Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhamad Insan Daulat

Kelas : IH-B-V
NIM : 1193050069

1. Untuk menjawab pertanyaan ini haruslah dilihat dari tiap kasusnya , Misalnya dalam hubungan
antara supir angkot dan pemilik mobil angkot tidak bisa digeneralisir, Di Bandung perjanjian antara supir
dan pemilik angkot mungkin tidak termasuk kedalam hubungan kerja namun lebih ke sistem kerjasama
atau sewa karena pemilik angkot menyewakan angkot nya dengan harga tertentu antara 70.000-100.000
per harinya dan para supir angkot pun tidak diberi beban kerja atau capaian seperti harus berapa kali
melewati riit atau rute dari trayek angkotnya, sehingga pendapatan dari supir sendiri tergantung dari
berapa penumpang yg naik dan berapa kali mereka melewati rute trayeknya.
Begitu pula sistem yg diterapkan oleh para pemilik becak kepada pengendara becak, Sedangkan di Padang
hubungan antara pemilik angkotdan supir nya jika dilihat secara real bisa termasuk hubungan kerja PKWTT
karena para pemilik angkot di Padang biasanya tetap memberikan upah diluar pendapatan dari supir
angkot tersebut, Pemilik angkot juga mengatur sistem kerja dari sopir tersebut seperti berapa jam supir
harus mengitari rute trayeknya.
Sedangkanhubungan antara pemilik sawah dan petani tergantung dari pemilik sawah tersebut ada pemilik
sawah yg mempekerjakan petani nya ada pula yg melakukan sistem kerjasama berupa bagi hasil dari
penjualan padi saat panen , sistem yg sama juga diterapkan oleh pemilik kapal pada nelayan nya

2. Gaji Pekerja Rumah Tangga (PRT) kecil sehingga ada hukum yang mengatur hak PRT. Konvensi ILO
No. 189 tentang Kerja Layak Pekerja Rumah Tangga mendorong Indonesia untuk menerbitkan Permenaker
No.2 tahun 2015 mengenai Perlindungan Pekerja Rumah Tangga. Meski bukan merupakan Undang-Undang
ratifikasi Konvensi ILO No. 189, akan tetapi dalam Permenaker tersebut cukup mengatur mengenai hak-hak
fundamental Pekerja Rumah Tangga.Sayangnya Indonesia sampai saat ini belum meratifikasi Konvensi ILO
No. 189, akan tetapi Indonesia telah menerbitkan regulasi yang mengatur Pekerja Rumah Tangga yaitu
Permenaker Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, Salah satu isi dari
Permenaker No. 2 Tahun 2015 mengatur mengenai PRT berhak mendapatkan upah yang layak.walaupun
tak disebutkan bahwa PRT harus mendapat upah UMP tapi para PRT haruslah mendapat upah yang layak,
Misalnya upah layak PRT di Jakarta minimal Rp 1,2 juta dan untuk babysitter Rp 2 juta/bulan.babysitter Rp
2 juta/bulan.

Anda mungkin juga menyukai