NIM : 200101070813 Dosen Pengampu : Ibu Mila Hasanah, Dr., S.Ag, M.Ag
Jawab : Sistem pembelajaran Bahasa Arab yang ada di MI terbagi menjadi dua, yaitu sistem
Nidzam al- Wihdah dan sistem Nidzaam al-Furu’
a. semua unit bersumber pada satu silabus dan buku bahasa Arab
d. dalam penilaian, guru memberikan nilai akhir tidak untuk setiap unit, melainkan nilai akhir
bahasa Arab sesuai dengan tujuan pembelajaran bahasa Arab. (Acep Hermawan, 2011:112
Kelebihan dari sistem ini bisa ditinjau dari tiga dasar, yaitu dasar psikologis, pedagogis dan
linguistik.
(1) Dasar Psikologis (al-asas al-nafsi) Secara psikologis, sistem kesatuan memiliki keuntungan
bagi peserta didik, antara lain: [a] Selalu ada pembaharuan kegiatan, karena materi-materi yang
disajikan tidak monoton, melainkan bergantian dalam bentuk-bentuk kegiatan secara teratur dan
bervariasi. Kondisi ini akan menjadi motivasi bagi mereka, mengatasi kejenuhan yang mungkin
mereka rasakan.; [b] Selalu ada kegiatan feed back kegiatan pada satu tema. Hal ini akan
memberikan penguatan pemahaman peserta didik. Walaupun kegiatan pembelajaran yang
diberikan oleh guru bermacammacam, namun tetap semuanya kembali kepada satu tema. [c]
Pemahaman kebahasaan dengan sistem kesatuan adalah pemahaman yang bersifat analitik.
Artinya pemahaman yang berangkat dari keseluruhan kepada bagian-bagian terkecil. Kegiatan
ini jelas akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran, karena pada
umumnya dari keseluruhan ke bagian-bagian. (2) Dasar Pedagogis (al-asas al-arbawi) Dasar
pedagogis yang menguatan sistem pembelajaran bahasa Arab dengan sistem integrasi ini antara
lain: [a] memberikan pelajaran yang teratur dan berkesinabungan adalah pengajaran yang efektif.
[b] Perkembangan kemampuan peserta didik menjadi seimbang dalam menguasai keterampilan
bahasa. (3) Dasar Linguistik (al-asas lughawi) Berbahasa adalah kegiatan integral, karena
melibatkan banyak aspek yang berkaitan dengan sistem bahasa secara langsung seperti kosa kata,
kalimat, tata bahasa, dan sebagainya; maupun tidak langsung seperti budaya yang diusung. Jadi
menggunakan bahasa yang relatif integeral dalam yang sebentar
Kekurangan sistem ini adalah, dinilai cukup berat untuk dilaksanakan. Guru sebagai figure
sentral dalam proses belajar mengajar harus memiliki kemampuan integral tentang kebahasaan,
dan benar-benar dapat membawa peserta didik kepada kemampuan penggunaan bahasa Arab
secara utuh. Sebab ia dituntut untuk serba bisa dalam menyampaikan semua unit bahasa yang
begitu kompleks.
a. alokasi waktu pembelajaran terbagi sesuai porsi bagian-bagian sebagai cabang Bahasa
c. dalam penilaian akhir, guru memberikan penilaian kepada setiap pelajar sesuai dengan tujuan
masing-masng cabang pembelajaran bahasa Arab.
Kelebihan dari Nidzaam al-Furu’ antara lain: [1] Masing-masing unit pelajaran yag diberikan
akan lebih mendalam dibandingkan dengan sistem kesatuan. [2] Permasalahan pembelajaran
yang dihadapi setiap unit cenderung dapat diatasi secara tuntas. (Acep Hermawan,2011:123).
