pembaca dapat
mengerti maksud dari karangan tersebut.

Karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, masing-masing dari paragraf tersebut berisi
pikiran utama dan diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Sebuah paragraf belum tentu dapat
berwujud keseluruhan karangan. Namun sebuah paragraf sudah bisa memberikn suatu informasi
kepada pembaca karena ada kalanya suatu karangan hanya berisi satu paragraf saja sehingga dalam
karangan tersebut hanya berisi satu pikiran pokok.

Membuat suatu karangan, penulis diharapkan dapat menguasai struktur paragraf yang
digunakan dalam penulisan karangan tersebut dapat tersusun suatu paragraf yang baik. Dalam
menyusun paragraf dimulai dengan tema dan kerangka karangan yang kemudian dilanjutkan
dengan menyusun kalimat-kalimat secara runtut,logis dan dalam satu kesatuan ide yang kemudian
dikembangkan dan akan terbentuk beberapa kalimat yang dapat mengungkapkan suatu informasi
dengan pikiran utaman sebagai titik pusatnya dan pikiran penjelas sebagai pendukung.

Adanya suatu paragraf, penulis akan lebih mudah mengekspresikan seluruh gagasanya
secara utuh,runtut, lengkap dan menyatu sehingga dapat bermakna dan mudah dipahami oleh

12 Ibid, h. 75
pembaca sesuai dengan keinginan si penulis. Paragraf yang tersusun pada suatu karangan akan
lebih mendinamiskan karangan tersebut agar lebih indah sehingga pembaca akan lebih tertarik
untuk membacanya.13

E. Penutup Dalam Karangan

Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat dan mengkomunikasikan makna


dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan
menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-
paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Lima jenis karangan yang umum
dijumpai dalam keseharian adalah narasi, dekripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Sedangkan kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis
besar dari besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan sistematis
dan pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok tulisan,atau dapat
juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topiknya dipecah
dalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.

Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan agar terarah dan tidak keluar
dari topik atau tema yang dituju. Pembuatan kerangka karangan ini sagat penting terutama bagi
penulis pemula agar tulisan tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melnjutkan tulisannya.14

13 https://eprints.uny.ac.id
14 Wikipedia. 2015.karangan.https://id.wikipedi.org/wiki/karangan.Diakses pada tanggal 8 November 2015
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana
cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang membentuk
paragraf atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran. Apabila dalam sebuah
paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf atau alinea itu tidak baik
dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu paragraf atau alinea.

Alinea/Paragraf Pengembangan Paragraf pengembangan ialah paragraf yang


terletak antara paragraf pembuka dan paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau
anak bab. Paragraf/Alinea Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat
pada akhir karangan atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan
itu.
Pendahuluan Dalam Karangan Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang
kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian
membentuk paragraf-paragraf, sehingga dapat terbentuk suatu karangan.

Penutup Dalam Karangan Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat


dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional
yang dapat dilihat.
B. Saran
Setelah mempelajari isi dari makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami apa
itu alinea dan perannya dalam setiap teks karangan , serta pendahuluan dan penutup
dalam karangan yang nanti dapat digunakan sebagai pedoman baik dalam membuat
ataupun dalam menganalisis sebuah teks karangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Baryadi, Praptomo.2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dalam Bahasa. Jogjakarta: Pustaka
Gondo Suli.
Finoza, Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.
Hikmat, Ade dan Nani Solihati. 2013. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Grafindo.
Keraf, Gorys. 1980. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta:Nusantara.
Mulyana Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mundzroh, S., Andayani, & Saddhono, K. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita
dengan Menggunakan Metode Picture and Picture pada Siswa Sekolah Dasar. BASASTRA, 2
(1): 1-10
Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:
BPFE.
Wikipedia. 2015.karangan.https://id.wikipedi.org/wiki/karangan.Diakses pada tanggal 8
November 2015
https://eprints.uny.ac.id
Sakri, Adjad. 1992. Bangun Paragraf Bahasa Indonesia. Bandung: ITB
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
Zaenudin. (2015). Pembelajaran Mengarang Deskripsi di Sekolah Dasar. Yogyakarta: Tiara
Wacana.

Anda mungkin juga menyukai