Sedangkan kekurangan Nidzaam al-Furu’ adalah: [1] dinilai merusak substansi bahasa Arab,
sehingga penguasaan keterampilan bahasa Arab cenderung lemah, sebab sasaran sisem ini adalah
penguasaan ilmu-ilmu bahasa, sehingga pelajaran tidak diarahkan secara serius kepada
penguasaan keterampilan berbahasa Arab. [2] Perkembangan kemampuan berbahasa Arab
peserta didik tidak seimbang.
2. Apa saja aspek fundamental dalam pembelajaran bahasa Arab?
Jawab :
Aspek fundamental dalam pembelajaran Bahasa Arab terbagi menjadi dua aspek umum yaitu
aspek linguistik dan non-linguistik
- Aspek Linguistik: tata buyi, kosa kata, tata kalimat dan tulisan
- Aspek Non Linguistik : Faktor Sosio-kultural, faktor buku ajar dan faktor lingkungan
social
Jawab :
- (Maharatul Istima’) Kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat
yang diujarkan oleh mitra bicara atau media tertentu
- (Maharatul Kitabah) Kemampuan mengenali dan memahami isis sesuatu yang tertulis atau
lambang-lambang tertulis dengan melapalkan atau mencernanya di dalam hati.
Menurut Peraturan Menteri Agama RI nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan
Standar isi Pendidikan Agama Islam dan bahasa Arab, tujuan pembelajaran bahasa Arab adalah:
- Mengembangkan kemampuan berkomunikas dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang
mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
- Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing
untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
- Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitannya antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan
lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
5. Apa yang dimaksudkan dengan indikator pembelajaran bahasa Arab yang efektif?
Jawab :
Indikator pembelajaran bahasa Arab yang efektif merupakan sesuatu yang dapat memberikan
(menjadi) petunjuk atau keterangan, saya lebih suka menyebutnya sebagai patokan atau tanda
efektifnya pelaksanaan pembelajaran bahasa arab.
Adapun dari aspek kurikulum KTSP dengan menggunakan model pembelajaran pakem, maka
indikator/tolak ukur pembelajaran bahasa Arab yang efektif adalah:
1) Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran nya bervariasi (wawancara, pengamatan, bermain peran, penelitian,
berlangsung di luar dan di dalam kelas) sesuai dengan mata pelajaran. Idealnya ada lebih
dari 3 variasi metode dan penggunaannya sesuai dengan spesifikasi bahan ajar dan RPP.
2) Pengelolaan Kelas
3) Keterampilan Bertanya
4) Pelayanan Individual
Pelayanan Individual: Pertama; Terdapat program kegiatan belajar mandiri siswa yang
terencana dan dilaksanakan dengan baik. Kedua: Siswa dapat menyelesaikan tugas
/permasalahannya dengan membaca, bertanya atau melakukan pengamatan dan
percobaan. Ketiga: Guru melakukan identifikasi, merancang, melaksanakan,
mengevaluasi dan menindaklanjuti Program Pembelajaran Individual (PPI) sebagai
respon adanya kebutuhan khusus (hiperaktif, autis, lamban, dsb). Keempat: Kegiatan
Pembelajaran melayani perbedaan individual ( tipe belajar, siswa: audio, visual, motorik,
audio-visual, audio-visual-motorik) menggunakan multimedia. Kelima: Siswa melakukan
kegiatan membaca dan menulis atas keinginan sendiri dan didokumentasikan.
9) Refleksi
Pertama: Setiap usai pembelajaran guru meminta siswa menuliskan/mengungkapkan
kesan dan keterpahaman siswa tentang apa yang telah dipelajari. Kedua: Guru
melaksanakan refleksi/perenungan tentang kekuatan dan kelemahan pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
10) Hasil Karya Siswa
Pertama: Berbagai hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur
sesuai perkembangan penyampaian materi pembelajaran. Kedua: Hasil karya siswa
adalah murni karya /buatan siswa sendiri.
11) Hasil Belajar
Pertama: Berbagai hasil karya siswa dipajangkan, ditata rapid an diganti secara teratur
sesuai perkembangan penyampaian materi pembelajaran. Kedua: Hasil karya siswa
adalah murni karya /buatan siswa sendiri.